TENTANG
MATERIALITAS, RISIKO AUDIT DAN STRATEGI AUDIT
AWAL
OLEH :
MAHARANI SHILMINA HANUM
19101155110153
A-4
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia-Nya
kepada kita sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Materialitas, Risiko Audit dan Strategi Audit Awal”.
Kami menyadari bahwa dalam membuat makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan makalah ini. Kami berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak lainnya yang membutuhkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 3
BAB II
PEMBAHSAN........................................................................................... 4
A. Konsep Materialitas....................................................................... 4
E. Resiko Audit.................................................................................. 8
BAB III
PENUTUP................................................................................................. 16
A. KESIMPULAN............................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang terkandung dalam laporan keuangan sebagai salah satu pertimbangan dalam
keuangan yang sesuai dengan standar yang berlaku dan juga dapat dipercaya.
melakukan perencanaan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk dapat memahami
penilaian yang dihasilkan tepat guna dan terhindar dari kesalahan-kesalahan yang
1
Konsep-konsep dasar dalam auditing digunakan sebagai dasar
dasar penerapan standar auditing terutama standar pekerjaan lapangan dan standar
pelaporan. Dengan konsep ini, auditor menentukan standar hal-hal yang tergolong
material atau tidak material. Hal ini menjadi sangat penting karena pendapat yang
saja. Maka ruang lingkup pemeriksaan dan penentuan pendapat yang akan
nilai yang termasuk dalam hal yang material ataupun tidak material.
2
B. Rumusan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP MATERIALITAS
standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Oleh karena itu, materialitas
mempunyai pengaruh yang mencakup semua aspek audit dalam audit atas laporan
keuangan. Dalam SA Seksi 319 Risiko Audit dan Materialitas Audit dalam
salah saji informasi akuntansi yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya,
LAPORAN KEUANGAN
jaminan bagi klien atau pemakai laporan keuangan yang lain, bahwa laporan
4
memeriksa setiap transaksi yang terjadi dalam tahun yang diaudit dan tidak dapat
karena itu, dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan
diberikan oleh auditor yaitu konsep materialitas yang menunjukkan seberapa besar
salah sajinya dan konsep risiko audit yang menunjukkan tingkat risiko kegagalan
5
kuantitatif yang berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci
tertentu dalam laporan keuangan dan kualitatif yang berkaitan dengan penyebab
salah saji. Suatu salah saji yang secara kuantitatif tidak material dapat secara
Berikut ini adalah contoh pertimbangan kuantitatif dan kualitatif yang dilakukan
1. Hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan seperti :
c. Syarat yang tercantum dalam perjanjian penarikan kredit dari bank yang
6
b. Tingkat saldo akun, karena auditor memverifikasi saldo akun dalam mencapai
pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanaan audit. Meski demikian
sampai saat ini, tidak terdapat panduan resmi yang diterbitkan oleh Ikatan
Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang
mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material.
individual dalam mengumpulkan bukti audit yang dipakai sebagai dasar untuk
laporan keuangan.
7
diperoleh dengan mengalokasikan materialitas laporan keuangan kea kun secara
kemungkinan terjadinya salah saji dalam akun tertentu dengan biaya yang harus
AUDIT
perbedaan istilah materialitas dan saldo akun material harus tetap diperhatikan.
Semakin rendah tingkat materialitas, semakin besar jumlah bukti yang diperlukan.
Semakin besar atau semakin signifikan suatu saldo akun, semakin banyak jumlah
E. RISIKO AUDIT
Audit, risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari,
keuangan yang mengandung salah saji material. Semakin pasti auditor dalam
8
9
untuk menanggungnya.
keseluruhan atas dasar bukti yang diperoleh dari verivikasi asersi yang berkaitan
dengan saldo akun secara individual atau golongan transaksi. Tujuannya adalah
untuk membatasi risiko audit pada tingkat saldo akun sedemikian rupa sehingga
pada akhir proses audit, risiko audit dalam menyatakan pendapat atas laporan
laporan keuangan yang mengandung salah saji material. Risiko audit, seperti
sebagai keseluruhan. Pada tahap perencanaan auditnya, auditor pertama kali harus
besarnya risiko yang dapat ditanggung oleh auditor dalam menyatakan bahwa
9
laporan keuangan disajikan secara wajar, padahal kenyataannya, laporan
ditentukan untuk setiap akun karena akun tertentu seringkali sangat penting
1. Risiko Bawaan
Risiko bawaan adalah kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi
terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan
2. Risiko Pengendalian
Risiko pengendalian adalah risiko terjadinya salah saji material dalam suatu asersi
yang tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh struktur
3. Risiko Deteksi
Risiko deteksi adalah risiko sebagai akibat auditor tidak dapat mandeteksi salah
10
H. PENGGUNAAN INFORMASI RISIKO AUDIT
Taksiran risiko audit pada tahap perencanaan audit dapat digunakan oleh auditor
untuk menetapkan jumlah bukti audit yang akan diperiksa untuk membuktikan
Kedua risiko yang disebut terdahulu ada, terlepas dari dilakukan atau tidaknya
prosedur audit dan dapat diubah oleh keputusan auditor itu sendiri. Risiko deteksi
pengendalian. Semakin kecil risiko bawaan dan risiko pengendalian yang diyakini
oleh auditor, semakin besar risiko deteksi yang dapat diterima. Sebaliknya,
semakin besar adanya risiko bawaan dan risiko pengendalian yang diyakini oleh
BUKTI AUDIT
11
Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat meterialitas
bukti audit, auditor dapat memilih strategi audit awal dalam perencanaan audit
atas asersi individual atau sekelompok asersi. Strategi audit awal dibagi menjadi
12
pendapat auditor mengenai apakah laporan keuangan disajikan secara wajar dalam
segala aspek material sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Karena ada keterkaitan antara bukti materialitas dan komponen audit, maka
auditor dapat memilih dua alternatif strategi audit, yaitu :
a. Primarily Substantive Approach
13
harus menguji kebenaran anggapannya tersebut. Auditor lebih banyak
melakukan pengujian pengendalian. Tingkat risiko pengendalian yang
direncanakan yang rendah, berarti auditor menganggap bahwa struktur
pengendalian intern klien sangat tidak efektif dan tidak akan mencegah terjadinya
salah saji. Oleh karena itu, auditor kemudian menguji apakah salah saji yang tidak
terdeteksi oleh struktur pengendalian intern klien tersebut, dapat dideteksi oleh
prosedur audit. Oleh karena itu, auditor melakukan pengujian substantive.
Luas pemahaman auditor terhadap struktur pengendalian intern juga
mempengaruhi pemilihan strategi audit. Apabila auditor sangat memahami
struktur pengendalian intern klien, maka auditor dapat memilih strategi audit
primarily substantive approach. Apabila auditor kurang memahami struktur
pengendalian intern klien, maka auditor dapat memilih strategi audit lower
assessed level of control risk approach.
Strategi audit pendahuluan bukanlah merupakan spesifikasi rinci (detail)
prosedur auditing. Strategi audit pendahuluan merupakan suatu judgement
pendahuluan mengenai pendekatan yang akan dipakai dalam melaksanakan audit.
diperoleh.
pengendalian.
14
Tingkat pengujian substantif yang direncanakan untuk mengurangi risiko
Dalam strategi audit ini, auditor mengumpulkan semua atau hampir semua
mendekati maksimum.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
jenis laporan audit yang tepat untuk diterbitkan. Tanggung jawab auditor adalah
tingkat laporan keuangan dan materialitas pada tingkat saldo akun. Sedangkan
Risiko audit juga digolongkan menjadi dua yakni risiko audit keseluruhan dan
risiko audit individual. Dalam hal ini risiko audit terdiri dari tiga unsur (1) risiko
bawaan, yakni kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap suatu
salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan dan prosedur
struktur pengendalian intern yang terkait, (2) risiko pengendalian, yakni risiko
terjadinya salah saji material dalam suatu asersi yang tidak dapat dicegah atau
dideteksi secara tepat waktu oleh struktur pengendalian intern entitas dan (3)
risiko deteksiadalah risiko sebagai akibat auditor tidak dapat mandeteksi salah saji
16
Adanya hubungan antara tingkat materialitas, risiko audit dan bukti
audit, auditor dapat memilih strategi audit awal dalam perencanaan audit atas
DAFTAR PUSTAKA
Boynton, Johnson, & Kell. (2002). Moderen Auditing, Edisi 7, Jilid 1, Jakarta:
Erlangga
I Gusti Agung Rai. (2008). Audit Kinerja pada Sektor Publik: Konsep, Praktik,
17
18