Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR (ESENSIAL) GEOGRAFI

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Geografi

yang diampu oleh Ibu Sri Ira Suharwati, M. Pd.

Disusun oleh kelompok 1:

Moh. Anis (20381081012)

Denny Agus Setyawan (20381081029)

Robith Sobaro (20381081052)

Abd. Muis (20381081058)

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS TARBIYAH

IAIN MADURA

2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar (Esensial) Geografi“. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata Pengantar Geografi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa/mahasiswi khususnya dan


bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pamekasan, 30 September 2021

Kelompok 1

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... I

DAFTAR ISI................................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 2

A. Definisi Geografi ................................................................................................ 2


B. Konsep Dasar (Esensial) Geografi...................................................................... 3

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 8

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 8

DAFTAR RUJUKAN ..................................................................................................... 9

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang fenomena-fenomena alam dan
manusia yang terjadi di permukaan bumi. Pentingnya mempelajari ilmu geografi
mengharuskan setiap orang mampu memahami lingkungan sekitar, fenomena alam dan
aktivitas manusia. Bagaimanapun juga manusia tidak pernah bisa dipisahkan dengan
lingkungan alam sekitarnya. Hal ini dibuktikan dengan segala kebutuhan manusia yang selalu
bergantung kepada alam, khususnya dalam kebutuhan hidup sehari-hari.
Hal ini yang mendorong setiap manusia untuk selalu memanfaatkan lingkungan alam dan
juga harus melestarikannya. Kelestarian alam tidak luput dari campur tangan manusia yang
bertanggung jawab. Langkah dalam melestarikan alam dapat dilakukan mulai dari
mempelajarinya sejak usia dini. Karena pendidikan yang seperti ini dapat diberikan bukan
hanya dalam sekolah formal tetapi juga dari dalam pendidikan keluarga.
Geografi merupakan materi pelajaran yang masuk lingkup kajian ilmu pengetahuan
sosial (IPS). Geografi senantiasa memberikan uraian-uraian ilmiah mengenai sifat-sifat bumi,
hal itu merupakan satu kajian yang penting yang perlu dibahas dalam mata kuliah IPS ini.
Selain itu IPS mempunyai ruang lingkup serta tujuan, kajian geografi mempunyai ruang
lingkup yang luas sehingga disiplin ilmu banyak yang berkaitan dengan geografi dan untuk
mencapai kesesuaian pembelajaran geografi mempunyai tujuan sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi geografi?
2. Apa saja konsep dasar (esensial) geografi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu geografi dan apa saja konsep dasar (esensial) geografi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Geografi
Geografi berasal dari bahasa Yunani, secara etymology terdiri dari Geo = bumi (earth)
dan Graphien = mencitra (to describe). Geografi yaitu ilmu yang mempelajari tentang bumi
dan penduduknya serta hubungan timbal-balik antara keduanya. Geografi dalam bahasa lain
yaitu aardrijkskunde (Belanda) dan geographike (Yunani). Istilah geographike pertama kali
dikemukakan oleh Eratosthenese (275-195 SM).1
Menurut pengertian yang dikemukakan Eratosthenes, ”geographika” berarti ”tulisan
tentang bumi”. (Sumaatmadja, 1988: 31). Eratosthenes (276–194 SM), seorang ilmuwan
Yunani memperkenalkan pengertian geografi dalam bukunya yang berjudul ”Geographica”.
Dalam buku yang terdiri atas tiga jilid itu, ia menulis tentang gambaran permukaan bumi,
sejarah dan konsep utama geografi. Eratosthenes berpendapat bahwa bumi berbentuk bulat. Ia
telah dapat melakukan penghitungan keliling Bumi hanya berselisih kurang dari 1% keliling
sebenarnya. Keliling Bumi sebenarnya adalah 24.875 mil, sedangkan hasil perhitungan
Eratosthenes adalah 24.650 mil, sesuai prakiraannya saat itu.2
Geografi merupakan disiplin ilmu terintegrasi dalam kajian ilmu-ilmu sosial serta ilmu-
ilmu fisis dan sosial, yang memungkinkan peserta didik dapat mengaplikasikan pengetahuan
dan keterampilan Geografi untuk berbagai situasi kehidupan, baik di rumah maupun di
lingkungan luar rumah.3
Beberapa dari definisi geografi tersebut seperti berikut ini.
1. Maurice Le Lannou (1959): Objek study geografi adalah kelompok manusia dan
organisasinya di muka bumi.
2. James Fairgrive (1966): Geografi memiliki nilai edukatif yang dapat mendidik
manusia untuk berpikir kritis dan bertanggung jawab terhadap kemajuan-kemajuan
dunia. Ia juga berpendapat bahwa peta sangat penting untuk menjawab pertanyaan
“dimana” dari berbagai aspek dan gejala geografi.

1
Warmansyah Abbas, Ersis. (2013). MEWACANAKAN PENDIDIKAN IPS. Bandung: WAHANA
Jaya Abadi, Hal. 118
2
Efendi, Rusdi. (2020). BUKU AJAR GEOGRAFI DAN ILMU SEJARAH (DESKRIPSI
GEOHISTORI UNTUK ILMU BANTU SEJARAH). Banjarmasin: Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat, Hal. 2
3
Sugandi, Dede. (2015). Pembelajaran Geografi sebagai Salah Satu Dasar Pembentukan Karakter
Bangsa. Minda Masagi Press Bandung, Indonesia.

2
3. Bintarto (1981): Geografi mempelajari hubungan kausal gejalagejala di permukaan
bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup
beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional
untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
4. Depdikbud (1989): Geografi merupakan suatu ilmu tentang permukaan bumi, iklim,
penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi.

Definisi geografi dari masing-masing pakar sesuai dengan latar belakang interesnya dalam
berbagai aspek geografi. Dari beberapa definisi di atas, maka terdapat benang merah
persamaannya yaitu reciprocal relationship between man and earth (hubungan timbal balik
yang saling mempengaruhi antara manusia dengan lingkungannya/bumi).4

B. Konsep Dasar (Esensial) Geografi


Studi Geografi, pada hakikatnya adalah studi keruangan tentang gejala-gejala geografi.
Karena manusia juga merupakan salah satu objek kajian geografi, maka studi geografi dapat
pula dikatakan sebagai studi tentang gejala-gejala nyata yang ada dalam kehidupan manusia.5
Konsep merupakan pengertian yang merujuk pada sesuatu. Konsep esensial suatu bidang ilmu
merupakan pengertian-pengertian untuk mengungkapan atau menggambaran corak abstrak
fenomena esensial dari obyek material bidang kajian suatu ilmu. Oleh karena itu, konsep
esensial merupakan elemen yang penting dalam memahami fenomena yang terjadi. Dalam
geografi dikenali sejumlah konsep esensial sebagai berikut.
1. Lokasi

Lokasi adalah letak atau tempat dimana fenomena geografi terjadi. Konsep lokasi dibagi
menjadi dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.

a. Lokasi Absolut

Lokasi absolut adalah letak atau tempat yang dilihat dari garis lintang dan garis garis
bujur (garis astronomis). Lokasi absolut keadaannya tetap dan tidak dapat berpindah
letaknya karena berpedoman pada garis astronomis bumi. Contoh: Indonesia terletak
antara 6O LU sampai 11O LS dan 95O BT sampai 141O BT

4
Warmansyah Abbas, Ersis. MEWACANAKAN PENDIDIKAN IPS. Bandung: WAHANA Jaya
Abadi, Hal. 118
5
Khosim, Amir., Kun Marlina Lubis. (2006). GEOGRAFI untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
GRASINDO, Hal. 11

3
b. Lokasi Relatif

Lokasi relatif adalah letak atau tempat yang dilihat dari daerah lain di sekitarnya.
Lokasi relatif dapat berganti-ganti sesuai dengan objek yang ada di sekitarnya. Contoh:
Kota Magelang terletak di sebelah Utara Kota Yogyakarta

2. Jarak

Jarak adalah ruang atau sela yang menghubungkan antara dua lokasi atau dua objek dan
dihitung melalui hitungan panjang maupun waktu. Konsep Jarak memiliki peranan penting
dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Konsep jarak dibagi menjadi dua, yaitu jarak
mutlak dan jarak relatif.

a. Jarak Mutlak

Jarak mutlak adalah ruang atau sela antara dua lokasi yang digambarkan atau
dijelaskan melalui ukuran panjang dalam satuan ukuran meter, kilometer, dan
sebagainya. Jarak mutlak merupakan jarak yang tetap dan tidak dapat berubah-ubah.
Contoh: Jarak Kota Palembang ke Bandar Lampung sejauh 400 km.

b. Jarak Relatif

Jarak relatif adalah ruang atau sela antara dua lokasi yang dinyatakan dalam lamanya
perjalanan atau waktu. Contoh: Jarak tempuh Jakarta ke Surabaya selama 12 jam melalui
perjalan darat.

3. Morfologi

Morfologi merupakan perwujudan bentuk daratan muka bumi sebagai hasil


pengangkatan atau penurunan wilayah seperti erosi dan pengendapan atau sedimentasi.
Morfologi adalah konsep yang berkaitan dengan bentuk permukaan bumi secara keseluruhan
misalnya dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, lembah, dan sebagainya. Contoh; dieng
merupakan daerah dataran tinggi di Jawa Tengah

4. Keterjangkauan

Keterjangkauan adalah jarak yang mampu dicapai dengan maksimum dari satu wilayah
ke wilayah lain. Keterjangkauan tidak hanya tergantung pada jarak tetapi juga tergantung pada
sarana dan prasarana penunjang. Ada beberapa penyebab suatu daerah mempunyai
aksesibilitas atau keterjangkauan yang rendah, di antaranya kondisi topografi daerah tersebut

4
yang bergunung, berhutan lebat, rawa – rawa, atau berupa gurun pasir. Keterjangkauan atau
aksesibilitas suatu daerah yang masih rendah lama-kelamaan akan berubah menjadi lebih baik
seiring dengan perkembangan kemajuan perekonomian dan teknologi. Sebagai contoh kondisi
fisik di wilayah Pulau Jawa yang relatif datar mempunyai aksesibilitas yang tinggi,
dibandingkan dengan Pulau Irian (Papua) yang aksesibilitasnya rendah karena wilayahnya
berupa pegunungan dengan lerengnya yang terjal. Contoh lain yaitu harga tanah di daerah yang
dekat jalan raya lebih tinggi dibandingkan harga tanah di daerah yang jauh dari jalan raya.

5. Pola

Pola adalah bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di permukaan bumi
baik gejala alam maupun gejala sosial. Contoh: pemukiman penduduk yang berada di sekitar
aliran sungai akan mengikuti pola aliran sungai

6. Aglomerasi

Aglomerasi adalah adanya suatu fenomena yang mengelompok menjadi satu bentuk atau
struktur. Salah satu keuntungan yang didapat dengan adanya aglomerasi (pemusatan)
penduduk dengan tingkat kepadatan yang tinggi adalah dimungkinkannya suatu sistem
ekonomi yang memanfaatkan jumlah penduduk yang besar sebagai daerah pemasaran atau
pelayanan, namun meliputi wilayah yang sempit. Dari sini dimungkinkan suatu efisiensi yang
tinggi dalam produksi pengangkutan barang maupun pengadaan sarana pelayanan umum.
Contoh: Tangerang merupakan daerah kawasan Industri yang dikenal dengan sebutan kota
1000 pabrik.

7. Nilai Kegunaan
Nilai kegunaan adalah konsep yang berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah yang dapat
dikembangkan menjadi potensi yang menunjang perkembangan suatu wilayah. Contoh:
Dataran aluvial dimanfaatkan untuk daerah pertanian karena tanahnya subur.
8. Interaksi/Interpendensi
Interaksi/Interpendensi adalah konsep yang menunjukkan keterkaitan dan
ketergantungan satu daerah dengan daerah lain untuk saling memenuhi kebutuhannya.
Interaksi adalah kegiatan saling mempengaruhi daya, objek, atau tempat yang satu dengan
tempat lainnya. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber daya alamnya dan kebutuhan
yang tidak selalu sama dengan tempat lain. Contoh: Pasar di kota membutuhkan pasokan bahan
mentah seperti sayuran dan buah-buahan dari desa.

5
9. Diferensiasi Area

Diferensiasi area adalah konsep yang membandingkan dua wilayah untuk menunjukkan
adanya perbedaan antara satu wilayah dengan wilayah lain karena tiap-tiap wilayah memiliki
karakteristik khas masing-masing. Contoh: masyarakat di daerah pegunungan cenderung
menggunakan pakaian yang tebal, bebeda dengan masyarakat yang tinggal di pesisir pantai
lebih sering menggunakan pakaian yang tipis.

10. Keterkaitan Ruang


Keterkaitan ruang adalah konsep yang menunjukkan tingkat keterkaitan antar wilayah
dan mendorong terjadinya interaksi sebab-akibat antarwilayah. Contoh: Jakarta sering
digenangi banjir akibat hujan di daerah Bogor.6
Leo Bartlett (1982) menyatakan ada empat konsep esensial geografi yang saling
berkaitan dan membentuk struktur geografi serta digunakan sebagai pedoman dalam penelitian
geografi, khususnya dengan penerapan analisis keruangan, yakni lokasi, distribusi, asosiasi,
dan gerakan.
 Lokasi

Lokasi adalah keadaan tertentu suatu wilayah di permukaan bumi. Konsep lokasi ini
meliputi empat aspek, yaitu jarak, arah, situs, dan situasi. Gabungan beberapa lokasi
membentuk distribusi.

 Distribusi

Distribusi dari suatu gejala yang bertumpang-tindih dengan distribusi gejala lain akan
menghasilkan asosiasi wilayah. Konsep distribusi ini meliputi pola-pola (misalnya titik, garis,
dan wilayah), pemekaran, perluasan (skala), kepadatan, dan kecenderungan.

 Asosiasi
Konsep asosiasi atau konsep keterkaitan keruangan menunjukkan derajat keterkaitan
persebaran suatu fenomena dengan fenomena yang lain di satu tempat atau ruang, baik yang
menyangkut fenomena alam, tumbuhan, maupun kehidupan sosial (Suharyono dan Moch.
Amin, 1994: 27—34).
 Gerakan

6
Sekar Lestari, Fitri. 2020. Modul Geografi Kelas X KD 3.1 dan 4.1. Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Sekolah Menengah Atas, Hal. 14-15.

6
Konsep gerakan meliputi aspek arah, kontinuitas (energi yang dibutuhkan), intensitas
(koneksi, siklus), dinamis (sirkulasi, difusi), dan arti penting/makna.

Di samping keempat konsep esensial di atas, ia juga menambahkan konsep lain yang
berpengaruh terhadap konsep-konsep itu, yakni (1) skala meliputi perbandingan jarak dan skop
studi; (2) perubahan sepanjang waktu (dinamisasi keruangan, perurutan kejadian, stadia, dan
perkembangan); (3) persepsi (membayangkan tempat dan fenomena).7

7
Drs. Marhadi S.K., M.Si. “Modul 1 Hakikat Geografi” diakses di http://repository.ut.ac.id/4090/1/PSOS4103-
M1.pdf

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Geografi merupakan disiplin ilmu terintegrasi dalam kajian ilmu-ilmu sosial serta ilmu-
ilmu fisis dan sosial, yang memungkinkan peserta didik dapat mengaplikasikan pengetahuan
dan keterampilan Geografi untuk berbagai situasi kehidupan, baik di rumah maupun di
lingkungan luar rumah.
Dalam geografi dikenali sejumlah konsep esensial, yaitu: Lokasi, jarak, morfologi,
keterjangkauan, pola, aglomerasi, nilai kegunaan, interaksi/interpendensi, diferensiasi area,
dan keterkaitan ruang. Leo Bartlett (1982) menyatakan ada empat konsep esensial geografi
yang saling berkaitan dan membentuk struktur geografi serta digunakan sebagai pedoman
dalam penelitian geografi, khususnya dengan penerapan analisis keruangan, yakni lokasi,
distribusi, asosiasi, dan gerakan.

8
DAFTAR RUJUKAN

Efendi, Rusdi. (2020). BUKU AJAR GEOGRAFI DAN ILMU SEJARAH (DESKRIPSI
GEOHISTORI UNTUK ILMU BANTU SEJARAH). Banjarmasin: Program Studi
Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung
Mangkurat.
Khosim, Amir., Kun Marlina Lubis. (2006). GEOGRAFI untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
GRASINDO.
Sekar Lestari, Fitri. 2020. Modul Geografi Kelas X KD 3.1 dan 4.1. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sekolah Menengah Atas.
Warmansyah Abbas, Ersis. 2013. MEWACANAKAN PENDIDIKAN IPS. Bandung:
WAHANA Jaya Abadi.
Sugandi, Dede. 2015. Pembelajaran Geografi sebagai Salah Satu Dasar Pembentukan Karakter
Bangsa. Minda Masagi Press Bandung, Indonesia.

Drs. Marhadi S.K., M.Si. “Modul 1 Hakikat Geografi” diakses di


http://repository.ut.ac.id/4090/1/PSOS4103-M1.pdf

Anda mungkin juga menyukai