Oleh:
Oleh
1. Rosita Indah 1796142018 (……………)
2. Nabhila Angraeny Rahman 1796142025 (……………)
3. Ayu Dian Adhany 1796142027 (……………)
4. Ricky Adnan 1796142029 (……………)
5. Muhammad Afies 1796142035 (……………)
6. Dewi Rahmawati 1796142038 (……………)
Laporan ini telah diperiksa dan dinyatakan disetujui sebagai pelengkap mata kuliah
Perencanaan dan Evaluasi Proyek (151C502) pada Program Studi Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar.
ii
DAFTAR ISI
iii
B. Kelayakan Usaha.............................................................................................. 48
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR ISTILAH
vii
SIUP Surat Izin Usaha Perdagangan
SKB Studi Kelayakan Bisnis
SKDU Surat Keterangan Domisili Usaha
SWOT Strengths Weakness Opportunities Threats
TDP Tanda Daftar Perusahaan
TPS Transaction Processing Systems
viii
KATA PENGANTAR
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
b. Memudahkan perencanaan, jika kita sudah meramalkan apa yang akan terjadi
dimasa yang akan datang, maka akan mempermudah kita dalam melakukan
perencanaan dan hal-hal apa saja yang perlu direncanakan.
c. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan, dengan adanya berbagai rencana yang
sudah disusun akan sangat memudahkan pelaksanaan bisnis, karena telah
memiliki pedoman yang harus dikerjakan
d. Memudahkan pengawasan, karena pengawasan ini perlu dilakukan agar
pelaksanaan usaha tidak melenceng dari rencana yang telah disusun
e. Memudahkan pengendalian, jika dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan
pengawasan maka apabila terjadi suatu penyimpangan akan mudah terdeteksi,
sehingga dapat dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut.
Go Kitchen adalah sebuah aplikasi jual beli secara online yang bertujuan
untuk memberikan kemudahan bagi para pembeli untuk memilih dan membeli
bahan-bahan dapur tanpa harus keluar rumah. Selain itu, Go Kitchen juga bertujuan
untuk memudahkan para pedagang memasarkan produknya melalui sebuah
aplikasi.
3
adalah berbagai macam bahan dapur seperti: sayur-sayuran, buah-buahan dan
berbagai macam daging segar. Cara pembayarannya dapat dilakukan secara tunai
maupun non tunai. Secara tunai yaitu melalui metode pembayaran COD (Cash on
Delivery) dimana pembayaran akan dilakukan secara tunai ditempat setelah
pesanan dari kurir diterima oleh pembeli. Secara non tunai dapat dilakukan dengan
metode pembayaran melalui kartu kredit/debit online, informasi kartu kredit Anda
akan tetap terlindungi, aplikasi Go Kitchen tidak akan mengakses seluruh informasi
kartu kredit Anda. Proyek aplikasi ini merupakan proyek baru dimana proyek ini
direncanakan hanya beroperasi di kota-kota besar, dan kota pertama yang menjadi
uji coba aplikasi ini adalah di Kota Makassar. Kedepannya, semoga aplikasi ini
dapat diterima dan digunakan di kota-kota besar lainnya.
4
Pengembang aplikasi bisa mengurus Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
5
BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
6
dimaksud disini merupakan bahan-bahan yang dapat diperoleh dari pasar.
Sebagian dari kita apalagi yang tinggal di perkotaan memiliki rumah yang jauh
dari pasar atau supermarket, dengan mengandalkan kendaraan yang dimiliki kita
dapat terjebak macet sehingga memakan waktu yang lebih lama untuk sampai ke
pasar atau Supermarket padahal dalam waktu itu kita dapat melakukan aktivitas
lain di rumah. Untuk di daerah perumahan biasanya terdapat penjual sayur
keliling yang ada pada jam tertentu di pagi hari dan menjelang siang hari, tapi
penjual sayur keliling ini biasanya tdk memiliki bahan yang lengkap untuk dijual,
sehingga membuat kita untuk pergi kepasar lagi untuk membeli bahan tersebut.
Sekarang dengan adanya teknologi kita dapat dimudahkan dalam berbagai hal
apalagi dalam urusan rumah tangga.
Dengan adanya Go Kitchen masalah ini dapat teratasi dengan adanya jasa
pengantaran bahan makanan rumah dengan memesan menggunakan aplikasi
yang di download di Handphone, dengan adanya aplikasi ini kita dapat di
mudahkan dengan memesan bahan makanan tanpa harus pergi lagi ke pasar.
7
2.2.2. Segmentasi Pasar dan Penetapan Pasar
Go Kitchen di peruntukkan bagi Restoran atau rumah makan dan
IRT (Ibu Rumah Tangga) Go Kitchen adalah perusahaan yang melayani
layanan di mana saja untuk siapa saja yang membutuhkan secara online.
Go Kitchen akan di lakukan uji coba di Makassar sebagai kota besar yang
berada di Sulawesi Selatan, awalnya konsumen berfikir mencari alat
transportasi yang memberikan banyak kemudahan dan manfaat maka dari
itu Go Kitchen datang untuk menjawab dengan menyediakan jasa
pengantaran bahan dapur tanpa harus pergi kepasar. Dengan
berkembangnya Go Kitchen di Makassar ini akan menjadi batu loncatan
untuk mengembangkan Go Kitchen di berbagai kota besar lainnya.
8
Rp 2300 x 4 km = Rp 9.200
9
Semuanya tergantung dari masing-masing penyedia layanan kiriman
untuk menawarkan dan mnyediakan layanan pengiriman kepada pembeli.
Para penjual juga akan beroperasi secara independen.
3. Promosi
Untuk promosi pertama, akan dilakukan Lewat Web atau Blog promo,
diskon dan tampilan web yang menarik akan dapat menarik minat para calon
pembeli untuk mengunduh Go Kitchen. Kedua, melakukan iklan di Youtube
sebagai forum broadcaster video terbesar dengan pengguna terbanyak di
dunia tentu saja youtube menjadi media promosi online paling efektif.
Dengan membuat konten video promosi yang menarik, sehingga
mengundang banyak viewers maka tidak memungkinkan bahwa produk
akan di download. Ketiga, melakukan iklan di Facebook, Instagram dan
Twitter yang melibatkan artis atau influncer terkenal. Keempat, untuk
pengguna yang mengunduh pertama kali akan dikenakan biaya gratis untuk
mendownload.
10
3) Mudah untuk diduplikasi di daerah lain
4) Membuka banyak lapangan pekerjaan
b. Weakness (Kelemahan):
1) Pihak perusahaan punya ketergantungan yang sangat tinggi terhadap
driver (pengemudi)
2) Proses bisnis tidak bisa berjalan tanpa adanya akses internet yang
memadai atau server error
3) Sumber daya listrik
2. Faktor Eksternal (di luar perusahaan)
a. Opportunities (Peluang):
1) Dapat merambah ke sector bisnis lainnya
2) Mudah menggaet pihak strategis
3) Akses pasar kepada generasi millennial terbuka lebar
4) Tingkat kesibukan tinggi
b. Threats (Ancaman):
1) Regulasi hukum belum matang dan bisa berubah kemudian
2) Adanya segenap masyarakat yang belum adaptif terhadap perubahan
3) Persaingan harga
11
BAB III
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI
12
dan daging di kota Makassar dengan berskala bawah dan tinggi untuk
melayani pembelian sayuran dan daging secara online.
Kami berharap dengan adanya aplikasi Go Kitchen ini dapat
membantu masyarakat untuk mempermudah pembelian sayuran dan daging
tanpa harus repot-repot keluar rumah untuk pergi kepasar.
13
Chief financial
Chief
technologi
Human
resource
Pintu
14
Transaction Processing Systems (TPS) adalah Sistem
informasi komputerisasi yang dikembangkan untuk memproses
data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti
daftar gaji dan inventarisasi.
Penggunaan Transaction processing system (TPS)
- Membuat Pernyataan Konsumen
- Laporan Gaji Karyawan
- Kwitansi Penjualan
- Order Pembelian
- Formulir Pajak
- Rekening Kuangan
b. Process Control System
Process Control System merupakan karakateristik dari
sistem informasi yang menjaga proses kegiatan bisnis. Kegiatan
bisnis yang berjalan harus sesuai prosedur. kegiatan bisnis yang
harus sesuai dengan langkh-langkah yang telah yang telah ditetapkn
dari awal.
c. Enterprise Collaboration System
Enterprise Collaboration Systems (ECS) adalah jenis sistem
informasi (IS). ECS adalah kombinasi dari groupware, peralatan,
Internet, extranet dan jaringan lain yang diperlukan untuk
mendukung enterprise-wide communications, seperti berbagi
dokumen dan pengetahuan dalam perusahaan.
Tujuan dari ECS adalah untuk memberikan setiap pengguna
dengan alat untuk mengelola, dokumen dan informasi lainnya yang
diperlukan untuk mengelola tugas secara efisien.
15
4. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen.
a. Management Information System
Menyediakan laporan informasi bagi pihak manajemen. MIS
dihasilkan dari data yang dihimpun dari operasi bisnis. MIS
menyajikan informasi yang detail dan rangkuman informasi pilihan.
MIS berguna untuk efisiensi operasional.
b. Decision Support System
Decision support systems (DSS) merupakan langkah
selanjutnya dari MIS dan TPS. DSS adalah sistem informasi yang
menggunakan model keputusan dan data khusus untuk membantu
proses pengambilan keputusan bagi manajemen. Gunanya untuk
mendukung pihak manajemen untuk memecahkan masalah tertentu
dengan tepat.
c. Executive Information Systems
Executive information systems (EIS) adalah tipe sistem
informasi yang sesuai untuk kebutuhan informasi bagi manajemen
eksekutif. Tujuannya menyediakan dengan akses yang mudah dan
cepat, tentang informasi selektif faktor-faktor kunci dalam
menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen eksekutif.
Kemudian memberikan kebijakan perusahaan secara umum atau
kebijakan yang diperuntukan pada level di bawah, yang kemudian
akan di terjemahkan lebih spesifik oleh level di bawahnya dalam
sistem informasi.
5. Teknologi informasi yang digunakan
a. Teknologi End User
1) Aplikasi Smartphone Android
2) Aplikasi Smartphone IOS
16
b. Teknologi Database
1) Cloud Computing
2) Smartphone Storage
c. Application Programming Interface
1) Google Maps
2) Google Place
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan proyek
2 Pembuatan bangunan
3 Pembelian peralatan
4 Penarikan tenaga
kerja
6 Produksi percobaan
7 Awal produksi
8 Pemasaran
17
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN
18
secara formal dalam rangka melakukan pencapaian tujuan yang sudah
ditentukan dalam ikatan yang ada pada seseorang atau beberap orang yang
dikenal sebagai atasan dan seorang atau kelompok orang yang dikenal
sebagai bawahan.
2. Pengertian Badan Usaha
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis
yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali
disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda.
Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan
adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.
3. Bentuk Badan Usaha
Bentuk badan usaha proyek Go Kitchen ialah PT (Perseroan Terbatas).
PT adalah badan usaha yang terdiri dari persekutuan modal yang didirikan
berdasarkan perjanjian. Modal dasar ini sepenuhnya terbagi dalam saham yang
sudah memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan undang-undang.
19
pendirian suatu perseroan terbatas di Indonesia yang diatur dalam Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yaitu:
a. Akta Pendirian.
Menurut UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, prosedur
pendirian PT juga tidak banyak berubah dengan prosedur pendirian PT
yangditentukan oleh UU No. 1 Tahun 1995. Prosedur pendirian PT di dalam
UU No. 40 Tahun 2007 tentang PT diatur di dalam Pasal 7 sampai dengan
Pasal 14 (delapan pasal). Menurut Pasal 7 ayat (1) UU No. 40 Tahun 2007
tentang PT, dikatakan bahwa “Perseroan didirikan minimal oleh 2 (dua)
orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia”.
Akan tetapi, menurut Pasal 7 ayat ( 7 ) UU No. 40 Tahun 2007, ketentuan
pemegang saham minimal 2 (dua) orang atau lebih tidak berlaku
bagi:
1) Perseroan yang sahamnya dimiliki oleh negara.
2) Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan,
lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang tentang Pasar Modal.
b. Pengesahan Oleh Menteri
Dimaksud dengan Menteri adalah menteri yang tugas dan tanggung
jawabnya di bidang hukum dan hak asasi manusia. Dalam mendirikan
perseroan terbatas tidak cukup dengan cara membuat akta pendirian yang
dilakukan dengan akta otentik. Akan tetapi harus diajukan pengesahan
kepada Menteri, guna memperoleh status badan hukum. Pengajuan
pengesahan dapat dilakukan oleh Direksi atau kuasanya. Jika dikuasakan
hanya boleh kepada seorang Notaris dengan hak substitusie. Agar Perseroan
diakui secara resmi sebagai badan hukum, akta pendirian dalam bentuk akta
notaris tersebut harus diajukan oleh para pendiri secara bersama-sama
20
melalui sebuah permohonan untuk memperoleh Keputusan Menteri (Menteri
Hukum dan HAM) mengenai pengesahan badan hukum Perseroan.
c. Pendaftaran
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1995 tentang PT yang melakukan
pendaftaran setelah diperoleh pengesahan dibebankan kepada Direksi
Perseroan maka di dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang PT ini maka yang
menyelenggarakan daftar perseroan setelah diperoleh pengesahan adalah
Menteri yang memberikan pengesahan badan hukum dan memasukkan data
perseroan secara langsung. Daftar perseroan memuat data tentang Perseroan
yang meliputi:
1) Nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha,
jangka waktu pendirian, dan permodalan.
2) Alamat lengkap Perseroan
3) Nomor dan tanggal akta pendirian dan Keputusan Menteri mengenai
pengesahan badan hukum Perseroan
4) Nomor dan tanggal akta perubahan anggaran dasar dan persetujuan
Menteri.
5) Nomor dan tanggal akta perubahan anggaran dasar dan tanggal
penerimaan pemberitahuan oleh Menteri.
6) Nama dan tempat kedudukan notaris yang membuat akta pendirian dan
akta perubahan anggaran dasar.
7) Nama lengkap dan alamat pemegang saham, anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris Perseroan.
8) Nomor dan tanggal akta pembubaran atau nomor dan tanggal penetapan
pengadilan tentang pembubaran Perseroan yang telah diberitahukan
kepada Menteri.
9) Berakhirnya status badan hukum Perseroan.
21
10) Neraca dan laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan bagi
Perseroan yang wajib diaudit.
2. Definisi Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap
bagian maupun posisi yang terdapat pada sebuah organisasi atau
perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya dengan
maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Struktur
organisasi dapat menggambarkan secara jelas pemisahan kegiatan dari
pekerjaan antara yang satu dengan kegiatan yang lainnya dan juga
bagaimana hubungan antara aktivitas dan fungsi dibatasi. Di dalam struktur
organisasi yang baik harus dapat menjelaskan hubungan antara wewenang
siapa melapor atau bertanggung jawab kepada siapa, jadi terdapat suatu
pertanggungjawaban apa yang akan di kerjakan. Itulah beberapa definisi
struktur organisasi.
3. Struktur Organisasi PT Ecodove
Dalam kegiatan suatu instansi diperlukan adanya suatu struktur dan
jalur koordinasi antara anggota dalam mencapai tujuan organisasi yang
telah digariskan terlebih dahulu. Struktur organisasi yang baik haruslah
memenuhi syarat efektif dan efesien. Suatu struktur yang efektif adalah bila
struktur organisasi tersebut memungkinkan sumbangan dari tiap-tiap
individu dalam mencapai sasaran organisasi. Selain itu organisasi bukan
sekedar untuk menunjukkan bentuk atau tipe organisasi, melainkan
perwujudan hubungan antara fungsi-fungsi wewenang dan tanggung jawab
orang-orang yang diberi tugas dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan
tugas tersebut. Berikut ini adalah struktur organisasi PT Ecodove:
22
Struktur Organisasi
PT Ecodove
GO KITCHEN
DIRECTORS
Karyawan Go
Kitchen
23
4. Tugas dan Wewenang
a. Chief Executive
Chief executive adalah jenjang tertinggi dalam
perusahaanyang di beri tanggung jawab untuk mengatur
keseluruhan suatu organisasi. Adapun tugas dari chief executive
yaitu:
1) Merencanakan, mengelola dan menganalisis segala aktifitas
fungsional bisnis seperti operasional, sumber daya manusia,
keuangan dan pemasaran.
2) Merencanakan dan mengelola kinerja pada sumber daya
manusia yang berkompeten teridentifikasi dan dapat di
tempatkan pada posisi yang sesuai sehingga dapat
memaksimalkan kinerja perusahaan.
3) Mengelola perusahaan sesuai dengan tujuan strategis perusahaan
dengan efektifan dan biaya seefisien mungkin.
b. Chief Branding Officer
Chief Brand Officer (CBO) adalah posisi tingkat eksekutif
yang relative baru di perusahaan, organisasi, atau agensi, yang
biasanya melapor kepada CEO atau dewan direksi dan bertanggung
jawab atas citra, pengalama, dan janji merek.
c. Chief Product Officier
CPO bertanggung jawab untuk perumusan visi departemen
Manajemen Produk dan juga untuk memberikan visi itu di setiap
sub-departemen dan karyawan di departemen. CPO memastikan
bahwa setiap sub-departemen dipimpin oleh visi yang terpadu dan
kohesif.
Fungsi CPO yang paling menonjol adalah mengepalai
seluruh departemen Manajemen Produk. Dia memainkan peran
pengawasan untuk petugas manajemen produk utama seperti
Direktur Manajemen Produk, Direktur UX, Kepala Analisis Produk,
24
dan Direktur Pemasaran Produk. CPO memastikan bahwa peran
kunci ini dijalankan dengan cara yang seefisien mungkin, yang
mengarah pada efisiensi keseluruhan departemen Manajemen
Produk.
d. Chief Financial Officier
Orang yang bertanggung jawab atas pelaporan,
penggalangan dana dan penganggaran. Adapun tugas dari chief
financial yaitu:
1) Membentuk strategi penggalangan dana.
2) Membuat keputusan yang berhubungan dengan sember daya
manusia.
3) Merumuskan dokumen keuangan.
4) Membahas kesehatan keuangan perusahaan dengan CEO.
e. Human Resource Departement
Human Resource Development atau yang biasa dikenal
dengan sebutan HRD adalah sebuah posisi atau jabatan yang
bertugas untuk bertanggung jawab penuh pada pengembangan
sumber daya manusia dalam perusahaan mulai dari persiapan dalam
perekrutan karyawan hingga mengatur kontrak kerja.
Peran HRD didalam perusahaan sangatlah penting karena
berfungsi untuk melakukan pemeliharaan, peningkatkan dan
menganalisa setiap kinerja karyawan agar dapat bekerja dengan
lebih baik serta menjaga komitmen karyawan agar tetap
bersemangat dalam bekerja. Besarnya peranan yang dipegang oleh
orang yang menjabat sebagai HRD membuat HRD mendapatkan
hak otoritas yang tinggi dan berpengaruh dalam pengambilan
keputusan pada sebuah perusahaan. Lalu apa saja tugas, tanggung
jawab dan fungsi HRD didalam perusahaan? Berikut adalah macam-
macam tugas, fungsi dan tanggung jawab HRD dalam perusahaan.
Adapun tugas dan tanggungjawab Human Resource Department
yaitu:
25
1) Bertanggung jawab untuk melakukan rekruitmen dan seleksi
calon karyawan baru
2) Bertugas untuk mengembangkan dan memberikan pelatihan
karyawan
3) Menjaga hubungan antar karyawan
4) Mengevaluasi tingkat kehadiran karyawan
5) Memberikan kompensasi dan perlindungan setiap karyawan
f. Chief Technology
Orang yang bertanggung jawab pada kualitas akhir, karena
ia mengelola tim engineer selama prosesnya. CTO juga penting
untuk bertindak sebagai ahli teknologi dan seorang pemimpin.
Adapun tugas dari chief technology yaitu;
1) Menyatuhkan pegembangan produk.
2) Memahami perkembangan teknologi saat ini dan
pengadopsiaannya.
3) Meneglola pengembangan produk.
g. Security
Satpam/security adalah suatu kelompok petugas yang
dibentuk oleh instansi/badan usaha untuk melaksanakan
pengamanan fisik dalam rangka menyelenggarakan keamanan
dilingkungan/Kawasan kerjanya. Pengamanan fisik yaitu segala
usaha dan kegiatan mencegah/mengatasi timbulnya ancaman dan
gangguan keamanan dan ketertiban lingkungan instansi terkait
secara fisik memalui kegitan pengaturan, penjagaan dan perondaan
serta kegiatan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Adapun tugas dari security yaitu:
1) Suatu kewajiban yang harus dikerjakan
2) Pekerjaan yang merupakan tanggungjawab
3) Perintah untuk berbuat atau melakukan sesuatu demi mencapai
suatu tujuan.
26
h. Cleaning service
Secara umum definisi cleaning service adalah memberikan
pelayanan kebersihan, kerapihan danHygenisasi dari sebuah
gedung/bangunan baik indoor ataupun outdoor sehingga tercipta
suasana yang comfortable dalam menunjang aktifitas sehari-hari
sebagai tujuan jangka pendeknya, dan sebaga tujuan jangka
panjangnya adalah untuk mempertahankan life of time semua benda
yang termasukdalam lingkup kerja cleaning service tersebut.
27
4. Kebutuhan dan Kualifikasi Tenaga Kerja
Tabel 1. Kebutuhan dan Kualifikasi Tenaga Kerja
Umur Jumlah
No Jabatan Pendidikan
(tahun) (orang)
1 Chief Executife Magister 20-25 1
Go Kitchen
2 Chief Branding Magister 20-25 1
Go Kitchen
3 Chief Product Magister 20-25 1
Go Kitchen
4 Chief Financial Magister 20-25 1
Go Kitchen
5 Human Resource Magister 20-25 1
Go Kitchen
6 Chief Technology Magister 20-25 1
Go Kitchen
7 Sucurity Go SMA 20 1
Kitchen
Jumlah 8
Sumber: Data Diolah
28
BAB V
ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL BUDAYA
29
etika lingkungan, komitmen untuk menjaga
keseimbangan political cultural dan ecotourism.
2. Culture–economy interface, yaitu indikator yang menggambarkan
fungsi tujuan di dalam termin nilai-nilai non market dan keputusan
menjaga konservasi lingkungan untuk tujuan budaya. Dalam hal
ini, nilai kultural ekonomi bernilai lebih tinggi.
3. Economy–ecology interface, yaitu indikator yang menggambarkan
fungsi tujuan di dalam termin dari nilai-nilai ekonomi dan cost
benefit analysis. Indikator dari pembangunan berkelanjutan dapat
diukur dari cadangan konservasi alam dan ekonomi (stock and
flow of environmental and economy) untuk kegiatan produksi serta
pelayanan untuk generasi saat ini dan yang akan datang.
Menurut UU No 23 tahun 1997 mendefinisikan
pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan hidup adalah
upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup,
termasuk sumber daya, kedalam proses pembangunan untuk
menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa
kini dan masa depan. Menurut Sugandi, dkk (2007), model
pembangunan berkelanjutan didasarkan atas tiga pilar utama yang
ketiganya saling berkaitan, yaitu pertama, society, berkaitan peran
masyarakat, responsibility (tanggung jawab), interaksi sosial,
keperilakuan masyarakat dan kondisi sosial masyarakat yang ada di
suatu wilayah. Kedua, environment, yaitu berkaitan dengan
lingkungan alam, termasuk lingkungan fisik serta adanya seperangkat
kelembagaan sebagai hasil buatan manusia dalam rangka
pemanfaatannya. Ketiga, economy, yaitu kesejahteraan ekonomi
masyarakat dan pemanfaatan lingkungan alam untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat termasuk dalam rangka memperoleh
keuntungan. Ketiga pilar tersebut saling terkait, apabila ketiganya
dalam generasi sekarang saling terkait dan saling mendukung, maka
30
dari hasil generasi sekarang akan dapat dinikmati generasi
selanjutnya.
Dalam Penerapan Go Kitchen Application tentu sangat
mempertimkan pembangunan berkelanjutan sehingga dalam
pembuatan aplikasi ini mempertimbangkan dampak negatif dan positif
baik dari segi peran masyarakat, ekonomi dan lingkungan alam untuk
masa depan.
5.1.2 Pengertian Dampak Lingkungan
Pengertian mengenai analisis dampak lingkungan untuk
dilaksanakan di Indonesia terdapat dalam Bab I, Pasal 1 ayat (10)
Undang-Undang No. 4 Tahun 1982, yang berbunyi: Analisis
mengenai dampak lingkungan adalah hasil studi mengenai dampak
suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup yang
diperlukan bagi pengambilan keputusan. Dalam hal ini jelas bahwa
Amdal mengandung pengertian studi mengenaik dampak dari suatu
kegiatan. Agar studi mengenai dampak ini dapat dilakukan dengan
baii maka perlu dilakukan pendugaan dampak lingkungan. Pedoman
dampak lingkungan dan studi atau analisis dari dampak sampai
dapat menyusun rencana pengelolaan lingkungan. Menurut Otto
Soemarwoto (1991) di dalam Amdal terdapat dua jenis dampak,
yaitu sebagai berikut.
1. Dampak pembangunan terhadap lingkungan ialah perbedaan
antara kondisi lingkungan sebelum ada pembangunan dan yang
diperkirakan akan ada setelah pembangunan.
2. Dampak lingkungan terhadap lingkungan ialah perbedaan antara
kondisi lingkungan pembangunan dan yang diperkirakan akan
ada tanpa adanya pembangunan.
31
5.2.1. Sumber Daya Listrik
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat
yang sangat penting dan sebagai sumber daya ekonomis yang paling
utama yang dibutuhkan dalam berbagai kegiatan. Dalam waktu yang
akan datang kebutuhan listrik akan terus meningkat seiring dengan
adanya peningkatan dan perkembangan baik dari jumlah penduduk,
jumlah investasi, dan perkembangan teknologi.
Seperti halnya dalam penerapan aplikasi Go Kitchen sangat
membutuhkan peran listrik, bahkan jika terjadi pemadaman listrik
maka aplikasi tidak bisa dijalankan sehingga aplikasi ini sangat
membutuhkan sumber daya listrik.
5.2.2. Sosial
Sosial merupakan rangkaian norma, moral, nilai dan aturan
yang bersumber dari kebudayaan suatu masyarakat atau komuniti
yang digunakan sebagai acuan dalam berhubungan antar manusia.
Sedangkan menurut KBBI adalah hal-hal yang berkenaan dengan
masyarakat atau sifat-sifat kemasyarakatan yang memperhatikan
kepentingan umum. Menurut Engine Fahri arti dari kata sosial adalah
sebuah inti dari bagaimana para individu berhubungan walaupun
masih tetap ada perdebatan tentang pola berhubungan bagi para
individu tersebut.
Komponen sosial yang akan dibutuhkan dalam membangun
aplikasi Go Kitchen adalah:
1. Melakukan wawancara di lingkungan sekitar
Sebelum gedung di bangun maka pihak PT. Ecodev
melakukan survey di lokasi penerapan yang akan dibangun
berguna untuk masyarakat apakah setuju dengan pembangunan
aplikasi tersebut ataupun tidak setuju dan apakah masyarakat
tersebut merasa dirugikan apabila penerapan aplikasi tersebut
dilaksanakan.
32
2. Melakukan promosi
Mengawali rangkaian kegiatan rencana pembuatan aplikasi Go
Kitchen maka dilakukan beberapa kegiatan sosial dalam rangka
memperkenalkan aplikasi tersebut kepada masyarakat, adapun
contoh dalam promosi yang akan diadakan yaitu; memberikan
diskon.
5.2.3. Budaya
Budaya merupakan suatu cara hidup yang diwariskan dari
generasi ke generasi. Unsur yang terbentuk di dalam budaya bisa
dikatakan sangat rumit karena terbentuk dalam sistem agama dan
politik, adat istiadat, pakaian, bahasa, bangunan, karya seni sampai
dengan makanan. Sehingga budaya bersifat kompleks, abstrak dan
luas yang mengakibatkan dipelajari oleh banyak orang. Menurut
KBBI, budaya diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat.
Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata
budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia.
Sedangkan menurut Soemardjan dan Soemardi, budaya adalah
semua hasil karya, cipta dan rasa dalam masyarakat. Karya
masyarakat akan menghasilkan teknologi dan kebudayaan
kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (yang biasa disebut Material
Culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam
sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk
keperluan masyarakat.
Komponen-komponen yang dibutuhkan budaya dalam
pendirian aplikasi Go Kitchen antara lain sebagai berikut:
1. Logo Aplikasi
Aplikasi Go Kitchen membuat logo dengan gaya minimalis
dengan mengikuti trend zaman sekarang yang dapat
mengundang para pelanggan merasa tertarik dengan bentuk
logo tersebut.
33
Gambar 4. Logo Aplikasi
34
Komponen-komponen yang dibutuhkan dalam ekonomi
dalam pendirian Go Kitchen sebagai berikut:
1. Pendapatan Penduduk
Aplikasi ini diterapkan disekitar lokasi yang tingkat
pendapatannya di atas rata-rata dan berada di pusat
perekonomian.
2. Tingkat Selera Masyarakat Setempat
Aplikasi ini dibuat cenderung dikarena tingat selera masyrakat
setempat sangat tinggi yang memicu untuk dibangunnya Go
Kitchen ini.
5.3 Dampak Proyek terhadap Lingkungan Sekitarnya
5.3.1 Dampak Positif
Dalam pelaksanaan penerapan aplikasi banyak melibatkan masyarakat
sekitar proyek sehingga secara tidak langsung membuka lapangan
kerja dan membantu mengurangi tingkat pengangguran yang terjadi
saat ini yang pada akhirnya pendapatan masyarakat turut meningkat.
5.3.2 Dampak Negatif
Mungkin dengan penerpan aplikasi ini akan menambah
kepadatan jalan karena banyaknya driver yang dibutuhkan. Dampak
lain yaitu bisa saja dalam pemesanan sayur pemasok memberikan
sayuran tidak segar. Dengan adanya aplikasi ini masyarakat akan
kurang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar maupun penjual.
Selain itu, dampak negatif dari aplikasi ini adalah sangat bergantung
akan sumber daya listrik sehingga jika terjadi pemadaman listrik
maka tidak akan jalan aplikasi ini.
35
5.4.2 Penanggulangan Dampak Negatif terhadap Pemasok Memberikan
Sayuran Tidak Segar
Pemilik proyek akan membuat perjanjian sebelum bekerja
sama dengan pemasok mengenai sayuran tidak segar dan diberikan
pembekalan ke driver mengenai pemeriksaan sayur segar dan tidak
segar sehingga tidak terjadi dampak tersebut.
5.4.3 Penanggulangan Dampak Negatif terhadap Kurangnya Sosialisasi
Masyarakat
Pembeli sebaiknya sesekali berbelanja di pasar untuk tetap
bersosialisasi ke masyarakat yang lain ataupun penjual.
5.4.4 Penanggulangan Dampak Negatif terhadap Ketergantungan akan
Sumber Daya Listrik
Untuk menghadapi dampak negatif ini, mungkin perlu
dicarikan alternatif lain agar tidak terlalu bergantung ke sumber daya
listrik.
36
BAB VI
ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN
A. Cash Flow
Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan Nomor 2 Tahun 2009,
arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas (Ikatan Akutansi
Indonesia, 2013). Pengertian arus kas masuk dan arus kas keluar adalah aliran
kas masuk (cash inflow) merupakan sumber-sumber dari mana kas diperoleh
sedangkan arus kas keluar (cash outflow) merupakan kebutuhan kas untuk
pembayaran-pembayaran (Martono dan Harjito, 2012). Arus kas masuk (cash
inflow) dan arus kas keluar (cash outflow) masing-masing dibagi menjadi dua
bagian, antara lain:
1. Arus kas masuk (cash Inflow)
a. Bersifat rutin, misalnya: penerimaan dari hasil penjualan secara tunai,
penerimaan piutang yang telah dijadwalkan sesuai dengan penjualan
kredit yang dilakukan.
b. Bersifat tidak rutin, misalnya: penerimaan sewa gedung, penerimaan
modal saham, penerimaan utang atau kredit, dan penerimaan bunga.
2. Arus kas keluar (cash outflow)
a. Bersifat rutin, misalnya: pengembalian bahan baku dan bahan pembantu,
membayar upah dan gaji dan pembelian peralatan kantor habis pakai.
b. Bersifat tidak rutin, misalnya: pembelian asset, pembayaran angsuran
utang, dan pembayaran deviden.
Dari defenisi diatas, dapat diketahui bahwa arus kas merupakan jumlah
kas yang mengalir masuk dan keluar dari suatu periode tertentu. Dengan kata
lain, arus kas adalah perubahan yang terjadi dalam pos kas suatu periode
tertentu.
37
Tabel 2. Cashflow PT. Ecodev
Tahun
Uraian
0 1 2 3
Aliran
Investasi Baru Rp. 1.226.214.000
(Cash Outlay)
Aliran Kas
Masuk Net
(Net Cash Rp. 1,280,658,411 Rp. 1,700,993,986 Rp. 2,164,889,561
Inflow)
Sumber: Data Diolah
1. Outlay (Pengeluaran)
Pengeluaran modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam
rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetap/inventaris
yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk
didalam peralatan dan mesin perusahaan. Menurut Gaver (1993),
kesempatan investasi merupakan nilai perusahaan yang besarnya tergantung
pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan manajemen pada masa yang
akan datang. Dimana pengeluaran modal merupakan pilihan investasi yang
diharapkan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar dan akan
menambah nilai dari perusahaan. Sehingga kemakmuran pemegang saham
secara maksimum meningkat (Hasnawati, 2005).
Menurut (Lubis, Bukit, & Lubis, 2013), Pengeluaran modal adalah
Pengeluaran/biaya yang digunakan untuk penambahan/penggantian, dan
peningkatan kapasitas peralatan dan mesin serta inventaris kantor yang
memberikan manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan dan sampai peralatan
dan mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai.
Menurut (Lubis et al., 2013), Pengeluaran Modal dapat
dikategorikan:
1. Pengeluaran modal tanah
2. Pengeluaran modal peralatan dan mesin
3. Pengeluaran modal gedung dan bangunan
Berdasarkan pengeluaran (outlay) Go Kitchen termasuk kedalam
golongan pengeluaran modal untuk pembuatan aplikasi dalam menjalankan
38
aplikasi Go Kitchen seperti Adobe XD, SDK Tools, Xcode, Android Studio,
Eclipse IDE + Android Development Tools, Phonegap (Cross Platform),
Game Maker Studi (Android), Sencha Touch Bundle (1 Developer), Corona
SDK Pro, Game Maker Studio (iOS), Visual Studio 2012 dan XNA Game
Studio. Selain modal dalam pembuatan aplikasi dibutuhkan juga modal
dalam pengadaan modal bangunan dan modal peralatan kerja.
No Pengeluaran Biaya/Unit
1 Pengeluaran Kantor
a. Gaji Tenaga Kerja Rp. 150.000.000
b. Printer Rp. 1.760.000
c. Mesin Fotokopi Rp. 14.500.000
d. Kursi Kantor Rp. 300.000
e. Meja Kantor Rp. 6.000.000
f. Komputer Rp. 7.000.000
g. Proyektor Rp. 7.000.000
h. CCTV Rp. 1.700.000
i. AC Rp. 2.500.000
j. Genset Rp. 90.000.000
k. Lemari Rp. 5.000.000
l. Rak Rp. 720.000
m. TV Rp. 4.599.000
n. Komputer Rp. 7.000.000
o. Biaya Listrik Rp. 14.000.000
p. ATK Rp. 500.000
q. Wifi Rp. 750.000
2 Pengadaan Bangunan
a. Gedung Rp. 120.000.000
b. Instalasi Air Rp. 10.000.000
c. Instalasi Listrik Rp. 25.000.000
3 Pembuatan Aplikasi
a. Adobe XD Rp. 730.000
b. SDK Tools Rp. 0
c. Xcode Rp 0
d. Android Studio Rp 0
39
No Pengeluaran Biaya/Unit
e. Eclipse IDE + Android Development
Rp. 0
Tools
f. Phonegap (Cross Platform) Rp. 0
g. Game Maker Studi (Android) Rp. 0
h. Sencha Touch Bundle (1 Developer) Rp. 9.759.000
i. Corona SDK Pro Rp. 8.428.000
j. Game Maker Studio (iOS) Rp. 4.198.000
k. Visual Studio 2012 Rp. 5.500.000
l. XNA Game Studio Rp. 0
Total Rp. 1. 226.214.000
Sumber: Data PT. Ecodev (Diolah)
2. Investment
Menurut Suliyanto (2010), biaya investasi adalah penanaman modal
untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu
lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan
datang. Contoh biaya investasi adalah
1. Biaya persiapan penyusunan kelayakan bisnis, perizinan, perisapan,
perekrutan karyawan, pelatihan karyawan baru, biaya uji coba mesin
dan peralatan
2. Biaya pembelian atau sewa tanah dan Gedung
3. Biaya pembelian mesin dan peralatan
4. Biaya pembelian furniture
5. Biaya pembelian kendaraan
Selain untuk pembelian barang investasi yang telah disebutkan,
investasi juga diperlukan sebagai modal kerja. Modal kerja merupakan
modal yang diperlukan untuk belanja operasi sehari-hari, misalnya untuk
memberikan persekot pembelian bahan mentah, bayar upah, dimana dana
yang dikeluarkan tersebut akan segera kembali masuk ke perusahaan dalam
jangka pendek melalui hasil penjualan produksi.
Investasi modal merupakan salah satu aspek utama dalam keputusan
investasi selain penentuan komposisi aktiva (Wijaya dan Bandi, 2010).
Keputusan pengalokasian modal ke dalam usulan investasi harus dievaluasi
40
dan dihubungkan dengan risiko dan hasil yang diharapkan (Hasnawati,
2005). Bagi beberapa perusahaan, aktivitas investasi merupakan unsur
penting dari operasi perusahaan dan penilaian kinerja perusahaan mungkin
sebagian besar, atau seluruhnya bergantung pada hasil yang dilaporkan pada
bagian ini. Dalam Signaling theory, pengeluaran investasi memberikan
sinyal positif mengenai pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang,
sehingga dapat meningkatkan harga saham yang digunakan sebagai
indikator nilai perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Dalam hal ini,
perusahaan dihadapkan pada keputusan tentang berapa dana yang harus
diinvestasikan pada aktiva lancar dan aktiva tetap serta pos-pos yang terkait
dengan aktiva lain-lain perusahaan. Dengan aktiva yang tersedia perusahaan
harus dapat menghasilkan laba (Purnamasari, 2009).
Keputusan yang menyangkut investasi akan menentukan sumber
dan bentuk dana untuk pembiayaannya. Masalah yang harus dijawab dalam
mendanai perusahaan adalah apakah sumber dana yang dipakai berasal dari
internal atau eksternal perusahaan, besarnya hutang dan modal sendiri, dan
bagaimana tipe hutang dan modal yang akan digunakan (Hasnawati, 2005).
Sumber pendanaan dalam perusahaan dapat diperoleh dari internal berupa
laba ditahan dan dari eksternal perusahaan berupa hutang atau penerbitan
saham baru. Suatu kombinasi yang optimal atas penentuan pendanaan
sangat penting karena dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hasil studi
Myers (1984) tentang pecking order hyphotesis menggambarkan sebuah
hirarki dalam pencarian dana perusahaan dimana perusahaan cenderung
mempergunakan pendanaan internal dahulu untuk membayar dividen dan
mengimplementasikannya sebagai peluang pertumbuhan, dan apabila
memerlukan pendanaan eksternal, maka perusahaan akan menggunakan
hutang sebelum penerbitan saham baru.
Menurut Fernanda (2012), Selain keputusan investasi dan
pendanaan, keputusan pembagian dividen merupakan suatu masalah yang
sering dihadapi oleh perusahaan. Dividen merupakan alasan bagi investor
dalam menanamkan investasinya, dimana dividen merupakan
41
pengembalian yang akan diterimanya atas investasinya dalam perusahaan.
Para investor memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan
dengan mengharapkan pengembalian dalam bentuk dividen, sedangkan
perusahaan mengharapkan pertumbuhan secara terus menerus untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus memberikan
kesejahteraan kepada para pemegang sahamnya, sehingga kebijakan
dividen penting untuk memenuhi harapan pemegang saham terhadap
dividen dengan tidak menghambat perumbuhan perusahaan disisi yang
lainnya (Wijaya dan Bandi, 2010).
Umur Satuan
No Pengeluaran Biaya/Unit
Ekonomis Total Nilai Residu Depresiasi
Pengeluaran
1
Kantor
a. Printer 10 2 Rp. 1.760.000 Rp. 3.520.000 Rp. 176.000 Rp. 158.400
b. Mesin
Rp. 14.500.000
Fotokopi 10 2 Rp. 29.000.000 Rp. 1.450.000 Rp. 1.305.000
c. Kursi
Rp. 300.000
Kantor 10 10 Rp. 3.000.000 Rp. 30.000 Rp. 27.000
d. Meja
Rp. 6.000.000
Kantor 10 10 Rp. 60.000.000 Rp. 600.000 Rp. 540.000
e. Komputer 10 10 Rp. 7.000.000 Rp. 70.000.000 Rp. 700.000 Rp. 630.000
f. Proyektor 10 2 Rp. 7.000.000 Rp. 14.000.000 Rp. 700.000 Rp. 630.000
g. CCTV 10 7 Rp. 1.700.000 Rp. 11.900.000 Rp. 170.000 Rp. 153.000
h. AC 10 6 Rp. 2.500.000 Rp. 15.000.000 Rp. 250.000 Rp. 225.000
i. Genset 10 1 Rp. 90.000.000 Rp. 90.000.000 Rp. 9.000.000 Rp. 8.100.000
j. Lemari 10 2 Rp. 5.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 500.000 Rp. 450.000
k. Rak 10 2 Rp. 720.000 Rp 1.440.000 Rp. 72.000 Rp. 64.800
l. TV 10 4 Rp. 4.599.000 Rp. 18.396.000 Rp. 1.839.600 Rp. 275.940
m. Komputer 10 4 Rp. 7.000.000 Rp. 28.000.000 Rp. 700.000 Rp. 630.000
n. Wifi 10 4 Rp. 750.000 Rp. 3.000.000 Rp. 75.000 Rp. 67.500
Pengadaan
2
Bangunan
a. Gedung 10 1 Rp. 120.000.000 Rp. 120.000.000 Rp. 12.000.000 Rp. 10.800.000
b. Instalasi Air 10 1 Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 900.000
c. Instalasi
Rp. 25.000.000 Rp. 25.000.000
Listrik 10 1 Rp. 2.500.000 Rp. 2.250.000
42
Umur Satuan
No Pengeluaran Biaya/Unit
Ekonomis Total Nilai Residu Depresiasi
Pembuatan
3
Aplikasi
a. Adobe XD 1 1 Rp. 730.000 Rp. 730.000 Rp. 730.000 0
h. Sencha
Touch Bundle Rp. 9.759.000 Rp. 9.759.000 Rp. 9.759.000
(1 Developer) 1 1 0
i. Corona SDK
Rp. 8.428.000 Rp. 8.428.000 Rp. 8.428.000
Pro 1 1 0
j. Game Maker
Rp. 4.198.000 Rp. 4.198.000 Rp. 4.198.000
Studio (iOS) 1 1 0
k. Visual
Rp. 5.500.000 Rp. 5.500.000 Rp. 5.500.000
Studio 2012 1 1 0
Total Rp. 332.444.000 Rp. 540.871.000 Rp. 60.377.600 Rp. 27.206.640
Sumber: Data Diolah
3. Proceed
Aliran kas masuk neto tahunan yaitu aliran kas sebagai hasil dari investasi
baru tersebut. Aliran ini sering pula disebut net cash proceeds atau cukup
dengan istilah proceeds.
a. Taksiran Pendapatan/Tahun
Rp. 2.400 x 1.500.000 Rp. 3.600.000.000
b. Taksiran Pengeluaran atau biaya-biaya
Biaya Variabel
Alat Kebersihan Rp. 1.000.000
Bahan Baku Pembuatan Aplikasi Rp. 28.615.000
Gaji Pegawai
1. Direktur Rp. 1.080.000.000
2. Insinyur Perangkat Lunak Rp. 480.000.000
3. Driver Rp. 300.000.000
4. Staf/Pegawai Rp. 216.000.000
5. Administrator Rp. 100.800.000
6. Satpam Rp. 134.400.000
7. Cleaning Servis Rp. 134.400.000
8. Listrik Rp. 100.000.000
43
Total Biaya Variabel Rp. 2.775.215.000
Biaya Tetap
Penyusutan Rp. 27.206.640
Wifi Rp. 4.200.000
Total Biaya Tetap Rp. 31.406.640
4. Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang
dapat membantu manajemen dalam mencapai tujuannya. Klasifikasi biaya
adalah proses pengelompokkan atas keseluruhan elemen-elemen biaya
secara sistematis ke dalam golongan-golongan tertentu untuk dapat
memberikan informasi biaya yang lengkap bagi pimpinan perusahaan dalam
mengelola dan menyajikan fungsinya. Pemahaman terhadap hubungan
44
antara biaya dengan aktivitas bisnis sangat menentukan keberhasilan
terhadap perencanaan dan pengendalian biaya dalam suatu usaha. Biaya
dapat dikelompokkan menurut tujuan penggunaan biaya tersebut, sehingga
setiap biaya akan memiliki tujuan tersendiri.
Menurut Siregar et al. (2013:25), pada dasarnya biaya dapat
diklasifikasi berdasarkan pada hal-hal berikut ini:
1. Hubungan Biaya dengan Produk
Berdasarkan hubungannya dengan produk, biaya dapat digolongkan
menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Biaya langsung (direct cost)
Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusur ke produk. Contoh
biaya langsung adalah biaya bahan baku.
b. Biaya tidak langsung (indirect cost)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat secara langsung
ditelusur ke produk. Contoh biaya tidak langsung adalah sewa
peralatan pabrik.
2. Hubungan Biaya dengan Volume Kegiatan
Berdasarkan hubungannya dengan perubahan kegiatan ini, biaya
diklasifikasi menjadi 3 (tiga), yaitu:
a. Biaya variabel (variable cost)
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
proporsional dengan perubahan volume kegiatan atau produksi
tetapi jumlah per unitnya tidak berubah. Contoh biaya variabel
adalah biaya bahan baku.
b. Biaya tetap (fixed cost)
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak terpengaruh
oleh volume kegiatan dalam kisaran volume tertentu. Contoh biaya
tetap adalah biaya sewa bangunan kantor atau pabrik.
c. Biaya campuran (mixed cost)
45
Biaya campuran adalah biaya yang jumlahnya terpengaruh oleh
volume kegiatan perusahaan tetapi tidak secara proporsional.
Contoh biaya campuran adalah tagihan listrik.
3. Elemen Biaya Produksi
Berdasarkan hubungannya dengan elemen biaya produksi maka biaya
dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu:
a. Biaya bahan baku (raw material cost)
Biaya bahan baku adalah besarnya nilai bahan baku yang
dimasukkan ke dalam proses produksi untuk diubah menjadi barang
jadi.
b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost)
Biaya tenaga kerja langsung adalah besarnya biaya tenaga kerja
yang secara langsung berhubungan dengan produksi barang jadi.
c. Biaya overhead pabrik (manufacture overhead cost)
Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya yang terjadi di pabrik
selain biaya bahan baku maupun biaya tenaga kerja langsung. Biaya
overhead pabrik sulit ditelusur ke suatu produk.
4. Fungsi Pokok Perusahaan
Berdasarkan fungsi pokok perusahaan biaya dapat diklasifikasi menjadi
3 (tiga), yaitu:
a. Biaya produksi (production cost)
Biaya produksi terdiri atas 3 (tiga) jenis biaya, yaitu biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja.
b. Biaya pemasaran (marketing expense)
Biaya pemasaran meliputi berbagai biaya yang terjadi untuk
memasarkan produk atau jasa.
c. Biaya administrasi dan umum (general and administrative expense)
Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang terjadi dalam
rangka mengarahkan, menjalankan, dan mengendalikan perusahaan
untuk memproduksi barang jadi.
46
5. Hubungan Biaya dengan Proses Pokok Manajerial
Proses pokok manajerial meliputi perencanaan, pengendalian, dan
penilaian kinerja. Ada beberapa istilah biaya yang sering digunakan
dalam rangka melaksanakan fungsi pokok manajerial di atas. Berbagai
istilah biaya tersebut meliputi:
a. Biaya standar (standart cost)
Biaya standar adalah biaya ditentukan di muka yang seharusnya
dikeluarkan untuk membuat suatu produk atau melaksanakan suatu
kegiatan.
b. Biaya aktual (actual cost)
Biaya aktual adalah biaya yang sesungguhnya terjadi untuk
membuat suatu produk atau melaksanakan suatu kegiatan.
c. Biaya terkendali (controllable cost)
Biaya terkendali adalah biaya yang secara langsung dapat
dipengaruhi oleh seorang manajer tingkatan tertentu.
d. Biaya tak terkendali (uncontrollable cost)
Biaya tak terkendali adalah biaya yang tidak secara langsung dapat
dipengaruhi oleh seorang manajer tingkatan tertentu.
e. Biaya komitan (commited cost)
Biaya komitan adalah biaya yang terjadi dalam upaya
mempertahankan kapasitas atau kemampuan organisasi dalam
kegiatan produksi, pemasaran, dan administrasi.
f. Biaya diskresioner (discretionary cost)
Biaya diskresioner adalah biaya yang besar kecilnya tergantung
pada kebijakan manajemen.
g. Biaya relevan (relevant cost)
Biaya relevan adalah biaya masa depan yang berbeda antara satu
alternatif dan alternatif lainnya.
h. Biaya kesempatan (opportunity cost)
Biaya kesempatan adalah manfaat yang dikorbankan pada saat satu
alternatif keputusan dipilih dan mengabaikan alternatif lain.
47
B. Kelayakan Usaha
1. Metode Payback Period
Payback Period (PBP) ialah jangka waktu pengembalian biaya
awal. Semakin cepat pengembaliannya maka alternatif tersebut lebih
menarik dibandingkan dengan alternatif lainnya. Kelebihan dari metode
payback period adalah mudah dalam penggunaan dan perhitungan, berguna
untuk memilih investasi yang mana yang mempunyai masa pemulihan
tercepat, masa pemulihan modal dapat digunakan untuk alat prediksi resiko
ketidakpastian pada masa mendatang, dan masa pemulihan tercepat
memiliki resiko lebih kecil dibandingkan dengan masa pemulihan yang
relatif lebih lama. (Rachadian dkk, 2013). Sedangkan kelemahanya adalah
mengabaikan adanya perubahan nilai uang dari waktu ke waktu,
mengabaikan arus kas setelah periode pemulihan modal dicapai,
mengabaikan nilai sisa proses dan sering menjebak analisator jika biaya
modal atau bunga kredit tidak diperhitungkan dalam arus kas yang
menyebabkan usaha tidak likuid (Rachadian dkk, 2013).
Investasi
PP= x 1 Tahun
𝐶𝑎𝑠ℎ𝑓𝑙𝑜𝑤
Kriteria seleksi: Jika payback period lebih kecil dibanding dengan target
kembalinya investasi, maka proyek investasi layak.
Jika payback period lebih besar dibanding dengan target kembalinya
investasi, maka proyek tidak layak (Sutrisno, 2009).
Proyek Aplikasi Go Kitchen membutuhkan investasi sebesar Rp.1.
226.214.000 proceeds diperkirakan:
48
Penyelesaian:
Outlay (Invetasi) Rp.1. 226.214.000
Proceed Tahun 1 (Rp 899.923.936)
Rp 326.290.064
PP= 1 Tahun + [(326.290.064/1.280.658.411) x 1 tahun]
= 1 Tahun 2 bulan 15 hari
𝐴𝑡
NPV= -Io + ∑𝑛𝑡=0
(1+𝑟 )𝑡
Keterangan:
Io= Nilai Investasi
At= Aliran Kas Netto pada periode t
R= Discount Rate
T= Jangka waktu proyek investasi
49
Tahun 4 Rp. 2.164.889.561
Tabel 7. PV of Proceeds
50
c. Tidak memberikan informasi mengenai project risk
d. Susah dimengerti untuk dijadikan indikator apakah suatu project
memberikan value kepada perusahaan.
Total PV of Proceeds
PI=
Investasi
Rp.4.407.528.499,77
PI=
Rp.1.226.214.000
PI= 3,59
Karena PI > 1; maka investasi tersebut dapat dijalankan (layak/feasible).
4. Metode Internal Rate Return
Internal Rate of Return (IRR) adalah metode yang menghitung
tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai
sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang.
Rumus menghitung Internal Rate of Return (IRR):
𝑁𝑃𝑉 𝑟𝑘
IRR= rk + x (rb-rk)
𝑃𝑉 𝑟𝑘−𝑃𝑉 𝑟𝑏
Keterangan:
IRR= Internal Rate of Return
rk= tingkat bunga terendah
rb= tingkat bunga tertinggi
NPV rk= NPV pada tingkat bunga terendah
PV rk= PV of Proceeds pada tingkat bunga terendah
PV rb= PV of Proceeds pada tingkat bunga tertinggi
Kriteria Seleksi:
Jika IRR > dari tingkat bunga yang disyaratkan, maka proyek investasi
layak
Jika IRR < dari tingkat bunga yang disyaratkan, maka proyek investasi
kurang layak (Sutrisno, 2009)
51
Proyek Go-Kitchen membutuhkan investasi sebesar
Rp.1.226.214.000. Tingkat bunga (Rate of Return) adalah 20% dan 30%,
proceeds diperkirakan:
Tahun 1 Rp. 899.923.936
Tahun 2 Rp. 1.280.658.411
Tahun 3 Rp. 1.700.993.986
Tahun 4 Rp. 2.164.889.561
Tahun Proceeds Df PV Df PV
(20%) (30%)
1 Rp. 899.923.936 0.833 Rp. 749.636.638,68 0,769 Rp 692.041.506,78
2 Rp. 1.280.658.411 0,650 Rp 832.427.967,15 0,591 Rp 756.869.120,90
3 Rp 1.700.993.986 0,524 Rp 891.320.848,66 0,455 Rp 773.952.263,63
4 Rp 2.164.889.561 0,423 Rp 915.748.284,30 0,350 Rp 757.711.346,35
PV Of Proceeds Rp Rp
3.392.133.738,79 2.980.574.237,66
Investasi Rp 1.226.214.000 Rp 1.226.214.000
NPV Rp Rp
2.165.919.738,79 1.754.360.237,66
Sumber: Data Diolah
52
Tabel 9. Selisih Internal Rate Return
Tingkat
PV Of Proceeds PV Outlays NVP
Bunga
30% Rp Rp 1.226.214.000 Rp 1.754.360.237,66
Selisih 2.980.574.237,66
20% Rp Rp 1.226.214.000 Rp 2.165.919.738,79
3.392.133.738,79
10% Rp 411.559.501,1 Rp 411.559.501,1
Sumber: Data Diolah
𝑁𝑃𝑉 𝑟𝑘
IRR= rk + x (rb-rk)
𝑃𝑉 𝑟𝑘−𝑃𝑉 𝑟𝑏
Rp 2.165.919.738,79
IRR= 20% + x (30%-20%)
Rp 3.392.133.738,79−2.980.574.237,66
53
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti melalui analisis
yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut yaitu:
54
tanggung jawab, serta kualifikasi tenaga kerja. Ditinjau dari aspek
lingkungan dan sosial budaya, proyek aplikasi Go Kitchen memiliki
komponen-komponen lingkungan dan adapun dampak positif dan dampak
negatifnya yang ditimbulkan proyek tersebut. Namun, ada beberapa solusi
yang ditawarkan dan menjadi alternatif penanggulangan dampak proyek
tersebut. Ditinjau dari aspek keuangan, proyek aplikasi Go Kitchen dalam
perhitungan Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), dan Internal
Rate Return (IRR) dan Probability Index (PI) seluruhnya menunjukkan
bahwa proyek tersebut dapat dikatakan layak.
7.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan
penulis dalam pembuatan aplikasi Go Kitchen adalah berharap proyek ini bisa
mendapatkan dukungan dan saran dari lingkungan sekolah, pihak pemerintah,
dan lingkungan masyarakat.
55
DAFTAR PUSTAKA
Cahyani, S. D. dan R. S. Aji. 2017. Strategi Pembangunan Berwawasan
Lingkungan Kawasan Permukiman Segi Empat Emas Tunjungan
Surabaya. Jurnal Arsitektur: 1(1):115-128.
Drs. Jumingan, S.E., M.M., M. S. 2003. Contoh Proposal Studi Kelayakan Industri.
Hall, P., & Pfeiffer, U. 2013. Urban Future 21: A Global Agenda for Twenty-First
Century Cities. London: Routledge.
Jazuli, A. 2015. Dinamika Hukum Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam
dalam Rangka Pembangunan Berkelanjutan. Jurnal Rechtsvinding; 4(2):
181–197.
Maxmanroe. 2019. Sumber Daya Alam: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Contoh
SDA. Retrieved from https://www.maxmanroe.com/vid/umum/sumber-
daya-alam.html
Mokhammad. 2018. Pengertian Sosial Menurut Para Ahli Beserta Definisi &
Unsur-Unsurnya. Retrieved from
https://www.haruspintar.com/pengertian-sosial/
Fernanda, G. I. (2012). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Lubis, A., Bukit, R., & Lubis, T. (2013). Pengaruh Pengeluaran Modal, Penelitian
Dan Pengembangan, Transaksi Pihak Hubungan Istimewa Dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Telaah Dan Riset
Akuntansi, 6(1), 1–13.
Purnatiyo, D. 2016. Analisis Kelayakan Investasi Alat Dna Real Time Thermal
Cycler (Rt-Pcr) Untuk Pengujian Gelatin. Jurnal Pasti:8(2): 212-226.