Anda di halaman 1dari 3

PENGEMBANGAN SISTEM SENDIRI ATAU KOMPUTASI PENGGUNA AKHIR

UNTUK MENERAPKAN KONSEP KANTOR MAYA


DALAM SEBUAH PERGURUAN TINGGI

Rozita*
Program Studi Manajemen,STIE Tuah Negeri, Dumai, Indonesia
*E-mail: 1rozi.281101@gmail.com, 2rzt.rozita28@gmail.com

Pada saat sebuah sistem informasi dikembangkan pertama kalinya oleh para spesialis
informasi, para pengguna tidak diizinkan untuk melakukan hal lain kecuali penyebutan
kebutuhan akan informasi mereka. Pada saat tuntutan pengguna dalam mendapatkan
dukungan komputer yang lebih besar sedang mengalami lonjakan, para spesialis tidak mampu
untuk bisa mengikuti segalanya. Akhirnya berakibat pada pengguna yang mengembangkan
sistem sendiri. Fenomena ini disebutlah dengan komputasi pengguna akhir.

Pengguna yang lainnya kebanyakan mampu melakukan sendiri pengembangan dari


pekerjaannya dan mampu mengandalkan spesialis hanya untuk sebuah jasa konsultasi. Dalam
sebuah perusahaan yang para penggunanya mampu ikut dalam berpartisipasi komputasi
pengguna akhir nantinya akan menikmati keunggulan atas perusahaan yang penggunanya
tidak mampu melakukan hal yang sama.

Pengetahuan semacam ini memperlihatkan bahan yang dapat dipelajari dan beberapa
keahlian yang meliputi kemampuan dalam bidang ilmiah, yang akan ditingkatkan oleh para
pendidik dan pengetahuan. Ada beberapa aplikasi otomatisasi kantor yang awalnya dirancang
untuk digunakan oleh para pegawai sekretariat dan beberapa juru tulis, namun aplikasi itu
dengan cepat menyebar ketingkat manajerial dan professional. Aplikasi ini dimungkinkan
untuk sebuah konsep yang disebut dengan kantor maya yang mana para pekerja tidak harus
secara fisik bertempatkan dialokasi kantor agar dapat melaksanakan seluruh pekerjaannya.
Gerakan kantor maya ini dilatarbelakangi oleh adanya telecommuting dan hoteling yang
menjadi begitu popular sehingga memperluas konsep dari organisasi maya. Pengembangan
dari sistem ini merupakan sebuah aktivitas yang sering berevolusi.

Dapat dilihat dalam perkembangan minat dari pihak pengguna untuk mengembangkan
aplikasi komputernya sendiri suatu pendekatan yang disebut komputasi pengguna akhir.
Penggunaan dalam artian persamaan kata dari pengguna yang menggunakan produk akhir dari
suatu sistem berbasis komputer. Komputer pengguna akhir artinya pengembangan dari
seluruh atau bahkan sebagian sistem informasi oleh pengguna komputer pengguna akhir
timbul disebabkan oleh 4 pengaruh utama yakni; adanya dampak dari pendidikan komputer
baik yang berada di sekolah negeri dan swasta, perguruan tinggi bahkan perusahaan industri
mulai terlihat jajaran manajemen yang meneruskan penggunaan sistem informasi dan
teknologi nya.

Lalu adanya antrian dalam pelayanan informasi yang selalu memiliki pekerjaan
daripada yang dapat mereka tangani. Situasi ini menjadi suatu hal yang penting ketika para
pengguna mulai mengajukan sebuah tuntutan untuk mendapatkan dukungan tambahan sistem
kepada layanan informasi yang tidak dapat memberikan respon tepat dalam memenuhi
tuntunan pengguna dan antrian akan mulai menumpuk dengan pekerjaan yang menunggu
untuk dikerjakan oleh komputer.

Selanjutnya murahnya peranti keras selama periode yang sama pasar di banjiri oleh
komputer mikro dengan harga murah sehingga pengguna dapat dengan mudah memperoleh
sendiri peranti kerasnya, pengaruh yang terakhir yaitu peranti lunak yang siap digunakan baik
perusahaan peranti keras maupun peranti lunak membuat peranti lunak yang akan
mengerjakan tugas-tugas akuntansi dasar sekaligus memberikan informasi bagi pengambilan
keputusan.

Pengguna tidak boleh bertanggung jawab penuh atas pengembangan sistem namun
mereka tetap harus menanggung sebagian tanggung jawab tersebut dalam banyak kasus.
Pengguna akan bekerja sama dengan para spesialis informasi dalam mengembangkan sistem
oleh karena hal ini dapat lebih diartikan bahwa spesialis informasi akan lebih banyak
memainkan peranan konsultasi daripada yang sebelumnya pernah mereka lakukan

Agar pembahasan dari materi tidak meluas, maka penulis hanya memberikan contoh
yang sesuai dengan judul artikel yaitu “pengembangan sistem sendiri atau komputasi
pengguna akhir untuk menerapkan konsep kantor maya dala sebuah perguruan tinggi” dimana
nantinya kita akan menerapkan suatu konsep yaitu kantor maya yang akan beroperasi dalam
sebuah perguruan tinggi. Seperti yang kita ketahui bahwa dengan adanya konsep kantor maya
ini diharapkan mampu mengurangi beberapa biaya yang dianggap beban yang terlalu tinggi.

Berikut ini contoh studi kasus yang mana secara umum Office Automation dapat
didefinisikan sebagai otomatisasi proses bisnis yang awalnya dilakukan secara manual
menjadi otomatis sehingga dokumen yang digunakan dalam proses bisnis tidak lagi dalam
bentuk hardcopy, melainkan dalam elektronik. Ditanya apakah biaya-biaya dalam perguruan
tinggi pada kenyataannya akan dapat dikurangi apabila perguruan tinggi tersebut menerapkan
lebih banyak lagi konsep kantor maya.

Dapat dimisalkan jumlah mahasiswa 100 orang , jumlah Komputer yang disediakan
sebanyak 30 unit , jumlah Netbook yang diberikan sebanyak 100 unit, pemasukan diambil
dari biaya SPP mahasiswa, sistem anggaran dihitung dalan kurun waktu pertama, untuk tahun
pertama Pemasukan Biaya yaitu 1 Mahasiswa = Rp15.000.000,- / 1 semester. Maka, 100 X
Rp15.000.000,- = Rp1.500.000.000

Konsep dari Kantor Maya tersebut mengarahkan bagaimana agar mahasiswa dapat
menggunakan fasilitas untuk dapat menunjang kegiatan belajar, memanfaatkan akses internet
yang disediakan oleh Perguruan Tinggi, tanpa harus menunggu jadwal kuliah di lab.
Jadi, keuntungan ekonomis yang didapat setelah perguruan tinggi menerapkan Konsep
Kantor Maya, adalah Biaya Fasilitas PRA penerapan Konsep Kantor Maya, Biaya Fasilitas
PASCA penerapan Konsep Kantor Maya

REFERENSI

 McLoad. Jr, Raymod., Schell, George P. Sistem Informasi Manajemen. Salemba


Empat. 2009

PROFIL SINGKAT

Nama rozita, NIM 1961201030 lahir pada bulan november tanggal 28 tahun 2001.
Saat ini berstatus sebagai mahasiswa STIE Tuah Negeri jurusan manajemen semester 3.

Anda mungkin juga menyukai