Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ANGGARAN SEBAGAI OBJEK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik

Dosen Pengampu
Sri Yuni, SE., M.Si

Oleh :
Kelompok 2

Andrian Kevin Susanto BCA 117 131


Anzela Venie BCA 117 099
Ariya Saputra BCA 117 106
Asy BCA 117 149
Bidan Ruth Onye Sari BCA 117 136
Deri Prasetio BCA 117 142
Dhienda Ziansis Natasha Unjung BCA 117 135
Pebri Siswanto BCA 117 140
Rifka Koresy BCA 117 157

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam cipataan-Nya.
Kami disini akhirnya merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang
kami beri judul ANGGARAN SEBAGAI OBJEK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKsebagai tugas
mata kuliah Akuntansi Sektor Publik. Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang
anggaran sebagai objek akuntansi sektor publik, keterkaitan keuangan negara dan daerah dengan
akuntansi sektor publik, dan sistem akuntansi keuangan sebagai bagian dari penganggaran sektor
publik.

Dan kami memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran
sangat kami butuhkan guna memperbaikinya di lain waktu.

Palangka Raya, 18 Maret 2019

Andrian K, Dkk.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i


BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 2
C. TUJUAN ..................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
A. KETERKAITAN KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH DENGAN AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK.............................................................................................................................. 3
B. SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN SEBAGAI BAGIAN DARI PENGANGGARAN
SEKTOR PUBLIK.............................................................................................................................. 4
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................... 7
A. KESIMPULAN ........................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anggaran merupakan managerial plan for actionuntuk memfasilitasi


tercapainya tujuan organisasi karena anggaran merupakan artikulasi dari perumusan dan
perencanaan strategis. Begitu pula dalam organisasi sektor publik, anggaran
menjadi rencana manajerial yang strategis untuk mencapai tujuan organisasi sektor
publik sebagai penyedia pelayanan publik yang prima. Anggaran dalam sektor publik juga
sering disebut sebagai anggaran publik yang merujuk pada anggaran pemerintah,
dikarenakan organisasi pemerintah merupakan organisasi dalam sektor publik yang
domainnya paling luas. Anggaran publik dapat terwujud dalam bentuk APBN
danAPBD yang merupakan bagian dari keuangan negara, yang mana APBN dan
APBD merupakan inti dari keuangan negara karena mengandung informasi keuangan
yang paling penting bagi pemerintah.

Akuntansi sektor publik atau akuntansi pemerintahan merupakan seni


pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan transaksi ekonomi dalam organisasi
pemerintahan, yang aktivitasnya berdasarkan pada anggaran yang telah ditentukan
sebelumnya.Organisasi sektor publik yang dimaksud disini adalah organisasi yang berada
dibawah naungan kendali pemerintah, yang tidak bertujuan untuk mencari laba, melainkan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas melalui pelayanan masyarakat, seperti
kesehatan, pendidikan, keamanan, dan lain-lain.

1
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa keterkaitan antara keuangan negara dan daerah dengan akuntansi sektor
publik.?
2. Bagaimana sistem akuntansi keuangan yang berkaitan dengan pengangaran dalam
akuntansi sektor publik.?

C. TUJUAN

1. Mengetahui keterkaitan keuangan negara dan daerah dalam akuntansi sektor


publik
2. Mengetahui sistem dari akuntansi keuangan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. KETERKAITAN KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH DENGAN


AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang, demikian pula dengan segala sesuatu yang baik berupa uang maupun barang yang dapat
dijadikan milik negara sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban dimaksud
(Sugujanto dkk., 1995). Hak-hak negara adalah segala hak atau usaha yang dilakukan oleh
pemerintah dalam rangka mengisi kas negara, misalnya hak mencetak uang, menarik pajak
dan retribusi, serta mengadakkan pinjaman. Kewajiban negara adalah kewajiban pemerintah
untuk menyelenggarakn tugas negara, sebagaimana dicantumkan dalam Pembukaan UUD
1945, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM), dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP), serta UU APBN yang pada
prinsipnya adalah untuk menyejahterakan rakyat, melayani masyarakat umum, dan sebagai
aparat pembangunan (agent of development).

Ruang lingkup keuangan negara dapat dikelompokkan yang dikelola langsung oleh
pemerintah dan yang dipisahkan pengurusannya. Keuangan yang dikelola pemerintah pusat
adalah komponen keuangan negara yang mencakup seluruh penerimaan dan pengeluarannya
yang tercantumm dalam APBN dan barang-barang inventaris milik negara. Sedangkan
keuangan negara yang dikelola langsung oleh pemerintah daerah adalah anggaran yang
tercantum dalam APBD dan barang-barang inventaris milik daerah.

Keuangan negara yang dipisahkan kepemilikannya adalah komponen keuangan milik


negara yang kepengurusannya dipisahkan dan cara pengelolaannya berdasarkan hukum
publik atau perdata. Conntohnya adalah BUMN yang dapat berbentuk perusahaaan jawatan,
Perum, perusahaan perseroan, bank pemerintah, dan lembaga keuangan pemerintah.

Keterkaitan keuangan daerah dengan anggaran negara (pemerintah) memang sangat


erat, karena bertambah atau berkurangnya keuangan negara berdasarkan pelaksanaan
anggaran negara, sehingga pengurusan keuangan negara juga dilaksanakan pada pelaksanaan
anggaran negara. Contohnya adalah APBN dan APBD. APBN dan APBD ini merupakan inti
dari keuangan (akuntansi) pemerintahan, karena anggaran merupakan informasi keuangan
paling penting yang dihasilkan oleh pemerintah.

3
Anggaran negara dalam arti sempit merupakan rencana pengeluaran dan penerimaan
hanya dalam jangka waktu satu tahun. Sedangkan dalam arti luas, anggaran negara berarti
jangka waktu perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran. Jadi, dalam arti
luas anggaran mencakup suatu daur anggaran, daur anggaran merupakan proses
penganggaran secara terus-menerus, dimulai dari tahap penyusunan anggaran oleh pihak-
pihak yang berwenang. Pihak akuntansi (keuangan) diperlukan pada tahap pelaksanaan
anggaran, yang diharapkan dapat menghasilkan laporan keuangan pemerintah dan pada tahap
pemeriksaan pelaksanaan anggaran, yang akan memeriksa (mengaudit) laporaan keuangan
pemerintah oleh otoritas pengawasan fungsional.

B. SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN SEBAGAI BAGIAN DARI


PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Menurut American Accounting Association (1996) akuntansi adalah suatu proses


pengidentifikasian,pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari
suatu organisasi atau entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka mengambil
keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan.

Apabila akuntansi merupakan sebuah proses, maka harus ada input dan output dari
akuntansi. Input akuntansi merupakan transaksi keuangan yang tercermindalam bukti
transaksi dalam suatu entitas yang mengalami proses pengidentifikasian, mengukur, mencatat
yang menghasilkan output berupa laporan keuangan. Sedangkan entitas disini merujuk pada
sebuah organisasi seperti perusahaan, pemerintah (pusat dan daerah), dsb. Output dari
akuntansi merupakan laporan keuangan yang berisi tentang informasi akuntansi yang
digunakan untuk membantu pengambilan keputusan ekonomis.

Dari sisi pengguna informasi sebagaimana disebutkan dalam definisi diatas, bahwa
penyediaan informasi akuntansi yang ditujukan untuk pengguna eksternal disebut dengan
akuntansi keuangan, sedangkan penyediaan informasi untuk pengguna internal disebut
dengan akuntansi manajemen. Jadi, dalam konteks organisasi sektor publik atau
pemerintahan, akuntansi pemerintahan yang ditujukan untuk menghasilkan informasi
keuangan bagi pengguna eksternal pemerintah adalah akuntansi keuangan pemerintah.
Pengguna eksternal dari laporan keuangan pemerintah/pemerintah daerah sebagaimana yang
dimaksudkan oleh Halim dan Kusufi (2012 ), adalah DPR/DPRD, BPK, Investor, kreditur,
donatur, analis ekonomi dan akademisi, rakyat, LSM, pemerintah pusat (pemda) dan
pemerintah daerah lainnya. Sedangakan akuntansi pemerintah yang ditujukan untuk

4
menghasilkan informasi bagi pengguna internal dalam pemerintahdisebut dengan akuntansi
manajemen pemerintah.

Output dari akuntansi yang berupa laporan tersebut baik bagi pihak eksternal maupun
internal. Laporan tersebut tentunya melalui sebuah proses yang panjang. Untuk menjamin
bahwa proses tersebut dimulai dari penyediaan input yang baik dan benar, proses pencatatan,
hingga pelaporan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan memerlukan sebuah sistem
dan prosedur. Sistem dan prosedur yang dimaksud tersebut dalam bidang akuntansi disebut
dengan sistem akuntansi atau sistem informasi akuntansi.

Dalam lingkup pengelolaan keuangan negara atau penganggaran sektor publik, sistem
akuntansi diperlukan pada tahap pelaksanaan, terutama untuk sistem akuntansi keuangan
sektor publik, yang dapat dilihat dalam gambar 1. Sementara dalam akuntansi manajemen,
peningkatan kinerja suatu organisasi termasuk kinerja keuangan yang terus berlanjut,
ditentukan dari mulai perusahaan merumuskan dan merencanakan strategi perusahaan.

Gambar 1 : Lingkup Pengelolaan Keuangan Daerah

Contoh keterkaitan hubungan strategi dengan kinerja organisasi dirumuskan dengan


baik oleh konsep balanced scorecard (BSC). BSC sama halnya dengan konsep ABC, menjadi

5
konsep dan teknik yang sangat berkembang dalam akuntansi manajemen dalam dua dekade
ini. Pada awalnya, BSC merupakan alat untuk mengukur kinerja, yang memasukkan tidak
hanya kinerja keuangan melainkan juga kinerja non keuangan. Namun, dalam
perkembangannya BSC dapat dijadikan sarana untuk merumuskan dan menerapkan strategi
organisasi. Meskipun demikian, pengaruh akuntansi keuangan lebih mendominasi dalam
perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia, karena besarnya tuntutan publik kepada
organisasi sektor publik (dalam hal ini adalah pemerintah) untuk lebih transparan dan
akuntabel, dan sarana untuk mewujudkan transparansi publik dan akuntabilitas publik adalah
dengan laporan keuangan pemerintah. Kurang berkembangnya teknik akuntansi manajemen
pada organisasi sektor publik, terutama pada organisasi pemerintahan, disebabkan akuntansi
belum diposisikan sebagai alat bantu manajemen dalam mengambil keputusan yang berguna.

Dalam organisasi sektor publik, anggaran menjadi informasi keuangan yang paling
penting dan merupakan bagian utama dari akuntansi pemerintahan (Sugijanti, dkk., 1995).
Anggaran dalam akuntansi sektor publik tidak hanya masuk dalam bidakng akuntansi
manajemen, melainkan juga akuntansi keuangan karena adanya Laporan Realisasi Anggaran
(LRA) yang merupakan bagian dari laporan keuangan pemerintah untuk pihak eksternal.

Gambar 1 menunjukkan bahwa akuntansi berada pada tahap pelaksanaan anggaran


bersamaan dengan penatausahaan. Keduanya menjadi alat bagi aparatur pemerintahan untuk
mengelola anggaran publik dan menghasilkan informasi keuangan untuk pengambilan
keputusan ekonomi manajerial pemerintahan pihak eksternal pemerintah. Output dari proses
pelaksanaan anggaran akan menghasilkan Laporan Pelaksanaan APBD (konteks pemerintah
daerah). Laporan pelaksanaan anggaran hasil dari proses penatausahaan adalah Laporan
Pertanggungjawaban Anggaran, sedangkan proses akuntansi menghasilkan laporan keuangan.
Laporan Pelaksanaan Anggaran akan dijadikan evaluasi kinerja pemerintah sehingga hasil
evaluasi tersebut akan menjadi pertimbangan untuk merumuskan dan merencanakan program
dan kegiatan tahun berikutnya. Dari penjelasan diatas, jelaslah bahwa anggaran menjadi
bagian utama dari pelaksanaan akuntansi di pemerintahan.

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Anggaran merupakan managerial plan for action untuk memfasilitasi tercapainya


tujuan organisasi. Angaran merupakan artikulasi dari perumusan dan perencanan strategis
anggaran menjadi informasi keuangan yang paling penting dalam organisasi sektor publik
dan merupkan bagian utama dari akuntansi pemerintah. Anggaran dalam akuntansi sektor
publik tidak hanya masuk dalam bidang akuntansi manajemen, melainkan juga akuntansi
keuangan dengan adanya Laporan Realisasi Anggaran (LRA) yang merupakan bagian dari
laporan keuangan pemerintah untuk pihak eksternal. Oleh karena itu, akuntansi berada pada
tahapan pelaksaan dalam penganggaran sektor publik. Sistem akuntansi di Indonesia
mengalami beberapa kali perkembangan tergantung dari perubahan aturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia, terutama perkembangan akuntansi pemerintah daerah.
Perkembangan manajemen keuangan daerah dan akuntansi pemerintahan di Indonesia dibagi
menjadi empat tahap perubahan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Halim, Abdul dan M. Syam Kusufi. 2012. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan

Daerah, edisi-4. Jakarta: Salemba Empat.

Halim, Abdul. 2010.” Memahami Sistem Akuntansi sebagai Elemen Pengelolaan Keuangan

Negara dan Daerah”. Diedit oleh Abdul Halim, Yanuar E. Restianto, dan I Wayan
Karman, di dalam I Seri Bunga rampai Akuntansi Sektor Publik, Sistem Akuntansi Sektor
Publik:Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat- Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah- Kapita
Seleksa Sistem Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : STIM YKPN.

Anda mungkin juga menyukai