Anda di halaman 1dari 51

Development of

Institutional Structure of
Financial Accounting
Learning Objective
Memahami latar belakang historis dan perkembangan
pengaturan standar akuntansi di US
Memahami bagaimana Financial Accounting Standard
Board (FASB) berbeda dengan dua pendahulunya
Memahami permasalahan institusional yang dihadapi
FASB
Menghargai kompleksitas proses penetapan standar
Memahami bagaimana liability crisis di akuntan publik
dimodifikasi
Memahami pentingnya Sarbaness-Oxley bill dan
perkembangan saat ini di bidang akuntansi
Di chapter ini, kita akan fokus pada major events yang membawa pada susunan
institusional saat ini bagi perkembangan standar akuntansi di US.
Di US, sebelum tahun 1930, akuntansi sangatlah tidak terregulasi.
Prosedur dan praktik akuntansi yang digunakan oleh perusahaan secara umum
dirahasiakan.
Sehingga, satu perusahaan tidak banyak tahu mengenai prosedur yang diikuti oleh
perusahaan lain.
Hasilnya, kurang adanya uniformity dalam praktik akuntansi di antara perusahaan,
baik dari tahun ke tahun maupun dalam industri yang sama.
Banker dan kreditor yang lain, sebagai pengguna utama dari laporan keuangan,
memberikan satu-satunya arah yang nyata dalam praktik akuntansi.
Tekanan Bank dan kreditor ditujukan utamanya pada pengungkapan atas cash dan
near-cash resources yang dapat digunakan untuk pembayaran kembali hutang.
Penekanan pada kemampuan pembayaran hutang dapat dirunut kembali
pada kondisi sosial dan ekonomi di US sebelum akhir perang dunia I.
Publik Amerika biasanya tidak berinvestasi secara besar pada sektor
korporasi sampai pada tahun 1920 an.
Ketika pemerintah federal membuat pembayaran lump-sum untuk
penarikan Liberty Bonds, publik tiba-tiba memiliki available cash dalam
jumlah yang besar.
Perusahaan swasta semakin banyak, dan bersama pemerintah mereka
mendorong publik untuk berinvestasi di bisnis Amerika.
Konsep peoples capitalism mulai berdampak, dan jumlah dari investor
pemegang saham individual meningkat pesat.
Sayangnya, pelaporan keuangan tidak memenuhi kebutuhan investor,
sehingga laporan keuangan masih hanya untuk kebutuhan kreditor.
Adanya stock market crash di tahun 1929 membuat
shareholder investor mempertanyakan apakah praktik
pelaporan dan akuntansi saat itu sudah cukup untuk
menilai investasi.
Accounting in US prior to 1930
1880
Mulai jelas bahwa akuntansi penting untuk menjalankan bisnis di Amerika
1886
American Association of Public Accountant dibentuk dengan 10 anggota
1896
Munculnya penyebutan istilah Certified Public Accountant di New York, yang didalangi oleh
American Association of Public Accountant dan The Institutes of Bookkeepers & Accountants.
1905
Diterbitkannya Journal of Accountancy oleh asosiasi. Sampai sekarang masih menjadi jurnal
profesional yang penting.
1913
31 Negara bagian menyetujui penerbitan sertifikat CPA (certified public accountant), hanya saja
masih kurang adanya keseragaman antar negara bagian mengenai persyaratan untuk
mendapatkan sertifikasi tsb
Penerbitan Undang-undang mengenai income tax law .
1915
Pembuatan daftar istilah dan definisi, hasil kerja sama antara asosiasi dengan committee on
terminology.
Lebih banyak definisi muncul di berbagai publikasi di Journal of Accountancy, dan pada tahun 1931
diterbitkan buku setebal 126 halaman yang berisi definisi-definisi.
1916
Dibentuknya AIA (American Institutes of Accountants) oleh asosiasi (American Association of Public
Accountant)
Catatan = Tahun 1957, AAPA diganti nama menjadi AICPA (American Institutes of Certified Public
Accountants)
Catatan = AIA menjadi organisasi internasional, dibentuk sebagai pelengkap AAPA, dan dibentuk
guna meningkatkan keseragaman dan standardisasi kualifikasi dan syarat keanggotaan.
1917
Masuknya US dalam Perang Dunia ke 1 Kontrak militer membuat manufaktur dibayar kembali
dengan cost-plus basis.
1921
Organisasi ke dua, yaitu American Society of Certified
Public Accountant didirikan tugasnya adalah
mempertahankan kekuatan di berbagai negara bagian
(berbeda dengan AIA yang melihat secara nasional
mengenai keseragaman atas berbagai isu seperti
kualifikasi dll)
Rivalitas antara ASCPA dan AIA memanas, sehingga
pada tahun 1936 atas tekanan dari New York State
Society, kedua organisasi tersebut digabung dengan
menggunakan nama AIA.
Formative Years, 1930-1946
Praktik akuntansi di US sangat dipengaruhi oleh
terjadinya stock market crash di tahun 1929.
Terdapat Beberapa hal yang tejadi di periode ini, yaitu:
NYSE/AICPA Agreement
Formation of SEC
Committee on Accounting Procedure
NYSE/AICPA Agreement
Pada tahun 1930, AICPA memulai kerja sama dengan
Bursa Efek New York (NYSE) yang akhirnya mengarah
pada persiapan salah satu dokumen yang paling penting
dalam perkembangan pembuatan aturan di akuntansi.
AICPA bekerja sama dengan Stock List Komite NYSE
untuk mengembangkan prinsip akuntansi yang harus
diikuti oleh semua perusahaan yang terdaftar di bursa.
NYSE concern bahwa perusahaan yang terdaftar
menggunakan berbagai macam praktek akuntansi yang
tidak di-disclose.
Awalnya, AICPA berpikir bahwa solusi terbaik adalah
pendekatan ganda:
a) Edukasi pengguna laporan akuntansi mengenai
keterbatasan laporan, dan
b) Peningkatan laporan sehingga menjadi lebih informatif
untuk pengguna.
)Namun pada akhirnya, komite AICPA menyarankan
solusi umum
Komite AICPA mempersiapkan draft formal Five broad
accounting principles yang disetujui oleh komite NYSE
pada 22 September 1932.
Dokumen ini mewakili upaya formal yang pertama
untuk mengembangkan GAAP.
Bahkan AICPA menciptakan istilah accepted principles
of accounting
Upaya bersama dari NYSE dan AICPA memiliki pengaruh
besar pada pembuatan kebijakan akuntansi di Amerika
Serikat selama 50 tahun ke depan
Formation of SEC
1934 SEC dibentuk oleh kongres
Tujuan dari dibentuknya SEC adalah untuk mengatur dua
undang2 pertama dalam hal sekuritas di US, yaitu
1. Securities Act of 1933 = Mengatur penerbitan surat2 surat
berharga pada interstate market.
2. Secdurities and Exchange Act of 1934 = Concern pada
perdagangan surat2 berharga.
.Kedua undang2 tersebut dirundingkan baik oleh otoritas
SEC secara luas maupun spesifik untuk menentukan bentuk
dan konten dari informasi keuangan .
Pada awalnya SEC membiarkan profesi akuntan menetapkan accounting
principles tanpa campur tangan.
Namun di tahun 1937-1938 SEC menunjukkan indikasi ketidaksabarannya.
Tahun 1937 Komisioner SEC, Robert Healey menyatakan bahwa dia
melihat masalah tebesar yang ada selama ini adalah tidak adanya pihak
yang memiliki otoritas dalam membenahi dan mengelola standar
akuntansi, dan dia melihat otoritas itu dalam tubuh SEC
Tahun 1938 Pesan yang disampaikan SEC pada asosiasi profesi semakin
jelas dengan menerbitkan Accounting Series Release (ARS) No. 4
Pesan implisitnya adalah SEC akan menentukan acceptable accounting
practice dan metode yang digunakan dalam laporan keuangan yang
disampaikan perusahaan, sampai profesi akuntansi membuat suatu
organisasi yang berwenang mengembangkan standar akuntansi.
Committee on Accounting
Procedure, 1936-1946
1933 AICPA membentuk Special Committee on Development of Accounting
Principles Tidak produktif diganti
1936 Dibentuk Committee of Accounting Procedure (CAP) sebagai
pengganti Telatif tidak aktif juga sampai 1938
1938 Atas desakan dari kebijakan baru SEC dalam ASR 4, CAP berkembang
dari 7 menjadi 21 anggota, dan menjadi jauh lebih aktif.
CAP pada awalnya ingin mengembangkan suatu Comprehensive Statements of
Accounting Principles yang dapat digunakan sebagai panduan secara umum
bagi solusi permasalahan praktik secara spesifik.
Namun banyak pihak beranggapan bahwa itu setidaknya memakan waktu 5
tahun dan sudah tentu SEC tidak akan sabar untuk itu.
Karenanya, CAP memutuskan untuk mengadopsi kebijakan yang mengarah
langsung pada permasalahan spesifik, dan sebisa mungkin, merekomendasikan
metode akuntansi yang lebih disarankan.
1939 CAP menerbitkan statement on accounting
principles, dimana pertama kalinya, memiliki dukungan
otoritatif yang substansial.
Selama tahun 1938-139 CAP menerbitkan 12
Accounting Research Bulletins (ARBs).
CAP sadar bahwa mereka diawasi oleh SEC, sehingga
secara berkala mereka mengkonsultasikan ARB yang
akan diajukan kepada SEC..
SEC pada awalnya puas dengan usaha dari asosiasi
profesi dalam menerbitkan accounting principles,
Walaupun SEC selalu mewanti-wanti akan mengambil
alih apabila asosiasi profesi gagal dalam proses
Namun, tidak semua konstituen puas dengan cara
bagaimana aturan akuntansi dikembangkan pada saat
itu.
Anggota dari the American Accounting Association
(AAA) lebih menyukai pendekatan deduktif untuk
merumuskan peraturan akuntansi (berlawanan dengan
pendekatan informal induktif yang digunakan oleh CAP).
Pada Formative Era ini, akuntansi tidak menghasilkan suatu kumpulan
prinsip akuntansi yang komprehensif.
Namun terdapat 2 kontribusi yang dapat diambil:
1. Praktik akuntansi, terutama dalam hal keseragaman, meningkat secara
signifikan.
2. Sektor privat muncul sebagai sumber untuk pembuatan kebijakan di US.
.Ketika perang dunia ke 2, perkembangan dari peraturan akuntansi
melambat secara signifikan.
.Selama perang, CAP banyak dihadapkan pada masalah akuntansi
berhubungan dengan transaksi perang (dari 13 ARB antara 1942-1946, 7
berhubungan dengan perang, hanya 3 berhubungan dengan terminologi)
Postwar Period, 1946-1959
Pada periode postwwwar period, terjadi economic boom yang lebih
besar dibandingkan dengan pad tahun 1920an.
Industri membutuhkan jumlah modal yang besar untuk ekspansi
ekspansi menciptakan lebih lapangan kerja dan jumlah uang di
perekonomian.
Melalui pasar modal, industri dapat dengan mudah mendapatkan
dana yang tersedia di publik. (tahun 1940, teredapat 4 juta
stockholder di US, tahun 1962=17 juta).
Hal ini menunjukkan pada saat itu, banyak warga Amerika yang
memiliki ketertarikan secara finansial dengan perusahaan yang
tercatat di bursa saham.
Corporate Financial Report merupakan sumber informasi yang
penting bagi pengambilan keputusan Karenanya, laporan
keuangan dan peraturan akuntansi mendapatkan banyak
perhatian.
Untuk pertama kalinya, pembuatan kebijakan akuntansi menjadi
topik penting di media masa.
Masalah utamanya adalah keseragaman atau komparabilitas dari
penghasilan yang dilaporkan diantara perusahaan-perusahaan.
Financial press dan SEC memberikan tekanan pada profesi
akuntansi untuk mengeliminasi perbedaan metode akuntansi yang
secara signifikan mempengaruhi net income yang dilaporkan
untuk transaksi yang sama.
ARB 32 and the SEC
CAP cukup sibuk selama postwar period (Total 18 ARBs
diterbitkan dari tahun 1946 sampai 1953).
Walapun berhasil mengatasi masalah praktik akuntansi
di tahun 1930an. Namun CAP gagal membuat
rekomendasi positif untuk General Accounting Principle.
Akibatnya, ada kelebihan pasokan prinsip akuntansi.
Banyak praktik alternatif terus berkembang karena
tidak ada teori akuntansi yang mendasarinya.
Situasi ini menyebabkan konflik antara CAP dan SEC.
Konflik yang paling terpublikasi adalah antara all-
inclusive (SEC) vs current operating performance (CAP),
di income statement.
CAP merasa bahwa penggunaan current operating
performance meningkatkan komparabilitas dari earning
reports antar perusahaan dan antar tahun di
perusahaan yang sama.
Extraordinary gain & lossess dikeluarkan dari net
income.
ARB 32 diterbitkan untuk merekomendasikan konsep
tersebut.
Menangapi penerbitan dari ARB 32, kepala akuntan SEC
menyatakan bahwa commission telah mengautorisasi staff untuk
memberikan pada financial statement, yang nampak misleading,
meskipun laporan tersebut sesuai dengan ARB 32.
Pada tahun 1950, dalam amandemen terhadap Regulation S-X, SEC
mengajukan penggunaan all-inclusive concept.
Hal ini merupakan konflik langsung dengan ARB 32.
Selanjutnya, CAP dan SEC mencapai kesepakatan mengenai ARB 32
dimana extraordinary items akan menjadi item terakhir di laporan
laba rugi.
Dari hal tersebut, CAP masih mempertahankan perannya sebagai
pembuat peraturan, walaupun masih tunduk pada pengawasan SEC.
The Price-Level Problem
Akhir tahun 1953 Profesi akuntansi concern dengan
akuntansi di bawah kondisi tingkat harga yang berubah-
ubah.
Perkembangan acccounting principles terhambat
selama hampir 3 tahun akibat perhatian tersebut.
Penekanan utama masalah price-level adalah mengenai
depresiasi (penggunaan historical cost kurang akurat)
Pada akhirnya konflik tersebut dikesampingkan dan
kembali pada perdebatan mengenai perkembangan
standar akuntansi keuangan.
Closing Years of the CAP
1957-1959 periode transisi perkembangan standar
akuntansi di US (kritik thdp CAP meningkat, dll)
President AICPA, Alvin R. Jennings meminta pendekatan
baru bagi perkembangan prinsip akuntansi.
Pertengahan dan akhir 1950an perhatian terhadap
perkembangan prinsip akuntansi meningkat, baik di
dalam maupun luar profesi.
Banyak kritik yang ditujukan untuk CAP (Ada yang
merasa tidak diminta pertimbangan mengenai ARB, Ada
yang merasa kerja CAP lamba, dll)
Spacek menyerukan profesi untuk mempersiapkan
pernyataan komprehensif prinsip akuntansi dasar.
Pada tahun 1957, AAA telah menerbitkan pernyataan
dari konsep dasar dan definisi yang setidaknya
mencoba pendekatan deduktif.
Sudah sedari awal, CAP mengesampingkan pendekatan
deduktif formal karena terlalu memakan waktu.
A New Approach
Alvin R. Jennings menyampaikan pidato bersejarah pada tahun 1957 pada
pertemuan tahunan AICPA.
Dia menyarankan reorganisasi AICPA untuk mempercepat pengembangan
prinsip akuntansi.
Jennings menekankan perlunya penelitian sebagai bagian dari proses ini.
Dengan kata lain, ia menyerukan pendekatan konseptual untuk menggantikan
metode sedikit demi sedikit yang telah diikuti selama 20 tahun oleh CAP.
Profesi akuntansi telah siap untuk mempertimbangkan pendekatan baru
Jennings
AICPA menunjuk Special Comitee on Research Program
Laporan ini menjadi articles of incorporation untuk APB dan ARD
Laporan ini menekankan pentingnya penelitian dalam menetapkan standar
akuntansi keuangan
CAP banyak dikritik.
Namun CAP merupakan usaha pertama yang
berkelanjutan dari profesi untuk mengembangkan
peraturan akuntansi keuangan yang workable.
CAP menerbitkan total 51 ARB selama keberadaannya
Modern Period, 1959 to The Present
Piagam yang menciptakan Divisi Riset Akuntansi dan APB menyerukan dua pendekatan
untuk pengembangan prinsip akuntansi.
Hasil dari proyek yang dilakukan divisi riset akan diterbitkan dalam bentuk Accounting
Research Studies (ARSs)
Penelitian-penelitian tersebut mempresentasikan dokumentasi secara mendetail,
seluruh aspek dari permasalahan khusus, dan rekomendasi atau kesimpulan.
Pada permulaannya, 2 proyek diharapkan ada pada laporan komite:
1. Basic Postulates of Accounting.
2. Seperangkat prinsip akuntansi terkoordinasi yang cukup luas.
.Dalam segi bentuk, APB sangat mirip dengan CAP
.APB memiliki 18-21 anggota, kesemuanya anggota dari AICPA.
.Mereka merepresentasikan perusahaan CPA besar maupun kecil, akademisi, dan industri
swasta.
.Harapannya adalah bahwa APBs opinion didasarkan pada penelitian dari divisi riset.
Early Years of the APB
Tahun-tahun pertama dari APB dikarakteristikkan
dengan kegagalan dan keraguan
Research studies awal tidak diterima oleh profesi
akuntan.
Terdapatnya kontroversi mengenai investment tax
credit.
ARS 1 & 3
ARS 1 (The Basic Postulate of Accounting by Maurice Moonitz) diterbitkan di tahun 1961.
ARS 1 tidak banyak mendapatkan perhatian (favorable atau unfavorable) baik dari APB
maupun profesi.
Nampaknya setiap orang menunggu publikasi dari penelitian pada prinsip-prinsip sebelum
memberikan judgement.
ARS 3 (A Tentative Set of Broad Accounting Principles for Business Enterprises by Robert
Sprouse & Moonitz) diterbitkan April 1962.
ARS 3 menuai kritik dari seluruh area (hanya 1 dari 12 membe yang memberikan komentar
positif, 9 dari 12 berkomentar negative)
Kemudian muncullah APB statement 1 yang menyatakan pandangan APB mengenai
penelitian.
APB statement 1 menyatakan bahwa pihak Board percaya bahwa penelitain-penelitian ini
(ARS 1 & 3) merupakan kontribusi berharga bagi pemikiran di akuntansi, Namun terlalu jauh
berbeda dari GAAP untuk dapat diterima pada saat itu.
Dengan menyatakan statement tersebut, APB secara serius memperlemah dual approach bagi
perkembangan standar akuntansi
Investement Tax Credit
November 1962 Penerbitan APB opinion No. 2 (Berhubungan dengan
investment tax credit) menimbulkan masalah baru.
Profesi terbagi menjadi 2 kubu berdasarkan akun untuk investement tax credit :
1. Mengakui tax benefit di tahun diterima, menunjuk flow-through method
2. Mengakui tax benefit selama masa guna aset yang berhubungan, disebut
deferral method.
.Board memilih tidak mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai konflik
tersebut, dan mengambil pilihan yang ke-2, deferral method.
.Tiga perusahaam CPA besar bersama dengan SEC tidak menyepakatinya,
dengan SEC menerbitkan ASR 96 (membolehkan penggunaan 2 metode).
.Sikap perusahaan CPA dan SEC sudah jelas mel;awan otoritas APB.
.Hasilnya, diterbitkanlah APB opinion No.4 yang memperbolehkan penggunaan
2 metode.
Binding authority dari APB opinion dipertanyakan oleh pers selama
beberapa tahun Akhir tahun 1964, council AICPA mengumumkan
otoritas dari APB opinion di appendix APB opinion No. 6.
APB Opinion No. 6. sepakat bahwa ketidaksesuaian dari APB opinion harus
diungkapkan dalam laporan keuangan yang telah diaudit oleh anggota
AICPA
(Tentang prinsip akuntansi yang memiliki, atau tidak memiliki
authoritative support)
(Auditor diminta memberikan opini dengan pengecualian, adverse, atau
bahkah disclaimer jika laporan keuangna tidak menggunakan prinsip yang
tidak memiliki authoritative support).
Karenanya, di tahun yang sama, authoritative nature dari APB opinion
dapat bangkit.
The Embattled APB
Dari tahun 1965 sampai tahun 1967, kritik lebih lanjut
terhadap APB muncul di media.
Namun terlepas dari kontroversi di publik, APB tetap
membuat prestasi yang mengesankan.
Selama periode ini, APB menerbitkan 7 opinions, termasuk
setidaknya 3 yang patut diperhatikan.
ARS 8
APB Opinion 8
APB Opinion 9
ARS 9 Tax
ARS 7 & APB Statement 4
Ketika profesi akuntansi gagal untuk menerima ARS 1 dan ARS 3, penelitian lain
dilakukan.
Tujuannya adalah untuk membahas konsep dasar dari prinsip akuntansi dan
merangkum prinsip-prinsip dan praktek-praktek yang sudah ada.
Karena itu, terbitlah ARS 7 (Inventory of Generally Accepted Accounting Principles
for Business Enterprises) oleh Paul Grady.
Meskipun penelitian ini diterima dengan baik oleh profesi, penelitian ini gagal
menyelesaikan tugas asli yang diberikan kepada dewan pada tahun 1958 oleh
Special Committee on Research Program.
Studi ini menyatukan pendekatan induktif dan deduktif karena butuh
pronouncement yang ada dan kemudian mencoba untuk menyimpulkan prinsip
akuntansi dari pronouncement yang diterima.
Mungkin karena kegagalan APB untuk menyelesaikan tugas aslinya pada prinsip
akuntansi, Pansus dari Dewan Prinsip Akuntansi merekomendasikan penetapan
tujuan dan keterbatasan laporan keuangan, menentukan prinsip2 akuntansiyang
dapat diterima,dan mendefinisikan Generally Accepted Accounting Principles.
Untuk menyelesaikan tugas ini, komite bekerja selama lima tahun untuk
menghasilkan APB Statement 4, Basic Concept and Accounting Principles
Underlying Financial Statement of Business Enterprises, yang telah
disetujui oleh APB pada tahun 1970.
Pernyataan tersebut memiliki dua tujuan:
1. Untuk memberikan dasar untuk mengevaluasi praktik akuntansi saat ini,
untuk membantu dalam memecahkan masalah akuntansi, dan untuk
mengarahkan pembangunan masa depan dalam akuntansi keuangan
2. Untuk meningkatkan pemahaman tentang tujuan akuntansi keuangan,
sifat proses dan dorongan yang membentuknya, dan potensi dan
keterbatasan laporan keuangan dalam memberikan informasi yang
dibutuhkan.
APB Statement 4 mencakup banyak topik yang sama
termasuk dalam ARS 7, dan bahkan lebih.
APB 4 = No Authoritative standing
Kesimpulannya, APB gagal untuk menyediakan basic
postulate (at least in any binding & coherent manner)
APB 4 = Discuss the same topic included in ARS 7 +
Beyond that study
Continuing Criticism
The Wheat and Trueblood
Committee Report
The FASB: An Overview
FASB vs APB
APB = two-pronged approach
FASB = Efficient & complete manner as possible
FASB = Tidak membuat postulat & prinsip
FASB more thorough research > than CAP & APB
FASB launch Conceptual Framework project
Mechaniscs of Operation
Struktur
FAF = 11 anggota
FASB = 7 anggota
FASAC
Task Force
Assessment of FASB
Evolution of FASBs Power
Congressional Investigation
Dua kongres yang diadakan pada akhir tahun 1976 dan
awal tahun 1977 sangat kritis terhadap FASB.
Laporan dari kongres oleh John E. Moss mengkritisi
perihal diversity dari GAAP.
John D. Dingell memperhatikan masalah
kelalaian/kelemahan auditor dalam mendeteksi dan
mengungkap fraud National Commission on
Fraudulent Financial Reporting dibentuk di tahun 1985.
Sarbanes-Oxley Act (SOX)
International Convergence
The Liability Crisis in Public
Accounting
Current Role of The AICPA
Current Role of The SEC
Other Groups
Setidaknya tiga asosiasi profesional selain AICPA
memiliki kepentingan dalam proses penetapan standar
di US saat ini;AAA, FEI, dan IMA

Anda mungkin juga menyukai