Anda di halaman 1dari 7

Lembar 1

DEFINISI AKUNTANSI

Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas dalm


bentuk yang berarti dan dalam unit uang tentang transaksi-transaksi dan
kejadian-kejadian, yang paling tidak, memilki sifat keuangan, dan
menginterpretasikan hasil-hasilnya.
(Committee on Terminology of the American Institute of Certified Public
Accountants (1953)

Akuntansi sebagai proses, dimana proses itu dapat meliputi identifikasi,


pengukuran, dan juga cara pengkomunikasian sebuah informasi ekonomi,
yang memungkinkan penilaian, dan juga mempengaruhi pengambilan
keputusan yang sangatlah berharga bagi pengguna informasi tersebut.
(American Accounting Association (1966)

Tujuan dari Laporan Keuangan


Penyediaan informasi yang relevan dan dapat diandalkan, yang terutama
keuangan di alam, tentang entitas ekonomi dan dirancang untuk membantu
berbagai kelompok pengguna untuk membuat dan mengevaluasi
keputusan ekonomi yang berkaitan dengan alokasi sumber daya yang
langka.
(Based on the Australian Accounting Research Foundations Statement of
Accounting Concepts (SAC) No. 2)

Akuntansi: sebuah seni atau ilmu?


Literatur akuntansi berkembang melalui masa perdebatan panjang tentang
apakah akuntansi merupakan jasa. Mereka yang berpendapat bahwa
akuntansi adalah suatu seni atau teknik berniaga menyatakan bahwa
keterampilan akuntansi yang diperlukan untuk menjadi juru niaga yang baik
harus diajarkan dan bahwa pendekatan yang legalistik terhadap akuntansi
dibenarkan.
Sebaliknya pendukung akuntansi sebagai sains menyatakan bahwa
pengajaran model pengukuran akuntansi dapat memberi mahasiswa
akuntansi kedalaman konseptual tentang apa yang tengah diupayakan
akuntansi akrual kompensional tujuan umum yakni melayani kebutuhan
pengguna dan untuk mendorong pemikiran kritis tentang bidang dan
dinamika perubahan dalam akuntansi. Bagaimana akuntansi diajarkan,
sebagai teknik atau sebagai sain akan mempengaruhi pandangan terhadap
bidang tersebut dan kesiapan mahasiswa yang memilih akuntansi sebagai
bidang utama yang akhirnya akan bergabung dengan profesi akuntansi.
Akuntansi sebagai ilmu sosial
Akuntansi secara luas dipandang di akademisi sebagai ilmu sosial,
sebagaimana didalilkan oleh Mautz:
Akuntansi berurusan dengan perusahaan, yang merupakan kelompok
sosial; akuntansi berkaitan dengan transaksi dan peristiwa ekonomik lain
yang memiliki kosekuensi sosial dan mempengaruhi hubungan sosial ;
akuntansi menghasilkan pengetahuan yang berguna dan bermakna bagi
manusia yang terlibat dalam aktivitas yang memiliki implikasi sosial;
akuntansi terutama bersifat mental.
Atas dasar pedoman yang tersedia tersebut, akuntansi adalah sebuah
sains sosial. Pandangan akuntansi sebagai suatu sains sosial menembus
atmosfer akademik dan lingkungan riset dalam akuntansi, menciptakan
suatu pemisahan dalam departemen dan profesi. Ada bukti yang luas
mendukung pemisahan antara kehidupan praktek dan akademik
masyarakat akuntansi, dicirikan terutama oleh tidak adanya kepentingan
bersama.

Lembar 4
Masalah dengan menggunakan pernyataan OCBOA
Penanggungan laporan berdasarkan OCBOA menimbulkan lebih banyak
masalah baik kepada pengguna maupun para CPA:
Bagi para pengguna, mereka mungkin tidak terlihat sebagai
alternative yang dapat diterima.
Bagi para prakisi, laporan berdasarkan OCBOA dapat menimbulkan
masalah akibat kurangnya pedoman yang komprehensif seperti yang
tersedia bagi laporan berdasarkan GAAP.

Untuk dapat diklasifikasi sebagai OCBCA satu dari empat kritea berikut ini
harus dipenuhi:
Basis akuntansi yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan
regulasi.
Basis akuntansi yang dapat digunakan untuk pelaporan pajak
penghasilan.
Basis akuntansi yang didasarkan pada penerimaan dan pengeluaran
kas dengan atau tanpa beberapa dukungan akrual.
Basis akuntansi yang dihasilkan oleh penerapan dari satu sel kriteria
tertentu yang telah ditentapkan

GAAP, GAAP khusus atau OCBOA?


GAAP kini tidak lagi dilihat sebagai satu set aturan pengukuran yang kaku.
Benyak perbedaan dalam penerapan mereka, pada kenyataannya akan
berbeda tergantung pada kondisi yang terjadi. Disatu pihak, kita memiliki
bermacam-macam GAAP dan GAAP khusus yang berbeda, seperti GAAP
untuk organisasi-organisasi pemerintah, GAAP untuk perusahaan bisnis
yang di bawah regulasi, GAAP untuk organisasi nirlaba, GAAP untuk
perusahaan-perusaahan investasi dan GAAP untuk perbankan.
Terdapat lebih banyak perhatian pula yang diberikan pada
alternative-alternatif dari GAAP, yang pada dasarnya mengenai laporan
keuangan yang dibuat menurut basis akuntansi komprehensif lainnya.
Dorongan untuk berpindah ke OCBOA timbul akibat adanya perubahan
yang terjadi pada undang-undang perpanjakan yang dibuat oleh undang-
undang Economy Recovery Act pada tahun 1981 dan meningkatnya
pemisahaan subbab 5 dan entitas-entitas lain yang lebih memilih untuk
menyajikan laporan keuangan yang berdasarkan atas perpajakan dan
basis kas, serta kesimpulan sementara dari komte khusus AICPA untuk
studi kelebihan beban standar akuntansi yang mendukung peningkatkan
akuntansi dengan basis pajak.
Jadi intinya:
GAAP memberikan keseragaman dan komparabilitas
GAAP khusus menyediakan fleksibilitas dan lebih baik jalan untuk
menangani situasi yang berbeda-beda
OCBOA berguna dalam situasi yang unik dan mengurangi kelebihan
standar

GAAP kecil vs GAAP besar


Apakah benar-benar terdapat perbedaan antara usaha-usaha yang besar
dengan usaha-usaha kecil dan dianatara kebutuhan dari masing-masing
para pengguna informasinya yang membenarkan adanya perbedaan dalam
aturan akuntansi melalui dua bentuk GAAP; GAAP kecil untuk usaha-
usaha kecil atau dikendalikan langsung dan GAAP besar untuk
perusaahan-perusahaan besar.
Menurut SAC 1, ukuran perusahaan merupakan faktor penting dalam
kepatuhan. Ukuran perusahaan dapat ditentukan dengan menggunakan
tiga kriteria:
pemisahan kepemilikan dari kontrol
semakin besar kepentingan ekonomi atau politik dari suatu entitas,
semakin besar kemungkinan ada menjadi pengguna eksternal
bergantung
karakteristik keuangan (termasuk omset penjualan dan hutang)

Masalah utama dari interpretasi dengan kriteria SAC 1 adalah


bahwa mereka disajikan dalam kualitatif daripada kuantitatif. APS 1
memberikan daftar pengecualian, tetapi belum tentu melihat mata uang
berdasarkan ukuran, melainkan dengan kepemilikan.

Sesuai dengan standar


Menurut The Australian Accounting Research Foundation (AARF)
Kebijakan Akuntansi Pernyataan APS 1 menunjukkan entitas berikut tidak
mungkin melaporkan perusahaan di bawah SAC 1:
perusahaan telah ditutup
trusts family
kemitraan
perusahaan milik dibebaskan
pedagang tunggal
anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki entitas pelaporan
Australia

Definisi Perusahaan Kecil


Perusahaan manakah yang akan mendapat lebih banyak keringanan dari
kewajiban pelaporan keuangan yang ada. Secara tentatif FASB
mendefinisikan:
Perusahaan kecil : suatu perusahaan yang operasinya relatif kecil,
biasanya dengan total pendapatan kurang dari $5 juta. Biasanya
perusahaan ini:
a. Dikelola oleh pemilik
b. Dan jika ada, memiliki hanya sedikit pemilik yang lain
c. Seluruh pemiliknya ikut terlibat secara aktif dalam pelaksanaan
urusan-urusan,kecuali mungkin bagi beberapa anggota keluarga
tertentu
d. Jarang terjadi perpindahan kepemilikan
e. Memiliki struktur modal yang sederhana

Lembar 6
Perubahan di Amerika Serikat
FASB menangguhkan laba per persyaratan saham dan
pengungkapan segmen pelaporan oleh perusahaan swasta
Berbeda dengan AASB, FASB mulai termasuk tes ukuran yang
dikecualikan perusahaan kecil dan swasta dari persyaratan tertentu

Konvergensi IFRS di USA tidak serta merta diterapkan begitu saja, tetapi
melalui beberapa proses dan persetujuan. Amerika Serikat adalah negara
yang memprakarsai berdirinya IASC. Namun, awalnya negara tersebut
tidak serta merta menerapkan IAS sebagai standar akuntansi dan
pelaporan keuangannya. Hal ini dikarenakan, Amerika tetap ingin
mempertahankan penggunaan US GAAP sebagai standar akuntansi dan
pelaporan keuanganya serta keinginan Amerika untuk tampil berbeda
dengan negara-negara yang lain.

Para praktisi dan ahli akuntansi keuangan di Amerika beranggapan bahwa


US GAAP, yang sebagian besar merupakan produk-produk FASB, adalah
standar akuntansi dan pelaporan keuangan yang lengkap dan sudah
memadai. Namun, anggapan tersebut memudar ketika terjadinya mega
skandal yang melibatkan koorporasi-koorporasi raksasa seperti Enron,
Adelphia, Worldcom dll. Kejadian tersebut mengindikasikan lemahnya
standar akuntansi dan pelaporan keuangan di Amerika. Para ahli bahkan
beranggapan bahwa US GAAP sebetulnya penuh masalah karena terlalu
rule based memberikan aturan sampai ke hal-hal kecil.

Sifat US GAAP yang rule based tersebut telah memberikan motivasi bagi
para pelaku kejahatan di Amerika untuk melalukan aggressive accounting
dan creative accounting dengan cara mencari-cari celah yang ada di
standar akuntansi dan pelaporan keuangan tersebut agar dapat melakukan
kecurangan. IFRS dianggap lebih principle based dan hal-hal kecil dalam
IFRS cukup diatur dengan interpretasi atas aturan pokoknya. Hal ini
membuat IFRS lebih supel dan menyeluruh, walaupun rawan akan
interpretasi yang beragam.
Akhirnya Konvergensi IFRS di USA pun bisa diterapkan hingga saat ini.
Bahkan, awal 2012, Indonesia mengikuti jejak Konvergensi IFRS di USA.
Yaitu mulai menerapkan standar akuntansi internasional IFRS bagi
perusahaan go-public.

Perusahaan Pribadi
ICPA Teknis Komite Masalah merekomendasikan mengubah atau
menghilangkan 11 akuntansi dan pengungkapan persyaratan bagi
perusahaan swasta:
Sewa
kapitalisasi bunga
kepentingan diperhitungkan
saldo kompensasi
kombinasi bisnis
restrukturisasi kredit bermasalah
biaya penelitian dan pengembangan
operasi diskon
manfaat pajak dari kerugian operasi dilakukan ke depan
pajak penghasilan tangguhan
kredit pajak investasi

Keberatan untuk memiliki dua set GAAP


Banyaknya keberatan yang muncul sehubungan dengan adanya dua set
GAAP sudah cukup memberikan alasan. Contoh-contoh keberatan
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perbaikan dalam pelaporan dari satu kelompok pengguna hendaknya
juga mendorong perbaikan pelaporan dari kelompok lain.
2. Semua perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang sama,
menghadapi kondisi ekonomi yang serupa, dan dapat memiliki jenis-
jenis transaksi yang sama.
3. Kebanyakan perusahaan pribadi pada akhirnya nanti akan menjadi
perusahaan publik.

Perubahan kebijakan akuntansi


Perusahaan perlu menentukan pilihan di antara berbagai metode akuntansi
yang berbeda-beda dalam melakukan pencatatan transaksi dan
pembuatan laporan keuangannya. Pilihan-pilihan ini, seperti yang
ditentukan oleh prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum,
mencerminkan kebijakan akuntansi dan perusahaan tersebut.
Ketua SEC, Arthur Levitt, berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan
publik telah menggunakan enam praktik akuntansi untuk mengelola
keuntungaan perusahaan :
a. Melebihsajikan perusahaan restrukturisasi membersihkan neraca
b. Mengklasifikasikan jumlah yang signifikan dari nilai harga suatu
entitas yang beli menjadi biaya penelitian dan pengembangan
sehingga dapat dihapuskan melalui satu kali pembebanan saja
(pembebanan sekaligus)
c. Menciptakan kewajiban yang besar untuk menampung pengeluaran-
pengeluaran di masa depan guna melindungi laba di masa depan
d. Menggunakan asumsi yang tidak realistis dalam mengestimasi nilai
kewajiban untuk hal-hal seperti retur penjualan, kerugian pinjaman,
dan biaya jaminan sehingga kelebihan akrual dapat dibalik untuk
meningkatkan laba dari periode berikutnya
e. Membuat kesalahan secara disengaja dalam buku perusahaan dan
menjustifikasi kegagalan untuk memperbaiki kesalahan tersebut
dengan alasan matrealitas
f. Mengakui pendapatan sebelum proses untuk menghasilkannya
selesai.

Mengapa manajer membuat perubahan metode akuntansi?

Anda mungkin juga menyukai