Anda di halaman 1dari 17

Analisis Data Kuantitatif

1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya suatu

kuesioner (Ghozali, 2011). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Jadi, validitas adalah mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang

sudah dibuat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan metode Confirmatory Factor

Analyis (CFA) dengan menggunakan software SPSS 21.0. Loading factor adalah

koefisien yang menerangkan tingkat hubungan indikator dengan variabel. Secara

umum, semakin tinggi nlai faktor loading akan semakin baik, dan nilai di bawah 0,30

tidak ditafsirkan. Sebagai aturan umum, loading di atas 0.71 sangat sangat baik, 0.63

sangat baik, 0,55 baik, 0,45 fair, dan 0,32 poor (Tabachnick & Fidell, 2007.)

2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana skala menghasilkan hasil yang konsisten jika

pengukuran berulang akan dibuat. Uji reliabilitas merupakan ukuran tingkat

kepercayaan instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data. Peneliti

menggunakan indikator besarnya cronbach alpha dalam penelitian ini. Jika

Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2011), maka kuesioner dinyatakan

handal/konsisten/reliabel.

3. Uji Kelayakan Model

Uji kelayakan model digunakan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi

sampel dalam menaksir nilai aktual. Secara statistik uji kelayakan model dapat

dilakukan melalui pengukuran nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai

statistik t. Menurut Ghozali (2011), perhitungan statistik disebut signifikan secara


statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho

ditolak). Sebaliknya perhitungan statistik disebut tidak signifikan apabila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.

a) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar

presentase variasi variabel bebas (independen) pada model regresi linier berganda

dalam menjelaskan variasi variabel terikat (dependen) (Priyatno, 2008). Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ferdinand, 2006). Koefisien determinasi dilakukan untuk

mendeteksi ketepatan yang paling baik dalam analisis regresi ini, yaitu dengan

membandingkan besarnya nilai koefisien determinan, jika R2 semakin besar

mendekati 1 (satu) maka model semakin tepat.

b) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji Statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas

(independen) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel terikat (dependen) (Kuncoro,2001:98). Bila nilai

F hitung lebih besar daripada F tabel, maka dapat dikatakan bahwa semua variabel

independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (Imam

Ghozali, 2011).
Gambar Daerah Kritis Uji F

Ho = diterima apabila Fhitung< Ftabel

Ho = ditolak apabila Fhitung> Ftabel

4. Uji Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih

sementara. Hipotesis merupakan suatu kemungkinan jawaban dari masalah yang

diajukan. Hipotesis timbul sebagai dugaan yang bijaksana dari peneliti atau diturunkan

dari teori yang telah ada.Selain itu, Sugiyono (2013: 96) menyatakan bahwa hipotesis

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan

masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hal tersebut juga didukung oleh

pernyataan Kerlinger (2006: 30), hipotesis adalah pernyataan dugaan (conjectural)

tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis selalu mengambil bentuk

kalimat pernyataan (declarative) dan menghubungkan secara umum maupun khusus-

variabel yang satu dengan variabel yang lain.


Pengaruh sosial

Sikap konsumen

Pengetahuan lingkungan
Perilaku Pembelian
Produk Ramah
Lingkungan
Partisipasi daur ulang

Ecolabeling

Paparan pesan lingkungan


melalui media

Gambar 4.1. Model Penelitian

a) Koefisien Regresi

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen. Adapun dari hasil analisis regresi tersebut

akan diketahui sifaat hubungan antara kedua variabel penelitian, yaitu apakah

hubungan dari kedua variabel yang diteliti menunjukan hubungan yang bersifat

positif atau negatif (Djarwanto dan Subagyo, 2005: 172).

Adapun persamaan regresi dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut:
Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +β5X5 + β5X5 + β6X6 + e

Dimana:

Y = Perilaku pembelian produk ramah lingkungan

a = Nilai Konstanta

X1 = Pengaruh sosial

X2 = Sikap Konsumen

X3 = Pengetahuan Lingkungan

X4 = Partisipasi daur ulang

X5 = Ecolabeling

X6 = Paparan pesan lingkungan melalui media

β1, β2, … β6 = Koefisien regresi

e = Error

b) Uji t

Pengujian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel-variabel bebas

terhadap variabel terikat secara parsial. Uji t digunakan untuk menguji secara

parsial pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig

(significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat

dikatakan bahwa terdapat pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat

secara parsial. Namun, jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka

dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara masing-

masing variabel bebas terhadap variabel terikat. (Lupiyoadi dan Ikhsan,

2015:168). Pengertian yang lain menyatakan bahwa uji t adalah untuk


mengetahui tingkat pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen (Djarwanto dan Subagyo, 2005:172).

Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:

1) Menentukan Hipotesis

Ho = tidak ada pengaruh antara setiap variable bebas dengan

variable terikat.

Ha = ada pengaruh antara setiap variable bebas dengan variable

terikat.

2) Menentukan Probabilitas

Jika probabilitas > 0,05 maka Ho : diterima

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho : ditolak

3) Menentukan Nilai t

Jika t hitung > t table 0,05 maka Ho : ditolak

Jika t hitung < t table 0,05 maka Ho : diterima

4) Kriteria Pengujian

Nilai t table dapat diperoleh melalui dk (derajat kebebasan) dengan

melihat table t (Sugiyono, 2010) dk = n – 1

Keterangan:

dk : derajad kebebasan

n : jumlah responden
A. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya suatu

kuesioner(Ghozali, 2011). Adapun berdasarkan perhitungan diperoleh hasil pada Tabel

4.12:

Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas

Component
1 2 3 4 5 6 7
PS1 .684
PS2 .780
PS3 .711
SK1
SK2 .707
SK3 .828
SK4 .803
SK5 .774
SK6 .700
PL1 .548
PL2 .754
PL3 .605
PL4 .751
PL5 .667
DU1 .575
DU2 .794
DU3 .620
E1
E2
E3
E4 .512
E5 .443
PM1 .707
PM2 .707
PM3 .655
PM4 .569
PP1 .608
PP2 .471
PP3 .600
PP4 .728
Sumber: data diolah, 2018

Berdasarkan hasil pengujian validitas dengan program SPSS 21.0, diperoleh bahwa

seluruh indikator pada setiap variabel dinyatakan valid. Hal ini dapat dilihat dari seluruh
indikator berada pada satu loading faktor, dengan nilai loading faktor lebih dari 0.30.

Maka pernyataan tersebut telah layak dipergunakan untuk menjadi instrumen penelitian

variabel Pengaruh Sosial, Sikap Konsumen, Pengetahuan Lingkungan, Partisipasi Daur

Ulang,Ecolabeling,dan Paparan Pesan Lingkungan melalui Media, terhadap variabel

Perilaku Pembelian Produk Ramah Lingkungan.

B. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah tingkat keandalan suatu alat pengukuran dalam mengukur

suatu peristiwa atau kejadian, dengan syarat nilai Cronbach Alpha > 0,6. Hasil uji

reliabilitas pada penelitian ini dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach
No Variabel Status
Alpha

1 Pengaruh Sosial 0,743 Reliabel

2 Sikap Konsumen 0,844 Reliabel

3 Pengetahuan Lingkungan 0,876 Reliabel

4 Partisipasi Daur Ulang 0,807 Reliabel

5 Ecolabeling 0,726 Reliabel

6 Paparan Pesan Lingkungan 0,834 Reliabel

7 Perilaku Pembelian Produk Ramah 0,866 Reliabel


Lingkungan

Sumber: Data yang telah diolah, 2018

Hasil dari uji reliabilitas pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa seluruh

variabel memilikikoefisienCronbachAlpha>0.6, maka seluruh indikatordapat

dikatakan reliabel.

Setelah dilakukanuji validitas & uji reliabilitas dapatditarik kesimpulan

bahwa semua variabel telah memenuhi syarat untuk digunakansebagai alat ukur

dalam penelitian.
C. Uji Ketepatan Model

1) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

variabelPengaruh Sosial, Sikap Konsumen, Pengetahuan Lingkungan, Partisipasi Daur

Ulang, Ecolabeling, danPaparan Pesan Lingkungan, dengan variabelPerilaku

Pembelian Produk Ramah Lingkungan. Adapun berdasarkan perhitungan diperoleh

hasil sebagai berikut :

Tabel 4.3
Koefisian Determinasi

Model R R Square

1 0,791 0,625

a. Prediktor: (Konstan), pengaruh sosial, sikap konsumen, pengetahuan


lingkungan, partisipasi daur ulang, ecolabeling, dan paparan pesan
lingkungan.

Sumber : Data yang telah diolah, 2018.

Hasil perhitungan untuk nilai R square (R2) diperoleh angka 0,625atau 62,5%

yang berarti variabel Pengaruh Sosial, Sikap Konsumen, Pengetahuan Lingkungan,

Partisipasi Daur Ulang, Ecolabeling,dan Paparan Pesan Lingkungan melalui Media

(variabel independen) dapat menjelaskan variasi pada variabel dependennya yaitu

Perilaku Pembelian Produk Ramah Lingkungan sebesar 62,5% sedangkan sisanya

(100% - 62,5% = 37,5%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan

dalam model regresi ini.

2) Uji F

Uji F digunakan untuk menunjukkan model yang digunakan adalah tepat dan

menunjukkan apakah semua variabel bebas (independen) yang dimasukkan dalam

model mampu memprediksi varibel dependen. Dalam penelitian ini Uji F digunakan
untuk menguji kemampuan prediksi variabel Pengaruh Sosial, Sikap Konsumen,

Pengetahuan Lingkungan, Partisipasi Daur Ulang, Ecolabeling,dan Paparan Pesan

Lingkungan terhadap Perilaku Pembelian Produk Ramah Lingkungan. Adapun

berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.4
ANNOVA

Model F Sig.

Regresi 40,068 0,000b

a. Prediktor: (Konstan), pengaruh sosial, sikap konsumen, pengetahuan


lingkungan, partisipasi daur ulang, ecolabeling, dan paparan pesan
lingkungan,.
b. Varabel Dependen: perilaku pembelian produk ramah lingkungan.
Sumber : Data yang telah diolah, 2018

Berdasarkan dari hasil pengujian pada Tabel 4.16 dengan program SPSS

21.0, diperoleh nilai Fhitung sebesar 40,068 dan lebih besar dibandingkan dengan

Ftabel sebesar 2,07, dengan nilai sig. = 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti

model yang digunakan adalah tepat (fit) dan variabel Pengaruh Sosial, Sikap

Konsumen, Pengetahuan Lingkungan, Partisipasi Daur Ulang, Ecolabeling, Paparan

Pesan Lingkungan melalui Media secara signifikan mampu memprediksi perubahan

Perilaku Pembelian Produk Ramah Lingkungan.

A. Uji Hipotesis

1) Koefisien Regresi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubunganantara variabelPengaruh

Sosial, Sikap Konsumen, Pengetahuan Lingkungan, Partisipasi Daur Ulang,

Ecolabeling, Paparan Pesan Lingkungan, Nilai yang Dirasakan Pelanggan


denganPerilaku Pembelian Produk Ramah Lingkungan. Adapun berdasarkan

perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.5
Koefisien Regresi
Unstandardized Standardized T Sig.
Model Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta


(Constant) -2.118 1.570 -1.349 .179
Pengaruh Sosial .211 .095 .140 2.211 .029
Sikap Konsumen .092 .074 .077 1.250 .213
Pengetahuan Lingkungan .141 .068 .167 2.053 .042
Partisipasi Daur Ulang .269 .091 .221 2.970 .003
Ecolabeling .420 .154 .188 2.731 .007
Paparan Pesan di Media .255 .079 .246 3.225 .002
Sumber : Data yang telah diolah, 2018.

Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.17 menggunakan regresi linier

berganda dengan program SPSS 21.0 dapat disusunpersamaan regresi sebagai berikut:

Perilaku Pembelian Produk Ramah Lingkungan = -2,118+ 0,211Pengaruh Sosial


+ 0,092 Sikap Konsumen + 0,141 Pengetahuan Lingkungan + 0,269 Partisipasi
Daur Ulang + 0,420 Ecolabeling + 0,255 Paparan Pesan Lingkungan melalui
Media + e

2) Uji t

a) Pengaruh Perilaku Sosial terhadap Pembelian Produk Ramah Lingkungan

 Penentuan hipotesis

Ho :tidak ada pengaruh antara variabel Pengaruh Sosial dengan variabel

Perilaku Pembelian Produk Ramah lingkungan

Ha : ada pengaruh antara variabel Pengaruh Sosial dengan variabel Perilaku

Pembelian Produk Ramah lingkungan

 Level of signifikan α = 5% (0,05)

 Hasil pengujian
Daerah terima

1,976 1,976

2,211

Ho ditolak jika thitung2,211> ttabel1,976

Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan program SPSS 21.0 diperoleh

nilai beta dari variabel Pengaruh Sosial sebesar 0,211 artinya Pengaruh Sosial

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Perilaku Pembelian Produk

Ramah Lingkungan. Hal ini didasarkan pada hasil perhitungan nilai thitung sebesar

2,211 dan lebih besar dibandingkan dengan ttabel sebesar 1,976, atau nilai

probabilitas signifikansi sebesar 0.029 yang lebih kecil dari 0.05. Oleh karena itu

H0 ditolak sehingga Ha diterima, yang artinyaterdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel Pengaruh Sosial terhadap Pembelian Produk Ramah Lingkungan.

b) Pengaruh Sikap Konsumen terhadap Pembelian Produk Ramah Lingkungan

 Penentuan hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh antara variabel Sikap Konsumen dengan variabel

Perilaku Pembelian Produk Ramah lingkungan

Ha : ada pengaruh antara variabel Sikap Konsumen dengan variabel Perilaku

Pembelian Produk Ramah lingkungan

 Level of signifikan α = 5% (0,05)

 Hasil pengujian
Daerah terima

1,976 1,976

Ho ditolak jika thitung1,250 > ttabel 1,976 1,250

Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan program SPSS 21.0 diperoleh

nilai beta dari variabel Sikap Konsumen sebesar 0,092 artinya Sikap Konsumen

memiliki pengaruh yang positif terhadap Perilaku Pembelian Produk Ramah

Lingkungan. Meskipun Sikap Konsumen berpengaruh positif terhadap Perilaku

Pembelian Produk Ramah Lingkungan tetapi pengaruhnya tidak signifikan. Hal ini

didasarkan pada hasil perhitungan nilai thitung sebesar 1,250 dan lebih kecil

dibandingkan dengan ttabel sebesar 1,976, atau nilai probabilitas signifikansi sebesar

0,213 yang lebih besar dari 0.05. Oleh karena itu H0ditolak sehingga Ha diterima,

yang artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Sikap

Konsumen terhadap Pembelian Produk Ramah Lingkungan.

c) Pengaruh Pengetahuan Lingkungan terhadap Pembelian Produk Ramah Lingkungan

 Penentuan hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh antara variabel Pengetahuan Lingkungandengan

variabel Perilaku Pembelian Produk Ramah lingkungan

Ha : ada pengaruh antara variabel Pengetahuan Lingkungan dengan variabel

Perilaku Pembelian Produk Ramah lingkungan

 Level of signifikan α = 5% (0,05)

 Hasil pengujian
Daerah terima

1,976 1,976

2,053

Ho ditolak jika thitung2,053 > ttabel 1,976

Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan program SPSS 21.0 diperoleh

nilai beta dari variabel Pengetahuan Lingkungan sebesar 0,141 artinya Pengetahuan

Lingungan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Perilaku

Pembelian Produk Ramah Lingkungan. Hal ini didasarkan pada hasil perhitungan

nilai thitung sebesar 2,053 dan lebih besar dibandingkan dengan ttabel sebesar 1,976,

atau nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,042 yang lebih kecil dari 0.05. Oleh

karena itu H0ditolak sehingga Ha diterima, yang artinyaterdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel Pengetahuan Lingkungan terhadap Pembelian Produk

Ramah Lingkungan.

d) Pengaruh Partisipasi Daur Ulang terhadap Pembelian Produk Ramah Lingkungan

 Penentuan hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh antara variabel Partisipasi Daur Ulangdengan variabel

Perilaku Pembelian Produk Ramah lingkungan

Ha : ada pengaruh antara variabel Partisipasi Daur Ulangdengan variabel

Perilaku Pembelian Produk Ramah lingkungan

 Level of signifikan α = 5% (0,05)

 Hasil pengujian
Daerah terima

1,976 1,976

2,053

Ho ditolak jika thitung2,970 > ttabel 1,976

Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan program SPSS 21.0 diperoleh

nilai beta dari variabel Partisipasi Daur Ulang sebesar 0.269 artinya variabel

Partisipasi Daur Ulang memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

Perilaku Pembelian Produk Ramah Lingkungan. Hal ini didasarkan pada hasil

perhitungan nilai thitung sebesar 2,970 dan lebih besar dibandingkan dengan

ttabelsebesar 1,976, atau nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,003 yang lebih kecil

dari 0,05. Oleh karena itu H0 ditolak sehingga Ha diterima, yang artinyaterdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel Partisipasi Daur Ulang terhadap Pembelian

Produk Ramah Lingkungan.

e) Pengaruh Ecolabeling terhadap Pembelian Produk Ramah Lingkungan

 Penentuan hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh antara variabel Ecolabelingdengan variabel Perilaku

Pembelian Produk Ramah lingkungan

Ha : ada pengaruh antara variabel Ecolabelingdengan variabel Perilaku

Pembelian Produk Ramah lingkungan

 Level of signifikan α = 5% (0,05)

 Hasil pengujian
Daerah terima

1,976 1,976

2,731

Ho ditolak jika thitung2,731 > ttabel 1,976

Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan program SPSS 21.0

diperoleh nilai beta pada variabel Ecoolabeling sebesar 0,420 artinya variabel

Ecolabeling memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Perilaku

Pembelian Produk Ramah Lingkungan. Hal ini didasarkan pada hasil perhitungan

nilai thitung sebesar 2,731 dan lebih besar dibandingkan dengan ttabel sebesar 1,976,

atau nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,007 yang lebih kecil dari 0.05. Oleh

karena itu H0ditolak sehingga Ha diterima, yang artinya terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel Pengetahuan Lingkungan terhadap Pembelian Produk

Ramah Lingkungan.

f) Pengaruh Paparan Pesan Lingkungan melalui Media terhadap Pembelian Produk

Ramah Lingkungan

 Penentuan hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh antara variabel Paparan Pesan Lingkungan melalui

Media dengan variabel Perilaku Pembelian Produk Ramah lingkungan

Ha : ada pengaruh antara variabel Paparan Pesan Lingkungan melalui Media

dengan variabel Perilaku Pembelian Produk Ramah lingkungan

 Level of signifikan α = 5% (0,05)

 Hasil pengujian
Daerah terima

1,976 1,976

3,225

Ho ditolak jika thitung3,225 > ttabel 1,976

Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan program SPSS 21.0 diperoleh nilai

beta pada variabel Paparan Pesan Lingkungan melalui Media sebesar 0,255 artinya

variabel Paparan Pesan Lingkungan melalui Media memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap Perilaku Pembelian Produk Ramah Lingkungan. Hal ini

didasarkan pada hasil perhitungan nilai thitung sebesar 3,225 dan lebih besar

dibandingkan dengan ttabel sebesar 1,976, atau nilai probabilitas signifikansi sebesar

0.002 yang lebih kecil dari 0,05. Oleh karena itu H0ditolak sehingga Ha diterima,

yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Paparan Pesan

Lingkungan melalui Media terhadap Pembelian Produk Ramah Lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai