1
standar yang dikeluarkan itu sesuai atau sama dengan standar
akuntansi internasional yang dikeluarkan oleh IASC.
2
produknya yang kemudian berubah menjadi IFRS (International Financial
Reporting Standard).
Standar Akuntansi Internasional IASB telah didahului oleh Dewan Komite
Standar Akuntansi Internasional (IASC) yang beroperasi dari tahun 1973
sampai tahun 2001. IASC didirikan pada bulan Juni 1973 sebagai hasil dari
perjanjian badan akuntansi di Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang,
Meksiko, Belanda, Inggris, Irlandia, dan Amerika Serikat.
Pada tahun 1977, kegiatan profesional internasional akuntansi berada
dibawah Federasi Akuntan Internasional (IFAC) yang memiliki otonomi
penuh dan lengkap dalam menetapkan stadar akuntansi internasional dan
dalam penerbitan dokumen diskusi tentang isu akuntansi internasional.
Pada tahun 2001, IASB dibentuk sebagai pengganti dari IASC untuk
melakukan konvergensi ke Standar Akuntansi Publik dengan kualitas Single
Set dan High Quality, Transparan dan komparabel laporan keuangan, dan
berguna bagi pemain pasar modal. IASB menggantikan IASC dengan
mengambil tanggung jawab per tanggal 1 April 2001. Standar IASB disebut
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS).
3
Pendekatan ini menghendaki pelaporan yang bersifat netral dan
penyajian wajar laporan keuangan melalui proses penentuan
standar. Pendekatan ini menyamakan akuntansi dengan proses
pemetaan dimana peta harus dibuat akurat dengan menggambarkan
keadaan keuangan perusahaan secara wajar.
b. Economic Consequenses
Pendekatan ini menghendaki asopsi standar yang memiliki
konsekwensi ekonomi menguntungkan. Pendekatan ini cenderung
mengarah penentuan standar yang memiliki pengaruh positif.
4
informasi akuntansi akan dipengaruhi kekuatan permintaan dan
penawaran. Pasar dipandang sebagai mekanisme yang ideal untuk
menentukan jenis informasi yang harus diungkapkan dan kelompok
penerima informasi. Dengan demikian standar akuntansi menentukan
informasi yang dihasilkan dan siapa akan menerima informasi.
b. Pendekatan Regulasi
Pendekatan ini berpendapat bahwa kegagalan pasar atau informasi yang
asimetris dalam kaitannya dengan kuantias dan kualitas. Pendukung
pendekatan ini berkeyakinan bahwa kegagalan pasar dapat dilihat pada faktor
Teori Regulasi. Adanya krisis penentuan standar mendorong munculnya
kebijakan regulasi akuntansi. Oleh karena itu permintaan terhadap kebijakan
atau standar semacam itu di dorong oleh krisis yang muncul, pihak penentu
standar menanggapi dengan cara menyediakan kebijakan tersebut. Hubungan
antara permintaan dan penawaran mengarah pada suatu keseimbangan.
Dalam proses regulasi yang dinamis, terdapat proses penyesuaian
yang berlangsung terus menerus terhadap standar sesuai permintaan dan
penawaran. Regulasi umumnya diasumsikan untuk dirancang dan
dioperasikan demi kepentingan industri yang ada. Ada dua teori regulasi
dalam industri, yaitu: Teori Kepentingan Publik (Public Interest Theory) dan
Teori Kepentingan Kelompok (Interset Group Therory)
5
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/documents/lembaga-lembaga-penyusun-standar-
akuntansi.html (diakses tanggal 09 September 2019)
https://feelinbali.blogspot.com/2016/09/proses-penetapan-standar-
akuntansi.html (diakses tanggal 09 September 2019)