Anda di halaman 1dari 3

Usaha Mikro Kecil Menengah merupakan salah satu sektor yang menjadi

penopang pertumbuhan dan perekonomian indonesia. Hal ini dibuktikan pada


masa krisis moneter pada tahun 1997 dan 1988 dimana banyak perusahaan besar
yang diharapkan dapat bertahan dalam kondisi ini tetapi gagal dan berujung pada
kebangkrutan. Namun berbeda halnya dengan UMKM yang menjadi sektor
ekonomi masyarakat berskala kecil dengan sumber daya lokal dan produksi yang
masih sangat sederhana mampu bertahan dimasa krisis moneter tersebut. Selain
itu UMKM lebih fleksibel dalam menyesuaikan keadaan yang terjadi seperti
tenaga kerja, bahan baku dan yang lainnya. Pada krisis keuangan global yang
dialami indonesia pada tahun 2008 UMKM kembali mampu bertahan lebih baik
dari pada perusahaan-perusahaan besar. Ini dibuktikan berdasarkan data dari
Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2007  terdapat 49,8 juta atau 99,99%  unit
usaha yang ada di Indonesia. Dengan jumlah yang begitu besar, UMKM
merupakan sektor penyerap tenaga kerja terbanyak. Dimana UMKM mampu
menyerap 91,8 juta pekerja.
Dewasa ini, Pandemi Covid 19 menginfeksi segala sector kehidupan
manusia. Khususnya sector kesehatan dan perekonomian. Hal ini mengakibatkan
UMKM di Indonesia terpukul cukup keras. Saat terjadi COVID-19, 56,8% UMKM
berada dalam kondisi buruk, hanya 14,1% UMKM yang masih berada kondisi pada baik.
Mayoritas UMKM atau sebanyak 82,9% mengalami dampak negatif dari pandemi ini
(katadata, 2020)
 Berbagai cara dilakukan oleh UMKM agar dapat bertahan. Salah satunya
adalah mempercepat peralihan UMKM ke era digital. Digitalisasi UMKM dinilai
sebagai solusi yang tepat untuk mengatasi dampak negatif pandemi COVID-19
karena hal ini didukung dengan potensi perkembangan teknologi yang kian pesat.
Saat ini, dunia sedang memasuki era Revolusi industry 4.0 bahkan di sebagian
Negara di dunia sudah siap menyambut era society 5.0. salah satu hasil
perkembangan teknologi adalah Internet. Internet telah banyak membantu
pekerjaan manusia dan menawarkan begitu banyak hal baru yang dampaknya
sangat kuat terhadap perubahan. Internet dapat dikatakan sebagai instrument
untuk melakukan pengembangan usaha. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) mencatat ada 196,7 juta pengguna internet di Indonesia saat ini.
Angka pengguna internet itu berdasarkan hasil survei penetrasi dan perilaku
pengguna internet di Indonesia pada 2019-2020 (Q2). Jumlah ini setara dengan
73,3 % dari total penduduk Indonesia persentase ini mengacu pada total penduduk
Indonesia yang berjumlah 266,91 juta (APJII, 2020).
Namun faktanya, dengan potensi yang ada UMKM seringkali mengalami
kendala dalam menjalankan usaha menggunakan teknologi digital. Salah satu
masalah utama bagi UMKM adalah kurangnya kualitas SDM, sehingga belum
mampu menggunakan internet sebagai solusi pemasaran digital, serta kurangnya
pengetahuan untuk menjalankan usaha secara online. Padahal Menurut Nawawi
(2001) sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi
sebagai modal (non material/non finansial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat
mewujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan nonfisik dalam
mewujudkan eksistensi organisasi. Maka dari itu, peningkatan kualitas sumber
daya manusia para pelaku UMKM dengan wujud pembinaan SDM dalam hal
pemasaran digital dinilai sangat penting untuk mengatasi permasalahan UMKM.
Khususnya UMKM Otak-Otak Surya Dika di Kelurahan Tanjung Uban Utara
Kecamatan Bintan Utara Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. UMKM ini
bergerak dibidang kuliner dengan menjual makanan khas Kepulauan Riau
Berdasarkan pemaparan diatas, diharapkan penelitian ini dapat membuka
kesadaran akan suatu potensi besar UMKM agar melakukan digitalisasi yang
mana nantinya dapat mengatasi dampak negatif covid-19 serta mempersiapkan
UMKM untuk dapat bersaing di era Society 5.0.

TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dalam suatu
pembinaan terhadap peluang dan potensi UMKM Otak-Otak Surya Dika Di
Kelurahan Tanjung Uban Utara Kecamatan Bintan Utara Kabupaten Bintan
Provinsi Kepulauan Riau yang di tawarkan melalui program pembinaan kelas
pemasaran digital. Dengan harap penelitian ini dapat membuka kesadaran akan
suatu potensi besar yaitu potensi UMKM untuk melakukan digitalisasi pada era
revolusi industri 4.0 sehingga dapat mengatasi dampak negatif covid-19,
meningkatkan pendapatan UMKM serta mempersiapkan UMKM untuk dapat
bersaing di era Society 5.0.
Daftar pustaka
Akhmad. Pemanfaatan Media Sosial bagi Pengembangan Pemasaran UMKM
(Studi Deskriptif Kualitatif pada Distro di Kota Surakarta). Jurnal STMIK
Duta Bangsa Surakarta. Volume 9
Katadata. Digitalisasi UMKM di Tengah Pandemi Covid-19 diakses dari
https://katadata.co.id/umkm pada 1 Desember 2020
Thaha. Dampak Covid-19 Terhadap Umkm Di Indonesia. Jurnal brand. Volume
2 No. 1
Nawawi, H. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
APJII. 2020. Laporan Survei Internet APJII 2019 - 2020 [Q2]. Diakses dari
https://apjii.or.id/survei pada 1 Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai