Dosen Pengampu
Sri Yuni, SE., M.Si
Oleh :
Kelompok 2
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam cipataan-Nya.
Kami disini akhirnya merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang
kami beri judul ANGGARAN SEBAGAI OBJEK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKsebagai tugas
mata kuliah Akuntansi Sektor Publik. Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang
anggaran sebagai objek akuntansi sektor publik, keterkaitan keuangan negara dan daerah dengan
akuntansi sektor publik, dan sistem akuntansi keuangan sebagai bagian dari penganggaran sektor
publik.
Dan kami memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran
sangat kami butuhkan guna memperbaikinya di lain waktu.
Andrian K, Dkk.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa keterkaitan antara keuangan negara dan daerah dengan akuntansi sektor
publik.?
2. Bagaimana sistem akuntansi keuangan yang berkaitan dengan pengangaran dalam
akuntansi sektor publik.?
C. TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang, demikian pula dengan segala sesuatu yang baik berupa uang maupun barang yang dapat
dijadikan milik negara sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban dimaksud
(Sugujanto dkk., 1995). Hak-hak negara adalah segala hak atau usaha yang dilakukan oleh
pemerintah dalam rangka mengisi kas negara, misalnya hak mencetak uang, menarik pajak
dan retribusi, serta mengadakkan pinjaman. Kewajiban negara adalah kewajiban pemerintah
untuk menyelenggarakn tugas negara, sebagaimana dicantumkan dalam Pembukaan UUD
1945, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM), dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP), serta UU APBN yang pada
prinsipnya adalah untuk menyejahterakan rakyat, melayani masyarakat umum, dan sebagai
aparat pembangunan (agent of development).
Ruang lingkup keuangan negara dapat dikelompokkan yang dikelola langsung oleh
pemerintah dan yang dipisahkan pengurusannya. Keuangan yang dikelola pemerintah pusat
adalah komponen keuangan negara yang mencakup seluruh penerimaan dan pengeluarannya
yang tercantumm dalam APBN dan barang-barang inventaris milik negara. Sedangkan
keuangan negara yang dikelola langsung oleh pemerintah daerah adalah anggaran yang
tercantum dalam APBD dan barang-barang inventaris milik daerah.
3
Anggaran negara dalam arti sempit merupakan rencana pengeluaran dan penerimaan
hanya dalam jangka waktu satu tahun. Sedangkan dalam arti luas, anggaran negara berarti
jangka waktu perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran. Jadi, dalam arti
luas anggaran mencakup suatu daur anggaran, daur anggaran merupakan proses
penganggaran secara terus-menerus, dimulai dari tahap penyusunan anggaran oleh pihak-
pihak yang berwenang. Pihak akuntansi (keuangan) diperlukan pada tahap pelaksanaan
anggaran, yang diharapkan dapat menghasilkan laporan keuangan pemerintah dan pada tahap
pemeriksaan pelaksanaan anggaran, yang akan memeriksa (mengaudit) laporaan keuangan
pemerintah oleh otoritas pengawasan fungsional.
Apabila akuntansi merupakan sebuah proses, maka harus ada input dan output dari
akuntansi. Input akuntansi merupakan transaksi keuangan yang tercermindalam bukti
transaksi dalam suatu entitas yang mengalami proses pengidentifikasian, mengukur, mencatat
yang menghasilkan output berupa laporan keuangan. Sedangkan entitas disini merujuk pada
sebuah organisasi seperti perusahaan, pemerintah (pusat dan daerah), dsb. Output dari
akuntansi merupakan laporan keuangan yang berisi tentang informasi akuntansi yang
digunakan untuk membantu pengambilan keputusan ekonomis.
Dari sisi pengguna informasi sebagaimana disebutkan dalam definisi diatas, bahwa
penyediaan informasi akuntansi yang ditujukan untuk pengguna eksternal disebut dengan
akuntansi keuangan, sedangkan penyediaan informasi untuk pengguna internal disebut
dengan akuntansi manajemen. Jadi, dalam konteks organisasi sektor publik atau
pemerintahan, akuntansi pemerintahan yang ditujukan untuk menghasilkan informasi
keuangan bagi pengguna eksternal pemerintah adalah akuntansi keuangan pemerintah.
Pengguna eksternal dari laporan keuangan pemerintah/pemerintah daerah sebagaimana yang
dimaksudkan oleh Halim dan Kusufi (2012 ), adalah DPR/DPRD, BPK, Investor, kreditur,
donatur, analis ekonomi dan akademisi, rakyat, LSM, pemerintah pusat (pemda) dan
pemerintah daerah lainnya. Sedangakan akuntansi pemerintah yang ditujukan untuk
4
menghasilkan informasi bagi pengguna internal dalam pemerintahdisebut dengan akuntansi
manajemen pemerintah.
Output dari akuntansi yang berupa laporan tersebut baik bagi pihak eksternal maupun
internal. Laporan tersebut tentunya melalui sebuah proses yang panjang. Untuk menjamin
bahwa proses tersebut dimulai dari penyediaan input yang baik dan benar, proses pencatatan,
hingga pelaporan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan memerlukan sebuah sistem
dan prosedur. Sistem dan prosedur yang dimaksud tersebut dalam bidang akuntansi disebut
dengan sistem akuntansi atau sistem informasi akuntansi.
Dalam lingkup pengelolaan keuangan negara atau penganggaran sektor publik, sistem
akuntansi diperlukan pada tahap pelaksanaan, terutama untuk sistem akuntansi keuangan
sektor publik, yang dapat dilihat dalam gambar 1. Sementara dalam akuntansi manajemen,
peningkatan kinerja suatu organisasi termasuk kinerja keuangan yang terus berlanjut,
ditentukan dari mulai perusahaan merumuskan dan merencanakan strategi perusahaan.
5
konsep dan teknik yang sangat berkembang dalam akuntansi manajemen dalam dua dekade
ini. Pada awalnya, BSC merupakan alat untuk mengukur kinerja, yang memasukkan tidak
hanya kinerja keuangan melainkan juga kinerja non keuangan. Namun, dalam
perkembangannya BSC dapat dijadikan sarana untuk merumuskan dan menerapkan strategi
organisasi. Meskipun demikian, pengaruh akuntansi keuangan lebih mendominasi dalam
perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia, karena besarnya tuntutan publik kepada
organisasi sektor publik (dalam hal ini adalah pemerintah) untuk lebih transparan dan
akuntabel, dan sarana untuk mewujudkan transparansi publik dan akuntabilitas publik adalah
dengan laporan keuangan pemerintah. Kurang berkembangnya teknik akuntansi manajemen
pada organisasi sektor publik, terutama pada organisasi pemerintahan, disebabkan akuntansi
belum diposisikan sebagai alat bantu manajemen dalam mengambil keputusan yang berguna.
Dalam organisasi sektor publik, anggaran menjadi informasi keuangan yang paling
penting dan merupakan bagian utama dari akuntansi pemerintahan (Sugijanti, dkk., 1995).
Anggaran dalam akuntansi sektor publik tidak hanya masuk dalam bidakng akuntansi
manajemen, melainkan juga akuntansi keuangan karena adanya Laporan Realisasi Anggaran
(LRA) yang merupakan bagian dari laporan keuangan pemerintah untuk pihak eksternal.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA
Halim, Abdul dan M. Syam Kusufi. 2012. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan
Halim, Abdul. 2010.” Memahami Sistem Akuntansi sebagai Elemen Pengelolaan Keuangan
Negara dan Daerah”. Diedit oleh Abdul Halim, Yanuar E. Restianto, dan I Wayan
Karman, di dalam I Seri Bunga rampai Akuntansi Sektor Publik, Sistem Akuntansi Sektor
Publik:Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat- Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah- Kapita
Seleksa Sistem Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : STIM YKPN.