Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA

KAJIAN AKTUAL

IDEA CONCEPT PAPER (ICP)

Kegiatan :
Kajian Aktual

Judul :
Penelitian dan Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Strategi Digitalisasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Sektor Agribisnis


di Sulawesi Utara

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH


PROVINSI SULAWESI UTARA
MANADO
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

IDEA CONCEPT PAPER(ICP)

Judul : Kajian Strategi Digitalisasi Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) Sektor
Agribisnis di Sulawesi Utara

Unit Kerja : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Utara

Tim Pelaksana :
a. Penanggung jawab : dr. Jemmy J.R. Lampus M.Kes
b. Pengarah : Janny J. Rembet, SE, M.Si
c. Ketua : Dr. Ivonne H.Putong SE, Ak, M.Ak, CA
d. Anggota :
e. Anggota :
f. Anggota :

Disetujui Oleh:
Tim Pengendali Mutu

Ir. Herny Korah, M.Si Yantje Uhing SE, M.Si


Ketua Anggota
Nama Aktivitas Kelitbangan Yang Akan Dilaksanakan

Topik

Judul

Pelaksana Kegiatan
DAFTAR ISI

SAMPUL

LEMBAR PERSETUJUAN

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang
B. Pertanyaan Kelitbangan
C. Maksud Dan Tujuan Kelitbangan
D. Sasaran Kajian
E. Keluaran
A. Latar Belakang
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan oleh pemerintah untuk
mencegah penyebaran virus corona berdampak pada perubahan perilaku masyarakat dalam
berbelanja. Keberadaan belanja online menjadi kebutuhan yang menjadi pilihan paling aman
saat interaksi fisik terbatas akibat virus corona. Digitalisasi meminimalkan kontak secara
langsung yang berarti juga ikut berperan meminamalkan resiko penyebaran virus covid-19.
Karena itu salah satu tantangan berat yang perlu dilakukan adalah meningkatkan literasi
manfaat UKM masuk ke ekosistem digital dan inkubasi untuk mengekplorasi kesiapan UKM.
Kinerja yang cukup baik dari UKM ini terlihat pada masa krisis melanda Indonesia dengan
memberikan konstribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga
kerja (Widyastuti, Nuswantoro, & Sidhi, 2016). Hal ini yang mendasari peningkatan
kapasitas UKM perlu diperhatikan terutama dalam menghadapi era industri 4.0. Pergerakan
revolusi industri 4.0 yang menggema beberapa tahun terakhir ini berdampak pada perubahan
cara kerja di berbagai bidang terutama di bidang bisnis.
Pelaku bisnis mulai menggunakan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk
menjalankan maupun menunjang kegiatan bisnis mereka. Pergerakan dan perubahan cara
berbisnis yang kian cepat ke arah digitalisasi ini memaksa pelaku bisnis untuk beradaptasi
mengikuti perubahan tersebut. Bagi perusahaan besar, perubahan pola bisnis yang mengarah
pada proses digitalisasi ini tidak terlalu mengalami kendala dikarenakan dengan karakteristik
perusahaan besar yang memiliki sumber daya yang cukup baik. Namun, bagi UKM proses
digitalisasi ini akan membutuhkan banyak persiapan.
Guna mendorong digitalisasi dan mempermudah UKM dalam menghadapi perubahan
yang terjadi, pemerintah telah meningkatkan kemudahan akses dan melakukan transfer
teknologi kepada pelaku UKM agar mampu bertahan di dalam persaingan bisnis (Slamet et
al., 2016). Kemampuan penguasaan perangkat digital dan internet ini merupakan hal mutlak
yang harus dikuasai oleh UKM jika ingin bertahan dalam persaingan (Purwana, Rahmi, &
Aditya, 2017).
Pelaku bisnis di Indonesia semakin menyadari kekuatan internet dan perangkat digital
dalam peningkatan kinerja usahanya (Deloitte, 2015). Situs, media sosial, dan aplikasi
mobile messaging merupakan media yang sangat penting bagi pelaku UKM dalam
berinteraksi dengan konsumen (Deloitte, 2015). Sebanyak 38% pemilik dan manager bisnis
menyatakan bahwa situs merupakan hal yang sangat penting bagi mereka untuk berinteraksi
dengan konsumen, sedangkan 32% dan 23% memilih media sosial dan aplikasi mobile
messaging dalam berinteraksi dengan konsumen. Lebih lanjut Delloite menyampaikan hasil
risetnya terhadap 437 UKM yang tersebar di kota Medan, Jakarta, Bandung, Semarang,
Surabaya dan Makasar yang menunjukan beberapa keuntungan penggunaan teknologi digital
bagi UKM di Indonesia adalah: kenaikan pendapatan hingga 80%, satu setengah kali lebih
mungkin untuk meningkatkan kesempatan kerja, 17 kali lebih mungkin untuk menjadi lebih
inovatif dan UKM lebih kompetitif secara internasional (Delloite, 2015)
Indonesia merupakan negara yang memiliki pelaku industri UKM paling banyak, hal ini
disebabkan oleh tingginya usia produktif di Indonesia yang tidak berbanding lurus dengan
ketersediaan jumlah lapangan pekerjaan, mendorong orang Indonesia berlomba-lomba
menciptakan terobosan untuk meningkatkan daya saing demi memajukan perekonomian
masing-masing. Tidak heran semakin banyak bermunculan pelaku usaha sektor industri
Usaha Kecil Menengah. Pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) di berbagai daerah
akan menjadi solusi jitu guna mengatasi kelesuan yang sedang melanda kondisi
perekonomian nasional saat ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa UKM memiliki pengaruh
yang besar terhadap perekonomian Indonesia. Dalam rancangan kebijakan Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Pemerintah Indonesia
berkomitmen untuk mengubah Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah pada
tahun 2025. Untuk mencapai hal tersebut Indonesia membutuhkan setidaknya pertumbuhan
ekonomi 7 % per tahun, 2 % diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi selama ini.
Sulawesi Utara adalah wilayah agraris yang memberi konsekuensi pada perlunya
perhatian pemerintah pada sektor pertanian yang kuat dan tangguh, oleh karena itu salah satu
sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi adalah sektor pertanian. Indonesia merupakan
Negara pertanian yang artinya pertanian memegang peranan yang sangat penting dari
keseluruhan perekonomian nasional, hal ini dapat ditunjukan dari banyaknya penduduk atau
tenaga kerja pada sektor pertanian. Pertanian merupakan basis perekonomian Indonesia.
Peran sektor pertanian disamping sebagai sumber penghasil devisa negara yang besar, juga
merupakan sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk Indonesia, dan bila dilihat dari
jumlah orang yang bekerja, maka sektor pertanian paling banyak menyerap tenaga kerja.
B. Pertanyaan Kelitbangan

Perumusan masalah berkaitan dengan kajian ini adalah: Bagaimana strategi digitalisasi Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) Sektor Agribisnis di Provinsi Sulawesi Utara?. Secara spesifik akan
diamati dan dikaji dalam lingkup wilayah administratif Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten
Sangihe dan Kota Kotamobagu. Alasan penting kajian dibatasi pada daerah tersebut yakni
ketiga daerah tersebut memadai sebagai sampel yang dianggap representatif dalam rangka
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi digitalisasi UKM agribisnis. Kemudian kajian
dilakukan secara intensif dengan memanfaatkan sumber daya dan dana yang terbatas dan waktu
yang singkat, yakni 1 bulan.

C. Maksud Dan Tujuan


C.1 Maksud
1. Melakukan koordinasi dan Konsultasi Kegiatan Pengkajian Terhadap strategi
digitalisasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Sektor Agribisnis di Provinsi
Sulawesi Utara;
2. Menyediakan Buku Kegiatan Pengkajian terhadap strategi digitalisasi Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) Sektor Agribisnis di Provinsi Sulawesi Utara;
3. Memberikan pemahaman kepada semua pemangku kepentingan terhadap keberadaan
dan pentingnya pengkajian terhadap strategi digitalisasi Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) Sektor Agribisnis di Provinsi Sulawesi Utara.

C.2 Tujuan
1. Untuk mengidentifikasi strategi digitalisasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Sektor Agribisnis di Provinsi Sulawesi Utara.
2. Untuk memberikan rekomendasi strategi digitalisasi Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) Sektor Agribisnis di Provinsi Sulawesi Utara.
D. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini yaitu tersedianya hasil kajian berupa Buku Pengkajian terhadap
strategi digitalisasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Sektor Agribisnis di Provinsi Sulawesi
Utara.

E. Keluaran

Adapun keluaran dari kegiatan ini adalah :


 Diperolehnya informasi tentang Kegiatan Pengkajian terhadap digitalisasi Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) Sektor Agribisnis di Provinsi Sulawesi Utara.
 Adanya Buku Laporan Akhir Pengkajian terhadap strategi digitalisasi Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) Sektor Agribisnis di Provinsi Sulawesi Utara yang diolah dalam
bentuk laporan ringkasan eksekutif, dokumentasi.
 Adanya Rekomendasi strategis terhadap strategi digitalisasi Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) Sektor Agribisnis di Provinsi Sulawesi Utara.

Anda mungkin juga menyukai