Tahun 1959 Accounting Principles Board (ARB) mulai dibentuk. Badan ini
bertujuan untuk mengembangkan pertanyaan tertulis dari GAAP, mempersempit
sejumlah perbedaan dari praktik yang sesuai dan untuk membahas isu-isu
kontoversial yang belum terselesaikan. Adanya penambahan anggota pada
Accounting Principles Boarddari 17 orang menjadi 21 orang.
APB memutuskan bahwa kredit pajak yang harus diperhitungkan dengan metode
penangguhan sesuai dengan APB opinion nomor 2 tetapi pernyataan tersebut
ditolak oleh anggota pemerintahan kennedy yang mengatakan bahwa metode
flow through lebih konsistan dengan tujuan legislasi. Kurangnya dukungan
terhadap pernyataan APB menimbulkan kritik-kritik lainnya diantaranya:
kurangnya independensi dari para anggota APB. Individu-individu yang
menjadi anggota dewan memiliki tanggung jawab penuh di tempat lain
yang dapat saja memengaruhi pandangan mereka terhadap masalah-
masalah tertentu.
struktur dewan APB. Delapan kantor akuntan public terbesar (pada saat
itu) secara otomatis mendapatkan satu posisi sebagai anggota dalam
dewan dan biasanya terdapat lima atau enam akuntan public lainnya
pada keanggotaan APB.
waktu respon. Permasalahan permasalahan akuntansi yang muncul tidak
diinvestigasi dan diselesaikan dalam waktu yang cukup cepat oleh para
anggota paruh waktu.
4. PABU/GAAP
Salah satu hasil dari pertemuan antara AICPA dan anggota NYSE setelah
terjadinya Greet Depression adalah revisi dalam pengaturan kata pada sertifikat
yang dikeluarkan oleh CPA (Certified Public Accountant) Pada tahun 1938, AICPA
telah mempublikasikan monograf yang berjudul examination of financial
statement yang pertama kali memperkenalkan ungkapan “Prinsip-prinsip
akuntansi berterima umum (PABU). Ungkapan tersebut saat ini di
interpretasikan sebagai pernyataan yang mencakup konvensi, aturan, dan
prosedur yang diperlukan untuk menjelaskan praktik-praktik akuntansi yang
berlaku pada satu waktu tertentu. Oleh karena itu, laporan keuangan hanya
dianggap wajar selama prinsip-prinsip yang digunakan juga wajar dan laporan
tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut. Pada tahun 1939, komite AICPA
mengusulkan penambahan kata “disajikan secara wajar…..sesuai Prinsip-prinsip
akuntansi berterima umum (PABU).
Tujuan tujuan ini berujung pada upaya upaya untuk mengoordinasi dan
mengharmonisasi sejumlah aktivitas di banyak Negara dan lembaga yang terlibat dalam
penetapan standar akuntansi. Standar IASB juga memberikan titik awal yang berguna
bagi Negara-negara berkembang yang ingin menetapkan standar-standar akuntansi.