Bab 4
Aspek Kelembagaan Dalam
Pengembangan Akuntansi
Kelompok 11
1. Adityo Leonardo (B12.2017.03397)
2. Ravenska D.M (B12.2017.03378)
3. M. Maulvi Rahmawan (B12.2017.03376)
4. Dwi Setyo Hendrawan (B12.2017.03405)
TUGAS REVIEW
Bab 4
Aspek Kelembagaan Dalam Pengembangan Akuntansi
Proses pembentukan standar akuntansi merupakan proses yang cukup
pelik karena melibatkan aspek politik, bisnis, sosial budaya. Aspek politik
cukup dominan karena tarikan beberapa kepentingan baik pihak pemerintah,
swasta maupun profesi akuntan itu sendiri. Hal ini dapat dipahami karena
standar akuntansi yang akan diberlakukan akan mengikat semua pihak.
Dilihat dari aspek bisnis, standar akuntansi akan berkembang seiring dengan
perkembangan dunia bisnis. Munculnya transaksi-transaksi bisnis baru yang
semakin komplek menuntut adanya standar akuntansi yang mengatur
transaksi tersebut.
1. Penyusunan Standar Akuntansi di Amerika
Pengembangan standar akuntansi di Amerika dapat dibagi ke dalam tiga
tahap yaitu tahap awal pembentukan (1930-1946). Periode setelah perang
dunia (1946-1959), dan periode modern (1959 sampai sekarang). Periode
sebelum tahun 1930 akuntasnsi di Amerika boleh dikatakan tidak diatur.
Praktek dan prosedur akuntansi yang digunakan oleh dunia usaha umumnya
dianggap rahasia. Satu perusahaan dengan perusahaan lainnya tidak saling
mengetahui prosedur akuntansi yang digunakan. Yang dapat menyebabkan
atau di nilai menyesatkan para investor Sebagai akibat terjadi ketidak
seragaman dalam praktek akuntansi antar perusahaan bahkan antar
perusahaan dalam industri yang sama. Oleh sebab itu Negara Amerika perlu
mengembangkan Standar Akuntansi yang ada Amerika yang dapat
meningkatkan kualitas usaha yang ada di Amerika. Pengaruh manajemen
dalam pembentukan prinsip-prinsip akuntansi dan perkembangan laporan
keuangan muncul dari meningkatnya jumlah pemodal dan Investor di pasar
modal.
2. Periode Pembentukan (1930 – 1945)
Usaha pertama mengembangkan standar dimulai dengan adanya
persetujuan antara American Institut Certified Public Accountant (AICPA) dan
New York Stock Exchanges. Hasil kerjasama ini adalah format draft “Five Broad
Accounting Principles” yang disiapkan oleh Komite AICPA dan disetujui oleh
Komite NYSE pada tanggal 22 September 1932. Dokumen ini merupakan
usaha formal untuk mengembangkan “Generally Accepted Accounting
Principles” dan dimasukan ke dalam Accounting Research Bulletin (ARB) No.
43. Upaya bersama yang dilakukan NYSE dan AICPA memiliki pengaruh besar
dalam pembuatan kebijakan akuntansi di Amerika Serikat. AICPA berpendapat
bahwa penyelesaian terbaik adalah melalui 2 pendekatan yaitu:
Memberikan pendidikan kepada pemakai laporan akuntansi yang
berkaitan dengan laporan keuangan.
Perbaikan pelaporan keuangan agar lebih informative bagi pemakai.
Dengan dua pendekatan tersebut di nilai supaya kualitas akuntansi di
amerika lebih bagus lagi supaya meningkatkan para investor dan pemodal
masuk ke pasar modal amerika.
3. Komite Prosedur Akuntansi (1936 – 1946)
Pada fase ini perumusan standar akuntansi didomilisi oleh profesi. Pada
periode organisasi tumbuh dan perkembangan dengan pesat. Pada fase ini
pulalah keluar Securities Acts, yaitu peraturan tentang modal pada tahun 1933
dan 1934 yang merupakan bentuk campur tangan pemerintah dalam
akuntansi. Tahun 1933 AICPA membentuk Special Commitee on Development
of Accounting Priciples, yaitu komite khusus pengembangan prinsip akutansi.
Namun tidak banyak yang bisa dikerjakan oleh Komite ini dan kemudian
diganti dengan Committee on Accounting Procedures (CAP). CAP mulai tahun
1939 menerbitkan prinsip akuntansi yang memiliki dukungan otoritas. Selama
periode dua tahun 1938-1939 telah diterbitkan 12 Accounting Reseacrh
Bulletin (ARB). Pada awalnya SEC merasa puas dengan usaha yang dilakukan
oleh profesi akuntansi untuk menyusun prinsip akuntansi. Tetapi tidak semua
anggota profesi akuntansi senang dengan peraturan akuntansi yang
dikembangkan selama periode tersebut. Namun ada dua kontribusi penting
yang dihasilkan. Pertama, keseragaman praktek akuntansi secara signifikan
telah mengalami perbaikan. Kedua, kebijakan akuntansi yang dibuat di
Amerika dibuat hanya untuk sektor swasta.
4. Periode Setelah Perang (1946 – 1959)
Goncangan ekonomi yang lebih besar terjadi pada periode pasca
perang. Industri menginginkan modal yang besar untuk memperluas
bisnisnya. Perluasan tersebut, sebagai gantinya, menciptakan lapangan
pekerjaan dan uang yang lebih banyak. Dengan dorongan dari stock
exchange, industri mulai menyediakan uang untuk masyarakat. Tahun 1940,
diperkirakan terdapat empat juta pemegang saham di Amerika Serikat. Tahun
1952, jumlah tersebut meningkat menjadi tujuh juta; pada tahun 1962,
jumlah ini meningkat menjadi tujuh belas juta. Dengan demikian, sebagian
besar publik Amerika memiliki kepentingan keuangan langsung dalam
perusahaan yang terdaftar. Laporan keuangan perusahaan merupakan
instrument yang penting dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu
laporan keuangan dan peraturan–peraturan akuntansi yang digunakan dalam
penyiapan laporan keuangan tersebut memperoleh perhatian yang luas.
Masalah utama ini adalah keseragaman atau komparabilitas (perbandingan)
pendapatan yang dilaporkan antara perusahaan yang berbeda. SEC semakin
memberikan tekanan berat untuk profesi akuntansi agar menghilangkan
metode yang berbeda dari akuntansi untuk transaksi serupa yang
mempengaruhi laba bersih. Strategi menimbulkan banyak masalah baru pada
akhir tahun 1940 dan awal tahun 1950an.
5. Periode Berakhirnya Committee On Accounting Procedure (CAP)
Periode 1957-1959 adalah periode transisi pengembangan standar akuntansi
di Amerika. Banyak kritik untuk CAP karena dianggap lambat dan selalu
menolak isu-isu kontroversial, maka pada tahun 1957 AICPA membentuk
Special Committee on Research Program yang menjadi cikal bakal didirikannya
Accounting Principle Board (APB) dan Accounting Research Division.