Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN BANK SYARIAH


Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Manajemen Keuangan dan Perbankan Syariah
Semester V (Lima) Tahun Akedemik 2021/2022
Dosen Pengampu: Aji Masyhudi, MEI

Disusun Oleh:
MUHAMMAD ADHE PUTRA NOOR
NIM :19.1.21.048
ANDI HERI
NIM :19.1.21.039
IIN AL MUNAWAROH
NIM:19.1.21.005
ISTIKOMA
NIM:19.1.21.042
ANASITA RESMI
NIM:19.1.049
NOR LAILA
NIM:19.1.21.021
HAFSAH
NIM:19.1.21.

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


JURUSAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SANGATTA
KUTAI TIMUR
2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT atas
berkatrahmat, hidayah, dan karunia dari-Nya sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Manajemen Pemasaran Bank Syariah”.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu penulis hanturkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari alam kegelapan menujuh alam
terang benderang seperti sekarang ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan makalah ini yaitu:
1. Bapak Aji selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Keuangan dan
Perbangkan Syariahsekaligus memberikan bimbingan dalam Teknik Penulisan
Makalah.
2. Saudara-saudari Kelompok 5 khususnya yang telah membantu dalam
penyediaan sarana dan media dalam penyusunan makalah ini.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca, agar makalah ini nantinya menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, penulis mengucapkan mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sangatta, 9 Desember 2021

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL/COVER.................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2

A. Pengertian Manajemen Pemasaran.......................................................................2

B. Tujuan Manajemen Pemasaran.............................................................................3

C. Konsep-konsep Manajemen Pemasaran................................................................3

D. Lingkungan Pemasaran Bank................................................................................4

E. Strategi Pemasaran Bank Syariah..........................................................................7

BAB III PENUTUP..................................................................................................11

A. Kesimpulan...........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


 Perubahan dunia yang begitu cepat telah memaksa produsen dan para
penjual berfikir keras agar tetap eksis di dunianya. Perubahan ini di akibatkan
oleh berbagai sebab seperti pesatnya pertumbuhan dan perkembangan teknologi,
baik teknologi mesin dan alat-alat berat, terlebih lagi teknologi telekomunikasi.
Perkembangan teknologi mesin misalnya telah mampu mengubah mutu produk,
mulai dari kemasan sampai kepada isinya semakin menarik dan kompetitif.
Bank sebagi lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga
membutuhkan strategi pemasaran untuk memasarkan produknya. Dampak dari
perubahan teknologi juga berdampak positif terhadap perkembangan dunia
perbankan. Produk yang ditawarkan kepada nasabahnya menjadi lebih cepat dan
efisien.saat ini sering dijumpai cara pemasaran yang tidak etis, curang dan tidak
profesional, hal ini dapat mengganggu orang lain. Kegiatan marketing atau
pemasaran seharusnya dikembalikan pada karakteristik yang sebenarnya, yakni
relegius, beretika, realistis dan menjunjung tinggi nilainilai kemanusiaan. Inilah
yang dinamakan marketing syariah, dan inilah konsep terbaik marketing untuk
hari ini dan masa depan

B.     Rumusan Masalah
1. Pengertian Manajemen Pemasaran
2. Tujuan Manajemen Pemasaran
3. Konsep-konsep Manajemen Pemasaran
4. Lingkungan Pemasaran Bank
5. Strategi Pemasaran Bank Syariah

C.     Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Manajemen Pemasaran
2. Untuk Mengetahui Tujuan Manajemen Pemasaran Bank
3. Untuk Mengetahui Konsep-konsep Manajemen Pemasaran

1
4. Untuk Mengetahui Lingkungan Pemasaran Bank
5. Untuk Mengetahui Strategi Pemasaran Bank Syariah

BAB II
PEMBAHASAN

1.  Pengertian Manajemen Pemasaran


   Pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para
nasabahnya terhadap produk dan jasa. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan
produk yang di nilai dengan pihak lain.
   Secara umum pengertian manajemen pemasaran bank adalah:
Suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan menghimpun
dana, menyalurkan dana, dan jasa-jasa keuangan lainnya dalam rangka memenuhi
kebutuhan, keingina, dan kepuasan nasabahnya.
   Dari pengertian tersebut dapat di uraikan bahwa manajemen pemasaran bank
merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya
terhadap produk dan jasa perbankan, baik produk simpanan (giro, tabungan,
deposito), pinjaman (kredit) atau jasa-jasa bank lainnya seperti transfer, kliring,
inkaso, safe deposit box, kartu kredit, letter of credit, bank garansi, traveller cheque
dan bank draf.1
   Penyediaan keinginan dan kebutuhan produk bank ini harus dilakukan melalui
perencanaan yang matang, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun jangka
panjang. Selanjutnya dilaksanakan oleh bankir yang profesional. Kemudian perlu
dilakukan pengawasan dan pengendalian secara terus menerus agar tidak
menyimpang dari yang sudah direncanakan. Pada akhirnya, kegiatan pemasaran bank
di harapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah serta juga akan

1
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), hlm.
175.

2
memberikan kepuasan kepada para nasabahnya. Pengertian kebutuhan manusia
(nasabah) adalah suatu keadaan dimana dirasakan tidak ada dalam diri seseorang,
seperti kebutuhan akan rasa aman.
   Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit,
kegiatan pemasarn merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu
keharusan. Tanpa kegiatan pemasaran jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan
pelnggannya akan terpenuhi. Oleh karena itu, bagi dunia perbankan perlu mengemas
kegiatan pemasarannya secara terpadu dan terus-menerus melakukan riset pasar.
Pemasarn haru sdikelola secara profesional, sehingga kebutuhan dan keinginan
pelanggan akan segera terpenuhi dan terpuaskan. Pengelolaan pemasaran bank yang
profesional inilah yang kita sebut dengan manajemen pemasaran bank.

2. Tujuan Manajemen Pemasaran


      Setiap tindakan yang dilakukan apakah oleh perusahaan atau badan usaha tentu
mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu. Penetapan tujuan ini di sesuaikan
dengan keinginan pihak manajemen itu sendiri. Badan usaha dalam menentukan
tujuan yang hendak di capai dilakukan dengan berbagai pertimbangan matang.
Kemudian ditetapkan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut.
   Secara umum tujuan pemasaran bank adalah:2
1) Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang
konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang
ditawarkan bank secara berulang-ulang.
2) Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan yang di
inginkan nasabah.
3) Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai
jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.
4) Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada
nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.

3. Konsep-konsep Pemasaran
   Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep pemasarn di mana
masing –masing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Konsep ini timbul dari satu

2
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yokyakarta: UPP-STIM YKPN, 2011),
hlm. 57.

3
periode ke periode lainnya akibat perkembangan pengetahuan baik produsen
maupun konsumen. Penggunaan konsep ini tergantung kepada perusahaan yang
juga dikaitkan dengan jenis usaha dan tujuan perusahaan yang bersangkutan.
   Ada lima konsep dalam pemasaran dimana setiap konsep dapat dijadikan
landasan pemasaran oleh masing-masing perusahaan:
1) Konsep Produksi
Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan
selaras dengan kemampuan mereka dan oleh karenanya manajemen harus
berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produksi dan efisiensi disrtribusi.
2) Konsep produk
Konsep ini berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi produk yang
menawarkan mutu dari kinerja yang paling baik serta keistimewaan yang
mencolok.3Oleh karena itu, perusahaan harus mencurahkan upaya terus-
menerus  dalam perbaikan produk. Konsep ini menimbulkan adanya marketing
nyopia (pemandangan yang dangkal teradap pemasaran). Konsep produk
merupakan konsep yangmenekankan kepada kualitas, penampilan, dan ciri-ciri
yang terbaik.
3) Konsep Penjualan
Konsep penjualan berfikir bahwa konsumen tidak akan membeli cukup
banyak produk terkecuali perusahaan menjalankan suatu usaha promosi dan
penjualan yang kokoh.
4) Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran
organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan
pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien dari
yang dilakukan pesaing.
5) Konsep Pemasaran Kemasyarakatan
Merupakan konsep yang bersifat kemasyarakatan, konsep ini menekankan
kepada penentuan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar serta memberikan
kepuasan, sehingga memberikan kesejahteraan masyarakat.
Bagi dunia perbankan konsep yang paling tepat untuk diaplikasikan adalah
konsep pemasaran yang bersifat kemasyarakatan atau paling tidak menggunakan

3
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), hlm.
175.

4
konsep pemasaran. Dalam kedua konsep itu jelas tertuang bahwa pelanggan
benar-benar harus diperhatikan. Tujuannya adalah agar pelanggan tetap setia
menggunakan produk atau jasa-jasa yang dihasilkan oleh bank.
4. Lingkungan Pemasaran Bank
        Lingkungan pemasaran diartikan sebagai kekuatan yang ada di dalam dan
diluar perusahaan yang memengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk
mengembangkan dan mempertahankan produk-produk bank yang ada.4 Lingkungan
pemasaran juga diartikan sebagai kemampuan manajemen pemasaran untuk
mengembangkan dan mempertahankan transaksi-transaksi yang berhasil dengan
nasabah sasarannya.
Dalam praktiknya secara umum lingkungan pemasaran di bagi menjadi dua,
yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro adalah kekuatan
yang dekat dengan bank yang memengaruhi kemampuan bank yang bersangkutan
dalam melayani para pelanggannya.
Komponen-komponen lingkungan mikro adalah sebagai berikut:
1) Manajemen bank itu sendiri.
Manajemen bank itu sendiri maksudnya adalah kemampuan dari masing-
masing fungsi manajemen yang ada didalam bank utuk bekerja sama. Misalnya
divisi atau bagian atau departemen keuangan dengan departemen pemasaran atau
depertemen operasi dan depertemen sumber daya manusia yang ada di bank itu.5
2) Pemasok
Pemasok merupakan perusahaan yang menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan oleh perusahaan maupun pesaing untuk menghasilkan barang dan
jasa, seperti peralatan kantor, tenaga kerja, bahan baku, bahan bakar, atau listrik.
3) Perantara pemasaran bank.
Perantara pemasaran merupakan perusahaan yang membantu perusahaan
mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan barang-barang kepada pembeli
akhir, seperti perusahaan distribusi, biro jasa pemasaran, da perantara keuangan
(pedagang grosiran atau pedagang eceran).
4) Nasabah
Nasabah atau pelanggan merupakan konsumen yang membeli dan
menggunakan produk yang dijual dan ditawarkan oleh bank.

4
 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2010), hlm. 79
5
bid, hlm. 81

5
5) Pesaing
Pesaing bank adalah lawan bank kita yang memproduksi atau menjual barang
yang sejenis sejenis diwilayah tertentu. Pesaing terdiri dari pesaing yang sama
atau sejenis, yaitu bank-bank yang ada baik bank umum, BPR,bank asing, bank
swasta, atau bank pemerintah.
6) Publik
Publik merupakan kelompok mana pun yang mempunyai minat nyata atau
minat potensial atau dampak terhadap kemampuan sebuah organisasi mencapai
sasarannya. Kemudian, lingkungan makro adalah kekuatan yang lebih luas dari
lingkungan mikro yang memengaruhi bank secara keseluruhan.
Komponen-komponen lingkungan makro adalah:
1) Lingkungan demografis
Lingkungan demografis merupakan lingkungan yang menyangkut
masalah kependudukan.
2) Lingkungan ekonomis
Lingkungan ekonomis merupakan faktor-faktor yang memengaruhi daya
beli dan pola pembelanjaan konsumen. Daya beli ini dapat diukur dari tingkat
pendapatan masyrakat dan perkembangan tingkat harga-harga umum.
3) Lingkungan alam
Lingkungan alam merupakan sumber daya alam yang dibutuhkan seperti
kebutuhan bahan baku, biaya energi, tingkat polusi.
4) Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi merupakan kekuatan-kekuatan yang menciptakan
teknologi baru, menciptakan inovasi baru, melalui pengembangan produk
baru, serta mampu menangkap peluang-peluang yang ada.
5) Lingkungan politik, dan undang-undang
Lingkungan politik, dan undang-undang maksudnya adalah lembaga
yang mengawasi perusahaan seperti, badan pemerintah, kelompok penekan
yang memengaruhi dan membatasi ruang gerak organisasi dan individu-
individu dalam masyarakat seperti tumbuhnya lembaga swadaya masyarakat
(LSM) yang ikut mengawasi perusahaan baik langsung maupun tidak
langsung.6
6) Lingkungan kultural
6
 Ibid, hlm. 84

6
Lingkungan kultural merupakan lembaga-lembaga atau kekuatan lain
yang memengaruhi  nilai di masyarakat, seperti persepsi, preferensi dan
perilaku masyarakat terhadap produk dan  jasa yang dihasilkanoleh suatu
perusahaan.
Dilihat dari segi produk, bank sebagi lembaga keuangan memiliki
lingkungan yang unik dibandingkan dengan industri lain. Disamping
lingkungan mikro dan makro, dunia perbankan juga dapat dilihat dari
lingkungan yang langsung memengaruhi pemasarannya melalui produk yang
dihasilkan. Lingkungan yang langsung artinya lingkungan yang langsung
mempengaruhi bank, yaitu perusahan yang sama dengan
perbankan.7 Sedangkan, lingkungan langsung yang lainnya adalah
lingkungan yang memilik produk yang mirip dengan perbankan seperti di
keluarkan oleh lembaga keuangan lainnya.
Adapun lingkungan yang memilik produk yang sama adalah:
a.       Bank Umum
b.      Bank Perkreditan Rakyat
c.       Bank Pemerintah
d.      Bank Asing
e.       Bank Devisa
f.       Bank Nondevisa
g.      Bank Syariah
Sedangkan lingkungan yang memiliki kesamaan atau kemiripan produk
adalah sebagi berikut:
a. Pegadaian
b. Kantor Pos dan Giro
c. Leasing
d. Asuransi
e. Money changer
f. Lembaga pembiayaan
g. Dana pensiun
h. Lembaga informal, misalnya rentenir

5.    Strategi Pemasaran Bank Syariah


7
Ibid, hlm. 80

7
Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga
membutuhkan strategi pemasaran untuk memasarkan produknya.Dampak dari
perubahan teknologi juga berdampak terhadap perkembangan dunia perbankan.
Produk yang ditawarkan kepada nasabahnya menjadi lebih cepat dan efisien.
Dalam melakukan pemasaran, bank memiliki beberapa sasaran yang hendak
dicapai. Artinya, nilai penting pemasaran bank terletak dari tujuan yang ingin
dicapai tercapai tersebut seperti dalam hal meningkatkan mutu pelayanan dan
menyediakan ragam produk yang seuau dengan keinginan dan kebutuhan
nasabah. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka bank perlu:
1) Menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
nasabahnya.
2) Memberikan nilai lebih terhadap produk yang ditawarkan dibandingkan
dengan produk pesaing.
3) Menciptakan produk yang memberikan keuntungan dan keamanan terhadap
produknya.
4) Memberikan imformasi yang benar-benar dibutuhkan nasabah dalam hal
keuangannya pada saat dibutuhkan.
5) Memberikan pelayanan yang maksimal mulai dari calon nasabah menjadi
nasabah bank yang bersangkuta.
6) Berusaha menarik minat konsumen untuk menjadi nasabah bank.
7) Berusaha untuk mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha mencari
nasabah baru baik dari segi jumlah maupun kualitas nasabah
Strategi pemasaran bank syariah merupakan suatu langkah yang harus di
tempuh dalam memasarkan produk atau jasa perbankan yang ditunjukan pada
peningkatan penjualan. Peningkatan penjualan tersebut diorerientasikan pada:
a.       Produk Funding (pengumpulan data)
b.      Orientasi pada pelanggan
c.       Peningkatan mutu layanan
d.      Meningkatkan fee based income
Dengan demikian, strategi pasar merupakan hal penting dalam pemasaran
bank syariah. Yang dimaksud dengan strategi pasar adalah penetapan secara jelas
pasar bank syariah sehingga menjadi kunci utama untuk menerapkan elemen-
elemen strategi lainnya.

8
Dengan diketahuinya kebutuhan dan keinginan nasabah serta lingkungan
pemasaran yang mempengaruhinya memudahkan bank untuk melakukan strategi
guna merebut hati nasabah. Strategi yang dilakukan meliputi penentuan strategi
produk, strategi harga, strategi lokasi dan lay out dan strategi promosi. Strategi ini
kita kenal dengan nama bauran pemasaran (marketing mix).
1) Strategi produk
Dalam strategi marketing mix, langkah yang pertama adalah strategi
produk.8Dalam strategi produk, misalnya bank harus dapat memodifikasi
produk yang sudah ada menjadi lebih menarik atu bank pun dapat
menciptakan produk baru. Strategi produk biasanya dimulai dari penciptaan
logo dan moto yan dibuat semenarik mungkin. Kemudian menciptakan
merek terhadap produk yang ditawarkan.
2)  Strategi harga
Strategi harga adalah bagaimana bank menetapkan harga produksinya.
Harga bagi bank konvensional adalah bunga. Harga tersebut terdiri dari harga
beli (bunga simoanan) dan harga jual (bunga kredit). Selisuh dari harga jual
dan harga beli ini merupakan keuntungan bank dan kita kenal dengan
nama spereand based. Di samping itu bank dapat pula menentukan harga
berdasarkan beban atau biaya yang harus ditanggung nasabah seperti biaya
admistrasi, biaya kirim, iuran, biaya tagih, biaya provisi, biaya dan komisi,
atau biaya sewa. Biaya-biaya ini dalam dunia perbankan kita kenal dengan
nama fee based.
3)  Strategi lokasi dan lay out
Strategi lokasi dan lay out bagi bank adalah bagaiaman menentukan
lokasi dan lay out satu cabang bank. Pertimbangan penentuan lokasi biasanya
mengarahakan dekat dengan masyarakat atau pasar atau pusat
industri.  Sedangkan strategi penentuan lay out adalah strategi mengenai tata
letak gedung dengan sarana dan prasarana yang dimiliki. Lay out juga
dilakukan terhadap ruangan yang akan digunakan dengan menggunakan
berbagai cara.
4) Strategi promosi

8
Muhammad, Manajemen Perbankan Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN,
2005), hlm. 21.

9
Promosi juga dilakukan untuk mempertahankan nasabah lama. Promosi
dapat dilakukan dengan cara melalui iklan, promosi penjualan, publisitas, dan
penjualan pribadi. Bagi bank, penjualan pribadi dilakukan melalui seluruh
karyawan bank merupaka slah satu promosi yang terbaik. Secara khusus
penjualan pribadi dapat dilakukan melalui petugas customer services sebagai
ujung tombak bank.Guna menerapkan strategi ini bank harus terlebih dulu
melakukan analisis pesaing. Analisis ini dijalankan untuk mengetahui
kelemahan dan kekuatan pesaing disamping melihat peluang dan serta
ancaman yang mungkin akan timbul baik sekarang maupun masa yang akan
datang.9

9
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), hlm.174

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ilmu ekonomi tidak bebas nilai (value free). Memasukkan gatra nilai etis
sosial dalam diskursus ilmu ekonomi, tidak menghilangkan keilmiahan ilmu
ekonomi itu sendiri, juga tidak mengganggu obyektivitasnya, hal ini disebabkan
karena prinsip dan nilai Islam manajemen bersifat universal tidak membatasi
ruang gerak bermuamalah dan bertransaksi keuangan, sebaliknya justru
mendorong keberhasilan bisnis jasa perbankan.
Semakin ketatnya kompetisi di antara perusahaan, menjadikan bidang
pemasaran ini mendapat perhatian sangat serius para ahli, karena ia menjadi
semacam roh bagi sebuah koorporat. Berapapun bagusnya sebuah produk, tanpa
didukung pemasaran yang memadai, akan menjadi sia-sia.
Pentingnya sebuah pemasaran di dalam usaha bisnis bahkan bisa menjadi
penentu berkembang tidaknya sebuah usaha. Memiliki sumber daya manusia di
bidang pemasaran yang handal akan sangat menentukan sebuah keberhasilan
usaha yang dikelola.
Menekankan pada upaya pemasaran akan semakin lengkap jika diimbangi
dengan pemaksimalan kualitas produk usaha atau layanan. Sudah seharusnya
Kegiatan marketing atau pemasaran dikembalikan pada karakteristik yang
sebenarnya, yakni relegius, beretika, realistis dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan. Inilah yang dinamakan marketing syariah, dan inilah konsep
terbaik marketing untuk hari ini dan masa depan.
Marketing syariah tidak boleh terjebak hanya dalam dua hal ini spiritualitas
dan universal apalagi hanya dikaitkan oleh etika dalam bermarketing. Karena ada
lagi yang hal yang sama pentingnya dengan ketiga hal tadi, yaitu marketing
syariah harus mempunyai dampak yang baik pasca eksekusi strartegi
marketingnya. Marketing harus bisa mengedukasi nasabah. Menjadi seorang
pemasar yang handal, dan cerdas tidak hanya memikirkan target, tapi juga
memikirkan bagaimana caranya supaya kedepan atau dimasa yang akan tidak
akan memunculkan permasalahan yang dianggap merugikan orang lain akibat
kelalaian kita tidak mengedukasi nasabah atau pelanggan kita.

11
Strategi manajemen produk jasa keuangan Islami yang sudah di buat pihak
perbankan syariah akan berjalan sukses, sesuai dengan rencana, apabila seorang
marketing secara konsisten menjalankan strategi yang dijalankan dengan beretika,
dan melakukan review terhadap strategi pemasaran yang telah dijalankan apabila
mengalami kegagalan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, Manajemen Perbankan,. karta: RajaGrafindo Persada, 2008.


Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yokyakarta: UPP-STIM YKPN, 2011.
Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: Prenada Media Grup, 2010.
Muhammad, Manajemen Perbankan Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005.

13

Anda mungkin juga menyukai