Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH KEBANKSENTRALAN DAN KEUANGAN

DIGITAL

“Fungsi dan Peranan Bank Sentral di Indonesia dan Luar Negeri”

OLEH: KELOMPOK 2
MHD. FARHAN NIM 2130401085
NURUL FADHILLAH NIM 2130401100
PUTRI ANDRES NIM 2130401104

DOSEN PENGAMPU:
WIDI NOPIARDO, M. A.

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAHMUD YUNUS
BATUSANGKAR
2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan petunjuk, rahmat dan hidayah-Nya
sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Fungsi dan
Peranan Bank Sentral di Indonesia dan Luar Negeri”.
Shalawat dan salam pemakalah sampaikan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Saw yang telah memberikan tauladan bagi kita semua di muka bumi ini.
Semoga kita senantiasa mendapatkan syafaat Baginda Rasulullah Saw di yaumil
qiyamah.
Kami dari kelompok 2 telah membuat makalah dengan judul “Fungsi dan Peranan
Bank Sentral di Indonesia dan Luar Negeri” dibawah bimbingan dosen Bapak Widi
Nopiardi, M. A. Apabila dalam penulisan dan isi makalah dari makalah yang kami
susun terdapat kesalahan maupun kekeliruan yang tidak kami sengaja maka kami
mengharapkan adanya kritikan, saran, ide dan gagasan dari peserta diskusi semua demi
kesempurnaan makalah kami ini. Atas ide dan gagasan yang sifatnya membangun dari
audiens kami mengucapkan terimakasih.

Batusangkar, 04 Maret 2024

Pemakalah.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
A. Status Dan Kedudukan Bank Sentral di Bank Indonesia ..................................... 3
B. Fungsi Dan Peran Bank Sentral di Indonesia ....................................................... 5
C. Fungsi Dan Peran Bank Sentral di Luar Negeri ................................................... 6
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bank Sentral memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas
ekonomi suatu negara. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas kebijakan
moneter, Bank Sentral memiliki fungsi utama untuk mengontrol jumlah uang yang
beredar, mengatur suku bunga, serta menjaga stabilitas nilai mata uang. Indonesia,
sebagai salah satu negara berkembang yang memiliki perekonomian yang dinamis,
tidak terkecuali dalam memiliki Bank Sentral yang berperan aktif dalam mengelola
kebijakan moneter.
Selain itu, di tingkat internasional, Bank Sentral juga memiliki peranan yang
signifikan dalam menjaga stabilitas keuangan global. Keterkaitan antar-negara
dalam era globalisasi menuntut kerjasama yang erat antar Bank Sentral di berbagai
negara. Hal ini membawa dampak pada kebijakan moneter dan stabilitas ekonomi
tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat regional dan global.
Melalui pemahaman yang mendalam terhadap fungsi dan peranan Bank Sentral
di Indonesia dan di luar negeri, makalah ini bertujuan untuk menganalisis dampak
kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Sentral, baik di tingkat nasional
maupun internasional. Selain itu, makalah ini akan membahas bagaimana Bank
Sentral di Indonesia bersinergi dengan lembaga serupa di negara lain untuk menjaga
stabilitas ekonomi dan keuangan global.
Pentingnya memahami peran Bank Sentral di Indonesia dan di luar negeri tidak
hanya relevan dalam konteks ekonomi, tetapi juga memegang peranan kunci dalam
mengatasi tantangan-tantangan global seperti krisis keuangan, inflasi, dan
ketidakstabilan ekonomi. Oleh karena itu, analisis yang mendalam terhadap fungsi
dan peranan Bank Sentral di tingkat nasional dan internasional akan memberikan
gambaran yang komprehensif tentang bagaimana lembaga ini berkontribusi dalam
menjaga keseimbangan ekonomi dan keuangan secara luas.

1
2

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas terdapat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa status dan kedudukan bank sentral di bank Indonesia?
2. Apa fungsi dan peran bank sentral di Indonesia?
3. Apa fungsi dan peran bank sentral di luar negeri?

C. Tujuan
Dengan adanya makalah ini bertujuan untuk mengetahui status dan kedudukan
bank sentral di Indonesia beserta fungsi dan peran bank sentral di Indonesia maupun
luar negeri.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Status Dan Kedudukan Bank Sentral di Bank Indonesia


Sejak awal berdirinya sekitar empat abad yang lalu, organisasi bank sentral
telah mengalami banyak perubahan. Bank sentral awalnya berfungsi sebagai
penyimpan dan penyortir uang koin dan kadang-kadang menjadi sumber dana untuk
perang. Kemudian mereka berkembang menjadi penerbit uang, bank untuk
pemerintah dan bank lain, pengawas sistem keuangan, pengawas bank dan pembuat
kebijakan moneter (A’yun, 2022: 1).
Menurut Hasan (2014), Bank Indonesia berfungsi sebagai Bank Sentral
Republik Indonesia dan memiliki otoritas untuk melakukan perbuatan hukum.
Tugas dan wewenangnya sebagai badan hukum publik memungkinkan Bank
Indonesia menetapkan peraturan hukum untuk melaksanakan Undang-Undang yang
mengikat seluruh masyarakat. Bank Indonesia juga merupakan badan hukum
perdata, dengan kemampuan untuk bertindak atas nama sendiri baik di dalam
maupun di luar pengadilan (Hasan, 2014: 69).
Status yang tidak independen menjadi alasan Bank Indonesia tidak dapat
menjalankan tugas dan wewenangnya dengan baik sehingga memunculkan
kehendak untuk merubah Undang-Undang No. 13 Tahun 1968. Pada peraturan yang
baru maka sifat independent terdapat di dalam UU No 23 tahun 1999.
Salah satu alasan mengapa Bank Indonesia memiliki sifat independen adalah
karena UU No. 13 tahun 1968 membatasi kewenangan Bank Indonesia untuk
mengatur kebijaksanaan moneter, yang berbeda dari fungsi dan tanggung jawab
bank sentral pada umumnya. Selain itu, UU tersebut tidak menegaskan secara jelas
apa yang harus dilakukan Bank Indonesia untuk menjaga nilai rupiah stabil. Ini
adalah salah satu alasan mengapa pengendalian moneter tidak bekerja dengan baik.
Oleh karena itu, dalam UU No. 23 Tahun 1999 memberikan Bank Indonesia status
yang independen. Bank Indonesia diberi kemandirian oleh UU Nomor 23 Tahun

3
4

1999. Dalam UU tersebut pasal yang memberikan kemandirian ini ialah Pasal 4 ayat
(2) UU Nomor 23 Tahun 1999, menyatakan bahwa Bank Indonesia adalah lembaga
negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak-pihak
lainnya, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam Undang-undang ini.
Kemandirian ini tidaklah mutlak itu dapat dilakukan dalam situasi tertentu yang
diizinkan (Christiani, 2016: 40–41).
Dengan begitu Bank Indonesia adalah organisasi yang mandiri, seperti yang
ditunjukkan oleh ketentuan yang tercantum dalam Pasal tersebut. Selain itu,
pemerintah tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam penentuan kebijakan yang
berada di bawah otoritas Bank Indonesia.
Selanjutnya Pasal 8 mengatakan:"dalam mencapai tujuan pencapaian nilai
rupiah yang stabil, maka diperlukan tugas-tugas yang mendukungnya." Tugas
tersebut antara lain:
1. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;
2. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran;
3. mengatur dan mengawasi Bank
Pasal 9 juga memberi keterangan lebih lanjut mengenai independensi Bank
Indonesia, Pasal tersebut berbunyi:
1. Pihak lain dilarang melakukan segala bentuk campur tangan terhadap
pelaksanaan tugasBank Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8.
2. Bank Indonesia wajib menolak dan atau mengabaikan segala bentuk campur
tangan dari pihak mana pun dalam rangka pelaksanaan tugasnya. (Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, 2004).
Ketentuan Pasal-Pasal tersebut mengatakan bahwa yang dimaksud pengertian
independensi Bank Indonesia adalah kemandirian Bank Indonesia dalam rangka
melaksanakan tugas–tugasnya. Dalam pelaksanaan tugas dan implementasi tugas
tersebut maka pihak pemerintah juga pihak lain diluar pemerintah tidak
diperbolehkan untuk mengintervensi pelaksanaan tugas. Tujuan adanya pemberian
5

sifat independen pada Bank Indonesia adalah supaya Bank Indonesia dalam
menjalankan tugasnya dapat lebih baik.(Christiani, 2016: 41–42)
Adapun kedudukan Bank Indonesia dan peranannya yang mencakup berbagai
aspek tersebut menunjukkan betapa pentingnya peran lembaga ini dalam menjaga
stabilitas ekonomi, keuangan, dan moneter di Indonesia. Keseluruhan tugas dan
wewenang Bank Indonesia diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. (Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, 2004).

B. Fungsi Dan Peran Bank Sentral di Indonesia


Fungsi utama Bank Indonesia berkomitmen untuk senantiasa mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pengelolaan bidang Moneter, Sistem
Pembayaran, dan Stabilitas Sistem Keuangan. Pengelolaan ketiga bidang tersebut
diimplementasikan melalui kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan
dioperasikan melalui berbagai instrumen yang sesuai dengan bidang tugas terkait.
Sebagai otoritas moneter, perbankan dan sistem pembayaran, tugas utama Bank
Indonesia tidak saja menjaga stabilitas moneter, namun juga stabilitas sistem
keuangan (perbankan dan sistem pembayaran). Keberhasilan Bank Indonesia dalam
menjaga stabilitas moneter tanpa diikuti oleh stabilitas sistem keuangan, tidak akan
banyak artinya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Stabilitas moneter dan stabilitas keuangan ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat
dipisahkan. Kebijakan moneter memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas
keuangan begitu pula sebaliknya, stabilitas keuangan merupakan pilar yang
mendasari efektivitas kebijakan moneter. Sistem keuangan merupakan salah satu
alur transmisi kebijakan moneter, sehingga bila terjadi ketidakstabilan sistem
keuangan maka transmisi kebijakan moneter tidak dapat berjalan secara normal.
Sebaliknya, ketidakstabilan moneter secara fundamental akan mempengaruhi
stabilitas sistem keuangan akibat tidak efektifnya fungsi sistem keuangan. Inilah
6

yang menjadi latar belakang mengapa stabilitas sistem keuangan juga masih
merupakan tugas dan tanggung jawab Bank Indonesia.
Bank Indonesia berfungsi juga sebagai lender of last resort, yang
memungkinkan Bank Indonesia membantu bank-bank umum yang mengalami
kesulitan keuangan jangka pendek. Dalam hal ini Bank Indonesia hanya membantu
mengatasi kesulitan keuangan jangka pendek bank yang disebabkan oleh risiko
kredit, karena adanya mismatch yang disebabkan oleh risiko pembayaran syariah,
risiko manajemen, atau risiko pasar. (Abdullah & Wahjusaputri, 2018: 59)
Bank Indonesia memiliki lima peran utama dalam menjaga stabilitas sistem
keuangan. Kelima peran utama yang mencakup kebijakan dan instrumen dalam
menjaga stabilitas sistem keuangan itu, yaitu:
1. Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain
melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka.
2. Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga
keuangan yang sehat, khususnya perbankan.
3. Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran.
4. Melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat
mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan.
Melalui pemantauan secara macroprudential.
5. Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistim keuangan
melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR). Fungsi
LoLR merupakan peran tradisional Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam
mengelola krisis guna menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan
(Solikin, 2020).

C. Fungsi Dan Peran Bank Sentral di Luar Negeri


1. Fungsi bank sentral di luar negeri
7

Singleton, et. All (2006) dalam Iskandar (2014), menyatakan terdapat 10


fungsi bank sentral sebagai berikut:
a. Penerbitan uang atau alat pembayaran yang sah guna memenuhi kebutuhan
masyarakat.
b. Pelaksana dan perumus kebijakan moneter
c. Penyedia jasa perbankan, agen kepada pemerintah, dan pengelola pinjaman
pemerintah
d. Custodian dari cadangan bank umum dan menyelesaikan transaksi kliring
antarbank
e. Penjaga keutuhan sistem keuangan dan bertindak sebagai pengawas kehati-
hatian perbankan
f. Pelaksanaan dari kebijakan pemerintah di bidang nilai tukar dan sebagai
kustodi dari cadangan devisa negara dan membantu negara dalam
mengelola cadangan devisa
g. Pembuat kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Terutama
dinegara berkembang, bank sentral sering diberi mandate lebih luas untuk
memperkuat pembangunan ekonomi
h. Penasihat pemerintah terkait dengan kebijakan ekonomi. Bank sentral di
pandang memiliki keahlian mengenai hal-hal yang terkait dengan bidang
ekonomi dan keuangan
i. Lembaga yang berpartisipasi dalam kerjasama pengaturan moneter
internasional
j. Lembaga yang memiliki hubungan erat dengan pemerintah sehingga
memungkinkan bank sentral mendapat tugas lain, seperti memberi 24
layanan perbankan kepada public, memberikan perlindungan nasabah atau
sebagai operator registry saham.(Iskandar, 2014: 16)
2. Peran Bank Sentral di Luar Negeri
a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
8

Kententuan ini dimaksudkan agar kebijakan moneter yang diambil Bank


Indonesia dapat dijadikan acuan yang pasti dan jelas bagi dunia usaha dan
masyarakat lainnya. Disamping itu, hal tersebut juga dimaksudkan agar
kebijakan moneter Bank Indonesia sudah mempertimbangkan dan dapat
diikoordinasikan secara baik dengan kebijakan fisikal dan kebijakan
ekonomi lainnya yang ditempuh pemerintah sehingga mampu menciptakan
kondisi ekonomi makro yang baik, seperti stabilitas harga, pertumbuhan
ekonomi, dan perluasan kesempatan kerja.
b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Mencakup sekumpulan kesepakatan, aturan, standar, dan prosedur yang
digunakan dalam mengatur peredaran uang. Sistem pembayaran dapat
berlangsung, baik secara tunai maupun nontunai. Sistem pembayaran tunai
menyangkut pencetakan dan pengedaran uang agar jumlah, denominasi,
kelayakan, ataupun keamanan uang sebagai alat pembayaran yang sah dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam melaksanakan berbagai aktivitas
ekonomi. Sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman, dan handal
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan kebijakan moneter yang efektif
dan efisien.
c. Mengatur dan mengawasi Bank
Peran penting perbankan terutama terletak pada fungsinya sebagai
lembaga kepercayaan dalam memobilisasi dana masyarakat dan
menyalurkannya dalam bentuk kredit dan alternatif pembiayaan lainnya
untuk dunia usaha. (Pandia, 2004: 22)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Makalah ini membahas secara komprehensif tentang fungsi dan peranan Bank
Sentral di Indonesia dan luar negeri. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa Bank
Sentral memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi suatu
negara. Beberapa fungsi utama Bank Sentral, seperti pengendalian inflasi, stabilitas
mata uang, dan pengawasan terhadap sistem perbankan, menjadi pilar utama dalam
menjaga keseimbangan ekonomi.
Independensi Bank Indonesia merupakan faktor penting dalam menjalankan
tugasnya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan-tujuan moneter dan keuangan
nasional bergantung pada kemandirian bank sentral dari tekanan politik, sehingga
kebijakan yang diambil dapat lebih fokus pada kepentingan jangka panjang bagi
perekonomian.
Di Indonesia, Bank Indonesia sebagai Bank Sentral memiliki tanggung jawab
besar dalam mengatur dan mengelola kebijakan moneter guna mencapai tujuan-
tujuan makroekonomi. Selain itu, keberadaan Bank Sentral juga berperan dalam
mendukung pembangunan ekonomi nasional dengan mengawasi sektor perbankan,
mengelola cadangan devisa, dan memastikan likuiditas pasar keuangan.
Sementara itu, di luar negeri, Bank Sentral dari berbagai negara juga memiliki
peran serupa namun dengan karakteristik yang dapat bervariasi sesuai dengan
kondisi ekonomi dan sistem keuangan setempat. Kesimpulannya, Bank Sentral tidak
hanya bertanggung jawab dalam menjaga stabilitas ekonomi suatu negara, tetapi
juga memainkan peran global dalam menjaga stabilitas keuangan internasional.
Penting untuk terus menggali dan memahami peran serta strategi yang
diterapkan oleh Bank Sentral di Indonesia dan luar negeri, karena hal ini memiliki
dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat dan stabilitas perekonomian
secara keseluruhan.

9
10

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, pemakalah berharap agar audiens dapat menerima
dan memahami materi yang ada. Serta dapat menjadikan makalah ini menjadi
sumber untuk mengetahui tentang status dan kedudukan bank sentral di Indonesia
serta fungsi dan peran bank sentral di Indonesia dan luar negeri.
DAFTAR PUSTAKA

A’yun, I. Q. (2022). Modul Kebanksentralan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.


http://www.nber.org/papers/w16019
Abdullah, T., & Wahjusaputri, S. (2018). Bank dan Lembaga Keuangan Edisi 2.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Christiani, heresia A. (2016). Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan dalam
Perspektif Hukum. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka.
Hasan, N. I. (2014). Pengantar Perbankan. Jakarta: Gaung Persada Press Group
Iskandar, Simorangkir. (2014). Pengantar Kebanksentralan Teori dan Praktik di
Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Pandia, Frianto, dkk. (2004). Lembaga Keuangan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Solikin. (2020.) Pengantar Kebanksentralan, teori dan kebijakan. Depok: Rajawali
Pers.
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, Undang-
Undang Republik Indonesia (2004).

Anda mungkin juga menyukai