Anda di halaman 1dari 11

BAB V PENETAPAN STANDAR

AKUNTANSI

Tujuan Setelah membaca bab ini saudara diharapkan mampu:


Instruksional
1. Menjelaskan pentingnya penetapan standar
2. Menjelaskan berbagai pendekatan dalam penetapan standar
3. Menjelaskan konsekuensi dari ditetapkannya standar
akuntansi keuangan
4. Menjelaskan badan standar akuntansi keuangan di
Indonesia

5. A. Pengertian Standar Akuntansi


Standar akuntansi dikatakan sebagai pedoman umum penyusunan laporan keuangan
yang merupakan pernyataan resmi tentang masalah akuntansi tertentu, yang dikeluarkan oleh
badan yang berwenang dan berlaku dalam lingkungan tertentu. Standar akuntansi biasanya
berisi tentang definisi, pengukuran/penilaian, pengakuan dan pengungkapan elemen laporan
keuangan. Secara umum standar akuntansi biasanya terdiri dari tiga bagian (Baxter, 1979) :
1. Deskripsi tentang masalah yang dihadapi
2. Diskusi logis (kemungkinan menghasilkan teori mendasar) atau cara-cara memecahkan
masalah
3. Dalam kaitannya dengan keputusan/teori, diajukan solusi
Dalam kaitannya dengan subyek standar, Edey (1977) membagi standar ke dalam
empat tipe utama :
1. Tipe 1 menyatkaan bahwa akuntan harus memberitahukan kepada pemakai tentang apa
yang mereka kerjakan dengan cara mengungkapkan metode dan asumsi (kebijakan
akuntansi) yang dianut.

Bab V Penetapan Standar Akuntansi Page 67


2. Tipe 2 membantu pancapaian beberapa keseragaman penyajian tentang pernyataan
akuntansi tertentu.
3. Tipe 3 menghendaki pengungkapan hal-hal khusus yang mempengaruhi pertimbangan
(judgement) pemakai
4. Tipe 4 menghendaki keputusan implicit/eksplisit yang harus dibuat tentang penilaian
aktiva dan penentuan laba yang disetujui
Manfaat Standar Akuntansi
Alasan yang menyebabkan penentuan standar memiliki peranan penting dalam
penyajian laporan keuangan. Alasan tersebut adalah :
1. Memberi informasi akuntansi kepada pemakai tentang posisi keuangan, hasil usaha, dan
hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan. Informasi tersebut diasumsikan jelas,
konsisten, dapat dipercaya (andal) dan dapat dibandingkan.
2. Memberi pedoman dan aturan bagi akuntan publik untuk melaksanakan audit dan
menguji validitas laporan keuangan.
3. Memberi data dasar bagi pemerintah tentang berbagai variabel yang dipandang penting
dalam mendukung pengenaan pajak, pembuatan regulasi, perencanaan ekonomi dan
peningkatan efisiensi dan tujuan social lainnya (Edey, 1977).
4. Menghasilkan prinsip-prinsip dan teori bagi mereka yang tertarik dengan disiplin
akuntansi.
Standar akuntansi diharapkan menjadi pedoman bagi penyusun laporan keuangan
(manajer), pemakai laporan keuangan, dan auditor dalam memahami dan memferifikasi
informasi yang tersaji dalam laporan keuangan. Pemakai laporan keuangan dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
Pemakai langsung :
1. Pemilik perusahaan
2. Kreditor dan supllier
3. Manajemen
4. Kantor perpajakan
5. Karyawan perusahaan
6. Pelanggan
Pemakai tidak langsung :
1. Analis dan konsulat keuangan
2. Pasar modal
3. Pengacara
4. Badan pembuat peraturan/undang-undang
5. Agen pelaporan
6. Asosiasi perdagangan
7. Serikat pekerja
8. Pesaing
9. Masyarakat umum
10. Departemen pemerintah
5.B.Perkembangan Standar Akuntansi Di Amerika
Akuntansi keuangan adalah proses yang berakhir pada penyusunan laporan keuangan
yang berhubungan dengan perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan oleh pihak-pihak
baik di dalam maupun di luar perusahaan tersebut. Laporan ini diharapkan menyajikan secara
layak, jelas dan lengkap, kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi
perusahaan tersebut. Dalam penyusunan laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan
kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran, ketidaktepatan dan kemenduaan
(ambiquity). Untuk meminimumkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk
mengembangkan suatu batang tubuh teori yang diterima secara umum dan dipraktekkan

Bab V Penetapan Standar Akuntansi Page 68


secara universal. Profesi akuntansi telah mengesahkan seperangkat standar dan prosedur
umum yang disebut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum (generally accepted
accounting principles---GAAP). Istilah ”diterima umum” dapat berarti bahwa lembaga yang
berwenang menyusun peraturan akuntansi telah menetapkan suatu prinsip pelaporan dalam
suatu bidang tertentu atau selama suatu jangka waktu tertentu suatu proyek telah diterima
sebagai memadai karena penerapannya yang universal.
 Perspektif Historis
Sebelum tahun 1900 perekonomian Amerika Serikat memerlukan fungsi akuntansi
yang relatif tidak canggih, dan profesi akuntansi sendiri sebenarnya tidak ada. Laporan
akuntansi menekankan pada solvensi dan likuiditas dan terbatas pada penggunaan intern
dan penelaahan oleh bank dan lembaga peminjaman lainnya. Dari tahun 1900 sampai
tahun 1920 pertumbuhan perseroan besar, dengan kepemilikan yang tidak aktif dan
meningkatnya investasi dan spekulasi dalam saham perseroan, menciptakan permintaan
akan pengungkapan yang lebih besar dan mengubah kepentingan yang bersangkutan
dengan solvensi menjadi kepentingan yang bersangkutan dengan kemampuan dalam
menghasilkan laba.
Pada tahun 1913 amandemen konstitusional memberi wewenang kepada
pemerintah federal untuk mengenakan pajak atas perusahaan dan pribadi sehingga lebih
memperkuat penekanan atas pengukuran laba. Sebagai akibat dari krisis bursa saham
pada tahun 1929 dan ketidakpuasan yang meluas atas laporan akuntansi, pemerintah
federal, bursa saham, dan profesi akuntansi berusaha untuk menyempurnakan akuntansi.
Kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan merupakan fokus dalam pengembangan
standar akuntansi. Berbagai organisasi profesi tertentu, lembaga pemerintah, dan
peraturan hukum telah banyak berpengaruh terhadap perkembangan standar-standar.
 Pihak-pihak yang terlibat dalam penetapan standar
Sejumlah organisasi yang sangat berperan dalam pengembangan standar akuntansi
keuanggan (GAAP) di Amerika Serikat. Organisasi-organisasi yang utama adalah sebagai
berikut :
1. American Institute of Certified Publik Accountants (AICPA)
American institute of certified public accountants (Lembaga Akuntan Publik
Amerika) yaitu organisasi profesi nasional dari akuntan publik yang berpraktek
(Certified Public Accountants – CAP), yang sangat vital bagi perkembangan GAAP.
Sebagai contoh, pada tahun 1930, AICPA menunjuk suatu komite khusus untuk
bekerja sama dengan Bursa Saham New York dalam hal-hal yang merupakan
kepentingan umum dari akuntan, investor dan Bursa tersebut. Perkambangan dari
komite khusus ini adalah Commite of Accountung Precedure (Komite Prosedur
Akuntansi).
Committee on Accounting Procedure (CAP), yang terdiri dari para akuntan
publik yang berpraktek mengeluarkan 51 Accounting Research Bulletins yang
bersangkutan dengan berbagai masalah yang akuntansi menurut waktu selama tahun
1939 sampai 1959. Meskipun buletin ini mempersempit cakupan alternatif praktek
sampai tingkat tertentu, pendekatan masalah demi masalah dari CAP gagal untuk
memberikan batang tubuh prinsip-prinsip akuntansi yang terstruktur dan didefinisikan
dengan baik yang diinginkan dan diperlukan. Akibatnya, pada thaun 1959 AICPA
membentuk Accounting Principles Board.
Tujuan dari Accounting Principles Board – APB (Dewan Prinsip Akuntansi)
yaitu :
 Menyusun pernyataan tertulis dari prinsip-prinsip akuntansi
 Menetapkan praktek yang tepat
 Mempersempit bidang perbedaan dan inkonsistensi dalam praktek

Bab V Penetapan Standar Akuntansi Page 69


2. Financial Accounting Standards Board (FASB)
Rekomendasi Komite Wheat menghasilkan pembubaran APB dan penciptaan
suatu struktur penyusun standar baru yang terdiri dari tiga organisasi – Financial
Accounting Foundation (FAF), Financial Accounting Standards Board (FASB),
Financial Accounting Standards Advisory Council (FASAC). Organisasi operasi
utama dari tiga bagian ini adalah Financial Accounting Standard Board (Dewan
Standar Akuntansi Keuangan). Misi dari Financial Accounting Standard Board
adalah menetapkan dan meningkatkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan
sebagai pedoman dan pendidikan bagi masyarakat, yang mencakup penyusun,
pemeriksa (auditor) dan pemakai informasi keuangan. Keluarnya standar akuntansi
baru dalam pernyataan FASB memerlukan dukungan lima dari tujuh anggota dewan.
Pernyataan FASB dianggap sebagai GAAP dan karenanya mengikat dalam praktek.
Semua ARB dan APB Opinions yang berlaku pada saat FASB berdiri tetap berlaku
sampai diubah atau ditambah oleh pengumuman-pengumuman FASB. Mengingat
kemungkinan adanya salah konsepsi dari istilah “prinsip”, FASB menggunakan istilah
Financial Accounting Standards dalam pengumumannya. Jenis-jenis pengumuman
utama yang dikeluarkan FASB adalah :
 Standar dan Interpretasi
FSAB mengeluarkan interpretasi yang merupakan modifikasi atau perluasan dari
standar yang sudah ada.
 Konsep Akuntansi Keuangan
Sebagai bagian dari usaha jangka untuk menjauhi “pendekatan masalah demi
masalah”, FASB pada bulan November 1978 mengeluarkan seri pertama dari
Statement of Financial Accounting Conccepts. Tujuan dari seri ini adalah untuk
menetapkan tujuan dan konsep fundamental yang akan digunakan dewan dalam
mengembangkan standar masa depan mengenai akuntansi dan pelaporan
keuangan.
 Buletin Teknis
FASB menerima banyak permintaan dari berbagai sumber untuk pedoman
pengimplementasian atau penerapan Standard atau Interpretasi FASB, APB
Opinions dan Accounting Research Bulletins. Di samping itu, ada kebutuhan yang
kuat untuk pedoman yang tepat waktu atas masalah akuntansi dan pelaporan
keuangan. Bulletin teknis diterbitkan hanya bila :
1. Diharapkan hal itu tidak mengakibatkan perubahan besar dalam praktek
akuntansi dari sejumlah perusahaan.
2. Biaya implementasi rendah
3. Pedoman yang diberikan dalam bulletin itu tidak bertentangan dengan prinsip-
prinsip dasar akuntansi yang umum.
 Pernyataan Satuan Tugas Isyu yang Berkembang
Tujuan dari satuan tugas ini adalah untuk mencapai kesepakatan mengenai
bagaimana mencatat transaksi keuangan baru yang tidak biasa. Selain itu,
mengidentifikasikan masalah-maslaah akuntansi Controversial mana kala hal itu
muncul dan menentukan apakah hal itu dapat diselesaikan dengan cepat atau
apakah FASB harus terlibat dalam memecahkannya.
3. Governmental Accounting Standards Board
Dibentuk pada tahun 1984 di bawah pengawasan Financial Accounting
Foundation, bertugas untuk menyelesaikan masalah pelaporan Negara bagian dan
lokal. Pembentukan GASB bersifat controversial. Banyak yang berpendapat bahwa
seharusnya hanya ada satu lembaga penyusun standar yaitu FASB. Diharapkan
dengan terpisahnya penyusunan standar antara GASB, yang hanya menangani

Bab V Penetapan Standar Akuntansi Page 70


masalah pelaporan Negara bagian dan lokal, dan FASB, yang melaporkan untuk
semua kesatuan lainnya, tidak mengakibatkan terjadinya pertentangan.
4. Securities Accounting Standards Board
Pembentukan Securities and Exchange Commision – SEC (Komisi Surat
Berharga dan Bursa Saham) sebagai lembaga pengatur independent dari pemerintah
Amerika Serikat untuk menyusun Undang-undang surat berhaga tahun 1933, Undang-
undang Bursa Surat Berhaga tahun 1934 dan beberapa Undang-undang lainnya.
Perusahaan yang menerbitkan surat berharga kepada masyarakat atau yang terdaftar
pada bursa saham diharuskan menyerahkan laporan keuangan tahunan yang diperiksa
kepada SEC. selain itu, SEC mempunyai kekuasaan yang besar untuk menetapkan,
dalam rincian manapun yang diinginkan, praktek standar akuntansi yang harus
dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan yang berada dalam wewenangnya.
Persyaratan penyerahan SEC, dan penyerahan akuntansinya diterbitkan dalam :
1. Financial Reporting Releases (FRRs)
2. Regulation S-X, yang berisi instruksi dan formulir untuk penyerahan laporan
keuangan.
3. Keputusan atas kasus yang sampai pada SEC.
SEC mensyaratkan pendaftaran untuk mematuhi GAAP. Disamping itu, SEC
telah mengindikasikan dalam laporannya kepada Kongres “bahwa mereka terus
berkeyakinan bahwa prakarsa untuk menetapkan dan meningkatkan standar akuntansi
harus tetap berada di sektor swasta, yang diawasi oleh Komisi”.
5. American Accounting Association (AAA)
Suatu organisasi para profesor perguruan tinggi dan akuntan praktek, yang
berusaha, sebagai bagian dari tujuan yang ditetapkannya. Untuk mempengaruhi
pengembangan teori akuntansi dengan mendorong dan mensponsori riset akuntansi.
AAA dalam peranannya sebagai pemberi kritik menilai praktek akuntansi dan
merekomendasikan peningkatan melalui publikasi triwulannya, the Accounting
Review dan Accounting Howizons, dan kerja dari komitmennya. Mereka lebih
berkepentingan pada “apa yang seharusnya, bukan pada apakah itu”. AAA mengambil
sudut pandang jangka panjang dan berushaa mengarahkan praktek, bukan
mengikutinya.
6. Organisasi Lain yang Berpengaruh
Beberapa organisasi lain yang juga berpengaruh dalam perkembangan teori
akuntansi :
 Institute of Managements Accountants (IMA)
Berkepentingan terutama dalam riset akuntansi biaya dan akuntansi manjerial
sejak pendiriannya pada tahun 1919. Publikasi bulannya adalah Management
Accounting. Pada tahun 1986, IMA memperluas program risetnya untuk
“menekankan keseluruh cakupan informasi sosio ekonomi yang diperlukan oleh
mereka yang mengelola suatu perusahaan dan oleh mereka yang menyediakan
modalnya.
 Financial Executives Institute (FEI)
Publikasi bulanan FEI adalah The Financial Executive. FEI telah mempengaruhi
perkembangan standar akuntansi melalui panelnya atas prinsip-prinsip akuntansi.
Panel ini mengkaji ulang Memorandum diskusi FASB dan naskah pendahuluan
dari pengumuman yang diusulkan dan memberikan pandangan serta
rekomendasinya.
 Cost Accounting Standards Board

Bab V Penetapan Standar Akuntansi Page 71


Lembaga dari Kongres AS yang mempromosikan keseragaman dan konsistensi
dalam praktek akuntansi biaya untuk pertahanan dengan menetapkan Standar
Akuntansi Biaya (Cost Accounting Standards).
 Internal Revenue Service (IRS)
Merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh paling kuat terhadap praktek
akuntansi. Dalam upaya mengurangi dampak pajak, dan menghindari
diselenggarakannya dua perangkat pembukuan, para manajer bisnis seringkali
mengambil prosedur akuntansi “yang dapat diterima” yang meminimkan
penghasilan kena pajak.
5.C. Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia
Perkembangan standar akuntansi di Indonesia dimulai sejak berdirinya Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) sebagai wadah profesi akuntansi di Indonesia pada tahun 1957.
perkembangan selanjutnya saat diaktifkannya pasar Modal di Indonesia pada tahun 1973.
Pada saat itu mulailah disusun prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) untuk mengakomodasi
kebutuhan pasar modal. Kemudian pada tahun 1984 dilakukan revisi terhadap PAI tahun
1973, yang kemudian dikenal dengan Pai tahun 1984 untuk menyesuaikan dengan kondisi
bisnis pada masa itu. Pada tahun 1994 IAI melakukan revisi secara menyeluruh terhadap PAI
1984 dan melakukan penyusunan standar yang pertama yakni Standar Akuntansi Keuangan
per 1 Oktober 1994. sejak saat itu Iai selalu melakukan harmonisasi terhadap dengan standar
internasional dalam penyusunan standarnya. Pada tahap selanjutnya setelah melakukan
harmonisasi, adaptasi dan terakhir mengadopsi International Finacial Reporting Standar
(IFRS).
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia telah menaglami beberapa kali
revisi sejak tahun 1994 sampai enam kali edisi revisian yakni pada tahun 1995, 1996,
1999,2002, 2004 dan terakhir per 1 September 2007. revisi terhadap SAK dilakukan oleh
dewan standar dengan menyesuaikan kebutuhan dunia usaha saat ini termasuk
mengakomodasi bisnis berbasis syariah, yang saat ini mengalami perkembangan di Indonesia.
5.D. Politisasi dalam Penentuan Standar
Kebanyakan isu-isu yang berkaitan dengan akuntansi secara politik bersifat sensitive.
Hal ini disebabkan oleh :
a. Kebutuhan tehradap standar akuntansi muncul apabila ada pertentangan (kontroversi).
b. Informasi akuntansi dapat mempengaruhi tingkat kemakmuran pemakainya.
Akibatnya, kelompok yang berbeda berusaha untuk melakukan lobi agar standar akuntansi
yang dihasilkan cenderung menguntungkan mereka. Pendapat ini didukung oleh Watt dan
Zimmerman (1979), yang menyatakan bahwa dalam penentuan standar akuntansi, proses
politik hanyalah sekedar media untuk mencari kepentingan pribadi sekelompok atau individu.
Dalam menentukan standar ada dua pendekatan yang dapat digunakan, yaitu :
representative faithfulness dan economic (Belkoui, 1993). Pendekatan pertama menghendaki
pelaporan yang bersifat netral dan penyajian secara wajar laporan keuangan melalui proses
penentuan standar. Pendekatan kedua menghendaki perlunya adopsi yang memiliki
konsekuensi ekonomi yang menguntungkan. Perbedaankedua pendekatan tersebut dapat
dinyatkaan sebagai berikut (Ronald, 1984).
“jika konsekuensi ekonomi yang dicari, maka pembuat kebijakan akuntansi harus
memberikan sinyal informasi yang mengarahkan keputusan pemakai informasi secara
pragmatis, sehingga kondisi tersebutmenyebabkan pembuat kebijakan bertindak
sebagai pengambil keputusan. Jika tujuannya diarahkan pada pemakaian pengukuran,
maka pembuat kebijakan harus menyediakan informasi yang dapat membantu
pengambil keputusan pemakai. Secara pragmatis, jika informasi yang disajikan wajar
dan disiplin berdasarkan kebutuhan pemakai, maka pemakai bertindak sebagai
pengambil keputusan” (p. 225).

Bab V Penetapan Standar Akuntansi Page 72


5.E.Pendekatan Dalam Penentuan Standar
Pendekatan yang dapat digunakan dalam penentuan standar akuntansi, antara lain :
E.1. Pendekatan Pasar Bebas
Pendekatan pasar bebas dilandasi asumsi bahwa informasi akuntansi merupakan
komiditi ekonomi serupa dengan barang atau jasa lain. Atas dasar asumsi tersebut, jumlah
informasi akuntansi yang disajikan akan dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan
penawaran. Pada saat informasi tertentu diminta, pasar akan menghasilkan informasi
tersebut apabila harga yang ditawarkan tepat. Konsekuensinya, pasar dipandang sebagai
mekanisme yang ideal untuk menentukan jenis informasi yang diungkapkan dan
kelompok penerima informasi. Dengan demikian standar akuntansi akan menentukan
informasi yang dihasilkan dan siapa yang akan menerima informasi tersebut (Kam, 1990 :
pp. 549-550).
E.2. Pendekatan Regulasi
Dalam pendekatan regulasi terdapat 2 teori yuang mendukung pendekatan regulasi
yaitu :
 Teori kepentingan public
Teori ini berpendapat bahwa peraturan adalah hasildari permintaan masyarakat
yang menuntut untuk mengkoreksi kegagalan pasar. Badan pengatur diasumsikan
mempunyai niatan baik yaitu untuk mensejahterahkan masyarakatnya. Di Indonesia
secara normatif, menggunakan pendekatan ini dalam penetapan standar.
 Teori kepentingan kelompok
Teori ini berpendapat bahwa suatu industri beroperasi dihadapan pada
sejumlah kepentingan kelompok. Dari beragam kepentingan, kelompok-kelompok
yang ada akan berusaha untuk melobi agar sesuai dengan kepentingannya.
Pendukung pendekatan ini berpendapat bahwa kegagalan pasar atau asimetri
informasi, berkaitan dengan penyajian informasi keuangan bagi pihak yang
berkepentingan, dapat menurunkan kepercayaan investor. Masalah ini kemungkinan
dapat diatasi melalui regulasi. Penelitian juga menunjukkan bahwa regulasi khususnya
melalui standar akuntansi, bermanfaat bagi penyaji, auditor dan agen regulasi. Hal ini
disebabkan regulasi memberikan pedoman yang jelas tentang model pelaporan,
verifikasi dan evaluasi tujuan (Rahman, Parera and Tower, 1992). Pendukung regulasi
berargumen bahwa kegagalan pasar terjadi karena beberapa faktor, antara lain :
1. Pengendalian monopoli terhadap informasi oleh manajemen
2. Hipotesis investor naid
3. Fiksasi fungsional
4. Angka-angka yang menyesatkan
5. Keragaman prosedur
5.F. Pentingnya Standar
Regulasi kebijakan akuntansi atau standar merupakan topik yang sedang banyak
didiskusikan dikalangan para akuntan. Tidak ada bukti empiris yang dihasilkan dalam tahun
1934 bahwa regulasi akuntansioleh SEC akan mencapai sasaran-sasaran yang ditetapkan dan
sejak saat itu hanya sedikit bukti yang terkumpul. Terdapat bukti bahwa Kongres dalam
menciptakan kecurangan. Catatan histories menunjukkan bahwa kekhawatiran Kongres yang
sebenarnya pada saat itu sampai sekarang adalah kecurangan keuangan, yang sebenarnya
bukan merupakan tujuan yang harus dicapai pelaporan keuangan maupun auditing. Sejak saat
itu terdapat banyak sekali bukti bahwa regulasi peleporan keuangan belum bisa
menghentikan kecurangan keuangan. Banyak pertanyaan yang muncul, sesuangguhnya
apakah manfaat struktur regulasi pelaporan keuangan sekarang ini demi kepentingan
masyarakat?
1. Kegagalan Pasar

Bab V Penetapan Standar Akuntansi Page 73


Argumentasi ekonomi yang klasik untuk regulasi adalah bahwa pasar dalam beberapa hal
telah gagal. Dalam hal akuntansi, regulasi dianggap perlu karena pasar dianggap gagal untuk
menghasilkan jumlah informasiyang secara social optimal. Oleh karena itu, regulasi
diperlukan untuk melindungi “kepentingan masyarakat”. Argumentasi klasik untuk regulasi
pemerintah dan argumentasi yang menyebabkan dibentuknya Federal Trade Commission
pada tahun 1914, menyangkut monopoli. Tidak adanya kompetisi yang terjadi bila ada
monopoli, karena ada kemungkinan mereka menetapkan harga yang tinggi untuk barang-
barang mereka. Akibatnya, permintaan lebih rendah daripada yang terdapat dalam
perekonomian yang kompetitif. Pasar dikatakan gagal bial kuantitas barang yang optimal
tidak terpasok. Oleh sebagian orang perusahaan dianggap memegang monopoli alami atas
informasi yang mencapai pemakai kurang dari yang diinginkan. Lebih umunya, suatu
asimetri informasi dikatakan terjadi bila satu pihak dalam suatu transaksi mempunyai lebih
banyak informasi dari pada yang lainnya. Suatu kegagalan pasar diramalkan sebagai hasil
yang tidak bias dihindarkan.
2. Barang publik dan Free Rider
Argumentasi kedua untuk regulasi pemerintah adalah adanya barang publik
(public good), yang didefinisikan sebagai barang yang dapat dinikmati oleh seseorang
tanpa mempengaruhi kenikmatan orang lain. Contoh klasik adalah pertahanan
nasional. Karena sifatnya, barang publik tidak dengan mudah diperdagangkan di
pasar. Oleh karena itu secara tradisional barang pubik dikelola oleh pemerintah.
Informasi akuntansi dianggap sebagai barang publik karena penggunaannya oleh
seorang investor tidak menghalangi informasi ini untuk digunakan oleh yang lainnya.
Khususnya, noninvestor. Jika ada yang mencoba untuk membuat investor membayar
untuk laporan keuangan itu, ia harus berhadapan dengan masalah yang disebut Free
rider, yaitu individu-individu yang menikamati manfaat itu tanpa membayar.
3. Daya banding dan kredibilitas
Tidak adanya daya banding (komparabilitas) merupakan argumentasi ketiga yang
kadang-kadang digunakan untuk mendukung regulasi komparabilitas pengungkapan
antarperusahaan seringkali dianggap perlu untuk memudahkan pembuatan prediksi
dan keputusan keuangan oleh para kreditor, investor serta pihak-pihak lainnya dan
untuk menghindari kegagalan pasar. Seperti yang telah dijelaskan diatas, mengenai
keseragaman yang diyakini meningkatkan kredibilitas laporan keuangan. Hal ini
umumnya disertai oleh pernyataan bahwa tersediayan banyak alternatif
memungkinkan perusahaan melaporkan kinerja keuangan mereka sebaik-baiknya
dengan menggunakan apa yang disebut sebagai akuntansi kreatif.
Dilema pada hal ini adalah bahwa keadaan jarang sekali begitu sama, sehingga
oran gitdak dapat menunjukkan alas an perlunya cara-cara alternatif dalam pelaporan.
Terdapat klaim yang implisit dalam hal ini bermuka dua. Pertama, adanya keyakinan
bahwa komparabilitas paling baik dicapai dengan keseragaman. Kedua, para manajer
bila dibiarkan dengan peralatan-peralatan mereka sendiri akan menghasilkan
pengungkapan tidak seragam yang tidak dapat diperbandingkan. Para kreitikus
regulasi menanggapi klaim tersebut dengan menunjukkan bahwa, jika tujuannya
adalah agar pemakai membuat keputusan keuangan yang baik, mak ketentuan untuk
mencantumkan semua informasi yang relevan mungkin lebih penting daripada
ketentuan untuk mencantumkan informasi yang sama. Mereka juga menunjukkan
bahwa perusahaan-perusahaan yang melakukan pengungkapan sebalum tahun 1929
mengeluarkan neraca dan laporan laba rugi yang cukup serupa.
5.G. Konsekuensi-Konsekuensi Sosial dan Ekonomi Standar Akuntansi
Konsekuensi yang diinginkan meliputi perbaikan informasi yang tersedia bagi investor
dan pemakai lain, sehingga memungkinkan dihasilkannya keputusan ekonomi yang lebih

Bab V Penetapan Standar Akuntansi Page 74


baik atau turunnya biaya pengumpulan informasi bagi pemakai. Melalui pasar sekuritas,
keputusan yang lebih baik seharusnya menghasilkan alokasi sumber daya yang lebih dekat
dengan tingkat optimum dan adanya peluang untuk memperbaiki pilihan-pilihan portofolio.
Jika keputusan tidak berubah dan jika biaya informasi bagi pemakai tidak berkurang, ini
merupakan bukti bahwa keputusan kebijakan itu tidak diinginkan.
Pemakai yang terkena dampak kebijakan
Banyak pemakai yang terkena dampak kebijakan akuntansi. Sebagian kebijakan ini dapat
mengubah kekayaan ekonomi atau arus kas pemakai secara langsung. Kebijakan lainnya
mungkin mempengaruhi perilaku individu seperti pelanggan, pegawai dan masyarakat umum
terhadap perusahaan. Kebijakan yang lainnya lagi dianggapmempengaruhi tujuan-tujuan
nasional, mungkin menarik perhatian Kongrea atau badan-badan administratif.
TABEL
Konsekuensi-Konsekuensi Ekonomi
Pemakai Konsekuensi Ekonomi
Investor dan kreditor Keputusan keuangan
Biaya pengumpulan dan analisis informasi keuangan
Biaya penyusunan dan nantinya akan ada revisi kontrak yang
didasarkan pada angka-angka akuntansi
Korporasi Biaya penerbitan laporan-laporan keuangan
Perubahan harga saham perusahaan melalui informasi baru atau
perbedaan volatilitas angka penghasilan
Manajemen Perilaku Manajemen
Nasional Alokasi sumber daya
Lain-lain Kebijakan komisi Regulator
Persepsi masyarakat mengenai perusahaan
(Sumber: Hendrikson,2000)
1. Investor dan Kreditor
Para investor dan kreditor dianggap FASB sebagai pemakai terpenting pelaporan
keuangan eksternal. Oleh karena itu, dampak ekonomi yang ditetapkan dari kebijakan
akuntansi adalah membantu mereka mengambil keputusan keuangan yang pada
gilirannya akan membantu mereka mecapai portofolio yang lebih efisien dan
mempengaruhi alokasi sumber-sumber daya dalam perekonomian melalui mekanisme
pasar. Akan tetapi, terdapat beberapa konsekuensi yang kurang jelas yang
mempengaruhi para investor dan kreditor.
Salah satu pengaruhnya adalah biaya pengumpulan dan penganalisaan informasi
keuangan. Berapa besar beban yang harus dikenakan pada perusahaan dan berapa
yang harus ditanggung para investor dan kreditor? Mengenai informasi keuangan
perusahaan itu sendiri, perusahaan memiliki keunggulan komparatif dalam produksi
informasi.Oleh karena itu, kesejahteraan masyarakat meningkat jika kebijakan
akuntansi mewajibkan pengungkapan sejumlah informasi tertentu yang akan
digunakandalam pengambilan keputusan investasi dan kredit.
Pengaruh yang kurang jelas berasal dari fakta bahwa banyak kontrak, hubungan
ekuitas dan ketentuan hukum dalam perjanjian kredit sering dinyatakan dalam angka
akuntansi atau rasio laporan keuangan. Jika perubahan kebijakan akuntansi
mempengaruhi rasio ini, maka hubungan ekonomi akan berubah dari yang dimaksud
semula. Misalnya kapitalisasi lease jangka panjang dapat mempengaruhi rasio hutang
modal sendiri(debt equity ratio) dan dengan demikian mempengaruhi hubungan yang
dikaitkan dengan rasio ini.
2. Perusahaan (corporation)

Bab V Penetapan Standar Akuntansi Page 75


Perusahaan harus menanggung semua biaya untuk menghasilkan dan
menerbitkan informasi yang dianggap sebagai kepentingan umum. Tetapi timbul
pertanyaan berapa banyak informasi yang harus disajikan dan apakah biaya untuk
menyediakan informasi tambahan bagi umum lebih kecil dari manfaatnya? Dalam
beberapa hal, biaya mungkin minimal jika perusahaan menghasilkan informasi bagi
keperluan internal tanpa terkena peraturan. Akan tetapi, banyak perubahan dalam
kebijakan akuntansi memerlukan biaya yang signifikan, baik untuk biaya awal
maupun untuk biaya pemeliharaan tahunan. Misalnya, usulan mengenai pelaporan
jenis usaha dan akuntansi karena pengaruh inflasi membutuhkan biaya yang besar
untuk menghasilkan informasi yang tidak tersedia sebelumnya, bahkan di dalam
perusahaan itu sendiripun.
3. Manajemen
Preferensi manajer akan kebijakan akuntansi tertentu meungkin berasal dari cara
mereka memandang pengaruh kebijakan terhadap kepentingan mereka sendiri.
Kompensasi dan bonus manajemen sering didasarkan pada angka akuntansi yang
dilaporkan, seperti laba bersih perusahaan sebelum pos-pos luar biasa. Jika kebijakan
baru mungkin akan mengurangi kompensasi mereka sendiri, maka mereka biasanya
menolak perubahan. Perubahan kebijakan yang meskipun diinginkan bias saja
mempunyai pengaruh sampingan yaitu menyebabkan perubahan yang tidak
diantisipasi dalam imbalan (kompensasi) dan dengan demikian terjadi transfer
kekayaan yang tidak diantisipasi. Tetapi walaupun kompensasi tidak terpengaruh,
manajer mungkin akan menolak kebijakan yang mengurangi laba yang dilaporkan
karena penurunan seperti itu dapat mencerminkan ketidak mampuan mereka dan
membahayakan kedudukannya.
4. Sasaran Nasional
Kebijakan akuntansi sangat berpengaruh dalam mencapai sasaran nasional
dengan menyediakan informasi untuk pasar surat berharga dan untuk maksud lain
pemerintah dan swasta. Secara tradisional, system pasar diharapkan akan
memungkinkan pengalokasian sumber-sumber daya secara efisien di dalam Negara
dengan campur tangan pemerintah yang sekecil mungkin. Akan tetapi, kepentingan
politik dan social semakin terbawa dalam proses pemerintahan guan membantu
system pasar mencapai sasaran ekonomi tertentu atau mencapai sasaran social
nonekonomi.
Masalah pokok kebijakan nasional adalah mengenai pengaruh pemiliha prosedur
akuntansi terhadap jumlah investasi oleh perusahaan. Argumen yang mendukung
metode arus lewat flow through, yaitu pengolahan segera kredit pajak terhadap beban
pajak) adalah bahwa tujuan kredit pajak adalah untuk mendorong investasi guna
membantu pemulihan ekonomi. Karena adanya dampak langsung metode arus lewat
terhadap laba yang dilaporkan, maka orang menganggapnya mempunyai pengaruh
yang paling besar sebagai insentif investasi.
Kebijakan akuntansi lain yang dianggap mempunyai implikasi kebijakan nasional
adalah kewajiban menggunakan metode harga pokok penuh (full costing) untuk biaya
eksplorasi minyak dan gas. (FASB Statement No. 19, Desember 1917). Penolakan
dari segmen (pangsa) penting industri itu.Justice Department, Federal Trade
Commission dan SEC mengharuskan perubahan oleh FASB dalam tahun 1979, yang
mengizinkan kedua metode (FASB Statement No. 25).
Konsekuensi ekonomi penggunaan metode usaha-berhasil (succesfull efforts)
sangat banyak. Dari segi kebijakan nasional, metode ini berpusat pada pengaruhnya
yang mungkin terhadap persaingan karena pada umunya yang menggunakan metode
harga pokok penuh adalah produsen minyak dan gas yang kecil. Dikemukakan bahwa

Bab V Penetapan Standar Akuntansi Page 76


pembatasan pada penggunaan metode harga pokok penuh akan merugikan
kemampuan perusahaan ini untuk mencari modal dan bersaing dengan perusahaan
yang lebih besar. Argumen lain adalah bahwa metode ini tidak mendorong
pengambilan risiko dalam usaha eksplorasi minyak dan gas
5.H.Soal Uji Diri
1. Mengapa dalam penetapan standar sering terjadi politisasi, jelaskan dengan
contoh!
2. Pendekatan penetapan standar yang mana yang diterapkan di Indonesia?
3. Mengapa penetapan standar akuntansi keuangan menjadi hal yang penting,
jelaskan dengan disertai contoh!
4. Mengapa pasar dikatakan gagal dalam menetapkan informasi yang berguna bagi
pengambilan keputusan?
5. Mengapa selalu terjadi perkembangan dan perubahan standar akuntansi
keuangan,jelaskan dengan contoh!
5.I.Penugasan:
Tugas anda adalah mencari artikel hasil penelitian yang bertema standar akuntansi
keuangan. Berdasarkan artikel tersebut, saudara diminta untuk melakukan pembahasan
dan critical review.
5.J. Glosarium
Barang Publik : sebagai barang yang dapat dinikmati oleh seseorang tanpa
mempengaruhi kenikmatan orang lain
Free Rider : individu-individu yang menikamati manfaat informasi tanpa
membayar

Bab V Penetapan Standar Akuntansi Page 77

Anda mungkin juga menyukai