Anda di halaman 1dari 15

Rajindra, [Vol 5, No 1, 2018] E-ISSN 2598-398X || P-ISSN 2337- 8743

PENGARUH MODAL KERJA DAN KEMAMPUAN PRODUKSI TERHADAP


KINERJA KEUANGAN UMKM

EFFECT OF WORKING CAPITAL AND PRODUCTION ABILITY TO FINANCIAL


PERFORMANCE OF UMKM

Rajindra1, Burhanuddin2, Wahba3, Guasmin4, Dasa Febrianti5


1,2,3,4,5Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palu

Email: rajindra@unismuhpalu.ac.id

ABSTRAK
Kebijakan UMKM yang berkembang selama era reformasi mengindikasikan bahwa proses komu-
nikasi politik sendiri belum berjalan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Modal
Kerja dan Kemampuan Produksi terhadap Kinerja Keuangan UMKM. Penelitian ini menggunakan
penelitian eksplanatoris atau konfirmatoris. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Donggala 2012. Popu-
lasi penelitian ini sebanyak 1752 yang tersebar diseluruh Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Dongga-
la. Sampel pada penelitian adalah 326. Analisis data yang digunakan Analisis Jalur (Path Analysis). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara Modal Kerja dan Kemampuan
Produksi terhadap Kinerja Keuangan UMKM. Saran dari penelitian ini untuk kebijakan pendanaan bagi
para pelaku UMKM, harus mempertimbangkan pemanfaatan laba ditahan disamping untuk memenuhi
kebutuhan modal kerja, biaya operasional, pembelian peralatan produksi, juga harus diarahkan untuk
mengantisipasi timbulnya biaya tidak terduga.

Kata Kunci : Modal Kerja, Kemampuan Produksi, Kinerja Keuangan

ABSTRACT
The UMKM policies that developed during the reform era indicated that the political communica-
tion process itself has not gone well. This study aims to determine the Effect of Working Capital and Produc-
tion Capability to Financial Performance of UMKM. This research uses explanatory or confirmatory re-
search. This research was conducted in Donggala Regency 2012. The population of this study as many as
1752 scattered throughout the District within the district of Donggala. The sample in this research is 326.
Data analysis used Path Analysis (Path Analysis). The results of this study indicate that there is significant
influence between Working Capital and Production Capability to Financial Performance of UMKM. Sugges-
tions from this study for funding policy for UMKM actors should consider the use of retained earnings in
addition to meeting working capital requirements, operational costs, purchase of production equipment,
should also be directed to anticipate unexpected costs.

Keywords : Working Capital, Production Capability, Financial Performance

Sekretariat Article History:


Editorial: Kampus Fekon UNISMUH PALU - Palu 94118,
Sulawesi Tengah, Indonesia  Received 31 Januari 2018
Telp/HP: +6281245936241, Fax (0451) 425627  Revised 25 Februari 2018
E-mail: jsm.fe.umpalu@gmail.com
 Accepted 28 Februari 2018
OJS: http://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/JSM

Jurnal Sinar Manajemen 9


Rajindra, [Vol 5,No 1, 2018] E-ISSN 2598-398X || P-ISSN 2337- 8743

PENDAHULUAN Aspek ini terkait erat dengan kemampuan sis-


Keberpihakan pemerintah yang te- tem usaha yang di bangun, yang terkait
lah ditetapkan, menyangkut menyediakan dengan banyak pelaku (aktor) dan banyak
modal intelektual dan institusional, tetapi variabel (faktor) yang berpengaruh nyata ser-
untuk mengimplementasikan komitment ta bersifat jangka panjang (multies years). Un-
tersebut lagi-lagi terlihat adanya faktor tuk mengetahui kondisi dari setiap faktor dan
hambatan yang tidak mudah ditembus han- para pelaku yang berperan didalamnya perlu
ya dengan kebijakan pihak eksekutif. dilakukan evaluasi setiap waktu, setiap tem-
Kebijakan UMKM yang berkembang pat dan setiap sektor kegiatan usaha UMKM.
selama era reformasi mengindikasikan bah- Melalui otonomi daerah, setiap daerah
wa proses komunikasi politik sendiri belum di Indonesia dituntut untuk dapat mengem-
berjalan baik. Sesungguhnya komunikasi bangkan setiap potensi lokal yang dimilikinya
politik yang efektif diharapkan dapat agar dapat bertahan dan berkembang di ten-
dibangun dan ditumbuhkan oleh para ek- gah persaingan regional maupun global.
sponen yang bergerak dalam pem- Secara implisit, hal tersebut berarti pem-
berdayaan UMKM. Dengan kondisi yang bangunan ekonomi suatu wilayah lebih
masih seperti sekarang jangan diharapkan mengarah pada pendekatan yang berorientasi
akan ada tenggang rasa dari para pengusaha pada pengembangan sumber daya lokal yang
besar kepada pengusaha kecil. Belajar dari merupakan faktor-faktor endogen wilayah
pengalaman masa lalu untuk bermitra anta- tersebut secara optimal.
ra pengusaha kecil dan pengusaha besar Penekanan pada pengembangan po-
harus dipaksa dan diikat dengan peraturan tensi lokal inilah yang membawa pembahasan
formal, begitupun belum dapat berjalan penelitian ini menuju ke konsep pengem-
dengan efektif. bangan ekonomi lokal. Adapun Pengem-
Kondisi yang demikian dapat dilihat bangan Ekonomi Lokal sendiri pada prinsip-
dari berbagai aspek usaha UMKM, antara nya merupakan “Suatu proses ketika aktor-
lain dalam bentuk kontradiksi peraturan aktor di dalam komunitas baik kota, wilayah
perundang-undangan yang berlaku seperti regional maupun kota-kota besar yaitu
UU nomor 3 tahun 2004 tentang Perbankan. pemerintah, swasta dan masyarakat beker-
Adanya fenomena seperti diuraikan di atas jasama secara kolektif untuk menciptakan
dapat disimpulkan sementara, bahwa upaya kondisi pembangunan ekonomi dan pertum-
pemberdayaan UMKM bukanlah suatu buhan generasi yang lebih baik. Melalui pros-
komitmen kebijakan jangka pendek, tetapi es ini diciptakan dan dikembangkan suatu
merupakan proses politik jangka panjang. budaya kewirausahaan yang dinamis, serta
Dalam upaya mendorong per- kesejahteraan komunitas dan usaha dalam
cepatan proses pemberdayaan UMKM sela- rangka meningkatkan kualitas hidup bagi
ma era reformasi juga terlihat sudah cukup semua yang berada dalam komunitas” (World
banyak kebijakan yang seharusnya dapat Bank, 2001).
mempercepat (akselerasi) proses pem- Untuk menjawab tantangan per-
berdayaan UMKM. Kalangan UMKM serta saingan global, pengembangan ekonomi lokal
para pemangku kepentingan (stakeholders) perlu diarahkan untuk mendukung perkem-
dituntut berkemampuan memberikan keya- bangan sektor-sektor ekonomi yang berpo-
kinan kepada para pengambil keputusan tensi menciptakan kesempatan kerja yang
agar lebih mendorong kepada pem- luas dan memiliki prospek yang baik dalam
bangunan kelompok masyarakat banyak. meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
Pemberdayaan UMKM tidak terlepas suatu wilayah.
dari konsepsi dasar pembangunan yang Peran besar UMKM dalam pengem-
menjadi medium pertumbuhan UMKM. bangan ekonomi di Kabupaten Donggala ter-
Merancang konsepsi dasar pemberdayaan sebut terutama karena, sektor UMKM me-
UMKM adalah membangun sistem yang nyerap cukup banyak sumber daya yang apa-
mampu mengeliminir semua masalah yang bila dieksploitasi secara proporsional akan
menyangkut keberhasilan usaha UMKM. dapat memberikan multiplier effect yang
Salah satu aspek yang sangat menentukan mendorong pengembangan wilayah di Kabu-
keberhasilan UMKM adalah iklim usaha. paten Donggala secara signifikan. Multiplier

Jurnal Sinar Manajemen 10


Rajindra, [Vol 5, No 1, 2018] E-ISSN 2598-398X || P-ISSN 2337- 8743

effect dari sektor UMKM ini terutama berasal kajiannya terhadap penelitian-penelitian
dari jumlah unit usahanya yang sangat ban- yang dilakukan oleh lembaga pemerintah,
yak di sektor ini serta kontribusinya yang be- swasta maupun organisasi non-profit atau
sar terhadap penciptaan kesempatan kerja LSM didapatkan bahwa keterbatasan Sum-
dan sumber pendapatan, khususnya di dae- ber Daya Manusia dan teknologi modern
rah pedesaan dan bagi rumah tangga ternyata kurang diperhatikan sebagai ma-
pedesaan. salah yang serius bagi banyak pengusaha
Namun demikian, untuk menjadikan UMKM.
UMKM sebagai sektor dengan keunggulan Berdasarkan penelitian yang telah
daya saing perlu dipahami keterbatasan dilakukan Akatiga (2003) mengenai
UMKM yang antara lain dalam hal ukuran berbagai upaya pemerintah dalam
unit usaha dan kebijakan pendanaan, kemam- mengembangkan UMKM, ditemukan bahwa
puan modal kerja, yang dapat berakibat ren- pemerintah memandang UMKM sebagai
dahnya kemampuan produksi dan kinerja unit-unit usaha yang ‘lemah’ dan perlu
keuangan UMKM secara keseluruhan. Apabila dibantu (misalnya melalui bantuan per-
berbicara mengenai permasalahan pengem- modalan, pelatihan produksi, maupun
bangan unit-unit usaha UMKM di Kabupaten pemasaran).
Donggala, isu-isu keterbatasan modal manu- Pemerintah Kabupaten Donggala
sia (SDM), pengetahuan maupun teknologi belum optimal dalam memperhatikan po-
produksi belum banyak dibahas secara urgen. tensi UMKM untuk dikembangkan bukan
Hal yang paling sering terungkap ialah saja pada pemberian bantuan modal tetapi
keterbatasan modal fisik (pengelolaan finan- juga pada aspek Kemampuan Modal Kerja
sial, dan infrastruktur) serta kesulitan dalam dalam mendorong Peningkatan kemampu-
pemasaran. an Produksi, Olehnya itu penelitian ini ber-
Fenomena yang lebih nampak, kai- tujuan untuk mengetahui Pengaruh Modal
tannya dengan pengembangan UMKM dari Kerja dan Kemampuan Produksi terhadap
periode ke periode di Kabupaten Donggala Kinerja Keuangan UMKM di Kabupaten
antara lain kurangnya dukungan kebijakan Donggala.
pendanaan, kurangnya modal kerja yang
secara langsung berpengaruh kepada
lemahnya kemampuan produksi dan secara METODE PENELITIAN
komprehensif berdampak pada lemahnya Penelitian ini menggunakan
kinerja keuangan UMKM. penelitian eksplanatoris atau konfirmatoris.
Fenomena tersebut dapat dijabarkan Penelitian ini dilakukan di Kabupaten
lebih jauh dengan melihat kondisi UMKM di Donggala 2012. Populasi penelitian ini
Kabupaten Donggala, yaitu : Pertama, Modal sebanyak 1752 yang tersebar diseluruh
kerja masih merupakan kendala pada sebagi- Kecamatan dalam wilayah Kabupaten
an UMKM oleh karena modal kerja yang di- Donggala. Sampel pada penelitian adalah
miliki termasuk kas, piutang dagang dan
326. Analisis data yang digunakan Analisis
persediaan masih tergolong lemah pada
Jalur (Path Analysis).
aspek pemenuhan uang kas, masih sering ter-
jadi keterlambatan dalam penagihan piutang
dagang dan masih lambatnya perputaran
persediaan. Kedua, kemampuan produksi HASIL PENELITIAN
merupakan kendala utama pada UMKM kare- Tanggapan Responden Terhadap Indi-
na dinilai masih mengandung berbagai kator dari Variabel Modal Kerja
kelemahan terutama pada kelayakan Tanggapan responden terhadap
pengembangan produksi, keandalan mesin, modal kerja yang dilakukan oleh UMKM di
pemahaman tehnis produksi, kualitas produk, Kabupaten Donggala. Berdasarkan rata-rata
harga dan prosedur pemeliharaan. Ketiga, (mean) yang diperoleh melalui Tabel 1 dis-
kinerja keuangan yang diindikasikan dari tribusi frekuensi diatas menunjukkan bah-
perolehan laba, investasi, aset dan penjualan wa yang memberikan kontribusi tertinggi
masih dinilai rendah. terhadap modal kerja adalah kecukupan
Menurut Tambunan (2000), dari hasil persediaan sebesar 4,33, ketersediaan kas

Jurnal Sinar Manajemen 11


Rajindra, [Vol 5,No 1, 2018] E-ISSN 2598-398X || P-ISSN 2337- 8743

sebesar 4,08, kelebihan kas sebesar 4,03, UMKM di Kabupaten Donggala. Berdasarkan
perputaran piutang dan besaran piutang rata-rata (mean) yang diperoleh melalui Tabel
masing-masing memberikan kontribusi distribusi frekuensi diatas menunjukkan bah-
sebesar 4,00, selanjutnya yang memberikan wa yang memberikan kontribusi tertinggi ter-
kontribusi sedang (kurang) antara lain hadap kemampuan produksi adalah harga
penilaian persediaan sebesar 3,75, perhi- sebesar 4,71, kualitas produk sebesar 4,30,
tungan persediaan sebesar 3,61, resiko suplier sebesar 4,11, syarat pembayaran sebe-
piutang sebesar 3,55 dan kemampuan kas sar 3,98, pengetahuan tentang pasar sebesar
melunasi utang jangka pendek sebesar 3,43. 3,97, pemahaman teknis produksi dan perbai-
Berdasarkan indikator ketersediaan kan peralatan produksi masing-masing mem-
kas maka dapat dijelaskan bahwa 2 orang berikan kontribusi sebesar 3,90, selanjutnya
atau 0,61% responden yang mengungkap- yang memberikan kontribusi sedang (kurang)
kan bahwa ketersediaan kas tergolong ku- antara lain kelayakan pengembangan
rang menunjang kegiatan usaha, sebanyak peralatan produksi sebesar 3,82, prosedur
56 orang atau 17,18% yang mengatakan pemeliharaan sebesar 3,80, pengetahuan ten-
bahwa ketersediaan kas yang dicapai cukup tang teknologi sebesar 3,78, keperluan
menunjang kegiatan usaha dan sebanyak pengembangan peralatan produksi sebesar
268 orang atau 82,21% yang mengatakan 3,69, keandalan mesin dan suku cadang mas-
bahwa ketersediaan kas menunjang ing-masing memberikan kontribusi sebesar
kegiatan usaha para pelaku UMKM di Kabu- 3,60.
paten Donggala.
Tabel 1 Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Indikator dari Variabel Modal Kerja
Frekuensi jawaban responden Total Mean
Simbol N Skor (Rata-
Indikator Rata)
0,00-1,00 1,01-2,00 2,01-3,00 3,01-4,00 4,01-5,00

Ketersediaan Kas X1.1 0 2 56 182 86


(0,00%) (0,61%) (17,18%) (55,83%) (26,38%) 326 1330 4,08

Kemampuan Kas X1.2 22 35 93 133 43


Melunasi Htg Jk Pendek (6.75%) (10,74%) (28,53%) (40.80%) (13,19%) 326 1118 3,43

Kelebihan Kas X1.3 1 5 42 214 64


(0.30%) (1,53%) (12,88%) (65.64%) (19.63%) 326 1313 4,03

Perputaran Piutang X1.4 7 11 38 188 82


(2,15%) (3,37%) (11,66%) (57,67%) (25,15%) 326 1305 4,00

Besaran Piutang X1.5 8 11 39 183 85


(2,45%) (3,37%) (11,96%) (56,13%) (26.07%) 326 1304 4,00

Resiko Piutang X1.6 12 21 101 160 32


(3,68%) (6,44%) (30.98%) (49.08%) (9,82%) 326 1157 3,55

Kecukupan Persediaan X1.7 2 4 16 167 137


(0,61%) (1,23%) (4,91%) (51,23%) (42,02%) 326 1411 4,33

Penilaian Persediaan X1.8 7 18 75 177 49


(2,15%) (5,52%) (23,01%) (54,29%) (15,03%) 326 1221 3,75

Perhitungan Persedi- X1.9 9 26 97 145 49


aan Akhir (2,76%) (7,98%) (29,75%) (44,48%) (15,03%) 326 1177 3,61

Total Skor Modal Kerja


3,86

Sumber: Hasil Olahan Data Primer, tahun 2012

Berdasarkan indikator keperluan


Tanggapan Responden Terhadap Indi- pengembangan peralatan produksi dapat di-
kator dari Variabel Kemampuan jelaskan bahwa sebanyak 55 orang atau
Produksi 16,87% responden yang mengatakan bahwa
Tanggapan responden terhadap ke- keperluan pengembangan peralatan produksi
mampuan produksi yang dilakukan oleh tidak menunjang kegiatan usaha, sebanyak 34

Jurnal Sinar Manajemen 12


Rajindra, [Vol 5, No 1, 2018] E-ISSN 2598-398X || P-ISSN 2337- 8743

orang atau 10,43% mengatakan cukup kegiatan usaha, sebanyak 38 orang atau
menunjang dan 227 orang atau 72,70% yang 11,66% mengatakan cukup menunjang dan
mengatakan menunjang kelancaran kegiatan 221 orang atau 67,79% yang mengatakan
usaha yang dilakukan para pelaku UMKM di menunjang kelancaran kegiatan usaha yang
Kabupaten Donggala dilakukan para pelaku UMKM di Kabupaten

Tabel 2 Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Indikator dari


Variabel Kemampuan Produksi
Frekuensi jawaban responden Mean
Indikator Simbol N Total (Rata-
0,00-1,00 1,01-2,00 2,01-3,00 3,01-4,00 4,01-5,00 Skor Rata)
Keperluan Pengem- X2.1 16 39 34 178 59
bangan Peralatan (4,91%) (11,96%) (10,43%) (54.60%) (18,10%) 326 1203 3,69
Prod
Kelayakan Pengem- X2.2 20 30 26 162 88
bangan Peralatan (6,13%) (9,20%) (7,97%) (49,69%) (26,99%) 326 1246 3,82
Prod
Keandalan Mesin X2.3 27 40 38 153 68
326 1173 3,60
(8,28%) (12,27%) (11,66%) (46,93%) (20,86%)
Pengetahuan Ten- X2.4 14 30 46 160 76
326 1232 3,78
tang Teknologi (4,29%) (9.20%) (14,11%) (49,08%) (23,31%)
Pemahaman Teknis X2.5 7 36 27 170 86
326 1270 3,90
Produksi (2,15%) (11,04%) (8,28%) (52,15%) (26,38%)
Supplier X2.6 1 12 34 183 96
326 1339 4,11
(0,31%) (3,68%) (10,43%) (56,13%) (29,45%)
Pengetahuan Ten- X2.7 3 19 51 164 89
326 1295 3,97
tang Pasar (0,92%) (5,83%) (15,64%) (50,31%) (27,30%)
Frekuensi jawaban responden Mean
Indikator Simbol N Total (Rata-
0,00-1,00 1,01-2,00 2,01-3,00 3,01-4,00 4,01-5,00 Skor Rata)
Kualitas Produk X2.8 1 6 42 123 154
326 1401 4,30
(0,31%) (1,84%) (12,88%) (37,73%) (47,24%)
Harga X2.9 0 4 18 46 258
326 1536 4,71
(0,00%) (1,23%) (5,52%) (14.11%) (79,14%)
Syarat Pembayaran X2.10 3 5 39 226 53
326 1299 3,98
(0,92%) (1,53%) (11,94%) (69,33%) (16,26%)
Perbaikan X2,11 16 25 24 173 88
326 1270 3,90
Peralatan Prod. (4,91%) (7,67%) (7,36%) (53,07%) (26,99%)
Prosedur Pemeli- X2.12 17 24 42 168 75
326 1238 3,80
haraan (5,21%) (7,36%) (12,88%) (51,53%) (23,01%)
Suku Cadang X2,13 27 28 40 184 47
326 1174 3,60
(8,28%) (8,59%) (12,27%) (56,44%) (14,42%)
Total Skor Kemampuan Produksi
3,93

Sumber: Hasil Olahan Data Primer, tahun 2012

Berdasarkan indikator kelayakan Donggala.


pengembangan peralatan produksi dapat Berdasarkan indikator pengetahuan
dijelaskan bahwa sebanyak 50 orang atau tentang teknologi dapat dijelaskan bahwa
15,33% responden yang mengatakan bahwa sebanyak 44 orang atau 13,49% responden
kelayakan pengembangan peralatan yang mengatakan bahwa pengetahuan ten-
produksi tidak menunjang kegiatan usaha, tang teknologi tidak menunjang kegiatan
sebanyak 26 orang atau 7,97% mengatakan usaha, sebanyak 46 orang atau 14,11%
cukup menunjang dan 250 orang atau mengatakan cukup menunjang, dan 236
76,68% yang mengatakan menunjang ke- orang atau 72,39% yang mengatakan
lancaran kegiatan usaha yang dilakukan para menunjang kelancaran kegiatan usaha yang
pelaku UMKM di Kabupaten Donggala. dilakukan para pelaku UMKM di Kabupaten
Memperhatikan tanggapan respond- Donggala.
en terhadap indikator keandalan mesin Berdasarkan indikator pemahaman
dapat dijelaskan bahwa sebanyak 67 orang teknis produksi dapat dijelaskan bahwa
atau 20,55% responden yang mengatakan sebanyak 43 orang atau 13,19% responden
bahwa keandalan mesin tidak menunjang yang mengatakan bahwa pemahaman teknis

Jurnal Sinar Manajemen 13


Rajindra, [Vol 5,No 1, 2018] E-ISSN 2598-398X || P-ISSN 2337- 8743

produksi tidak menunjang kegiatan usaha, usaha yang dilakukan para pelaku UMKM di
sebanyak 27 orang atau 8,28% mengatakan Kabupaten Donggala.
cukup menunjang dan 256 orang atau Berdasarkan indikator perbaikan
78,53% yang mengatakan menunjang ke- peralatan produksi dapat dijelaskan bahwa
lancaran kegiatan usaha yang dilakukan para sebanyak 41 orang atau 12,58% responden
pelaku UMKM di Kabupaten Donggala. yang mengatakan bahwa perbaikan
Berdasarkan indikator supplier peralatan produksi tidak menunjang
dapat dijelaskan bahwa sebanyak 13 orang kegiatan usaha, sebanyak 24 orang atau
atau 3,99% responden yang mengatakan 7,36% mengatakan cukup menunjang dan
bahwa supplier tidak menunjang kegiatan 261 orang atau 80,06% yang mengatakan
usaha, sebanyak 34 orang atau 10,43% menunjang kelancaran kegiatan usaha yang
mengatakan cukup menunjang dan 279 dilakukan para pelaku UMKM di Kabupaten
orang atau 85,58% yang mengatakan Donggala.
menunjang kelancaran kegiatan usaha yang Berdasarkan indikator prosedur pemeli-
dilakukan para pelaku UMKM di Kabupaten haraan dapat dijelaskan bahwa sebanyak 41
Donggala. orang atau 12,57% responden yang menga-
Berdasarkan indikator pengetahuan takan bahwa prosedur pemeliharaan tidak
tentang pasar dapat dijelaskan bahwa menunjang kegiatan usaha, sebanyak 42
sebanyak 22 orang atau 6,75% responden orang atau 12,88% mengatakan cukup
yang mengatakan bahwa pengetahuan ten- menunjang dan 243 orang atau 74,54% yang
tang pasar tidak menunjang kegiatan usaha, mengatakan menunjang kelancaran kegiatan
sebanyak 51 orang atau 15,64% mengatakan usaha yang dilakukan para pelaku UMKM di
cukup menunjang dan 253 orang atau Kabupaten Donggala.
77,61% yang mengatakan menunjang ke- Selanjutnya Berdasarkan indikator suku ca-
lancaran kegiatan usaha yang dilakukan para dang dapat dijelaskan bahwa sebanyak 55
pelaku UMKM di Kabupaten Donggala. orang atau 16,87% responden yang menga-
Berdasarkan indikator kualitas takan bahwa suku cadang tidak menunjang
produk dapat dijelaskan bahwa sebanyak 7 kegiatan usaha, sebanyak 40 orang atau
orang atau 2,15% responden yang menga- 12,27% mengatakan cukup menunjang, dan
takan bahwa kualitas produksi tidak menun- 231 orang atau 70,86% yang mengatakan
jang kegiatan usaha, sebanyak 42 orang atau menunjang kelancaran kegiatan usaha yang
12,88% mengatakan cukup menunjang, dan dilakukan para pelaku UMKM di Kabupaten
277 orang atau 84,97% yang mengatakan Donggala.
menunjang kelancaran kegiatan usaha yang
dilakukan para pelaku UMKM di Kabupaten Tanggapan Responden Terhadap Indi-
Donggala. kator dari Variabel Kinerja Keuangan
Berdasarkan indikator harga dapat Tanggapan responden terhadap kiner-
dijelaskan bahwa sebanyak 4 orang atau ja keuangan yang dilakukan oleh UMKM di
1,23% responden yang mengatakan bahwa Kabupaten Donggala. Berdasarkan rata-rata
harga kurang menunjang kegiatan usaha, (mean) yang diperoleh melalui Tabel distri-
sebanyak 18 orang atau 5,52% mengatakan busi frekuensi diatas menunjukkan bahwa
cukup menunjang dan 304 orang atau yang memberikan kontribusi tertinggi ter-
93,25% yang mengatakan menunjang, ke- hadap kinerja keuangan adalah penjualan
lancaran kegiatan usaha yang dilakukan para sebesar 4,24, aset sebesar 4,04, laba sebelum
pelaku UMKM di Kabupaten Donggala. pajak sebesar 3,96 dan investasi sebesar
Berdasarkan indikator syarat pem- 3,89, selanjutnya yang memberikan kontri-
bayaran dapat dijelaskan bahwa sebanyak 8 busi sedang (kurang) antara lain laba setelah
orang atau 2,45% responden yang menga- pajak sebesar 3,70.
takan bahwa syarat pembayaran tidak Berdasarkan indikator laba sebelum
menunjang kegiatan usaha, sebanyak 39 pajak dapat dijelaskan bahwa sebanyak 9
orang atau 11,93% mengatakan cukup orang atau 2,76% responden yang menga-
menunjang dan 279 orang atau 85,59% yang takan bahwa laba sebelum pajak tidak
mengatakan menunjang kelancaran kegiatan menunjang kegiatan usaha, sebanyak 35
orang atau 10,74% mengatakan cukup

Jurnal Sinar Manajemen 14


Rajindra, [Vol 5, No 1, 2018] E-ISSN 2598-398X || P-ISSN 2337- 8743

menunjang, dan 282 orang atau 86,50% yang cukup menunjang dan 304 orang atau
mengatakan menunjang kelancaran kegiatan 93,25% yang mengatakan menunjang ke-
usaha yang dilakukan para pelaku UMKM di lancaran kegiatan usaha yang dilakukan para
Kabupaten Donggala pelaku UMKM di Kabupaten Donggala.
Berdasarkan indikator investasi dapat
dijelaskan bahwa sebanyak 23 orang atau PEMBAHASAN
7,05% responden yang mengatakan bahwa Pengaruh Kebijakan Pendanaan Ter-
investasi tidak menunjang kegiatan usaha, hadap Kemampuan Produksi
sebanyak 37 orang atau 11,35% mengatakan Berkaitan dengan kebijakan penda-
cukup menunjang dan 266 orang atau naan tersebut antara lain dikemukakan oleh
81,60% yang mengatakan menunjang ke- Sartono (1995) bahwa perusahaan dengan
lancaran kegiatan usaha yang dilakukan para tingkat pertumbuhan penjualan dan laba
Tabel 3 Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Indikator dari
Variabel Kinerja Keuangan
Frekuensi jawaban responden Mean
Indikator Simbol N Total (Rata-
0,00-1,00 1,01-2,00 2,01-3,00 3,01-4,00 4,01-5,00
Skor Rata)
Laba Sebelum Y1 1 8 35 242 40
326 1290 3,96
Pajak (0,31%) (2,45%) (10,74%) (74,23%) (12,27%)
Investasi Y.2 5 18 37 213 53
326 1269 3,89
(1,53%) (5,52%) (11,35%) (65,34%) (16,26%)
Laba Setelah Pajak Y3 6 26 75 172 47
326 1206 3,70
(1,84%) (7,98%) (23,01%) (52,76%) (14,42%)
Aset Y4 1 12 22 230 61
326 1316 4,04
(0,31%) (3,68%) (6,75%) (70,55%) (18,71%)
Penjualan Y5 0 1 21 202 102
326 1383 4,24
(0,00%) (0,31%) (6.44%) (61,96%) (31,29%)
Total Skor Kinerja Keuangan 3,96

Sumber: Hasil Olahan Data Primer, tahun 2012


pelaku UMKM di Kabupaten Donggala. yang tinggi kecenderungan penggunaan
Memperhatikan tanggapan responden utang sebagai sumber dana eksternal yang
terhadap indikator laba setelah pajak dapat lebih besar dibandingkan dengan perus-
dijelaskan bahwa sebanyak 32 orang atau ahaan-perusahaan yang tingkat pertum-
9,82% responden yang mengatakan bahwa buhan penjualannya rendah. Semakin stabil
laba setelah pajak tidak menunjang kegiatan penjualan suatu perusahaan, semakin besar
usaha, sebanyak 75 orang atau 23,01% kemungkinan perusahaan membelanjai
mengatakan cukup menunjang dan 219 kegiatannya dengan utang. Karena stabilitas
orang atau 67,18% yang mengatakan penjualan akan mempengaruhi stabilitas
menunjang kelancaran kegiatan usaha yang pendapatan, yang pada akhirnya akan
dilakukan para pelaku UMKM di Kabupaten digunakan sebagai jaminan untuk mem-
Donggala. peroleh pinjaman.
Berdasarkan indikator aset dapat di- Hasil pembuktian hipotesis kedua ini,
jelaskan bahwa sebanyak 13 orang atau juga didukung oleh teori yang dikemukakan
0,31% responden yang mengatakan bahwa oleh Damodaran (2001 : 511) yang
aset tidak menunjang kegiatan usaha, mengemukakan bahwa seiring dengan ter-
sebanyak 22 orang atau 6,75% mengatakan hentinya proses pertumbuhan perusahaan,
cukup menunjang dan 291 orang atau maka biasanya terdapat dua fenomena yang
89,27% yang mengatakan menunjang ke- muncul yaitu pendapatan dan cash flow akan
lancaran kegiatan usaha yang dilakukan para terus meningkat secara cepat, sementara
pelaku UMKM di Kabupaten Donggala. kebutuhan untuk berinvestasi pada proyek-
Selanjutnya Berdasarkan indikator proyek baru akan menurun. Net Effect akan
penjualan dapat dijelaskan bahwa sebanyak meningkat dalam proporsi kebutuhan pem-
1 orang atau 0,31% responden yang menga- biayaan yang tertutupi oleh keuangan inter-
takan bahwa penjualan kurang menunjang, nal dan keuangan eksternal yang digunakan.
sebanyak 21 orang atau 6,44% mengatakan Perusahaan seperti ini kemungkinan besar

Jurnal Sinar Manajemen 15


Rajindra, [Vol 5,No 1, 2018] E-ISSN 2598-398X || P-ISSN 2337- 8743

akan menggunakan utang dalam bentuk untuk meningkatkan laba yang diperoleh
pinjaman bank atau corporate bonds untuk dari periode ke periode, karena sangat men-
membiayai kebutuhan investasi mereka. dukung operasional usahanya. Laba yang
Hasil pembuktian hipotesis diatas dimiliki, juga memberikan manfaat untuk
juga didukung oleh hasil penelitian sebe- menghasilkan atau menciptakan barang dan
lumnya yang dikemukakan oleh Achmad jasa secara efektif dan efisien, sehingga laba
Sani Aihusain (2007) yang mengkaji tentang tahun berjalan yang diperoleh pelaku UMKM
Analisa Kebijakan Pendanaan Dalam Men- selalu mempertimbangkan perolehan laba
dukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil yang maksimal untuk kebutuhan usahanya.
Dan Menengah (Studi Kasus Provinsi Bali Berdasarkan indikator laba ditahan
dan Sulawesi Utara) yang mengemukakan dapat dijelaskan bahwa sebagian besar
bahwa Perkembangan Usaha Mikro Kecil pelaku UMKM mengatakan menunjang ke-
Menengah (UMKM) di kedua daerah mes- lancaran kegiatan usahanya. Hal ini menun-
kipun masih relatif rendah tapi cenderung jukkan bahwa pelaku UMKM dalam memper-
untuk selalu meningkat. Kendala yang lakukan laba ditahan dianggap sangat pent-
dihadapi UMKM di kedua daerah dalam ing, karena disamping untuk mendukung
memperoleh permodalan adalah tidak pembayaran biaya operasionalnya, juga
memiliki aset yang dapat dijaminkan, faktor dapat meningkatkan pemenuhan modal ker-
manajerial dan konsistensi usaha. Besarnya ja, sehingga harus dipertahankan dari peri-
potensi perkembangan dan kontribusi ode ke periode terutama untuk mengan-
UMKM ini menjadi perhatian bukan hanya tisipasi timbulnya pembiayaan yang tidak
pemerintah daerah yang mempunyai terduga dan untuk mendukung aset lancar
tanggungjawab untuk pengembangannya, para pelaku UMKM.
tapi juga Bank Indonesia. Terbukti dengan Hasil tanggapan responden terhadap
aktifnya BI dalam memfasilitasi pemerintah indikator utang jangka pendek dapat dijelas-
daerah dan perbankan serta lembaga keu- kan bahwa sebagian besar pelaku UMKM
angan lain untuk mendukung penyaluran mengatakan menunjang kegiatan usaha yang
kredit ke UMKM. dilakukannya. Hal ini menunjukkan bahwa
Penelitian sebelumnya menemukan pelaku UMKM menggunakan utang jangka
bahwa pada daerah penelitiannya, UMKM pendek untuk mendukung aktiva lancar dan
selalu mengalami perkembangan dari peri- kebutuhan modal kerjanya.
ode ke periode, sedangkan dalam penelitian UMKM dapat mengakses kredit dari
ini menemukan bahwa berdasarkan data, Lembaga Keuangan Mikro, dengan memen-
perkembangan UMKM berfluktuasi dari uhi persyaratan yang diperlukan yaitu
periode ke periode. Penelitian sebelumnya penyusunan kelayakan usaha dan dasar
menemukan bahwa perkembangan UMKM hukum pendirian usaha serta berbagai doku-
disebabkan oleh intervensi pemerintah dae- men kelengkapan lainnya.
rah bersama-sama dengan pihak Bank Indo-
nesia dan lembaga keuangan lainnya, se- Pengaruh Modal Kerja Terhadap Kemam-
dangkan pada penelitian ini menemukan puan Produksi
bahwa perkembangan UMKM, murni dil- Kemampuan modal kerja dapat me-
akukan oleh pemerintah daerah dan lem- maksimalkan nilai perusahaan dengan
baga keuangan lainnya tetapi belum pernah mengelola aktiva lancar sehingga tingkat
tersentuh oleh intervensi dari pihak Bank pengembalian investasi marjinal adalah sa-
Indonesia secara khusus. ma atau lebih besar dari biaya modal yang
Untuk melihat dukungan fakta empirik digunakan untuk membiayai aktiva-aktiva
(data lapangan), dengan mengacu kepada tersebut, serta meminimalkan dalam jangka
hasil tabulasi frekuensi maka dapat dijabar- panjang biaya modal yang digunakan untuk
kan bahwa kebijakan pendanaan yang dil- membiayai aktiva lancar. Sehingga dalam
akukan pelaku UMKM, berdasarkan indi- pengawasan terhadap arus kas perusahaan
kator laba tahun berjalan tergolong menun- dan ketersediaan dana dari sumber utang
jang kegiatan usaha para pelaku UMKM. Hal perusahaan selalu dapat memenuhi
ini menunjukkan bahwa pelaku UMKM kewajiban keuangannya ketika jatuh tempo.
cenderung mempertahankan dan berupaya

Jurnal Sinar Manajemen 16


Rajindra, [Vol 5, No 1, 2018] E-ISSN 2598-398X || P-ISSN 2337- 8743

Sasaran tersebut mengindikasikan jika terjadi penjualan aktiva tetap yang su-
bahwa modal kerja perusahaan harus cukup dah dianggap tidak produktif maka akan me-
jumlahnya dalam arti harus mampu mem- nyebabkan bertambahnya dana kas.
biayai pengeluaran-pengeluaran atau Berdasarkan indikator kemampuan
operasi perusahaan sehari-hari. Tersedian- kas dalam melunasi utang jangka pendek
ya modal yang cukup akan menguntungkan dapat dijelaskan bahwa pelaku UMKM secara
bagi perusahaan untuk beroperasi secara umum dapat melunasi utang jangka pen-
ekonomis atau efisien dan perusahaan juga deknya. Hal ini menunjukkan bahwa UMKM
tidak akan mengalami kesulitan keuangan. dalam menggunakan dana kas yang dimiliki
Hasil pembuktian hipotesis diatas cukup menjamin lancarnya pelunasan utang
juga didukung oleh hasil penelitian sebe- jangka pendek dan utang jangka panjang
lumnya yang dikemukakan oleh Nurul yang segera jatuh tempo dari dana kas yang
Widya (2011) yang mengkaji tentang Ana- dimiliki.
lisis pelaksanaan program kemitraan dalam Memperhatikan hasil tanggapan ter-
rangka pemberdayaan UKM di Ko- hadap indikator kelebihan kas dapat dijelas-
ta Padang (studi kasus program kemitraan kan bahwa pelaku UMKM tidak memiliki
PT. Semen Padang). Ketidakberhasilan mi- kelebihan kas yang dapat menunjang
tra binaan dalam mengembangkan usahan- kegiatan usahanya. Hal ini menunjukkan
ya disebabkan oleh aspek manajemen ter- bahwa UMKM tidak menyimpan dana kas
hadap usaha yang kurang baik, perluasan yang terlalu besar di tempat usaha dan jika
pemasaran hasil usaha yang tidak ber- terjadi kelebihan dana kas maka akan di-
tambah, tidak adanya pengembangan teknik manfaatkan untuk kepentingan pengem-
produksi, serta kurangnya kemauan dan bangan usaha yang dapat menghasilkan ke-
motivasi dari mitra binaan untuk untungan.
memajukan dan mengembangkan usahanya. Berdasarkan indikator persediaan
Hal ini yang menyebabkan mitra binaan ku- dapat dijelaskan bahwa pelaku UMKM
rang berhasil dalam mengembangkan usa- mengatakan bahwa menunjang kegiatan usa-
hanya. hanya. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku
Perbedaan hasil penelitian ini UMKM sangat memperhatikan jumlah perse-
dengan hasil penelitian sebelumnya dapat diaan dalam menjamin keberlanjutan
dikemukakan bahwa pada penelitian sebe- produksi dan selalu menjaga persediaan dari
lumnya menemukan bahwa, ketidakberhasi- resiko kerusakan.
lan mitra binaan dalam mengembangkan Selanjutnya, persepsi pelaku UMKM
usahanya disebabkan oleh aspek mana- tentang indikator perhitungan persediaan
jemen terhadap usaha yang kurang baik, akhir, secara umum mengatakan bahwa
perluasan pemasaran hasil usaha yang tidak menunjang kelancaran kegiatan usahanya.
bertambah, tidak adanya pengembangan Hal ini mengindikasikan bahwa pelaku
teknik produksi, sedangkan penelitian ini UMKM dapat menghitung besarnya nilai
menemukan bahwa kemampuan produksi persediaan akhir secara tepat dan secara pe-
ditentukan oleh dukungan modal kerja. riodik selalu menyusun laporan keuangan
Untuk melihat dukungan fakta em- sederhana berupa neraca yang menggam-
pirik (data lapangan) dari hasil penelitian barkan posisi modal kerja yang dimilikinya.
ini, dengan mengacu kepada hasil tabulasi
frekuensi, maka dapat dijabarkan bahwa Pengaruh Kemampuan Produksi Ter-
berdasarkan indikator ketersediaan kas hadap Kinerja Keuangan
mengindikasikan pelaku UMKM memiliki Kemampuan produksi adalah suatu
ketersediaan kas dalam menunjang kegiatan derajat yang menunjukkan kinerja manufak-
usahanya. Hal ini menunjukkan bahwa tur (manufacturing performance) yang harus
pelaku UMKM telah mengetahui jumlah ditunjang oleh kinerja keuangan dalam
minimum dana kas yang harus tersedia agar menunjang tujuan strategik perusahaan
UMKM dapat berjalan dengan lancar tanpa (firm). Hal tersebut didasarkan pada pan-
kesulitan keuangan. Jika dalam penjualan dangan teoritis bahwa kemampuan produksi
terjadi kerugian maka akan menyebabkan sebagai fungsi dari proses produksi dan
berkurangnya dana kas, namun sebaliknya strategi bisnis suatu perusahaan.

Jurnal Sinar Manajemen 17


Rajindra, [Vol 5,No 1, 2018] E-ISSN 2598-398X || P-ISSN 2337- 8743

Selanjutnya Acar (1993) menyebut- ini, dengan mengacu kepada hasil tabulasi
kan ada tujuh indikator untuk mengukur frekuensi, maka dapat dijabarkan bahwa
yang berkaitan dengan kemampuan berdasarkan indikator keperluan pengem-
produksi, yaitu : Site and building quality, bangan peralatan produksi, oleh sebagian
meliputi kecukupan struktur yang ada, dan besar pelaku UMKM mengatakan menunjang
keperluan untuk fisibilitas pengembangan kelancaran kegiatan usaha yang dilakukann-
fisik. Technology, mengukur keandalan me- ya. Hal ini mengindikasikan bahwa pelaku
sin dan pengetahuan teknologi dan UMKM selalu merencanakan peralatan
bagaimana memahami produksi. Engineer- produksi sebelum memulai melakukan
ing and design, merupakan parameter produksi yang sebenarnya dan mengem-
operasi dan proses yang digunakan, bangkan peralatan produksi dengan mem-
peralatan dan perlengkapan tetap, teknikal pertimbangkan kualitas.
dan pembiayaan yang berkaitan dengan
fasilitas desain. Purchasing, mengindikasi- Pengaruh Kebijakan Pendanaan Ter-
kan jumlah suplier, pengetahuan tentang hadap Kinerja Keuangan
pasar supplier, kualitas, reliabilitas, harga Dalam mengembangkan target capital
dan syarat pembayaran. Repair and mainte- structure perlu dilakukan analisis dari ban-
nance, meliputi idle yang terjadi karena yak faktor dengan mempertimbangkan kon-
pembongkaran dan perbaikan, prosedur disi keuangan perusahaan. Kebijakan penda-
pemeliharaan, ketaatan kepada blueprint naan UMKM dalam mengakses modal dari
pabrikan, dan stock suku cadang. Inventory luar (modal pinjaman) akan meningkatkan
management, mengukur tingkat persediaan struktur permodalan UMKM. Kebijakan
input dan output, pengendalian prosedur, struktur modal tersebut tercermin dalam
sizing, dan frekwensi pemesanan. besarnya debt ratio. Selanjutnya Ang (1997)
Hasil pembuktian hipotesis diatas menyatakan bahwa semakin tinggi DER akan
juga didukung oleh hasil penelitian sebe- mempengaruhi besarnya laba (return on eq-
lumnya yang dikemukakan oleh Soedewi uity) yang dicapai oleh perusahaan.
Soedorowerdi (2008), yang mengkaji Hasil pembuktian hipotesis tersebut
Pengaruh Kemampuan Produksi Terhadap juga didukung oleh hasil penelitian sebe-
Kinerja Keuangan Usaha Kecil Dengan Pros- lumnya yang dikemukakan oleh Sugihen
es Jobbing Di Jawa Timur, dapat ditarik sim- (2003), yang mengkaji Pengaruh Struktur
pulan bahwa kinerja keuangan industri kecil Modal Terhadap Produktivitas Aktiva dan
dengan proses jobbing di Jawa Timur ber- Kinerja Keuangan serta Nilai Perusahaan In-
pengaruh negatif secara signifikan yang ber- dustri Manufaktur Terbuka Di Indonesia.
dasarkan distribusi frekwensi ditemukan Berdasarkan hasil penelitiannya dapat
bahwa terdapat berbagai keluhan kon- disimpulkan bahwa, kemampuan mana-
sumen terkait dengan produk yang cacat jemen pendanaan dalam menentukan target
dan terdapat pengaruh positif yang signif- struktur modal (aktifitas pendanaan), ke-
ikan tentang pelayanan penggantian produk mampuan manajemen investasi dalam
yang cacat tersebut. mengaktifkan penggunaan aktiva (aktifitas
Perbedaan hasil penelitian Soedewi investasi) dan kemampuan manajemen
Soedorowerdi dengan penelitian ini dapat operasi dalam mengefisiensikan proses
dijelaskan bahwa, pada penelitian sebe- produksi dan distribusi (aktivitas operasi).
lumnya mengkaji tentang pengaruh kemam- Perbedaan hasil penelitian ini dengan
puan produksi terhadap kinerja keuangan penelitian sebelumnya dapat dijelaskan bah-
melalui proses jobbing dan mendapatkan wa pada penelitian sebelumnya mengkaji
pengaruh negatif secara signifikan se- tentang struktur modal dalam kaitanya
dangkan pada penelitian ini mengkaji ten- dengan kinerja keuangan sedangkan pada
tang pengaruh kemampuan produksi ter- penelitian ini mengkaji tentang kebijakan
hadap kinerja keuangan melalui proses sur- pendanaan dalam kaitannya dengan kinerja
vei dan mendapatkan pengaruh positif keuangan. Selanjutnya pada penelitian sebe-
secara signifikan. lumnya menemukan bahwa manajemen
Untuk melihat dukungan fakta em- (kebijakan) pendanaan menentukan tingkat
pirik (data lapangan) dari hasil penelitian efisiensi pada aktifitas pendanaan, aktifitas

Jurnal Sinar Manajemen 18


Rajindra, [Vol 5, No 1, 2018] E-ISSN 2598-398X || P-ISSN 2337- 8743

investasi dan aktivitas operasi sedangkan penelitian tersebut variabel profitabilitas


pada penelitian ini menemukan bahwa ke- industri berpengaruh signifikan positif ter-
bijakan pendanaan didukung oleh ROI, ROA hadap ROA. Sedangkan profitabilitas industri
dan ROS dalam menentukan kinerja keu- dan pangsa pasar berpengaruh signifikan
angan. positif terhadap ROE. Sedangkan variabel
rasio leverage keuangan tertimbang, rasio
Pengaruh Modal Kerja Terhadap Kinerja intensitas modal tertimbang berpengaruh
Keuangan signifikan negative terhadap ROA dan varia-
Secara tradisional kategori pertama bel lain tidak berpengaruh signifikan ter-
dalam ukuran kinerja adalah analisis aliran hadap ROA. Dan rasio leverage keuangan
arus kas yang akan datang dimulai dengan tertimbang berpengaruh negatif dan signif-
analisis profitabilitas. Pada hakikatnya ikan terhadap ROE, sedangkan variabel lain
pengelolaan modal kerja yang efektif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE.
efisien akan sangat mempengaruhi posisi Perbedaan hasil penelitian Pieter
financial perusahaan terutama akan Leunupun dengan penelitian ini adalah pada
meningkatkan kinerja keuangan perus- penelitian Pieter Leunupun mengkaji tentang
ahaan. Pengelolaan kebutuhan modal kerja profitabilitas dan beberapa faktor yang
mempunyai hubungan yang sangat erat mempengaruhinya (studi pada beberapa
dengan kegiatan sehari-hari dari perus- KUD di kota Ambon). Variabel independen
ahaan, maka diharapkan dari perusahaan profit margin, investment turnover, equity
dapat memperhitungkan kebutuhan dan multiplier, sedangkan variabel dependen
sumber pemenuhan modal kerja yang tepat profitabilitas ekuitas (ROE). Hasil dari
bagi perusahaan untuk meningkatkan kiner- penelitian tersebut variabel profit margin,
ja keuangan perusahaan. investment turnover (TATO), equity multi-
Hasil pembuktian hipotesis diatas juga plier berpengaruh terhadap ROE dalam arah
didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang positif untuk masing-masing kelompok
yang dikemukakan oleh Pieter Leunupun KUD. Sedangkan pada penelitian ini
(2003), melakukan penelitian tentang prof- mengkaji tentang pengaruh modal kerja ter-
itabilitas dan beberapa faktor yang hadap kinerja keuangan (ROI, ROA dan ROS)
mempengaruhinya (studi pada beberapa dengan unit analisis pada UMKM. Penelitian
KUD di kota Ambon). Variabel independen ini menemukan bahwa modal kerja ber-
profit margin, investment turnover, equity pengaruh positif terhadap kinerja keuangan
multiplier, sedangkan variabel dependen dengan dimensi ROI, ROA dan ROS.
profitabilitas ekuitas (ROE). Metode yang
digunakan dalam penelitian regresi linier
untuk estimasi atau menguji hipotesis KESIMPULAN DAN SARAN
secara teoritis. Hasil dari penelitian tersebut Pada penelitian ini menyimpulkan bah-
variabel profit margin, investment turnover wa Kebijakan pendanaan yang diindikasikan
(TATO), equity multiplier berpengaruh ter- dari laba tahun berjalan, laba ditahan, hutang
hadap ROE dalam arah yang positif untuk jangka pendek dan hutang jangka panjang
masing-masing kelompok KUD. berpengaruh signifikan terhadap kemampu-
Cyrillius Martono (2002), melakukan an produksi UMKM di Kabupaten Donggala.
penelitian tentang analisis pengaruh profit- Modal kerja yang diindikasikan dari keterse-
abilitas industry, rasio leverage keuangan diaan kas, kemampuan kas melunasi hutang
tertimbang dan investasi modal tertimbang jangka pendek, kelebihan kas, perputaran
serta pangsa pasar terhadap “ROA dan ROE‟ piutang, besaran piutang, resiko piutang,
perusahaan manufaktur yang go public di kecukupan persediaan, penilaian persediaan
Indonesia. Variabel indipenden yang dan perhitungan persediaan akhir ber-
digunakan profitabilitas industri, rasio lev- pengaruh signifikan terhadap kemampuan
erage, rasio intensitas modal tertimbang, produksi UMKM di Kabupaten Donggala. Ke-
Pangsa pasar. Sedangkan variabel de- mampuan produksi yang diindikasikan dari
pendennya adalah ROE dan ROA. Metode keperluan pengembangan peralatan
yang digunakan dalam penelitian tersebut produksi, kelayakan pengembangan
adalah analisis regresi berganda. Hasil dari peralatan produksi, keandalan mesin, penge-

Jurnal Sinar Manajemen 19


Rajindra, [Vol 5,No 1, 2018] E-ISSN 2598-398X || P-ISSN 2337- 8743

tahuan tentang teknologi, pemahaman Acar, Ahmet C., 1993. impact of Key Internal
teknis produksi, supplier, pengetahuan ten- Factors on Firm Performance: An Em-
tang pasar, kualitas produk, harga, syarat pirical Study of Small Turkish Firms,
pembayaran, perbaikan peralatan produksi, Journal of Small Business Management,
prosedur pemeliharaan dan suku cadang October, pp : 86-92
berpengaruh signifikan terhadap kinerja Achmad Sani Aihusain 2007, Analisa Ke-
keuangan UMKM di Kabupaten Donggala. bijakan Pendanaan dalam mendukung
Kebijakan pendanaan yang diindikasikan pengembangan usaha mikro kecil dan
dari laba tahun berjalan, laba ditahan, hu- menengah (Studi kasus Provinsi Bali
tang jangka pendek dan hutang jangka pan- dan Sulawesi Utara) Peneliti Muda Bi-
jang berpengaruh signifikan terhadap kiner- dang kebijakan Publik pada Pusat
ja keuangan UMKM di Kabupaten Donggala. Pengkajian Pengolahan Data, dan In-
Modal kerja yang diindikasikan dari formasi, Setjen DPR RI.
ketersediaan kas, kemampuan kas melunasi Afza, T. and MS Nasir. 2007. Is it better to be
hutang jangka pendek, kelebihan kas, per- aggressive or conservative in manag-
putaran piutang, besaran piutang, resiko ing working capital?. Journal of Quality
piutang, kecukupan persediaan, penilaian and Technology Management,. Vol 3,
persediaan dan perhitungan persediaan No. 2, pp 11-21 (ISSN: 1011-002x).
akhir berpengaruh signifikan terhadap Amarjit, G., et.al. 2010.The relationship be-
kinerja keuangan UMKM di Kabupaten tween working capital management
Donggala. and profitability: Evidence from the
Penelitian ini menyarankan Kepada United States. Business and Economics
Para pelaku UMKM dalam mengakses kredit Journal., Vol 2010:BEJ-10.
ke lembaga keuangan bank dan non bank Arthur, J., 1992. Basic financial management
untuk memperkuat modal kerja, adalah su- (pp: 649). New Jersey: Prentice Hall
litnya memenuhi persyaratan yang ditetap- Publishers.
kan, seperti kelengkapan dasar hukum Artiacha, T., D. Leea, D. Nelsonb and J. Walk-
UMKM, penyusunan kelayakan usaha dan era, 2010. The determinants of corpo-
proposal usaha serta laporan keuangan rate sustainability Performance. Ac-
UMKM, dengan demikian disarankan secara counting and Finance, 50: 31-51.
khusus kepada pemerintah daerah untuk Azhar, A.K.M. and J.R.E. Robert, 2006. On the
menfasilitasi pelaku UMKM dalam bentuk Measurement of Product Quality in
pelatihan dan pembinaan terkait dengan Intra industry Trade. Review of World
kelemahan-kelemahan yang ada. Economics, 142(3): 476-495.
Bahiraie, A.R., A.K.M. Azhar, N.A. Ibrahim,
W.W. Abdullah and M. Ismail, 2008. On
DAFTAR PUSTAKA the Measurement of Credit Risk: A New
Abdul Malek Bin Zakaria Zaidi Bin Isa. Geometric Approach, Presented in:
1997. Statistical Properties of finan- Third International Conference on
cial ratios. Malaysian Management Mathematics and Statistics, Bogor, In-
Review, Retrieved from http// donesia (icoms3).
mgv.mim.edu.my/ MMR/9712/ Baskin, J., 1989, “Dividend Policy and the
971206 html Abuzar M.A. Eljelly. Volatility of Common Stock”, Journal of
2004. Liquidity - profitability tradeoff: Portfolio Management, 15(3): 19-25.
An empirical investigation in an
emerging market, International Jour- Benhart, S. W., dan Rosenstein S., 1998,
nal of Commerce and Management, “Board Composition, Managerial Own-
Vol. 14 Iss: 2, pp.48 – 61 ership, and Firm Performance: An Em-
Abdul Raheman & Mahamed Nasr. 2007. pirical Analysis”, Financial Review 33,
Working Capital Management and pp. 1-16.
Profitability – Case of Pakistani Firms. Bhanot, K., Mello, A., 2006. Should corporate
International of Business Research debt include a rating trigger. Journal of
Papers. Vol.3 No.1 March 2007. pp. Financial Economics 79, 69–98. 548 D.
279 – 300.

Jurnal Sinar Manajemen 20


Rajindra, [Vol 5, No 1, 2018] E-ISSN 2598-398X || P-ISSN 2337- 8743

Hackbarth et al. / Journal of Financial Cremers, M., Driessen, J., Maenhout, P., Wein-
Economics 82 (2006) 519–520. baum, D., 2005. Explaining the level of
Binti Mohamad and Binti Mohd Saad. 2010. credit spreads: optionimplied jump
Working capital management: The risk premia in a firm value model.
effect of market valuation and profita- Working paper, Yale University.
bility in Malaysia. International Jour- Damodaran, Aswath, 2001, Corporate Fi-
nal of Business and Management,Vol nance: Theory and Practice, Second
5, No 11, pp 140-147 (ISSN:1833- Edition,Hermitage Publishing Services,
/8119 online) Wiley International Edition.
Brigham, E. and Gapenski, L. 1997. Financial David, A., 2001. Pricing the strategic value of
Management Theory and Practice, 8th putable securities in liquidity crises.
ed. The Dryden Press, Fort Worth TX Journal of Financial Economics 59, 63–
p. 48, 856-857 Business World Top 99.
1000 Corporations in the Philippines. Davidson, P.L. 2000. Powersim's User Guide
2009. Vol 24, Business World Publish- and Reference. Information Science,
ing Corporation, Quezon City, Philip- System Dynamics, University of Ber-
pines. gen, Norway.
Butt, B.Z., A.I. Hunjra and K.U. Rehman, Davies, J.R., David Hillier, dan Patrick
2010. Financial Management Practic- McColgan, 2002, “Ownership Stucture,
es and their Impact on Organization Managerial Behavior, and Corporate
Performance. World Appl. Sci. J., 9(9): Value”, International Review of Finan-
997-1002. cial Analysis.
Cadenillas, A., Cvitanic, J., Zapatero, F., 2004. Deakin, E., 1976. On the Nature of Distribu-
Leverage decision and manager com- tion of Predicting financial distress of
pensation with choice of effort and companies listed on Financial Account-
volatility. Journal of Financial Eco- ing Ratios: Some Empirical the JSE-A
nomics 73, 71–92. comparison of techniques. South Afri-
Carazon L. Magpayo. 2011. Effect of Work- can Evidence. The Accounting Review,
ing Capital Management and Financial 51: 90-97. Journal of Business Manage-
Leverage on Financial Performance of ment, 40(1): 21-32.
Philippine Firms. Deloof M. 2003, “Does Working Capital Man-
Chantrataragul, Dusadee, 2007, “Political agement Affect Profitability of Belgian
Connection and Ownership Concen- Firms?”, Journal of Business, Finance
tration: Evidence from Thailand”, and Accounting, Vol. 30, Nos. 3-4, pp:
Master of Science Program in Finance 573-587.
(International Program), Faculty of Demirguc-Kunt, A, 1992, “Developing Coun-
Commerce and Accountancy, Tham- try Capital Structures and Emerging
masat University, Bangkok, Thailand. Stock Markets”, World Bank Policy Re-
Childs, P., Mauer, D., Ott, S., 2005. Interac- search Working Papers, WPS 933, July,
tions of corporate investment and fi- pp. 1-40.
nancing decisions: the effects of agen- Dionisius Setyo Srihartanto. 2008. Analisis
cy conflicts. Journal of Financial Eco- Pengaruh Kinerja Keuangan dan
nomics 76, 667–690. Struktur Kepemilikan Saham Terhadap
Cleveland, et al. (1989). Computational Return On Equity.
Methods for Local Regression. Statis- Djarwanto, 2001, Pokok-Pokok Analisis
tics and Computing, 1, 47-62. Laporan Keuangan, Edisi 1, cetakan
Cooper, W.W., 2006. Management Models kedelapan, Yogyakarta: BPFE- Yogya-
and Industrial Applications of Linear karta.
Programming. Wiley, New York. Dong. Huynh, and Su. Jyh-tay,(2010)," The
Cooper, Donald R. and Pamela S. Schindler, Relationship between Working Capital
2006, Metode Riset Bisnis, Volume 1 Management and Profitability: A Vi-
Edisi Sembilan, Alih Bahasa Budijanto etnam Case", International Research
dkk, McGraw-Hill Irwin. Jakarta. Journal of Finance and Economics, Is-
sue 49 (2010),pp:59-67.

Jurnal Sinar Manajemen 21


Rajindra, [Vol 5,No 1, 2018] E-ISSN 2598-398X || P-ISSN 2337- 8743

Drobetz, W., Wanzenried, G., 2004. What Mehran, Hamid, 1994, “Executive Compensa-
determines the speed of adjustment tion Structure, Ownership and Firm
to the target capital structure? Work- Performance”, Journal of Financial Eco-
ing paper, University of Basel. nomics 38, pp. 163-168.
Estrin, S., J. Konings, Z. Zolkiewski, dan M. Munizu, Musran, 2010. Pengaruh Faktor-
Angelucci, 2001, “The Effect of Owner- Faktor Eksternal dan Internal Ter-
ship and Competitive Pressure on hadap Kinerja Usaha Mikro dan Kecil
Firm Performance in Transition Coun- (UMK) di Sulawesi Selatan, Jurnal Ma-
tries: Micro Evidence from Bulgaria, najemen Dan Kewirausahaan, Vol.12,
Romania and Poland”, a Phare Ace No. 1, Maret 2010: 33-41.
Workshop on Competition Policy in Myers, S. C. and Majluf, N. S. 1984. Corporate
Romania, 7 Agustus 2001. Financing and Investment Decisions
Eugene F. Brigham & Louis C.Gapenski, When Firms Have Information that
1983, Intermediate Financial Manage- Investors Do not Have, The Journal of
ment, Fifth edition-International edi- Financial Economics, 13, 187-221.
tion, The Dryden Press Nazir, M, Sajid and Afza, Talat(2009)," Im-
Falope O. and Ajilore O. 2009. Working capi- pact of Aggressive Working Capital
tal management and corporate profit- Management Policy on Firms’ Profita-
ability: Evidence from panel data bility", The IUP Journal of Applied Fi-
analysis of selected quoted companies nance, Vol. 15, No. 8, pp.19-30.
in Nigeria. Research Journal of Busi- Nimalathasan, B., Valeriu B., 2010 Capital
ness Management, Vol3 No 3, pp.73- Structure and Its Impact on Profitabil-
84 (ISSN: 1819-1932). ity: A Study of Listed Manufacturing
Fransiscus Xaverius. 2008. Pengaruh Modal Companies in Sri Lanka (2010), Re-
Kerja Dan Pengaruhnya Terhadap vista Tinerilor Economisti/The Young
Profitabilitas Pada PT. Unilever Indo- Economists Journal 13,55-61
nesia. Nor, F.M., R.M. Said, dan H. Redzuan, 1999,
Francois, P., Morellec, E., 2004. Capital “Structure of Ownership and Corpo-
structure and asset prices: some ef- rate Financial Performance: A Malaysi-
fects of bankruptcy procedures. Jour- an Case”, Malaysian Management Re-
nal of Business 77, 387–411. view, December 1999, pp. 44-48.
Fries, S., Miller, M., Perraudin, W., 1997. Nurgraeni, Siwi. 2005. ”Analisis Pengaruh
Debt in industry equilibrium. Review Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas, dan
of Financial Studies 10, 39–67. Solvabilitas Terhadap Profitabilitas
Ghozali, Imam, 2001. Aplikasi Analisis Mul- Pada Perusahaan Property And Real
tivariate Dengan Program SPSS, Ba- Estate Yang Go Publik di Bursa Efek
dan Penerbit Universitas Diponegoro, Jakarta”.
Semarang. Nurul Widya Siska Usman. 2011, Analisis
Ghulam Shabbir Khan Niazi, Ahmed Imran Pelaksanaan Program Kemitraan da-
Hunjra, Majid Rashid, Syed Waqar Ak- lam Rangka Pemberdayaan UKM di
bar and Muhammad Naeem Akhtar. Kota Padang (studi Kasus Program
2011. Practices of Working Capital Kemitraan PT. Semen Padang) Magis-
Policy and Performance Assessment ter Perencanaan Pembangunan Pas-
Financial Ratios and Their Relation- casarjana Universitas Andalas Padang.
ship with Organization Performance. Nwankwo, O. and G.S. Osho, 2010. An Empiri-
Giesecke, K., 2002. Correlated default with cal Analysis of Corporate Survival and
incomplete information. Working pa- Growth: Evidence from Efficient Work-
per, Humboldt University. ing Capital Management. International
Gill. Amarjit, Biger. Nahum and Mathur. Neil Journal of Scholarly Academic Intellec-
(2010)," The Relationship Between tual Diversity, 12(1): 1-13.
Working Capital Management And
Profitability: Evidence From The Unit- Nwankwo, O., 2000. Dimensions of financial
ed States", Business and Economics management (pp: 451). Enugu: Jones
Journal, Volume 2010, pp:1-9. Communication and Publishers.

Jurnal Sinar Manajemen 22


Rajindra, [Vol 5, No 1, 2018] E-ISSN 2598-398X || P-ISSN 2337- 8743

Sucipto 2003. Penilaian Kinerja Keuangan.


Osotimehin, at.all, 2012. Evaluasi Tantangan Digitized by USU digital library.
dan Prospek Pengembangan Usaha Sugihen, Syafruddin Ginting. 2003. Pengaruh
Mikro dan Kecil di Nigeria. American Struktur Modal Terhadap Produktivi-
Internasional Journal of Contempo- tas Aktiva dan Kinerja Keuangan serta
rary . Nilai Perusahaan Industri Manufaktur
Pandey, J.M., 2006. Financial management Terbuka Di Indonesia, Disertasi Pro-
(pp: 1225). New Dethi: Vikas Publish- gram Pascasarjana Universitas Air-
ing Company Ltd. langga, Surabaya.
Rajan, R. and L. Zingales, 2003. Banks and Thee Kian Wie , 1997. Pengembangan ke-
Markets: The Changing Character of mampuan teknologi industri di Indo-
European Finance, University of Chi- nesia, cetakan 1. Jakarta: Penerbit Uni-
cago Working Paper. versitas Indonesia.
Rehman A (2006), “Working Capital Man- Thies, C. F. and Klock, M. S. 1992 . Determi-
agement and Profitability: Case of Pa- nants of Capital Structure, Review of
kistani Firms (Unpublished Disserta- Financial Economics, 1(2), 40-53.
tion)”, COMSATS Institute of Infor- Vanany, Iwan. 2002, Pilihan Strategi Unggu-
mation Technology (CIIT), Islamabad, lan Perusahaan Industri Manufaktur
Pakistan. Kecil dan Menengah (IMKM) (Studi
Sanda, Ahmadu, Aminu S. Mikaliu, dan Kasus : Beberapa Perusahaan IMKM di
Tukur Garba, 2005, “Corporate Gov- Jawa Timur), Usahawan, No. 07 TH
ernance Mechanism and Firm Finan- XXXI Juli
cial Performance in Nigeria”, African Wajahat Ali and Syed Hammad Ul Hassan.
Economic. 2010. Relationship between profitabil-
Schroeder, 1989. Manajemen Operasi ity and working capital policy of Swe-
Pengambilan Keputusan dalam Fungsi dish companies. Essays.se, Retrieved
Operasi (Terjemahan). Jakarta: Pen- from Swedish University Essays.
erbit Erlangga. Weinraub H J and Visscher S. 1998. “Industry
Schroeder E.D. 1989. Water Quality, Chaeac- Practice Relating to Aggressive Con-
teristics, Modeling, Modification. Ad- servative Working Capital Policies”,
dison – Weley Publishing Company. Journal of Financial and Strategic Deci-
Shleifer, A., Vishny, R., 1992. Liquidation sion, Vol. 11, No. 2, pp. 11-12
values and debt capacity: a market Weny dan Martono. 2001. Pengukuran Kom-
equilibrium approach. Journal of Fi- prehensif atas Strategi Modal Kerja
nance 47, 1343–1366. Melalui Rasio Perdagangan
Siswanto, Sutoyo, dan E. John Aldridge, (Merchandising Ratio). Media Riset
2005, “Good Corporate Governance: Akuntansi, Auditing Dan Informasi Vol-
Tata Kelola Perusahaan Yang Sehat”, ume 1 No. 1 April 2001. Universitas
Jakarta: PT Damar Mulai Pustaka. Si- Trisakti. Pp. 35-72
tus resmi badan usaha obyek Weston, J. Fred, dan Thomas Copeland, 1987.
penelitian. Manajemen Keuangan, Jilid 1, Edisi 8.
Soedewi Soedorowerdi. 2007. Pengaruh Ke- Diterjemahkan oleh A. Jaka Wasana
mampuan Produksi Terhadap Kinerja dan Kir Iranoko, Jakarta: Erlangga.
Keuangan Usaha Kecil Dengan Proses
Jobbing Di Jawa Timur, Majalah
Ekonomi Tahun XVIII. No. 3 Desember
2008.
Smith, C., Warner, J., 1979. On financial con-
tracting: an analysis of bond cove-
nants. Journal of Financial Economics
7, 117–161.
Smart, Scott B., William L. Megginson, dan
Lawrence J. Gitman, 2004, “Corporate
Finance”, Southwestern, Ohio.

Jurnal Sinar Manajemen 23

Anda mungkin juga menyukai