BIAYA STANDAR
Nama kelompok:
Badriatul Wahidah
Febri Nur Fitriani
Kherul Rohman
M. Rasyid Ridho
Nurul Femila Sari
Rizka Maulita
Saleh Rifai
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumwarahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbil’alamin, Segala puji bagi Allah yang telah memberikan
kemudahan dalam menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Biaya Standar”
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang “Biaya Standar”
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun
oleh penulis dengan berbagai rintangan baik itu yang datang dari diri penyusun maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Allah
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing dan
teman-teman yang telah memberi kontribusi baik secara langsung mupun tidak langsung.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis
pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah yang lebih baik. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Rumusan Masalah 1
1.3.Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Biaya Standar 3
2.2.Manfaat Biaya Standar 3
2.3.Kelemahan Biaya Standar 3
2.4.Tujuan Penetapan Sistem Akuntansi Biaya Standar 4
2.5.Tipe-tipe Biaya Standar 4
2.6.Penentuan Harga Pokok Standar
2.6.1. Penentuan Biaya Bahan Baku Standar 5
2.6.2. Penentuan Biaya Tenaga Kerja 6
2.6.3. Penentuan Biaya Overhead Pabrik 7
2.7.Analisa Variance/ Selisih
2.7.1. Selisih Biaya Bahan Baku 12
2.7.2. Selisih Biaya Tenaga Kerja 12
2.7.3. Selisih Biaya Overhead Pabrik
2.7.3.1.Metode 1 Selisih 12
2.7.3.2.Metode 2 Selisih 13
2.7.3.3.Metode 3 Selisih 13
2.7.3.4.Metode 4 Selisih 13
2.8.Jurnal Biaya Standar
2.8.1. Metode Single Plan 18
2.8.2. Metode Partial Plan 20
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan 23
3.2. Saran 23
Daftar Pustaka 24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pencatatan perhitungan kekayaan mulai dibutuhkan sejak manusia mengenali arti
nilai suatu barang dan alat tukar, semenjak mengenal nilai arti suatu barang, manusia
melakukan tukar-menukar barang dengan memperhatikan nilai barang dan memerlukan
pencatatan perhitungan harta kekayaan (Akuntansi), pencatatan terus berkembang dari
waktu ke waktu sampai dengan kemajuan peradaban manusia. Pencatatan yang lebih
lengkap sejalan dengan perkembangan dunia usaha muncul dikota Venesia, Italia. Seorang
biarawan pakar Matematika yang bernama Lucas Paciolo pada tahun 1494.
Sisitem akuntansi yang dikemukakan Lucas Paciolo yang berkembang dan mendasari
system akuntansi yang adipakai dalam dunia usaha sekarang ini.
Akuntansi Biaya Adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian
biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu serta
penafsiran terhadapnya.
Biaya Dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam
satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam arti sempit biaya merupakan bagian daripada harga pokok yang
dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan.
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. apa pengertian dari biaya standar ?
1.2.2. apa saja Manfaat dari Biaya Standar?
1.2.3. apa saja Kelemahan Biaya Standar?
1.2.4. apa saja Tujuan Penetapan Sistem Akuntansi Biaya Standar?
1.2.5. apa saja Tipe-tipe Biaya Standar?
1.2.6. bagaimana Penentuan Harga Pokok Standar?
1.2.7. apa saja Analisa Variance/ Selisih?
1.2.8. apa saja Jurnal Biaya Standar?
1.3.Tujuan penulisan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian dari biaya standar
1.3.2. Untuk mengetahui Manfaat dari Biaya Standar
1.3.3. Untuk mengetahui Kelemahan Biaya Standar
1.3.4. Untuk mengetahui Tujuan Penetapan Sistem Akuntansi Biaya Standar
1.3.5. Untuk mengetahui Tipe-tipe Biaya Standar
1.3.6. Untuk mengetahui Penentuan Harga Pokok Standar
1.3.7. Untuk mengetahui Analisa Variance/ Selisih
1.3.8. Untuk mengetahui Jurnal Biaya Standar
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN BIAYA STANDAR
Pengertian biaya standar menurut Mulyadi (2009 ; 387) : Biaya Standar adalah biaya
yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan
untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah
asumsi bahwa kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.
Biaya standar adalah biaya produksi suatu unit atau sekelompok produk selama
periode tertentu yang ditentukan di muka. Biaya standar merupakan biaya yang
direncanakan untuk suatu produk pada kondisi operasi tertentu. Suatu biaya standar
mempunyai dua komponen, yaitu standar fisik dan standar harga. Standar fisik adalah
kuantitas standar masukan per unit keluaran. Standar harga adalah harga perkiraan per
unit masukan. Biaya produksi standar yang dibuat meliputi biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
2.2. MANFAAT BIAYA STANDAR
System biaya standar bermanfaat untuk melakukan perencanaan, pengendalian operasi,
dan memberikan wawasan kepada manajemen dalam membuat keputusan. Biaya standar
dapat digunakan untuk hal-hal berikut ini.
1. Menyederhanakan prosedur penentuan biaya produk
2. Memudahkan pembuatan anggaran
3. Mengendalikan biaya
4. Menentukan harga jual
2.3. KELEMAHAN BIAYA STANDAR
Menurut Mulyadi (2009 : 389), bahwa tingkat keketatan atau kelonggaran standar tidak
dapat dihitung dengan tepat. Meskipun telah ditetapkan dengan jelas jenis standar apa
yang dibutuhkan oleh perusahaan, tetapi tidak ada jaminan bahwa standar telah
ditetapkan dalam perusahaan secara keseluruhan dengan keketatan atau kelonggaran
yang relatif sama.
Seringkali standar cenderung untuk menjadi kaku atau tidak fleksibel, meskipun
dalam jangka waktu pendek. Keadaan produksi selalu mengalami perubahan, sedangkan
perbaikan standar jarang sekali dilakukan. Perubahan standar menimbulkan masalah
persediaan. Jika standar sering diperbaiki, hal ini menyebabkan kurang efektifnya standar
tersebut sebagai alat pengukur pelaksana. Tetapi jika tidak diadakan perbaikan standar,
padahal telah terjadi perubahan yang berarti dalam produksi, maka akan terjadi
pengukuran pelaksanaan yang tidak tepat dan tidak realistis.
2.4. TUJUAN PENETAPAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA STANDAR
1. Pengendalian biaya (cost control)
2. Penentuan harga pokok produksi (product costing)
Biaya standar bersama-sama analisis varian sangat bermanfaat karena beberapa alasan:
1. Menyediakan informasi kepada manajemen mengenai kendali suatu sistem
2. Sebagai dasar/basis suatu sistem evaluasi kinerja
3. Meyediakan informasi mengenai opportunity cost berkenaan dengan produksi suatu
produk
4. Penentuan harga produk
2.5. TIPE-TIPE BIAYA STANDARD :
1. Berdasarkan faktor tingkat harga, terdiri dari :
a. STANDARD IDEAL : tingkat harga yang didasarkan pada anggapan tingkat harga
bahan baku, tenaga kerja, BOP yang paling rendah atau menguntungkan.
b. STANDARD NORMAL : tingkat harga yang didasarkan pada anggapan tingkat harga
normal atau tingkat harga rata-rata yang diharapkan terjadi di dalam siklus bisnis.
c. STANDARD CURRENT : tingkat harga yang diharapkan akan terjadi di dalam periode
akuntansi pemakai standard.
d. STANDARD DASAR : tingkat harga yang diharapkan didasarkan pada anggaran tingkat
harga yang diharapkan terjadi pada tahun pertama pemakaian standard.
2. Berdasarkan faktor tingkat prestasi, terdiri dari :
1. Standard Teoritis / Standard Ideal : Merupakan standar yang ideal yang dalam
pelaksanaanya sulit untuk dapat dicapai. Asumsi yang mendasari standar teoritis ini
adalah bahwa standar merupakan tingkat yang paling efisien yang dapat dicapai oleh para
pelaksanaan. Kebaikan standar ini dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif
lama.
2. Rata-rata biaya waktu yang lalu : Rata-rata biaya yang berlaku memandang biaya-biaya yang
tidak efisien, yang seharusnya tidak boleh dimasukkan sebagai unsur biaya standar. Tetapi jenis
ini berguna pada saat permulaan perusahaan menerapkan sistem biaya standar.
3. Standar lama : Didasarkan atas taksiran biaya di masa yang akan datang di bawah asumsi
keadaan ekonomi dan kegiatan yang norma, standar ini berguna agi manajemen dalam
perencanaan jangka panjang dan dalam pengambilan keputusan yang bersifat jangka panjang
4. Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai (attainable high Performance) : standar jenis ini
banyak digunakan dan merupakan criteria yang paling baik untuk menilai pelaksanaan. Standar
ini didasarkan pada tingkat pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai dengan memperhitungkan
ketidakefisienan kegiatan yang tidak dapat dihindari terjadinya.
3. Didasarkan pada tingkat pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai dengan
memperhitungkan ketidakefisienan kegiatan yang tidak dapat dihindari terjadinya.
Berdasarkan faktor tingkat produksi, terdiri dari :
1. Standard Kapasitas Teoritis
2. Standard Kapasitas Praktis
3. Standard Kapasitas Normal
4. Standard Kapasitas Sesungguhnya yang diharapkan.
2.6. PENENTUAN HARGA POKOK STANDARD
STANDARD COST dapat digunakan pada :
1. Job Order Costing
2. Process Costing
2.6.1. STANDAR BIAYA BAHAN, terdiri dari :
a. Standar Harga : harga persatuan input fisik tersebut
b. Standar Kwantitas / Fisik : input fisik yang diperlukan
Penentuan kuantitas standar bahan baku dilakukan dengan cara :
a. Penyilidikan teknis, menyangkut penetapan spesifikasi, baik bentuk, ukuran,
warna, karakteristik pengolahan maupun kualitasnya.
Penentuan
biaya overhead pabrik standar : dilakukan dengan cara menggunakan tarif overhead
standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada
kapasitas normal dengan kapasitas normal ( untuk jelasnya lihat materi sebelumnya ).
Untuk pengendalian biaya overhead pabrik diperlukan flexible budget, yaitu budget
biaya untuk beberapa kisaran (range) kapasitas
CONTOH :
Berikut ini standar per unit produk yang dihasilkan oleh CV. Anwar untuk periode
tertentu yaitu:
Bahan langsung 4 kg @ Rp. 5.000,- = Rp. 20.000,- / unit output
T.K. langsung 2 jam @ Rp. 8.000,- = Rp. 16.000,- / unit output
Informasi tambahan yang diperoleh mengenai hal-hal yang sesungguhnya terjadi
yaitu :
- Unit barang yang diproduksi 10.000 unit
- Biaya bahan baku Rp. 270.000,-
- Bahan baku yang dibeli dan digunakan 50.000 kg
- Harga bahan baku / kg Rp. 5.000,-
- Biaya tenaga kerja langsung Rp. 171.600,-
- Jam Kerja sesungguhnya 22.000 jam
- Biaya tenaga kerja per jam Rp. 7.800,-
- Bahan baku yang dibeli sesungguhnya 55.000 kg
Diminta :
Hitunglah : 1. Selisih biaya bahan baku
2. Selisih biaya tenaga kerja
3. Jurnal
a. Untuk mencatat pembelian bahan baku
b. Mencatat penggunaan bahan baku
c. Mencatat upah gaji
JAWAB :
1.A.Selisih harga = (Rp. 5.400,- -Rp. 5.000,-) x 50.000 kg
= Rp.20.000.000,- (TM/UF).
B.Selisih Kwantitas
= {50.000 kg – (10.000 x 4 kg} x Rp. 5.000,-
2. Selisih Tenaga Kerja :
A. Selisih Tarif = (Rp. 7.8000,- - Rp. 8.000,-) x 22.000 jam
= Rp.4.400.000,- (M/F).
B. Selisih Efisiensi
= (22.000 Jam – 20.000 Jam) x Rp. 8.000,-
= Rp.16.000.000,- (TM).
3. Jurnal :
a. Mencatat pembelian bahan baku
Bahan Baku Rp.275.000.000,-
Selisih Harga Rp 32.000.000,- (dari yang dibeli)
Hitung Dagang Rp.297.000.000,-
b. Mencatat penggunan bahan baku
B.D.P Rp.200.000.000,-
Selisih Efisiensi Rp. 16.000.000,-
Bahan Baku Rp.250.000.000,-
c. Mencatat upah dan gaji
B.D.P Rp.160.000.000,-
Selisih efisiensi tenaga kerja Rp. 16.000.000,-
Selisih tarif tenaga kerja Rp. 4.400.000,-
Hitung upah / gaji Rp.171.600.000,-
Buku Besar
B
AHAN BAKU
Kwantitas pembelian ssg X Harga STD/Unit Kwantitas pengguna ssg X Harga
STD/ unit
Rp. 275.000.000,- Rp. 250.000.000,-
B.D.P
Kwantitas STD yg dipakai X Harga STD/Unit
Rp. 200.000.000,-
Rp. 160.000.000,-
Selisih harga bahan baku
Kwantitas pembelian ssg X Harga/Unit
Rp. 22.000.000,-
Selisih efisiensi bahan baku
Selisih kwantitas yang dipakai X Harga STD/
Unit Rp. 50.000.000,-
Selisih efisiensi tenaga kerja
Selisih jam kerja X tarif STD/Unit
Rp. 16.000.000,-
Selisih tarif tenaga kerja
Jam kerja ssg X selisih per unit
Rp. 4.400.000,-
2.7. ANALISA VARIANCE / SELISIH
Pada standar cost (harga pokok standard) variance (selisih) dihitung untuk tiap elemen
biaya yaitu :
a. Selisih bahan
b. Selisih tenaga kerja
c. Selisih BOP
Dengan cara membandingkan antara standard dengan sesungguhnya.
SELISIH pada umumnya terdapat 2 jenis :
1. Selisih menguntung (favorable)
Standard > sesungguhnya
2. Selisih tidak menguntungkan (unfavorable)
Standard < sesungguhnya
(PROSEDUR PENCATATAN SELISIH)
REKENING SELISIH
DEBIT
KREDIT
Unfavorable Favorable
(tidak menguntungka) (menguntungkan)
2.7.1. SELISIH BIAYA BAHAN BAKU
Selisih volume
Jam tenaga kerja pada kapasitas normal 5.200 jam
Jam tenaga kerja standar 5.000 jam
Selisih volume 200 jam
Tarif biaya overhead pabrik tetap Rp300 per jam x
Selisih kapasitas
Kapasitas normal 5.200 jam
Kapasitas sesungguhnya 5.100 jam
Kapasitas yang tidak terpakai 100 jam
Tarif biaya overhead pabrik tetap Rp300 per jam x
Selisih efisiensi
Jam standar 5.000 jam
Jam sesungguhnya 5.100 jam
Selisih efisiensi 100 jam
Tarif biaya overhead pabrik Rp700 per jam x
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan biaya yang
seharusnya untuk membuat satu satuan produk atau untuk mmbiayai kegiatan
tertentu, dibawah kondisi asumsi ekonomi, efisiensi dan faktor lain tertentu. Sistem
biaya standar dirancang untuk pengendalian biaya. Sistem ini hanya cocok digunakan
dalam pusat pertanggung jawaban yang sebagian besar biayanya berupa engineered
expanse.
Sistem akuntansi biaya standar dibagi menjadi dua: metode gada dan metode
tunggal. Dalam metode ganda, rekening Barang Dalam Proses dicatat dua macam yaitu
biaya sesungguhnya dan biaya standar. Dalam metode ganda, selisih biaya
sesungguhnya dan biaya standar baru dapat ditentukan pada akhir akuntansi, karena
dalam metode ini selisih dihitung berdasarkan keluaran. Dalam metode tunggal,
rekening Barang Dalam Proses dicatat pada satu macam biaya, yaitu biaya standar.
Dalam metode ini selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar ditentukan sepanjang
periode akuntansi pada saat selisih tersebut terjadi.
3.2. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk
perbaikan ke depannya.