No. 01/April-2014
Note :
Hasil ujicoba kuesioner locus of control ini didasarkan pada kuesioner online yang di isi
oleh pengunjung teorionline.net di halaman http://teorionline.net/resources/surveyinstrument/
Sebanyak 66 responden (dari 82 orang) yang mengisi kuesioner secara lengkap yang terdiri
dari 8 item pernyataan (4 lokus internal dan 4 lokus eksternal), Kami tidak menjamin
kebenaran informasi mengenai demografi responden karena pengisian data
kuesioner ini bersifat sukarela dan hanya ditujukan sebagai contoh instrument
penelitian variabel locus of control.
STEP 2
Masukkan seluruh Item ke Kotak Variables
STEP3
Klik Descriptives, berikan tick pada KMO and Bartletts Test of Sphericity. Klik
Continue
STEP 4
Klik Rotations, Pilih Varimax, lalu Continue
STEP5
Klik Scores, lalu beri tick pada Save as Variables. Silahkan dipilih metode mana
yang mau digunakan. Klik Continue
STEP6. Klik OK
HASIL
Ujicoba Tahap 1
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of Sphericity
.551
Approx. Chi-Square
128.528
df
28
Sig.
.000
Nilai Kaiser-Meyer-Olkin MSA (KMO-MSA) sebesar 0,551 (< 0.60) menunjukkan item-item
yang digunakan belum memenuhi syarat untuk analisis faktor meskipun nilai Bartlett's Test
of Sphericity sebesar 128.528 dan signifikansi 0,000 (< 0.05).
Total Variance Explained
Initial Eigenvalues
Component
Total
% of Variance
Cumulative %
2.459
30.731
30.731
1.784
22.305
53.037
1.063
13.292
66.329
.889
11.111
77.441
.647
8.084
85.525
.548
6.846
92.371
.414
5.171
97.542
.197
2.458
100.000
Berdasarkan hasil uji total variance explained diketahui bahwa 8 item yang digunakan
membentuk 3 faktor (kondisi ini berbeda dengan teori awal yang mengelompokkan item
menjadi dua faktor yaitu eksternal dan internal). Berdasarkan hasil ini, maka perlu
dilakukan evaluasi pada rotasi berikut ini :
INT1
.091
.759
.032
INT4
.002
-.040
.892
INT2
-.072
.727
.123
INT3
.225
.432
.650
EKS1
.547
-.165
-.420
EKS2
.814
-.217
.114
EKS3
.854
.140
.183
EKS4
.772
.332
-.054
Hasil Rotated component matrix menunjukkana bahwa 2 item yaitu INT4 dan INT3 berada
diluar komponen item INT1 dan INT3. Temuan ini agak sulit diputuskan karena loading
faktor pada item INT1 sampai dengan INT4 > 0.50. Meski demikian, pada item INT4
memiliki loading factor negatif pada komponen 2 (INT1 dan INT2), sehingga item INT4
kemudian diputuskan untuk didrop dari konstrak.1
Pengujian Tahap 2
Lakukan hal yang sama pada step terdahulu, yaitu
Keputusan ini hanya bersifat ujicoba untuk mendrop item INT4 dari pengukuran. Diperlukan
pertimbangan yang lebih detil pada konsep pengujian yang sesungguhnya
.616
Approx. Chi-Square
108.447
df
21
Sig.
.000
Setelah item INT4 dikeluarkan dari analisis, maka nilai KMO-MSA mengalami kenaikan, dari
semula sebesar 0.551 menjadi 0.616 dan sudah memenuhi kelayakan analisis faktor.
Selanjutnya nilai Bartlett's Test of Sphericity 108.445 dan sig 0.000 juga sudah memenuhi
syarat analisis faktor.
Total
% of Variance
Cumulative %
2.437
34.812
34.812
1.620
23.142
57.955
.897
12.814
70.768
.786
11.234
82.003
.574
8.195
90.198
.455
6.493
96.691
.232
3.309
100.000
Total variance explained dari 7 item tersisa membentuk 2 faktor dengan kemampuan
menjelaskan konstrak sebesar 57.955%.
INT1
.067
.674
INT2
-.099
.695
INT3
.196
.705
EKS1
.570
-.367
EKS2
.814
-.081
EKS3
.844
.242
EKS4
.760
.305
Selanjutnya, hasil rotasi juga memperlihatkan bahwa INT1, INT2 dan INT3 mengelompok di
komponen 2, sedangkan EKS1 s/d EKS4 mengelompok di komponen 1 dengan masingmasing loading faktor seluruhnya valid (loading factor > 0.50).
UJI RELIABILITAS
N of Items
.520
Hasil Cronbach Alpha Koefisien memperlihatkan angka sebesar 0.520. Nilai ini
masih kurang dari 0.70 sehingga dapat dinyatakan bahwa reliabilitas faktor INT
kurang baik.
Lakukan hal yang sama untuk menguji reliabilitas faktor EKS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.738
Cronbach alpha pada faktor EKS sudah memiliki konsistensi internal yang baik (>
0.70) sehingga dapat dinyatakan cukup handal sebagai alat ukur Locus of Control
Eksternal.
Reliabilitas Paralel antar Faktor
Karena faktor yang digunakan merupakan dua faktor yang berbeda yaitu internal
dan eksternal, maka pengujian reliabilitas selanjutnya menggunakan pendekatan
parallel yaitu dengan mengkorelasikan skor rata-rata pada faktor internal dan skor
rata-rata faktor eksternal. Secara teori, kedua faktor ini harusnya memiliki korelasi
yang negative karena memang mengukur konsep yang berbeda.
Hasil analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Mean_Int
66
2.00
7.00
5.6843
1.11022
Mean_Eks
66
1.00
7.00
4.5227
1.50814
Valid N (listwise)
66
Correlations
Mean_Int
Mean_Int
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Mean_Eks
Mean_Eks
.122
.331
66
66
Pearson Correlation
.122
Sig. (2-tailed)
.331
66
66
Korelasi pada dua faktor (INT dan EKS) memperlihatkan koefisien korelasi sebesar
0.122 (lemah), dan sig 0.331 (tidak signifikan) sehingga disimpulkan kedua tes tidak
parallel (tidak setara). Untuk memperoleh kesimpulan lain, maka dua kelompok
skor ini akan diuji dengan paired t test untuk membuktikan apakah kedua test ini
berbeda atau tidak.
Hasil uji paired t test menunjukkan sig (2-tailed) 0.000 (sig < 0.05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa rata-rata skor INT dan EKS memang berbeda secara signifikan.
Kesimpulan Uji Validitas
1. Uji validitas dengan analisis faktor mendrop 1 item yaitu INT4 dari model
pengukuran
2. Hasil uji reliabilitas memperlihatkan bahwa Locus of Control Internal (INT)
kurang handal sebagai alat ukur (cronbach alpha < 0.70), sedangkan LoC
eksternal (EKS) sudah memiliki kehandalan yang baik.
Saran Lanjutan
1. Diperlukan pengujian lebih lanjut untuk menguji validitas dan reliabilitas
variabel Locus of Control ini. Berdasarkan hasil ini, kami merevisi kuesioner
online di http://teorionline.net/resources/survey-instrument/ dengan
Kuesioner Locus of Control Versi II.
2. Diperlukan penambahan item untuk memperoleh validitas dan reliabilitas
yang lebih baik.
3. Dapat dipertimbangkan untuk menggunakan model pengukuran satu faktor
(misalnya item-item yang dikembangkan difokuskan pada locus internal
sehingga skor tinggi menandakan Locus Internal tinggi, dan rendah
menandakan Locus Kendali Eksternal.
4. Dapat dipertimbangkan untuk menggunakan Skala Locus of control (Rotter,
1966) yang terdiri dari 29-item yang memberikan responden pilihan pada
dua opsi yang diberikan, atau menggunakan skala 8 item dari Spector (1988)
yang dikenal dengan nama Work Locus of Control Scale.
5. Kuesioner ini sifatnya hanya contoh kasus dan tidak disarankan untuk
dipergunakan pada penelitian sebenarnya. Diperlukan konstruksi tes
yang lebih mendalam untuk memperoleh konsep pengukuran yang
lebih baik.
10
Demografi Responden
Pendidikan
Cumulative
Frequency
Valid
Diploma/Sarjana (S1)
Percent
Valid Percent
Percent
33
50.0
50.0
50.0
Lain
1.5
1.5
51.5
Pascasarjana S2
7.6
7.6
59.1
Pascasarjana S3
3.0
3.0
62.1
SMA/sederajat
25
37.9
37.9
100.0
Total
66
100.0
100.0
Masa Kerja
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1 - 3 tahun
13
19.7
19.7
19.7
4 - 6 tahun
10.6
10.6
30.3
7 - 10 tahun
6.1
6.1
36.4
Di atas 10 tahun
10
15.2
15.2
51.5
32
48.5
48.5
100.0
Total
66
100.0
100.0
11