Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BANK SENTRAL

Disusun Oleh Kelompok 6 :

LISDA ( 18 0402 0229 )

OKVIANA ( 18 0402 0184 )

NASAR ( 18 0402 0160 )

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO

2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmu ekonomi ini .

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Palopo, 15 November 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

PENDAHULUAN.............................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG PENULISAN.....................................................................3

B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................4

C. TUJUAN PENULISAN.........................................................................................4

PEMBAHASAN................................................................................................................6

A. SEJARAH DAN PENGERTIAN BANK SENTRAL............................................6

B. TUJUAN BANK SENTRAL.................................................................................7

C. KEBIJAKAN MONETER DAN PERANAN BANK SENTRAL DALAM


STABILITAS KEUANGAN.........................................................................................8

A. KEBIJAKAN OPERASI PASAR TERBUKA......................................................8

B . KEBIJAKAN DISKONTO...................................................................................9

C . KEBIJAKAN RASIO KAS..................................................................................9

D. FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG BANK SENTRAL..............................11

A. FUNGSI BANK SENTRAL............................................................................11

B. TUGAS-TUGAS DAN WEWENANG BANK SENTRAL............................11

PENUTUP.......................................................................................................................15

A. KESIMPULAN....................................................................................................15

B. SARAN................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam perekonomian modern setiap negara memiliki Bank Sentral
atau setidak-tidaknya ada salah satu bank atau lembaga yang bertindak dan
menjalankan fungsi bank sentral. Bank sentral memiliki fungsi yang sangat
penting dalam pengaturan ekonomi dan moneter yang dalam kegiatannya
dapat bertindak sebagai agen pemerintah. 

Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam


perekonomian suatu bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan, dan
perbankan. Sehingga oleh karena itu bank sentral menjalankan tugasnya
berdasarkan garis-garis pokok kebijaksanaan yang ditetapkan oleh
pemerintah.

Bank Sentral bertugas untuk melaksanakan fungsi-fungsi Pemerintah


dalam bidang Ekonomi dan Moneter, karena bank Sentral adalah juga
bagian dari Pemerintah dan juga Lembaga keuangan Negara yang
mempunyai wewenang untuk Mengeluarkan alat pembayaran yang sah,
Merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, Mengontrol kelancaran
system pembayaran, dan Pengawasan Perbankan, serta Menjalankan fungsi
sebagai “Lender of the Last Resort”.

Bank Sentral di Indonesia yaitu Bank Indonesia (BI). Dimana bank


sentral tidak sama dengan Bank Umum yang  bertujuan Menginvestasikan
asetnya untuk memaksimalkan Profit. Tetapi bank sentral  tidak mencari
keuntungan dan Kegiatan bank dikelola oleh pemerintah. Selain bertugas
untuk melaksanakan fungsi-fungsi Pemerintah dalam bidang Ekonomi  dan
Moneter, banyak lagi hal yang perlu diketahui  tentang bank sentral terdapat
dalam pembahasan makalah ini yaitu tentang  fungsi bank sentral, neraca
bank sentral, instrument kebijakan moneter.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam
penulisan ini:

1. Sejarah Perkembangan dan Pengertian Bank Sentral?

2. Bagaimana Tujuan Bank Sentral?

3. Apa saja kebijakan Moneter dan Peranan Bank Sentral dalam


Stabilitas Keuangan?

4. Bagaimana Fungsi, Tugas, dan Wewenang Bank Sentral?

C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
kepada pembaca mengenai Sejarah dan Pengertian Bank Sentral, tujuan
Bank Sentral, kebijakan moneter dan peranan Bank Sentral dalam stabilitas
keuangan, serta fungsi, tugas, dan wewenang Bank Sentral.

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis

Penulisan ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang Bank


Sentral.

2. Manfaat Praktis

Penulisan ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan atau pedoman bagi


orang yang ingin memahami tentang Bank Sentral.

BAB II

5
PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Pengertian Bank Sentral


Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan
Hindia Belanda. Pada masa itu terdapat beberapa pihak bank yang
memegang peranan penting di Hindia Belanda, Bank-bank yang ada itu
antara lain, De Javasche Bank NV, De Post Poar Bank, De Algemenvolks
Crediet Bank, dan Nederland Handles Maatscapi. De Javaasche Bank NV
pada masa itu bertindak sebagai bank sirkulasi yang mencetak dan
meredarkan uang dan menjadi cikal bakal bank sentral di Indonesia. Istilah
bank sentral sebenarnya bukan hal baru karena sudah ada sejak 1946 dan
sudah tercantum dalam UUD 1945. Adapun yang dimaksud dengan bank
sentral pada saat itu adalah Bank Nasional Indonesia 1946 yang didirikan
dengan perpu No. 2 tahun 1946 tentang Bank Negara Indonesia. Pada saat
itu BNI 1946 mempunyai fungsi rangkap, yaitu baik sebagai bank komersial
maupun sebagai bank sentral. Dengan demikian, bank sentral pertama yang
dimiliki oleh Indonesia adalah BNI 1946 namun demikian, sejarah
menunjukkan bahwa BNI 46 belum dapat melaksanakan fungsinya sebagai
bank sentral dengan baik karena fungsi rangkap yang diembannya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihak berwenang mengeluarkan


UU No. 11 Tahun 1953 Tentang Pokok Bank Indonesia. Salah satu pasalnya
menyatakan “didirikan bank Indoneia merupakan bank sentral sebagai
pengganti de javasche bank NV sebagai bank nasional kepunyaan Negara”.
Dengan didirikannya bank Indonesia dan dijadikan pula bank sentral, sejak
saat itu dalam struktur ketatanegaraan Indonesia dikenal 2 buah bank sentral,
yaitu BNI 1946 dan Bank Indonesia. Dualisme bank sentral tersebut
berlangsung selama 2 tahun. dan baru berakhir dengan dikeluarkannya UU
No. 2 Tahun 1955. Sejak saat itu, di Indonesia hanya dikenal satu bank
sentral yaitu Bank Indonesia.

6
Bank sentral dapat didefinisikan sebagai sebuah badan keuangan, yang
pada umumnya dimiliki pemerintah, yang bertugas untuk mengatur
kesetabilan badan-badan keuangan, serta menjamin agar kegiatan badan-
badan keuangan terseut dapat menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang
tinggi dan stabil.

Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 968 pada Pasal 7 dapat


diketahui:

1. Bank Indonesia adalah bank sentral sebagaimana dimaksudkan


1945.

2. Bank Indonesia adalah milik Negara.

3. Bank Indonesia sebagai bank sentral berbentuk badan hokum.

4. Bank Indonesia adalah pembantu pemerintah.

5. Bank Indonesia diangkat dan diperhentikan oleh presiden.

Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI). Menurut


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
1999 Tentang Bank Indonesia, bank Indonesia adalah lembaga Negara yang
independan dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari
campur tangan pemerintah dan /atau pihak lain, kecuali untukhal-hal yang
secara tegas diatur dalam undang-undang.

(Tim Buku Bank Indonesia dan Tim Penulis Universitas Islam


Indonesia, 2010)

B. Tujuan Bank Sentral


Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai
satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Kestabilan nilai rupiah ini mengandung 2 aspek, yaitu kestabilan nilai mata

7
uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang Negara
lain. (Eko Prasetyo, 2009:106-107)
Tujuan bank sentral seperti tertuang dalam UU RI No. 23 Tahun1999
Bab 3 Pasal 7 adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah.
Adapun maksud dari kestabilan rupiah dan diinginkan oleh bank sentral
adalah :
1. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur
dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflansi.
2. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang Negara lain. Hal ini
dapat diukur dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar
rupiah dengan mata uang Negara lain. (Kasmir, 1998:169-170)
Dengan stabilnya nilai mata uang rupiah, maka akan sangat banyak
manfaat yang akan diperoleh terutama untuk mendukung pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

C. Kebijakan Moneter dan Peranan Bank Sentral Dalam Stabilitas


Keuangan
Dalam mengatasi laju inflasi, bank sentral mengelurkan kebijakan
moneter, meliputi

1. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka

Operasi pasar terbuka adalah salah satu kebijakan yang diambil


bank sentral yang bertujuan untuk mengurangi atau menambah jumlah
uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan dengan cara men-jual
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat berharga di pasar
modal. Jika bank sentral ingin mengurangi jumlah uang beredar maka
bank sentral akan menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Dengan
penjualan SBI, uang akan masuk ke bank sentral, sehingga uang yang
beredar berkurang. Sebaliknya, jika bank sentral mengamati bahwa
jumlah uang yang beredar kurang dari kebutuhan, maka bank sentral
akan membeli kembali SBI atau surat-surat berharga lainnya dari pasar

8
modal. Pembelian SBI atau surat berharga ini akan menambah jumlah
uang yang beredar.

2. Kebijakan Diskonto

Kebijakan diskonto adalah kebijakan bank sentral dalam rangka


mengatur jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan atau
menurunkan suku bunga.  Apabila bank sentral ingin menurunkan
jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka bank sentral
mengeluarkan keputusan untuk menaikkan suku bunga. Naiknya suku
bunga dapat memengaruhi hasrat masyarakat untuk lebih banyak
menabung. Sebaliknya, jika bank sentral ingin menambah jumlah uang
yang beredar di masyarakat, maka bank sentral akan menurunkan
tingkat suku bunga. Rendahnya suku bunga bank membuat masyarakat
enggan menabung dan orang akan mengambil uang tabungannya.
Dengan demikian bertambahlah jumlah uang yang beredar di
masyarakat.

3. Kebijakan Rasio Kas

Kebijakan rasio kas adalah kebijakan bank sentral dengan cara


membuat perubahan atas cadangan minimum yang harus disimpan
oleh bank-bank.  Apabila bank sentral menginginkan menambah
jumlah uang yang beredar, maka bank sentral akan menurunkan rasio
kas. Kebijakan ini diterapkan pada saat terjadi deflasi. Sebaliknya,
bank sentral akan menaikkan rasio kas agar jumlah uang yang menjadi
cadangan semakin banyak, sehingga jumlah uang yang beredar akan
berkurang. Kebijakan ini biasanya diambil pada saat terjadi inflasi.

Peranan Bank Indonesia sebagai bank sentral atau sering juga disebut
bank to bank dalam pembangunan memang penting dan sangat dibutuhkan
keberadaannya hal ini disebabkan bahwa pembangunan disektor apapun
selalu membutuhkan dana dan dana ini diperoleh dari sector lembaga

9
keuangan termasuk bank. Tugas-tugas bank Indonesia sebagai bank to bank
adalah mengatur, mengkoordinir, mengawasi serta memberikan tindakan
kepada dunia perbankan. Bank Indonesia juga mengurus dana yang
dihimpun dari masyarakat agar disalurkan kembali ke masyarakat benar-
benar efektif penggunaannya sesuai dengan tujuan pembangunan. Kemudian
di samping mengurus dana perbankan, Bank Indonesia juga mengatur dan
mengawasi kegiatan perbankan secara keseluruhannya.
Peranan lain Bank Indonesia adalah dalam hal menyalurkan uang
terutama uang kartal atau kertas dan logam dimana Bank Indonesia
mempunyai hak tunggal untuk menyalurkan uang kartal. Kemudian
mengendalikan jumlah uang yang beredar dan suku bunga dengan maksud
untuk menjaga kestabilan nilai rupiah. Di samping itu hubungan Bank
Indonesia dengan pemerintah adalah sebagia pemegang kas pemerintah.
Begitu pula keuangan dunia Internasional juga ditangani oleh Bank
Indonesia seperti menerima pinjaman luar negeri. (Kasmir, 1998: 167-169)
Disamping itu, sebagai Bank sentral, bank indonesia memiliki lima
peran utama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.

1. Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter


antara lain melalui instrument suku bunga dalam operasi pasar
terbuka. Untuk menciptakan stabilitas moneter, Bank Indonesia
yelah menerapkan suatu kebijakan inflation targeting framework.
2. Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja
lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan melalui
mekanisme pengawasan dan regulasi.
3. Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran.
4. Melalui fungsinyadalam riset pemantauan, Bank Indonesia dapat
mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas
keuangan.

10
5. Bank Indonesia memilikifungsi sebagai jarring pengaman sistem
keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last
resort (LoLR).

D. Fungsi, Tugas dan Wewenang Bank Sentral


1. Fungsi Bank Sentral
Dari segi otoritas moneter, peran dan fungsi bank sentral di Indonesiaa
adalah sangat dominan dan strategis. Dalam UU Nomor 23 Tahun 1999
tentang Bank Indonesia, telah ditegaskan bahwa untuk menjamin
keberhasilan tujuan memelihara stabilitas nilai rupiah diperlukan bank
sentral yang memiliki kedudukan untuk mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No.3
tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Artinya, fungsi dan peran Bank
Indonesia sebagai bank sentral sangat dibutuhkan dan semakin
independen;guna mendukung terwujudnya perekonomian nasional
sebagaimana tersebut diatas dan sejalan dengan keuangan yang semakin
maju serta perekonomian internasional yang semakin kompetitif dan
terintegrasi, kebijakan moneter harus dititikberatkan pada upaya untuk
memelihara stabilitas nilai rupiah.

2. Tugas-Tugas Dan Wewenang Bank Sentral


Bank Indonesia mempunyai tiga pilar yang merupakan tiga bidang
tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter, men gatur dan menjaga kelancaran system pembayaran,
serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia. Ketiganya perlu
diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
dapat dicapai secara efektif dan efisien. .
Secara garis besar ada tiga tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai
dan memelihara kestabilan nilai rupiah sepertti yang telah diungkapkan
diatas. Berikut ini akan diuraikan tugas Bank Indonesia seperti yang tertuang
dalam Undang Undang No. 23 tahun 1999.

11
a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Bank Indonesia berwenang:
 Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan
memperhatikan sasaran laju inflasi yang ditetapkannya.
 Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan
cara-cara yang termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
 Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik mata uang Rupiah
maupun valas
 Penetapan tingkat diskonto
 Penetapan cadangan wajib minimum
 Pengaturan kredit atau pembiayaan
 Memberikan kredit berdasarkan prinsip syariah, paling
lama 90 hari kepada bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan
jangka pendek bank yang bersangkutan.
 Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan system
nilai tukar yang telah ditetapkan.
 Mengelola cadangan devisa
 Menyelenggarakan survey secara berkala yang dapat
bersifat makro dan mikro.
b. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
Dalam tugas mengatur dan menjaga system pembayaran, Bank
Indonesia berwenang:
 Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas
penyelenggaraan jasa system pembayaran
 Mewajibkan penyelenggara jasa system pembayaran untuk
menyampaikan laporan kegiatannya.
 Menetapkan penggunaan alat pembayaran.
 Mengatur system kliring bank baik dalam aupun asing.

12
 Menyelenggarakan penyelasaian akhir transaksi
pembayaran bank.
 Menetapkan macam harga ciri uang yang akan dikeluarkan,
bahan yang digunakan, dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat
pembayaran yang sah.
c. Mengatur dan Mengawasi bank
Dalam hal Mengatur dan Mengawasi bank mempunyai wewenang:
 Menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat
prinsip-prinsip kehati-hatian.
 Memberi dan meyabut izin bank.
 Memberikan izin dan pembukuan, penutupan, dan
pemindahan kantor bank.
 Memberikan persetujuan atas kepemilikan, dan
kepengurusan bank.
 Memberikan izin pada bank untuk menaympaikan laporan,
keterangan, dan penjelasan sesuai dengan tata cara yang
ditetapkan bank Indonesia.
 Mewajibkan bank untuk menyampaikan laporan,
keterangan, dan penjelasan sesuai dengan tata cara yang
ditetapkan Bank Indonesia.
 Melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara berkala
maupun setiap waktu apabila diperlukan.
 Memerintahkan bank untuk menghentikan sementara
sebagian atau seluruh kegiatan transaksi tertentu apabila menurut
penilaian Bank Indonesia transaksi patut diduga merupakan
tindak pidana di bidang perbankan.
 Mengatur dan mengembangkan informasi antar bank.
 Mengambil tindakan terhadap sutu bank sebagaimana
diatur dalam undang-undang tentang perbankan yang berlaku
apabila menurut penilaian Bank Indonesia dapat membahayakan

13
kelangsungan usaha bank yang bersangkutan dan atau
membahayakan perekonomian nasional.
 Tugas mengawasi bank akan dilakukan bank oleh lembaga
pengawasan sector jasa keuangan yang independen dan dibentuk
dengan undang-undang.

BAB III

14
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam
perekonomian suatu bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan, dan
perbankan. Tujuan bank sentral seperti tertuang dalam UU RI No. 23
Tahun1999 Bab 3 Pasal 7 adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan
rupiah. Peranan lain Bank Indonesia adalah dalam hal menyalurkan uang
terutama uang kartal atau kertas dan logam dimana Bank Indonesia
mempunyai hak tunggal untuk menyalurkan uang kartal. Bank Indonesia
mempunyai tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya: menetapkan
dan melaksanakan kebijakan moneter, men gatur dan menjaga kelancaran
system pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.

B. Saran
Diharapkan mahasiswa dapat memahami tujuan, tugas-tugas, dan
wewenang dari Bank sentral.

DAFTAR PUSTAKA

15
Kasmir.2002.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta: RajaGrafindo
Persada

Prasetyo, Eko.2009.Fundamental Makro Ekonomi.Yogyakarta:Beta Offset

Tim Buku Media Indonesia, dkk.2010.Era Baru Transformasi Bank


Sentral.:Gramedia Pustaka Utama

Mangani, Silvanita Ktut.2009.Bank dan Lembaga Keuangan Lain:Gelora Aksara


Pratama

dosenekonomi.com /ilmuekonomi/moneter/instrument-kebijakan-moneter, diakses


pada 7 November 2017

dari www.bi.go.id/perbankan/ssk/peran-bi, diakses pada 6 November 217

16
17

Anda mungkin juga menyukai