Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REPORT

(Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran)

Dosen Pengampu : Desma Erica Maryati M, S.Pd., M.Si.

Buku 1 :
Marketing 4.0
(Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, Iwan Setiawan)

Buku 2 :
Manajemen Pemasaran
(Dr. Melati, S.E., M.Si.)
Disusun Oleh :
Aurelia – 22.4
221010050

STIE EKA PRASETYA

MEDAN

2021
IDENTITAS BUKU 1

1. Judul Buku : Marketing 4.0


2. Penulis Buku : Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, Iwan Setiawan
3. Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
4. Edisi Terbitan :-
5. Tahun Terbit : 2017
6. Kota Penerbit : Jakarta

URAIAN DAN TANGGAPAN


1. BAB 1 : Pergeseran Kekuatan ke Pelanggan Terhubung
Uraian Singkat :
Dalam bab ini membahas tentang pergeseran kekuatan tentang bagaimana perubahan zaman
berdampak terhadap pemasaran. Bab ini juga menjelaskan tentang pergeseran kekuatan pasar
dalam berbagai perspektif. Selain itu, di bab ini membahas tentang berbagai pendekatan
konsep pergeseran kekuatan pasar menurut pendapat para ahli. Para pemasar harus menerima
pergeseran ke lanskap bisnis yang lebih horizontal, inklusif, dan social. Pasar menjadi semakin
inklusif. Media social menghapus rintangan geografis dan demografis, yang memungkinkan
Masyarakat berkomunikasi dan Perusahaan berinovasi melalui kolaborasi.
Tanggapan :
Pada bab ini, pembaca mampu memahami bagaimana tren bisa menguasai sistemp pasar saat
ini. Pembahasan mengenai teori konspirasi dibahas menggunakan bukti nyata tokoh yang
meyakini bahwa pergeseran keuatan pasar terjadi sehingga pembaca mengetahui bagaimana
pasar telah berkembang dari zaman dulu dan sekarang. Pembahasan mengenai pergeseran ini
juga dibahas dengan jelas sehingga pembaca bisa dengan mudah memahami mengapa
pergeseran tersebut bisa terjadi.

2. BAB 2 : Paradoks dari Pemasaran ke Pelanggan Terhubung


Uraian Singkat :
Bab ini menjelaskan ruang lingkup pemasaran yang ditinjau dari berbagai paradoks dengan
mengenali berbagai produk dan jasa yang dapat dipasarkan secara komersial dan berpotensi
untuk mendatangkan profit bagi Perusahaan. Bab ini juga menjelaskan aktivitas pemasaran
yang dilakukan di dalam dunia online maupun offline, dan secara positif maupun negatif. Selain
itu, terdapat paradoks terkait pelanggan yang terinformasi versus yang teralih. Bahkan, saat
konektivitas memberdayakan pelanggan dengan informasi berlimpah, pelanggan juga menjadi
terlalu tergantung pada pendapat orang lain, yang kerap lebih dipentingkan daripada preferensi
pribadi. Akhirnya, bersama konektivitas terdapat peluang besar bagi merek untuk memperoleh
pembelaan positif.
Tanggapan :
Pembahasan dalam bab ini lengkap mulai latar belakang munculnya paradoks, bagaimana
mematahkan mitos konektivitas, dan 3 jenis paradoks yang ada di kehidupan nyata. Asal usul
munculnya paradoks dijelaskan dengan baik sehingga pembaca dapat mengenal faktanya.

3. BAB 3 : Subkultur Digital yang Berpengaruh


Uraian Singkat :
Dalam bab ini pembahasan mengenai bagaimana Perempuan dan para anak mdua menguasai
pasar dibahas dengan sangat detail. Bab ini juga membahas lengkap tentang bagaimana para
kaum muda bisa memengaruhi pemasaran saat ini dan itu merupakan hal yang wajar. Cara-cara
memperoleh mindshare lebih besar dengan mengungkit peran kaum muda sebagai pengadopsi
awal dan trendsetter juga dibahas di bab ini.
Tanggapan :
Pada bab ini, pembaca dapat mempelajari banyak pengetahuan mulai dari menarik pasar kaum
anak muda, kaum Perempuan, dan kaum mindshare. Pembaca juga memahami bahwa ternyata
ada 3 kaum yang paling sering ditargetkan oleh para penjual, pembaca juga dapat
mempraktekkannya bukan hanya sekedar menjadi pembaca.

4. BAB 4 : Marketing 4.0 di Ekonomi Digital


Uraian Singkat :
Bab ini membahas mengenai sistem pemasaran di era 4.0, permasalahan pokok pemasaran
pada umumnya. Bab ini juga menjelaskan bagaimana pergerakan dari pemasaran tradisional ke
pemasaran digital. Marketing 4.0 adalah pendekatan pemasaran yang menggabungkan
interaksi offline dan online antara Perusahaan dan pelanggan, memasukan gaya dengan
substansi dalam membangun merek, dan akhirnya melengkapi konektivitas mesin ke mesin
dengan sentuhan manusia ke manusia untuk memperkuat keterlibatan pelanggan. Cara
memadukan pemasaran Tradisional dan digital, Peralihan Peran Pemasaran Tradisional dan
Digital juga dibahas dengan lengkap pada bab ini.
Tanggapan :
Setelah membaca bab ini, maka pembaca akan memahami mengenai mekanisme memadukan
pemasaran tradisional dan pemasaran digital dalam perekonomian digital saat ini. Pembaca
juga bisa mendapatkan gambaran bagaimana cara beralih ke strategi 4P yang ada di pemasaran
digital.

5. BAB 5 : Jalur Pelanggan Baru


Uraian Singkat :
Pembahasan pada bab ini meliputi pemahaman cara orang membeli sesuatu dalam ekonomi
digital ( 5A ), serta tujuan akhir dari marketing 4.0 dengan metode Zona O ( O3 ) . Juga diberikan
ilustrasi bagaimana terjadinya Zona O ( 03 ) yang dimana . Bab ini juga menjelaskan hal apa
yang harus difokuskan supaya bisa memperkuat kehadiran saluran.
Tanggapan :
Melalui bab ini, penulis menyampaikan mengenai metode menarik pelanggan. Pengelompokan
pada perusahaan yang terdiri Memahami Cara Orang Membeli dari Empat A ke Lima A, dan
Mendorong dari Kesadaran ke Penganjuran : Zona O ( O3 ). Dalam bab ini diberikan gambaran
yang jelas mengenai konsep Zona O ( 03 ).

6. BAB 6 : Metrik Produktivitas Pemasaran


Uraian Singkat :
Bahasan pada bab ini meliputi definisi dari Metrik PAR dan BAR. Juga dijelaskan mengenai
rumus-rumus purchase action ratio ( PAR ) dan brand advocacy ratio ( BAR ). Selain itu, di bab
ini juga di jelaskan seberapa efektif pemasar dalam mengarahkan pelanggan dari sadar ke
bertindak dan akhirnya ke menganjurkan. Bab ini juga menjelaskan cara untuk menaikkan
produktivitas. Ada 4 cara untuk meningkatkan produktivitas, yaitu tingkatkan daya Tarik dimana
di era 4.0 ini beberapa pelanggan tertarik pada merek yang menjunjung nilai-nilai social dan
lingkungan yang kuat. Yang kedua adalah mengoptimalkan keingintahuan dimana para ahli
memberikan salah satu definisi paling sederhana dari keingintahuan : perasaan terhalang
mendapatkan informasi yang kita inginkan. Yang ketiga adalah tingkatkan komitmen. Pemasar
harus memastikan bahwa pelanggan akhirnya membeli dan menggunakan merek mereka. Dan
yang terakhir adalah tingkatkan afinitas. Pemasar dengan orientasi jangka Panjang menganggap
terlaksananya penjualan sebagai awal dari relasi yang lebih bermanfaat. Untuk memperbaiki
pengalaman pasca-pembelian, pemasar harus memperpanjang titik sentuhnya dan mengizinkan
lebih banyak interaksi dengan pelanggan di luar interaksi regular.
Tanggapan :
Melalui bab ini, pembaca akan memahami istilah PAR dan BAR yang diterapkan oleh para
pengusaha secara lengkap dan rinci. Pembaca juga akan memahami mengenai menaikkan
produktivitas dengan cara tingkatkan daya Tarik, optimalkan keingintahuan, tingkatkan
komitmen, dan tingkatkan afinitas. Juga bab ini memberikan banyak contoh Perusahaan yang
menerapkan 4 cara meningkatkan produktivitas ini sehingga pembaca lebih mudah memahami
cara menerapkannya dalam bisnis.

7. BAB 7 : Ciri Khas Industri dan Praktik Terbaik


Uraian Singkat :
Bab ini membahas tentang hasil pasar yang perlu memanfaatkan konsep jalur pelanggan, yaitu
empat pola dasar industry besar. Yang dimana berbagai jenis industry ini bisa ditempatkan di
masing-masing model perilaku pelanggan khusus dan seperangkat praktik terbaik. Empat pola
dasar industry besar juga dibahas secara lengkap di bab ini. Pola besar ang pertama dan paling
umum adalah gagang pintu. Fitur yang paling menonjol dari pola ini adalah komitmen tinggi
meskipun level keingintahuannya rendah. Pola besar yang kedua adalah ikan emas. Fitur yang
paling membedakan dari pola ikan emas adalah level keingintahuan yang tinggi. Pola besar
ketig adalah pola terompet, yang biasanya ditemukan dalam kategori gaya hidup seperti mobil
mewah, arloji mewah, dan tas tangan desainer. Pola besar keempat adalah corong tradisional.
Dalam kategori ini, Sebagian pembelian direncanakan dengan baik dan pelanggan sangat
terlibat dalam keputusan pembalian. Tahap ini merupakan satu-satunya pola di mana
pelanggan menyusuri setiap tahap jalur pelanggan dalam perjalanan menuju pembelian dan
penganjuran. Dalam juga menjelaskan bagaimana cara pola industry bekerja dengan
membaginya menjadi 5 bagian berbeda lagi. Juga ada empat praktik pemasaran terbaik.

Tanggapan :
Dalam bab ini pembaca dapat mengetahui cara menganalisis kerangka generic lima A dan
mengevaluasi laju konversi di sepanjang berbagai tahap yang diidentifikasi sebagai 4 pola
besaruntuk berbagai industri, yaitu gagang pintu, ikan emas, terompet, dan corong.

8. BAB 8 : Pemasaran yang Berorientasi pada Manusia untuk Daya Tarik Merek.
Uraian Singkat :
Bab ini membahas pemasaran yang berorientasi pada manusia terutama pada saat sudah
beralih ke marketing 4.0 di dunia yang semakin digital ini yang dimana kita diharapkan untuk
menjadi semakin fokus pada pentingnya manusia. Bab ini juga menjelaskan cara memahami
manusia menggunakan antropologi digital. Dan beberapa metode seperti social listening,
Netnografi, dan Emphatic Research juga dibahas di bab ini. Ada juga enam atribut manusia yang
menarik orang lain ke mereka, meskipun mereka tidak mempunyai wewenang atas orang lain :
fisik, intelektual, sosiabilitas, emosional, kepribadian, dan moralitas. Dijelaskan juga cara untuk
menangani kegelisahan dan keinginan pelanggan secara efektif, yang dimana pemasar harus
membangun sisi manusia dari merek mereka. Dalam bab ini juga menjelaskan cara memahami
manusia menggunakan teknologi digital.

Tanggapan :
Pada bab ini pembaca dapat memahami apa saja kegelisahan dan keinginan terdalam
pelanggan. Dan cara untuk menanganinya secara efektif adalah dengan harus membangun sisi
manusia dari merek. Juga pembaca jadi lebih memahami bahwa merek harus menarik fisiknya,
menarik secara intelektual, menarik secara social, dan menarik secara emosional dan pada
waktu yang sama menunjukan kepribadian dan moralitas yang kuat.

9. BAB 9 : Pemasaran Konten untuk Keingintahuan tentang Merek


Uraian Singkat :
Bab ini membahas tentang pemasaran konten adalah pendekatan pemasaran yang mencakup
menciptakan, memilih, membagi, dan memperbesar konten yang menarik, relevan, dan
berguna untuk kelompok khalayak yang jelas demi menciptakan percakapan tentang
kontennya. Dalam pemasaran konten, pemasar harus sering berfokus pada produksi konten
dan distribusi konten. Ada delapan pemasaran konten Langkah demi Langkah yaitu
menetapkan tujuan, pemetaan target pasar, penggagasan dan perencanaan konten, penciptaan
konten, distribusi konten, penguatan konten, evaluasi pemasaran konten, dan perbaikan
pemasaran konten. Di setiap Langkah, pemasar harus memeriksa semua kotak yang tepat
sebelum melanjutkan ke Langkah berikutnya. Dalam bab ini juga menjelaskan cara melakukan
pemasaran konten yang harus diikuti pemasar untuk memprakarsai percakapan pelanggan.

Tanggapan :
Pembaca dapat memahami tentang bagaimana cara memproduksi konten yang baik.
Pemasaran konten yang baik juga membutuhkan pra-produksi yang tepat dan kegiatan pasca-
produksi. Karenanya, ada delapan Langkah besar pemasaran konten yang harus diikuti pemasar
untuk memprakarsai percakapan pelanggan. Di bab ini, pembaca bisa membuat rencana untuk
melaksanakan strategi pemasaran konten.

10. BAB 10 : Pemasaran Omnisaluran untuk Komitmen Merek


Uraian Singkat :
Pada bab ini menjelaskan definisi omnisaluran secara lengkap dimana omnisaluran adalah
menggabungkan saluran online dan offline. Pemasar harus berusaha mengombinasikan yang
terbaik dari dua dunia yaitu kesegaran saluran online dan keintiman saluran offline.Dalam juga
memaparkan 3 tren yang menunjukkan bahwa pelaku teknologi akan mendorong pemasaran
omnisaluran menjadi praktik utama. Yang pertama adalah berfokus pasa Mobile Commerce
dalam Ekonomi “Sekarang”. Maksudnya adalah semakin gesit dan terhubungnya para
pelanggan, waktu menjadi sumber daya yang paling langka dalam hidup mereka. Tren yang
kedua adalah membawa “webrooming” ke saluran offline yaitu melakukan pendekatan
menggunakan konektivitas mesin ke mesin membawa kesederhanaan dan kesegaran
pengalaman webrooming ke pengalaman belanja offline. Tren selanjutnya adalah membawa
“showrooming” ke saluran online. Bab ini juga menjelaskan pemasar harus berfokus pada titik
sentuh dan saluran yang benar-benar penting dan melibatkan karyawan dalam organisasi guna
mendukung strategi pemasaran omnisaluran. Dan bagaimana terlaksananya pemasaran
omnisaluran.

Tanggapan :
Dalam bab ini pembaca akan memahami bahwa pemasar harus berusaha mengombinasikan
yang terbaik dari kedua saluran offline dan online. Bab ini juga mmeberikan banyak gambar
tabel yang memudahkan pembaca. Dan pembaca juga akan mengetahui cara melakukan
pemasaran omnisaluran Langkah-demi-langkah.

11. BAB 11 : Pemasaran Pelibatan untuk Afinitas Merek


Uraian Singkat :
Pada bab ini menjelaskan kekuatan mobile apps untuk melakukan pemasaran di era ini. Dimana
penulis juga memaparkan menurut ahli bagaimana caranya meningkatkan pengalaman digital
dengan aplikasi ponsel dan menyediakan solusi dengan CRM social. Ada tiga Teknik popular
yang terbukti dapat meningkatkan keterlibatan di era digital yang juga dibahas secara rinci dan
detail pada bab ini. Mulai dari Aplikasi Ponsel, CRM social sampai Gamitification.
Tanggapan :
Dalam bab ini pembaca akan mudah memahami tiga Teknik popular yang sudah terbukti dapat
meningkatkan keterlibatan di era digital. Dan cara kerja aplikasi ponsel, CRM social, dan
gamification dapat membantu melibatkan pelanggan. Bab ini juga melampirkan contoh soal
yang dimana dapat membuat pembaca lebih mudah memahami apa yang ingin penulis
sampaikan. Bab ini juga membuat pembaca menjadi berpikir bagaimana cara aplikasi ponsel,
CRM social, dan gamitification dapat membantu melibatkan pelangggan dan apa tantangan
dalam melaksanakan program pelibatan pelanggan di bisnis.
IDENTITAS BUKU 2

1. Judul Buku : Manajemen Pemasaran


2. Penulis Buku : Dr. Melati, S.E., M.Si.
3. Penerbit : CV BUDI UTAMA
4. Edisi Terbitan :-
5. Tahun Terbit : 2020
6. Kota Penerbit : Yogyakarta

URAIAN DAN TANGGAPAN


1. BAB 1 : Pendahuluan
Uraian Singkat :
Dalam bab ini membahas tentang definisi pemasaran dengan arti yang lebih luas dan dalam
beberapa lingkup menurut para ahli beserta contohnya. Serta Peranan pemasaran masa kini
yang didalamnya termasuk Sejarah pemasaran, hal- hal yang menyebabkan timbulnya
pemasaran, produktivitas pemasaran/ manfaat pemasaran, peranan pemasaran dalam
organisasi, dan cara-cara menelaah pemasaran. Selain itu, bab ini juga membahas mengenai
falsafah pemasaran yang meliputi tahap perkembangan falsafah pemasaran, konsep pemasaran
sebagai falsafah pemasaran bagi bisnis yang berhasil, dan perbedaan konsep penjualan dan
pemasaran.
Tanggapan :
Pada bab ini, pembaca dapat memahami definisi pemasaran dengan baik karena penulis
menyertakan contoh- contoh yang mudah dimengerti dan pengertian yang diberikan dapat
dipahami secara mudah. Serta peranan pemasaran di masa kini yang dapat menimbulkan positif
dan negatifnya dalam pemasaran.

2. BAB 2 : Perencanaan Strategis


Uraian Singkat :
Bab ini membahas tentang definisi pengertian perencanaan strategis, misi, tujuan dan sasaran
dimana misi mencakup keibjakan-kebijakan yang berhubungan dengan kepentingan pesaing,
penyedia, karyawan, dan sebagainya. Tujuan merupakan misi yang dijabarkan menjadi tujuan
khusus untuk tiap-tiap tingkat manajemen. Dan sasaran dinyatakan secara kuantitatif dan
realistic. Selanjutnya ada rencana portofolio Perusahaan dimana sebuah Perusahaan biasanya
memiliki berbagai unit kegiatan bisnis yang berbeda-beda dan tugas utama dari perencanaan
strategis adalah menetapkan bisnis mana yang akan dibangun, dikembangkan, dipelihara,
dibiarkan hidup, atau dihapuskan. Rencana bisnis baru dimana akan menghasilkan proyeksi
volume penjualan dan jika proyeksi ini menghasilkan volume penjualan lebih kecil dari yang
diinginkan, maka harus ada usaha untuk menutup kesenjangan yang terjadi. Strategi
pertumbuhan yang intensif Perusahaan perlu meninjau kembali kemungkinan terdapatnya
peluang lebih lanjut untuk menyempurnakan prestasi bisnis yang ada sekarang. Strategi
pertumbuhan diversifikasi ini penting artinya bagi Perusahaan apabila pemasaran tidak
menunjukkan adanya peluang pertumbuhan atau peluang memperoleh laba yang cukup besar
bagi Perusahaan.Dan yang terakhir merupakan strategi integrasi dimana usaha untuk
meningkatkan penjualan dan laba perusahan perlu dilakukan berbagai upaya. Kemudian
dibahas lebih rinci juga mengenai proses manajemen pemasaran dimana adanya hubungan
perencanaan strategis dan proses manajemen pemasaran. Oleh Philip Kotler, juga menguraikan
tugas manajemen pemasaran secara terperinci.
Tanggapan :
Melalui bab ini, pembaca akan mengetahui bahwa sebuah keberhasilan sebuah Perusahaan
sangat tergantung pada keserasian antara strategi Perusahaan dengan lingkungannya yang
relevan. Ini berarti bahwa Perusahaan dituntut untuk selalu menyusun perencanaan strategis.

3. BAB 3 : Memilih Pasar Sasaran


Uraian Singkat :
Dalam bab ini membahas tentang metode peramalan permintaan dimana Perusahaan telah
menemukan kesempatan pemasaran yang cukup menarik maka Perusahaan perlu membuat
estimasi besarnya pasar yang akan dimasukinya dengan saksama. Segmentasi pasar meliputi
orientasi kegiatan pemasaran ( mass marketing, product differentiated marketing, dan target
marketing ) dan dasar-dasar segmentasi pasar yang dibagi lagi menjadi dua Langkah kegiatan
yaitu membagi pasar yang bersifat heterogen ke dalam segmen tertentu dan menentukan pasar
sasaran yang artinya memilih satu atau lebih segmen yang akan dilayani dan kemudian baru
menetapkan strategi bauran pemasaran ( marketing mix ) yang sesuai dengan kebutuhan
segmen pasar yang dipilihnya. Selanjutnya adalah memilih pasar sasaran yang meliputi strategi
pencakupan pasar yang mempergunakan 3 macam strategi pencakupan pasar yaitu
undifferentiated marketing strategy, differentiated marketing strategy, dan concentrated
marketing strategy. Terakhir adalah cara menentukan posisi pasar dimana Perusahaan yang
teklah menetapkan segmen pasar yang dipilihnya ia harus pula memutuskan bagaimana cara
memasuki segmen pasar sasarannya.

Tanggapan :

Dalam bab ini, pembaca akan mengetahui bagaimana Perusahaan memfokuskan pada
segmentasi pasar, mengembangkan, dan membuat produk, dan menentukan strategi marketing
mix-nya agar dapat mengikuti kebutuhan segmen pasar yang ditujui. Pembaca juga akan
memahami kegunaan marketing mix secara terinci.

4. BAB 4 : Strategi Pemasaran pada Berbagai Tahapan Daur Hidup Produk.


Uraian Singkat :
Bab ini membahas tentang pengembangan produk baru dimana suatu perusahaan melewati
berbagai tahap untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan mulai dari cara mendapatkan
produk baru dan tahap proses pengembangan produk baru. Dengan adanya strategi pemasaran
pada berbagai tahapan daur hidup produk maka produk akan menjalani masa-masa
pertumbuhan, dan akhirnya akan mengalami saat kematiannya. Ada 6 tahapan strategi
pemasaran pada berbagai tahapan daur hidup produk. Yang pertama adalah konsep daur hidup
produk, tahap-tahap dalam daur hidup produk ( tahap pengenalan, tahap pertumbuhan, tahap
kedewasaan, dan tahap penurunan ). Yang kedua adalah strategi pemasaran dalam tahap
perkenalan yang dimana dijelaskan ciri-ciri dan strategi pemasarannya. Yang selanjutnya adalah
strategi pemasaran dalam tahap pertumbuhan, strategi pemasaran dalam tahap kedewasaan,
dan strategi pemasaran dalam tahap kemunduran yang dimana pada setiap strategi dipaparkan
ciri-ciri dan strategi pemasarannya.
Tanggapan :
Dalam bab ini, pembaca diajak untuk mengetahui bagaimana melakukan strategi pemasaran
dengan berbagai tahap yaitu ada tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan,
dan tahap kemunduran.

5. BAB 5 : Analisis Perilaku Pasar


Uraian Singkat :
Dalam bab ini menjelaskan garis besar jenis-jenis pasar yang secara garis besar jenis pasar
dapat dikelompokkan kedalam dua golongan utama yaitu pasar konsumen dan pasar
organisasional. Ada juga faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen mulai dari
pengaruh faktor keudayaan, pengaruh kelas social. Ada juga faktor psikologis yang muncul
karena adanya pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan, dan konsep diri. Juga
dijelaskan mengenai pasar organisasional terdiri dari semua individu dan organisasi yang
membeli produk untuk diproduksi lagi, untuk dijual kembali atau untuk didistribusikan kembali.
Pasar organisasional terdiri dari tiga yaitu pasar produsen, pasar reseller, dan pasar
pemerintah.
Tanggapan :
Dalam bab ini, penulis mengajak pembaca untuk mengetahui cara mengambil keputusan untuk
membuat konsumen berpikir kedua kalinya apakah ingin membeli produk yang ditawarkan. Dan
pembaca juga bisa memahami pengertian setiap pasar secara terperinci.

6. BAB 6 : Strategi Pemasaran dalam Berbagai Posisi Persaingan.


Uraian Singkat :
Dalam bab ini membahas mengenai strategi pemasaran bagi market leader, market challenger,
market follower, dan market nicher. Mulai dari ciri-ciri sampai strategi pemasarannya dibahas
secara rinci di bab ini. Juga diberitahu tentang bagaimana menjalankan strateginya agar bisa
tercapainya tujuan.
Tanggapan :
Pada bab ini, pembaca di ajak untuk mengenal bagaimana caranya agar strategi pemasaran
dapat dijalankan dengan baik dengan menggunakan trik-trik yang ada. Selain itu, pambaca juga
di ajak untuk memahami posisi apa yang diduduki Perusahaan yang bersangkutan.

7. BAB 7 : Strategi Pemasaran pada Berbagai Situasi Ekonomi.


Uraian Singkat :
Bahasan utama pada bab ini adalah strategi pemasaran yang dijalankan oleh Perusahaan pada
masa kekurangan, masa inflasi, dan masa resesi. Dan cara Perusahaan bisa keluar dari masa-
masa tersebut dengan strategi dan penyesuaian yang dipakai. Bab ini juga memberikan contoh
nyata perusahan yang berhasil keluar dari masa kekurangan, masa inflasi, dan masa resesi.
Tanggapan :
Setelah membaca bab ini, maka pembaca akan memahami betapa susahnya masa-masa
tersebut bagi Perusahaan. Kemudian pembaca juga akan mengetahui caranya menjalankan
strategi di masa sulit seperti yang dialami oleh Perusahaan dengan banyak penyesuaian yang
dilakukan.

8. BAB 8 : Merek dan Kemasan

Uraian Singkat :

Bab ini membahas secara singkat bahwa merek (brand) mempunyai pengertian yang luas dan
pengertian menurut para ahli. Bab ini juga membahas penggolongan merek yang daoat
digolongkan berdasarkan pemilikannya, berdasarkan luas daerah geografisnya, berdasarkan
tingkat pentingnya barang yang memakai merek, dan juga berdasarkan banyaknya barang yang
menggunakan merek. Juga dibahas mengenai kebaikan dan keburukan merek dan
keuntungannya bagi kedua pihak, baik pembeli maupun penjual disertakan alasan untuk tidak
menggunakan merek. Bab ini juga membahas mengenai alasan melakukan kemasan, dan
pentingnya desain kemasan. Selain itu, dibahas juga mengenai macam-macam label yang sering
digunakan oleh Perusahaan.

Tanggapan :
Dalam bab ini, pembaca mampu mengetahui pentingnya merek dan kemasan bagi suatu
produk perusahaan. Pembahasan mengenai fungsi merek dan kemasan juga disampaikan
dengan baik di bab ini. Pembaca menjadi lebih memahami oengertian brand lebih dalam karena
pengertian brand dijelaskan secara rinci di bab ini.

9. BAB 9 : Komunikasi Pemasaran


Uraian Singkat :
Dalam bab ini membahas tentang pengertian dan tujuan komunikasi pemasaran yaitu aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan
mengingatkan pasar sasaran atas Perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli
dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Serta pengertian
promotional mix menurut ahli. Bab ini juga membahas mengenai penentuan promotional mix
yang bertujuan untuk mencapai tujuan program penjualan dan faktor yang mempengaruhi
yaitu dana yang digunakan untuk promosi, sifat pasar, jenis produk, dan tahap-tahap dalam
siklus kehidupan barang.
Tangggapan :
Pembaca dapat mengetahui dan menganalisis cara menentukan promotional mix. Pembaca
juga dapat memahami pengertian dan tujuan komunikasi pemasaran dengan baik. Pengertian
komunikasi pemasaran dijelaskan secara lengkap di bab ini sehingga pembaca dapat
memahami komunikasi pemasaran secara lengkap.

10. BAB 10 : Periklanan.


Uraian Singkat :
Dalam bab ini membahas mengenai pengertian periklanan secara singkat, 5 fungsi periklanan
yang terdiri dari memberikan informasi, membujuk/mempengaruhi, menciptakan image,
memuaskan keinginan dan alat komunikasi. Bab ini juga membahas 4 sifat iklan yaitu public
presentation, pervasiveness, amplified expressiveness, dan impersonality. Dalam juga
membahas pemilihan jenis-jenis periklanan beserta hal-hal yang harus dipertimbangkan.
Terakhir adalah tujuan periklanan yang terdiri dari 7, penilaian efektivitas periklanan dapat
ditinjau pada 2 hal yaitu penelitian pengaruh komunikasi dan penelitian pengaruh penjualan
yang dimana masing-masing terdiri dari 5 pendekatan historis, dan 9 alasan perlunya beriklan.
Terdiri dari iklan menarik konsumen baru, iklan merangsang kesetiaan konsumen, iklan
menumbuhkan bisnis secara terus menerus, iklan adalah investasi untuk sukses, iklan
memantapkan kedudukan Perusahaan menghadapi persaingan, iklan membuat Perusahaan
selalu diingat para pembeli, iklan meningkatkan citra Perusahaan, iklan meningkatkan
semangat, dan yang terakhir adalah iklan mendatangkan banyak uang untuk bisnis.

Tanggapan :
Setelah membaca bab ini, maka pembaca dapat memahami bahwa peran iklan bagi Perusahaan
sangat besar. Iklan merupakan investasi untuk sukses yang dimana iklan bisa menjadikan
sebuah Perusahaan lebih unggul terhadap pesaing yang mengurangi atau berhenti beriklan.

11. BAB 11 : Personal Selling


Uraian Singkat :
Dalam bab ini membahas tentang pengertian dan sifat- sifat personal selling yang dapat dilihat
pada beberapa hal seperti personal confrontation, cultivation, dan response. Bab ini juga
membahas mengenai tujuan promosi yang dilaksanakan oleh personal selling, 3 kriteria
personal selling yaitu salesmanship, negotiating, dan relationship. Klasifikasi personal selling
terdiri dari deliverer, order gater, order taker, missionary sales people, technical specialist, dan
demand creator. Beberapa fungsi personal selling yaitu prospecting, targeting, communicating,
information gathering, allocating, selliry, dan servicing. Pembahasan terakhir adalah mengenai
kelemahan dari personal selling.
Tangggapan :
Pembaca dapat mengetahui mengenai personal selling lebih lengkap lagi seperti sifat seorang
personal selling, tujuan promosinya, kriteria, dan lainnya. Pembaca menjadi tahu bahwa
ternyata komunikasi langusng antara penjual dan pembeli untuk memperkenalkan suatu
produk kepada calon pelanggan, sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya
juga membutuhkan trik-trik khusus untuk menarik. Di bab ini pembaca juga diajak berpikir
bagaimana cara supaya personal selling kita bisa berhasil membuat pembeli ingin membeli
produk yang ditawarkan.

12. BAB 12 : Hubungan Masyarakat


Uraian Singkat :
Pada bab ini menjelaskan kegiatan hubungan Masyarakat yang terdiri dari press relation,
product publicity, corporate communication, lobbying, dan counseling. Manfaat publisitas,
promosi penjualan, dan tanggung jawab kegiatan hubugan Masyarakat juga dibahas secara rinci
di bab ini. Dimana penulis juga memaparkan bahwa hubungan Masyarakat merupakan upaya
komunikasi menyeluruh dari suatu Perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini,
keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap Perusahaan tersebut.
Tanggapan :
Dalam bab ini pembaca akan mudah memahami 5 kegiatan hubungan msayarakat beserta
tujuan dari masing-masing kegiatan. Pembaca juga akan memahami manfaat publisitas dan
tujuan penjualan sebagai pendorong untuk jangka pendek.

13. BAB 13 : Teori Pemasaran Jasa dan Karakteristik Jasa.


Uraian Singkat :
Bab ini membahas tentang teori pemasaran jasa dan karakteristik jasa dimana ada empat
karakteristik jasa yang membedakannya dengan barang menurut pendapat ahli. Jasa bersifat
intangibility yang artinya tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, dan diraba sebelum dibeli
dan dikonsumsi. Yang kedua adalah Inseparability yang dimana karakteristik ini berarti bahwa
pemberian jasa diperlukan interaksi langsung antara produsen dengan konsumen. Selanjutnya,
dijelaskan juga mengenai variability yang dimana karakteristik ini mempunyai sifat sangat
variable yang merupakan non-standardized output yang artinya mempunyai banyak variasi
bentuk, kualitas, dan jenis teragntung pada siapa, kapan, dan di mana jasa tersebut dihasilkan.
Terakhir adalah jasa perishability dimana jasa ini merupakan komoditas yang tidak tahan lama
dan tidak dapat disimpan. Setiap karakteristik dibahas dengan pengertian yang singkat, padat,
dan jelas beserta pendapat menurut ahli dan pendapat secara umum.
Tanggapan :
Dalam bab ini, pembaca diajak untuk berpikir teoritis dalam memahami konsep teori
pemasaran jasa dan karakteristik jasa. Pembaca juga mengetahui bahwa ada empat
karakteristik jasa yang membedakannya dengan barang.

14. BAB 14 : Peranan Pemberi Jasa


Uraian Singkat :
Bahasan pada bab ini meliputi definisi dari Peranan Pemberi Jasa yang dimana pengguna jasa
akan melihat kualitas suatu Perusahaan jasa dari kualitas pemberi jasanya. Dalam proses
penyampaian jasa terdapat tiga hubungan penting, yakni manajer, karyawan, dan pelanggan.
Pentingnya membahas ketiga aspek ini karena kontak langsung antara pelanggan dengan
karyawan dapat memperngaruhi persepsi pelanggan terhadap kualitas layanan yang diterima.
Bab ini juga menjelaskan mengenai dalam proses penyampaian jasa terdapat tiga hubungan
penting.
Tanggapan :
Melalui bab ini, pembaca akan memahami bahwa bersikap dan berperilaku dengan pelanggan
dengan baik. Dan penting juga memahami cara bersikap interaktif pada saat penyampaian jasa
agar dapat berpengaruh secara positif dan negative. Pembaca juga akan memahami mengenai
apa saja yang bisa membuat kinerja seorang karyawan bisa menurun dan standard yang harus
dipenuhi oleh seorang pemberi jasa.
Kelebihan Buku 1:

 Penulisan, bahasa disertai rumus-rumus hitungan membuat pembaca dapat memahami


materi dalam buku ini.
 Isi materi dalam buku ini sangat lengkap dan dapat dipahami secara mendalam.
 Rumus hitungan dan contoh soal yang dipaparkan pada setiap bab di buku ini sangat
lengkap dan terperinci.
 Buku ini cocok untuk para pengusaha yang ingin memasarkan produknya mengikuti
perkembangan zaman saat ini.

Kelemahan Buku 1:

 Buku ini terlalu banyak menggunakan istilah yang susah untuk dimengerti oleh pembaca
 Kata-kata yang digunakan kurang formal sehingga pembaca akan kurang mengerti
dengan apa yang di tuliskan oleh penulis.

Kelebihan Buku 2:

 Penulis menggunakan bahasa yang jelas dan mudah untuk dipahami.


 Buku ini cocok untuk dibaca oleh kalangan yang berkecimpung di dunia pemasaran /
marketing.
 Pada akhir bab, terdapat Latihan soal yang bisa membantu pembaca untuk lebih
memahami mengenai manajemen pemasaran lebih lagi.
 Pembaca dapat menerapkan isi dari Buku ini dalam bisnis mereka yang dimana
dibutuhkan pemasaran.
 Buku ini banyak memberi contoh Perusahaan yang umum diketahui sehingga pembaca
dapat belajar dari contoh Perusahaan yang diberi.

Kelemahan Buku 2:

 Tidak terdapat warna dan ilustrasi yang menarik sehingga menjenuhkan pembaca
apabila membaca dalam waktu lama.
 Penjelasan per bab terlalu singkat sehingga ada bab yang tidak terjelaskan secara
terperinci.

Kesimpulan:

Kedua buku ini, yaitu buku Marketing 4.0 karangan Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, Iwan
Setiawan, dengan buku Manajemen Pemasaran karangan Dr. Melati, S.E., M.Si, sama-sama
memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Manajemen Pemasaran merupakan
suatu kegiatan ekonomi untuk membentuk jalannya suatu usaha dengan merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, serta membentuk jalannya transaksi / pembelian barang
atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau ketertarikan konsumen terhadap barang atau jasa
yang ditawarkan. Menjalankan pemasaran di era sekarang ini memang sangat diperlukan
banyak strategi agar pelanggan bisa tetap loyal.

Saran :

Buku utama dan buku pembanding kedua sebaiknya bisa saling mengisi kekurangannya. Bisa
meningkatkan semangat penulis ketika ingin merevisi masing-masing buku tersebut. Baik dari
segi fisik buku maupun isi yang kurang baik dapat diperbaiki dengan melihat kelebihan dan
kekurangan dari masing-masing buku. Materi yang kurang jelas pemahamannya didalam buku
utama maupun buku pembanding kedua hendaknya bisa diperluas. Terlepas dari segala
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki kedua buku ini, kedua buku ini layak dijadikan sebagai
acuan dan referensi dalam pembelajaran mata kuliah Pengantar Bisnis ataupun kalangan yang
ingin membangun sebuah bisnis dan perusahaan karena kedua buku ini saling melengkapi
dalam kelebihan dan kekurangannya masing-masing.,

Anda mungkin juga menyukai