Tahun 1930 di Amerika Serikat, praktik akuntansi sebagian besar tidak diatur. Praktek
dan prosedur akuntansi yang digunakan oleh perusahaan pada umumnya dianggap sebagai
suatu rahasia perusahaan. Akibatnya, terjadi ketidakseragaman dalam praktik akuntansi
antara perusahaan, baik dari tahun ke tahun dan dalam industri yang sama. Bankir dan
kreditur yang merupakan pengguna utama laporan keuangan, kesulitan menentukan
keputusannya. Bank dan kreditur menekan perusahaan untuk mengungkapkan kas dan
sumber dana perusahaan yang dapat digunakan untuk pembayaran utang. Sekitar tahun 1929,
investor mulai mempertanyakan apakah praktek akuntansi dan pelaporan akuntansi adalah
sarana yang memadai untuk menilai investasi karena laporan keuangan didasarkan pada
praktek akuntansi yang beragam dan sering menyesatkan investor. Terdapat tiga periode
dalam pengembangan standar akuntansi, yaitu tahun-tahun formatif (1930-1946), periode
pasca perang (1946-1959), dan periode modern (1959-sekarang).
1
American Association of Public Accountants namanya diubah menjadi American Institute of
Certified Public Accountants (AICPA) pada tahun 1957. AICPA kemudian menjadi
organisasi nasional. AICPA ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan perkumpulan negara
bagian namun untuk melengkapinya dan mengusahakan agar lebih terdapat keseragaman dan
standarisasi dalam kualifikasi dan ketentuan keanggotaan. Sementara itu, organisasi lain,
yakni American Society of Certified Public Accountants dibentuk pada tahun 1921.
Faktor lain yang yang mendorong meningkatnya permintaan jasa audit, adalah
banyaknya yang mempertanyakan praktek akuntansi selama masa Great Depression pada
tahun 1929. Pertanyaan juga muncul tentang apakah praktik akuntansi memicu keputusan
investasi bisnis yang rendah, namun hal ini tidak dapat dibuktikan. Pemilihan Franklin D.
Roosevelt menjadi presiden pada tahun 1932 dan diberlakukannya peraturan New Deal
menyebabkan perubahan besar dalam akuntansi, mengarahkan Amerika menuju periode
pertama dalam sejarah perkembangan standar akuntansi.
2
b. Formation of the Securities and Exchange Commission (SEC)
Suatu kongres di Amerika Serikat menciptakan Securities and Exchange Commission
(SEC) pada tahun 1934. Tujuan utama SEC adalah untuk mengelola Securities Act of 1933
dan Securities dan Exchange Act of 1934. Keduanya adalah undang-undang sekuritas
nasional pertama di Amerika Serikat. SEC diberi kewenangan khusus untuk menentukan
bentuk dan isi laporan keuangan perusahaan. SEC awalnya puas dengan upaya profesi
akuntansi untuk membuat prinsip akuntansi. Tetapi tidak semua konstituen akuntansi senang
dengan aturan akuntansi yang sedang dikembangkan selama periode ini. Anggota dari
American Accounting Association (AAA) lebih menyukai pendekatan deduktif dalam
perumusan aturan, bertentangan dengan akuntansi pendekatan induktif yang digunakan oleh
Committee on Accounting Procedures (CAP). Namun, tetap saja hal itu membuat dua
kontribusi yang sangat penting. Pertama, praktik akuntansi khususnya dalam hal
keseragaman, meningkat secara signifikan. Kedua, sektor swasta didirikan sebagai sumber
untuk membuat kebijakan akuntansi di Amerika Serikat. Ketika Perang Dunia II dimulai,
pengembangan aturan akuntansi melambat secara signifikan
c. Komite Prosedur Akuntansi (1936-1946)
Pada tahun 1936, CAP didirikan untuk menggantikan Special Committee on
Development of Accounting Principles namun CAP tidak aktif sampai tahun 1938. Pada
tahun 1938, CAP awalnya ingin mengembangkan penyataan prinsip akuntansi komprehensif
yang berfungsi sebagai panduan umum untuk menyelesaikan masalah partikal umum.
Namun, karena pembuatannya dirasa terlalu lama, maka CAP mengadopsi peraturan untuk
mengatasi masalah khusus dan merekomendasikan metode akuntansi yang lebih baik. Tahun
1939 CAP mengeluarkan pernyataan prinsip akuntansi yang memiliki “bantuan berwenang
yang kokoh” sebagai respon atas ASR No 4. Pada era ini tidak banyak dapat menghasilkan
prinsip akuntansi yang komprehensif, tetapi bisa menghasilkan dua kontribusi penting.
Pertama, keseragaman praktek akuntansi berkembang secara signifikan. Kedua, kawasan
privat mulai dijadikan sumber pembuatan aturan akuntansi.
CAP sangat sibuk salama periode paska perang. Secara keseluruhan, delapan belas
ARB dikeluarkan sejak 1946 hingga 1953. Walaupun komite telah berhasil mengurangi
pertanyaan yang timbul tentang praktek akuntansi tahun 1930-an, strategi tersebut
memunculkan masalah-masalah baru selama tahun 1940-an hingga awal 1950-an. Ketika
berusaha mengurangi dugaan yang muncul akan profesi akuntansi, CAP gagal untuk
membuat rekomendasi positif untuk prinsip akuntansi secara umum. Akibatnya, terdapat
kelebigan prinsip akuntansi yang ‘baik’. Berbagai alternatif praktik dilenjutkan untuk
memperindah karena tidak ada landasan dalam teori akuntansi. Situasi ini memicu konflik
antara CAP dan SEC.
CAP merasa bahwa memanfaatkan kinerja operasi jangka pendek akan meningkatkan
perbandingan earning reports di antara perusahaan dan antar tahun-tahun untuk perusahaan
yang sama. Banyak extraordinary gains and losses dikeluarkan dari laba bersih di bawah
current operating performance concept. Akibatnya, CAP mengeluarkan ARB 32 untuk
merekomendasikan konsep tersebut.
The Price-Level Problem
Akhir tahun 1953, profesi akuntansi menaruh perhatian yang besar pada akuntansi di bawah
kondisi tingkat perubahan harga. Sehingga, selama tiga tahun berikutnya terdapat kemajuan
dalam perkembangan prinsip akuntansi.
The Closing years of the CAP
Incrasing Critism
Akhir tahun 1950-an, minat dalam pengembangan prinsip akuntansi. Sayangnya minat dalam
pengembangan prinsip akuntansi ini memunculkan kritik negatif terhadap CAP. Financial
executive dan accounting partitioner dalam perusahaan yang lebih kecil memberikan
komplain bahwa mereka tidak diberi kesempatan cukup untuk menyampaikan opini mereka
dalam penyusunan ARB.
4
Pendekatan Baru
Pada tahun 1957, Alvin R.Jennings menyampaikan pidato pada pertemuan tahunan AICPA.
Ia menganjurkan reorganisasi AICPA untuk mempercepat perkembangan prinsip akuntansi.
Jeannings menekankan perlunya riset sebagai bagian dari program pengembangan.
5
Kredit Pajak Investasi
Pada bulan November 1962, diterbitkan APB No. 2 yang secara keseluruhan dibagi tentang
bagaimana menghitung kredit pajak investasi. Ada 2 alternatif, yaitu: 1) mengakui manfaat
pajak pada tahun yang akan datang dengan metode flow-through, dan 2) mengakui manfaat
pajak selama masa hidup asset terkait, yang disebut metode deferral.
5. PERIODE KONTEMPORER
Dibentuknya FASB menandai periode kontemporer dan menggunakan pendekatan berbeda
dibandingkan APB. FASB mengembangkan standar akuntansi keuangan dan pelaporannya
dengan cara yang paling efisien dan lengkap. FASB tidak diharuskan untuk menetapkan dalil
dan prinsip akuntansi. FASB juga membuat kerangka konseptual, berusaha untuk
menyediakan konstitusi untuk fungsi pengaturan standar.
7
Penilaian terhadap FASB
SEC telah memberikan kewenangan kepada FASB untuk membuat standar akuntansi,
namun faktanya SEC mempunyai otoritas legal untuk mengembangkan standar kapanpun ia
dipilih. CAP dan APB dipandang tidak berhasil dalam mengembangkan teori dasar untuk
pengaturan standar. Pada tahun-tahun awal keberadaan FASB, juga dikritik. Beberapa
mengatakan isu terlalu banyak mengeluarkan pernyataan, sementara yang lain mengeluh
bahwa isu tidak cukup telah menjadi pernyataan. Karena hal ini, review komprehensif
diambil alih oleh Structure Commite of the Board of Trustees of FAF tahun 1976. Tugas
utama dari komite adalah membuat rekomendasi kepada anggota FAF mengenai beberapa
perubahan kerangka dasar yang direkomendasikan oleh FASB dan FASAC. Temuan komite
itu mencakup 17 temuan utama sebagai pendukung proses rancangan standar entitas bisnis,
sehingga FASB adalah badan yang tepat untuk melepaskan tanggung jawab tersebut.
Sehubungan dengan proses pengaturan standar, komite tersebut menemukan bahwa:
a) Proses penetapan standar akuntansi baru membutuhkan banyak pertimbangan cermat
dan cara memandang yang tepat dari keseluruhan elemen
b) Proses memerlukan adanya riset untuk mengetahui besarnya pengaruh yang mungkin
dapat terjadi atas standar yang diusulkan
c) Kesuksesan standar dapat dicapai bila standar tidak dipaksakan penyusunannya
d) Proses asimilasi standar dapat dilakukan dengan pengetahuan dan pemahaman
menyeluruh dari nilai standar yang diusulkan.
FASB telah cukup produktif bila dibandingkan dengan pendahulunya. FASB telah
mengeluarkan lebih dari 135 Pernyataan Standar Laporan Akuntansi Keuangan, serta
berbagai interpretasi dan buletin teknis. Selain itu, antara tahun 1978 dan 1985 FASB
menerbitkan enam Pernyataan Konsep Akuntansi Keuangan. Laporan merupakan kerangka
konseptual, sebuah dokumen yang dimaksudkan untuk memberikan teoritis mendasari untuk
penilaian standar akuntansi dan praktek.
Pada Perjanjian Norwalk tahun 2002 secara resmi dilakukan rencana konvergensi
antara aturan akuntansi FASB dengan IASB selaku standar internasional. Tahap ini disebut
sebagai aktivitas konvergensi.
8
Perbandingan antara CAP, APB dan FASB
9
Investigasi Kongres
Meskipun kita dapat membuat kasus yang baik bahwa proses penetapan standar beroperasi
lenih baik daripada masa lalu, ini bukan pandangan yang dipegang secara universal. Laporan
yang sangat kritis dicetuskan oleh anggota kongres terhadap konsentrasi, kekuasaan oleh
FASB, SEC, AICPA dan perusahaan-perusahaan BPA. Tujuan utama dari perubahan ini:
1) memperkuat proses audit dan independensi auditor,
2) memastikan kepatuhan denan standar kinerja yang tinggi tidak hanya dari CPA di
bawah sistem pengaturan diri yang efektif,
3) yakinkan partisipasi yang lebih besar oleh perwakilan publik dalam urusan profesi,
4) menetapkan perbedaan antara perusahaan publik dan nonpublik yang lebih kecil
untuk tujuan penerapan standar teknis,
5) meningkatkan efektivitas keseluruhan profesi dalam melayani kebutuhan.
10
Peran Saat ini dari SEC
SEC secara hukum diberdayakan untuk mengatur praktik perhitungan, sebagai masalah
kebijakan. SEC menyatkan bahwa jasa keuangan berdasarkan praktik akuntansi yang tidak
ada dukungan otoritatif yang kuat akan dianggap menyesatkan. Untuk pertama kalinya
standar akuntansi yang ditetapkan di sektor swasta secara resmi diakui memiliki dukungan
otoritatif yang substansial.
Kelompok Lain
Saat ini ada tiga asosiasi lain yang berkepentingan dalam proses pembuatan standar, yaitu:
1) AAA, yang mensponsori beberapa studi riset akuntansi.
2) FEI, mereview semua hasil diskusi FASB dan draft yang dikeluarkan, serta mendanai
riset akuntansi dan topik terkait
3) IMA, mengadakan riset dan menerbitkan laporan pada area akuntansi biaya dan
manajemen.
11
US Accounting:
Creating an Uneven Playing Field
By Linda Keslar
13
dianggap tidak tanggap dapat merespon efek perubahan harga dan tingkat suku bunga dimana
semakin banyak jenis instrumen keuangan yang harus dikelola.
14