Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 5 :

Ida Ayu Ary Putri Adnyani (1707531083 / 28)


I Gusti Ayu Made Kusuma Wardani (1707531091 / 30)
Kadek Tiarani Damayanti Putri (1707531092 / 31)
Ni Putu Melastiani (1707531102 / 32)

RINGKASAN MATERI KULIAH


SAP 2
A. Lembaga-Lembaga Penyusun Standar Akuntansi
1.1. IAI dan Sejarahnya
IAI atau yang disebut dengan Ikatan Akuntan Indonesia merupakan badan
yang menyusun standar akuntansi keuangan di Indonesia. IAI didirikan pada
tanggal 23 Desember 1957 dengan dua tujuan, yaitu :
1. Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu
pendidikan akuntan; dan
2. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.
Sejak IAI berdiri telah dihasilkan tiga standar akuntansi keuangan sebagai
berikut :
− Pada tahun 1973 untuk pertama kali IAI menerbitkan suatu buku
Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI). Penerbitan ini dipicu oleh
diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973.
− Pada tahun 1984 buku Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 yang
menggantikan PAI 1973 diterbitkan. Komite PAI melakukan revisi
secara mendasar terhadap PAI 1973.
− Pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total PAI 1984 dan
sejak itu mengeluarkan serial standar keuangan yang diberi nama
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan sejak 1 Oktober
1994. Pengernbangan standar akuntansi ketiga ini ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan dunia usaha dan profesi akuntansi dalam rangka
mengikuti dan mengantisipasi perkembangan internasional. Banyak

1
standar yang dikeluarkan itu sesuai atau sama dengan standar
akuntansi internasional yang dikeluarkan oleh IASC.

1.2. FASB dan Sejarahnya


FASB atau Financial Accounting Standart Board merupakan sebuah
organisasi yang berdiri pada tahun 1973, pada sektor swasta yang
bertanggung jawab dalam pembentukkan standar akuntansi di Amerika pada
saat ini. Menyadari kebutuhan untuk reformasi APB, pemimpin dalam profesi
akuntansi menunjuk Kelompok Studi Pembentukkan Prinsip Akuntansi untuk
membubarkan APB dan struktur standar pengaturan baru diciptakan. Fungsi
utama dari FASB adalah mempelajari masalah akuntansi terkini dan
menetapkan standar akuntansi. FASB menerbitkan Statement of Financial
Accounting Concepts yang memberikan kerangka kerja konseptual; yang
memungkinkan untuk dikembangkannya standar akuntansi khusus.
Standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh FASB dipandang
sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dalam menetapkan
standar akuntansi keuangan, FASB harus tanggap terhadap kebutuhan dari
seluruh komunitas dan menetapkan secara transparan di depan publik yang
dilakukan dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya secara adil
kepada semua komunitas terkait untuk mengungkapkan pendapat sebelum
standar yang baru diterbitkan dan diberlakukan. Standar tersebut penting
untuk fungsi efisien dari ekonomi karena keputusan tentang alokasi sumber
daya sangat bergantung pada kredibel, ringkas, dan informasi keuangan yang
dimengerti.

1.3. IASB dan Sejarahnya


Di kawasan Eropa, badan pembuat standar akuntansi adalah IASB
(International Accounting Standard Board). Standar yang dibuat sebelum
tahun 1990 belum diminati didunia karena perkembangan ekonomi Amerika
masih dijadikan sebagai patokan perkembangan bisnis dunia. IASB adalah

2
produknya yang kemudian berubah menjadi IFRS (International Financial
Reporting Standard).
Standar Akuntansi Internasional IASB telah didahului oleh Dewan Komite
Standar Akuntansi Internasional (IASC) yang beroperasi dari tahun 1973
sampai tahun 2001. IASC didirikan pada bulan Juni 1973 sebagai hasil dari
perjanjian badan akuntansi di Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang,
Meksiko, Belanda, Inggris, Irlandia, dan Amerika Serikat.
Pada tahun 1977, kegiatan profesional internasional akuntansi berada
dibawah Federasi Akuntan Internasional (IFAC) yang memiliki otonomi
penuh dan lengkap dalam menetapkan stadar akuntansi internasional dan
dalam penerbitan dokumen diskusi tentang isu akuntansi internasional.
Pada tahun 2001, IASB dibentuk sebagai pengganti dari IASC untuk
melakukan konvergensi ke Standar Akuntansi Publik dengan kualitas Single
Set dan High Quality, Transparan dan komparabel laporan keuangan, dan
berguna bagi pemain pasar modal. IASB menggantikan IASC dengan
mengambil tanggung jawab per tanggal 1 April 2001. Standar IASB disebut
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS).

B. Due Process Penetapan Standar Akuntansi


2.1. Penentuan Standar
Penentuan standar merupakan pilihan sosial sehingga suatu standar
mungkin bermanfaat bagi pihak tertentu dan merugikan pihak lain.
Kebanyakan isu-isu yang berkaitan dengan akuntansi secara politik bersifat
sensitif yang disebabkan oleh :

Kebutuhan terhadap standar Informasi akuntansi dapat


akuntansi muncul bila mempengaruhi tingkat
terdapat pertentangan kemakmuran penggunaannya.

Terdapat dua pendekatan dalam menentukan standar yaitu :


a. Representative Faithfulness

3
Pendekatan ini menghendaki pelaporan yang bersifat netral dan
penyajian wajar laporan keuangan melalui proses penentuan
standar. Pendekatan ini menyamakan akuntansi dengan proses
pemetaan dimana peta harus dibuat akurat dengan menggambarkan
keadaan keuangan perusahaan secara wajar.
b. Economic Consequenses
Pendekatan ini menghendaki asopsi standar yang memiliki
konsekwensi ekonomi menguntungkan. Pendekatan ini cenderung
mengarah penentuan standar yang memiliki pengaruh positif.

2.2. Proses Penentuan Standar


Proses penentuan standar biasanya dilakukan dengan proses terbuka (due-
process). FASB sebagai contoh dalam proses ini mengikuti prosedur sebagai
berikut:
1. Identifikasi masalah dari masalah yang muncul di catat dalam agendanya.
2. Penunjukkan group yang anggotanya terdiri dari masyarakat akuntansi dan
bisnis.
3. Discussion Memrorandum (DM) disebarkan ke publik untuk di evaluasi
selama satu periode paling lambat 60 hari.
4. Dengan pendapat dilakukan untuk membahas keunggulan dan kelemahan
berbagai alternatif yang diajukan FASB
5. Atas berbagai komentar yang diterima, FASB mengeluarkan “exposure
draft” (ED) mengenai standaar akuntansi yang diajukan. ED menentukan
posisi yang pasti dari FASB tentang masalah yang dibahas.
6. ED disebar luaskan ke masyarakat untuk dievaluasi paling lambat 30 hari.

2.3. Pendekatan Penentuan Standar


Dalam penentuan standar menggunakan dua pendekatan yaitu:
a. Pendekatan Pasar Bebas
Pendekatan ini dilandasi asumsi bahwa informasi akuntansi merupakan
komiditi ekonomi serupa dengan barang atau jasa yang lain sehingga

4
informasi akuntansi akan dipengaruhi kekuatan permintaan dan
penawaran. Pasar dipandang sebagai mekanisme yang ideal untuk
menentukan jenis informasi yang harus diungkapkan dan kelompok
penerima informasi. Dengan demikian standar akuntansi menentukan
informasi yang dihasilkan dan siapa akan menerima informasi.
b. Pendekatan Regulasi
Pendekatan ini berpendapat bahwa kegagalan pasar atau informasi yang
asimetris dalam kaitannya dengan kuantias dan kualitas. Pendukung
pendekatan ini berkeyakinan bahwa kegagalan pasar dapat dilihat pada faktor
Teori Regulasi. Adanya krisis penentuan standar mendorong munculnya
kebijakan regulasi akuntansi. Oleh karena itu permintaan terhadap kebijakan
atau standar semacam itu di dorong oleh krisis yang muncul, pihak penentu
standar menanggapi dengan cara menyediakan kebijakan tersebut. Hubungan
antara permintaan dan penawaran mengarah pada suatu keseimbangan.
Dalam proses regulasi yang dinamis, terdapat proses penyesuaian
yang berlangsung terus menerus terhadap standar sesuai permintaan dan
penawaran. Regulasi umumnya diasumsikan untuk dirancang dan
dioperasikan demi kepentingan industri yang ada. Ada dua teori regulasi
dalam industri, yaitu: Teori Kepentingan Publik (Public Interest Theory) dan
Teori Kepentingan Kelompok (Interset Group Therory)

5
DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/documents/lembaga-lembaga-penyusun-standar-
akuntansi.html (diakses tanggal 09 September 2019)
https://feelinbali.blogspot.com/2016/09/proses-penetapan-standar-
akuntansi.html (diakses tanggal 09 September 2019)

Anda mungkin juga menyukai