Akuntansi
Anggota
Kelompok
• 40121200007
Nabilla Nur Shabina
Arif
• 40121200018
Yasrof Ramalah
Pencarian Dimulai
Kata prinsip diturunkan dari kata Latin principe, yang berarti pertama
dalam pengertian tingkat dasar. Karena buku teks pertama yang dihadapi
mahasiswa akuntansi merupakan bukutingkat dasar, istilah Dasar-dasar Akuntansi
sepenuhnya tepat. Apa yang kita pelajari dalam pelajaran akuntansi pertama kali
adalah prinsip-prinsipnya dalam pengertian materi yang pertama dalam hal waktu
dan yang pertama dalam hal kesulitan. Prinsip-prinsip akuntansimungkin menjadi
pelajaran pertama, tetapi ini bukanlah pelajaran mengenai kebenaran mendasar
dari akuntansi. Untuk mempelajari hal ini, sebagai lawan dari pengenalan ke
unsur-unsur prakteknya, seseorang harus beralih ke pelajaran teori akuntansi.
Fondasi Awal
• Keberadaan dari satuan usaha yang terpisah: Diasumsikan secara univer meskipun dalam
kenyataannya hanya merupakan kata kiasan.
• Kelangsungan hidup satuan usaha ini: Asumsi perusahaan bersinambung umumnya
merupakan salah satu keleluasaan.
• Persamaan neraca: Persamaan terjadi hanya karena kita "mengisi" perbedaan apapun yang
mungkin ada dengan menyesuaikan perkiraan modal pemilik.
• Postulat moneter: Ini merupakan asumsi yang tidak berdasar bahwa "suatu laporan aktiva
dan utang dalam dollar dan sen adalah suatu gambaran menyeluruh dari kondisi keuangan
badan usaha itu pada tanggal laporan."
• Postulat biaya Ini adalah asumsi yang juga tidak berdasar bahwa "biaya memberikan nilai
yang sebenarnya untuk tujuan laporan awal"
• Postulat pengakuan laba: Ini mengasumsikan bahwa "pendapatan bersih atau laba tiba-tiba
muncul, sepenuhnya, pada beberapa kejadian khusus, umumnya dari penjualan," yang
jelas tidak benar.
Karakteristik Prinsip
• Prinsip akuntansi menunjukkan pedoman-pedoman umum yang lengkap tentang fungsi
akuntansi sebagai alat untuk mengungkapkan informasi keuangan suatu perusahaan.
• Prinsip akuntansi tidak harus dikembangkan mengikuti praktik akuntansi yang sedang
berjalan karena praktik akuntansi yang sedang berjalan sering dilandasi oleh prinsip dan
konsep-konsep yang dalam beberapa hal saling bertentangan dan secara teoritis tidak
konsisten
• Prinsip akuntansi hendaknya tidak bertentangan atau mendorong pelanggaran terhadap
ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku tetapi penyusunan prinsip
akuntansi tidak harus menganut konsep, pengertian, pendekatan, kebijaksanaan dan
praktik hukum/yuridis.
• Prinsip akuntansi harus merupakan alat yang praktis di bidang usaha dan keuangan, dapat
diandalkan dan relevan untuk memenuhi kebutuhan manajemen, investor, pemerintah,
dan masyarakat umum
• Prinsip akuntansi logis dan dikembangkan atas dasar penalaran yang jelas sehingga dapat
diterima oleh yang berkepentingan dengan akuntansi.
Prinsip Akuntansi
Prinsip akuntansi adalah peraturan dan pedoman yang harus dipatuhi
oleh perusahaan dan badan lain ketika melaporkan data keuangan. Aturan-
aturan ini memudahkan pemeriksaan data keuangan dengan melakukan
standarisasi syarat dan metode yang harus digunakan oleh akuntan.
Tujuan Prinsip Akuntansi
Untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan lengkap,
konsisten, dan dapat dibandingkan. Hal ini memudahkan investor untuk
menganalisis dan mengekstrak informasi berguna dari laporan keuangan
perusahaan, termasuk data tren selama suatu periode waktu. Ini juga
memfasilitasi perbandingan informasi keuangan di berbagai perusahaan.
Prinsip akuntansi juga membantu mengurangi penipuan akuntansi dengan
meningkatkan transparansi dan memungkinkan identifikasi tanda bahaya.
Sifat-sifat Prinsip
• Laba tidak akan diakui sebelum penjualan terjadi.
• Semua beban seharusnya dibebankan terhadap laporan rugi laba dan
tidak terhadap laba ditahan.
• Laba ditahan dari suatu perolehan baru, yang dihasilkan sebelum
perolehan, tidak bisa ditambahkan ke laba ditahan pemeroleh, jadi yang
harus digunakan adalah metode pembelian, dan bukan metode
penyatuan.
• Dividen pada saham perbendaharaan bukanlah laba bagi perusahaan
meskipun saham perbendaharaan bisa diperlakukan sebagai aktiva.
• Pinjaman kepada pihak yang mempunyai hubungan khusus seharusnya
dipisahkan dari pinjaman lain.
Upaya-upaya Penting
Pada tahun 1938, sesuai permintaan Haskins & Sells Foundation,
profesor Har- vard, Thomas Henry Sanders, profesor California, Henry Rand
Hatfield, dan profesor Yale Law School, Underhill Moore mempublikasikan
A Statement of 14 Accounting Principles, yang ditujukan untuk "menetapkan
prinsip-prinsip dan aturan-aturan akuntansi yang mengatur apa yang
seharusnya tampak di neraca dan laporan rugi laba dan dalam akun-akun dari
padanya hal itu disusun."
Suatu Pernyataan Teori Akuntansi Dasar
Sosial Ekonomi
Akuntansi Konsekuensi sosial merupakan perluasan Akuntansi Konsekuensi ekonomi adalah konsep
pertanggungjawaban organisasi (perusahaan) diluar yang menegaskan bahwa pilihan kebijakan akuntansi
batas-batas akuntansi keuangan tradisional, yaitu akan mempengaruhi nilai ekonomi perusahaan dan
menyediakan laporan keuangan tidak hanya kepada berdampak pada perilaku bisnis, pemerintah, dan
pemilik modal khususnya pemegang saham. kreditur dalam membuat keputusan. Esensi
Perluasan ini didasarkan pada anggapan bahwa konsekuensi ekonomi adalah bahwa kebijakan
perusahaan didasarkan pada anggapan bahwa akuntansi dan perubahan kebijakan akuntansi dan
perusahaan memiliki memiliki tanggung jawab yang perubahan kebijakan akuntansi tersebut merupakan
lebih luas tanggung jawab yang lebih luas dan tidak suatu permasalahan (matter), terutama permasalahan
sekedar mencari uang untuk para pemegang saham manajemen.
tetapi juga bertanggung jawab kepada seluruh
stakeholders.
Kebeneran atau Konsekuensi
FASB berargumen bahwa standar-standar akuntansi seharusnya diukur tidak
oleh pengaruh langsungnya pada individu, tetapi dalam pengertian nilai bagi
masyarakat secara keseluruhan untuk mempunyai sistem informasi keuangan yang
dapat diandalkan. Ide ini diyakinkan kembali akhir-akhir ini ketika FASB menanggapi
kritik-kritik atas persyaratan amortisasi goodwill untuk tujuan pelaporan keuangan di
Amerika Serikat sementara itu bukan suatu persyaratan universal di seluruh dunia.
FASB menghapus persyaratan amortisasinya agar memungkinkan perusahaan-
perusahaan A.S mempunyai bidang permainan yang seimbang dengan pembeli asing
FASB sangat berteguh bahwa perlakuan ini tidak akan tepat.
Perkembangan Prinsip Akuntansi
di Indonesia
Pengembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dimulai sejak tahun 1973
dengan dibentuknya Panitia Penghimpun Bahan-Bahan dan Struktur GAAP (Generally
Accepted Accounting Principles) dan GAAS (Generally Accepted Auditing Standards).
Menjelang pengaktifan pasar modal di Indonesia pada tahun 1974, sebagai wadah profesi
akuntansi yang senantiasa mengubah tantangan menjadi peluang bagi kemajuan akuntan
dalam dunia bisnis. Pada tahun 1984 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) kemudian membentuk
Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (Komite PAI) serta melakukan kodifikasi prinsip
akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam suatu buku “Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)”
yang berisikan prinsip, prosedur, metode, dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan
laporan keuangan, khususnya yang ditujukan kepada pihak Eksternal perusahaan, antara
lain : pemegang saham, kreditur, fiskus, dan sebagainya.
Terimakasih