DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1:
UNIVERSITAS RIAU
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Dampak ekspor
impor terhadap ekonomi Indonesia dalam masa pandemi
Makalah dengan judul “Dampak ekspor impor terhadap ekonomi Indonesia dalam masa
pandemic” ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sejak akhir tahun 2019, dunia dihebohkan dengan adanya wabah virus corona yang
berasal dari China. Virus corona menyebabkan kepanikan di China dan menimbulkan
korban jiwa sampai ribuan orang penduduk China. Akibat lainnya, banyak perusahaan
kecil, menengah maupun besar yang akhirnya terpaksa menutup usahanya untuk
sementara. Tidak hanya perusahaan saja yang tutup, ribuan tempat usaha makanan/
minuman juga terpaksa tutup.
Virus Corona menyebar ke Indonesia di tahun 2020, virus ini sangat mengemparkan
Indonesia, membuat masyarakat susah melakukan aktiftas seperti biasa. Di Indonesia
sendiri tidak bisa dipungkiri bahwa keadaan ekonomi sangat tidak stabil. Pembatasan
sosial berskala besar secara tidak langsung membatasi pelaksanaan aktivitas
perekonomian di masyarakat. Keadaan pamdemi ini merubah tatanan kehidupan dalam
aspek global maupun nasional.
1
Tidak bisa dipungkiri bahwa keadaan ekonomi Indonesia saat ini sangat tidak stabil.
Berbagai sektor perekonomian melemah dan terbatas hal tersebut karena adanya
pembatasan sosial pada masa pandemi, untuk itu masyarakat Indonesia mulai membatasi
aktivitasnya dengan membatasi aktifitas diluar rumah. Pembatasan aktivitas membuat
ekonomi melambat dan daya beli masyarakat menurun. Melihat data dari BPS impor
2020 april anjlok 18,58% dibandingkan tahun 2019 US$12 miliar. Untuk ekspor 2020
april juga mengalami penurunan drastis 7,09%, dibandingkan 2019 yang menjadi
US$12,19 miliar.
Dengan adanya Covid-19 ini membuat perekonomian dan ekspor impor di Indonesia
melambat membuat perusahaan akan mengalami kesulitan dalam aliran kasnya, banyak
perusahaan yang memutuskan untuk membatasi produksinya dan ada yang sementara
menutup pabriknya dan merumahkan para karyawannya tanpa pesangon, hal itu
mengakibatkan pengangguran di Indonesia meningkat. Karena pandemi ini bukan hanya
terjadi di Indonesia saja bahkan hampir di seluruh negara mengalami pandemi ini, untuk
itu pembatasan bukan hanya di lakukan di Indonesia tetapi di luar negeri juga
menetapkan hal yang serupa sehingga menyebabkan perusahaan kesulitan mendapat
bahan baku, mengakibatkan harga bahan baku melambung, untuk itu perusahaan memilih
untuk mengurangi produksinya. Bukan hanya pengurangan produksinya tetapi juga
pengurangan sumber daya dan pengurangan karyawannya.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar
negeri dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Ekspor suatu negara terjadi karena
adanya manfaat yang diperoleh akibat transaksi perdagangan luar negeri. Perdagangan
juga dapat memperbesar kapasitas konsumsi suatu negara serta membantu berbagai usaha
untuk melakukan pembangunan dan meningkatkan peranan sektor yang mempunyai
keunggulan komperatif karena efesiensi dalam faktor produksi. Nopirin menyatakan
bahwa ekspor berasal dari suatu produksi dalam negeri dijual dipakai oleh penduduk luar
negeri, maka ekspor merupakan injeksi kedalam aliran pendapatan seperti halnya
investasi. Salah satu komponen dalam perdagangan internasional, yaitu ekspor, sering
disebut juga sebagai komponen pembangunan utama (export-led-development) artinya
ekspor memegang peranan utama dan signifikan terhadap proses pembangunan suatu
bangsa.
Fungsi Ekspor
Keuntungan dari ekspor perdagangan luar negeri adalah negara memperoleh devisa
dari keuntungan dan pendapatan nasional naik, yang pada gilirannya menaikkan jumlah
output dan laju pertumbuhan ekonomi. Dengan tingkat output yang lebih tinggi lingkaran
setan kemiskinan dapat dihindari dan pembangunan ekonomi dapat ditingkatkan
(Jhingan, 2010a, b)
Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Transaksi impor
adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam daerah
pabean Indonesia dengan mematuhi ketentuan peraturan perudang-undangan yang
berlaku (Tandjung, 2011: 379).
3
Menurut Susilo (2008: 101) impor bisa diartikan sebagai kegiatan memasukkan
barang dari suatu negara (luar negeri) ke dalam wilayah pabean negara lain. Pengertian
ini memiliki arti bahwa kegiatan impor berarti melibatkan dua negara. Dalam hal ini bisa
diwakili oleh kepentingan dua perusahaan antar dua negara tersebut, yang berbeda dan
pastinya juga peraturan serta bertindak sebagai supplier dan satunya bertindak sebagai
negara penerima.Impor adalah membeli barang-barang dari luar negeri sesuai dengan
ketentuan pemerintah yang dibayar dengan menggunakan valuta asing (Purnamawati,
2013: 13).
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
Kemudian penurunan juga tidak hanya terjadi pada bidang ekspor dan impor saja, tapi
merembet ke semua sektor ekonomi. Para pelaku usaha kecil turut merasakan hal ini.
Yang paling mencolok anjloknya tingkat penjualan semenjak pandemi.
6
Tujuan penyederhanaan jumlah Lartas tersebut untuk meningkatkan kelancaran dan
ketersediaan bahan baku. Fasilitas di atas diberikan kepada perusahaan yang berstatus
sebagai importir produsen yang mengimpor bahan baku untuk 1.022 HS Code atau sekitar
9% dari komoditas yang selama ini masuk dalam Lartas.
Produk itu di antaranya produk besi baja, hortikultura, garam industri, gula, tepung,
jagung dan kentang serta komoditas lainnya. Sehingga beberapa peraturan yang berkaitan
dengan komoditi ekspor dan impor dilakukan revisi yaitu peraturan Permendag 44 tahun
2019 tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura, Permedag 72 tahun 2019 tentang
Ketentuan Ekspor Dan Impor Hewan Dan Produk Hewan dan Peraturan Kepala Badan POM
nomor 30 tahun 2017 Tentang Pengawasan Pemasukan Obat Dan Makanan Ke Dalam
Wilayah Indonesia.
Pemerintah juga memberikan kemudahan percepatan arus barang kargo, yakni percepatan
proses ekspor dan impor untuk reputabletraders, yakni perusahaan-perusahaan terkait
kegiatan ekspor impor yang memiliki tingkat kepatuhan tinggi. Perusahaan-perusahaan
tersebut masuk ke dalam AuthorizedEconomic Operator (AEO) sebanyak 136 perusahaaan
dan Mitra Utama Kepabeanan (MITA) sebanyak 626 perusahaan. Perusahaan-perusahaan
tersebut diberikan insentif tambahan dalam bentuk percepatan proses ekspor dan impor,
yakni penerapan proses dan persetujuan otomatis serta penghapusan laporan surveyor
terhadap komoditas yang diwajibkan.
Kemudahan lain dalam rangka mengurangi dampak wabah pandemi adalah layanan
prosesekspor-impor dan pengawasan melalui pengembangan National Logistics
Ecosystem (NLE). NLE merupakan kanal yang memfasilitasi kolaborasi sistem informasi
antar instansi pemerintah dan swasta untuk penyederhanaan dan sinkronisasi. Adapun
penyederhanaan itu terkait arus informasi dan dokumen dalam kegiatan ekspor-impor di
pelabuhan dan kegiatan perdagangan atau distribusi barang dalam negeri melalui berbagai
data, simplikasi proses bisnis, penghapusan repetisi, serta duplikasi. Dengan NLE maka
terjadi proses integrasi antara INSW, Inaport, Inatrade, CEISA, sistem trucking, sistem
gudang, sistem transportasi, sistem terminal operator, dan lainnya.
7
Di lapangan, terdapat perubahan proses impor untuk penyerahan
dokumen CertificateofOrigin (COO) atau Surat Keterangan Asal (SKA) ke petugas Bea
Cukai. Hal ini mengubah pula proses pengadministrasian dan pemanfaatan fasillitas impor
menggunakan tarif preferensi bea masuk.
Kini penerbitan SKA sering kali terkendala dengan kebijakan negara mitra yang
menerapkan lockdown. Dalam rangka menyesuaikan dengan kondisi tersebut, Bea Cukai
menerbitkan kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor
45/PMK.04/2020. Dengan adanya aturan petunjuk pelaksanaan SKA tersebut, ada kepastian
hukum dalam kegiatan perdagangan internasional dengan negara mitra, khususnya terkait
penggunaan AffixedSignatureandStamp (ASnS).
Aturan-aturan tersebut dibuat untuk menjaga stabilitas perdagangan internasional dan
asas resiprokal dengan negara mitra FTA. Untuk menjaga physicaldistancing, Bea Cukai
juga mengubah pengaturan penyampaian COO/SKA terkait penyerahan SKA
atau InvoiceDeclaration beserta Dokumen Pelengkap Pabean (Dokap) penelitian SKA.
Dalam peraturan sebelumnya tentang COO/SKA (PMK 229 tahun 2017), dinyatakan
bahwa importir wajib menyerahkan lembar asli SKA secara fisik dengan dibubuhi tanda
tangan manual oleh pejabat dan wajib ditandatangani oleh eksportir serta adanya Overleaf
Notes. Kemudian dokumen original harus diserahkan kepada petugas Bea Cukai maksimal 3
hari (jalur hijau) dan 5 hari untuk perusahaan yang berstatus AEO dan MITA Kepabeanan.
Kini, penyampaian SKA harus dilakukan dengan pengiriman melalui surat elektronik
atau media elektronik lainnya dalam jangka waktu paling lambat 30 hari kalender sejak
pemberitahuan pabean impor atau PPFTZ-01 pemasukan. Ketentuan ini berlaku terhadap
Pemberitahuan Impor Barang (PIB) yang diterbitkan sejak penetapan pandemi covid-19 oleh
WHO.
Pihak yang mendapatkan manfaat langsung atas peraturan-peraturan di atas adalah
importir, pengusaha tempat penimbunan berikat, pengusaha pusat logistik berikat, dan
pengusaha di kawasan bebas.
8
BAB IV
PENUTUP
4. 1 Kesimpulan
Dengan adanya Covid-19 ini membuat perekonomian dan ekspor impor di Indonesia
melambat membuat perusahaan akan mengalami kesulitan dalam aliran kasnya, banyak
perusahaan yang memutuskan untuk membatasi produksinya dan ada yang sementara
menutup pabriknya dan merumahkan para karyawannya tanpa pesangon, hal itu
mengakibatkan pengangguran di Indonesia meningkat. Karena pandemi ini bukan hanya
terjadi di Indonesia saja bahkan hampir di seluruh negara mengalami pandemi ini, untuk
itu pembatasan bukan hanya di lakukan di Indonesia tetapi di luar negeri juga
menetapkan hal yang serupa sehingga menyebabkan perusahaan kesulitan mendapat
bahan baku, mengakibatkan harga bahan baku melambung, untuk itu perusahaan memilih
untuk mengurangi produksinya. Bukan hanya pengurangan produksinya tetapi juga
pengurangan sumber daya dan pengurangan karyawannya.
Virus corona yang semakin menyebar memberikan dampak perlahan tapi pasti
terhadap perekonomian Indonesia. Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi seebagian besar
oleh sector konsumsi, pemerintah akan terus melakukan percepatan belanja kementrian
dan lembaga di kuartal 1 2020. Selain focus pada belanja kementrian dan lembaga
pemerintah juga focus menyalurkan bantuan social. Pemerintah juga akan terus
menghidupkan kembali destinasi wisatayang ada.
4. 2 Saran
Kami sebagai penulis merasa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah kami
buat ini, untuk itu kami menerima dengan lapang dada apabila ada masukan dan saran
dari dosen pembimbing dalam penulisan makalah
9
DAFTAR PUSTAKA
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/3499/4/BAB%20II.pdf
https://abstrak.uns.ac.id/wisuda/upload/F3113035_bab2.pdf
https://supplychainindonesia.com/pengaruh-virus-corona-terhadap-perdagangan-ekspor-impor/
https://hrdspot.com/blog/pemulihan-kegiatan-ekspor-impor-indonesia-akibat-pandemi-covid-19/
10