Anda di halaman 1dari 12

PERTEMUAN KE:12

ANALISIS BISNIS DENGAN PENDEKATAN BEP DAN PAY BACK PERIOD

1.TUJUAN PEMBELAJARAN
Mampu menjelaskan arti pentingnya analisis bisnis dan menghitungberapa lama modal kembali
Mampu menjelaskan arti pentingnya dapat mengetahui analisa BEP

2. Uraian Materi
Sebelum bisnis dimulai atau dikembangkan terlebih dahulu harus melakukan penelitian apakah
bisnis yang akan dirintis menguntungkan atau tidak. Bila menguntungkan ,apakah keuntungan itu
memadai dan dapat diperoleh secara terus menerus dalam waktu yang lama ? Secara teknis mungkin
saja usaha itu layak dilakukan tetapi secara ekonomi dan social kurang memberi manfaat.Untuk itu
ada dua studi atau analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui layak tidaknya suatu bisnis dimulai
atau dikembangkan yaitu :
a. Studi kelayakan usaha / bisnis (Feasibility study of businesses)
b. Analisis SWOT( Strenght- kekuatan, Weakness-kelemahan , Opportunity- peluang,Threat-
ancaman)

A. PENGERTIAN
Bisnis adalah suatu organisasi yang kegiatannya menjual barang atau jasa kepada pembeli
/konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba/profit.
Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu : menghasilkan barang dan jasa, mencari profit/laba dan
memaksimalkan kebutuhan konsumen. Dalam dunia perekonomian bisnis mempunyai karakter i
sebagai berikut:
a. Lermbaga atau institusi atau organisasi social atau ekonomi
b. Berhubungan dengan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan manusia
c. Mencari laba ,profit atau keuntungan
d. Menentukan harga yang sesuai
e. Aka nada kemungkinan mendapatkan kerugian.

Ada beberapa pendapat lain tentang pengertian bisnis

1. Musellman
Bisnis adalah keseluruhan dari aktivitas yang diorganisir oleh orang yang berurusan didalam bidang
industry dan perniagaan yang menyediakan barang dan jasa agar terpenuhinya suatu kebutuhan
dalam perbaikan kualitas hidupan .
2. PETERSON & PLOWMAN
Bisnis merupakan serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan pembelian maupun penjualan
barang dan jasa yang dilakukan secara konsisten dan berulang-ulang.Menurut Peterson dan
Plowman pembelian ataupun penjualan barang dan jasa yang hanya dilakukan atau terjadi satu kali
saja bukanlah pengertian bisnis.

3. Bisnis menurut L.R Dicksee yaitu suatu bentuk dari aktivitas yang utamanya bertujuan
dalam memperoleh keuntungan bagi yang mengusahakan atau yang berkepentingan di
dalam terjadinya aktivitas tersebut.

4. Pengertian Bisnis menurut Hunt & Urwick


ialah segala perusahaan apapun yang membuat, mendistribusikan ataupun menyediakan
berbagai barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh anggota masyarakat lainnya serta
bersedia dan mampu dalam membeli atau membayarnya.
Yang termasuk perusahaan disini adalah perusahaan perseorangan, persekutuan, perseroan
dan koperasi.
Dengan demikian koperasi menurut Hunt & Urwick juga perusahaan bisnis seperti
bentuk-bentuk perusahaan lain seperti CV, PT dll.
Koperasi adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk
menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan
usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya
anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian bisnis adalah kegiatan atau
bentuk aktivitas penjualan jasa dan barang yang bertujuan utnuk mencari atau memperoleh
keuntungan kepada pihak yang berusaha yang berlangsung secara terus menerus selama
masih memberikan keuntungan.

B. TUJUAN BISNIS

Setiap bisnis atau perusahaan berusaha mengolah bahan untuk dijadikan produk yang
dibutuhkan oleh konsumen, produk dapat berupa barang atau jasa.Tujuan perusahaan
membuat produk adalah unruk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh oleh
perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen.
Pada umunya tujuan didirikannya bisnis atau perusahaan tidak hanya
profit oriented semata, namun secara keseluruhan tujuan didirikannya perusahaan meliputi :
1. Profit
2. Pengadaan barang atau jasa
3. Kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat
4. Full employment
5. Eksistensi perusahaan dalam jangka panjang
6. Kemajuan atau pertumbuhan
7. Prestise dan prestasi
Meskipun tujuan utama mereka adalah memperoleh keuntungan namun hal tersebut
bukan berarti bahwa mereka tidak mempunyai tujuan lain selain tujuan tersebut, masih
banyak tujuan-tujuan para pembisnis yang ingin mereka raih dan tujuan antara satu dan
yang lainya bisa saja berbeda. Tujuan lain yang ingin dicapai oleh pelaku bisnis itu
diantaranya :
· Ingin mencukupi berbagai kebutuhannya
· Untuk memakmurkan keluarga
· Ingin namanya dikenal banyak orang
· Karena ingin menjadi penerus usaha keluarga
· Ingin mencoba hal baru
· Ingin memanfaatkan waktu luang
Ingin mempunyai usaha sendiri dan tidak bekerja pada orang lain.
· Ingin mendapat simpati. Dsb.
Seperti halnya koperasi tujuan utama koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dan tetu saja juga mendapat laba
atau sisa hasil usaha, melalui penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan para
angota pada khusunya dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu manajemen
koperasi dirasa perlu untuk melakuka anailsa break even piont atau analisis pulang pokok.

C. ANALISA BREAK EVEN POINT /ANALISA PULANG POKOK


Analisa break even adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara
biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan.

Menurut Abdullah (2004) Analisis Break even point disebut juga Cost volume profit analysis
Arti penting analisis break even point bagi manajer perusahaan dalam pengambilan keputusan
keuangan adalah sebagai berikut:
a) Guna menetapkan jumlah minimal yang harus diproduksi agar perusahaan tidak mengalami
kerugian
b) Penetapan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk mendapatkan laba tertentu
c) Penetapan seberapa jauhkah menurunnya penjualan bisa ditolerir agar perusahaan tidak
menderita rugi
Titik pulang pokok adalah teknik untuk menentukan seberapa banyak satuan yang harus di
jual atau seberapa banyak volume penjualan yang harus di capai agar tercapai posisi pulang
pokok ( tidak rugi tidak untung).
Analisa titik pulang pokok adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan
berbagai tingkat keuntungan yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi.

Unsur-unsur Titik Pulang Pokok Atau Break Event POint (BEP)

1. Biaya tetap
Adalah pengeluaran yang di adakan oleh generasi tanpa melihat jumlah produk yang di
hasilkan. contoh nya : pajak tanah, pemeliharaan bangunan, dll.

2. Biaya Variabel
Adalah pengeluaran yang berfluktuasi dengan jumlah produk yang di hasilkan.
contoh nya : biaya pembungkusan produk biaya bahan baku yang di butuhkan untuk
membuat produk. Dll.

3. Biaya total
Adalah biaya total dan biaya variabel yang berkaitan dengan produksi.

4. Pendapatan Total.
Adalah semua nilai rupiah penjualan yang terakumulasi dari penjualan produk.

5. Keuntungan
keuntungan di definisikan sebagai jumlah pendapatan total yang melebihi biaya total dari
produksi barang yang di jual.

6. Kerugian
kerugian adalah jumlah biaya total b iaya barang yang melebihi pendapatan total yang di
peroleh dari penjualan barang tersebut.

Konsep Atau Anggapan Dasar Titik Pulang Pokok Atau Break Event POint (BEP)

a. Bahwa biaya harus dapat di piasahkan atau di klasifikasi menjadi dua yaitu biaya tetap dan
biaya variabilitas biaya dapat di terapkan dengan tepat.

b. Bahwa biaya secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Biaya tetap
merupakan biaya yang selalu akan terjadi walaupun perusahaan berhenti operasi.

c. Manfaat Analisa Titik Pulang Pokok Atau Break Event POint (BEP)

d. Pertimbangan tentang produk baru dalam menentukan beberapa tingkat penjualan yang harus
di capai agar perusahaan memperoleh laba.
e. Sebagi kerangka dasar penelitian pengaruh ekspansi terhadap tingkat operasional.

Analisa BEP digunakan untuk :


• Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak
mengalami kerugian
• Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat keuntungan
tertentu
• Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita kerugian
• Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap
keuntungan
Analisa BEP memberikan hasil yang baik jika ASUMSI berikut terpenuhi
• Perilaku penerimaan dan pengeluaran dilukiskan dengan akurat dan bersifat linier sepanjang
jangkauan bisnis yang relevan
• Biaya dapat dipisahkan antara biaya tetap dan biaya variable
• Efisiensi dan produktivitas tidak berubah
• Harga jual tidak mengalami perubahan
• Biaya biaya tidak berubah
• Bauran penjualan akan konstan
• Tidak ada perbedaan yang signifikan antara persediaan awal dan persediaan akhir
• BEP dapat memberi informsi bagaimana hubung an antara volume penjualan, ongkos dan laba
yang akan diperoleh pada tingkat penjualan tertentu.
• Informasi lain yang dapat diberikan oleh analisis BEP yaitu ;
1. jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar tidak rugi.
2. Jumlah penjualan yg.harus dicapai untuk mendapatkan laba tertentu

Dalam analisis BEP dikenal 2 jenis biaya.


1. Biaya tetap (fixed cost)
Biaya yang besarnya tetap tidak terpangaruh oleh besar/kecilnya atau banyak atausedikitnya
Out put yang dihasilkan.

2. Biaya tidak tetap ( Variable cost )


Biaya yang besarnya berubah-ubah sesuai dengan besar-kecilnya out put yang dihasilkan.

Perhitungan Break Even Point


Perhitungan break even point yang lebih tepat dapat dilakukan dengan cara “trial and error”
(serba coba-coba) atau dengan menggunakan rumus-rumus aljabar

1. Perhitungan Break Even Point dengan Cara “ Trial and Error”


Perhitungan break even point dapat dilakukan dengan cara coba-coba, yaitu dengan menghitung
keuntungan operasi dari suatu volume produksi/penjualan tertentu. Apabila perhitungan tersebut
menghasilkan keuntungan maka diambil volume penjualan/produksi yang lebih rendah. Apabila
dengan mengambil suatu volume penjualan tertentu, perusahaan menderita kerugian maka kita
mengambil volume penjualan/produksi yang lebih besar. Demikan dilakukan seterusnya hingga
dicapai volume penjualan/produksi di mana penghasilan penjualan tepat sama dengan besarnya
biaya total.
2.Perhitungan Break Even Point dengan Menggunakan Rumus Aljabar
Perhitungan break even point dengan menggunakan rumus aljabar dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu
a) Atas dasar unit
Perhitungan break even point atas dasar unit dapat dilakukan dengan menggunakan rumus

Secara matematis rumus BEP sbb:

FC Biaya Tetap
BEP(unit) = ---------------- atau = -------------------------------------------------
P - V harga jual /unit – biaya variabel /unit

b. Atas dasar sales dalam rupiah


Perhitungan break even point atas dasar sales dalam rupiah dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus aljabar sebagai berikut :
FC Biaya Tetap
BEP(Rp) = ------------------------- atau = ----------------------------------------
VC biaya variabel
1 - ------------ 1 - ------------------------
S penjualan bersih

Untuk menentukan tingkat penjualan untuk mencapai laba tertentu digunakan rumus sbb

Biaya Tetap + laba FC + laba yang diharapkan


Penjualan = ---------------------------------- Atau = ---------------------------------------
biaya variabel VC.
1 - --------------------- -- 1 - ------------
Penjalan bersih S

Contoh :
Persh.X.pada tahun 2010 mempunyai data sbb.
Penjualan 100.000 unit @Rp10,-………..Rp 1.000.000,-
Biaya tetap Rp 360.000.-
Biaya variabel Rp 400.000,- +
total biaya……………………………… Rp 760.000.- (-)
Laba/ keuntrungan ……………Rp 240.000.-
Petanyaannya :
Hitung BEP dlm unit dan dalam Rupiah.
Gambar grafiknya
Berapa Penjualan jika ingin dapat laba Rp 300.000.-
Petanyaannya :
Hitung BEP dlm unit dan dalam Rupiah.
Gambar grafiknya
Berapa Penjualan jika ingin dapat laba Rp 300.000
Jawab:
• BEP (unit)
FC 360.000
• BEP unit = --------------- = ----------------------= 60.000 unit
P – VC 10 – 4

FC
BEP Rupiah = ---------------------------------=
Biaya Variabel

1 -- --------------------------
Penjualan bersih

FC

• BEP ( Rp ) = ----------------------------
VC
1 - ---------------
S
360.000 360.000 360.000
= ------------------- = ------------------- = ----------- = 600.000
400.000 1 - 0,4 0,6
1- --------------
1.000.000

Penjualan 60000 x Rp 10 = Rp 6’00.000


Fexed Cost = Rp 360.000
Variabel Cost=Rp 240.000;
Total ----------------------------- = Rp6.00.000.-(-)
Laba --------------------- = Rp 0

Agar dapat untung Rp300.000,0 maka kita harus dapat hasil penjualan sbb.
FC + laba
Penj. =-----------------------------------------
VC
1 - -------------------------
Penjualan Bersih

360.000 + 300.000 660.000 660.000 x 10 6.600.000


= --------------------------- = -------------- = ----------------------- = --------------= 1 100.000,-
1- 0,4 0,6 6 6

D. ANALISA PAY BACK PERIOD

Studi Kelayakan Usaha/bisnis (businesses feasibility study )adalah suatu penelitian tentang layak
tidaknya suatu bisnis dilakdsanakana dengan menguntungkan secara terus –menerus . Studi ini pada
dasarnya membahas beberapa konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan
proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomi dan social sepanjang waktu.Dalam
studi ini pertimbangan –pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan dijadikan
dasar implementasi kegiatan usaha.

Hasil studi kelayakan bisnis pada prinsipnya bisa digunakan antara lain :
1. Untuk merintis usaha baru
2. Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada
3. Untuk memilih jenis usaha atau investasi /proyek yang paling menguntungkan.
Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan hasil studi kelayakan diantaranya :
1. Pihak Wirausaha/Pihak pemilik perusahaan
2. Pihak investor dan penyandang dana
3. Masyrakat dan Pemerintah.
PROSES DAN TAHAP STUDI KELAYAKAN
Studi kelayakan usaha/bisnis dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a.Tahap penemuan Idea atau penemuan gagasan
Tahap penemuan Ide adalah tahap dimana wirausaha memiliki Ide untuk merintis usha
barunya.Ide tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi, kemungkinan-kemungkinan bisnis apa
yang paling mem berikan peluang untuk dilakukan dan menguntungkan dalam waktu yang lama.

b.Tahap Memfomulasikan Tujuan


Tahap ini adalah tahapperumusan visi dan misi bisnis. Apa visi dan misi yang endak diemban
setelah jenis bisnis tersebut diidentifikasi misalnya apakah visinya untuk menciptakan barang dan
jasayang sangat diperlukan masayarakat sepanjang waktu.apakah untuk menciptakan keuntungan yang
langgeng.

c.Tahap Analisis
Tahap ini dlakukan seperti prosedur proses penelitian ilmiah lainnya yaitu dimulai dari dengan
mengumpulkan data,mengolah ,menganalisa,dan menarik kesimpulan .Kesimpulan dalam studi
kelayakan hanya dua yaitu layak dan tidak layak ,kalau layak dilaksanakan dan kalau tidak layak
ditinggalkan /tidak di laksanakan.
Adapun aspek-aspek yang harus diamati dan dicermati dalam tahap analisistersebut adalah :
1. Aspek pasar
Dalam aspek pasar yang yang diamati /cermati meliputi produk yang akan dipasarkan, peluang
pasar, permintaan dan penawaran,segmentasi pasar,harga pasar,segmen tasi pasar,strategi
pesaing
2. Aspek teknik produksi
Termasuk lokasi gedung ,mesin dan peralatan ,bahan baku serta bahan penolong,tenaga kerja
dan tempat saha.
3. Aspek manajemen/pengelolaan meliputi organisasi aspek tenaga kerja,aspek kepemilikan,aspek
yuridis dan lingkungan perlu menjadi bahan analisis, karena perusahaan perlu pengakuan dari
berbagai pihak.
4. Aspek Finansial meliputi sumber dana ,pengguanaan dana ,proyeksi biaya,proyeksi pendapatan,
proyeksi keuntungan dan proyeksi aliran kas.

d.Tahap Keputusan
Setelah dievaluasi dan dipelajari dan dianalisis ,dan hasilnya meyakinkan maka langkah
selanjutnya adalah tahap pengambilan keputusan apakah bisnis layak dilakukan atau tidak.karena
menyangkut keperluan investasi yang mengandung resiko,maka keputusan bisnis biasanya berdasarkan
beberapa kreteria investasi seperti Pay Back Period,Net Peresent Value (NPV) Internal Rate of Return

KRITERIA INVESTASI
Untuk mengetahui layak dan tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan menguntungkan
secara ekonomis dipergunakan empat kreteria yaitu metode Pay Back Period, (PBP) Net Peresent
Value (NPV) Internal Rate of Return(IRR) dan Probability Index
a.Pay Back Period
Pay back Periode sangat penting untuk menghitung jangka waktu pengembalian modal
.Semakin semakin cepat Payback period –nya semakin baik bisnis tersebut.Pay back periode adalah
periode waktu yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi .Untuk menghitung
waktu pengembalian investasi tersebut digunakan rumus :
Pay back Period = ( Nilai Investasi / kas masuk bersih ) : 1 tahun

Contoh:
Suatu Perusahaan menanamkan modalnya /investasi sebesar Rp 24.000.000,-dari investasi tersebut
memperoleh keuntungan bersih setelah pajak Rp 5000.000, Depresiasi sebesar Rp 3.000.000.Maka Pay
back Period adalah.
Investasi ……………………………………………. Rp24.000.000,-
Keuntungan setelah pajak Rp 5.000.000,-
Depresiasi ………………..Rp 3.000.000,-
----------------------------------------------------
Aliran kas masuk-------------------------------------------Rp. 8.000.000,-
24.000.000
Pay back Period = ……………… x1 tahun = 3 tahun
8.000.000.
Contoh lain :
PT.ABC.hendak membeli sebuah mesin seharga Rp 350.000.000.-umur ekonomis mesin 5 tahun
tanpa nilai residu penyusutan menggunakan garis lurus. Diperkirakan aktiva tetap dapat
menghasilkan keuntungan bersih sesudah pajak sbb:
Tahun ke. Keuntungan sesudah pajak
1 Rp 30.000.000
2 Rp 50.000.000
3 Rp 50.000.000
4 Rp 130.000.000.
5 Rp 155.000.000
Jika biaya modal sebesar 12% Berdasarkan data tsb
a.Tentukan pola cash flow investasi tsb.
b. Tentukan diterima /ditolak berdasarkan.
- metode payback period aktiva tetap
- metode net presen value
- provitability index

Penyelesaian
• Puniest/depres = Hrg. mesin : umur ekonomis
= Rp 350 Jt: 5= Rp 70 jt.
a. Pola cash Flow
Tahun ke Penyusutan Untung setelah pajak Proceed
1 70.000.000 30.000.000 100.000.000
2 70.000.000 50.000.000 120.000.000
3 70.000.000 50.000.000 120.000.000
4 70.000.000 130.000.000 200.000.000
5 70.000.000 155.000.000 225.000.000

b.1. Payback period aktiva tetap


Jumlah ivestasi Rp 350 jt.
Proceed s th1. Rp 100 jt (-)
Rp 250 jt
Proceeds th2. Rp 120 jt (-)
Rp 130 jt
Proceeds th3. Rp 120 jt (- )
Rp 10 jt.
Untuk menutup Investasi kurang Rp 10 jt. Diperlukan
10
waktu = ------ x 12 bln. = 0,6 bln.
200
Jadi Payback Period dari investasi = 3 th 0,6 bln.
2. Present Value
Tahun Discon Faktor 12% Proceed PV dari Proceed
1 0,8929 100.000.000 89.290.000,-
2 0,7972 120.000.000 95.000.000,-
3 0,7118 120.000.000. 85.416.000,-
4 0,6355 200.000.000 127.100.000,-
5 0,5674 225.000.000 127.665.000,-
525.135.000
350.000.000(-)

Net Present Value 175.135.000

C.Profitability Index ( PI )
Present value dari Proceeds
PI = ---------------------------------------
Present value dari Outlay
525 135 000.
PI =---------------------- = 1,50
350.000.000
Dari hasil perhitungan tsb.diatas maka investasi bisa diterima karena PV dr Proceeds> PV Outlay dan
PI> 1

Latihan soal
BACALAH MATERI TERSEBUT DIATAS DENGAN SAKSAMA KEMUDIAN KERJAKAN
SOAL DIBAWAH INI

1. CV “ABADI”hendak membeli sebuah mesin seharga Rp 240.000.000.-umur ekonomis mesin 6


tahun tanpa nilai residu penyusutan menggunakan garis lurus. Diperkirakan aktiva tetap dapat
menghasilkan keuntungan bersih sesudah pajak sbb:
TH 1 2 3 4 5 6
Laba Bersih 15.Jt 20 jt. 20 jt 25 jt. 25 jt. 30 jt.

Pertanyaannya.
1. Tentukan pola arus kas/Cash Flow
2. Hitung Pay back Piriodnya.
3. Hitung NPV.

2.CV maju jaya yangmemproduksi bola volly , meiliki data dan rencana produksi sbb :

a. gaji para karyawan per bulan Rp. 50.000.000.

b. Penyusutan kedaraan per bulan----------------------------Rp 2.000.000.

c. Sewa tempat usaha per bulan --------------------------Rp 12.000.000.-

d.Biaya asuransi karyawan per bulan.......................... Rp 9.500.000,-

e. Biaya variabelper unit ----------------------------------------- Rp 35.000,-

f. Harga jual bola per unit ---------------------------------------Rp 50.000,-

Berdasarkan data tsb.diatas hitung BEP per Unit , BEP rupiah dan berapa unit produksi yang harus di
buat jika perusahaan menghendaki laba sebesar Rp 10.000.000,-serta Gambarkan kurva BEP nya

Anda mungkin juga menyukai