Anda di halaman 1dari 16

TUGAS AKUTANSI BIAYA

SISTEM BIAYA STANDAR


Dosen pengampu: Dr. Ernawaty Usman, SE., M.Si., Ak.

kelompok 7 :

Natasya Ayunda Dwi Putri C30122192

Muhammad Baihaqy Syam C30122193

Muhammad Zaidan C30122194

Asrul Hidayatul C30122195

Gabriela Citra Bunga'allo C30122196

Moh. Alfaird C30122197

Nurhanny Hasanah C30122199

JURUSAN AKUTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi muhammad SAW yang
kita nanti nantikan syafa’atnya di akhir nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “TENTANG BIAYA OVERHEAD
PABRIK”

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman teman maupun dosen. Demi
tercapainya makalah sempurna.

Senin, 29 mei2023

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................................4
1.3 TUJUAN MASALAH.....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
2.1 PENGERTIAN SISTEM BIAYA STANDAR...............................................................6
2.2 MANFAAT SISTEM BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA.......6
2.3 KELEMAHAN BIAYA STANDAR..............................................................................7
2.4 PROSEDUR PENENTUAN BIAYA STANDAR..........................................................8
2.5 PERHITUNGAN SELISIH BIAYA STANDAR.........................................................10
2.6 JURNAL PENCATATAN............................................................................................11
2.7 PERLAKUAN SELISIH DAN PENYAJIAN SELISIH DALAM LAPORAN
KEUANAGAN..........................................................................................................................13
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................15
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Dalam akuntansi biaya proses akuntansi ditunjukkan untuk


mengumpulkan,menggolongkan dan menyajikan data biaya yang telah terjadi di masa yang
lalu(biaya historis).Dalam pembahasan akuntansi biaya kali ini yang akan dibahas ialah
tujuan pokoknya untuk pengendalian biaya.Pengendalian biaya memerlukan patokan atau
standar sebagai dasar yang dipakai sebagai tolak ukur pengendalian.Biaya yang dipakai
sebagai tolak ukur pengendalian ini disebut dengan biaya standar.

Dalam akuntansi biaya untuk tujuan pengendalian biaya ini,proses akuntansi disamping
digunakan untuk mengumpulkan data biaya yang terjadi di masa yang lalu juga digunakan
untuk mengumpulkan biaya standar,guna perhitungan selisih diantara keduanya. Informasi
tentang perbedaan antara biaya standar dan biaya aktual disajikan kepada manajemen sebagai
dasar untuk menentukan penyebab perbedaan tersebut. Informasi mengenai penyebab
terjadinya selisih ini dapat dipakai untuk menilai prestasi manajer yang bertanggungjawab
atas terjadinya selisih tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:

1. Pengertian sistem biaya standar.


2. Manfaat system biaya standar dalam pengendalian biaya.
3. Kelemahan biaya standar.
4. Prosedur penentuan biaya standar.
5. Perhitungan selisih biaya standar.
6. Jurnal pencatatan.
7. Perlakuan selisih dan penyajian selisih dalam laporan keuanagan.

1.3 TUJUAN MASALAH

Berikut tujuan dari makalah ini adalah:

1. Mengetahui pengertian sistem biaya standar.


2. Mengetahui manfaat system biaya standar dalam pengendalian biaya.
3. Mengetahui kelemahan biaya standar.
4. Mengetahui prosedur penentuan biaya standar.
5. Mengetahui perhitungan selisih biaya standar.
6. Mengetahui jurnal pencatatan.
7. Mengetahui perlakuan selisih dan penyajian selisih dalam laporan keuangan.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN SISTEM BIAYA STANDAR.

Sistem biaya standar adalah suatu metode pengendalian biaya yang digunakan oleh
perusahaan untuk memperkirakan biaya produksi dan membandingkannya dengan biaya
aktual yang terjadi. Dalam sistem ini, standar biaya ditetapkan untuk setiap elemen biaya
yang terkait dengan produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik.

Standar biaya adalah perkiraan biaya yang diharapkan untuk menghasilkan satu unit
produk atau layanan. Standar biaya ini dapat didasarkan pada pengalaman masa lalu, analisis
teknis, informasi pasar, atau hasil studi dan pengukuran yang dilakukan perusahaan.

Dengan menggunakan sistem biaya standar, perusahaan dapat memantau kinerja biaya
produksi mereka, mengidentifikasi penyimpangan, dan mengambil tindakan korektif yang
diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan mengendalikan biaya. Sistem ini juga
membantu perusahaan dalam perencanaan anggaran, penentuan harga jual yang tepat, dan
evaluasi kinerja keuangan.

2.2 MANFAAT SISTEM BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA

Dengan menggunakan sistem biaya standar, perusahaan dapat memantau kinerja biaya
produksi mereka, mengidentifikasi penyimpangan, dan mengambil tindakan korektif yang
diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan mengendalikan biaya. Sistem ini juga
membantu perusahaan dalam perencanaan anggaran, penentuan harga jual yang tepat, dan
evaluasi kinerja keuangan.

Sistem biaya standar memiliki beberapa manfaat dalam pengendalian biaya perusahaan,
antara lain:

1. Membandingkan biaya aktual dengan standar: Dengan menggunakan sistem biaya


standar, perusahaan dapat membandingkan biaya aktual yang terjadi dengan standar
biaya yang ditetapkan. Perbedaan antara biaya aktual dan biaya standar, yang dikenal
sebagai varians biaya, memberikan petunjuk tentang penyimpangan biaya.
Perusahaan dapat mengidentifikasi area-area di mana biaya aktual melebihi atau di
bawah standar yang ditetapkan. Hal ini memungkinkan manajemen untuk
mengidentifikasi masalah biaya dan mengambil langkah-langkah korektif yang
diperlukan.
2. Identifikasi penyebab varians biaya: Sistem biaya standar memungkinkan perusahaan
untuk melakukan analisis varians biaya guna menentukan penyebab perbedaan antara
biaya aktual dan biaya standar. Varians biaya dapat disebabkan oleh faktor-faktor
seperti fluktuasi harga bahan baku, efisiensi tenaga kerja, perubahan dalam tingkat
overhead pabrik, atau faktor lainnya. Dengan mengetahui penyebab varians biaya,
perusahaan dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengendalikan biaya, seperti
negosiasi harga dengan pemasok, perbaikan proses produksi, atau pengaturan ulang
alokasi sumber daya.
3. Pemantauan kinerja biaya: Sistem biaya standar membantu perusahaan dalam
memantau kinerja biaya mereka. Dengan membandingkan biaya aktual dengan
standar biaya, perusahaan dapat menilai sejauh mana mereka mencapai target biaya
yang ditetapkan. Hal ini memungkinkan manajemen untuk mengevaluasi kinerja
biaya, mengidentifikasi perbedaan yang signifikan, dan mengambil tindakan yang
diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan mengendalikan biaya.
4. Perencanaan dan pengendalian anggaran: Sistem biaya standar membantu perusahaan
dalam perencanaan anggaran dan pengendalian biaya. Dengan menetapkan standar
biaya, perusahaan dapat melakukan estimasi biaya produksi sebelum produksi
sebenarnya dimulai. Standar biaya juga dapat digunakan sebagai dasar untuk
penetapan harga jual yang tepat. Selain itu, dengan memonitor varians biaya,
perusahaan dapat mengendalikan penggunaan anggaran dan mengambil langkah-
langkah korektif jika ada penyimpangan signifikan dari anggaran yang ditetapkan.
5. Peningkatan efisiensi: Sistem biaya standar mendorong perusahaan untuk mencapai
efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Dengan menetapkan standar kuantitas yang
optimal untuk bahan baku, tenaga kerja, dan faktor produksi lainnya, perusahaan
diberi target untuk mencapai penggunaan yang efisien. Dengan memantau varians
biaya, perusahaan dapat mengidentifikasi area-area di mana efisiensi dapat
ditingkatkan dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang sesuai.

Secara keseluruhan, sistem biaya standar membantu perusahaan dalam pengendalian


biaya, identifikasi penyimpangan, perencanaan anggaran, pemantauan kinerja, dan
peningkatan efisiensi. Dengan menggunakan sistem ini, perusahaan dapat mengoptimalkan
penggunaan sumber daya, meningkatkan efisiensi operasional, dan mencapai tujuan
keuangan yang ditetapkan.

2.3 KELEMAHAN BIAYA STANDAR

Meskipun sistem biaya standar memiliki manfaat yang signifikan dalam pengendalian
biaya, ada beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan:

1. Pengabaian terhadap perubahan aktual: Sistem biaya standar didasarkan pada


perkiraan biaya yang ditetapkan sebelumnya. Namun, dalam lingkungan bisnis yang
dinamis, biaya aktual dapat mengalami fluktuasi karena perubahan harga bahan baku,
tenaga kerja, atau faktor lainnya. Sistem biaya standar cenderung tidak responsif
terhadap perubahan tersebut, sehingga dapat menyebabkan perbedaan signifikan
antara biaya aktual dan biaya standar. Hal ini dapat mengurangi relevansi dan akurasi
informasi biaya yang diperoleh dari sistem ini.
2. Ketidakpastian dalam estimasi: Standar biaya dalam sistem biaya standar didasarkan
pada estimasi dan asumsi tertentu. Estimasi ini dapat mengandung kesalahan atau
ketidakpastian, terutama jika data historis yang digunakan sebagai dasar tidak relevan
atau jika kondisi pasar berubah secara signifikan. Ketidakpastian ini dapat
mengakibatkan ketidaktepatan dalam penetapan standar biaya, yang pada gilirannya
mempengaruhi hasil perbandingan dengan biaya aktual.
3. Fokus pada aspek kuantitatif: Sistem biaya standar cenderung berfokus pada aspek
kuantitatif biaya, seperti biaya bahan baku dan tenaga kerja. Sementara itu, aspek
kualitatif, seperti kualitas produk, kepuasan pelanggan, dan inovasi, sering kali tidak
menjadi perhatian utama dalam sistem ini. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya
perhatian terhadap faktor-faktor non-finansial yang penting dalam pengambilan
keputusan bisnis.
4. Tidak mempertimbangkan variasi produk: Sistem biaya standar cenderung bekerja
dengan baik untuk produk standar atau produk dengan spesifikasi yang serupa.
Namun, jika perusahaan menghasilkan berbagai jenis produk dengan variasi yang
signifikan, sistem biaya standar mungkin tidak mampu memperhitungkan perbedaan
dalam biaya produksi antara produk-produk tersebut secara akurat. Hal ini dapat
menyebabkan kesalahan dalam analisis biaya dan pengambilan keputusan yang tidak
tepat.
5. Biaya implementasi dan pemeliharaan: Pendirian dan pemeliharaan sistem biaya
standar membutuhkan waktu, sumber daya, dan biaya yang signifikan. Perusahaan
perlu melibatkan tenaga kerja yang terampil dan meluangkan waktu untuk
memperbarui dan mengelola standar biaya secara teratur. Biaya ini mungkin tidak
terjangkau bagi perusahaan kecil atau bisnis dengan lingkungan operasional yang
berubah-ubah.

Penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan kelemahan-kelemahan ini ketika


mengimplementasikan sistem biaya standar dan untuk melengkapi pendekatan ini dengan
metode pengendalian biaya lainnya yang relevan dengan situasi dan kebutuhan bisnis
mereka.

2.4 PROSEDUR PENENTUAN BIAYA STANDAR.

Prosedur penentuan biaya standar melibatkan beberapa langkah penting yang perlu
diikuti. Berikut adalah prosedur umum yang dapat digunakan dalam penentuan biaya standar:

1. Identifikasi elemen biaya: Langkah pertama adalah mengidentifikasi elemen-elemen


biaya yang relevan dalam proses produksi atau penyediaan layanan. Ini dapat
mencakup bahan baku, tenaga kerja langsung, overhead pabrik, atau elemen biaya
lain yang spesifik untuk jenis bisnis yang dilakukan.
2. Analisis historis: Dalam langkah ini, perusahaan menganalisis data historis dan
informasi yang tersedia untuk memahami pola biaya masa lalu. Data ini dapat
mencakup biaya pembelian bahan baku, jam kerja yang diperlukan, biaya overhead
pabrik, dan informasi lainnya yang relevan. Analisis ini membantu dalam
mengidentifikasi tren biaya, fluktuasi harga, atau perubahan dalam penggunaan
sumber daya.
3. Penentuan metode perhitungan: Setelah elemen biaya dan data historis teridentifikasi,
perusahaan perlu menentukan metode yang akan digunakan untuk menghitung biaya
standar. Misalnya, biaya bahan baku dapat dihitung berdasarkan harga rata-rata
historis atau harga yang diharapkan di pasar saat ini. Biaya tenaga kerja langsung
dapat dihitung berdasarkan tarif upah yang berlaku dan jumlah jam kerja yang
diharapkan. Metode perhitungan dapat bervariasi tergantung pada sifat bisnis dan
karakteristik biaya yang ditentukan.
4. Penetapan standar biaya: Setelah metode perhitungan ditentukan, perusahaan
menetapkan standar biaya untuk setiap elemen biaya yang relevan. Standar biaya
dapat ditetapkan berdasarkan perhitungan matematis atau dengan mempertimbangkan
faktor-faktor seperti harga pasar, tujuan efisiensi, dan evaluasi kinerja masa lalu.
Standar biaya harus realistis, dapat dicapai, dan memperhitungkan kondisi eksternal
yang dapat mempengaruhi biaya.
5. Penetapan standar kuantitas: Selain standar biaya, perusahaan juga menetapkan
standar kuantitas untuk elemen-elemen biaya. Misalnya, standar kuantitas bahan baku
dapat ditetapkan berdasarkan pengalaman masa lalu atau penilaian teknis tentang
penggunaan optimal bahan baku dalam proses produksi. Standar kuantitas ini
membantu dalam mengendalikan penggunaan sumber daya dan memastikan efisiensi.

6. Pemantauan dan penyesuaian: Setelah standar biaya ditetapkan, perusahaan


memantau biaya aktual yang terjadi selama produksi atau penyediaan layanan.
Pemantauan ini dapat dilakukan melalui pencatatan biaya aktual dan pembandingan
dengan biaya standar yang ditetapkan. Jika terdapat perbedaan yang signifikan antara
biaya aktual dan biaya standar, perusahaan dapat melakukan analisis varians biaya
untuk mengidentifikasi penyebab perbedaan dan mengambil tindakan perbaikan yang
diperlukan.

Gambar jurnal produksi variable standar per satuan.


2.5 PERHITUNGAN SELISIH BIAYA STANDAR

Perhitungan selisih biaya standar, juga dikenal sebagai analisis varians biaya, dilakukan
untuk membandingkan biaya aktual yang terjadi dengan biaya standar yang ditetapkan. Selisih
biaya standar memberikan informasi tentang penyimpangan biaya dan membantu perusahaan
dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut. Berikut adalah
langkah-langkah umum dalam perhitungan selisih biaya standar:

1. Mengumpulkan data biaya aktual: Pertama, perlu dikumpulkan data biaya aktual yang
terjadi selama periode tertentu. Data ini dapat meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Data biaya aktual harus akurat dan mencakup
semua elemen biaya yang relevan.
2. Menghitung biaya aktual total: Selanjutnya, biaya aktual untuk setiap elemen biaya
dijumlahkan untuk mendapatkan total biaya aktual yang terjadi selama periode tersebut.
3. Menghitung biaya standar total: Biaya standar total dihitung dengan mengalikan standar
biaya per unit dengan jumlah unit yang dihasilkan atau digunakan selama periode
tersebut. Misalnya, jika standar biaya bahan baku per unit adalah $10 dan perusahaan
menghasilkan 1.000 unit produk, maka biaya standar total untuk bahan baku adalah
$10.000.
4. Menghitung selisih biaya standar: Selisih biaya standar dihitung sebagai selisih antara
biaya aktual total dan biaya standar total. Jika biaya aktual total lebih rendah dari biaya
standar total, maka selisihnya disebut sebagai selisih biaya yang menguntungkan atau
favorable variance. Sebaliknya, jika biaya aktual total lebih tinggi dari biaya standar total,
maka selisihnya disebut sebagai selisih biaya yang merugikan atau unfavorable variance.
5. Analisis penyebab selisih biaya: Setelah selisih biaya standar dihitung, langkah
berikutnya adalah menganalisis penyebab perbedaan tersebut. Analisis ini melibatkan
identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi selisih biaya, seperti fluktuasi harga bahan
baku, efisiensi tenaga kerja, atau perubahan dalam tingkat overhead pabrik. Tujuan
analisis adalah untuk menentukan penyebab perbedaan dan mengidentifikasi langkah-
langkah perbaikan yang dapat diambil.

2.6 JURNAL PENCATATAN

Jurnal pencatatan adalah catatan resmi yang digunakan untuk mencatat transaksi
keuangan perusahaan. Transaksi tersebut mencakup aktivitas bisnis sehari-hari seperti
pembelian, penjualan, pembayaran, dan pengeluaran lainnya. Jurnal pencatatan adalah
langkah pertama dalam proses pencatatan akuntansi dan merupakan dasar untuk penyusunan
laporan keuangan perusahaan. Berikut adalah contoh jurnal pencatatan umum untuk beberapa
transaksi umum:

1. Pembelian bahan baku dengan tunai:

Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit

--------------------------------------------------------------

DD/MM/YYYY | Persediaan Bahan Baku | XXXX |

| Kas/Bank | | XXXX

2. Pembelian bahan baku dengan kredit:

Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit

--------------------------------------------------------------

DD/MM/YYYY | Persediaan Bahan Baku | XXXX |

| Utang Dagang | | XXXX

3. Penjualan produk dengan tunai:


Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit

--------------------------------------------------------------

DD/MM/YYYY | Kas/Bank | XXXX |

| Pendapatan Penjualan | | XXXX

4. Penjualan produk dengan kredit:

Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit

--------------------------------------------------------------

DD/MM/YYYY | Piutang Dagang | XXXX |

| Pendapatan Penjualan | | XXXX

5. Pembayaran utang dagang:

Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit

--------------------------------------------------------------

DD/MM/YYYY | Utang Dagang | | XXXX

| Kas/Bank | XXXX |

6. Pembayaran piutang dagang:

Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit

--------------------------------------------------------------

DD/MM/YYYY | Kas/Bank | XXXX |

| Piutang Dagang | | XXXX

7. Biaya operasional dengan tunai:

Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit


--------------------------------------------------------------

DD/MM/YYYY | Biaya Operasional | XXXX |

| Kas/Bank | | XXXX

8. Biaya operasional dengan kredit:

Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit

--------------------------------------------------------------

DD/MM/YYYY | Biaya Operasional | XXXX |

| Utang Biaya Operasional| | XXXX

Catatan: XXXX menunjukkan jumlah nominal yang relevan untuk setiap akun.

Pada umumnya, jurnal pencatatan mencatat transaksi secara kronologis sesuai dengan
tanggal terjadinya transaksi. Jurnal-jurnal tersebut kemudian digunakan untuk memasukkan
data ke dalam buku besar, di mana saldo akun terus diperbarui dan digunakan untuk
menyusun laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.

2.7 PERLAKUAN SELISIH DAN PENYAJIAN SELISIH DALAM LAPORAN


KEUANAGAN.

Perlakuan selisih dan penyajian selisih dalam laporan keuangan dapat bervariasi
tergantung pada jenis selisih yang ada. Dalam konteks analisis varians biaya standar, ada dua
jenis selisih yang umumnya dibahas, yaitu selisih biaya menguntungkan (favorable variance)
dan selisih biaya merugikan (unfavorable variance). Berikut adalah perlakuan dan penyajian
umum dari kedua jenis selisih ini dalam laporan keuangan:

1. Selisih biaya menguntungkan (Favorable Variance):

- Perlakuan: Selisih biaya menguntungkan dapat dianggap sebagai penghematan atau


keuntungan yang dihasilkan dari perolehan biaya yang lebih rendah dari biaya standar yang
ditetapkan. Ini dapat mencerminkan efisiensi operasional, penggunaan sumber daya yang
lebih baik, atau pengendalian biaya yang baik.

- Penyajian: Selisih biaya menguntungkan dapat disajikan sebagai pengurangan dari


biaya aktual dalam laporan laba rugi. Ini dapat meningkatkan laba bersih atau mengurangi
rugi bersih yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

2. Selisih biaya merugikan (Unfavorable Variance):


- Perlakuan: Selisih biaya merugikan dapat dianggap sebagai biaya tambahan atau
kerugian yang terjadi karena biaya aktual melebihi biaya standar yang ditetapkan. Ini dapat
mencerminkan ketidakefisienan operasional, fluktuasi harga yang tidak menguntungkan, atau
masalah dalam pengendalian biaya.

- Penyajian: Selisih biaya merugikan dapat disajikan sebagai tambahan biaya dalam
laporan laba rugi. Ini dapat mengurangi laba bersih atau meningkatkan rugi bersih yang
dilaporkan dalam laporan keuangan.

Selain itu, perusahaan juga dapat menyajikan informasi tambahan tentang analisis varians
biaya dalam catatan atas laporan keuangan. Informasi ini dapat mencakup penjelasan rinci
tentang penyebab selisih biaya, langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi selisih biaya
merugikan, dan dampaknya terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Penting untuk dicatat bahwa perlakuan dan penyajian selisih dalam laporan keuangan
harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di wilayah atau negara tertentu,
seperti Standar Akuntansi Keuangan (SAK) atau International Financial Reporting Standards
(IFRS). Perusahaan harus mengikuti pedoman dan regulasi yang relevan untuk memastikan
konsistensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pelaporan selisih biaya dalam laporan
keuangan mereka.
BAB III

PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN

Sistem biaya standar adalah metode yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukan
standar biaya untuk elemen-elemen biaya yang relevan dalam proses produksi atau
penyediaan layanan.

Sistem biaya standar dapat menjadi alat yang efektif dalam pengendalian biaya, penilaian
kinerja, perencanaan anggaran, pengambilan keputusan, dan pengungkapan keuangan.
Namun, perlu diingat bahwa implementasi dan penggunaan sistem biaya standar harus
didukung oleh analisis yang cermat, pemantauan yang konsisten, dan penyesuaian yang tepat
agar memberikan manfaat yang maksimal bagi perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Buku akutansi biaya mulyadi edisi ke 5

Anda mungkin juga menyukai