2021 ASPEK KELEMBAGAAN DALAM PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Proses pembentukan standar akuntansi atau sering disebut dengan standard
setting process merupakan proses yang cukup pelik oleh karena melibatkan aspek politik, bisnis, sosial budaya. Aspek politik cukup dominan karena tarikan beberapa kepentingan baik pihak pemerintah, swasta maupun profesi akuntan itu sendiri. Dilihat dari aspek bisnis, standar akuntansi akan berkembang seiring dengan perkembangan dunia bisnis. Munculnya transaksi-transaksi baru yang semakin kompleks menuntut adanya standar akuntansi yang mengatur transaksi tersebut. Oleh karena standar akuntansi akan diterapkan pada suatu komunitas tertentu maka aspek sosial budaya juga akan mewarnai penyusunan standar tersebut. Perlunya melihat sejarah pembentukan standar akuntansi di Amerika karena profesi akuntansi di USA sudah cukup lama sehingga memudahkan bagi kita untuk melihat pengaruh berbagai aspek diatas terhadap penyusunan standar akuntansi. Pergeseran pusat perkembangan akuntansi ke Amerika Serikat disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat dan yang telah mengubah Amerika Serikat menjadi kekuatan ekonomi yang paling dominan di dunia. Disamping itu dengan mengetahui sejarah penyusunan standar di Amerika akan memudahkan memahami proses penyusunan standar akuntansi di Indonesia. Hal ini disebabkan proses penyusunan standar akuntansi di Indonesia pada prinsipnya hanya mengadopsi standar akuntansi Amerika dan standar akuntansi Internasional. 4.1 Penyusunan Standar Akuntansi di AS
4.2 Periode Pembentukan (1930 - 1946)
4.3 Komite Prosedur Akuntansi (1936 - 1946)
4.4 Periode setelah Perang (1946 - 1959)
4.5 Periode Berakhirnya Committee On Accounting Procedure (CAP) dan Periode
Modern (1959 - 2002) A. Periode Berakhirnya CAP Periode dari tahun 1957-1959 merupakan periode transisi pengembangan standar akuntansi di Amerika. Kritik terhadap CAP makin meningkat khususnya kritik yang mengecam CAP. Financial executive dan para praktisi akuntansi pada perusahaan kecil mengeluh bahwa mereka tidak pernah diminta pendapat mereka terhadap usulan ARBs. Banyak orang merasa bahwa CAP bekerja terlalu lambat dan selalu menolak terhadap isu-isu kontroversial. Dalam pertemuan tahunan AICPA tahun 1957 dibentuk Special Committee on Research Program. Laporan dari komite ini menjadi cikal bakal didirikannya Accounting Principles Board (APB) dan Accounting Research Division. Laporan itu menekankan perlunya riset untuk mengembangkan standar akuntansi. B. Periode Modern Dengan dibentuknya APB dan Accounting Research Division pada tahun 1959, mulailah pengembangan standar akuntansi dilakukan melalui riset terlebih dahulu. Divisi riset adalah lembaga otonom memiliki seorang direktur yang mempunyai otoritas untuk mempublikasikan hasil temuan staf riset yang berkaitan dengan pengembangan prinsip akuntansi. Untuk menetapkan topik riset, direktur divisi akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan APB. Jika keduanya tidak ada persetujuan, maka APB berhak menentukan topik apa yang harus dilakukan riset oleh divisi. Hasil dari proyek penelitian ini dipublikasikan dalam bentuk Accounting Research Studies (ARS). Awal keberadaan APB dipenuhi dengan rasa keraguan dan kegagalan. Hasil studi riset tidak diterima oleh profesi khususnya kontroversi berkaitan dengan masalah investment tax credit. Ada dua alternatif perlakuan terhadap investment tax credit saat itu yaitu : (1) pengakuan tax benefit pada saat diterima, yang didesain dengan flow-through method, dan (2) mengakui tax benefit selama umur aktiva yang disebut dengan deferred method. APB tidak merekomendasikan untuk melakukan penelitian berkaitan dengan hal ini, tetapi langsung menerbitkan APB Opinion No 2 yang mengakui deferred method. Opini ini menimbulkan pertentangan dari tiga kantor akuntan besar yang memerintahkan kliennya untuk tidak perlu mengikuti pendapat APB. Lebih jauh lagi SEC pada bulan Januari 1963 menerbitkan ASR 96 yang memperbolehkan kedua metode pengakuan investment tax credit kepada perusahaan yang go publik. Jelas bahwa kantor akuntan besar dan SEC menantang langsung otoritas APB. Sebagai akibatnya APB menerbitkan Opini No 4 yang memperbolehkan kedua metode tersebut. Kritik-kritik lebih lanjut muncul terhadap APB dari tahun 1965 sampai 1967 berkaitan dengan kontroversi opini APB. 1) Laporan Komite Wheat and Trueblood Oleh karena kritik terhadap APB bermunculan terus, maka dalam bulan April 1971 AICPA membentuk dua grup study yaitu “ The Study Group on Establishment Of Accounting Principles” yang dipimpin oleh Francis M Wheat mantan komisi SEC dan pengkritik terdepan profesi akuntansi. Grup lainnya adalah “The Study Group on the Objectives of Financial Statement” yang dipimpin oleh Robert M Trueblood. Laporan Komite Wheat selesai dalam bulan Maret 1972 yang menghendaki adanya perubahan signifikan pengembangan standar akuntansi. Rekomendasi komite ini antara lain: a) Pembentukan Financial Accounting Foundation. Lembaga ini memiliki 9 trustee dengan tugas utama mengangkat anggota Financial Accounting Standard Board (FASB) dan mencari dana untuk menjalankan operasinya. b) Pembentukan FASB. Dewan ini memiliki 7 orang anggota full time dan menetapkan standar pealporan keuangan. c) Pembentukan Financial Accounting Standard Advisory Council dengan jumlah anggota 20 orang dan berkonsultasi dengan FASB untuk menetapkan prioritas dan task force dari reaksi terhadap usulan standar. Rekomendasi ini diterima oleh AICPA pada bulan Juni 1972 dan FASB resmi berdiri 1 Juli 1973. 2) Mekanisme Operasional FABS Prosedur penyusunan standar dimulai dengan melakukan identifikasi masalah. Kemudian dibentuk task force untuk mengeksplorasi segala aspek dari masalah tadi. Hasil kajian ini berupa discussion memorandum yang mengidentifikasi semua isu dan kemungkinan penyelesaiannya. Discussion memorandum ini disebarkan ke pihak-pihak yang berkepentingan. FASB kemudian melaksanakan public hearing dimana semua pihak yang berkepentingan memberikan pandangannya kepada dewan. Setelah public hearing, diterbitkan exposure draft dari standar dan dimintakan pendapat secara tertulis kepada semua pihak yang berkepentingan. Setelah mempertimbangkan komentar tertulis atas exposure draft diterbitkan exposure draft baru (jika diperlukan perubahan yang signifikan) atau final vote diambil oleh dewan FASB. Diperlukan pendapat mayoritas dari anggota FASB (yaitu 4 dari 7 anggota menyetujui) agar dapat diterbitkan standar akuntansi final.
4.6 Periode Setelah Skandal Akuntansi (2002 - Sekarang)
A. Aturan Dalam Sarbanes-Oxley Act 2002 Dalam lingkup praktik akuntansi di Amerika, skandal akuntansi yang dimulai kasusnya Enron tahun 2001 diikuti WorldCom tahun 2002 dan perusahaan lainnya merupakan fenomena menarik yang menampar akuntan. Kasus WorldCom merupakan kasus kebangkrutan terbesar dan terheboh dalam sejarah akuntansi dimans manajemen WorldCom secara sengaja memalsukan data laba perusahaan. Artuh Anderson, auditor WorldCom gagal mengungkap pengalihan dana sebesar US$3.85 milyar untuk menaikkan pendapatan. Kasus Enron juga menunjukkan pola serupa yaitu praktik manajemen laba, dimana Enron melaporkan laba yang tinggi dan menggunakan transaksi yang sangat kompleks dan direkayasa untuk mencapai tujuan mereka. Kasus tersebut mendorong pemerintah Amerika melakukan reformasi praktik corporate governance dan praktik pelaporan keuangan. Sarbanas-Oxley Public Company Accounting Reform and Investor Protection Act (SOX) disetujui dan disyahkan oleh US Congress pada tahun 2002. Tujuan utama SOX adalah untuk melindungi kepentingan investor dengan cara memperbaiki akurasi dan reliabilitas disclosure sesuai dengan persyaratan perundangan yang berlaku. Dengan tujuan meningkatkan kepercayaan investor, SOX mewajibkan CEO, dan CFO perusahaan yang terdaftar di pasar modal, secara hukum bertanggung jawab terhadap kebenaran laporan keuangan yang mereka tanda tangani. Salah satu implikasi SOX terhadap profesi akuntansi adalah bahwa auditor perusahaan yang terdaftar di pasar modal wajib mengeluarkan tiga opini: (1) opini tentang kewajaran penyajian laporan keuangan, (2) penelitian manajemen atas internal control dalam pelapoan keuangan, (3) opini tentang penilaian auditor atas keefektivan internal control dalam pelaporan keuangan. B. The Public Company Accountability Oversight Board Atas dasar ketentuan yang terdapat dalam SOX, di Amerika dibentuk Public Company Accountability Oversight Board (PCAOB). PCAOB ini merupakan organisasi nirlaba swasta terdiri dari lima anggota yang bersertifikat akuntan publik (certified public accountant). Misi utama PCAOB adalah untuk melindungi kepentingan investor dan kepentingan publik dengan cara mengawasi auditor perusahaan publik dalam menyajikan laporan audit yang independen, jujur, dan informatif. SOX memberi wewenang kepada PCAOB untuk membuat aturan tentang pendaftaran (perizinan) dan pelaporan kantor akuntan publik, standar audit dan standar profesional lainnya, serta inspeksi dan investigasi atas kegiatan kantor akuntan publik. DAFTAR PUSTAKA
Apriani dan Omar, Maychella. 2018. “ASPEK KELEMBAGAAN DALAM
PENGEMBANGAN AKUNTANSI”. URL: https://pdfcoffee.com/makalah- presentasi-aspek-kelembagaan-dalam-pengembangan-akuntansidocx-pdf- free.html . Diakses pada 18 September 2021. Wibawa, Arya. “ASPEK KELEMBAGAAN DALAM PENGEMBANGAN AKUNTANSI”. URL: https://pdfcoffee.com/aspek-kelembagaan-dalam- pengembangan-akuntansi-7-pdf-free.html . Diakses pada 18 September 2021. Resum Kuliah. “SEJARAH KELEMBAGAAN, CONSEPTUAL FRAMEWORK DAN IFRS SEJARAH KELEMBAGAAN”. URL: http://resum-kuliah.blogspot.com/2011/04/sejarah-kelembagaan-conseptual.html . Diakses pada 18 September 2021.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro