Anda di halaman 1dari 16

Vol.

VI, Edisi 19, Oktober 2021

Meninjau Digitalisasi UMKM


p. 3

Potensi dan Problematika


Menjaga Hak Berdaulat Indonesia
di Laut Natuna Utara
p. 7

Potensi dan Tantangan


Pengelolaan Blok Wabu
p. 12

ISO 9001:2015
Certificate No. IR/QMS/00138 ISSN 2502-8685
Dewan Redaksi
Penanggung Jawab Redaktur
Editor
Dr. Asep Ahmad Saefuloh, S.E., Dwi Resti Pratiwi
Marihot Nasution
M.Si. Ratna Christianingrum
Riza Aditya Syafri
Pemimpin Redaksi Ade Nurul Aida
Satrio Arga Effendi
Rendy Alvaro Ervita Luluk Zahara

Meninjau Digitalisasi UMKM p.3


MELIHAT kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional dan semakin
pesatnya penggunaan teknologi informasi sebagai alat untuk meningkatkan daya
saing UMKM. Untuk itu, pemerintah untuk itu mencanangkan program digitalisasi
UMKM dengan target 30 juta pelaku UMKM masuk ke dalam ekosistem digital
pada tahun 2024. Guna mendukung program tersebut, beberapa kebijakan dan
program telah dilakukan oleh pemerintah mulai dari peningkatan akses internet,
program UMKM Go Online, program e-smart IKM sampai dengan gerakan
nasional bangga buatan Indonesia.

Potensi dan Problematika Menjaga Hak


p.7 Berdaulat Indonesia di Laut Natuna Utara
SEBAGAI negara kepulauan, Indonesia bersengketa dengan negara lain terkait
klaim hak berdaulat di Laut Natuna Utara. Akibatnya, ancaman illegal fishing and
tresspassing menghantui nelayan Natuna. Oleh karenanya, pemerintah perlu
memperkuat keamanan laut terutama di Natuna Utara, melalui peningkatan
anggaran coast guard Indonesia, sinergisitas antar K/L, diplomasi tegas dan
konsisten antar negara bersengketa, serta mempercepat pembahasan RUU
Keamanan Laut.

Potensi dan Tantangan Pengelolaan


Blok Wabu p.12
PROVINSI Papua memiliki potensi sumber daya alam yang sangat melimpah
yang memiliki cadangan sumber daya mineral yang sangat besar seperti
tembaga, emas dan perak. Blok Wabu adalah salah satu potensi masa depan
sebagai penghasil emas dan perak di Indonesia. Blok Wabu yang dulunya di
kelola PTTFI saat ini telah dilepas dan dikembalikan ke pemerintah. Pemerintah
Daerah melalui Gubernur Provinsi Papua telah mendorong agar Blok Wabu ini
dikelola oleh BUMN. Namun, terdapat beberapa kendala terkait hal tersebut
yakni: pembiayaan yang besar untuk melanjutkan tahapan penambangan, akses
yang belum tersedia dan wilayah penambangan yang terletak di pegunungan,
maupun wilayah penambangan Blok Wabu yang terletak di wilayah konflik.

Kritik/Saran

http://puskajianggaran.dpr.go.id/kontak
Terbitan ini dapat diunduh di halaman website www.puskajianggaran.dpr.go.id

2 Buletin APBN Vol. VI. Ed. 19, Oktober 2021


Meninjau Digitalisasi UMKM
oleh
Taufiq Hidayatullah*)
Marihot Nasution**)

Abstrak
Melihat kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional dan semakin
pesatnya penggunaan teknologi informasi sebagai alat untuk meningkatkan daya
saing UMKM. Untuk itu, pemerintah untuk itu mencanangkan program digitalisasi
UMKM dengan target 30 juta pelaku UMKM masuk ke dalam ekosistem digital
pada tahun 2024. Guna mendukung program tersebut, beberapa kebijakan dan
program telah dilakukan oleh pemerintah mulai dari peningkatan akses internet,
program UMKM Go Online, program e-smart IKM sampai dengan gerakan
nasional bangga buatan Indonesia.

U
saha Mikro Kecil Menengah Dalam survei tersebut dinyatakan
(UMKM) memiliki peran penting 12,5 persen UMKM tidak terdampak
dalam perekonomian nasional. pandemi karena mampu beradaptasi.
Berdasarkan data Kementerian Direktur Departemen Pengembangan
Koperasi dan UKM, sampai dengan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI,
saat ini jumlah UMKM mencapai 64,2 Bandoe Widiarto mengatakan bahwa
juta dengan kontribusi terhadap PDB UMKM yang tidak terdampak pandemi
sebesar 61,07 persen. Selain itu, UMKM cenderung menerapkan digitalisasi,
juga mampu menyerap 97 persen dari yakni dengan berjualan secara daring.
total tenaga kerja yang ada di Indonesia. Senada dengan Bandoe Widiarto,
Namun, pandemi Corona Virus hasil survei Katadata Insight Center
Disease 2019 (Covid-19) yang telah (KIC) pada Maret - April 2021 juga
melanda Indonesia sejak Maret 2020 menyatakan bahwa 72 persen UMKM
memberikan dampak negatif terhadap yang telah beralih ke penjualan online
UMKM, terlebih setelah pemerintah dapat memperluas jaringan pasar, 48
memberlakukan Pembatasan Sosial persen mengalami peningkatan omset
Berskala Besar (PSBB) sejak April dan 19 persen menyatakan lebih mudah
2020 yang berdampak pada penurunan mengakses pasar ekspor.
pendapatan UMKM. Berdasarkan Melihat besarnya kontribusi UMKM
survei Bappenas pada Desember 2020, terhadap perekonomian nasional
diketahui bahwa 98 persen UMKM dan semakin pesatnya penggunaan
mengalami penurunan pendapatan teknologi informasi sebagai alat untuk
sebesar 40-80 persen. Dengan kondisi mengembangkan UMKM, pemerintah
tersebut, UMKM mencoba bertahan di saat ini telah mencanangkan program
masa pandemi dengan berbagai cara, digitalisasi UMKM dengan target 30
salah satunya adalah mengurangi juta UMKM masuk ke dalam ekosistem
jumlah pekerja. Berdasarkan survei yang digital pada tahun 2024. Berkenaan
sama, sebanyak 45,2 persen UMKM dengan program tersebut, artikel ini
menyatakan adanya pengurangan mencoba untuk menggambarkan
jumlah pekerja selama pandemi beberapa kebijakan atau program
Covid-19. yang telah dilakukan pemerintah dalam
Di sisi lain, Bank Indonesia juga kaitannya dengan digitalisasi UMKM
melakukan survei pada Maret 2021. beserta tantangannya.
*) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian, Setjen DPR RI. e-mail: taufiqhidayatullah1990@gmail.com
**) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian, Setjen DPR RI. e-mail: marihot.nasution@gmail.com

Buletin APBN Vol. VI. Ed. 19, Oktober 2021 3


Peningkatan Akses Internet Komunikasi dan Informatika (Kominfo)
sejak 2017 sampai dengan 2019 di
Dalam mendukung terlaksananya bawah naungan Direktorat Jenderal
digitalisasi UMKM, hal mendasar yang Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika).
harus difasilitasi oleh pemerintah Program tersebut bertujuan untuk
adalah infrastruktur teknologi informasi menciptakan 8 juta pelaku UMKM
dan komunikasi (TIK) berupa akses agar masuk ke dalam ekosistem digital
internet yang memadai. Pemerintah dengan memanfaatkan marketplace
sendiri telah mengalokasikan anggaran yang tersedia di Indonesia, sehingga
pembangunan bidang teknologi dapat mempromosikan produknya di
informasi dan komunikasi sebesar ranah regional maupun global. Melalui
Rp26 triliun pada tahun 2021. Alokasi program UMKM Go Online, pemerintah
anggaran tersebut didistribusikan berharap para pelaku UMKM dapat
melalui belanja K/L sebesar Rp17 triliun menjangkau lebih banyak konsumen
dan TKDD sebesar Rp9 triliun dengan tanpa harus membuka toko cabang
menetapkan beberapa target, antara secara fisik.
lain: (1) penyediaan base tranceiver
station (BTS) di desa sebanyak 5.035 Dalam pelaksanaannya, Ditjen Aptika
di wilayah 3T; (2) penyediaan akses melakukan beberapa kegiatan mulai dari
internet di wilayah 3T sebesar 12.377 penyusunan materi edukasi, roadshow
lokasi (kumulatif); (3) melanjutkan yang berkolaborasi dengan beberapa
proyek Palapa Ring, service level e-commerce di 17 provinsi yang ada di
agreement (SLA) 95 persen dan utilisasi Indonesia, kampanye UMKM Go Online
di wilayah barat 40 persen, tengah 30 melalui berbagai media dan melakukan
persen dan timur 30 persen; (4) literasi koordinasi edukasi serta implementasi
digital untuk 295 ribu orang dan; (5) go online. Untuk melaksanakan program
menciptakan 30 start up. Dari ke 5 target tersebut, Ditjen Aptika mendapatkan
tersebut, 3 diantaranya berkaitan erat total alokasi anggaran sejak 2017-2019
dengan peningkatan akses internet sebesar Rp16,27 miliar dengan realisasi
di Indonesia. Hal ini menunjukkan anggaran sebesar Rp15,36 miliar
keseriusan pemerintah dalam upaya atau 94,36 persen dari alokasi yang
peningkatan akses internet di Indonesia diberikan.
sekaligus upaya pemerintah untuk
mempersiapkan era industri 4.0. Sampai dengan Desember 2019, jumlah
UMKM yang telah go online melalui
Walaupun dukungan pemerintah melalui kegiatan on boarding ke marketplace
alokasi anggaran pembangunan bidang mencapai 17.113.220 UMKM. Walaupun
teknologi informasi dan komunikasi capaian tersebut melebihi target
sudah berjalan, namun sampai dengan yang telah ditetapkan, Kominfo masih
saat ini baru 85 persen dari 83.218 desa/ menemukan beberapa kendala yang
kelurahan di Indonesia yang telah dapat dihadapi dalam upaya membantu pelaku
menikmati fasilitas internet, sedangkan UMKM untuk go online, antara lain:
15 persen atau sebanyak 12.548 desa/ (1) masih terdapatnya kesenjangan
kelurahan belum mendapatkan akses digital dan tingkat literasi digital yang
internet yang memadai. Hal ini tentu berbeda di setiap daerah; (2) kurangnya
menjadi tantangan dan kendala yang partisipasi pemerintah daerah untuk
harus segera diatasi oleh pemerintah, membantu proses pendampingan saat
untuk dapat menyediakan akses internet program berlangsung; (3) kurangnya
yang layak. pendampingan yang intensif untuk
meningkatkan jumlah active seller;
Program UMKM Go Online
Pada dasarnya, program UMKM Go
Program UMKM Go Online merupakan Online cukup memantik para pelaku
program yang digagas oleh Kementerian UMKM untuk melakukan perubahan dari

4 Buletin APBN Vol. VI. Ed. 19, Oktober 2021


offline ke online. Hal ini didasarkan atas menjadi 15 komoditas. Berdasarkan
besarnya jumlah UMKM yang sudah data Kemenperin, sampai dengan saat
go online. Namun, sejak tahun 2020 ini jumlah IKM yang mengikuti program
program tersebut tidak dilanjutkan lagi e-smart IKM mencapai 13.184 IKM di
oleh Kominfo. seluruh Indonesia.
Program e-Smart IKM Program e-smart IKM nyatanya dapat
meningkatkan jumlah IKM untuk terjun
Meningkatnya minat masyarakat untuk ke ekosistem digital. Namun, masih
melakukan pembelian barang secara ada tantangan yang perlu dihadapi
online serta maraknya barang impor di Kemenperin, yaitu; (1) meningkatkan
dalam marketplace Indonesia, maka jumlah IKM untuk masuk ke ekosistem
pada tahun 2017 Direktorat Jenderal digital; (2) memastikan IKM yang telah
IKM Kementerian Perindustrian masuk ke ekosistem digital mampu
meluncurkan program e-smart IKM. memberikan dampak yang positif
Program e-smart IKM merupakan sistem terhadap perkembangan IKM.
basis data industri kecil menengah
(IKM) yang tersaji dalam bentuk profil Gerakan Nasional Bangga Buatan
industri, sentra dan produk yang Indonesia
diintegrasikan dengan marketplace yang
telah ada. Dalam hal ini, Kemenperin Gerakan Nasional Bangga Buatan
menggandeng 5 marketplace yang ada Indonesia (Gernas BBI) diresmikan oleh
di Indonesia, yaitu Blibli, Bukalapak, Presiden Joko Widodo pada Tanggal
Tokopedia, Shopee dan Blanja. Melalui 14 Mei 2020. Adapun tujuan dari
program ini, pelaku IKM didorong gerakan ini adalah untuk mendorong
untuk bisa masuk ke dalam ekosistem masyarakat agar membeli produk-
marketplace dan melakukan penjualan produk buatan UMKM dan ultra mikro
produk secara online. Program ini juga lokal dan mendukung keberlangsungan
diharapkan dapat mengembangkan IKM bisnis selama masa pandemi Covid-19.
agar naik ke tingkat yang lebih tinggi. Acara tersebut dilanjutkan dengan
peluncuran portal lakumkm.id oleh
Dalam pelaksanaannya, kegiatan Ditjen Aptika untuk memfasilitasi
program ini terdiri dari workshop e-smart UMKM agar dapat masuk ke ekosistem
IKM kepada para pelaku IKM agar dapat digital dan memudahkan mereka
masuk ke pasar digital, melakukan dalam bekerjasama dengan platform
edukasi serta pelatihan kepada marketplace. Di sisi lain, Menteri
pelaku IKM terkait pengembangan Koordinator Bidang Kemaritiman dan
IKM, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan
restrukturisasi IKM, standarisasi produk, mengatakan bahwa sejak di
pengembangan produk, edukasi luncurkannya Gernas BBI, sampai
terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR), dengan juli 2021 terdapat 7,2 juta
strategi pemasaran dan pengenalan UMKM yang onboarding ke ekosistem
aplikasi pencatatan informasi keuangan digital, hal ini merupakan pembuktian
oleh Bank Indonesia. Pada awal hasil kerja dari kerjasama dan gotong
peluncurannya di tahun 2017, e-smart royong yang dibangun dalam Gernas
IKM hanya memiliki 9 komoditas yang BBI.
masuk dalam skema programnya, yaitu
produk makanan minuman, logam, Daftar Pustaka
perhiasan, herbal, kosmetik, fesyen, Bappenas. 2020. “Kajian Kebijakan
kerajinan, furniture, dan industri kreatif Penanggulangan Dampak Covid-19
lainnya. Namun seiring perkembangan Terhadap UMKM Survei Kebutuhan
zaman, pada tahun 2021 jumlah Pemulihan Usaha Bagi UMKM
komoditas yang dimasukkan ke dalam Indonesia”.
program e-smart bertambah 5 sehingga

Buletin APBN Vol. VI. Ed. 19, Oktober 2021 5


Rekomendasi
Kebijakan dan program yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan
digitalisasi UMKM patut mendapatkan apresiasi, namun penulis berpandangan
masih ada beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah untuk mempercepat
digitalisasi UMKM. Pertama, Pemerintah perlu membuat roadmap digitalisasi
UMKM, karena sampai dengan saat ini belum ada roadmap digitalisasi UMKM yang
komprehensif. Kedua, pemerintah perlu membuat satu database UMKM, hal ini
perlu dilakukan agar memudahkan pemerintah dalam memetakan dan mengambil
kebijakan yang dikhususkan untuk UMKM. Ketiga, mengingat 15 persen atau
sebanyak 12.548 desa/kelurahan belum mendapatkan akses internet yang
memadai maka pemerintah perlu mempercepat pembangunan base tranceiver
station (BTS) serta pemanfaatan sinyal radio maupun satelit untuk keperluan
pemerataan akses internet ke seluruh wilayah Indonesia khususnya untuk daerah
3T. Keempat, pemerintah perlu meningkatkan koordinasi dan sinergitas program
digitalisasi UMKM antar K/L, hal ini perlu dilakukan agar tidak ada kesamaan
program antar K/L. Kelima, pemerintah perlu meningkatkan program literasi
digital khususnya kepada para pelaku UMKM. Pasalnya masih banyak pelaku
UMKM yang masih belum melek digital. Keenam, pemerintah perlu meningkatkan
sosialisasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah serta marketplace hingga
dapat meningkatkan jumlah UMKM yang masuk ke ekosistem digital. Ketujuh,
pemerintah perlu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program-program
yang telah dijalankan. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan para pelaku
UMKM yang telah masuk ke ekosistem digital memberikan dampak yang positif
terhadap perkembangan usahanya.

Katadata. 2021. “Hanya 12,5% UMKM Indonesia”. Diakses dari https://www.


di Indonesia yang Kebal dari Pandemi kominfo.go.id/content/detail/28248/
Covid-19”. Diakses dari https://katadata.
co.id/agustiyanti/finansial/605d9f635fdf7/ Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman dan Investasi. 2021.
Katadata. 2021. “Survei KIC: “Menko Luhut Dorong Peran Aktif
E-Commerce Bantu UMKM Bertahan Sulut Dalam Mencapai Target GerNas
Saat Pandemi hingga Ekspor”. Diakses BBI 30 Juta Unit UMKM pada 2023”.
dari https://katadata.co.id/desysetyowati/ Diakses dari https://maritim.go.id/menko-
luhut-dorong-peran-aktif-sulut-dalam-
Kementerian Keuangan. 2020. “Buku mencapai/.
II Nota Keuangan Beserta Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Kementerian Koordinator Bidang
Anggaran 2021”. Perekonomian. 2021. “UMKM Menjadi
Pilar Penting dalam Perekonomian
Kementerian Komunikasi dan Indonesia”. Diakses dari https://
Informatika. 2020. “Laporan Kinerja ekon.go.id/publikasi/detail/2969/
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika umkm-menjadi-pilar-penting-dalam-
Tahun 2019”. perekonomian-indonesia
Kementerian Komunikasi dan Kementerian Perindustrian. 2018.
Informatika. 2021. “Laporan Tahunan “Kemenperin Fasilitasi IKM di
Kementerian Komunikasi dan Marketplace dengan e-Smart IKM”.
Informatika Tahun 2020”. Diakses dari https://kemenperin.go.id/
Kementerian Komunikasi dan artikel/19032/Kemenperin-Fasilitasi-IKM-
Informatika. 2020. “Kominfo Luncurkan di-Marketplace-dengan-e-Smart-IKM.
Gerakan Nasional Bangga Buatan

6 Buletin APBN Vol. VI. Ed. 19, Oktober 2021


Potensi dan Problematika Menjaga Hak
Berdaulat Indonesia di Laut Natuna Utara
oleh
Satrio Arga Effendi*)

Abstrak
Sebagai negara kepulauan, Indonesia bersengketa dengan negara lain terkait
klaim hak berdaulat di Laut Natuna Utara. Akibatnya, ancaman illegal fishing and
tresspassing menghantui nelayan Natuna. Oleh karenanya, pemerintah perlu
memperkuat keamanan laut terutama di Natuna Utara, melalui peningkatan
anggaran coast guard Indonesia, sinergisitas antar K/L, diplomasi tegas dan
konsisten antar negara bersengketa, serta mempercepat pembahasan RUU
Keamanan Laut.

P
ada pertengahan bulan ikan berbendera Vietnam dan penelitian
September lalu, Indonesia ilmiah kelautan tanpa izin oleh Kapal
kembali digemparkan dengan Survei milik Pemerintah China di Zona
konflik di perairan Laut Natuna Utara. Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEE-I).
Sekretaris Utama Badan Keamanan Kedua ancaman tersebut terjadi di
Laut (Bakamla) Laksda S Irawan saat wilayah Laut Natuna Utara.
RDP bersama Komisi I DPR sempat Kontestasi klaim tersebut telah
menyebutkan bahwa terdapat ribuan berlangsung lama dan belum
kapal asing di Laut Natuna Utara. menemukan titik terang. Tidak ada
Pernyataan tersebut sejalan dengan negara yang mau melepaskan perairan
laporan masyarakat Natuna tentang Laut Natuna Utara yang memiliki
eksistensi kapal China di perairan kekayaan melimpah yang terkandung
Indonesia. Diberitakan kompas.com, di dalamnya. Tidak mengherankan jika
sejumlah nelayan di Kepulauan Riau negara lain sangat tergiur untuk dapat
ketakutan melihat 6 kapal China di memilikinya. Artikel ini ingin melihat
Laut Natuna Utara selama beberapa bagaimana potensi yang dimiliki perairan
hari. Bahkan, terdapat nelayan yang laut Natuna Utara, apa saja persoalan
melaporkan sejumlah kapal perang yang terjadi di wilayah tersebut, serta
asing beroperasi di dekat lokasi nelayan bagaimana sikap pemerintah untuk
melaut. Berbagai ketegangan yang menjaga hak berdaulat Indonesia atas
terjadi sempat membuat nelayan Natuna ZEE-I di perairan Natuna Utara.
mundur dari ladang ikan mereka.
Potensi Laut Natuna Utara
Hingga saat ini, Indonesia memang
masih bersengketa dengan Vietnam Berdasarkan hitungan dari Kementerian
dan China berkaitan dengan klaim ESDM mengacu pada salah satu ladang
hak berdaulat di perairan laut Natuna gas alam di Blok Natuna D-Alpha,
Utara. Konflik di perairan laut Natuna wilayah ini menyimpan cadangan gas
tersebut dipertegas oleh hasil pantauan dengan volume 222 triliun Kaki Kubik,
dan analisis Indonesia Ocean Justice dan jika akan diambil dan digunakan,
Initiative (IOJI) yang menyebut cadangan gas alam ini tidak akan habis
Indonesia menghadapi dua ancaman untuk 30 tahun mendatang. Sementara
serius terhadap keamanan laut untuk potensi gas yang recoverable atau
Indonesia saat ini. Ancaman tersebut yang dapat diperkirakan di Kepulauan
yaitu ancaman illegal fishing oleh kapal Natuna sebesar 46 TCF (Triliun Cubic
*) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian, Setjen DPR RI. e-mail: satrio.effendi@dpr.go.id

Buletin APBN Vol. VI. Ed. 19, Oktober 2021 7


Feet) setara dengan 8,383 Miliar Barel wilayah yang dilintasi oleh nine dash
Minyak (Merdeka.com, 2015). Cadangan line tersebut. Sementara itu, Indonesia
gas alam di kepulauan ini digadang dan Vietnam mempunyai batas laut
sebagai yang terbesar di Asia Pasifik, ZEE dengan klaim yang berbeda di
bahkan terbesar di dunia. Menurut Laut Natuna Utara, sehingga terjadi
perhitungan sederhana, jika diuangkan perhimpitan klaim pada ZEE di wilayah
kekayaan gas Natuna mencapai tersebut. Penyelesaian sengketa
Rp6.000 triliun. Nilai kekayaan ini antara Indonesia dan Vietnam melalui
sangat besar jika dibandingkan dengan perundingan sebanyak 12 kali belum
pendapatan Negara dalam Anggaran menghasilkan keputusan yang mengikat
Pendapatan dan Belanja Negara antara kedua negara mengenai
(APBN) yang hanya sekitar Rp1.700 batas ZEE. Selama kontestasi antara
triliun. Indonesia-Vietnam-China belum
menemukan kesepakatan bersama,
Potensi sumberdaya ikan laut Natuna dipastikan konflik akan terus berlanjut di
berdasarkan studi identifikasi potensi Laut Natuna Utara.
sumberdaya kelautan dan perikanan
Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011 Kedua, banyaknya kapal asing masuk
adalah sebesar 504.212,85 ton per perairan Indonesia. Berdasarkan
tahun, dengan jumlah tangkapan yang pantauan IOJI, ancaman illegal fishing
diperbolehkan mencapai 403.370 ton oleh kapal ikan Vietnam di wilayah ZEE
(80% dari potensi lestari). Namun hingga Indonesia Laut Natuna Utara meningkat
2019, tingkat pemanfaatan baru 20,8 tajam pada tahun 2021. Keberadaan
persen. Menurut Koordinator Penasihat puluhan kapal ikan Vietnam yang
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, dikawal kapal Pemerintah Vietnam
rendahnya pemanfaatan potensi ikan teridentifikasi di wilayah tumpang tindih
tersebut dikarenakan sedikitnya kapal klaim ZEE Indonesia-Vietnam maupun
modern dengan kapasitas 20-30 di ZEE-I. Hal ini sewaktu-waktu dapat
GT. Hanya 0,1 persen kapal dengan menjadi ancaman illegal fishing di ZEE-I
kapasitas 20-30 GT dari total 4.639 yang berada di luar wilayah sengketa.
kapal di Natuna. Sehingga peningkatan Rendahnya kehadiran kapal-kapal
produktivitas perikanan di Natuna Utara berbendera Indonesia baik kapal-kapal
masih perlu dioptimalkan lagi. perikanan, niaga, maupun patroli di
wilayah tersebut, turut memudahkan
Begitu besarnya potensi tersebut kapal berbendera Vietnam menjadikan
memberikan konsekuensi daya tarik wilayah tersebut sebagai sentra
banyak pihak untuk dapat meraup penangkapan ikan.
keuntungan ekonomis di bumi Natuna.
Hingga saat ini, berbagai macam konflik Selain ancaman illegal fishing, IOJI
dan pelanggaran teritorial telah terjadi juga mendeteksi ancaman keamanan
di ZEE-I Laut Natuna Utara. Beberapa laut dari Kapal Survei milik Pemerintah
persoalan ditengarai sebagai penyebab Tiongkok. Pada akhir Agustus 2021,
tingginya konflik di perairan ini, kapal survei China diduga kuat
diantaranya yaitu: melakukan aktivitas penelitian ilmiah
di ZEE-I dengan kawalan kapal coast
Pertama, tumpang tindih klaim wilayah guard China. Aktivitas Kapal tersebut
laut natuna. Pada tahun 2009 China berlangsung hingga beberapa minggu
secara sepihak mengklaim 90 persen sejak 31 Agustus 2021. Berdasarkan
Laut China Selatan (LCS) sebagai hak lintasan kapal survei tersebut, kapal
berdaulat mereka melalui Nine Dash membentuk pola lintasan dengan rapi
Line pada peta yang mereka buat di Laut Natuna Utara (Gambar 1). Kapal
sendiri, mereka deklarasikan sendiri, juga hanya berjarak 70 mil laut dari
dan mereka akui sendiri. Di Indonesia, Pulau Natuna Besar, atau 56 mil laut
perairan Laut Natuna Utara menjadi dari Pulau Laut dan 9 mil laut dari lokasi
8 Buletin APBN Vol. VI. Ed. 19, Oktober 2021
Gambar 1. Aktivitas Kapal China di Perairan Natuna utara

Sumber: IOJI, 2021


instalasi migas Nobel Clyde Boudreaux RUU Kamla dikeluarkan dari Prolegnas
di Blok Tuna. Padahal, aktivitas prioritas dan digantikan dengan RUU
penelitian ilmiah di ZEE-I hanya boleh Landas Kontinen. Sehingga kepastian
dilaksanakan atas persetujuan/izin dari penegakan hukum di laut Indonesia
Pemerintah Indonesia. masih belum optimal.
Semakin intensifnya ancaman Anggaran Bakamla juga belum
Pemerintah Tiongkok terhadap memenuhi kebutuhan, sehingga
keamanan laut Indonesia menegaskan beberapa kegiatan prioritas kamla belum
kembali niatan Pemerintah Tiongkok dapat terlaksana. Anggaran Bakamla
untuk menguasai Laut China Selatan, semakin menurun setiap tahun, dari
termasuk ZEE-I, serta mengabaikan Rp900 miliar pada tahun 2017, turun
hukum internasional. menjadi Rp700 miliar di 2018, Rp500
miliar di 2019, dan terus menurun
Melihat persoalan tersebut, Indonesia hingga di tahun 2022 hanya sebesar
tidak boleh tinggal diam. Harus Rp400 miliar. Dengan eskalasi konflik di
ada ketegasan dalam penindakan Zona ZEE-I, anggaran yang diperkirakan
pelanggaran hukum di laut Indonesia. untuk penanganan konflik tersebut
Namun sayangnya, peran bakamla semakin meningkat, namun pagu
belum optimal. Hingga saat ini, masih anggaran Bakamla justru semakin turun
ada tumpang tindih aturan terkait (gambar 2).
penindakan hukum di laut. Dimana
peran coast guard di Indonesia Tahun 2022 bakamla mendapatkan
masih tumpang tindih pada 2 Badan, dukungan sebesar Rp423,6 miliar, atau
yaitu Bakamla dan KPLP (Kesatuan sebesar 5,59 persen dari anggaran yang
Penjaga Laut dan Pantai). Wewenang diajukan sebesar Rp4,3 triliun. Program
pengamanan laut penting ditegaskan penguatan Kamla di Laut Natuna
dalam RUU Keamanan Laut (Kamla). Utara sebesar Rp194 miliar. Menurut
Namun, RUU tersebut tak kunjung kepala bakamla, kurangnya pendanaan
rampung. RUU Kamla telah masuk dalam operasional kamla berisiko
Long List Prolegnas 2015-2019 atas meningkatkan pelanggaran karena
inisiatif DPR, dilanjutkan dengan kekosongan patroli, serta menurunnya
Long List Prolegnas 2020-2024 dan detterence kamla. Selain itu, beberapa
menjadi prioritas 2020. Sayangnya, program prioritas bakamla juga belum

Buletin APBN Vol. VI. Ed. 19, Oktober 2021 9


Gambar 2. Perbandingan Rasio Anggaran Diusulkan dan Pagu Anggaran Bakamla
(dalam miliar rupiah)

Sumber: Bakamla, 2021


dapat terdukung, seperti pembangunan ideal 1.481 unit (34 persen). Sehingga,
dermaga, pengadaan pesawat udara pemenuhan MEF matra laut juga penting
dan kapal patroli, serta anggaran dalam menjaga kedaulatan di perairan
operasional kamla. Indonesia.
Selain aspek keamanan pada bakamla, Indonesia sebagai negara kepulauan
pemenuhan Minimum Essential Force dengan 41 persen wilayahnya berupa
(MEF) pada matra laut sebagai garda laut, dan 32 persennya adalah wilayah
pertahanan laut nasional juga masih ZEE harus memiliki dukungan penuh
membutuhkan waktu. Berdasarkan data dalam pengamanan laut. Dengan
dari Kementerian Pertahanan, capaian luasnya coverage laut Indonesia,
matra laut pada MEF Tahap II sebesar Bakamla hanya memiliki 10 Kapal
68,72 persen, yaitu berupa KRI hanya besar, serta belum ada pesawat sebagai
161 unit dari postur ideal 261 unit (61 sarana patroli udara. Selama ini,
persen). Sedangkan kapal selam hanya bakamla menggunakan skema sewa
5 unit dari postur ideal 12 unit (42 pesawat, dengan keterbatasan jam
persen), pesawat udara hanya 85 unit terbang. Selain itu, keterbatasan bahan
dari postur ideal 160 unit (53 persen). bakar juga masih sering terjadi. Dimana
Sementara kendaraan tempur (ranpur) kapal siap berlayar namun bahan bakar
marinir hanya 503 unit dari postur tidak tersedia.

Rekomendasi
Penguatan keamanan laut harus terus diperkuat, sehingga praktik-praktik
pelanggaran kedaulatan laut dapat dihalau. Indonesia tidak boleh mengulang
kesalahan yang sama seperti saat merelakan pulau sipadan dan ligitan untuk
diserahkan ke Malaysia. Perairan Natuna Utara harus terus diperjuangkan.
Terlebih lagi, kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dapat memperkuat
posisi ekonomi Indonesia ke depan. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang
perlu menjadi catatan pemerintah. Pertama, Pemerintah perlu mengawasi secara
intensif dan bahkan menghalau intrusi kapal-kapal survei dan coast guard Tiongkok
yang melanggar hak berdaulat Indonesia sesuai dengan hukum internasional.
Hal tersebut salah satunya melalui peningkatan anggaran coast guard Indonesia.
Kedua, sinergisitas antar K/L harus terus diperkuat. Sehingga, skema pinjam-
pakai armada antar K/L dapat dilaksanakan untuk menutupi kekurangan anggaran
dan armada bakamla saat ini, terutama TNI dengan armada laut dan udara yang
dimiliki. Ketiga, pemerintah harus terus melakukan diplomasi tegas dan konsisten
antar negara bersengketa. Keempat, pemerintah dan DPR perlu mempercepat
pembahasan RUU Kamla sebagai landasan hukum coast guard Indonesia.

10 Buletin APBN Vol. VI. Ed. 19, Oktober 2021


Daftar Pustaka
Indonesia Ocean Justice Initiative. 2021. “Ancaman Keamanan Laut Terhadap Hak
Berdaulat Dan Kedaulatan Indonesia Di Laut Natuna Utara”.
Merdeka. 2015. “Kekayaan Natuna yang Buat China Gelap Mta”. Diakses dari
https://www.merdeka.com/uang/kekayaan-natuna-yang-buat-china-gelap-mata.html
Patricia Iqfha, Sefni Ceria. 2020. “Sengketa Perbatasan Antara Indonesia Dengan
Vietnam Di Laut Natuna Utara Berdasarkan United Nations Convention On The Law
Of The Sea (Unclos) 1982”.

Buletin APBN Vol. VI. Ed. 19, Oktober 2021 11


Potensi dan Tantangan Pengelolaan
Blok Wabu
oleh
Teuku Hafizh Fakhreza*)
Nadya Ahda**)
Abstrak
Provinsi Papua memiliki potensi sumber daya alam yang sangat melimpah
yang memiliki cadangan sumber daya mineral yang sangat besar seperti
tembaga, emas dan perak. Blok Wabu adalah salah satu potensi masa depan
sebagai penghasil emas dan perak di Indonesia. Blok Wabu yang dulunya di
kelola PTFI saat ini telah dilepas dan dikembalikan ke pemerintah. Pemerintah
Daerah melalui Gubernur Provinsi Papua telah mendorong agar Blok Wabu ini
dikelola oleh BUMN. Namun, terdapat beberapa kendala terkait hal tersebut
yakni: pembiayaan yang besar untuk melanjutkan tahapan penambangan, akses
yang belum tersedia dan wilayah penambangan yang terletak di pegunungan,
maupun wilayah penambangan Blok Wabu yang terletak di wilayah konflik.

P
rovinsi Papua memiliki potensi akan melakukan pertambangan harus
sumber daya alam mineral memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP).
seperti tembaga, emas, dan PTFI melakukan penandatanganan Ijin
perak yang sangat tinggi, salah satu Usaha Pertambangan Khusus (IUPK)
potensi tersebut berada di Blok Wabu, yang merupakan perubahan izin usaha
Kabupaten Intan Jaya. Blok Wabu dari Kontrak Karya dan perpanjangan
merupakan daerah pertambangan yang usaha pertambangan sampai dengan
dulunya merupakan bagian dari konsesi 2041 dimana 51,24 persen saham
PT Freeport Indonesia (PTFI). PTFI perusahaan dimiliki oleh Indonesia.
mendapatkan Kontrak Karya I pada Artikel ini kemudian ingin menjelaskan
tahun 1967 untuk jangka waktu 30 tahun perkembangan status Blok Wabu,
setelah beroperasi, lalu pada tahun 1991 potensi sumber daya yang di miliki
PTFI menandatangani Kontrak Karya Blok Wabu, serta tantangan dalam
II yang merupakan pembaharuan dari pengelolaan Blok Wabu.
Kontrak Karya I untuk jangka waktu 30 Perkembangan Status Blok Wabu
tahun dengan hak perpanjangan sampai
dengan 2 x 10 tahun. Berdasarkan Blok Wabu merupakan bagian dari
Kontrak Karya II luas wilayah pertambangan yang dikelola oleh PTFI,
pertambangan PTFI seluas 212.950 namun sejak Juli 2018 PTFI telah
hektar yang didalamnya termasuk Blok A melepas Blok Wabu dan dikembalikan
yang dikenal dengan Grasberg dan Blok kepada pemerintah sebagai bagian
B yang sekarang di kenal dengan Blok dari kesepakatan dalam perubahan
Wabu. Sebelum adanya Undang-Undang kontrak karya, dimana PTFI pada saat itu
Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral membutuhkan kepastian perpanjangan
dan Batubara, Indonesia menggunakan operasi tambang yang berakhir pada
sistem Kontrak karya untuk menjalankan 2021. Dalam salah satu poin renegosiasi
usaha pertambangan tersebut. Namun, kontrak, pemerintah pusat meminta PTFI
setelah adanya Undang-Undang memperkecil luas wilayah pertambangan.
Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral Luas wilayah pertambangan PTFI seluas
Dan Batubara terjadi perubahan besar 212.950 hektar, melebihi luas wilayah
pada PTFI, dimana perusahaan yang maksimal yang diizinkan dalam Undang-
*) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian, Setjen DPR RI. e-mail: teukuhafizhfakhreza@gmail.com
**) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian, Setjen DPR RI. e-mail: nadya.ahda@dpr.go.id

12 Buletin APBN Vol. VI. Ed. 19, Oktober 2021


Undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009 mengikuti mekanisme lelang yang di
tentang Mineral dan Batubara (Minerba) lakukan di Kementerian Energi dan
yang hanya mengizinkan luas wilayah Sumber Daya Mineral (KESDM).
pemegang izin usaha pertambangan
Sementara itu, pemerintah Provinsi
operasi produksi mineral maksimal
Papua berharap agar Blok Wabu ini
hanya sebesar 25.000 hektar. Sehingga,
dikelola oleh salah satu perusahaan
memaksa PTFI untuk memperkecil luas
BUMN. Melalui surat rekomendasi
lahan operasi tambangnya.
bernomor 540/11625/SET yang
Hingga Juli 2015, luas wilayah ditujukan kepada perusahaan holding
pertambangan PTFI menyusut menjadi pertambangan yaitu Mining Industry
90.360 hektar, dari sebelumnya 212.950 Indonesia (MIND ID) tertanggal 24 Juli
hektar. Sebagian besar wilayah operasi 2020 yang ditanda tangani langsung oleh
pertambangannya telah dikembalikan Gubernur Provinsi Papua, menyatakan
kepada pemerintah Indonesia. Meski bahwa Pemerintahan Provinsi Papua
demikian, luas wilayah PTFI masih mendukung dan merekomendasikan
melebihi batas maksimal yang diatur Wilayah Izin Usaha Pertambangan
dalam UU Minerba. Dari 90.360 hektar Khusus (WIUPK) Blok Wabu diberikan
wilayah yang dikuasai oleh PTFI, yang kepada MIND ID. Sehingga, dapat
tercatat dalam IUPK pada 21 Desember diartikan bahwa pemerintah daerah
2018 hanya seluas 9.900 hektar (wilayah sudah mendukung agar pemerintah
blok A), sementara 80.460 hektar hanya pusat melalui BUMN untuk melakukan
sebagai wilayah penunjang operasi pertambangan di Blok Wabu, namun
tambang, dan PTFI lebih memilih dengan catatan BUMD Provinsi Papua
fokus untuk mengelola Blok tambang juga terlibat dalam mengelola Blok Wabu
Grasberg. tersebut.
Sampai saat ini wilayah Blok B yang Potensi Blok Wabu dan Tantangan
dikembalikan kepada pemerintah atau Pengelolaannya
sekarang dikenal sebagai Blok Wabu
Blok Wabu memiliki potensi besar untuk
masih berstatus Wilayah Pencadangan
menjadi penghasil emas dan perak di
Negara (WPN). Dalam Undang-Undang
Indonesia di masa depan. Berdasarkan
Nomor 4 Tahun 2009 tertulis bahwa
data KESDM tahun 2020, Blok Wabu
WPN adalah wilayah yang memiliki
menyimpan potensi sumber daya 117,26
potensi mineral dan/atau batubara di
ton bijih emas dengan rata-rata kadar
wilayah Indonesia yang dicadangkan
2,16 gram per ton (Au) dan 1,76 per ton
untuk kepentingan strategis nasional.
perak. Menurut peneliti Alpha Research
Untuk menentukan status Blok Wabu
Database, Ferdi hasiman, potensi
kedepan, sesuai peraturan Menteri
ini setara dengan USD14 miliar atau
ESDM No 7 Tahun 2020 tentang Tata
hampir Rp300 triliun dengan perkiraan
Cara Pemberian Wilayah, Perizinan
harga emas USD1.750 per troy ounce.
Dan Pelaporan Pada Kegiatan Usaha
Sementara itu, setiap ton material bijih
Pertambangan Mineral Dan Batubara
mengandung logam emas sebesar 2,16
pada Pasal 1 ayat (7) tertulis bahwa
gram, ini jauh lebih besar dari kandungan
Wilayah Izin Usaha Pertambangan
logam emas bijih Grasberg yang di
(WIUP) mineral logam termasuk mineral
Kelola oleh PTFI yang setiap materialnya
ikutannya, adalah bagian dari Wilayah
hanya mengandung 0,8 gram (Tempo.co,
Usaha Pertambangan (WUP) mineral
2021).
logam yang diberikan kepada badan
usaha, koperasi, dan perseorangan Dengan besarnya potensi sumber
melalui lelang. Sehinga, dapat diartikan daya yang dimiliki Blok Wabu ini, jika
bahwa jika sebuah perusahaan ingin pemerintah mampu mengolahnya, maka
mendapatkan izin pertambangan di tentunya akan memberikan manfaat
wilayah Indonesia maka diharuskan ekonomi yang sangat besar bagi
Buletin APBN Vol. VI. Ed. 19, Oktober 2021 13
perekonomian nasional. Kendati memiliki lokasi Blok Wabu yang terletak di
potensi yang cukup besar, namun distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya
terdapat beberapa tantangan untuk dapat membuat perusahaan atau pemerintah
melanjutkan pengelolaan Blok Wabu. yang akan mengelola Blok Wabu ini
Beberapa tantangan yang dihadapi berpikir panjang, karena hingga saat
diantaranya: ini konflik akibat penolakan terhadap
penambangan di Intan Jaya masih
Pertama, berdasarkan paparan Presiden
berlangsung. Masyarakat sekitar menilai
PTFI, menyebutkan bahwa PTFI pernah
keberadaan perusahaan tambang ini
mencoba melakukan eksplorasi wilayah
dapat merusak lingkungan dan tidak
Blok Wabu, namun belum tersedianya
menguntungkan bagi masyakat Papua
akses yang memadai untuk menuju
sendiri. (Hakasasi.id, 2021)
lokasi Blok Wabu yang berada di
pegunungan sehingga menjadi salah Daftar Pustaka
satu tantangan berat untuk dapat
A. S Ade. 2017. Tahapan Tahapan
melanjutkan ke tahap penambangan
Dalam Pertambangan. Diakses dari:
(Tempo.co, 2021). Belum tersedianya
https://www.academia.edu/41114999/
akses menuju lokasi Blok Wabu
TAHAPAN_TAHAPAN_DALAM_
tersebut, akan mengakibatkan biaya
PERTAMBANGAN pada tanggal 03
yang dibutuhkan untuk dapat memulai
Oktober 2021
penambangan menjadi sangat besar.
CNBC. 2021. “Sederet Fakta Gunung
Kedua, terkait dengan biaya melanjutkan
Emas Blok Wabu Papua Rp 221 Triliun”.
tahapan penambangan, dari mulai
Diakses Dari: https://www.cnbcindonesia.
tahapan eksplorasi lanjutan, tahapan
com/news/20210912161156-4-275605/
konstruksi, hingga eksploitasi, jika Blok
sederet-fakta-gunung-emas-blok-wabu-
Wabu kedepan akan di kelola oleh
papua-rp-221-triliun pada tanggal 27
salah satu perusahaan BUMN, maka
September 2021
anggaran yang besar untuk melanjutkan
tahapan penambangan ini akan menjadi Hakasasi.id. 2021. “Eksploitasi Blok
tantangan yang berat. Dimana hingga Wabu Ditentang Warga: Kami Tak Mau
tahun 2022 APBN masih akan difokuskan Jadi Seperti Freeport”. Diakses Dari:
untuk pemulihan ekonomi nasional http://hakasasi.id/2021/08/26/eksploitasi-
akibat pandemi Covid 19. Sebagai blok-wabu-ditentang-warga-kami-tak-
gambaran menurut paparan Presiden mau-jadi-seperti-freeport/ pada tanggal
Direktur PTFI, PTFI telah mengeluarkan 03 Oktober 2021
biaya eksplorasi untuk wilayah kerja
Kementerian ESDM. 2018. Proses
Blok Wabu sebesar USD170 juta atau
Divestasi Freeport Tuntas, Kontrak Karya
lebih dari Rp1 triliun yang dikeluarkan
Freeport Berubah Menjadi IUPK. Diakses
secara kumulatif pada tahun 1996 hingga
Dari: https://www.esdm.go.id/id/media-
tahun 1997 (Tempo.co, 2021). Sebelum
center/arsip-berita/proses-divestasi-
melakukan eksploitasi, maka dilakukan
freeport-tuntas-kontrak-karya-freeport-
tahap konstruksi terlebih dahulu, namun
berubah-menjadi-iupk pada tanggal 03
tahap ini tentunya memakan biaya yang
Oktober 2021
sangat besar, sebagaimana penjelasan
sebelumnya bahwa letak geografis dari Kompas.com. 2021. “Mengenal Blok
pertambangan dalam melakukan tahap Wabu Gunung Emas Dalam Konflik
konstruksi berada di pegunungan, selain Luhut Vs Haris Azhar”. Diakses
itu pembukaan akses menuju lokasi Dari: https://money.kompas.com/
pertambangan tersebut memakan biaya read/2021/09/23/084002026/mengenal-
yang besar. blok-wabu-gunung-emas-dalam-konflik-
luhut-vs-haris-azhar?page=all#page2
Ketiga, terkait konflik berkepanjangan
pada tanggal 28 September 2021
yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya,

14 Buletin APBN Vol. VI. Ed. 19, Oktober 2021


Rekomendasi
Beberapa rekomendasi untuk dapat mengatasi permasalahan dalam pengelolaan
Blok Wabu diantaranya: Pertama, Jika Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan
tahap eksplorasi maka Pemerintah harus segera menunjuk perusahaan yang
akan mengelola Blok Wabu ini, dengan mekanisme tender yang transparan di
Kementerian ESDM. Prioritas utama adalah menyerahkan pengelolaan Blok Wabu
kepada perusahaan BUMN maupun BUMD. Apabila BUMN maupun BUMD tidak
menyanggupi, terakhir baru ke perusahaan swasta melalui mekanisme lelang
yang transparan. Adapun, terkait kondisi ekonomi yang masih terdampak akibat
pandemi Covid-19, pemerintah perlu mengkaji skema-skema alternatif yang dapat
digunakan untuk membiaya pengembangan Blok Wabu sehingga tidak membebani
APBN. Kedua, Pemerintah harus melibatkan semua stakeholder dan melakukan
pendekatan secara humanis dalam penetapan status selanjutnya dari Blok Wabu,
mulai dari Pemerintah Daerah, masyarakat adat Papua dan tokoh masyarakat.
Ketiga, melihat kondisi masyarakat Papua dan konflik yang terus terjadi, Blok
Wabu diharapkan menjadi jawaban, terlepas akan dibiarkan atau dieksplorasi lebih
jauh, jika dilakukan eksplorasi lebih jauh diharapkan agar dikelola dengan secara
baik melihat dari sektor lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Pardede. M. 2016. Implikasi Hukum Tempo.co. 2021. “Fakta Blok Wabu,


Kontrak Karya Pertambangan Terhadap Pernah Dimiliki Freeport hingga Potensi
Kedaulatan Negara. Diakses dari: https:// Setara Rp 300 Triliun” Diakses dari:
ejournal.balitbangham.go.id/index.php/ https://bisnis.tempo.co/read/1509978/
dejure/article/view/312 pada tanggal 04 fakta-blok-wabu-pernah-dimiliki-freeport-
Oktober 2021. hingga-potensi-setara-rp-300-triliun pada
tanggal 28 September 2021.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Tata Tentang Pertambangan Mineral dan
Cara Pemberian Wilayah, Perizinan, Batubara.
dan Pelaporan Pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara.
PT Freeport Indonesia. Sejarah Kami.
Diakses dari: https://ptfi.co.id/id/sejarah-
kami pada tanggal 04 Oktober 2021.

Buletin APBN Vol. VI. Ed. 19, Oktober 2021 15


“Siap Memberikan Dukungan Fungsi Anggaran
Secara Profesional”

Buletin APBN
Pusat Kajian Anggaran
Badan Keahlian
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.puskajianggaran.dpr.go.id
Telp. 021-5715635, Fax. 021-5715635
Twitter: @puskajianggaran
Instagram: puskajianggaran

Anda mungkin juga menyukai