BAB 7
PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL
Nama Kelompok 7 :
Bagas Aditya Kresna Putra (11214955)
Dian Nurajifah (12214988)
Hesilya (14214966)
Kelas : 4EA38
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017/2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Prosedur Dasar Pembayaran
International.
Penyusun
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Masalah 4
BAB II PEMBAHASAN 5
2.1 Transaksi Pembayaran Dan Transaksi Pembiayaan 5
2.2 Cara - Cara Pembayaran Internasional 6
2.3 Surat Wesel Dagang ( Commercial Bills Of Exchange) 7
2.4 Pembayaran Tunai (Cash Payment) 9
2.5 Letter Of Credit (L/C) 10
2.6 Rekening Terbuka (Open Account) 12
DAFTAR PUSTAKA 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Apabila ketiga kejadian tersebut diatas belum terealisir seluruhnya dan sepenuhnya
maka transaksi jual beli belum dapat dikatakan berakhir. Transaksi pembayaran dapat
dilaksanakan sebelum, sesudah atau pada saat terjadinya penyerahan barang. Jika
pelaksanaan terjadi mendahului penyerahan barang, berarti pembeli yang membiayai
transaksi, apabila terjadinya sesudah penyerahan barang maka si penjual yang membiayai
transaksi. Apabila pembayaran dilakukan pada saat penyerahan barang, tidak lagi ada
masalah pembiayaan transaksi.
Dengan adanya perdagangan luar negeri, dimungkinkan adanya pertukaran mata uang
suatu Negara dengan mata uang Negara lainnya. Secara importir Indonesia membeli barang
dari seorang eksportir Amerika. Maka pembayarannya dilakukan menggunakan mata uang
5
Amerika atau Dollar, padahal mata uang yang berlaku bagi seorang importir adalah Rupiah.
Untuk seorang importir dalam melaksanakan pembayarannya harus membeli uang dollar
terlebih dahulu pada suatu bank devisa dengan kurs yang berlaku, kemudian ditransfer
kepada eksportir di Amerika.
Oleh karena dalam pembayaran internasional suatu mata uang dipertukarkan dengan
mata uang lainnya di pasar valuta asing (Valas), maka permintaan suatu mata uang akan
merupakan penawaran terhadap mata uang lainnya. Misalnya kita melakukan pertukaran US
$ dengan rupiah, maka permintaan terhadap US $ merupakan penawaran rupiah, maka
sebaliknya penawaran rupiah merupakan permintaan terhadap US $.
6
2.3 Surat Wesel Dagang ( Commercial Bills Of Exchange)
Surat wesel dagang adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara eksportir menarik
surat wesel atas importer sejumlah harga barang-barang beserta biaya-biaya pengirimannya.
Wesel adalah surat perintah pembayaran dari seseorang (penarik wesel) yang
ditujukan kepada orang lain (yang kena tarik) untuk membayar sejumlah uang tertentu (nilai
nominal wesel) kepada seseorang yang ditunjuk dalam surat wesel (pemegang wesel) pada
tanggal yang sudah ditentukan (hari jatuh tempo).
Cara pembayaran semacam ini sekarang masih banyak digunakan dalam lalu lintas
pembayaran internasional. Dengan surat wesel, apabila eksportir membutuhkan uang sebelum
jatuh tempo, maka ia dapat menjualnya kepada pihak lain, yang kelak akan menukarkannya
kepada importir setelah wesel itu jatuh tempo.
Personil Wesel
Dalam hukum wesel, dikenal beberapa personil wesel, yaitu orang-orang yang terlibat
dalam lalu lintas pembayaran dengan surat wesel.
1. Penerbit, adalah orang yang mengeluarkan surat wesel.
2. Tersangkut, adalah orang diberi perintah tanpa syarat untuk membayar.
3. Akseptan, adalah tersangkut yang telah menyetujui untuk membayar surat wesel pada
hari bayar, dengan memberikan tanga tangannya.
4. Pemegang Pertama. Adalah orang yang menerima surat wesel pertama kali dari
penerbit.
5. Pengganti, adalah orang yang menerima peralihan surat wesel dari pemegang
sebelumnya.
6. Endosan, adalah orang yang memperalihkan surat wesel kepada pemegang
berikutnya.
7
3. Payee, yaitu pihak yang menerima pembayaran yang harus dilakukan oleh drawee
atas perintah drawer.
8
Pembayaran ini dilakukan secara tunai baik secara keseluruhan (full payment) atau
sebagian (partial paymen) karena beberapa alasan berikut:
a. Permintaan atas produk melebihi penawaran produk.
b. Penjual dan pembeli belum saling mengenal dan kurang saling percaya.
c. Dalam situasi darurat, misalnya peperangan
d. Mata uang negara importir termasuk mata uang lemah (soft currency) yang beresiko
tinggi.
9
3. Beneficiary atau acreeditee (Eksportir) adalah pihak yang menerima pembukaan L/C
oleh importir.
Selain itu ada pihak-pihak lainnya dalam transaksi letter of credit yang sifatnya
membantu memperlancar pelaksanaan transaksi :
1. Confirming bank adalah bank yang melakukan konfirmasi atas permintaan issuing
bank dan menjamin sepenuhnya pembayaran atau kredit tersebut
2. Notifying bank adalah yang atas permintaan issuing bank akan memberitahukan
kepada beneficiary bahwa telah dibuka L/C untuknya.
3. Negotiating bank yaitu bank dinegara eksportit (penjual) yang membayar atau
mengakseptir surat wesel yang ditarik oleh eksportir.
4. Carrier adalah pengangkut barang yang dikirim (Perusahaan Pelayaran/Penerbangan)
untuk dibeberapa negara dengan perbatasan darat bisa juga perusahaan angkutan darat
seperti truk, kereta Dll).
Transaksi yang menggunakan fasilitas L/C terdiri atas :
1. L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa langsung membayar sesuai
dengan harga barang melalui bank yang ditunjukan.
2. Merchant L/C, artinya L/C dimana seseorang importir dapat memasukkan barang
terlebih dahulu dengan melakukan pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar
sebagian.
3. Indutrial L/C, artinya impor benar-benar industri atau barang modal secara cepat dan
tidak dipakai untuk barang konsumsi.
4. Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan intruksi kepada Advising Bank
(bank yang ditunjuk) untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C
kepada eksportir sebelum mengapalkan barang-barang ekspor.
5. Usance L/C, artinya L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan tenggang waktu
tertentu, misalnya 1 bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah penunjukan
dokumen.
10
Adapun Keuntungan pembayaran menggunakan L/C antara lain:
1. Importir/pembeli akan menerima barang dan membayar dengan harga pasti sesuai
dengan syarat-syarat didalam L/C.
2. Eksportir/penjual akan menerima pembayaran atas penyerahan barang dengan pasti
sesuai dengan syarat-syarat dalam L/C.
3. Memberikan rasa aman untuk eksportir/importir atas hak dan kewajiban masing-
masing
11
System ini sangat membantu pengimpor melakukan transaksi perdagangan, akan tetapi
beresiko besar bagi pengekspor.
Cara ini merupakan kebalikan dari cash, sebab dengan cara open account barang telah
dikirimkan kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen-dokumen.
Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijaksanaan importir. Dalam
hal ini resiko sebagian besar ditanggung eksportir, misalnya: eksportir harus mempunyai
banyak modal dan apabila pembayaran akan dilakukan dengan mata uang asing maka resiko
perubahan kurs menjadi tanggungannya. Cara ini akan baik digunakan apabila :
1. Pembeli sudah dikenal dengan baik
2. Keadaan ekonomi dan politik yang stabil
3. Dekat dengan pasar
Kelemahan cara pembayaran ini adalah sebagai berikut :
1. Tidak digunakanya dokumen yang menjamin pembayaran.
2. Eksportir harus membiayai seluruh transaksi dagang.
3. Adanya perubahan kurs devisa yang nantinya akan merugikan eksportir.
Disamping kelemahan-kelemahan tersebut cara ‘open account’ ini mempunyai segi-
segi yang menguntungkan juga, yaitu :
1. Prosedurnya sangat sederhana,
2. Karena prosedur yang sederhana tersebut, maka biaya pelaksanaanyapun akan rendah
Biaya dengan menggunakan cara semacam ini pada umumnya lebih rendah daripada
menggunakan bill of exchange atau dengan letter of credit.
3. Bagi impotir, cara semacam ini sangat menguntungkan, sebab untuk transaksi ini
importer tidak perlu menyediakan modal.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Transaksi pembayaran yaitu transaksi yang terjadi apabila pembayaran dilakukan
pada saat penyerahan barang anatara penjual dan pembeli. Sedangkan transaksi pembiayaan
yaitu transaksi yang terjadi apabila pembayaran dilakukan sebelum atau sesudah penyerahan
barang antara penjual dan pembeli. Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar
negeri,seorang pengusaha dapat menggunakan beberapa cara. Caranya antara lain yaitu
Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang ( Commercial bills of exchange),Pembayaran tunai
(Cash), Pembayaran dengan Letters of Credit (L/C), dan Rekening Terbuka (Open Account).
Surat wesel dagang merupakan cara yang paling umum dipakai, yaitu surat yang
ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang
tertentu pada waktu tertentu dimasa mendatang.
Pembayaran Tunai (cash Payment) dilakukan dengan menggunakan uang tunai atau
cek, yang dilakukan bersama-sama dengan surat pesanan atau menunggu diterimanya kabar
bahwa barang yang telah dikapalkan oleh eksportir.
Pembayaran dengan cara letter of credit,wesel ditarik kepada bank bukan kepada
importir, sehingga transaksinya akan lebih terjamin. Letter of Credit atau Commercial of
Credit adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembelian sejumlah barang
di mana bank sendiri yang mengekspotir (menyetujui) dan membayar surat wesel yang ditarik
oleh penjual barang (eksportir).
Pembayaran dengan cara Rekening Terbuka adalah cara yang membiayai transaksi
perdagangan internasional dimana eksportir mengirimkan barang kepada importir tanpa
adanya dokumen-dokumen untuk meminta pembayaran. Cara ini merupakan kebalikan dari
cash. Sebab dengan cara open account barang telah dikirimkan kepada importir tanpa disertai
surat perintah membayar serta dokumen-dokumen. Pembayaran dilakukan setelah beberapa
waktu atau terserah kebijaksanaan importir.
13
DAFTAR PUSTAKA
Sri handaru yulianti dan handoyo, 1998. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Internasional.
Andi. Yogyakarta.
http://kiteklik.blogspot.com/2010/11/sistem-moneter-internasional.html
http://karya2011.wordpress.com/2011/01/28/memahami-sistem-moneter-internasional/
14