Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik

Dosen Pengampu : Putri Kemala Dewi Lubis, S.E., M.Si., Ak. CA

Disusun Oleh :

Kelompok 2

ARSISKA SARI 7223540007


FRIDO EVINDEY MANIHURUK 7223240027
GRESIA SEPTINA BR SITOHANG 7222540001

PROGRAM STUDI S1 ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Akuntansi
Sektor Publik yang berjudul “Makalah Akuntansi Penganggaran Sektor Publik” dengan tepat
waktu.

Dalam penyelesaian tugas Makalah ini, kami banyak mendapatkan dorongan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Kami juga menyadari menyadari bahwa kelancaran penyusunan
tugas makalah ini tidak lain berkat bimbingan dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Sektor
Publik sehingga kendala dan hambatan dapat kami hadapi.

Oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih
Kepada Ibu Putri Kemala Dewi Lubis, S.E., M.Si., Ak, CA. selaku dosen pengampu. Kami
menyadari bahwa tugas Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karenanya kami
memohon kritik dan saran yang sifatnya membangun guna perbaikan pembuatan tugas makalah
selanjutnya.

Penulis juga berharap semoga tugas makalah ini dapat diterima oleh Ibu dosen dan
teman-teman semua. Akhir kata kami ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 10 April 2023


DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2


DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 3
BAB 1 ............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4
BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
A. Tujuan Pelaporan Keuangan ................................................................................................ 5
B. Basis Akuntansi ................................................................................................................... 5
C. Periode Pelaporan ................................................................................................................ 6
D. Jenis Laporan Keuangan ...................................................................................................... 6
E. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) ..................................................................... 6
F. Hubungan Antara Komponen Laporan Keuangan ............................................................... 7
G. Studi Kasus .......................................................................................................................... 7
BAB III ........................................................................................................................................... 9
PENUTUP....................................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 10
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan sektor publik adalah laporan keuangan yang disusun oleh pemerintah,
badan publik, atau entitas publik lainnya untuk menyajikan informasi tentang keuangan
mereka kepada publik. Laporan keuangan sektor publik ini penting karena memberikan
gambaran yang jelas tentang bagaimana entitas publik menggunakan sumber daya
keuangannya dan apakah entitas publik tersebut mampu memenuhi tanggung jawab
keuangannya dengan baik.

Laporan keuangan sektor publik biasanya terdiri dari tiga laporan keuangan utama, yaitu
laporan posisi keuangan, laporan aktivitas atau perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.
Laporan-laporan ini memberikan gambaran tentang posisi keuangan entitas publik, aktivitas
keuangan yang dilakukan selama periode tertentu, dan aliran kas yang masuk dan keluar
selama periode tersebut.

Laporan keuangan sektor publik juga mencakup catatan atas laporan keuangan, yang
memberikan informasi rinci tentang kebijakan akuntansi, asumsi, dan estimasi yang
digunakan untuk menyusun laporan keuangan tersebut. Catatan atas laporan keuangan ini
juga memberikan informasi tentang risiko dan ketidakpastian yang dihadapi oleh entitas
publik.

Laporan keuangan sektor publik penting bagi masyarakat karena memungkinkan mereka
untuk mengevaluasi kinerja keuangan entitas publik, termasuk kinerja pemerintah dalam
menggunakan sumber daya keuangannya untuk memenuhi kebutuhan publik. Laporan
keuangan sektor publik juga digunakan oleh kreditor, investor, dan lainnya yang tertarik
dengan kinerja keuangan entitas publik tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa tujuan dari laporan keuangan


2. Bagaimana basis akuntansi
3. Apa itu periode pelaporan
4. Apa saja jenis jenis laporan keuangan
5. Bagaimana laporan keuangan pemerintah pusat atau LKPP
6. Bagaimana laporan keuangan pemerintah pusat atau LKPD
7. Apa hubungan antara komponen laporan keuangan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Pelaporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu penyajian Terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan dalam memberikan formasi mengenai
posisi keuangan, keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar
kalangan pengguna laporan dengan pembuatan keputusan ekonomi. 08.00 keuangan adalah
menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, Ryan sasaran, arus kas, dan kinerja
keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan
Mang evaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya.

Laporan keuangan untuk tujuan umum juga mempunyai peranan prediktif dan Prospektif,
menyediakan formasi yang berguna sumber daya yang dibutuhkan operasi berkelanjutan,
sumber daya yang dihasilkan dari operasi berkelanjutan, serta resiko dan ketidakpastian yang
terkait.

Menurut PSAP 01 paragraf 13, Tanggung jawab penyusunan penyajian laporan keuangan
berada pada pimpinan entitas. Dalam lingkup pemerintah daerah yang dimaksud dengan
pimpinan kepala satuan Kerja perangkat daerah.

B. Basis Akuntansi

Basis Akutansi merupakan prinsip prinsip akuntansi yang menentukan kapan pengaruh atas
transaksi atau kejadian yang dilakukan untuk tujuan pelaporan keuangan. Basis Akutansi
pada umumnya ada dua yaitu basis kas dan basis akrual.

Dalam Akutansi basis kas, transaksi ekonomi dan kejadian lain di akui ketika kas diterima
oleh khas pemerintah atau dibayarkan Dari kas pemerintah. sedangkan dalam akuntansi
berbasis akrual berarti suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi dan peristiwa
peristiwa lain diakui atau dicatat dalam catatan Akutansi dan dilaporkan dalam periode
laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, bukan pada saat khas atau
ekuivalen kas diterima atau dibayarkan.

Sesuai amanat undang undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara dan undang
Undang nomor satu tahun 2004 tentang perbendaharaan negara, pengakuan dan pengukuran
pendapatan dan belanja negara paling lambat tahun 2018. Sedangkan basis Akutansi yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah pada saat ini menurut PS AP
nomor satu adalah basis khas untuk makan pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan dan
basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban dan Ekuitas dana.
C. Periode Pelaporan

Laporan keuangan disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Penyajian laporan


keuangan sebagai laporan pertanggung jawaban pelaksanaan APBN atau APBD diwajibkan
untuk setiap periode tahun anggaran di mana dalam masa satu tahun anggaran terhitung
mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Dengan demikian, periode pelaporan keuangan
tahunan adalah per 31 Desember untuk neraca untuk tahun yang berakhir 31 Desember untuk
LRA atau LAK.

Sesuai dengan UU nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara, batas waktu penyampaian
pelaporan keuangan sebagai suatu laporan pertanggung jawaban pelaksanaan APBN atau
APBD selambat-lambatnya enam bulan setelah berakhirnya tahun anggaran.

D. Jenis Laporan Keuangan

Sesuai dengan undang undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara dan undang
undang nomor satu tahun 2004 tentang perbendaharaan negara, laporan keuangan pemerintah
pokok setidak-tidaknya terdiri atas: laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan
catatan atas laporan keuangan disajikan oleh setiap entitas pelaporan.

Disamping menyajikan laporan keuangan pokok, suatu entitas pelaporan diperkenankan


menyajikan laporan kinerja keuangan berbasis akrual dan laporan perubahan Ekuitas.
Laporan kinerja keuangan adalah laporan yang menyajikan pendapatan dan beban serta Sur
ploes atau defisit selama satu periode yang disusun berdasarkan basis akrual. Laporan
perubahan Ekuitas adalah laporan yang menyajikan mutasi atau perubahan saldo Ekuitas
dana pemerintah selama satu periode.

E. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

Dalam pelaksanaan Akutansi nya menteri keuangan telah mengeluarkan keputusan peraturan
menteri keuangan republik Indonesia nomor 50 / PMK.06/2005 Tentang sistem akuntansi
dan pelaporan keuangan pemerintah pusat atau SAPP, Yang terdiri dari sistem Akuntansi
pusat yang ada di pusat. Laporan keuangan pemerintah pusat terdiri atas:

1. Neraca Pemerintah Pusat


2. Laporan Realisasi Anggaran
3. Laporan operasional
4. Laporan perubahan saldo anggaran lebih
5. Laporan Perubahan Ekuitas
6. Laporan Arus Kas
7. Catatan Atas Laporan Keuangan
F. Hubungan Antara Komponen Laporan Keuangan

Laporan realisasi anggaran dengan laporan arus kas, Laporan realisasi anggaran pada
dasarnya sama dengan Pospos yang disajikan dalam laporan arus kas karena laporan realisasi
anggaran disusun berdasarkan basis khas. Perbedaan utama antara LRA dan L AK adalah
Disajikan nya transaksi non anggaran di L AK tetapi tidak disajikan di LRA. Disamping itu
juga terdapat perbedaan klasifikasi anggaran karena perbedaan tujuan pelaporannya.

Laporan realisasi anggaran Dengan Neraca, dalam penghitungan saldo sisa lebih atau kurang
pembiayaan anggaran merupakan selisih antara Sur ploes atau defisit dan total pembelian
akan dimasukkan pada perkiraan sisa lebih atau kurang pembiayaan anggaran dalam neraca
sebagai Ekuitas dana lancar.

Neraca dengan laporan arus kas, dalam penyajian saldo kas. Selisih antara saldo awal dan
akhir kas di bendahara umum dalam neraca merupakan kenaikan atau penurunan kas
sebagaimana yang disajikan dalam LAK.

Catatan atas laporan keuangan dengan laporan realisasi anggaran neraca dan laporan arus
kas, catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari LRA, neraca
dan LAK Karena catatan atas laporan keuangan menjelaskan atau mengungkapkan lebih rinci
atas Pospos dalam LRA neraca dan LAK.

G. Studi Kasus

Pada tahun 2020, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia melakukan
pemeriksaan terhadap laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga. Hasil
pemeriksaan menunjukkan adanya beberapa temuan yang menunjukkan ketidakpatuhan
terhadap standar akuntansi sektor publik.

Beberapa temuan tersebut antara lain adanya pengakuan pendapatan yang tidak tepat,
penggunaan anggaran yang tidak sesuai dengan peruntukannya, serta ketidakkonsistenan
antara laporan keuangan dengan dokumen pendukungnya.Berikut adalah salah satu studi
kasus tentang laporan keuangan akuntansi sektor publik di Indonesia beserta link websitenya:

Studi Kasus: Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga

Link Website: https://www.bpk.go.id/hasil-pemeriksaan/hasil-pemeriksaan-lkpp/42690-


laporan-keuangan-pemerintah-daerah-kabupaten-purbalingga

Berdasarkan temuan tersebut, BPK merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah


Kabupaten Purbalingga untuk memperbaiki penyusunan laporan keuangan dan tata kelola
keuangan yang lebih transparan dan akuntabel.
Studi kasus ini menunjukkan pentingnya penyusunan laporan keuangan akuntansi sektor
publik yang baik dan akuntabel untuk menjaga kepercayaan masyarakat serta menjalankan
tata kelola keuangan yang baik dan benar.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan laporan keuangan adalah memberikan formasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan dan arus entitas kas Yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Laporan keuangan juga menyajikan formasi bagi pengguna mengenai indikasi apakah
sumber daya telah diperoleh dan digunakan secara sesuai dengan anggaran, dikasih apakah
sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai dengan ketentuan, termasuk batas anggaran
ditetapkan oleh DPR atau DPRD.

Sesuai amanat undang undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara dan undang
undang nomor satu tahun 2004 tentang perbedaan negara pemerintah diwajibkan menerapkan
basis Akutansi akrual secara penuh atas pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja
negara paling lambat tahun anggaran 2008.

Penyajian laporan keuangan sebagai laporan pertanggung jawaban pelaksanaan APBN atau
APBD diwajibkan untuk setiap periode tahun anggaran di mana dalam masa satu tahun
anggaran terhitung mulai 1 Januari sampai 31 Desember.

Sesuai dengan undang undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara dan undang
undang nomor satu tahun 2004 tentang perbendaharaan negara, laporan Keuangan
pemerintah pokok setidak-tidaknya terdiri atas laporan realisasi anggaran, neraca, laporan
arus kas, dan catatan atas laporan keuangan disajikan oleh setiap entitas pelaporan.

B. Saran

Saran yang dapat kami berikan, materi tentang Laporan Keuangan Sektor Publik mungkin
cocok digunakan dan dipelajari bagi para pembaca, agar dapat memahami bagaimana tentang
Laporan Keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

Ikhsan, A. d. (2019). Akuntansi Sektor Publik. Medan: Madenatera.

Anda mungkin juga menyukai