Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH EKONOMI INTERNASIONAL

LALU LINTAS PEMBAYARAN INTERNASIONAL

GURU PEMBIMBING:

RATNA, M.E.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

1. TEGAR SATRIA WIJAYA (210205020)


2. MAYANG SARI (210205009)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH INSTITUT AGAMA


ISLAM AL-QUR’AN AL-ITTIFAQIAH
INDRALAYA TAHUN AJARAN 2022/2023
1

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Ekonomi Internasional. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Indralaya, 26 September 2023

Penulis
2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 1

DAFTAR ISI .................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 3


B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 3
C. Tujuan ................................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Gambaran umum mekanisme pembayaran internasional ..................................... 4


B. Bursa Financial Internasional ............................................................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 9

B. Saran .............................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 10


3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan di bidang administrasi dan komunikasi yang diikuti dengan pengaruh


globalisasi, khususnya pada bidang perbankan membawa dampak yang sangat besar
terhadap industri terhadap industri perbankan baik dalam jumlah bank, perluasan
jaringan-jaringan kantor mapun peningkatan volume usaha serta jenis maupun produk
jasa yang dihasilkan industri perbankan. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian
internasional, khususnya dibidang perbankan maka pelayanan atau jasa yang diberikan
oleh bank kepada nasabahnya juga mengalami kemajuan, dimana antara bank dengan
nasabahnya merupakan rekanan yang saling membantu dalam artian bahwa nasabah
menyimpan uang di bank sedangkan bank menyalurkannya kepada nasabah atau
masyarakat lainnya. Salah satu jasa bank yang dipergunakan oleh nasabah adalah jasa
pengiriman uang melalui transfer. Transfer uang melalui bank merupakan hal yang wajar
dilakukan saat ini. Berbeda dengan zaman dahulu, dimana orang melakukan pengiriman
uang dengan cara yang sangat sederhana yakni dengan membawa sendiri sejumlah uang
tersebut ke tempat yang diinginkan. Cara seperti ini jelas banyak menyita waktu serta
mengandung resiko yang tidak kecil karena kemanan uang itu tidak terjamin, sehingga
dikhawatirkan uang itu akan hilang atau terjatuh, hilang atau bahkan dirampok sewaktu
perjalanan. Dengan perkembangan di bidang administrasi dan komunikasi tersebut, maka
pengiriman uang tidak lagi dilakukan dengan membawa sendiri uang tersebut ke tempat
yang dituju, melainkan cukup dilakukan dengan mengirimkan nota pengiriman uang atau
sarana melalui kawat, telepon, telex ataupun surat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja gambaran umum mekanisme pembayaran internasional?
2. Apa itu bursa finansial internasional?

C. Tujuan Penelitian
1. Dapa mengetahui apa saja gambaran umum mekanisme pembayaran internasional
2.Dapat mengetahui apa itu bursa finansial internasional
4

BAB II
PEMBAHASAN

A. Gambaran umum mekanisme pembayaran internasional


Mengenai lalu lintas pembayaran internasional tersebut terdapat beberapa ciri-ciri yang
antara lain adalah:
1. Alat-alat pembayarannya dengan uang giral , promes, nota dan sebagainya.
2. Pembayaran dilakukan melalui media jasa bank
3. Pembayar dan penerima kadangkadang tidak bertemu.
4. Pembayaran bisa dengan valuta sendiri dan atau valuta asing
Sedangkan mengenai para pelaku dalam lalu lintas pembayaran luar negeri adalah sebagai
berikut :
1. Pembayar adalah seseorang/ perusahaan yang bertindak sebagai pembeli (importir) dari
transaksi pembayaran.
2. Bank umum
a. bank pengirim (remiting bank) yaitu bank yang mengirim uang (transfer) baik atas
permintaan nasabah maupun untuk kepentingan bank sendiri.
b. Bank pembayar (paying bank) yaitu bank yang membayarkan uang kepada si
penerimanya (payee)
c. Bank pembari ganti (reimbursing bank) yaitu bank yang atas permintaan bank
pengirim menyediakan danabagi pembayar, supaya bank pembayar bersedia
melakukan pembayarannya.
d. Bank kliring yaitu bank pelaksana mekanisme kliring.
3. Penerima yaitu seseorang/ perusahaan yang bertindak sebagai penjual (eksportir) dari
transaksi perdagangan.1

Mengenai makanisme lalu lintas pembayaran luar negeri tersebut dapat dilakukan dengan
beberapa cara yang antara lain adalah :
1. Advance Payment
Istilah lain dari Advance Payment adalah pembayaran di muka atau tunai, memang dalam
kehidupan sehari-hari pembayaran tunai dalam pembaelian barang (cash and carry)
merupakan makanisme yang praktis dan yang paling sering dilakukan serta merupakan

1
Malayu SP Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, Cetakan Keenam, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2007, hlm. 118.
5

metode pembayaran dengan uang yang tertua, akan tetapi lain halnya dalam perdagangan
internasional sekalipun metode pembayaran dimuka dapat dilakukan antara importir dan
ekspotir namun dalam prakteknya sangatlah rumit dan tidak praktis. Dimana dalam
mekanismenya pada kegiatan ekspor impor pembeli di negara tertentu harus mengirimkan
uangnya terlebih dahulu sebelum penjual di negara lain mengirimkan barangnya. Dalam
mekanisme kegiatan ekspor impor ini pembayaran dilakukan melalui transfer antar bank,
akan tetapi resiko yang dihadapi pembeli (importir) cukup besar dan dalam mekanisme
pembayaran tunai ini sudah seharusnya importir mengenal baik eksportirnya sebelum
transaksi jual beli, dilaksanakan sehingga importir dapat menghindari resiko-resiko
berupa barang tidak dikirimkan setelah uang dikirim, kualitas barang yang tidak sesuai,
pengiriman barang tertunda dan lain-lain. 12 Sekalipun resiko dari Advance Payment ini
cukup tinggi namun terapat beberapa alasan mekanisme ini tetap dipakai dalam kegiatan
ekspor impor, yang antara lain adalah:
a. Penjual barang mempunyai bargaining position (posisi tawarmenawar) yang kuat
dibandingkan dengan pembeli karena penjual merupakan satu-satunya pemilik barang
tersebut. Dalam istilah ekonomi, permintaan atas barang tersebut telah melampaui
penawarannya. Alasannya dapat juga karena penjual meguasai jaringan distribusi
barang tersebut.
b. Pembeli sangat memerlukan barang tersebut.
c. Penjual adalah bagian dari perusahaan pembeli
d. Country Risk negara pembeli dinilai memburuk.

2. Open Account Dalam mekanisme


Open Account ini pembayaran dilakukan setelah pembeli menerima barang, sehingga
dapat dikatakan bahwa mekanisme Open Account merupakan kebalikan dari Advance
payment. Akan tetapi sekalipun demikian mekanisme ini juga tetap memiliki resiko yaitu
pembayaran tidak dilakukan meskipun barang telah dikirim, pembayaran tidak sesuai
dengan harga barang dan terjadi penundaan pembayaran.
Meskipun juga terdapat resiko, namun mekanisme pembayaran ini tetap dijadikan pilihan
dengan alasan:
a. Menguasai distribusi barang tersebut.
b. Eksportir atau penjual melakukan penetrasi pasar agara barangnya dapat segera dikenal
oleh konsumen.
c. Pembeli adalah bagian dari perusahaan eksportir
6

d. Documentary Collection
Mekanisme ini dilakukan untuk meminimalisir resiko yang terjadi dalam mekanisme
Advance Payment maupun Open Account, yang mana mekanisme Documentary
Collection adalah system pembayaran dengan cara mengirimkan dokumen
kepemilikan dan dokumen penunjang melalui bank. Selanjutnya bank melakukan
pemerikasaan terhadap dokumen tersebut dan meneruskannya kepada importir dan
setelah itu baru dilakukan pembayaran dan pengiriman barang, setelah pembeli yakin
akan kebenaran dokumen tersebut.

3. Adapun metode yang digunakan dalam Documentary Collection ini antara lain adalah:
a. Documents Againts Payment (D/P)
Bank akan menyerahkan dokumen apabila pembayaran sesuai dengan tagihan pada
dokumen tersebut.
b. Document Againts Acceptance (D/A)
Bank akan menyerahkan dokumen apabila nasabah telah melakukan akseptasi atas
dokumen-dokumen tagihan. Setelah akseptasi jatuh tempo, nasabah harus
melakukan pembayaran sesuai dengan kesepakatan dalam dokumen tersebut.

4. Clean Collection Pada prinsipnya mekanisme


Clean Collection sama dengan Documentary Collection hanya saja pembayarannya
didasarkan pada adanya dokumen financial saja yaitu draft, tanpa disertai dengan
dokumen komersial (bill of loading, invoice, packing list dan lainlain). Adapun resiko
dari mekanisme ini adalah adalah kepastian pembayaran belum terjamin, penjual akan
mengalami kerugian bila pembeli tidak mau menebus dokumen (malakukan
pembayaran) dan juga pembayarannya memerlukan waktu karena harus meneliti
dokumen terlebih dahulu.

5. Letter of Credit
adalah mekanisme pembayaran internasional yang paling populer dalam kegiatan
ekspor impor, hal tersebut dikarenakan mekanisme Letter of Credit ini memiliki
keuntungankeuntungan lain yang tidak dimiliki oleh mekanisme lalu lintas
pembayaran luar negari yang lain, yang antara lain adalah:
a. Keuntungan Pembeli/Importir
1) Dapat menentukan jenis-jenis dokumen.
7

2) Dapat menentukan tanggal pengapalan barang.


3) Dapat meminta fasilitas kredit.
4) Efisien.
b. Keuntungan Penjual/Eksportir
1) Kecepatan dan keamanan pembayaran
2) Terhindar dari pembatalan L/C secara sepihak
3) Dapat meminta tambahan jaminan dari bank lain.
4) Terhindar dari resiko transfer.
5) Penguasaan dokumen dan barang.
6) Dapat meminta fasilitas kredit.
7) Efisien.2

B. Bursa Financial Internasional


Pola dinamika hubungan antar pasar investasi internasional di satu sisi selalu
menghadirkan kesempatan risk dan return serta tantangan disiplin dalam pengelolaan dana
investasi. Pada bursa saham misalnya tingkat pengembalian bursa saham yang tertinggi
ternyata ada pada bursa Hangseng, dengan ekpektasi return sebesar 0,17 persen dan risiko
sebesar 0,7% perhari. Tempat kedua adalah bursa SSE dengan perolehan risk dan return
masingmasing sebesar 0,85% dan 0,16% perhari. Dengan masih mengacu pada risk dan
return, selama triwulan I 2013 ini, memang masih lebih menguntungkan untuk berinvestasi
saham dibanding dengan instrument valas. Tingkat pengembalian investasi valas yang
tertinggi selama periode penelitian adalah mata uang dollar Amerika, dengan rata-rata
pengembalian sebesar 0,08% dan risiko sebesar 0,7% per hari, Sementara pada level
industri, indeks konsumsi memberikan ekpektasi tingkat pengembalian tertinggi sebesar
0,48% dengan risiko perhari 1,55%. Sementara untuk bursa internasional, tingkat
pengembalian tertinggi dihasilkan oleh NASDAQ yakni 0,53% perhari dengan tingkat
risiko sebesar 1,52%. Untuk IHSG misalnya, setiap terjadi kenaikan 1 persen ternyata
berimplikasi negatif pada indeks industri pertanian (-0,02 point) dan industri manufaktur (-
0,09 point). Namun di sisi lain, kenaikan IHSG juga berpengaruh positif misalnya terhadap
indeks industry keuangan dan perbankan (0,69), Industri dasar (0,058), industry
perdagangan (0,27 point). Tabel diatas juga sangat berguna jika dilihat dari perspektif
industrinya, misalnya jika ingin mengetahui arah masing-masing proksi risiko bursa

2
Ade Arthesa, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, Indeks, 2006, hlm. 88-96.
8

internasional dan nilai tukar valas terhadap indeks industri real estate yang sedang ramai
dibicarakan sebagai sector yang berpotensi menciptakan bubble di bursa efek Indonesia.
Berdasarkan tabel 3 terdapat enam proksi yang berimplikasi negatif sedangkan sisanya
memiliki arah yang positif jika terjadi fluktuasi pada level indeks real estate. Proksi yang
berimplikasi negatif adalah FTSE-100 (- 0,01), HANGSENG (0,141), KOSPI (0,023), STI
(0,001), IDR-USD (0,006), dan IDRHKD (0,4). Proksi dengan implikasi negatif dapat
dijadikan sebagai pertimbangan diversifikasi alokasi dana investasi bagi investor. Untuk
investor yang biasa menanamkan dananya pada saham-saham industri keuangan dan
perbankan misalnya, mereka tampaknya harus mempertimbangkan alokasi dana pada
bursa HANGSENG, NIKKEI-225, NASDAQ, TSEC, IDR-HKD, dan IDR-KRW, karena
saat indeks industrinya berfluktuasi, keenam proksi inilah yang justru berpengaruh negatif
terhadap harga saham-saham keuangan dan perbankan. Begitu juga dengan sektor
pertambangan, terdapat tujuh proksi risiko yang berpengaruh negatif terhadap fluktuasi
indeks industrinya, yakni: FTSE (0,005), KOSPI (0,014), NIKKEI (0,11), NASDAQ
(0,005), STI (0,177), IDR-YEN (0,016), dan IDRGBP(0,042).
Jika melihat hasil empiris, memang pelemahan rupiah terhadap beberapa valas yang
digunakan minimal berimplikasi negatif terhadap tiga indeks industri (IDR-USD) dan
maksimal 6 indeks industri (IDR-KRW), pada kasus IDR-USD misalnya, pelemahan
rupiah berimplikasi negatif pada tiga sektor industri yakni industri pertanian (0,105),
industri konsumsi (0,006), dan industi real estate (0,006), sementara pada sektor industri
lainnya pelemahan rupiah tersebut masih berimplikasi positif terhadap indeks industri
masing-masing. Sementara indeks industri yang paling banyak terimbas negatif dari
pelemahan rupiah adalah pada kasus nilai tukar IDR-KRW, yakni sebanyak enam indeks
industri (industri pertanian, industri dasar, industri keuangan, industri infrastruktur, aneka
industri, dan industri perdagangan). Yang menarik disini adalah pada indeks industry
konsumsi dan real estate ternyata hanya bursa internasional yang berpengaruh signifikan
terhadap fluktuasi indeks industry sahamnya, (KOSPI, NASDAQ, dan TSEC). Pada
industry manufaktur, terdapat tiga bursa internasional (FTSE, KLCI, dan STI) dan dua
nilai tukar valas (IDR-HKD, dan IDR-KRW) yang berpengaruh signifikan terhadap
fluktuasi indeks.3

3
Dionysia Kowanda, Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil, Vol. 5, Bursa
Saham Internasional dan Nilai Tukar Valuta Asing: Peluang StrategiI Investasi Pasif, 2013, hlm. 219-222.
9

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Mengenai makanisme lalu lintas pembayaran luar negeri tersebut dapat dilakukan
dengan beberapa cara yang antara lain adalah:
a. Advance Payment
b. Open Account Dalam mekanisme
c. Documentary Collection
d. Clean Collection
e. Letter of Credit
2. Liberalisasi perekonomian secara langsung atau tak langsung, telah menghadirkan
banyak media alternatif bagi para investor untuk menginvestasikan dananya. Fakta ini
adalah tantangan dan sekaligus peluang bagi para stakeholder pelaksanaan investasi di
Indonesia. Di sebut peluang karena para investor dihadirkan begitu banyak instrument
investasi yang dapat dipilih seseuai karakteristik risikonya. Tantangannya, adalah
bagaimana pihak regulator dan otoritas (BEI dan OJK) menghadirkan rambu-rambu
yang kondusif dan memiliki impact-factor yang positif perihal perputaran dana masuk
dan dana keluar yang ada dengan adanya aktivitas jualbeli saham dan valuta asing.

B. SARAN
kami harap bagi pembaca bila menemukan kekeliruan atau kata yang mempunyai makna
menyinggung ataupun salah dalam penerapan dalam kehidupan pembaca/ bertentangan
maka kami mohon maaf, karena kami pembuat makalah ini hanya ciptaan yang mungkin
masih memiliki kekurangan.
10

DAFTAR PUSTAKA

Hata. 2006. Perdagangan Internasional Dalam Sistem GATT dan WTO-Aspekaspek Hukum dan Non
Hukum. Bandung: Cetakan Pertama, Refika Aditama.
Kowanda, Dionysia. 2013. Bursa Saham Internasional dan Nilai Tukar Valuta Asing:
Peluang StrategiI Investasi Pasif. Bandung : Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Gunadarma.

Anda mungkin juga menyukai