Anda di halaman 1dari 12

PERAN LEMBAGA KEUANGAN TERHADAP PENGEMBANGAN

UMKM DI KOTA MALANG

Riza Saadiah
Bidang Penelitian dan Pengembangan Kota Malang
Email: rizasaadiah@yahoo.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis peran LKM terhadap pengembangan
UMKM. Metode purposive sampling digunakan untuk menentukan lokasi, pengambilan sample dengan
judgement sampling dan convenience. Analisis diskriptif dengan dipandu data hasil wawancara
mendalam melalui focus Group discussion, serta analisis IPA (Important Performant Analysis) dengan
memamfaatkan diagram Cartesius. Hasil analisis menunjukkan tingkat kesesuaian dengan kepentingan
pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar 100,37 % ( Seratus koma tigapuluh tujuh
persen). Adapun strategi yang dapat dilakukan agar dimasa mendatang perannya semakin meningkat
diantaranya: Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) secara internal, Monitoring LKM Kota
Malang, Tehnologi dalam pengelolaan, Intensitas komunikasi antara pengurus LKM di Kota Malang
melalui wahana formal maupun informal sehingga terdapat sinergitas antara LKM Kota Malang sebagai
mitra UMKM, sistem informasi debitur terintegrasi antar lembaga pembiayaan bank dan non bank untuk
mencegah terjadinya pembiayaan berulang pada UMKM, model pembiayaan linkage dan channeling,
Perlindungan terhadap hak dan kewajiban anggota LKM terhadap ketidak wajaran pengelolaan LKM
yang merugikan anggota LKM.

Kata Kunci: lembaga keuangan, UMKM, IPA

Abstract: This study aims to examine and analyze the role of Microfinance institutions(MFIs) in
developing UMKM. The purposive sampling method is used to determine the location, sampling with
judgment sampling and convenience. Descriptive analysis guided by data from in-depth interviews
through focus Group discussions, as well as IPA analysis (Important Performant Analysis) by utilizing
Cartesian diagrams. The results of the analysis showed a level of conformity with the interests of Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) actors of 100.37% (One hundred and thirty-seven percent). The
strategies that can be done so that in the future its role will be increasing including: Human Resource
Empowerment (HR) internally, Monitoring of Malang City MFI, Technology in managing,
Communication intensity between MFI administrators in Malang City through formal and informal
vehicles so that there is a synergy between MFIs Malang City as a UMKM partner, integrated debtor
information system between bank and non-bank financing institutions to prevent recurring financing of
UMKM, linkage and channeling financing models, Protection of the rights and obligations of MFI
members against MFI management irregularities that harm MFI members.

Keywords: financial institutions, MSMEs, IPA

PENDAHULUAN pengembangan UMKM. Ada beberapa


Peranan Usaha Mikro Kecil dan permasalahan yang dihadapi oleh
Menengah (UMKM) memang tidak UMKM di Kota Malang adalah
dapat diragukan lagi karena terbukti distribusi, permodalan, perizinan,
mampu bertahan dan menjadi roda pembukuan yang masih manual, dan
penggerak per-ekonomian. Pemerintah pemasaran (Islamiyati, 2017).
terus berusaha meningkatkan Permasalahan perijinan
pertumbuhan usaha mikro untuk pemerintah kota Malang telah
menghadapi Masyarakat Ekonomi memberikan solusi dengan memberikan
Asean (MEA). kemudahan dalam pengurusan ijin.
Kota Malang merupakan kota Salah satu cara yang dila-kukan untuk
yang pertumbuhannya pesat. Banyak mendorong tumbuh dan berkembangnya
ekonomi kreatif yang tumbuh, yang usaha mikro kecil dan menengah
memberikan peluang bagi (UMKM) adalah dengan mem-

BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOTA MALANG


321
JURNAL PANGRIPTA, Vol. 2 No. 1, Maret 2019 322

permudah perizinannya melalui angan Mikro terhadap pengembangan


diterbitkan PP No.98 tahun 2014 UMKM. Adapun sasaran kajian ini
tentang Perijinan. Kota Malang adalah menyediakan rancangan dan
memberikan kemudahan bagi pelaku gambaran seutuhnya tentang peran
UKM, per 1 Februari 2016 pengurusan lembaga keuangan terhadap
perizinan usaha untuk UMKM tidak pengembangan UMKM, khususnya
perlu ke Kantor Badan Pelayanan peranan secara internal dalam
Perijinan Terpadu (BP2T), tetapi cukup manajemen UMKM di kota Malang.
dikecamatan. Sedangkan tujuan dari kegiatan Kajian
Masalah besar yang banyak lembaga keuangan terhadap
dihadapi oleh UMKM adalah pengembangan UMKM adalah: (a)
keterbatasan modal. Hal ini membuat Mendapatkan data Lembaga keuangan
sulit pelaku UMKM untuk Mikro yang ada di Kota Malang dan
memperbesar usaha dan pasarnya. spesifikasinya; (b) Mendapatkan data
Mereka membutuhkan bantuan modal potensi dan identifikasi permasalahan
dengan bunga yang rendah. Banyaknya yang dihadapi oleh lembaga keuangan
jenis dan macam LKM di Indonesia Mikro yang ada di kota Malang,
amat menyulitkan baik dalam khususnya peranan secara internal
pemantauan usaha maupun pemberian dalam manajemen UMKM di kota
bantuan untuk pengem bangan usaha Malang terkait dengan upaya LKM
(Faidal, 2015). meningkatkan akses pendanaan skala
Pemerintah dapat mendukung ber- mikro bagi UMKM, upaya LKM
kembangnya UMKM melalui Lembaga- membantu peningkatan pemberdayaan
Keuangan Mikro (LKM). Lembaga Ke- ekonomi dan produktivitas UMKM, dan
uangan Mikro (LKM) sebagai badan upaya LKM membantu peningkatan
usaha maupun sebagai penggerak pendapatan dan kesejahteraan UMKM,
ekonomi masyarakat, khususnya terutama UMKM yang berpenghasilan
UMKM memiliki peran serta rendah, (c) Mengidentifikasi
kedudukan yang sangat strategis dalam permasalahan utama yang dihadapi
mewujudkan masyarakat kota Malang untuk mencari solusi dan pengem-
yang maju secara ekonomi, inovatif, bangannya dalam proses perencanaan
kreatif dan bermartabat seperti slogan kebijakan, (d) Menganalisis potensi dan
kota Malang, yang diharapkan menjadi peran Lembaga keuangan Mikro
lebih sejahtera, adil dan makmur. terhadap pengembangan UMKM di
Berdasarkan sensus ekonomi tahun kota Malang (melalui analisa tingkat
2006 tercatat, usaha dalam skala kecil kepentingan dan performansi LKM /
mendominasi jumlah usaha di kota importance and performance analysis/
Malang. Jumlah usaha baik skala kecil IPA)
maupun skala besar berkisar 80.770.
Usaha skala besar jumlahnya 352 atau METODE
0,34%, skala menengah mencapai 1.174 Penelitian ini menggunakan data
usaha atau sebesar 1,13%, dan usaha kualitatif dan kuantitatif. Lokasi
kecil atau mikro mencapai 79.244 usaha penelitian ditentukan secara sengaja
atau 76,30%. Berdasarkan data tersebut (purposive sampling) yaitu kecamatan
memberikan gambaran mengenai Klojen, Kecamatan Blimbing,
potensi yang dimiliki oleh UMKM Kecamatan Kedung kandang,
sebagai pendukung perekonomian di Kecamatan Lowokwaru, dan Ke
Kota Malang. camatan Sukun. Pemilihan lokasi ini
Tujuan dari penelitian ini adalah berdasarkan adanya peningkatan
untuk mengetahui peran Lembaga Keu- laporan keuangan pada LKM pada

Peran Lembaga Keuangan terhadap Pengembangan UMKM di Kota Malang


JURNAL PANGRIPTA, Vol. 2 No. 1, Maret 2019 323

tahun 2015-2016, serta pertumbuhan rata untuk setiap atribut yang


UMKM pada daerah tersebut. dipersepsikan oleh konsumen. Tahapan
Pengambilan sample ketiga yaitu penjabaran tiap atribut
menggunakan purposive sampling dalam diagram cartesius.
dengan jenis quota sampling dan
convenience. Quota Sampling adalah HASIL
prosedur pengambilan sampel, dimana Responden dalam penelitian ini
peneliti mengklasifikasikan populasi adalah pelaku UMKM dan LKM yang
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, berada wilayah Kota Malang,
kemudian menentukan quota dari khususnya di 5 kecamatan yaitu :
masing-masing klasifikasi tersebut kecamatan Klojen, Kecamatan
(Juan- da, 2009). Convenience Blimbing, Kecamatan Kedung kandang,
sampling adalah peneliti bebas Kecamatan Lowokwaru, dan Ke-
menentu kan responden yang akan camatan Sukun.
diminta untuk mengisi kuesioner Karakteristik responden dalam
(Cooper,et all, 2011). Peneliti akan pene- litian ini meliputi : lama menjadi
mengambil 10 sample UMKM di anggota LKM, jenis kelamin, manfaat
setiap lokasi penelitian yang terdiri menjadi anggota LKM, perkembangan
dari 20-30% pedagang grosir dan 70% usaha dan pendapatan. Hasil penelitian
pedagang ritel. Sample LKM, diambil dapat dilihat pada gambar diagram
1 lembaga di setiap lokasi penelitian berikut.
yang dianggap telah merepresentasikan
populasi lembaga pembiayaan. LAMA MENJADI ANGGOTA
10
Data penelitian diperoleh dengan 46
menggunakan kuesioner, wawancara, 3 - 5 Tahun
diskusi dan survey lapangan. Analisis
data menggunakan IPA (Importance 194 6 - 8 Tahun
and perfor mance analysis). Importance
Performance Analysis (IPA) digunakan
untuk mengukur tingkat kepuasan Sumber: Data primer diolah, 2016
Gambar 1. Lamanya Menjadi Anggota.
seseorang atas kinerja pihak lain, dalam
hal ini kinerja LKM dan kepentingan JENIS KELAMIN
UMKM terhadap LKM.
Selanjutnya skor penilaian kinerja Laki-Laki
pelayanan LKM oleh UMKM, dan juga 107
143
skor penilaian kepentingan UMKM Perempuan
dinyatakan dalam bentuk rata-rata untuk
dapat digunakan dalam menggambarkan Sumber: Data primer diolah, 2016
kuadran / Diagram Cartesius. Rumus Gambar 2. Responden Menurut Jenis
tingkat kesesuaian yang digunakan Kelamin
adalah (San- toso, 2011).
8 00
𝑥𝑖 Sangat
Tki = 𝑦𝑖 x 100% 72 Setuju
170 Setuju
Keterangan :
Tki : ingkat kesesuaian
Xi : skor penilaian kinerja
Sumber: Data primer diolah, 2016
Yi : skor penilaian kepentingan Gambar 3. Jawaban Terdapat Manfaat
Menjadi Anggota LKM
Tahap kedua adalah menghitung rata-

Peran Lembaga Keuangan terhadap Pengembangan UMKM di Kota Malang


JURNAL PANGRIPTA, Vol. 2 No. 1, Maret 2019 324

Sebagian besar responden 250


menjawab bahwa LKM memberikan 192
200
manfaat bagi UMKM. Jawaban 150 Naik
responden bervariasi mulai dari setuju Tetap
100 53
yang paling besar, cukup setuju dan
50 5 Turun
sangat setuju.
0
Naik Tetap Turun
19 3 0 Sangat
Setuju Sumber: Data primer diolah, 2016
64 Gambar 6. Perkembangan Usaha UMKM
Pada Tahun 2015
Setuju
164 250
197
200
150 Naik
Sumber: Data primer diolah, 2016
Gambar 4. Jawaban Dapatkah UMKM 100 Tetap
36
Meningkatkan Pendapatan Usaha 50 17 Turun
0
300 Naik Tetap Turun
205
200 Naik Sumber: Data primer diolah, 2016
Gambar 7. Perkembangan Usaha UMKM
100 Tetap Pada Tahun 2016
41
4 Turun
0
Naik Tetap Turun
Sumber: Data primer diolah, 2016
Gambar 5. Perkembangan Usaha UMKM
Pada Tahun 2014

Tabel 1. Rata-Rata Tingkat Performansi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan Tingkat
Kepentingan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

N Indikator Rata-Rata Rata-Rata Kesesuaian


o. Tingkat Tingkat (persen)
Performansi Kepentingan
(Xi) (Yi)
1 Penyediaan dana 4.22 4.20 100.57
2 Sumber modal 4.26 4.25 100.19
3 Sumber pembiayaan 4.17 4.28 97.48
4 Faktor ekonomi 4.05 4.16 97.21
5 Agunan yang ringan 4.08 4.14 98.36
6 Jangka waktu pinjaman 4.16 4.26 97.65
7 Suku bunga pinjaman 4.21 4.24 99.43
8 Pinjaman yang disediakan 4.12 4.26 96.80
9 Pembayaran pinjaman yang mudah 4.16 4.24 98.21
10 Pemberian keringanan 4.20 4.16 100.96
11 Pendanaan yang mudah diakses 4.16 4.12 100.97
12 Pendampingan LKM terhadap ijin usaha 4.28 4.13 103.78
13 Pendampingan LKM dalam kredit 4.20 4.13 101.74
14 Pendampingan LKM dalam pelatihan 4.18 4.01 104.19

Peran Lembaga Keuangan terhadap Pengembangan UMKM di Kota Malang


JURNAL PANGRIPTA, Vol. 2 No. 1, Maret 2019 325

SDM
15 Pendampingan LKM dalam pelatihan IT 4.13 4.06 101.57
16 Pendampingan LKM dalam manajemen 4.10 4.11 99.81
usaha
17 Pendampingan LKM dalam pembuatan 4.07 4.14 98.36
rencana bisnis
18 Meningkatkan jumlah pelanggan 4.14 4.16 99.62
19 Penyertaan produk UMKM dalam 4.16 4.11 101.17
pameran
20 Mempromosikan UMKM pada pihak 4.16 4.16 100.0
lain
21 Penyediaan tempat usaha 4.19 4.10 102.25
22 Pendampingan LKM terhadap inovasi 4.06 4.08 99.51
produk
23 Pendampingan LKM dalam konsultasi 4.06 3.94 102.94
pembukuan
24 Pendampingan LKM dalam konsult. 4.01 3.97 101.11
laporan keuangan
25 Pendampingan LKM dalam pelatihan 4.06 3.97 102.22
perpajakan
26 Pendampingan dalam pengelolaan 4.19 4.01 104.49
pinjaman
Rata-Rata Secara Keseluruhan 4.15 4.13 100.37
Sumber: data primer diolah, 2016

PEMBAHASAN Adapun rata-rata secara


Karakteristik responden keseluruhan peran Lembaga Keuangan
berdasarkan lamanya menjadi anggota Mikro (LKM) dalam pengembangan
rata-rata merupakan anggota baru (3-5 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
th) sebanyak 194 orang. Data (UMKM) telah mencapai tingkat
selengkapnya dapat dilihat pada gambar kesesuaian dengan kepentingan pelaku
1. Gambar 2 menunjukkan bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
sebagian besar yang menjadi pelaku (UMKM) sebesar 100,37 %. Dengan
UMKM adalah perempuan sebanyak de- mikian Lembaga Keuangan Mikro
143 orang. Gambar 3 menjelaskan (LKM) di Kota Malang telah berperan
adanya manfaat yang diperoleh dengan baik dalam melakukan pelayanan untuk
menjadi anggota LKM. Gambar 4 membantu dan mendukung
menunjukkan bahwa ada peningkatan pembangunan sektor ekonomi mikro
usaha setelah menjadi anggota LKM. serta mendukung perkembangan
Lembaga keuangan mempunyai kemajuan usaha pelaku Usaha Mikro,
peran penting dalam pengembangan Kecil dan Menengah (UMKM) dikota
usaha mikro, kecil dan menengah Malang. Hasil penelitian menunjukkan
(UMKM). Masalah utama yang banyak bahwa peran LKM sangat penting bagi
dihadapi oleh pelaku UMKM adalah pengembangan UMKM dikota Malang,
adanya keterbatasan modal, sehingga hasil penelitian ini didukung oleh
perlu adanya bantuan dari lembaga penelitian sebelumnya yang
keuangan untuk meningkatkan usaha menyatakan bahwa UMKM memerlu-
yang dimiliki. Berdasarkan hasil kan LKS (lembaga keuangan syariah)
perhitungan dengan pendekatan terutama dalam hal permodalan dan
cartesius diperoleh nilai rata-rata kinerja pengembangan pasar (Marlina dan
koperasi dan rata-rata tingkat Rahmat, 2018).
kepentingan dapat dilihat pada tabel 1.

Peran Lembaga Keuangan terhadap Pengembangan UMKM di Kota Malang


JURNAL PANGRIPTA, Vol. 2 No. 1 Maret 2019 326

Analisis potensi dan Peran Lembaga Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Keuangan Mikro (LKM) terhadap (UMKM) melalui analisa tingkat
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah kepentingan dan performan si koperasi
(UMKM). (importance and performance analysis/
Berdasarkan deskripsi dan IPA). Berdasarkan data pada table 1
identifikasi terhadap bagaimana dan rata-rata tingkat kinerja pelayanan
seberapa besar peranan Lembaga Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di
Keuangan Mikro (LKM) terhadap Kota Malang dan rata- rata tingkat
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah kepentingan pelaku UMKM di Kota
(UMKM). Proses analisa data adalah Malang digambar- kan pada diagram
menganalisis potensi dan peran cartesius berikut.
Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
terhadap Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) dikota Malang.
Potensi dan permasalahan yang
dihadapi oleh Lembaga Keuangan
Mikro (LKM) di Kota Malang, dimana
permasalahan yang ada di dalam
Lembaga Keuangan Mikro (UMKM)
ialah sulitnya mendapatkan akses pasar
yang sesuai dengan setiap bidang usaha
yang dimiliki oleh setiap anggota, serta
minimnya tenaga karyawan yang
dimiliki oleh setiap Lembaga Keuangan Gambar 8. Kuadran Cartesius Kinerja
Mikro (LKM) untuk dapat mengakses LKM dan Kepentingan UMKM.
setiap perkembangan usaha anggota.
Strategi usaha perlu dilakukan Diagram Cartesius memiliki 4
oleh setiap Lembaga Keuangan Mikro kuadran yaitu : Kuadran I, Kuadran II,
(LKM), yaitu dengan menjalin Kuadran III dan Kuadran IV.
kerjasama dengan pemerintah kota dan • Kuadran I merupakan kebijakan
daerah untuk anggota ataupun bisa yang akan merupakan prioritas
melakukan kerjasama dengan perguruan Utama, karena memiliki tingkat
tinggi yang ada di kota Malang agar kinerja kualitas pelayanan dibawah
mendapatkan informasi yang lebih luas rata-rata sementara memiliki ting-
serta wadah yang sesuai dengan usaha kat kepentingan yang tinggi (diatas
setiap anggota Lembaga Keuangan rata-rata) bagi Usaha Mikro, Kecil
Mikro (LKM). Pemberdayaan Sumber dan Menengah (UMKM)
Daya Manusia (SDM) secara internal • Kuadran II merupakan kebijakan
masih kurang karena karyawan LKM untuk mempertahankan prestasi,
jumlahnya yang sedikit sehingga sulit dimana memilki tingkat kinerja
untuk mengawasi dan mendampingi kualitas pelayanan diatas rata-rata
setiap kegiatan usaha anggota. demikian juga memiliki tingkat
kepentingan diatas rata-rata bagi
Analisis Peran LKM terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Pengem bangan UMKM Di Kota (UMKM)
Malang meng-gunakan importance • Kuadran III merupakan kebijakan
and performance analysis/ IPA dengan prioritas rendah, dimana
Proses terakhir adalah mengetahui memiliki tingkat kinerja kualitas
dan menganalisis peran Lembaga pelayanan dibawah rata-rata,
Keuangan Mikro (LKM) terhadap namun juga memiliki tingkat

Peran Lembaga Keuangan terhadap Pengembangan UMKM di Kota Malang


JURNAL PANGRIPTA, Vol. 2 No. 1 Maret 2019 327

kepentingan dibawah rata-rata bagi pakan pernyataan bahwa faktor


Usaha Mikro, Kecil dan Me- ekonomi bagi pelaku Usaha Mikro,
nengah (UMKM) Kecil dan Menengah (UMKM)
• Kuadran IV merupakan berbagai memiliki pengaruh terhadap pembia-
kinerja yang berlebih, dimana yaan yang dilakukan (4), pemberian
memiliki kinerja kualitas pelaya- agunan yang ringan bagi UMKM begitu
nan diatas rata-rata, namun diharapkan (5), pinjaman yang
memiliki tingkat kepentingan disediakan LKM banyak diinginkan
dibawah rata-rata bagi Usaha oleh UMKM (8), pendampingan
Mikro, Kecil dan Menengah (UM manajemen usaha oleh LKM yang
KM), sehingga prestasi berlebih. diharapkan oleh UMKM (16),
pendampingan oleh LKM dalam
Data pada Tabel 1 menunjukkan pembuatan rencana bisnis begitu
Rata-Rata Tingkat Kinerja Lembaga diharapkan oleh UMKM (17), LKM
Keuangan Mikro (LKM) dan Tingkat diharapkan dapat membantu UMKM
Kepentingan pelaku Usaha Mikro, Kecil dalam menambah pelanggan atau
dan Menengah (UMKM). Rata-rata konsumen usahanya (18). Hasil
secara keseluruhan tingkat kinerja penelitian menunjukkan bahwa kuadran
pelayanan Lembaga Keuangan Mikro I kinerja LKM dibawah rata-rata. Sesuai
(LKM) di kota Malang terhadap pelaku dengan penelitian Fathia (2013) faktor-
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah faktor yang dianggap penting oleh
(UMKM) adalah 4,15. Tingkat nasabah, belum direspon dengan baik
kepentingan LKM bagi UMKM yang oleh LKMA. Hal ini menunjukkan
terbesar adalah 4,28 dimana LKM kinerja LKM belum optimal.
merupakan sumber pembiayaan bagi
UMKM. Hal ini didukung dengan hasil • Kuadran II (kedua)
penelitian Nugraha (2009) bahwa Kuadran II (Pertahankan Prestasi).
atribut ketepatan waktu dalam Hasil penelitian menunjukkan berbagai
merealisasikan pinjaman swamitra indikator kinerja dan kepentingan
kepada debitur mem- punyai nilai memiliki nilai diatas rata-rata.
paling tinggi. Atribut yang paling Indikator-indikator tersebut adalah : 1,
rendah adalah 3,94 yaitu lemahnya 2, 3, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 19, 20,
LKM dalam mendampingi UMKM dimana indikator ini merupakan
dalam pembukuan keuangan. Dalam pernyataan bahwa telah disediakannya
Diagram Cartesius, rata-rata secara dana oleh LKM untuk digunakan oleh
keseluruhan merupakan garis sumbu UMKM yang sesuai kebutuhan (1),
salib yang menggambarkan garis rata- Sumber modal yang diinginkan oleh
rata kinerja dan garis rata-rata tingkat UMKM telah disediakan oleh LKM de-
kepentingan secara kese- luruhan. ngan baik (2), LKM telah menyedikan
Adapun analisis masing-masing sumber pembiayaan yang dibutuhkan
kuadran pada diagram cartesius dapat oleh UMKM (3), jangka waktu yang
dilakukan sebagai berikut : sesuai kebutuhan UMKM telah
• Kuadran I (Pertama) disediakan oleh LKM (6), LKM telah
Kuadran I menunjukkan tingkat memberikan suku bunga yang ringan
kepentingan paling tinggi (prioritas untuk pinjaman oleh UMKM (7), cara
utama). Hal ini sesuai dengan hasil pembayaran yang mudah bagi UMKM
penelitian yang telah dilakukan yaitu telah disediakan oleh LKM (9),
tingkat kepentingan mempunyai nilai Apabila terjadi kesulitan dalam
diatas rata-rata pada indikator no 4, 5, 8, pengembalian pinjaman oleh UMKM,
16, 17, 18, dimana indikator ini meru- LKM telah memberikan keringanan

Peran Lembaga Keuangan terhadap Pengembangan UMKM di Kota Malang


JURNAL PANGRIPTA, Vol. 2 No. 1 Maret 2019 328

yang diinginkan (10), tersedia informasi hal pengelolaan pinjaman yang


yang mudah bagi UMKM terhadap dilakukan oleh UMKM (26).
pinjaman yang ada pada LKM (11), Berdasarkan teknis hasil analisis
dibantunya UMKM dalam pengurusan terdapat 1 indikator yang tidak berada
ijin usaha oleh LKM (12), pengurusan pada kuadran cartesius dimaksud akan
kredit atau pinjaman yang dilakukan tetapi tepat pada garis horisontal yaitu
UMKM telah didampingi oleh LKM indikator 21 dapat dirincikan bahwa
(13), LKM ikut menyertakan produk- pada indikator 21 berada tepat pada
produk milik anggota dalam kegiatan rata-rata tingkat kepentingan para
pameran (19), dan LKM telah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan
melakukan promosi produk yang Menengah.
dimiliki oleh UMKM (20). Atribut yang
berada diatas rata-rata perlu Implikasi Strategi yang dapat
dipertahankan oleh LKM. dilakukan Pemerintah Kota Malang
• Kuadran III ( Ketiga) Berdasarkan hasil penelitian
Pada kuadran III (Prioritas diatas kita ketahui bahwa peran
rendah) ini terdapat berbagai indikator Lembaga Ke- uangan Mikro (LKM) di
kualitas pelayanan dan kepentingan kota Malang melalui kualitas kinerja
dibawah nilai rata-rata. Pada indikator – pelayanan yang dilakukan terhadap
indikator : 15, 22, 23, 24, 25, dimana kepentingan pelaku Usaha Mikro, Kecil
indikator ini merupakan pernyataan dan Menengah (UMKM) memilki peran
bahwa pelatihan dalam penggunaan yang sangat baik, dengan rata-rata
teknologi informasi telah dilakukan tingkat kesesuaian sebesar 100,37%.
dengan baik oleh LKM (15), Implementasi dari hasil penelitian dapat
pendampingan terhadap inovasi pro- digunakan pula dalam rangka menyusun
duk yang dilakukan oleh UMKM telah Strategi yang dapat dilakukan pada
dilakukan LKM (22), telah dilaksa- masa mendatang agar peran Lembaga
nakannya pendampingan oleh LKM Keuangan Mikro (LKM) dalam
dalam hal konsultasi pembukuan (23), pengembangan UMKM di kota Malang,
telah dilaksanakannya pendampingan dan benar-benar dapat memberikan
konsultasi terhadap laporan keuangan dampak positif dalam melayani
(24), LKM telah melakukan pelatihan kepentingan pelaku UMKM secara
perpajakan kepada UMKM (25). berkesinambungan.
Menurut Fathia (2013) indikator yang Berdasarkan analisa Diagram
dianggap penting oleh LKM dapat Cartesius yang telah dilakukan, dapat
ditingkatkan untuk memperbaiki kinerja kita jabarkan berbagai strategi yang
LKM. dapat dilakukan :
• Kuadran IV ( Keempat) ❖ Berdasarkan hasil pemetaan pada
Pada kuadran IV (berlebihan) ini kuadran I (Pertama) dimana pada
terdapat berbagai indikator kualitas kuadran ini terdapat berbagai
pelayanan yang memiliki nilai diatas indikator yang dapat menjadi
rata-rata namun memiliki nilai tingkat perhatian prioritas utama,
kepentingan dibawah rata-rata yaitu diantaranya indikator yang
pada indikator : 14, 26, dimana indi- menyatakan bahwa faktor ekonomi
kator ini merupakan pernyataan bahwa bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil
pendampingan terhadap UMKM dalam dan Menengah (UMKM) memiliki
bentuk pelatihan sumber daya manusia pengaruh terhadap pembiayaan
(SDM) telah dilakukan oleh LKM (14), yang dilakukan (4), pemberian
LKM telah memberikan bantuan dalam agunan yang ringan bagi UMKM
begitu diharapkan (5), pinjaman

Peran Lembaga Keuangan terhadap Pengembangan UMKM di Kota Malang


JURNAL PANGRIPTA, Vol. 2 No. 1 Maret 2019 329

yang disediakan LKM banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil


diinginkan oleh UMKM (8), dan Menengah.
pendampingan manajemen usaha • Peningkatan intensitas
oleh LKM diharapkan oleh UMKM komunikasi kepada pelaku
(16), pendampingan oleh LKM UMKM terhadap keinginan
dalam pembuatan rencana bisnis yang diharapkan agar terjadi
begitu diharapkan oleh UMKM kesamaan pandangan ter-
(17), LKM diharapkan dapat hadap agunan pinjaman.
membantu UMKM dalam • Penyaluran pinjaman pada
menambah pelanggan atau kon- UMKM hendaknya dilakukan
sumen usahanya (18). infor-masi produk pinjaman,
Berbagai indikator tersebut tujuan skim pinjaman, syarat
memiliki nilai diatas nilai rata-rata peminjaman dengan komuni-
tingkat kepentingan para pelaku kasi antara UMKM dengan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Lembaga Keuangan Mikro
(UM KM). sementara kinerja (LKM) agar tersalurkan
pelayanan yang dilakukan oleh keinginan yang sesuai dengan
LKM dari indikator dimaksud kebutuhan.
memilki nilai di bawah rata-rata, • Pelatihan Keorganisasian
dengan demikian perlu menjadi dalam rangka meningkatkan
perhatian utama bagi penentu pemahaman bekerja team
kebijakan untuk meningkatkan work bagi pengurus LKM
kinerja kualitas pelayanan yang untuk meningkatkan pengem-
berkaitan dengan indikator terse- bangan suasana kekeluargaan
but. dan kemampuan meng-
Muara dari indikator akomodasikan usulan ang-
dimaksud adalah pada perhatian gota.
pada tingkat ekonomi pelaku Usaha • Pelatihan tentang pembuatan
Mikro, Kecil dan menengah anggaran dan rencana biaya
(UMKM), pemberian agunan yang kepada pelaku UMKM untuk
ringan kepada UMKM, menye- mengatur setiap kegiatan
diakan pinjaman yang dibutuhkan ekonomi yang dilakukan agar
oleh UMKM, memberikan pen- menjadi lebih efisien dan
dampingan terhadap UMKM dalam meminimalisir pengeluaran
hal manajemen usaha yang baik, yang tidak seharusnya
adanya pendampingan dalam dilakukan, hal ini bisa dila-
pembuatan rencana usaha UMKM kukan secara informal dan
oleh LKM, membantu UMKM for-mal.
dalam promosi sehingga mening- • Pengadaan even di kota
katkan jumlah konsumen atau Malang untuk memberikan
pelanggan, maka dapat dilakukan peluang bagi pelaku UMKM
berbagai strategi diantaranya : melakukan usaha, selain
• Peningkatan intensitas memberikan sarana promosi
komunikasi antara pengurus secara gratis terhadap produk-
LKM dengan anggota baik produk UMKM yang ada
melalui acara formal maupun sehingga dapat memberikan
informal sehingga pengurus semangat bagi pelaku
semakin memahami per- ekonomi UMKM agar
masalahan anggota sebagai semakin tumbuh dan
berkembang.

Peran Lembaga Keuangan terhadap Pengembangan UMKM di Kota Malang


JURNAL PANGRIPTA, Vol. 2 No. 1 Maret 2019 330

pengurusan kredit atau pinjaman


❖ Pada kuadran II (kedua) dimana yang dilakukan UMKM telah
pada kuadran ini merupakan pres- didampingi oleh LKM (13), LKM
tasi kinerja yang patut untuk ikut menyertakan produk-produk
dipertahankan atas kinerja milik anggota dalam kegiatan
kualitas pelayanan Lembaga pameran (19), dan LKM telah
Keuangan Mikro (LKM) terhadap melakukan promosi produk yanag
kepentingan pelaku Usaha Mikro, dimiliki oleh UMKM (20).
Kecil dan Menengah (UMKM) Alternatif-alternatif yang dapat
dikota Malang, karena berbagai diladilakukan agar dimasa mendatang
indikator dalam kuadran ini prestasi ini dapat dipertahankan
memiliki nilai diatas nilai rata-rata dengan baik diantaranya dapat
tingkat kepentingan pelaku Usaha dilakukan : Menjaga ketersediaan dan
Mikro, Kecil dan Menengah kesiapan dana agar dapat terus
(UMKM) demikian juga nilai membantu usaha-usaha yang masih
kinerja kualitas pelayanan berkembang, serta memberikan jangka
Lembaga Keuangan Mikro waktu yang fleksibel kepada
(LKM) berada diatas nilai rata- peminjam dan anggota agar lebih
rata kinerja kualitas pelayanan. meringankan dalam pembayaran, terus
Dengan demikian prestasi kinerja membantu UMKM dalam mengenal-
kualitas pelayanan berkaitan kan produk-produk usahanya agar
dengan indikator-indikator dalam dapat dikenal oleh masyarakat luas
kuadran ini perlu dipertahankan. supaya semakin memperbanyak
Adapun indikator-indikator yang konsumen dan jaringan usaha, serta
dimaksud adalah : telah lebih dekat dengan anggota dan pelaku
disediakannya dana oleh LKM Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
untuk digunakan oleh UMKM (UMKM) agar dapat tetap menjaga
yang sesuai kebutuhan (1), keharmonisan antara Lembaga
Sumber modal yang diinginkan Keuangan Mikro (LKM) dengan
oleh UMKM telah disediakan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan
oleh LKM dengan baik (2), LKM Menengah (UMKM). Strategi
telah menyedikan sumber diharapkan dapat di- lakukan pada
pembiayaan yang dibutuhkan oleh masa mendatang agar peran Lembaga
UMKM (3), jangka waktu yang Keuangan Mikro (LKM) terhadap
sesuai kebutuhan UMKM telah pembangunan dan pengembangan
disediakan oleh LKM (6), LKM Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
telah memberikan suku bunga (UMKM) di kota Malang, benar-benar
yang ringan untuk pinjaman oleh dapat memberikan dampak positif
UMKM (7), cara pembayaran dalam melayani kepentingan pelaku
yang mudah bagi UMKM telah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
disediakan oleh LKM (9), jika (UMKM) secara berkesinambungan.
terjadi kesulitan dalam
pengembalian pinjaman oleh
UMKM, LKM telah memberikan KESIMPULAN
keringanan yang diinginkan (10), • Peran dari Lembaga Keuangan
tersedia informasi yang mudah Mikro (LKM) di kota Malang
bagi UMKM terhadap pinjaman melalui kualitas kinerja pelayanan
yang ada pada LKM (11), yang dilakukan terhadap kepentingan
dibantunya UMKM dalam pengu- pelaku Usaha Mikro, Kecil dan
rusan ijin usaha oleh LKM (12), Menengah (UMKM) memilki peran

Peran Lembaga Keuangan terhadap Pengembangan UMKM di Kota Malang


JURNAL PANGRIPTA, Vol. 2 No. 1 Maret 2019 331

yang sangat baik, dengan rata-rata ➢ Perlu adanya sistem informasi


tingkat kesesuaian sebesar 100,37%. debitur terintegrasi antar
• Rata-rata tingkat kinerja Lembaga lembaga pembiayaan bank dan
Keuangan Mikro terhadap Usaha non bank untuk mencegah
Mikro Kecil dan Menengah terjadinya pembiayaan berulang
(UMKM) di kota Malang adalah pada UMKM yang sama.
4,15, rata-rata tingkat kepentingan ➢ Perlunya kebijakan yang
para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan mewajibkan UMKM untuk
Menengah (UMKM) adalah 4,13. mengikuti pembinaan dari
• Permasalahan yang dihadapi oleh lembaga pembiayaan dan
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di menyerahkan laporan keuang-
Kota Malang, ialah sulitnya an usaha secara periodik kepada
mendapatkan akses pasar yang lembaga pembiayaan.
sesuai dengan setiap bidang usaha ➢ Perlunya perlindungan terhadap
yang dimiliki oleh setiap anggota. hak dan kewajiban anggota
• Strategi usaha yang dilakukan setiap LKM terhadap ketidak wajaran
Lembaga Keuangan Mikro (LKM),- pengelolaan LKM yang
yaitu meningkatkan Ketrampilan merugikan anggota LKM.
Sumber Daya Manusia (SDM) bagi
karyawan LKM dalam mengawasi SARAN
dan mendampingi setiap kegiatan • Pemodalan menjadi masalah utama
usaha anggota. yang dihadapi oleh UMKM, karena
• Strategi yang dapat dilakukan oleh itu sebaiknya pemerintah memberi-
Dinas dan Pemerintah Kota Malang kan kemudahan akses bagi pelaku
adalah: UMKM untuk mendapatkan
➢ Monitoring untuk perubahan pinjaman modal melalui Lembaga
data bagi penataan data base Keuangan Mikro dengan bunga
Lembaga Keuangan Mikro rendah.
(LKM) Kota Malang. • Membentuk tim Percepatan Akses
➢ Sosialisasi terhadap pentingnya keuangan Daerah (TPAKD) dan tim
ketepatan Laporan Keuangan satgas (satuan tugas) waspada
Lembaga Keuangan Mikro investasi daerah.
(LKM) pada Dinas dan • Peran pemerintah dalam mendukung
Pemerintah Kota Malang, serta pembangunan Lembaga Keuangan
aspek perpajakan yang terkait Mikro (LKM) masih tetap
dengan Lembaga Keuangan diperlukan, tetapi hanya sebatas
Mikro (LKM). fasilitator dan regulator khususnya
➢ Perlu dilakukan strategi reward dalam menciptakan iklim usaha yang
dan punishment agar tidak segar dan sehat.
menghambat upaya yang
dilakukan pemerintah Kota DAFTAR PUSTAKA
Malang terkait dengan pemetaan Cooper, Donald R., & Schindler,
dan pembinaan Lembaga Pamela S . 2011. Business
Keuangan Mikro (LKM) di Kota research methods (11th ed.). New
Malang. York: Mc Graw Hill/Irwin.
➢ Program pelatihan pengelolaan Faidal. 2015. Model Efektifitas Peran
Lembaga Keuangan Mikro Lembaga Keuangan Mikro (LK)
(LKM) dengan meningkatkan dalam Penyediaan Permodalan
skill karyawan. UMKM Sektor Riil di Kabupaten
Bangkalan Madura.-

Peran Lembaga Keuangan terhadap Pengembangan UMKM di Kota Malang


JURNAL PANGRIPTA, Vol. 2 No. 1 Maret 2019 332

http://journal.tru
nojoyo.ac.id/ecoentrepreneur/artic
le/ diakses tanggal 13 Mei 2019.
Fathia, Qisty Nur. 2013. Analisis
Kinerja Keuangan dan Kepuasan
Nasabah Lembaga Kkeuangan
Mikro Agribis- nis Berbasis
Syariah (Studi Kasus : LKM-A
Berkah Desa Laladon Ke-
camatan Ciomas Kabupaten
Bogor). Skripsi. Departemen.
Agribisnis Fa- kultas Ekonomi
dan Manajemen. Institus
Pertanian Bogor.
Islamiayati, Nelsi. 2017. 5
Permasalahan Utama yang
Dihadapi Para Pelaku UMKM.
https://www.jagoanhosting.com/bl
og/5-permasalahan-utama-yang-
dihadapi-para-pelaku-umkm,
diakses pada tanggal 13 Mei
2019.
Juanda, Bambang. 2009. Metodologi
Penelitian Ekonomi dan Bisnis.
IPB Press, Bogor
Nugraha, Eko. 2009. Analisis Tingkat
Kepuasan Debitur terhadap
Pelaya- nan Kredit UMKM
Swamitra Bank Bukopin Cabang
Bogor. Skripsi. Departemen
Manajemen. Fakultas Ekonomi
dan Manajemen Institut Pertanian
Bogor.
Marlina, Lina dan Rahmat, Biki
Zulfikar. 2018. Peran Lembaga
Keuangan Syariah Dalam
Implementasikan Keuangan
Inklusif Bagi Pelaku UMKM
Tasik- malaya. Jurnal Ecodemica,
Vol. 2 No. 1 April 2018
Santoso. 2011. Persepsi Konsumen -
Terha- dap Kualitas Bakpao Telo
Dengan Metode Importance
Performance A- nalysis (IPA).
Jurnal Teknologi Per- tanian
12(1).

Peran Lembaga Keuangan terhadap Pengembangan UMKM di Kota Malang

Anda mungkin juga menyukai