Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Tentang
BANK

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK
KETUA KELOMPOK : KELVIN RIZKIANDI
ANGGOTA :
1. NUR SYAHRANI
2. JIAT RIZKULLAH
3. M. FAJAR ISNAINI
4. SULIS SETIAWI

DIBIMBING OLEH:
IBU NINING, S.Pd

SMA NEGERI 1 WOHA


TAHUN AJARAN 2018 / 2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Swt, karena atas limpahan rahmat
dan hidayah- Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari kekurangan serta keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki sehingga dalam penulisan tugas ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan dari pembaca sebagai koreksi dan
evaluasi demi kesempurnaan tugas ini ke depan,yang tentunya akan memperkaya ilmu dan
wawasan bagi penulis.
Harapan penulis semoga tugas ini bermanfaat bagi yang membaca serta pihak yang
berkepentingan, terutama bagi penulis sendiri.

Bima, Januari 2019

Penulis

 
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Bank ........................................................................................................... 3
B. Pengertian Bank Umum .......................................................................................... 4
C. Pengertian Bank Sentral ......................................................................................... 5
D. Tujuan Jasa Perbankan ........................................................................................... 6
E. Jenis – Jenis Jasa Pada Bank Umum ...................................................................... 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................................. 12
B. Saran ....................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 11


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bank (cara pengucapan: Bang) adalah sebuah lembaga intermediasi keuanganu
mumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang,
dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai bank note. Kata bank berasal dari bahasa
Italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut Undang-undang Negara
Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998  tentang perbankan,
yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan,
dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun
dana,menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan
menyalurkan dana merupaka kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya
hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan
balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat.
Kegiatan menghimpun dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. perbankan
lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.
Dari pemaparan di atas kita bisa mengambil beberapa hal yang perlu dibahas seperti
a) sejarah bank
b) Pengertian bank sentral
c) tujuan perbankan
d).pengertian bank umum

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas hal yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apa Sejarah Bank?
2. Apa Pengertian Bank sentral?
3. Apa Pengertian Bank Umum?
4. Apa Pengertian jasa perbankan
5. Bagaimana Jenis jenis jasa perbankan
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini secara umum bertujuan untuk mengetahui apa pengertian bank
sentral dan menguraikan bank umum.
Secara khusus, makalah ini bertujuan untuk:
1. Memberikan ilmu bagi pembaca atas pengertian, sejarah dan cara – cara melakukan
kegiatan perbankan.
2. Memberikan uraian atas pengertian bank dan perbankan.
3. Mengetahui tujuan atas perbankan dalam kegiatan perekonomian.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Bank
Bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada umumnya pada
tahun 1690, pada saat kerajaan Inggris berkemauan merencanakan membangun kembali
kekuatan armada lautnya untuk bersaing dengan kekuatan armada laut Perancis akan tetapi
pemerintahan Inggris saat itu tidak mempunyai kemampuan pendanaan kemudian
berdasarkan gagasan William Paterson yang kemudian oleh Charles Montagu direalisasikan
dengan membentuk sebuah lembaga intermediasi keuangan yang akhirnya dapat memenuhi
dana pembiayaan tersebut hanya dalam waktu dua belas hari.
Kemudian sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan
Hindia Belanda. Pada masa itu De javasche Bank, NV didirikan di Batavia pada tanggal 24
Januari 1828 kemudian menyusul Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij, NV pada
tahun 1918 sebagai pemegang monopoli pembelian hasil bumi dalam negeri dan penjualan ke
luar negeri serta terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda.
Bank-bank yang ada itu antara lain:
1. De Javasce NV.
2. De Post Poar Bank.
3. Hulp en Spaar Bank.
4. De Algemenevolks Crediet Bank.
5. Nederland Handles Maatscappi (NHM).
6. Nationale Handles Bank (NHB).
7. De Escompto Bank NV.
8. Nederlansche Indische Handelsbank.
Melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1/M/61 tanggal 6 Januari 1961 yang
melarang pengumuman dan penerbitan angka-angka statistik moneter/perbankan, maka
antara tahun 1960-1965, Bank Indonesia tidak menerbitkan laporan tahunan, termasuk data
statistik mengenai kliring dan perhitungan sentral.
Pada 5 Juli 1964, atas dasar pertimbangan politik untuk mempermudah komando di
bidang perbankan untuk menunjang Pembangunan Semesta Berencana, selanjutnya pada
tahun 1965 pemerintah menetapkan kebijakan untuk mengintegrasikan seluruh bank-bank
pemerintah ke dalam satu bank dengan nama Bank Negara Indonesia, prakarsa
pengintegrasian bank pemerintah ini berasal dari ide Jusuf Muda Dalam, yang saat itu
menjabat sebagai Menteri Bank Sentral/Gubernur Bank Indonesia - yang baru diangkat dari
jabatan semula Presiden Direktur BNI - dan disetujui oleh Presiden Soekarno. Ide dasarnya
adalah menjadikan perbankan sebagai alat revolusi dengan motto Bank Berdjoang di bawah
pimpinan Pemimpin Besar Revolusi. Nama Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai bank
tunggal, diusulkan oleh Jusuf Muda Dalam sendiri. Hasilnya adalah lahirnya struktur baru
Bank Berdjoang ini menjadikan;
1. Bank Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit I;
2. Bank Koperasi Tani dan Nelayan serta Bank Eksim Indonesia menjadi Bank Negara
Indonesia Unit II;
3. Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit III;
4. Bank Umum Negara menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV
5. Bank Tabungan Negara menjadi Bank Negara Indonesia Unit V.
Akan tetapi tidak semua bank pemerintah berhasil diintegrasikan ke dalam Bank
Berdjoang yakni Bank Dagang Negara (BDN) dan Bapindo. Luputnya BDN dari proses
pengintegrasian ini terutama karena Presiden Direktur BDN J.D. Massie saat itu menjabat
sebagai Menteri Penertiban Bank-bank Swasta Nasional yang tentu mempunyai cukup punya
pengaruh untuk berkeberatan atas penyatuan BDN dengan bank-bank lainnya. Massie
beralasan bahwa kebijakan ini akan membingungkan koresponden bank di luar negeri untuk
penyelesaian L/C ekspor maupun impor karena nama bank yang sama. Sementara, Bapindo
tidak terintegrasi ke dalam Bank Berjuang karena bank ini dibawah Dewan Pembangunan
yang diketuai Menteri Pertama Urusan Pembangunan dengan anggota-anggota Menteri
Keuangan, yang juga Ketua Dewan Pengawas Bapindo, dan Gubernur Bank Indonesia
sebagai anggota. Dengan demikian, melalui kedudukannya itu, pengaruh Bapindo cukup kuat
untuk menghalangi terintegrasi ke dalam BNI
Dewasa ini, perkembangan industri perbankan mengalami kemajuan pesat dengan
banyaknya muncul bank – bank baru yang menawarkan berbagai macam produk perbankan
yang memberikan kemudahan bagi masyarakat.

B. Pengertian Bank Umum


Kehidupan modern sekarang ini, bank merupakan mitra kerja masyarakat yang
membantu di sektor keuangan. Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Berdasarkan Pasal 1 ayat (3) UU No.
10 Tahun 1998, bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.
Definisi bank umum secara singkat adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Bank-bank umum terdiri dari bank-bank umum pemerintah, bank-
bank umum swasta nasional devisa, bank-bank swasta nasional non - devisa dan bank-bank
asing dan campuran. Kegiatan utama bank-bank umum adalah menghimpun dana masyarakat
antara lain dalam bentuk giro, deposito berjangka dan tabungan, serta menyalurkan kepada
masyarakat dalam bentuk kredit. (Pohan, 2008).
Bank juga mempunyai tugas sebagai pengaturan dan pengawasan, bank diarahkan
untuk mengoptimalkan fungsi perbankan Indonesia, antara lain: (1) lembaga kepercayaan
masyarakat dalam kaitannya sebagai lembaga penghimpun dan penyalur dana, (2) pelaksana
kebijakan moneter, (3) lembaga yang ikut berperan dalam membantu pertumbuhan ekonomi
serta pemerataan; agar tercipta sistem perbankan yang sehat, baik sistem perbankan secara
menyeluruh maupun individual, dan mampu memelihara kepentingan masyarakat dengan
baik, berkembang secara wajar dan bermanfaat bagi perekonomian nasional.
Fungsi dan peran bank umum dalam perekonomian sangat penting dan strategis. Bank
umum sangat penting dalam hal menopang kekuatan dan kelancaran sistem pembayaran dan
efektivitas kebijakan moneter. Fungsi-fungsi bank umum seperti yang diuraikan di bawah ini
menunjukkan pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern: (1)
penciptaan uang, (2) mendukung kelancaran mekanisme pembayaran, (3) penghimpunan
dana simpanan, (4) mendukung kelancaran transaksi internasional, (5) penyimpanan barang
barang dan surat-surat berharga, (6) pemberian jasa-jasa lainnya (Manurung dan Rahardja,
2004).

C. Pengertian Bank Sentral


Bank sentral adalah bank yang mendapat monopoli untuk menciptakan alat
pembayaran dan fungsi sebagai bank sirkulasi serta induk dari bank- bank lain.
Tugas pokok bank sentral sebagai berikut:
1. Mengatur Peredaran Uang
Bank sentral inilah yang mempunyai wewenag dan mengedarkan uang.Oleh karena itu
disebut juga bank peredaran atau bank sirkulasi
2. menjaga kesetabilan mata uang
Dibank sentral disimpan sejumlah emas sbagai jaminan uang yang beredar.Emas yang
disimpan di bank sentral di sebut jaminan emas
3. Membri kredit kepada bank bank diseluruh Indonesia. Kemudian oleh bank bank
diseluruh Indonesia dipinjamkan kepada orang-orang atau badan-badan usaha yang
membutuhkankredit(pinjaman).
4. Menetapkan bunga bagi para peminjam uang dan peminjamuang dan para
penyimpan/penabung uang dibank
5. Mengawasi bank-bank di Indonesia
6. Bertindak sebagai pemegang kas Negara
7. Mendorong dan mengerahkan dana masyarakat untuk pemangunan.dengan kata lain bank
sentral mendorong masyarakat agar gemar menabung uangnya dibank agardpt digunakan
untuk modal pembagunan.

D. Tujuan Jasa Perbankan


Jasa bank sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Jasa perbankan
pada umumnya terbagi atas dua tujuan.
1. Pertama, sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah.
Untuk ini, bank menyediakan uang tunai, tabungan, dan kartu kredit. Ini adalah peran
bank yang paling penting dalam kehidupan ekonomi. Tanpa adanya penyediaan alat
pembayaran yang efesien ini, maka barang hanya dapat diperdagangkan dengan cara
barter yang memakan waktu.
2. Kedua, dengan menerima tabungan dari nasabah dan meminjamkannya kepada pihak
yang membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana untuk investasi dan
pemanfaatan yang lebih produktif. Bila peran ini berjalan dengan baik, ekonomi suatu
negara akan menngkat. Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di saku
seseorang, orang tidak dapat memperoleh pinjaman dan bisnis tidak dapat dibangun
karena mereka tidak memiliki dana pinjaman.
Untuk mencapai tujuan tersebut pendekatan yang dilakukan dengan menerapkan
kebijakan: (1) kebijakan memberikan keleluasaan berusaha (deregulasim), (2) kebijakan
prinsip kehati-hatian bank (prudential banking), dan (3) pengawasan bank yang mendorong
bank untuk melaksanakan secara konsisten ketentuan intern yang dibuat sendiri (self
regulatory banking) dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan tetap mengacu
kepada prinsip kehati-hatian (Bank Indonesia, 2009).
E. Jenis – Jenis Jasa Pada Bank Umum
Bank umum mempunyai beberapa jasa yang ditujukan kepada masyarakat agar
mendapatkan kemudahan dalam melakukan transaksi. Berikut adalah nama – nama jasa
perbankan yang bisa digunakan oleh masyarakat dalam melakukan kegiatan perbankan.
1. Transfer
Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dan tertentu
sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan seseorang
yang ditunjuk sebagai penerima transfer. Baik transfer uang keluar atau masuk akan
mengakibatkan adanya hubungan antar cabang yang bersifat timbal balik, artinya bila satu
cabang mendebet cabang lain mengkredit.
a. Transfer Keluar
Salah satu jenis pengiriman uang yang dapat menyederhanakan lalu lintas
pembayaran adalah dengan pengiriman uang keluar. Media untuk melakukan transfer
ini adalah secara tertulis ataupun melalui kawat.
b. Pembatalan Transfer keluar :
Bila terjadi pembatalan transfer, haruslah diperhatikan bahwa pembatalan tersebut
hanya dapat dilakukan bila transfer keluar belum dibayarkan kepada si penerima uang
dan untuk itu bank pemberi amanat harus memberi perintah berupa “stop payment”
kepada cabang pembayaran. Pembayaran pembatalan ini baru dapat dilakukan oleh
bank pemberi amanat kepada nasabah pemberi amanat hanya apabila telah diterima
berita konfirmasi dari bank pembayar bahwa memang transfer dimaksud belum
dibayarkan.
c. Transfer Masuk
Transfer masuk, dimana bank menerima amanat dari salah satu cabang untuk
membayar sejumlah uang kepada seseorang beneficiary. Dalam hal ini bank
pembayar akan membukukan hasil transfer kepada rekening nasabah beneficiary bila
ia memiliki rekening di bank pembayar. Transfer masuk tidak dikenakan lagi komisi
karena si nasabah pemberi amanat telah dibebankan sejumlah komisi pada saat
memberikan amanat transfer. Pembatalan Transfer Masuk : Jika terjadi
pembatalan, pertama – tama yang harus dilakukan adalah memeriksa. Apakah hasil
transfer telah dibayarkan kepada beneficiary. Bila ternyata belum, akan diblokir dan
dibatalkan untuk kemudian dikembalikan kepada cabang pemberi amanat melalui
pemindahbukuan.
2. Inkaso
Inkaso merupakan kegiatan jasa Bank untuk melakukan amanat dari pihak ke tiga
berupa penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau badan tertentu di kota lain yang
telah ditunjuk oleh si pemberi amanat.
Warkat Inkaso
a. Warkat inkaso tanpa lampiran Yaitu warkat – warkat inkaso yang tidak dilampirkan
dengan dokumen – dokumen apapun seperti cek, bilyet giro, wesel dan surat berharga
b. Warkat inkaso dengan lampiran Yaitu warkat – warkat inkaso yang dilampirkan
dengan dokumen – dokumen lainnya seperti kwitansi, faktur, polis asuransi dan
dokumen – dokumen penting

Jenis Inkaso
a. Inkaso Keluar Merupakan kegiatan untuk menagih suatu warkat yang telah diterbitkan
oleh nasabah bank lain. Di sini bank menerima amanat dari nasabahnya sendiri untuk
b. Inkaso masuk Merupakan kegiatan yang masuk atas warkat yang telah diterbitkan
oleh nasabah sendiri. Dalam kegiatan inkaso masuk, bank hanya memeriksa
kecukupan dari nasabahnya yang telah menerbitkan warkat kepada pihak ke tiga.

3. Letter Of Credit
Letter of Credit atau dalam bahasa Indonesia disebut Surat Kredit Berdokumen
merupakan salah satu jasa yang ditawarkan bank dalam rangka pembelian barang, berupa
penangguhan pembayaran pembelian oleh pembeli sejak LC dibuka sampai dengan
jangka waktu tertentu sesuai perjanjian. Berdasarkan pengertian tersebut, tipe perjanjian
yang dapat difasilitasi LC terbatas hanya pada perjanjian jual – beli, sedangkan fasilitas
yang diberikan adalah berupa penangguhan pembayaran.

Jenis dan Manfaat Letter of Credit


Isi dari perjanjian LC mencakup banyak hal seperti jangka waktu, pembatalan,
cara pembayaran dan lain – lain. Berdasarkan isi perjanjian tersebut, LC dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis:

Ruang Lingkup Transaksi


a. LC Impor:adalah LC yang digunakan untuk mengadakan transaksi jual beli
barang/jasa melewati batas – batas Negara.
b. LC Dalam Negeri atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN):adalah LC
yang digunakan untuk mengadakan transaksi di dalam wilayah suatu Negara.

Saat Penyelesaian
a. Sight LC:adalah LC yang penangguhan pembayarannya sampai dengan dokumen tiba.
b. Usance LC:adalah LC yang penangguhan pembayarannya sampai wesel yang
diterbitkan jatuh tempo (tidak lebih lama dari 180 hari).

Pembatalan
 Revocable LC:adalah LC yang dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak oleh
issuing bank setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang
berhak menerima pembayaran (beneficiary). LC jenis ini biasanya digunakan sebagai
bekal awal sebelum negosiasi antara importir dan eksportir mencapai kesepakatan
final.
 Irrevocable LC:adalah LC yand tidak dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak
oleh issuing bank setiap saat tanpa persetujuan beneficiary. Apabila suatu LC tidak
secara eksplisit menyatakan ‘revocable’ atau ‘irrevocable’, maka LC tersebut
dianggap sebagai irrevocable LC.

Pengalihan Hak
 Transferable LC:adalah LC yang diberikan hak kepada beneficiary untuk
mengalihkan sebagian atau seluruh hak penerimaan pembayaran kepada pihak lain.
Pengalihan hak ini hanya dapat dilakukan satu kali.
 Untransferable LC:adalah LC yang tidak memberikan hak kepada beneficiary untuk
mengalihkan sebagian atau seluruh hak penerimaan pembayaran kepada pihak lain.

Pihak advising bank


 General/Negotiating/Non-Restricted LC:adalah LC yang tidak menyebutkan dengan
bank yang akan menjadi advising bank.
 Restricted/Straight LC:adalah LC yang menyebutkan dengan tegas bank yang menjadi
advising bank.
Cara Pembayaran kepada Beneficiary
 Standby LC:adalah surat pernyataan dari pihak bank yang menyatakan bahwa apabila
pihak yang dijamin (nasabah bank tersebut) cidera janji maka pihak bank akan
menerbitkan Sight LC untuk kepentingan yang menerima jaminan yaitu beneficiary.
 Red-Clause LC:adalah LC yang memperkenankan penarikan sejumlah tertentu uang
muka oleh beneficiary. LC ini diterbitkan biasanya hanya apabila issuing bank benar
– benar percaya pada reputasi beneficiary.
 Clean LC:adalah LC yang pembayarannya kepada beneficiary dapat dilakukan hanya
atas dasar kwitansi/wesel/cek tanpa harus menyerahkan dokumen pengiriman barang.

4. KLIRING
Kliring adalah pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik (DKE) antarpeserta
kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yangperhitungannya
diselesaikan pada waktu tertentu.
MEKANISME KLIRING
a. Peserta, terdiri dari:
 Peserta Langsung Aktif (PLA)
 Peserta Langsung Pasif (PLP)
 Peserta Tidak Langsung (PTL)
b. Fasilitas bagi Peserta, meliputi:
 Informasi hasil kliring
 Laporan hasil proses kliring
 Rekaman data warkat yang diterima
 Salinan warkat dan permintaan ulang atas laporan hasil proses kliring
 Investigasi selisih
 Pengujian kualitas MICR code line
c. Proses:
 Siklus kliring nominal besar
 Siklus kliring ritel
d. Settlement
Dasar perhitungan dalam kliring elektronik di bawah Rp 100 juta adalah Data
Keuangan Elektronik (DKE). Perhitungan hasil kliring akan tercemin dalam Bilyet
saldo Kliring yang dapat bersaldo kredit (menang) atau debet (kalah). Hasil ini
dibukukan langsung ke rekening giro tiap bank di Bank Indonesia tanpa melihat
kecukupan dana (net settlement).
e. Biaya
Bank Indonesia mengenakan biaya kepada para peserta kliring.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Uang memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian. Uang
merupakan alat pembayaran yang sah. Dengan fungsi sebagai alat tukar, alat satuan hitung,
alat penimbun dan pemindah kekayaan serta pembayaran yang ditangguhkan. Uang juga
memiliki jenis yaitu uang kartal dan uang giral. Dan telah tersedia lembaga keuangan yang
menyediakan jasa untuk menyimpan uang.
Penciptaan uang merupakan proses memproduksi / menghasilkan uang baru. Uang
tercipta saat bank memberikan kredit. Pencetakkan uang dilakukan oleh PERUM PERURI.
Bank merupakan lembaga yang menyediakan jasa menyangkut penyimpanan nilai dan
perluasan kredit. Jenis Bank yaitu Bank Sentral dan Bank Umum. Bank Sentral bertugas
mengatur peredaran uang dan sebagainya. Sedangkan Bank Umum bertugas melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran.
Kebijakan moneter yaitu upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian
makro ke kondisi yang lebih baik dengan mengatur jumlah uang yang beredar.

B. Saran
Di zaman yang sudah modern, telah ada lembaga yang disediakan untuk tempat
dimana kita bisa menyimpan uang. Kita bisa menggunakan Bank sebagai tempat kepercayaan
kita menyimpan uang yang dimiliki. Dan kita juga harus waspada terhadap peredaran uang
palsu yang terjadi belakangan ini. Maka, berhati-hatilah dalam melakukan transaksi uang.
DAFTAR PUSTAKA

http://bohaibohai.blogspot.com/2011/06/uang-bank-dan-kebijaksanaan-moneter.html
http://bohaibohai.blogspot.com/2011/06/uang-bank-dan-kebijaksanaan-moneter.html
http://ziakhalidah.blogspot.com/
http://niaas8.wordpress.com/2010/02/23/bank-sentral-dan-bank-umum/
http://bagoes-beau.blogspot.com/2011/03/pengertian-bank-klasifikasi-bank.html
http://liquidred.wordpress.com/2011/04/09/bank-sentral-dan-bank-umum/
http://adhipradigdo.wordpress.com/2010/03/10/bank-umum-bank-sentral/
http://ekonomikelasx.blogspot.com/2010/04/nilai-uang.html
http://amri-reinz.blogspot.com/2010/05/bank-sentral-dan-bank-umum.html
http://www.ayo-investasi.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter

Anda mungkin juga menyukai