Anda di halaman 1dari 3

LKPD/PKW/XII/KD 3.

NAMA: Anastesya S. Kono

KELAS: XII IPS 5

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


KEGIATAN BELAJAR 1
RUANG LINGKUP PKW
1. Kompetensi Dasar
3.3 Break Even Point) usaha kerajinan yang berdasarkan pada kebutuhan dan
keinginan lingkungan sekitar/ pasar lokal
3.4 Menyusun rencana pengembangan usaha kerajinan yang berdasarkan pada kebutuhan dan
keinginan lingkungan sekitar/pasar lokal

Indikator pencapaian kompetensi


1. Mengidentifikasi pengertian BEP (Break Even Point)
2. Mejelaskan biaya tetap

A. Break Even Point

Break Even Point adalah : titik dimana suatu perusahaan atau bisnis dalam keadaan belum
memperoleh keuntungan, namun tidak pula merugi. BEP juga dapat diartikan sebagai sebuah
analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada
konsumen pada harga tertentu guna menutupi biaya-biaya yang timbul dan memperoleh
keuntungan.

• Mengetahui jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan supaya perusahaan


tidak mengalami kerugian. Jumlah penjualan minimum artinya adalah jumlah produksi
minimum yang harus dibuat oleh perusahaan.
• Menentukan jumlah penjualan yang harus dicapai agar memperoleh laba yang telah
direncanakan. Bisa juga diartikan bahwa tingkat produksi harus ditetapkan untuk
memperoleh laba tersebut.
• Mengukur dan menjaga agar penjualan dan tingkat produksi tidak lebih rendah dari BEP.
• Menganalisis perubahan harga jual, harga pokok dan besarnya hasil penjualan atau tingkat
produksi.
• Suatu alat perencanaan penjualan dan sekaligus perencanaan tingkat produksi, supaya
perusahaan secara minimal tidak mengalami kerugian.
1. Pengertian Break Even Point
Keadaan dimana tingkat penjualan atau pendapatan atau pendapan yang diperoleh dan modal yang
digunakan untuk menghasilkan laba berada dalam posisi yang sama. Dengan kata lain, titik impas terjadi
ketika total pendapatan dari penjualan sama persis dengan total biaya produksi.

2. Fixed Cost adalah


Biaya perusahaan yang besarnya tidak dipengaruhi oleh volume kegiatan perusahaan, baik dalam produksi
maupun dalam penjualan; biaya tetap ini termasuk gaji yang dikeluarkan perusahaan untuk pegawai,
pembayaran bunga, sewa, depresiasi, dan biaya asuransi

3. Variabel Cost adalah


Merupakan biaya perusahaan yang bisa berubah secara proporsional tergantung produksi yang
dikeluarkan.

4. Beberapa komponen evaluasi hasil usaha sebagai berikut

SMAK Giovanni Kupang – sonyaMone.doc – 2021


LKPD/PKW/XII/KD 3.3

1. Tujuan evaluasi kelayakan usaha : Dimana evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
tingkat keberhasilan dari usaha yang dilaksanakan. Evaluasi memiliki beberapa kegunaan seperti
meminimalisir kegagalan dalam investasi dan dapat memberikan peluang berhasil untuk usaha
berikutnya.
2. Tahap-tahap evaluasi kelayakan usaha: Terdapat beberapa aspek dalam evaluasi kelayakan usaha
yang dapat diteliti sesuai kebutuhan yaitu aspek pemasaran, teknis, finansial, legal, dan
lingkungan.
3. Monitoring dan evaluasi usaha: Perlu adanya keyakinan diri bahwa ia mampu untuk maju dan
sukses dalam bisnis sehingga usaha yang sedang dilaksanakan bisa berjalan dengan baik.

1. Perusahaan pabrik sepatu, setiap bulan memproduksi dengan total biaya tetap tahunan
(FC) senilai Rp 100 juta, sedangkan total biaya variabel per sepatu rata – rata Rp 60 ribu,
sedangkan harga jual barang Rp 80 ribu per buah

Biaya BEP per unit adalah ….

A. Rp 3000,00 B. Rp 5000,00
C. Rp 6000,00 D.
Rp 7000,00
E. Rp 9000,00
2. Suatu produk usaha aneka jus buah, diketahui biaya tetap yang harus dikeluarkan sebesar
Rp 250.000 dan biaya variabelnya sebesar Rp 300 per unit. Direncanakan produk tersebut
dijual dengan harga Rp 500 per gelas, maka biaya penjualan dalam rupiah adalah ….
A. Rp 628.000,-
B. Rp 627.000,-
C. Rp 625.000,-
D. Rp 624.000,-
E. Rp 623.000,-
3. Setiap bulan pabrik tersebut 50 kaos. sedangkan harga perbuah Rp 50.000. Untuk biaya
variabel perkaos rata- rata Rp 30.000 danrata – rata biaya tetpa tahunan Rp 2.000.000.

Berapa jumlah kaos yang harus di produksi dan harga per kaos agar mencapai BEP?

A. 100.000
B. 6.000.000
C. 3.000.000
D. 200.000
E. 5.000.000
4. Kesulitan apakah yang akan di hadapi jika usaha bisnis tidak mempunyai mentor dalam
menjalankan usahanya….
A. kesulitan dalam mengembangkan bisnisnya dalam melakukan inovasi produk
B. kesulitan dalam mencari dana ke bank
C. kesulitan dalam mendistribusikan barang
D. kesulitan dalam membuat produk untuk pasar lokal
E. kesulitan dalam mencari konsumen
5. Sebuah bisnis hendaknya memiliki rekaman proses bisnisnya secara menyeluruh atau detil.
Data yang menyeluruh ini akan sangat membantu dalam hal….
A. menyelesaikan berbagai tugas dan dapat memantau tugas atau tahapan yang sudah
selesai dilakukan
B. memudahkan dalam pembuatan laporan untuk pengambilan keputusan
C. menerima keluhan pelanggan dan memberikan solusi
SMAK Giovanni Kupang – sonyaMone.doc – 2021
LKPD/PKW/XII/KD 3.3

D. meninjau perkembangan bisnis, mengetahui adanya kekurangan dalam sebuah proses,


atau mengembangkan strategi baru
E. mendorong pengusaha untuk terus melakukan inovasi atau membuat berbagai terobosan
terbaru
6. Sebuah perushaan yang memproduksi smartphone jumlah unit yang harus diproduksi agar
mencapai break event point (BEP) atau titik impasnya. Baiya tetap produksinya adalah
sebesar Rp 500 juta sedangkan biaya variabelnya adalah sebesar Rp. 1.000.000 Harga jual
perunitnya sebesar Rp 1,5juta. berapa unit yang harus diproduksi agar dapat mencapai
break event point atau titik impas
A. BEP init = 100 unit
B. BEP unit = 400 unit C. BEP unit= 500 unit
D. BEP unit = 700 unit
E. BEP unit = 1.000 unit
7. Hitunglah BEP dalam bentuk rupiah adalah ....
A. BEP rupiah = 200.000.000,-
B. BEP rupiah = 400.000.000,- C. BEP rupiah =
1.500.000.000,-
D. BEP rupiah = 1.400.000.000,-
E. BEP rupiah = 3.500.000.000,-

SMAK Giovanni Kupang – sonyaMone.doc – 2021

Anda mungkin juga menyukai