Anda di halaman 1dari 3

Resensi Buku

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : MARKETING 4.0 : Bergerak Dari


Tradisional Ke Digital
Penulis : Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, Iwan
Setiawan
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 196 halaman
ISBN : 9786020621180

Penulis
Philip Kotler merupakan seorang Profesor yang memiliki wawasan yang luar biasa
dalam bidang Pemasaran Internasional di the Kellogg School of Management. Penulis
banyak diakui oleh berbagai kalangan sebagai Bapak Pemasaran Modern. Buku yang
ia tulis telah diterjemahkan ke beberapa bahasa sekitar 25 bahasa, dan ia juga sering
menjadi pembicara di berbagai forum internasional.

Hermawan Kartajaya merupakan seorang pendiri dan Direktur Eksekutif MarkPlus,


dan beliau merupakan salah satu dari 50 Pakar yang Telah Membentuk Masa Depan
Pemasaran, menurut Chartered Institute of Marketing, Inggris Raya. Sedangkan,
Iwan Setiawan merupakan seorang Chief Operating Officer MarkPlus, Inc. dan beliau
juga seorang penulis sekaligus pembicara.

Pendahuluan
Buku ini merupakan buku berbahasa Inggris dan telah terbit tahun 2017, yang
kemudian di terjemahkan ke beberapa bahasa. Buku ini pun diterima sangat baik di
kalangan masyarakat. Buku ini membahas banyak hal mengenai pemasaran pada era
industri baru 4.0 saat ini. Pertanyaannya kemudian adalah apa yang membedakan
pemasaran 3.0 dengan pemasaran 4.0 saat ini? Atau pertanyaan yang lebih tepat
diajukan adalah justru lebih mendasar, apa saja yang dimaksud tahap perkembangan
teknik marketing dari 1.0 hingga 4.0.?

Di buku sebelumnya, Marketing 3.0, Kotler, Kartajaya, dan Setiawan, menyebut


pemasaran telah berkembang dari yang semula berorientasi pada produk (marketing
1.0), ke pemasaran berorientasi pada pelanggan (marketing 2.0), lalu pemasaran
yang berorientasi pada manusia (marketing 3.0). Pada era marketing 1.0, fokus
terletak hanya pada bagaimana menjual produk sebanyak mungkin. Sisi konsumen
atau pelanggan tak dipikirkan. Sedang di tahap berikutnya (2.0), perusahaan
memasarkan produk sambil menyentuh hati pelanggan. Dimana
sebuah brand diupayakan mempunyai ikatan emosional dengan pelanggannya.
Pendekatan ini kini juga dianggap ketinggalan zaman lantaran lagi-lagi hanya
menganggap konsumen individu yang pasif. Lalu pada era selanjutnya (3.0),
konsumen bukan lagi dianggap obyek-pasif. Konsumen juga manusia yang berdaging,
punya akal budi, hati nurani, cita-cita, harapan, dan rasa cemas. Perusahaan tak
hanya memasarkan produk, tapi juga punya visi, misi, dan value yang sejalan dengan
konsumennya. Pada era ini, perusahaan diibaratkan sebagai manusia. Ketika
perusahaan menjalankan etika bisnis dengan baik, pelanggan akan menilainya baik
yang kemudian produk atau layanannya ia konsumsi.

Nah, pendekatan manusiawi pada pelanggan perlu dimutakhirkan seiring


perkembangan teknologi yang kian pesat. Marketing tahap keempat atau pemasaran
4.0 memanfaatkan teknologi terkini untuk menyentuh pelanggan secara manusiawi.
Didukung oleh analisa data raksasa (big data), produk dipasarkan untuk kebutuhan
pribadi. Layanan pun jadi lebih pribadi. Dasar pemikiran utama buku ini adalah
pemasaran harus disesuaikan dengan perubahan alami dari jalur pelanggan dalam
ekonomi digital. Peran yang diemban pemasar adalah membimbing pelanggan di
sepanjang perjalanan mereka dari kesadaran hingga akhirnya penganjuran.

Tentang Buku
Buku ini akan membantu pembaca untuk meningkatkan produktivitas dengan
memahami jalur pelanggan di era digital. Dan pembaca akan disajikan uraian
mendalam dan meluas mengenai pemasaran yang berorientasi pada manusia
dengan berbagai aspek dari perjalanan pelanggan. Pembaca akan mendapatkan
pengetahuan mengenai perubahan alami jalur pelanggan di era digital, sehingga
nantinya pembaca bisa memahami perubahan-perubahan terkait pemasaran di
masa-masa yang akan datang.

Secara garis besar buku ini akan membahas beberapa poin penting seperti dimana
teknologi dapat mengubah lanskap bisnis dari vertikal menuju ke yang lebih
horizontal, lalu bagaimana suatu perusahaan bisa mendapatkan penganjur setia
dengan cara menyenangkan hati pelangg an, kemudian bagaimana memahami pola-
pola dasar industri besar untuk meraih kemenangan (pola gagang pintu, pola ikan
mas, pola terompet, pola corong), yang dimana dari seluruh keempat pola tersebut,
masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan. Dan, untuk menggabungkan
kekuatan positif dari masing-masing pola tersebut, bisa menggunakan pola Dasi
Kupu-Kupu. Pola ini akan membuat orang untuk menyadari keberadaan sebuah
merek dan bersedia merekomendasikan karena memiliki reputasi yang sangat baik.

Lalu pada poin berikutnya pada buku tersebut menjelaskan bagaimana Membangun
kekuatan atribut merek yang berorientasi pada manusia dan bagaimana
memaksimalkan konten untuk keingintahuan mengenai merek. Mengapa hal ini
penting? Karena pada era industri 4.0 saat ini, pemasaran konten menjadi sangat
populer. Bahkan beberapa korporasi besar melakukan pemasaran konten sampai
dengan taraf tertentu. Karena di era digital ini pemasaran konten dirasa lebih efektif,
dan dianggap sebagai masa depan ekonomi digital. Pemasaran konten sangat
berguna untuk kelompok khalayak yang jelas demi menciptakan percakapan terkait
kontennya. Pemasaran konten ini juga dianggap sebagai jurnalisme merek atau
penerbitan merek.

Tentu dalam menciptakan hubungan dengan pelanggan, konten yang orisinil akan
berdampak baik bagi merek. Hal ini harusnya diikuti juga dengan kemampuan
seseorang untuk membuat konten yang berkualitas tinggi. Dan, media sosial sangat
berperan dalam publikasi konten ini, karena konten media sosial yang menarik bisa
membuat orang untuk menyebarkan secara sukarela dan bisa juga diakses atas
permintaan.

Kelebihan dan kekurangan buku


Buku ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Salah satu kelebihannya
adalah dimana buku ini memiliki banyak pembahasan mengenai hal-hal menarik
yang dimana hal yang menjadi pembahasan merupakan hal yang up-to-date
mengikuti perkembangan era industri 4.0 seperti saat ini, sehingga pembaca
akan mendapatkan pengetahuan mengenai perubahan alami jalur pelanggan di era
digital, sehingga nantinya pembaca bisa memahami perubahan-perubahan terkait
pemasaran di masa-masa era industri saat ini. Buku ini juga menyajikan materi
dalam bab yang runtut sehingga memudahkan pembaca dalam memahami buku.
Kekurangan pada buku ini adalah tidak terdapat adanya gambar / ilustrasi yang
dapat menarik pembaca dalam membaca atau memahami keseluruhan materi pada
buku. Selain itu juga desain cover juga kurang menarik perhatian.

Anda mungkin juga menyukai