TEORI AKUNTANSI
“Postulates, Principles, and Concepts”
“Keep it Simple”
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2018
Postulate and Principles
Accounting Research Study No. 1
Postulat terdiri dalam tiga kelompok: kelompok lingkungan (A), kelompok yang berasal dari
akuntansi itu sendiri (B), dan imperatif (C).
Postulate A: Postulat yang terbentuk dari lingkungan ekonomi dan politik.
A-1. Qualification : Data harus bersifat kuantitatif untuk bisa membuat keputusan ekonomi
A-2. Exchange : Barang dan jasa diperdagangkan
A-3. Entities : Aktivitas ekonomi dilakukan oleh entitas
A-4. Time Period : Semua laporan aktivitas ekonomi harus memiliki periode tertentu
A-5. Unit of Measure : Uang adalah sebutan umum dalam hal barang dan jasa, termasuk
tenaga kerja, sumber daya alam, dan modal, diukur. Setiap laporan harus dengan jelas
menunjukkan uang yang mana.
Postulate B: Postulat yang terbentuk dari ruang lingkup akuntansi
B-1. Financial Statements : Seluruh aktivitas akuntansi dibuat dalam suatu laporan keuangan
B-2. Market Prices : Data akuntansi didasarkan pada harga yang terjadi dari perdagangan di
masa lalu, sekarang dan masa depan
B-3. Entities : Hasil proses akuntansi berasal dari aktivitas suatu entitas
B-4. Tentativeness : aktivitas operasional bersifat sementara karena itu diperlukan alokasi
atas kejadian tersebut
Postulate C: Impretaif
C-1. Continuity: Entitas harus dilihat memiliki kelangsungan hidup yang tidak terbatas
kecuali ada bukti bahwa entitas tidak dapat bertahan
C-2. Objectivity: Perubahan aktiva dan kewajiban, dan efek yang terkait (jika ada) pada
pendapatan, biaya, laba ditahan, dan sejenisnya, tidak boleh dilakukan (harus dicatat sesuai
bukti yang ada)
C-3. Consistency: Prosedur akuntansi yang digunakan oleh suatuentitas haruslah tepat karena
akan digunakan secara konsisten
C-4. Stable Unit: Laporan akuntansi harus didasarkan pada unit pengukuran yang stabil.
C-5. Disclosure:Laporan akuntansi harus mengungkapkan hal-hal yang dianggap penting
agar tidak menyesatkan
Beberapa postulat dalam kelompok B tampaknya berasal dari kategori A,yang mengarah
pada kritik bahwa tidak ada postulat yang harus dibenarkan dari yang lain dan kritik yang
sama bahwa postulat diberi urutan peringkat. Meskipun kritik ini mungkin memiliki beberapa
validitas, mereka dapat dengan mudah diatasi dengan pemberian label ulang. Tidak ada
aturan bahwa hanya dua level (postulat dan prinsip) yang dapat digunakan dalam penalaran
deduktif. Lingkungan yang kompleks, seperti di mana akuntansi beroperasi, dapat memiliki
banyak tingkatan.
Accounting Research Study No. 3
Ada delapan prinsip luas dalam ARS 3. Setidaknya tiga dari mereka (1, 2, dan 4) berurusan
dengan masalah perubahan harga, yang merupakan titik keberangkatan untuk penolakan yang
agak menyengat dari penelitian. Sangat menarik untuk dicatat bahwa ringkasan dari delapan
prinsip mencakup sekitar empat setengah halaman, dua dan setengah dari yang dikhususkan
untuk Prinsip 4, prinsip penilaian aset.
Perspektif ARS 1 dan ARS 3
ARS 1 dan ARS 3 gagal karena berbagai alasan selain ketidakmampuan profesi untuk
meninggalkan biaya historis. Postulat dan prinsip itu sendiri memiliki beberapa kelemahan.
Postulat-postulat itu tidak lengkap dan karena itu tidak bisa mengecualikan semua sistem
nilai selain yang ditentukan dalam prinsip. Selain itu, setidaknya satu prinsip, Prinsip A,
tidak berasal dari postulat apa pun. Akhirnya, pertanyaan apakah penilaian yang dihasilkan
dari berbagai a. set harus aditif (karena mereka menganjurkan atribut yang berbeda) menjadi
menarik, dan mungkin diperdebatkan, titik. Moonitz dan Sprouse ditugaskan untuk
menemukan postulat-postulat dan prinsip-prinsip yang akan menghasilkan "penghasilan
tambahan"; dengan kata lain, untuk menggunakan konsep pendapatan tunggal yang akan
menunjukkannya lebih unggul dari semua penantang lainnya. Dalam retrospeksi, telah
terbukti bahwa tidak ada pengukuran pendapatan yang dapat dianggap memiliki keun
Commissioning of ARS 1 dan 3 terjadi pada saat sedikit perhatian formal diberikan kepada
apa yang mungkin disebut politik pembuatan aturan. Dengan ini kami berarti bahwa di
bawah FASB ada lebih banyak kesempatan untuk bereaksi terhadap aturan akuntansi
potensial bagi mereka yang akan tunduk pada mereka daripada yang terjadi dengan
APBggulan dibandingkan konsep yang bersaing.
Equity Theories
Hubungan perusahaan dengan pemilik dalam rekening ekuitas pemilik. Teori deduktif telah
berusaha untuk menggambarkan hubungan ini dan berguna dalam menafsirkan hak tidak legal
dan kepentingan dalam ekuitas pemilik rekening serta dalam menentukan komponen-komponen
tertentu dari laba.
Proprietary Theory
Teori kepemilikan mengasumsikan bahwa pemilik dan perusahaan yang hampir identik. Pada
teori ini, aset dimiliki pemilik perusahaan, kewajiban perusahaan juga adalah kewajiban pemilik,
dan kepemilikan ekuitas terhutang kepada pemilik.
∑A – ∑L = ∑OE
Entity Theory
Ketidakpuasan dengan orientasi dari teori kepemilikan menyebabkan perkembangan teori entitas.
Perusahaan dan pemilik adalah dua hal yang terpisah. Namun demikian, akun ekuitas pemilik
tidak mewakili kepentingan mereka sebagai pemilik tetapi hanya klaim mereka sebagai
pemegang saham. Dalam mengukur laba, baik bunga dan dividen merupakan distribusi
pendapatan untuk penyedia modal. maka, keduanya diperlakukan sama dan tidak merupakan
pengurang penghasilan.
∑Assets = ∑Equities (including liabilities)
Commander Theory
Teori ini bisa dikatakan sebagai sinonim dari manajemen. Komandan teori mungkin dipandang
sebagai akuntansi manajemen daripada akuntansi keuangan, tetapi manajer dalam peran
fidusianya harus "mengubah" pandangan komandan kepada investor.
POSTULAT
• Postulat merupakan asumsi dasar yang concern pada lingkungan bisnis
• Principles merupakan pendekatan secara umum yang digunakan saat
rekognisi/pengakuan dan mengukur keterjadian akuntansi. Principles ada 2 yaitu:
• Prinsip berbasis input , terbagi 2 klasifikasi yaitu bisa secara umum mendasari aturan
operasi dan bisa prinsip yang bersifat menghambat
• Prinsip berbasis output, mengembangkan kepastian bahwa laporan keuangan harus
memilik kualitas atau berkarakteristik apabila diesekusi dengan benar
• Going concern or continuity artinya bahwa perusahaan akan berlangsung terus
menerus. Berkelanjutan lebih pada prediksi alamiah daripada underlying assumption
• Time period mengasumsikan dengan penggunaan akuntansi akrual , dan rinsip rekognisi
dan penyesuaian biaya histori
• Accounting entity, permasalahan pertama ada ketika mendefinisikan entitas dan
akuntansi, kedua berkaitan dengan pertanyaan entitas akuntansi yang concern pada
hubungan perusahaan dengan owners
• Monetary unit, berdasark tujuan akuntnasi unit moneter yang stabil menjadi metode dan
prinsip utama akuntansi. Tahun 1970, ada inflasi di US dan negara lainnya, menyebakan
dilakukan valuation theories dan cara baru untuk mengenalkan informasi keuangan
KEEP IT SIMPLE
Saat ini FASB mendapatkan banyak sekali masukan seperti dari AICPA, The Business
Roundtable, The Financial Excecutive Institute, The Chairman of large accounting firms, the
Financial Analysts Policy Committee, SEC dan para stafnya, perbankan dan para regulator.
Ini terkait dengan diterbitkannya FASB Statement baik yang baru maupun yg tidak terlalu
baru yang dipandang terlalu rumit, misalnya saja FASB Statement 96 (Pajak Penghasilan),
Statement 87 (Pensiun), dan Statement 13 (Leasing). Masing – masing statement tersebut
dipandang terlalu rumit untuk dipahamai dan bahkan diaplikasikan bagi masyarakat biasa.
Mengapa bisa terjadi ? Bagaimana bisa standar akunting bisa begitu kompleks ?
Salah satu yang bertanggung jawab atas kompleksitas ini adalah pihak SEC dan staff.
Regulasi baru, variasi form registrasi dan form pelaporan berkala adalah sebagian kecil
yang harus diisi oleh perusahaan publik tersebut saja sudah rumit. Kompleksitas juga
muncul karena rumitnya transaksi itu sendiri. Hal ini juga muncul karena pembuat laporan
keuangan dan firma CPA juga meminta hal yang sama. Dalam kasus Statement 96 (Pajak
Penghasilan) munculnya kerumitan ini karena pihak auditor tidak senang dengan aturan
yang terlalu sederhana yang tidak memberikan banyak jawaban detil dan karena APB
Opinion 11 tidak sesuai dengan kerangka konseptual FASB dan harus dirubah karena
alasan tersebut.
Ada juga Statement yang sederhana dan berhasil diterima masyarakat luas, seperti FASB
Statement 14 (Segment) yang mengakatan bahwa segment yang menyumbang 10% atau
lebih dari total pendapatan harus dilaporankan secara terpisah. FASB Statement 85 juga
mengatakan bahwa convertible bond yang punya cash yield kurang dari 2/3 dari suku
bunga long-term corporate bond adalah setara dengan saham umum dan bisa digunakan
untuk perhitungan earning per share. Begitu juga dengan APB Opinion 15, mereka
sederhana dan bisa digunakan dan diterima.
Kita butuh definisi sederhana. Bagimana bila aset didefinisikan sebagai kas, klaim
kontraktual menjadi kas, dan semua hal yang bisa dijual menjadi kas. Abstraksi tentang
mendatangkan manfaat ekonomis di masa mendatang tidak bisa dijual menjadi kas. Hanya
hal-hal real yang bisa dijual menjadi kas. Hanya hal-hal real yang bisa diakui sebagai aset.
Sederhana dan bisa diterima.
Banyak sekali FASB standar terlalu rumit untuk sebagian besar perusahaan kecil dan
menengah yang bahkan mereka tidak mempunyai karyawan untuk menerapkan standar
tersebut. Dengan demikian standar akuntansi seharusnya bisa diterapkan bahkan oleh
masyarakat biasa, karena laporan keuangan dipakai oleh masyarakat biasa. Standar dan
hasilnya harus bisa diterapkan dan dipahami oleh orang biasa, maka biaya untuk
pembuatan standar pun bisa dilampaui dengan baik oleh kebertimaan manfaat yang akan
diberikan.
Bila kita bisa membuatnya sederhana, maka pengguna informasi akan mendapatkan
informasi yang mereka butuhkan.