Anda di halaman 1dari 9

TEMPLATE ARTIKEL SIMPOSIUM DAN MAKALAH SEMINAR

NASIONAL AIPPTM

Peran Pemerintah Dalam Pengembangan UMKM Untuk Peningkatan


Perekonomian Di Kabupaten Malang

Multy sector collaboration dalam Pengembangan UMKM Di Kabupaten Malang

Muhammad Fajrin Maulana1, Muhammad Shaddam Rif’at Mumtaz2, Muhammad Kamil3

1. Universitas Muhammadiyah Malang,  maulanafajriin21@gmail.com


2. Universitas Muhammadiyah Malang,  shaddammumtaz956@gmail.com
3. Universitas Muhammadiyah Malang,  kamil@umm.ac.id
 

ABSTRACT

ABSTRAK

1. Pendahuluan

Menurut data dari Radar Malang pada tahun 2017[ CITATION Apr20 \l 1033 ], industri UMKM di
Kabupaten Malang mencapai 419.882 unit dan omzet UMKM di Kabupaten Malang menyentuh angka
Rp. 41,8 miliar, kemudian juga UMKM di Kabupaten Malang mampu menyedot tenaga kerja hamper 1,3
juta penduduk yang ada di daerah tersebut.,ada beberapa faktor yang membuat sulitnya UMKM di
Kabupaten Malang berkembang, yaitu:
1. Penjualan menurun karena daya beli masyarakat yang anjlok
2. Kesulitan bahan baku
3. Distribusi terhambat
4. Penguasaan teknologi yang lemah.
5. Kebijakan pemerintah yang belum efektif
6. Kekurangan modal
7. Serta para pelaku usaha mikro mengalami masalah produksi.

Hasil pendataan diketahui total ada 1.327 pelaku usaha mikro yang mengalami kesulitan, 268
diantaranya sudah memiliki IUMK, Data DKUM Kab Malang hingga Juli 2020, menyebutkan pihaknya
telah mengeluarkan IUMK (Ijin Usaha Mikro dan Kecil) sebanyak 10.824 berkas. sedangkan sisanya
1.059 belum memiliki IUMK (Izin usaha mikro dan kecil). Ada beberapa langkah yang telah dibuat oleh
DKUM Kab Malang untuk meringankan beban para pelaku usaha mikro dan kecil ini. Pertama, pendataan melalui
sistem link secara online, pendataan tersebut menjadi dasar verifikasi sehingga diketahui pelaku usaha mikro dan
ultra mikro yang mengalami kesulitan. Selanjutnya, pemberian modal untuk mengembangkan usaha. Upaya
memberikan pelatihan peningkatan kualitas juga menjadi titik fokus pemerintah, bantuan berupa uang
juga diberikan kepada pelaku UMKM yang mengalami kesulitan menjalankan usahanya, peningkatan
pengawasan juga dilakukan untuk mengawasi produk agar tetap berkembang.
Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang melalui programnya terus memberikan dorongan
melalui peningkatan kualitas kelembagaan, penguatan kelembagaan koperasi dan pengawasan. Serta
pelatihan bagi UMKM sebanyak 4250 yang terdiri dari pelatihan peningkatan kualitas, pengembangan
usaha, penumbuhan wirausaha baru dan temu bisnis. Sedangkan dari sektor permodalan pihaknya
mendorong melalui dua komponen yakni Non Perbankkan melewati UPT BLUD Dana Bergulir, BLU
LPDB KUMKM, dan CSR serta dari Perbankan melewati Program KUR, Kredit Super Mikro, Mikro dan
Kecil.
Menurut[CITATION Ale18 \l 1033 ], multi sector yaitu:
“Mutisectoral means something that consists of many sectors. When we talk on Multi-sectoral
approach, it is in an approach in which we try to address the problem from various angles.”
Multi-sektoral berarti sesuatu yang terdiri dari banyak sektor. Ketika kita berbicara mengenai
pendekatan Multi-sektoral, itu adalah pendekatan di mana kita mencoba mengatasi masalah dari berbagai
sudut pandang. Kemudian, jika kita tarik pengertian dari hal tersebut, multy sector collaboration artinya
gabungan dari beberapa sektor yang berbeda yang bekerja sama dalam mencapai tujuan yang ingin
dicapai. Pengembangan UMKM multy sector collaboration yaitu pengembangan UMKM yang bekerja
sama diberbagai bidang atau sektor untuk mengatasi masalah yang dihadapi atau untuk mencapai tujuan
bersama.
Otonomi daerah adalah hak dan wewenang daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan sesuai dengan kepentingan masyarakat daerah tersebut. Pemberlakuan sistem otonomi daerah
merupakan amanat yang diberikan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Amandemen Kedua tahun 2000 untuk dilaksanakan berdasarkan undang- undang yang dibentuk khusus untuk
mengatur pemerintahan daerah (Kurniawan, 2012). Implementasi Otonomi Daerah memberi peluang besar
bagi daerah untuk meningkatkan kinerja keuangan mereka sendiri. Daerah memiliki wewenang untuk
mengelola dan meningkatkan sumber daya lokal mereka sendiri (Setiaji & Adi, 2007).

2. Metode
Metode dalam penelitian ini menggunakan Penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif
deskriptif direkomendasikan dalam mereancang rumusan masalah dan hipotesis penelitian. Sedangkan
sumber data berasal dari sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung,
contoh dari perolehan data ini yaitu melalui observasi dan wawancara. Adapun perolehan data ini
langsung melakukan wawancara bersama Dinas Koperasi dan UMKM. Data Sekunder adalah data yang
berdasarkan dari sumber yang telah ada, karena dari referensi-referensi ini penulis gunakan untuk bahan
penguat penelitian dan sebagai pegangan dalam melihat penelitian terdahulu dengan pembahasan yang
sama. Sebagai contoh Undang-undang Peraturan Pemerintah, jurnal dan buku. Adapun teknik
pengumpulan data merupakan Langkah yang paling utama dalam penelitian sebelum mengkaji hal yang
ingin diteliti dan peneliti wajib mendapatkan data terlebih dulu.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data kualitatif model
interaktif Miles dan Huberman. Model ini merupakan strategi analisis yang umum dan mengandung
prioritas tentang apa yang dianalisis dan mengapa. Ada beberapa bagian yang harus di kaji dalam
interaktif Miles dan Huberman, yaitu: [ CITATION Mil02 \l 1057 ] Miles dan Huberman menjelaskan
“reduksi data merupakan proses pilihan data yang dibutuhkan dan diperlukan pemusatan perhatian pada
penyederhanaan data dan pengabstrakan serta tranformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan
lapangan.” [ CITATION Mil02 \l 1057 ] . Adapun data yang ingin di reduksi peneliti ialah berkaitan
dengan Peran Pemerintah dalam pengembangan UMKM kabupaten Malang. Data-data itu nantinya
berkaitan dengan gambaran umum tentang peran pemerintah dalam proses pengembangan UMKM
kabupaten Malang. Reduksi data memberikan gambaran yang spesifik dan memudahkan peneliti dalam
proses pengumpulan data selanjutnya. Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun dan
memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan atau pengambilan Tindakan [ CITATION
Mil02 \l 1057 ]. Sehingga adanya penyajian data tentu dapat memudahkan orang untuk memahaminya,
bahkan didukung dengan konsep yang dirancang dengan terstruktur. Oleh karena itu, pada proses
penyajian data perlu di dukung analisis yang baik, karena dalam hal ini sangat berkaitan sampai tercapai
di proses kesimpulan.
Dari semua data yang diperoleh dari hasil penelitian, maka perlunya menarik sebuah kesimpulan.
Hal ini dilakukan agar alur dari yang diteliti yang berdasarkan sebab akibat akan lebih jelas dan dapat di
pahami. Sehingga dengan demikian dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa dalam pengembangan
UMKM kab. Malang harus butuh peran pemerintah, sebab dengan adanya peran tersebut maka akan
meningkatkan perekonomian di Kabupaten Malang.
3. Pembahasan
Multy Sector Collaboration

“Mutisectoral means something that consists of many sectors. When we talk on Multi-sectoral
approach, it is in an approach in which we try to address the problem from various angles.”
[CITATION Ale18 \l 1033 ]
Multi-sektoral berarti sesuatu yang terdiri dari banyak sektor. Ketika kita berbicara mengenai
pendekatan Multi-sektoral, itu adalah pendekatan di mana kita mencoba mengatasi masalah dari
berbagai sudut pandang. Multi sektor lebih singkatnya bisa dikatakan sebagai berbagai macam sektor
yang berkaitan yang membentuk suatu kesatuan. Kemudian kata Collaboration dalam bahasa Indonesia
memiliki arti yaitu kolaborasi. Dalam KBBI, Kolaborasi (perbuatan) kerja sama (dengan musuh, dsb).
Dari pengertian kata perkata diatas, bisa diketahui Kolaborasi Multi Sektor (Multy Sectoral
Collaboration) yaitu kerja sama beberapa sektor lain dalam mencapai tujuan yang sama. Beberapa
sektor yang berbeda-beda, kemudian bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kolaborasi
Multi Sektor (Multy Sectoral Collaboration) dalam penelitian ini berfokus pada UMKM yang ada di
Malang.
Pengembangan UMKM di Kabupaten Malang
4. Results and Discussion / Hasil dan Pembahasan (bold, 12 pt)

Peran Pemerintah Dalam Pengembangan UMKM

Komitmen dan perhatian yang besar dari pemerintah sangat diperlukan agar pelaku usaha yang
tergabung dalam koperasi dan UMKM dapat meningkatkan terus daya-saingnya. Pemerintah daerah
Kabupaten Malang memiliki peranan penting dalam mengembangkan UMKM, termasuk dalam
memfasilitasi UMKM untuk mencapai tujuan pengembangan usaha yang dimiliki oleh UMKM.
Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang sudah mendaftarkan UMKM di Kabupaten Malang
kepada pusat sebagai penerima bantuan. Namun, realisasinya tidak bisa dipantau karena disalurkan
melalui lembaga perbankan dalam hal ini, BRI, dan BNI. Hingga saat ini, Kabupaten Malang
memiliki 425.061 UMKM, dengan rincian, kategori mikro sebanyak 252.075 pelaku usaha, usaha
kecil 172.109, dan skala menengah sebanyak 1.377 dengan jumlah serapan tenaga kerja mencapai
630.188. Berdasarkan data dari bank penyalur bantuan, jumlah UMKM yang sudah menerima dana
itu mencapai 60 persen, dengan nominal lebih dari Rp 36 miliar. UMKM tersebut, rata-rata bergerak
di bidang pertanian, pertambangan, transportasi, perdagangan, restoran, dan hotel, konstruksi,
keuangan, saja hingga industri pengolahan. Selain memfasilitasi pelaku UMKM untuk mendapatkan
bantuan dari pemerintah pusat, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Malang juga melakukan
kegiatan mitigasi UMKM meliputi restrukturasi kredit, relaksasi perpajakan, bantuan sosial, subsidi
bunga kredit/pinjaman dan penundaan pembayaran pokok hingga stimulus bantuan modal kerja
darurat.

UMKM biasanya juga mempunyai kelemahan di bidang produksi, tugas pemerintah adalah


memberikan kemampuan UMKM dengan berbagai cara, misalnya dengan memberikan pelatihan.
Dinas Koperasi Dan UMKM Kabupaten Malang memberikan pelatihan peningkatan kualitas produk
olahan dan kemasan produk makanan atau minuman. Ada juga pelatihan peningkatan manajemen
usaha melalui proposal bisnis dan penyusunan laporan. Tujuannya dari pelatihan ini adalah untuk
meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan pada usaha produktif, untuk meningkatkan
kapasitas usaha mikro dalam hal produksi, pemasaran, kelembagaan SDM dan pembiayaan,
meningkatkan pengetahuan usaha mikro tentang pemasaran online. Dan juga meningkatkan
kreatifitas dan inovasi yang berkesinambungan untuk mengoptimalkan kegiatan usaha. Namun,
terkadang ada kendala antara Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dengan pihak BLUD. Kendala dari
pelatihan ini hanya kurang terbuka saja, maka perlu di integrasikan. Karena kadang antar bidang itu
mempunyai ego masing-masing, seperti BLUD mencari nasabah sendiri, tidak melihat UMKM yang
kita sedang dilatih. Sehingga nasabah UMKM yang tidak dalam pembinaan mengalami lebih banyak
kredit macetnya. Karena kalau di pelatihan sudah ada keterikatan emosional, jadi kalau tidak mau
bayar pasti merasa tidak nyaman.

Berbagai peran yang dilaksanakan Dinas Koperasi & UMKM Kabupaten Malang dalam
mengembangan UMKM merupakan konsekuensi adanya PP No.38/2007 tentang pembagian
kewenangan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota yang menegaskan bahwa
koperasi dan UKM merupakan salah satu dari 26 urusan wajib yang harus diselenggarakan dengan
baik oleh pemerintah daerah. Dalam PP No.41/2007 tentang struktur organisasi dan tata kerja
pemerintah daerah mengatur bahwa urusan koperasi dan UMKM hendaknya dikelola oleh sebuah
satuan direktif yang berbentuk dinas. Dengan kedudukannya sebagai instansi tersendiri yang
mengurus UMKM, Dinas Koperasi & UMKM memiliki kewjiban yang harus dilaksanakan, salah
satunya yakni mengembangan UMKM di Kabupaten Malang.
Strategi Pemerintah Dalam Pengembangan UMKM Kabupaten Malang

Strategi dalam pengembangan UMKM di Kabupaten Malang adalah memberikan pelatihan atau
pembinaan dalam rangka mengembangkan ketrampilan para SDM, memberikan bantuan berupa
peralatan dan juga membantu dalam memasarkan melalui promosi. Sekarang pemerintah kabupaten
malang melalui Dinas Koperasi dan UMKM sedang membuat design yang inovatif, sebelumnya
segala proses mulai dari pengadaan sampai pasar itu dilakukan dengan cara offline (tatap muka)
mulai beralih ke pemasaran online. Ini menunjukkan jika Koperasi dan UMKM masih bisa menjadi
alternatid unit usaha yang bisa diandalkan untuk tetap keberlangsungan perkonomian daerah
terkhusus Kabupaten Malang.

N JENIS UMKM MODEL PENGEMBANGAN STRATEGI PEMERINTAH


O
1. Pertanian,kehutanan,perikana Memanfaatkan sebisa mungkin Memberikan pelatihan atau
n sumber daya yang ada dengan pembinaan dalam rangka
dibantu SDM yang berkualitas mengembangkan
keterampilan para SDM,dan
memberikan peralatan
dengan berupaya agar
meningkatkan kinerja SDM.
2. Pertambangan dan Penggalian Pemanfaatan peralatan yang Memberikan bantuan
diberikan peralatan yang mempuni
guna peningkatan kualitas.
3. Industri pengolahan Melatih SDM yang berada di Memberi pelatihan agar
indusri pengolahan untuk SDM yang berada di
kinerja yang maksimal industri pengolahan menjadi
lebih berkompenten dalam
kinerjanya.
4. Pengadaan listrik dan Gas Peralatan yang diberikan Berupaya memberikan
digunakan semaksimal mungkin peralatan untuk membantu
dan dengan pengawasan yang peningkatan kinerja
teratur
5. Pengadaan air,pengolaan Penggunaan peralatan di Peningkatan peralatan guna
sampah,limbah dan daur ulang maksimalkan dari sebelumnya memaksimalkan kinerja
SDM
6. Konstruksi Pengingkatan kualitas SDM Pemberian peralatan yang
dalam menguasai penggunaan mendukung kinerja
peralatan yang diberikan
7. Perdagangan besar dan Pemasaran yang dilakukan Pengembangan tempat kerja
eceran; reparasi mobil dan dengan bantuan pemerintah dan memberikan peralatan
sepeda motor guna menarik konsumen yang yang berguna untuk
lebih banyak memaksimalkan kinerja
8. Transportasi dan pergudangan Peningkatan pengawasan Peningkatan dilakukan
kepada SDM dan peralatan dalam bentuk pelatihan guna
yang diberikan mendapatkan SDM yang
berkualitas
9. Penyediaan akomodasi dan Menekankan kualitas produksi Melakukan promosi agar
makan minum guna menarik konsumen yang menigkatkan pendapatan
lebih banyak dan memberikan dan memperbanyak pembeli
arahan mengenai promosi
pemasaran untuk menarik
konsumen
10. Informasi dan komunikasi Memberi pelatihan kepada Memberi peralatan yang
SDM aagar dapat terbaru guna peningkatan
memanfaatkan peralatan yang kualitas dalam memberikan
sudah diberikan informasi yang terpercaya
11. Jasa keuangan dan asuransi Peningkatan pengawasan Peningkatan kualitas SDM
kepada SDM yang terjun ke dengan memberikan
jasa keuangan dan asuransi pelatihan
12. Real estate Memperbanyak SDM dan Peningkatan kualitas
memberikan pelatihan untuk pembangunan guna
meningkatkan kinerja kenyamanan yang
berkelanjutan
13. Jasa perusahaan Pelatihan SDM guna Pemberian pelatihan kepada
meningkatkan kinerja SDM
14. Jasa pendidikan Meningkatkan kualitas yang Peningkatan kualitas
lebih baik dan pembukaan lahan pendidikan dan memberikan
SDM guna menarik lebih peraltan guna menunjang
banyaknya tenaga kerja pendidikan yang berkualitas
15. Jasa kesehatan dan kegiatan Memanfaatkan peralatan dan Pemberian peralatan dan
sosial SDM yang ada untuk kualitas peningkatan SDM dengan
yang lebih baik caramemberikan pelatihan
16. Jasa lainnya Memberi pelatihan untuk SDM Peningkatan kualitas SDM
agar dapat bersaing dengan dan sebagainya
bidang lainnya

Salah satu contohnya pada sektor pertanian, Masyarakat Kabupaten Malang perlu melakukan
transformasi dari pola produksi dan cara berpikir agraris subsisten menuju pada cara berpikir
ekonomis yang industrialis progresif. Artinya, aktifitas ekonomi baik itu disektor pertanian,
perikanan dan kelautan, tidak hanya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar rumah
tangganya saja, akan tetapi ada strategi untuk memperbesar dan mengembangkannya sebagai sebuah
potensi dan kekayaan ekonomi daerah yang dapat bersaing baik secara nasional maupun
internasional. Untuk melaksanakan hal ini maka diperlukan pengkayaan inovasi melalui penerapan
teknologi tepat guna dan pembinaan manajemen agrobisnis dan penguatan kelompok tani/usaha.

5. Kesimpulan
Peran Pemerintah dalam pengembangan UMKM di Kabupaten malang melalui Dinas
Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang sudah mendaftarkan UMKM di Kabupaten Malang
kepada pusat sebagai penerima bantuan. Melakukan kegiatan mitigasi UMKM meliputi
restrukturasi kredit, relaksasi perpajakan, bantuan sosial, subsidi bunga kredit/pinjaman dan
penundaan pembayaran pokok hingga stimulus bantuan modal kerja darurat. Memberikan pelatihan
peningkatan kualitas produk olahan dan kemasan produk makanan atau minuman. Ada juga
pelatihan peningkatan manajemen usaha melalui proposal bisnis dan penyusunan laporan.
Dinas Koperasi dan UMKM sedang membuat design yang inovatif, sebelumnya segala proses
mulai dari pengadaan sampai pasar itu dilakukan dengan cara offline (tatap muka) mulai beralih ke
pemasaran online. Arahan dan pengawasan yang diberikan pemerintah kabupaten Malang kepada
pelaku usaha UMKM berdampak besar dan sangat membantu sektor UMKM, ini menunjukkan ke
pekaan dan keseriusan dari pemerintah untuk membantu dan menaikkan lagi roda perekonomian di
kabupaten malang.

6. Ucapan Trimakasih
Dalam keridhoan Allah SWT, kami ucapkan Terimakasih kepada :
1. Allah SWT, karena atas limpahan rahmad dan taufik hidayahnya lah kami bisa merampungkan
tulisan kami ini. Dan kenikmatan yang diberikan selalu memberikan hikmah positif untuk diri kita
pribadi.
2. Nabi Muhammad SAW, karena berkat beliaulah yang telah membawa kita dari jaman kegelapan
hingga jaman terang benderang saat ini.
3. Bapak Muhammad Kamil, S.Ip., MA selaku dosen pembimbing kami yang tidak henti-hentinya
memberikan masukan dan arahan dalam pengerjaan tulisan ini.

7. Daftar Pustaka
Ananda, A. D., & Susilowati, D. (2019). Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Berbasis Industri Kreatif di Kota Malang. Jurnal Ilmu Hukumrnal Ilmu Ekonomi, X(X), 120–142.
Hariyoko, Y. (2018). Pengembangan UMKM di Kabupaten Tuban. JPAP: Jurnal Penelitian Administrasi
Publik, 4(1), 1011–1015. https://doi.org/10.30996/jpap.v4i1.1286
Klaster, P., & Kecil, I. (2020). Afi Rachmat Slamet 2. 25(2), 287–299.
Marlinah, L. (2020). Peluang dan Tantangan UMKM Dalam Upaya Memperkuat Perekonomian Nasional
Tahun 2020 Ditengah Pandemi Covid 19. Jurnal Ekonomi, 22(2), 118–124.
Miles, M. B., & Huberman, A. (2002). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Pers.
Oktafia, R. (2018). Percepatan Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Umkm) Melalui
Perkuatan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Lkms) Di Jawa Timur. Badan Pusat Statistik Indonesia,
3(1), h. 85-92. Retrieved from https://www.bps.go.id
Putra, T. G. (2015). Peran Pemerintah Daerah Dan Partisipasi Pelaku Usaha Dalam Pengembangan
UMKM Manik-Manik Kaca di Kabupaten Jombang. Jurnal Kebijakan Dan Manajemen Publik,
3(April), 1–10.
Putri E, H. (2017). Efektivitas Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
(UMKM) Di Kota Samarinda ( Studi Pada Dinas Koperasi Dan UMKM Kota Samarinda ). E-Journal
Administrasi Negara, 5(1), 5431–5445.
Suci, Y. R., Tinggi, S., & Ekonomi, I. (2017). Perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di
Indonesia. Jurnal Ilmiah Fakultasi Ekonomi, 6(1), 51–58.
Sulistyo. (2010). Pengembangan Usaha Kecil Menengah Dengan Basis Kerakyataan di Kabupaten
Malang. Ekonomi Modernisasi, 6(1), 58–73.

Anda mungkin juga menyukai