Anda di halaman 1dari 12

TEORI AKUNTANSI

“BAB III ASPEK KELEMBAGAAN DALAM PENGEMBANGAN AKUNTANSI”

Kelompok II

Nama Anggota Kelompok:


Ni Made Ayu Utari (07) 1915644016
Ni Kadek Sinta Yuliantini (09) 1915644018
Ni Wayan Sri Ariningsih (16) 1915644043
Ni Putu Widya Cista (19) 1915644058
Ni Made Dwi Larasati (23) 1915644107
Kelas : VA D4 Akuntansi Manajerial

Politeknik Negeri Bali


Jurusan Akuntansi
2021
1. Apa kepentingan pihak perbankan, kreditur, dan investor terhadap standar
akuntansi?

Jawaban:
Salah satu sarana penunjang yang diperlukan oleh suatu perusahaan atau suatu unit
ekonomi adalah standar akuntansi. Standar akuntansi dapat dipergunakan sebagai
pedoman dalam menyusun laporan keuangan, dan mempermudah auditor dan pembaca
laporan keuangan untuk memahami dan membandingkan laporan keuangan entitas
berbeda-beda. Menurut Financial Accounting Standard Board (FASB) medefinisikan
Standar Akuntansi sebagai berikut:
“Standar Akuntansi adalah metode yang seragam untuk menyajikan informasi, sehingga
laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan
lebih mudah kumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan dan
praktik yang dipilih dan dianggap berterima umum.”
Standar akuntansi menjadi masalah penting dalam profesi dan semua pemakai
laporan. Oleh karena itu, mekanisme penyusunan standar akuntansi harus diatur
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan kepada semua pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan.
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap standar akuntansi misalnya:
1. Pihak perbankan dan pihak kreditor
Kreditor bagi suatu perusahaan adalah pihak-pihak misalnya bank atau perusahaan lain, yang
memberikan pinjaman atau utang kepada perusahaan yang bersangkutan. Tentu saja sebagai
pihak yang akan memberikan pinjaman mereka perlu memperoleh informasi tentang
kemampuan perusahaan, yang akan diberi pinjaman, untuk mengembalikan pinjamannya.
Informasi mengenai kemungkinan perusahaan mampu atau tidak untuk mengembalikan
pinjamannya dapat diketahui dari laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan calon
peminjam. Apabila dari laporan keuangan yang dibuat diketahui bahwa perusahaan akan
mampu mengembalikan pinjamannya, kreditor akan memberikan pinjaman pada perusahaan
tersebut. Akan tetapi, apabila laporan keuangan menunjukkan bahwa perusahaan
kemungkinan tidak akan dapat mengembalikan pinjamannya, kreditor tidak akan memberikan
pinjaman. Sehingga, standar akuntansi memberikan tekanan tentang perlunya
pengungkapan dalam laporan keuangan tentang sumber daya dalam wujud kas atau
yang mendekati kas yang dapat digunakan untuk membayar kembali kewajiban
perusahaan. Baik pihak perbankan dan pihak kreditor sangat berkepentingan dengan
laporan keuangan calon nasabahnya.
2. Investor
Salah satu informasi pokok yang diperlukan oleh investor adalah informasi keuangan (laporan
keuangan) yang dikeluarkan oleh perusahaan secara periodik. Investor akan
mempertanyakan apakah praktik akuntansi dan pelaporan yang ada saat itu mampu
digunakan sebagai alat untuk menilai investasi. Jika kondisi keuangan dari laporan
keuangan tersebut diketahui tidak akan memberikan keuntungan di masa yang akan datang
maka, para investor akan menarik modalnya dan mengalihkannya ke perusahaan lain yang
prospeknya lebih bagus. Tetapi, jika kondisi keuangan dari laporan keuangan tersebut
diperoleh informasi bahwa perusahaan dapat memberikan keuntungan di masa yang akan
datang maka kemungkinan para investor akan tetap menginvestasikan modalnya di
perusahaan tersebut.

Oleh karena itu, standar akuntansi merupakan suatu pedoman yang wajib ditaati bagi mereka
yang melakukan kegiatan di bidang akuntansi, dalam rangka penyusunan laporan keuangan.

2. Jelaskan peranan AICPA, NYSE, CAP, APB, Komite Wheat dan Trueblood, FAF,
dan FASB dalam penyusunan standar akuntansi di Amerika.
Jawaban:
Proses penyusunan standar akuntansi merupakan proses yang cukup pelik karena
melibatkan aspek politik, bisnis, sosial budaya. Hal ini dapat dipahami karena standar
akuntansi yang akan ditetapkan akan mengikat semua pihak. Hal tersebut terjadi dalam
penyusunan standar akuntansi di Amerika. Perkembangan prinsip-prinsip akuntansi
berjalan searah dengan proses perkembangan Akuntansi. Terdapat beberapa lembaga yang
berperan aktif dalam penyusunan standar akuntansi di Amerika seperti AICPA, NYSE,
CAP, APB, Komite Wheat dan Trueblood, FAF, dan FASB.

1. AICPA
American Institute of Certified Public Accountant (AICPA) adalah suatu
organinsasi profesional di bidang akuntansi publik yang keanggotaannya hanya
akuntan publik terdaftar (certified public accountants). AICPA memiliki peran
penting dalam pengembangan dan pembentukan standar akuntansi, termasuk
penyiapan (penyelenggaraan) ujian sertifikasi dan pendidikan berkelanjutan bagi para
akuntan publik.
AICPA merupakan lembaga yang menjadi tonggak penting dalam penyusunan
standar akuntansi di Amerika, hal ini disebabkan karena pengembangan standar
akuntansi dimulai dengan adanya persetujuan antara AICPA dan NYSE untuk
mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang harus diikuti oleh perusahaan yang
terdaftar di NYSE. Selain itu, AICPA juga berperan dalam menghasilkan formal draft
“five broad accounting principles” yang digunakan untuk mengembangkan “generally
accepted accounting principles” dan dimasukkan ke dalam ARB No.43.

2. NYSE
Pada tahun 1930 AICPA memulai kerjasama dengan New York Stock
Exchange dalam bidang pengembangan prinsip-prinsip akuntansi yang akan
diberlakukan pada entitas bisnis yang terdaftar di NYSE. Langkah awal yang diambil
AICPA yaitu membentuk komite dan mencari jalan keluar yang terbaik melalui dua
pendekatan sebagai berikut :
 Memberikan pemahaman para pemakai mengenai keterbatasan laporan
keuangan.
 Menyempurnakan laporan keuangan agar para pemakai memperoleh laporan
yang lebih informatif.
3. CAP
AICPA pada tahun 1933 membentuk komite yang secara khusus membahas
prinsip-prinsip akuntansi yaitu Special Committee on Development if Accounting
Principles (SCDAP), namun komite tersebut gagal dalam mengemban tugasnya dan
diganti oleh Committee on Accounting Procedure (CAP) pada tahun 1936. CAP
memiliki tujuan untuk mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang bersifat
komprehensif sehingga dapat digunakan sebagai pedoman umum dalam memecahkan
masalah praktek akuntansi.
Dalam realitasnya CAP mengambil kebijakan lain yaitu mengadopsi suatu
kebijakan dan selanjutnya memberi rekomendasi atas metode akuntansi mungkin
diikuti. Cara yang ditempuh CAP menimbulkan ketidakpuasan banyak pihak. Cara
kerja tersebut menunjukkan bahwa CAP kurang mengemban teori yang bersifat
umum yang dapat dijadikan dasar pengemban statemen-statemen akuntansi keuangan.

4. APB
Ketidakpuasan terhadap kerja CAP ditunjukkan oleh Alvin.R. Jennings
melalui pertanyaan sebagai berikut, “seberapa berhasilkah kita mempersempit
perbedaan dan ketidak konsistenan dalam penyiapan dan penyajian informasi
keuangan”?
Keberadaan APB dan ARD menunjukkan bahwa terdapat pendekatan dua arah
dalam pengembangan prinsip akuntansi. ARD memiliki otoritas menerbitkan hasi-
hasil riset dan lebih mencurahkan perhatian pada pengembangan statemen-statemen
akuntansi tanpa harus mempertanggungjawabkan kepada komite teknis AICPA. Hasil
riset akan dipublikasikan dalam bentuk Acccounting Research Studies (ARS) lengkap
dengan dokumen detail, keseluruhan aspek dari suatu masalah tertentu, serta
rekomendasi atau konklusi. Selama tahun tersebut 15 ARS yang telah diterbitkan.

5. Komite Wheat dan Trueblood


Pada bulan April 1971 AICPA membentuk dua kelompok studi yaitu Wheat
Committee dan Trueblood Committee. Wheat Committee bertugas untuk
memperbaiki proses penyusunan standar, dan komite ini melaporkan hasil-hasilnya
kepada FASB. Trueblood Committee tugas untuk mengembangkan tujuan laporan
keuangan dengan menentukan, siapa user-nya, informasi apa yang mereka butuhkan,
seberapa banyak informasi yang dibutuhkan dapat dipenuhi oleh akuntansi dan apa
kerangka kerja yang diperlukan dalam menyediakan kebutuhan akuntansi. Komite ini
berhasil merumuskan 12 tujuan laporan keuangan.
 Laporan Komite Wheat dan Trueblood
Laporan lengkap Wheat Committee diterbitkan bulan Maret 1972 dengan
judul untuk perubahan yang signifikan dalam menyusun standar-standar akuntansi
keuangan. Rekomendasi dari Wheat Committee sebagai berikut :
a) Mendirikan Financial Accounting Foundation (FAF)
b) Mendirikan Financial Accounting Standar Board (FASB)
c) Mendirikan Financial Accounting Standards Advisory Council
(FASAC)
Sampai dengan bulan Oktober 1973 laporan Trueblood Committee belum
tuntas. Pada saat itu FASB sudah terbentuk. FASB didirikan dan menggantikan
tugas APB tahun 1973. Dalam menyusun standar FASB mempergunakan
pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan lembaga penyusun standar
sebelumnya yaitu CAP dan APB. FASB juga menetapkan standar akuntansi
keuangan dan pelaporan keuangan dengan lcara yang lebih efisien, lengkap dan
tepat serta tidak menetapkan dalil maupun prinsip dalam suatu kerangka kerja
akuntansi.

6. FAF
Financial Accounting Foundation atau yang biasa disebut dengan FAF
merupakan salah satu lembaga yang berperan dalam penyusunan standar akuntansi di
Amerika. FAF terdiri dari 6 organisasi sponsor yaitu AAA, ACIPA, Financial
Analysis Federations (FAF), Financial Executives Institute (FEI), Nation Association
of Accountan (NAA) dari security Industry Association (SIA). FAF terdiri dari 13
orang anggota yang merupakan watak dari 6 sponsor tersebut ditambah dengan wakil
pemerintah.
Tugas FAF adalah mengangkat Board of Trustee. Board of Trustee ini telah
dikembangkan untuk mengakomodasi tambahan dua anggota ini dari organisasi besar
yang tidak termasuk 6 organisasi sponsor yaitu industri perbankan. Board of Trustee
kemudian mengangkat anggota FASB yang menandai kegiatan Board dan berperan
sebagai pengawas. Selain itu, FAF juga merekomendasikan modifikasi perubahan
struktur FASB pada tahun 1977.
7. FASB
FASB merupakan organisasi sektor swasta yang bertanggung jawab dalam
pembentukan standar akuntansi di Amerika saat ini. FASB didirikan pada tahun 1973,
menggantikan APB. Anggota FASB berasal dari berbagai latar belakang (audit,
akuntansi korporasi, jasa keuangan, dan akademisi).
Fungsi utama dari FASB adalah mempelajari masalah akuntansi terkini dan
menetapkan standar akuntansi. Standar ini dipublikasikan sebagai Statement of
Financial Accounting Standards (SFAS). FASB juga menerbitkan Statement of
Financial Accounting Concepts (SFAC) yang memberikan kerangka kerja konseptual
yang memungkinkan untuk dikembangkannya standar akuntansi khusus. SFAC
diterbitkan pada tahun 1978 sebagai konsep fundamental yang akan digunakan FASB
dalam mengembangkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan di masa depan.
Tidak seperti SFAS, SFAC bukan merupakan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh FASB dipandang sebagai
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dalam menetapkan standar akuntansi
keuangan, FASB harus tanggap terhadap kebutuhan dari seluruh komunitas dan
menetapkannya secara transparan di depan publik. Hal ini dilakukan dengan
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya secara adil (tanpa memihak) kepada
semua komunitas terkait untuk mengungkapkan pendapat mereka sebelum standar
yang baru diterbitkan dan diberlakukan.

3. Sebutkan perbedaan antara APB dan FASB dilihat dari keorganisasiannya.


Jawaban:

No Keterangan APB FASB

1 Independensi Merupakan bagian dari Terpisah dari AICP dan


organisasi AICPA disponsori oleh 8 organisasi

2 Keanggotaan Keanggotaan APB Sebagian Keanggotan FASB terdiri dari


besar adalah tenaga paruh 7(tujuh) orang yang bekerja
waktu sehingga hasil kerja secara full time. Keanggotaan
dan publikasinya dinilai ini masing-masing diangkat
tidak efektif. untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun dan dapat diangkat
Kembali maksimal selama 2
(dua) periode.

3 Sertifikasi Diharuskan mempunyai Tidak diharuskan mempunyai


Anggota sertifikat profesi CPA sertifikat profesi CPA dapat
berasal dari akuntansi publik,
pemerintah, perusahaan
sekuritas dan akademis.

4 Dokumen teoritis Postulat dan Prinsip gagal Kerangka konseptual lebih


yang mendukung (termasuk ARS 7 dan APB lengkap dan sukses
standar 4)
5 Proses Sangat terbatas meskipun Lebih luas dan dibawa ke
dapat menjadi luas dalam proses
menjelang akhir
keberadaannya
4. Mengapa CAP dan APB dinilai gagal dalam membangun dasar teoritis.
Jawaban:

CAP dan APB dinilai gagal dalam membangun dasar teoritis dikarenakan kedua
badan tersebt mengalami kegagalan dalam mengatur standar-standar akuntansi yang
digunakan sebagai landasan praktik pada masanya. Selain itu, CAP dan APB merupakan
badan pengatur standar akuntansi yang tidak independent dengan AICPA. CAP dan APB
juga selalu mendapatkan berbagai tekanan politis dalam menerbitkan standar-standar
akuntansi keuangan. CAP sempat mendapatkan tekanan karena dihadapi pada
pengawasan yang sangat ketat dari SEC (Securities and Exchange Comission) dalam
proses pembuatan prosedur akuntansi. SEC mengancam akan mengambil alih wewenang
pembuatan standar akuntansi bila CAP tidak menunjukkan kemajuan dalam waktu dekat.
Hal itu menyebabkan CAP lebih memilih menangani masalah akuntansi daripada
melakukan penelitian deduktif yang membutuhkan waktu yang sangat lama. APB juga
mendapatkan berbagai kontroversi dari berbagai pihak saat menerbitkan standar-standar
akuntansi. Pengungkapan opini yang dikeluarkan APB dianggap terlalu sempit dan
lambat dalam proses pembuatan standar akuntansi. Masalah kombinasi bisnis yang
ditunjukkan dalam proses pembuatan standar terlalu lama serta terdapat tekanan dari
berbagai pihak luar yang dimasukkan dalam proses spembuatan standar dengan tidak
tepat. Dikarenakan hal tersebut CAP dan APB akhirnya dibubarkan. CAP beserta
departemennya dibubarkan langsung oleh AICPA dan APB dibubarkan oleh Wheat
Committee yang merupakan badan yang ditunjuk oleh AICPA.

5. Jelaskan tentang struktur konstituen dan hubungannya dengan FASB dalam


penyusunan standar akuntansi di Amerika!
Jawaban:
Financial Accounting Standards Board (FASB) bertugas untuk mengembangkan dan
menetapkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan untuk perusahaan dan organisasi
nirlaba di Amerika Serikat. Berdirinya FASB dilatarbelakangi oleh berbagai kontroversi
dan kritik yang dilakukan kepada Accounting Principle Board (APB) pada tahun 1965-
1967. Selanjutnya pada tahun 1972 Laporan Komite Wheat and Trueblood yang
menginginkan perubahan signifikan terhadap standar akuntansi. Dipelopori oleh 6
organisasi pendukung dibentuklah Structure Committee of the Financial Accounting
Foundation (FAF). Keanggotaan FAF terdiri dari: 1 orang wakil AAA, 4 orang wakil
AICPA, 1 orang wakil Financial Analysts Faderation, 2 orang wakil Financial
Executives Institute, 1 orang wakil NAA, 1 orang wakil SIA dan 3 orang lainnya dari
kelompok akuntan pemerintah.
Tugas FAF adalah mengangkat Board of Trustees yang kemudian memilih
anggota FASB. Dewan ini juga berwenang untuk mengawasi dan mendanai kegiatan
FASB. Keanggotaan FASB terdiri dari 7 anggota fulltime yang berasal dari 4 orang
wakil kantor akuntan publik, 3 orang lainnya berasal dari badan pemerintah, industri dan
lembaga pendidikan. Dengan struktur keanggotaan seperti ini diharapkan FASB dapat
menghasilkan keputusan yang netral.
Bersamaan dengan dibentuknya FASB, organisasi pendukung juga membentuk
Financial Accounting Standards Advisory Council (FASAC). Fungsi utamanya adalah
untuk memberikan saran dan nasihat kepada FASB mengenai hal teknis dalam
menjalankan tugasnya. Para anggota FASAC diambil dari jajaran CEO, CFO, mitra
senior perusahaan akuntansi publik, direktur eksekutif organisasi profesional, dan
anggota senior komunitas akademik dan analis. Adanya lembaga-lembaga ini
berpengaruh besar terhadap standar akuntansi di Amerika Serikat yang kemudian mulai
diadaptasi oleh negara-negara lain.

6. Jelaskan tentang evolusi standar akuntansi keuangan di Indonesia.


Jawaban:
 Sebelum tahun 1973, persyaratan pelaporan keuangan didasarkan pada pedoman-
pedoman yang dikeluarkan Kitab Undang Undang Hukum Dagang yang hanya
menghendaki adanya sistem pembukuan yang cukup. Yakni tepat pada tahun 1602-
1799 saat zaman kolonial belanda telah melakukan pencatatan sederhana lalu pada
tahun 1800-1942 saat zaman penjajahan Belanda dilakukan pencatatan menggunakan
sistem debit-kredit dan pada tahun pada tahun 1945 sampai dengan sekarang
dilakukan harmonisasi terhadap standar keuangan salah satunya harmonisasi pada
standar IFRS. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang berdiri sejak tahun 1957
merupakan wadah profesi akuntansi di Indonesia yang terus melakukan
pengembangan standar untuk menyesuaikan dengan dunia usaha dan profesi
akuntansi dan merupakan anggota dari International Federation of Accountants
(IFAC).
 Pada tahun 1973 dibentuknya panitia penghimpunan bahan – bahan orientasi
penyusunan standar didasarkan pada prinsip akuntansi yang berterima umum
(generally accepted accounting principles- GAAP) yang berlaku di Amerika. IAI
membentuk Komite ad hoc, untuk mengembangkan prinsip akuntansi Indonesia.
Komite tersebut menjalankan tugasnya dengan mengadopsi prinsip akuntansi
Amerika-Inventory of Generally Acceptcd Accounting Principles for Business
Enterprises- yang dikembangkan oleh Paul Grady pada tahun 1965. Pada bulan
Desember 1973, IAI mengadopsi rekomendasi yang diberikan oleh Komite tersebut
dan mengeluarkan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).

 Untuk merespon reformasi ekonomi dan deregulasi pasar, pada tahun 1984 KPAI
mengeluarkan prinsip akuntansi yang telah direvisi yang kemudian diberi nama
Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) 1984. Meskipun sudah ada beberapa perbaikan,
PAI 1984 tidak mampu mengatasi praktik akuntansi untuk industri khusus (seperti
perbankan, asuransi dan pertambangan) dan cenderung berorientasi sempit
(mengabaikan konsolidasi. Meskipun sudah ada beberapa perbaikan, PAI 1984 tidak
mampu mengatasi praktik akuntansi untuk industri khusus (seperti perbankan,
asuransi dan pertambangan) dan cenderung berorientasi sempit (mengabaikan
konsolidasi).

 Awal tahun 1990an, lebih dari 200 perusahaan terdaftar di pasar modal. Permintaan
investor, kreditor dan pemberi pinjaman terhadap standar akuntansi yang berkualitas
dan comprehensif mewarnai pertumbuhan perusahaan yang cepat tersebut. Akibatnya,
pada tahun 1994, IAI mengadopsi Framework for Preparation and Presentations of
Financial Statement yang dikeluarkan IASC. Pada waktu yang bersamaan, IAI juga
mengadopsi standar akuntansi internasional (International Accounting Standards atau
IAS)-yang diberi nama Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Sejak tahun
1994, kegiatan harmonisasi terhadap standar akuntansi internasional terus
berlangsung di Indonesia hingga sekarang.

7. Jelaskan delapan tahap dalam penyusunan standar akuntansi di Indonesia.


Jawaban:
Menurut aturan yang dibuat Dewan Standar Akuntansi Keuangan, proses penyusunan
standar akuntansi keuangan melibatkan delapan tahap berikut ini (ADB 2003):
1. Issues Identification. Kongres IAI yang bertemu setiap 4 tahun mengeluarkan
resolusi tentang program kerja strategis DSAK. DSAK ini memonitor dan
mempertimbangan pengumuman resmi yang dikeluarkan International
Accounting Standard Board (IASB) dan badan perumus standar akuntansi lainnya
serta mereview masukan yang diberikan secara langsung oleh pihak tertentu.
2. Preliminary Consideration. DSAK mendiskusikan isu yang ada dan komisi yang
diperlukan serta melakukan penelitian terhadap isu yang ada sebelum isu tersebut
dimasukkan dalam program kerja DSAK.
3. Preparation of Accounting Discussion Paper. Untuk setiap topik yang diterima,
DSAK membentuk Komite khusus untuk menyiapkan topic outline dan
accounting Discussion Paper (ADP) yanag secara rinci menjelaskan dan
menganalisis topik tersebut.
4. Preparation of Exposure Draft (ED). Atas dasar pertimbangan yang terdapat
dalam ADP, DSAK menyiapkan ED awal yang harus konsisten dengan standar
akuntansi internasional. ED awal ini didistribusikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan untuk mendapatkan tanggapan.
5. Publication of ED. ED dipublikasikan di Media Akuntansii-majalah IAI dan
didistribusikan kepada pihak yang berkepentingan paling lambat 1 bulan sebelum
public hearing.
6. Public Hearings. Public hearing diselenggarakan untuk memberi kesempatan
kepada pihak yang berkepentingan untuk menyampaikan pandangan mereka
terhadap ED tersebut. Atas dasar masukan tersebut, DSAK akan berkonsultasi
dengan pemerintah, organisasi dan individu lain yang relevan sebelum disyahkan
menjadi PSAK.
7. PSAK Preparation. Jika perlu, DSAK mengubah ED untuk merefleksikan hasil
konsultasi yang telah dilakukan.
8. Approval and Promulgation. DSAK menyetujui PSAK untuk diterbitkan sebagai
pedoman resmi praktik akuntansi tertentu. PSAK yang disetujui dipublikasikan
melalui Media Akuntansi dan website IAI.

Anda mungkin juga menyukai