ISO 9001:2015
Certificate No. IR/QMS/00138 ISSN 2502-8685
Dewan Redaksi
Penanggung Jawab Redaktur
Editor
Dr. Asep Ahmad Saefuloh, S.E., Dwi Resti Pratiwi
Marihot Nasution
M.Si. Ratna Christianingrum
Riza Aditya Syafri
Pemimpin Redaksi Ade Nurul Aida
Satrio Arga Effendi
Rendy Alvaro Ervita Luluk Zahara
Kritik/Saran
http://puskajianggaran.dpr.go.id/kontak
Terbitan ini dapat diunduh di halaman website www.puskajianggaran.dpr.go.id
Abstrak
Melihat kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional dan semakin
pesatnya penggunaan teknologi informasi sebagai alat untuk meningkatkan daya
saing UMKM. Untuk itu, pemerintah untuk itu mencanangkan program digitalisasi
UMKM dengan target 30 juta pelaku UMKM masuk ke dalam ekosistem digital
pada tahun 2024. Guna mendukung program tersebut, beberapa kebijakan dan
program telah dilakukan oleh pemerintah mulai dari peningkatan akses internet,
program UMKM Go Online, program e-smart IKM sampai dengan gerakan
nasional bangga buatan Indonesia.
U
saha Mikro Kecil Menengah Dalam survei tersebut dinyatakan
(UMKM) memiliki peran penting 12,5 persen UMKM tidak terdampak
dalam perekonomian nasional. pandemi karena mampu beradaptasi.
Berdasarkan data Kementerian Direktur Departemen Pengembangan
Koperasi dan UKM, sampai dengan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI,
saat ini jumlah UMKM mencapai 64,2 Bandoe Widiarto mengatakan bahwa
juta dengan kontribusi terhadap PDB UMKM yang tidak terdampak pandemi
sebesar 61,07 persen. Selain itu, UMKM cenderung menerapkan digitalisasi,
juga mampu menyerap 97 persen dari yakni dengan berjualan secara daring.
total tenaga kerja yang ada di Indonesia. Senada dengan Bandoe Widiarto,
Namun, pandemi Corona Virus hasil survei Katadata Insight Center
Disease 2019 (Covid-19) yang telah (KIC) pada Maret - April 2021 juga
melanda Indonesia sejak Maret 2020 menyatakan bahwa 72 persen UMKM
memberikan dampak negatif terhadap yang telah beralih ke penjualan online
UMKM, terlebih setelah pemerintah dapat memperluas jaringan pasar, 48
memberlakukan Pembatasan Sosial persen mengalami peningkatan omset
Berskala Besar (PSBB) sejak April dan 19 persen menyatakan lebih mudah
2020 yang berdampak pada penurunan mengakses pasar ekspor.
pendapatan UMKM. Berdasarkan Melihat besarnya kontribusi UMKM
survei Bappenas pada Desember 2020, terhadap perekonomian nasional
diketahui bahwa 98 persen UMKM dan semakin pesatnya penggunaan
mengalami penurunan pendapatan teknologi informasi sebagai alat untuk
sebesar 40-80 persen. Dengan kondisi mengembangkan UMKM, pemerintah
tersebut, UMKM mencoba bertahan di saat ini telah mencanangkan program
masa pandemi dengan berbagai cara, digitalisasi UMKM dengan target 30
salah satunya adalah mengurangi juta UMKM masuk ke dalam ekosistem
jumlah pekerja. Berdasarkan survei yang digital pada tahun 2024. Berkenaan
sama, sebanyak 45,2 persen UMKM dengan program tersebut, artikel ini
menyatakan adanya pengurangan mencoba untuk menggambarkan
jumlah pekerja selama pandemi beberapa kebijakan atau program
Covid-19. yang telah dilakukan pemerintah dalam
Di sisi lain, Bank Indonesia juga kaitannya dengan digitalisasi UMKM
melakukan survei pada Maret 2021. beserta tantangannya.
*) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian, Setjen DPR RI. e-mail: taufiqhidayatullah1990@gmail.com
**) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian, Setjen DPR RI. e-mail: marihot.nasution@gmail.com
Abstrak
Sebagai negara kepulauan, Indonesia bersengketa dengan negara lain terkait
klaim hak berdaulat di Laut Natuna Utara. Akibatnya, ancaman illegal fishing and
tresspassing menghantui nelayan Natuna. Oleh karenanya, pemerintah perlu
memperkuat keamanan laut terutama di Natuna Utara, melalui peningkatan
anggaran coast guard Indonesia, sinergisitas antar K/L, diplomasi tegas dan
konsisten antar negara bersengketa, serta mempercepat pembahasan RUU
Keamanan Laut.
P
ada pertengahan bulan ikan berbendera Vietnam dan penelitian
September lalu, Indonesia ilmiah kelautan tanpa izin oleh Kapal
kembali digemparkan dengan Survei milik Pemerintah China di Zona
konflik di perairan Laut Natuna Utara. Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEE-I).
Sekretaris Utama Badan Keamanan Kedua ancaman tersebut terjadi di
Laut (Bakamla) Laksda S Irawan saat wilayah Laut Natuna Utara.
RDP bersama Komisi I DPR sempat Kontestasi klaim tersebut telah
menyebutkan bahwa terdapat ribuan berlangsung lama dan belum
kapal asing di Laut Natuna Utara. menemukan titik terang. Tidak ada
Pernyataan tersebut sejalan dengan negara yang mau melepaskan perairan
laporan masyarakat Natuna tentang Laut Natuna Utara yang memiliki
eksistensi kapal China di perairan kekayaan melimpah yang terkandung
Indonesia. Diberitakan kompas.com, di dalamnya. Tidak mengherankan jika
sejumlah nelayan di Kepulauan Riau negara lain sangat tergiur untuk dapat
ketakutan melihat 6 kapal China di memilikinya. Artikel ini ingin melihat
Laut Natuna Utara selama beberapa bagaimana potensi yang dimiliki perairan
hari. Bahkan, terdapat nelayan yang laut Natuna Utara, apa saja persoalan
melaporkan sejumlah kapal perang yang terjadi di wilayah tersebut, serta
asing beroperasi di dekat lokasi nelayan bagaimana sikap pemerintah untuk
melaut. Berbagai ketegangan yang menjaga hak berdaulat Indonesia atas
terjadi sempat membuat nelayan Natuna ZEE-I di perairan Natuna Utara.
mundur dari ladang ikan mereka.
Potensi Laut Natuna Utara
Hingga saat ini, Indonesia memang
masih bersengketa dengan Vietnam Berdasarkan hitungan dari Kementerian
dan China berkaitan dengan klaim ESDM mengacu pada salah satu ladang
hak berdaulat di perairan laut Natuna gas alam di Blok Natuna D-Alpha,
Utara. Konflik di perairan laut Natuna wilayah ini menyimpan cadangan gas
tersebut dipertegas oleh hasil pantauan dengan volume 222 triliun Kaki Kubik,
dan analisis Indonesia Ocean Justice dan jika akan diambil dan digunakan,
Initiative (IOJI) yang menyebut cadangan gas alam ini tidak akan habis
Indonesia menghadapi dua ancaman untuk 30 tahun mendatang. Sementara
serius terhadap keamanan laut untuk potensi gas yang recoverable atau
Indonesia saat ini. Ancaman tersebut yang dapat diperkirakan di Kepulauan
yaitu ancaman illegal fishing oleh kapal Natuna sebesar 46 TCF (Triliun Cubic
*) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian, Setjen DPR RI. e-mail: satrio.effendi@dpr.go.id
Rekomendasi
Penguatan keamanan laut harus terus diperkuat, sehingga praktik-praktik
pelanggaran kedaulatan laut dapat dihalau. Indonesia tidak boleh mengulang
kesalahan yang sama seperti saat merelakan pulau sipadan dan ligitan untuk
diserahkan ke Malaysia. Perairan Natuna Utara harus terus diperjuangkan.
Terlebih lagi, kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dapat memperkuat
posisi ekonomi Indonesia ke depan. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang
perlu menjadi catatan pemerintah. Pertama, Pemerintah perlu mengawasi secara
intensif dan bahkan menghalau intrusi kapal-kapal survei dan coast guard Tiongkok
yang melanggar hak berdaulat Indonesia sesuai dengan hukum internasional.
Hal tersebut salah satunya melalui peningkatan anggaran coast guard Indonesia.
Kedua, sinergisitas antar K/L harus terus diperkuat. Sehingga, skema pinjam-
pakai armada antar K/L dapat dilaksanakan untuk menutupi kekurangan anggaran
dan armada bakamla saat ini, terutama TNI dengan armada laut dan udara yang
dimiliki. Ketiga, pemerintah harus terus melakukan diplomasi tegas dan konsisten
antar negara bersengketa. Keempat, pemerintah dan DPR perlu mempercepat
pembahasan RUU Kamla sebagai landasan hukum coast guard Indonesia.
P
rovinsi Papua memiliki potensi akan melakukan pertambangan harus
sumber daya alam mineral memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP).
seperti tembaga, emas, dan PTFI melakukan penandatanganan Ijin
perak yang sangat tinggi, salah satu Usaha Pertambangan Khusus (IUPK)
potensi tersebut berada di Blok Wabu, yang merupakan perubahan izin usaha
Kabupaten Intan Jaya. Blok Wabu dari Kontrak Karya dan perpanjangan
merupakan daerah pertambangan yang usaha pertambangan sampai dengan
dulunya merupakan bagian dari konsesi 2041 dimana 51,24 persen saham
PT Freeport Indonesia (PTFI). PTFI perusahaan dimiliki oleh Indonesia.
mendapatkan Kontrak Karya I pada Artikel ini kemudian ingin menjelaskan
tahun 1967 untuk jangka waktu 30 tahun perkembangan status Blok Wabu,
setelah beroperasi, lalu pada tahun 1991 potensi sumber daya yang di miliki
PTFI menandatangani Kontrak Karya Blok Wabu, serta tantangan dalam
II yang merupakan pembaharuan dari pengelolaan Blok Wabu.
Kontrak Karya I untuk jangka waktu 30 Perkembangan Status Blok Wabu
tahun dengan hak perpanjangan sampai
dengan 2 x 10 tahun. Berdasarkan Blok Wabu merupakan bagian dari
Kontrak Karya II luas wilayah pertambangan yang dikelola oleh PTFI,
pertambangan PTFI seluas 212.950 namun sejak Juli 2018 PTFI telah
hektar yang didalamnya termasuk Blok A melepas Blok Wabu dan dikembalikan
yang dikenal dengan Grasberg dan Blok kepada pemerintah sebagai bagian
B yang sekarang di kenal dengan Blok dari kesepakatan dalam perubahan
Wabu. Sebelum adanya Undang-Undang kontrak karya, dimana PTFI pada saat itu
Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral membutuhkan kepastian perpanjangan
dan Batubara, Indonesia menggunakan operasi tambang yang berakhir pada
sistem Kontrak karya untuk menjalankan 2021. Dalam salah satu poin renegosiasi
usaha pertambangan tersebut. Namun, kontrak, pemerintah pusat meminta PTFI
setelah adanya Undang-Undang memperkecil luas wilayah pertambangan.
Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral Luas wilayah pertambangan PTFI seluas
Dan Batubara terjadi perubahan besar 212.950 hektar, melebihi luas wilayah
pada PTFI, dimana perusahaan yang maksimal yang diizinkan dalam Undang-
*) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian, Setjen DPR RI. e-mail: teukuhafizhfakhreza@gmail.com
**) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian, Setjen DPR RI. e-mail: nadya.ahda@dpr.go.id
Buletin APBN
Pusat Kajian Anggaran
Badan Keahlian
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.puskajianggaran.dpr.go.id
Telp. 021-5715635, Fax. 021-5715635
Twitter: @puskajianggaran
Instagram: puskajianggaran