Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BANK SENTRAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembinaan Kompetensi Mengajar


Dosen Pengampu Deta Mulyani, M.Pd.

Disusun oleh :

Nama : Muhammad Dzaki Maulana

Npm : 202014500736

Kls : RH6

PROGRAM STUDI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN & PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

JAKARTA
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmu ekonomi ini .

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2

PENDAHULUAN...................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG PENULISAN...........................................................3

B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................4

C. TUJUAN PENULISAN................................................................................4

PEMBAHASAN......................................................................................................6

A. SEJARAH DAN PENGERTIAN BANK SENTRAL..................................6

B. TUJUAN BANK SENTRAL........................................................................7

C. KEBIJAKAN MONETER DAN PERANAN BANK SENTRAL DALAM STABILITAS


KEUANGAN.......................................................................................................8

A. KEBIJAKAN OPERASI PASAR TERBUKA...........................................8

B . KEBIJAKAN DISKONTO.........................................................................9

C . KEBIJAKAN RASIO KAS........................................................................9

D. FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG BANK SENTRAL....................11

A. FUNGSI BANK SENTRAL...................................................................11

B. TUGAS-TUGAS DAN WEWENANG BANK SENTRAL..................11

PENUTUP..............................................................................................................15

A. KESIMPULAN...........................................................................................15

B. SARAN.......................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENULISAN

Dalam perekonomian modern setiap negara memiliki Bank Sentral atau setidak-tidaknya ada
salah satu bank atau lembaga yang bertindak dan menjalankan fungsi bank sentral. Bank sentral
memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan ekonomi dan moneter yang dalam
kegiatannya dapat bertindak sebagai agen pemerintah. 

Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam perekonomian suatu
bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan, dan perbankan. Sehingga oleh karena itu bank
sentral menjalankan tugasnya berdasarkan garis-garis pokok kebijaksanaan yang ditetapkan oleh
pemerintah.

Bank Sentral bertugas untuk melaksanakan fungsi-fungsi Pemerintah dalam bidang Ekonomi dan
Moneter, karena bank Sentral adalah juga bagian dari Pemerintah dan juga Lembaga keuangan
Negara yang mempunyai wewenang untuk Mengeluarkan alat pembayaran yang sah,
Merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, Mengontrol kelancaran system pembayaran,
dan Pengawasan Perbankan, serta Menjalankan fungsi sebagai “Lender of the Last Resort”.

Bank Sentral di Indonesia yaitu Bank Indonesia (BI). Dimana bank sentral tidak sama dengan
Bank Umum yang  bertujuan Menginvestasikan asetnya untuk memaksimalkan Profit. Tetapi
bank sentral  tidak mencari keuntungan dan Kegiatan bank dikelola oleh pemerintah. Selain
bertugas untuk melaksanakan fungsi-fungsi Pemerintah dalam bidang Ekonomi  dan Moneter,
banyak lagi hal yang perlu diketahui  tentang bank sentral terdapat dalam pembahasan makalah
ini yaitu tentang  fungsi bank sentral, neraca bank sentral, instrument kebijakan moneter.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penulisan ini:

a. Sejarah Perkembangan dan Pengertian Bank Sentral?

b. Bagaimana Tujuan Bank Sentral?

c. Apa saja kebijakan Moneter dan Peranan Bank Sentral dalam Stabilitas Keuangan?

d. Bagaimana Fungsi, Tugas, dan Wewenang Bank Sentral?

C. TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca
mengenai Sejarah dan Pengertian Bank Sentral, tujuan Bank Sentral, kebijakan moneter
dan peranan Bank Sentral dalam stabilitas keuangan, serta fungsi, tugas, dan wewenang
Bank Sentral.

D. MANFAAT PENULISAN

1. Manfaat Teoritis

Penulisan ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang Bank Sentral.

2. Manfaat Praktis

Penulisan ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan atau pedoman bagi orang yang ingin
memahami tentang Bank Sentral.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. SEJARAH DAN PENGERTIAN BANK SENTRAL


Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda.
Pada masa itu terdapat beberapa pihak bank yang memegang peranan penting di Hindia
Belanda, Bank-bank yang ada itu antara lain, De Javasche Bank NV, De Post Poar Bank,
De Algemenvolks Crediet Bank, dan Nederland Handles Maatscapi. De Javaasche Bank
NV pada masa itu bertindak sebagai bank sirkulasi yang mencetak dan meredarkan uang
dan menjadi cikal bakal bank sentral di Indonesia. Istilah bank sentral sebenarnya bukan
hal baru karena sudah ada sejak 1946 dan sudah tercantum dalam UUD 1945. Adapun
yang dimaksud dengan bank sentral pada saat itu adalah Bank Nasional Indonesia 1946
yang didirikan dengan perpu No. 2 tahun 1946 tentang Bank Negara Indonesia. Pada saat
itu BNI 1946 mempunyai fungsi rangkap, yaitu baik sebagai bank komersial maupun
sebagai bank sentral. Dengan demikian, bank sentral pertama yang dimiliki oleh
Indonesia adalah BNI 1946 namun demikian, sejarah menunjukkan bahwa BNI 46 belum
dapat melaksanakan fungsinya sebagai bank sentral dengan baik karena fungsi rangkap
yang diembannya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihak berwenang mengeluarkan UU No. 11


Tahun 1953 Tentang Pokok Bank Indonesia. Salah satu pasalnya menyatakan “didirikan
bank Indoneia merupakan bank sentral sebagai pengganti de javasche bank NV sebagai
bank nasional kepunyaan Negara”. Dengan didirikannya bank Indonesia dan dijadikan
pula bank sentral, sejak saat itu dalam struktur ketatanegaraan Indonesia dikenal 2 buah
bank sentral, yaitu BNI 1946 dan Bank Indonesia. Dualisme bank sentral tersebut
berlangsung selama 2 tahun. dan baru berakhir dengan dikeluarkannya UU No. 2 Tahun
1955. Sejak saat itu, di Indonesia hanya dikenal satu bank sentral yaitu Bank Indonesia.

Bank sentral dapat didefinisikan sebagai sebuah badan keuangan, yang pada
umumnya dimiliki pemerintah, yang bertugas untuk mengatur kesetabilan badan-badan
keuangan, serta menjamin agar kegiatan badan-badan keuangan terseut dapat
menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil.

Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 968 pada Pasal 7 dapat diketahui:

1. Bank Indonesia adalah bank sentral sebagaimana dimaksudkan 1945.

2. Bank Indonesia adalah milik Negara.

3. Bank Indonesia sebagai bank sentral berbentuk badan hokum.

4. Bank Indonesia adalah pembantu pemerintah.

5. Bank Indonesia diangkat dan diperhentikan oleh presiden.

Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI). Menurut Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, bank Indonesia
adalah lembaga Negara yang independan dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya,
bebas dari campur tangan pemerintah dan /atau pihak lain, kecuali untukhal-hal yang
secara tegas diatur dalam undang-undang. (Tim Buku Bank Indonesia dan Tim Penulis
Universitas Islam Indonesia, 2010)

B. TUJUAN BANK SENTRAL


Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan
tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah
ini mengandung 2 aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta
kestabilan terhadap mata uang Negara lain. (Eko Prasetyo, 2009:106-107)
Tujuan bank sentral seperti tertuang dalam UU RI No. 23 Tahun1999 Bab 3 Pasal 7
adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah. Adapun maksud dari
kestabilan rupiah dan diinginkan oleh bank sentral adalah :
1. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur dengan atau
tercermin dari perkembangan laju inflansi.
2. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang Negara lain. Hal ini dapat diukur dengan
atau tercermin dari perkembangan nilai tukar rupiah dengan mata uang Negara lain.
(Kasmir, 1998:169-170)
Dengan stabilnya nilai mata uang rupiah, maka akan sangat banyak manfaat yang akan
diperoleh terutama untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat.

C. KEBIJAKAN MONETER DAN PERANAN BANK SENTRAL DALAM STABILITAS


KEUANGAN
Dalam mengatasi laju inflasi, bank sentral mengelurkan kebijakan moneter, meliputi

a. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka

Operasi pasar terbuka adalah salah satu kebijakan yang diambil bank sentral yang
bertujuan untuk mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini
dilakukan dengan cara men-jual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat
berharga di pasar modal. Jika bank sentral ingin mengurangi jumlah uang beredar maka
bank sentral akan menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Dengan penjualan SBI, uang
akan masuk ke bank sentral, sehingga uang yang beredar berkurang. Sebaliknya, jika
bank sentral mengamati bahwa jumlah uang yang beredar kurang dari kebutuhan, maka
bank sentral akan membeli kembali SBI atau surat-surat berharga lainnya dari pasar
modal. Pembelian SBI atau surat berharga ini akan menambah jumlah uang yang beredar.

b . Kebijakan Diskonto

Kebijakan diskonto adalah kebijakan bank sentral dalam rangka mengatur jumlah
uang yang beredar dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga.  Apabila bank
sentral ingin menurunkan jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka bank sentral
mengeluarkan keputusan untuk menaikkan suku bunga. Naiknya suku bunga dapat
memengaruhi hasrat masyarakat untuk lebih banyak menabung. Sebaliknya, jika bank
sentral ingin menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka bank sentral
akan menurunkan tingkat suku bunga. Rendahnya suku bunga bank membuat masyarakat
enggan menabung dan orang akan mengambil uang tabungannya. Dengan demikian
bertambahlah jumlah uang yang beredar di masyarakat.

c . Kebijakan Rasio Kas

Kebijakan rasio kas adalah kebijakan bank sentral dengan cara membuat
perubahan atas cadangan minimum yang harus disimpan oleh bank-bank.  Apabila bank
sentral menginginkan menambah jumlah uang yang beredar, maka bank sentral akan
menurunkan rasio kas. Kebijakan ini diterapkan pada saat terjadi deflasi. Sebaliknya,
bank sentral akan menaikkan rasio kas agar jumlah uang yang menjadi cadangan semakin
banyak, sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang. Kebijakan ini biasanya
diambil pada saat terjadi inflasi.(2016, dari dosenekonomi.com
/ilmuekonomi/moneter/instrument-kebijakan-moneter ,7 November 2017

Peranan Bank Indonesia sebagai bank sentral atau sering juga disebut bank to
bank dalam pembangunan memang penting dan sangat dibutuhkan keberadaannya hal ini
disebabkan bahwa pembangunan disektor apapun selalu membutuhkan dana dan dana ini
diperoleh dari sector lembaga keuangan termasuk bank. Tugas-tugas bank Indonesia
sebagai bank to bank adalah mengatur, mengkoordinir, mengawasi serta memberikan
tindakan kepada dunia perbankan. Bank Indonesia juga mengurus dana yang dihimpun
dari masyarakat agar disalurkan kembali ke masyarakat benar-benar efektif
penggunaannya sesuai dengan tujuan pembangunan. Kemudian di samping mengurus
dana perbankan, Bank Indonesia juga mengatur dan mengawasi kegiatan perbankan secara
keseluruhannya.
Peranan lain Bank Indonesia adalah dalam hal menyalurkan uang terutama uang
kartal atau kertas dan logam dimana Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk
menyalurkan uang kartal. Kemudian mengendalikan jumlah uang yang beredar dan suku
bunga dengan maksud untuk menjaga kestabilan nilai rupiah. Di samping itu hubungan
Bank Indonesia dengan pemerintah adalah sebagia pemegang kas pemerintah. Begitu pula
keuangan dunia Internasional juga ditangani oleh Bank Indonesia seperti menerima
pinjaman luar negeri. (Kasmir, 1998: 167-169)
Disamping itu, sebagai Bank sentral, bank indonesia memiliki lima peran utama
dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.
a.      Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui
instrument suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Untuk menciptakan stabilitas
moneter, Bank Indonesia yelah menerapkan suatu kebijakan inflation targeting
framework.
b.      Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan
yang sehat, khususnya perbankan melalui mekanisme pengawasan dan regulasi.
c.       Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran.
d.      Melalui fungsinyadalam riset pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses
informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan.
e.      Bank Indonesia memilikifungsi sebagai jarring pengaman sistem keuangan melalui
fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR).
(dari www.bi.go.id/perbankan/ssk/peran-bi, 6 November 2017)

D. FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG BANK SENTRAL

A. Fungsi Bank Sentral

Dari segi otoritas moneter, peran dan fungsi bank sentral di Indonesiaa adalah
sangat dominan dan strategis. Dalam UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia,
telah ditegaskan bahwa untuk menjamin keberhasilan tujuan memelihara stabilitas nilai
rupiah diperlukan bank sentral yang memiliki kedudukan untuk mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No.3 tahun 2004
pasal 7 tentang Bank Indonesia. Artinya, fungsi dan peran Bank Indonesia sebagai bank
sentral sangat dibutuhkan dan semakin independen;guna mendukung terwujudnya
perekonomian nasional sebagaimana tersebut diatas dan sejalan dengan keuangan yang
semakin maju serta perekonomian internasional yang semakin kompetitif dan terintegrasi,
kebijakan moneter harus dititikberatkan pada upaya untuk memelihara stabilitas nilai
rupiah. (Eko Prasetyo, 2009:106)
b. Tugas-Tugas Dan Wewenang Bank Sentral
Bank Indonesia mempunyai tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya.
Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, men
gatur dan menjaga kelancaran system pembayaran, serta mengatur dan mengawasi
perbankan di Indonesia. Ketiganya perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. . (Eko Prasetyo, 2009:107)
Secara garis besar ada tiga tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah sepertti yang telah diungkapkan diatas. Berikut ini akan
diuraikan tugas Bank Indonesia seperti yang tertuang dalam Undang Undang No. 23 tahun
1999.
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Bank Indonesia
berwenang:
a. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi
yang ditetapkannya.
b. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk,
tetapi tidak terbatas pada:

o Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik mata uang Rupiah maupun valas
o Penetapan tingkat diskonto
o Penetapan cadangan wajib minimum
o Pengaturan kredit atau pembiayaan

c. Memberikan kredit berdasarkan prinsip syariah, paling lama 90


hari kepada bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka
pendek bank yang bersangkutan.
d. Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan system nilai tukar
yang telah ditetapkan.
e. Mengelola cadangan devisa
f. Menyelenggarakan survey secara berkala yang dapat bersifat
makro dan mikro.
2. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
Dalam tugas mengatur dan menjaga system pembayaran, Bank Indonesia berwenang:
a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa system
pembayaran
b. Mewajibkan penyelenggara jasa system pembayaran untuk menyampaikan laporan
kegiatannya.
c. Menetapkan penggunaan alat pembayaran
d. Mengatur system kliring bank baik dalam aupun asing
e. Menyelenggharakan penyelasaian akhir transaksi pembayaran bank
f. Menetapkan macam harga ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang digunakan,
dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah.
3. Mengatur dan Mengawasi bank
Dalam hal Mengatur dan Mengawasi bank mempunyai wewenang:
a. Menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat prinsip-prinsip kehati-hatian
b. Memberi dan meyabut izin bank
c. Memberikan izin dan pembukuan, penutupan, dan pemindahan kantor bank.
d. Memberikan persetujuan atas kepemilikan, dan kepengurusan bank
e. Memberikan izin pada bank untuk menaympaikan laporan, keterangan, dan penjelasan
sesuai dengan tata cara yang ditetapkan bank Indonesia
f. Mewajibkan bank untuk menyampaikan laporan, keterangan, dan penjelasan sesuai
dengan tata cara yang ditetapkan Bank Indonesia.
g. Melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara berkala maupun setiap waktu apabila
diperlukan.
h. Memerintahkan bank untuk menghentikan sementara sebagian atau seluruh kegiatan
transaksi tertentu apabila menurut penilaian Bank Indonesia transaksi patut diduga
merupakan tindak pidana di bidang perbankan.
i. Mengatur dan mengembangkan informasi antar bank
j. Mengambil tindakan terhadap sutu bank sebagaimana diatur dalam undang-undang
tentang perbankan yang berlaku apabila menurut penilaian Bank Indonesia dapat
membahayakan kelangsungan usaha bank yang bersangkutan dan atau membahayakan
perekonomian nasional.
k. Tugas mengawasi bank akan dilakukan bank oleh lembaga pengawasan sector jasa
keuangan yang independen dan dibentuk dengan undang-undang. (Kasmir,1998:170-174)
BAB 3

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam
perekonomian suatu bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan, dan perbankan.
Tujuan bank sentral seperti tertuang dalam UU RI No. 23 Tahun1999 Bab 3 Pasal 7
adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah. Peranan lain Bank
Indonesia adalah dalam hal menyalurkan uang terutama uang kartal atau kertas dan
logam dimana Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk menyalurkan uang
kartal. Bank Indonesia mempunyai tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya:
menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, men gatur dan menjaga kelancaran
system pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.

B. SARAN
Diharapkan mahasiswa dapat memahami tujuan, tugas-tugas, dan wewenang dari
Bank sentral.

Anda mungkin juga menyukai