BAB 1
Dosen Pengampu :
Oleh :
Kelompok 6 / Kelas C
Tak seorang pun suka mengantre di Walt Disney World yang barlokasi di
Orlando, sebagian kecil orang tua bersama beberapa anak mereka ada di dalam
barisan. Disney melayani 30 juta penigunjung setiap tahunnya, kebanyakan dari mereka
merupakan pengunjung yang hadir di momen puncak liburan keluarga, seperti
Natal, Thanksgiving, dan liburan musim panas. Pihak Disney sejak lama telah menerapkan
masalah pengendalian keramaian sebagai sebuah disiplin ilmu, dan sekarang mereka
bermaksud mempercepat kemajuan yang telah mereka capai. Sejatinya, pihak manajemen
Disney World suka membuat para pengunjungnya lebih bahagia.
Dalam rangka meningkatkan pemasukan Disney theme park, mereka harus berjuang
untuk mengeluarkan lebih banyak isi dompet pengunjung. Jadi jelas sudah, ketertarikan
pihak Disney dalam melakukan investasi dalam memberikan akses yang Iebih cepat dan
lebih baik kepada kesenangan pengunjung mereka, apalagi jika hal tersebut mendorong
mereka lebih sering kembali ke Disney land. Dan jika pihak Disney juga mampu
meningkatkan jumlah rata-rata pengunjung restoran dan toko, hal ini juga akan
meningkatkan pengeluaran per kapita dari pengunjung, yang tentu saja mienguntungkan
Disney. Di bawah Cinderella Castle terdapat Pusat Perintah Operasional Disney, yang
lengkapi dengan kamera video, peta digital untuk taman, program komputer, dan alat-alat
untuk mendeteksi, mencegah, dan menanggulangi kemacetan sesegera mungkin.
Para pegawai mengawasi layar yang menampilkan berbagai atraksi yang ditampilkan
Disney yang ditandai dengan warna merah, kuning, dan hijau. Mereka senantiasa mencari
cara untuk mempercepat antrean atau penggunaan fasilitas Disney yang lebih
efektif. Seperti yatg dikutip Bob Schlinger, seorang penulis di Disney untuk situs perjalanan
Frommers. Disney telah mulai memanfaatkan teknologi mobile.
Aplikasi mobile milik Disney ini disebut „‟Mobile magic‟‟ yang menyediakan fitur
tambahan untuk memandu pengunjung lebih efisien, termasuk di dalam fitur tesebut
menampilkan waktu tunggu untuk wahana dan kemampuan menemukan lokasi karakter-
karakter Disney seperti „‟Sleeping Beauty‟‟ berikut arah petunjuk di mana mereka sedang
menghibur pengunjung. Ada batas jumlah orang yang dapat dilayani pihak Disney dalam
satu waktu. Dalam rangka menjaga peningkatan pendapatan, Disney perlu menemukan
cara yang lebih efisien dan produktif dalam memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang sudah
ada. Dalam kasus Dismey, ini berarti mengajak pengunjung menghabiskan lebih banyak
menghabiskan waktu di area gedung dan halaman serta membuat mereka mengunjungi
Disney kembali.
Disney menggunakan kamera video, layar televisi, perangkat lunak komputer khusus
untuk mengalkulasi kapasitas pengunjung megidentifikasi kemacetan, dan menjalankan
aktivitas-aktivitas yang akan membantu mengurai keramaian. Sistem Disney World
mengelola antrean pengunjung, telah mengubah prosedur pemesanan tiket, pengelolaan
keramaian, dan pemesanan makanan dari restoran-restoran.
Pada tahun 2012, tercatat dunia bisnis di Amerika mengahabiskan dana sebesar
$ 540 miliar untuk membeli seperangkat alat sistem informasi yang meliputi perangkat
keras, perangkat lunak, dan seperangkat alat telekomunikasi lainnya. Ditambah mereka
juga menghabiskan dana sekitar $650 miliar untuk jasa konsultasi bisnis dan manajemen
yang kebanyakan berkaitan dengan penyusunan ulang sistem operasional bisnis agar
sesuai dengan teknologi-teknologi baru yang sedang diterapkan pada era ini di setiap
perusahaan.
Telah terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari mulai tahun 1980 sampai
2011 yaitu dimana banyak perusahaan swasta yang telah mengeluarkan banyak dana
untuk bidang teknologi informasi ini. Hal ini ditandai dengan perangkat keras, perangkat
lunak, dan peralatan komunikasi lainnya yang tumbuh dari 32% menjadi 52% dari modal
keseluruhan yang telah dikeluarkan oleh setiap perusahaan yang ada. Dalam hal ini peran
seorang manajer sangat penting dalam mengatur pengeluaran perusahaan dalam hal
melakukan investasi di bidang teknologi informasi.
Di Amerika Serikat sendiri tercatat pada tahun 2012 sebanyak 122 juta orang
mengakses internet menggunakan telepon genggam, dimana jumlah tersebut adalah
setengah dari total pengguna internet dan ada sekitar 242 juta orang pelanggan telepon
seluler di Amerika Serikat dan hampir 5 miliar di seluruh dunia. Menurut data (Whois,
2012) sampai dengan Juni 2012 tercatat lebih dari 104 juta bisnis di seluruh dunia memili
situs dot- com. Saat ini sendiri di Amerika mempunyai kurang lebih 184 juta warga
Amerika memiliki toko online dan kurang lebih telah terjadi 150 juta transaksi pembelian
yang dilakukan secara online. Dan setiap harinya sekitar 67 juta warga Amerika telah
mengakses internet untuk mencari berbagi macam produk barang dan layanan jasa yang
tersedia.
Hal-hal yang menjadikan sistem informasi manajemen menjadi topik yang paling
hangat di dalam dunia bisnis saat ini adalah perubahan dalam bidang teknologi informasi
yang terus mengalami perkembangan dengan seiring berkembangnya zaman. Hal ini
membuat bisnis-bisnis yang lama atau konvensional pun mau tidak mau harus mulai belajar
bagaimana melakukan pengoperasian teknologi baru yang ada pada saat ini namun tidak
menutup kemungkinan mereka juga seharusnya telah siap dengan perkembangan yang
akan terjadi kedepannya sehingga membuat mereka menjadi satu langkah lebih maju
dibandingkan dengan para pesaing atau kompetitornya. Dalam perubahannya sendiri
terdapat tiga perubahan yang saling berkaitan dalam bidang teknologi antara lain:
Selain hal tersebut pihak manajer juga secara rutin menggunakan teknologi
jejaring sosial dan sistem kolaborasi online guna untuk membantu pengambilan
keputusan yang lebih cepat dan lebih baik. Sistem kolaborasi online ini dinilai lebih efektif
karena dapat menghubungkan serta menunjang para karyawan dapat bertatap muka
meskipun mereka terpisah tempat lokasi dan waktu. Selanjutnya adalah cloud computing
dan perkembangan platform digital mobile membuat organisasi bisnis lebih bergantung
pada telework (bekerja secara daring dari tempat yang jauh), remote work (mengatur
proyek atau pekerjaan dari jarak jauh), dan pengambilan keputusan yang terdistribusi. Kita
juga dapat mengetahui beberapa tren yang berkembang belakangan ini misalnya adalah
pada saat sesi interaktif para manajer perusahaan bergantung pada platform digital baik
dalam berkomunikasi maupun berkoordinasi dengan pemasok , mengatur pengiriman,
memantu kepuasan pelanggan, ataupun dalam hal mengatur para bawahan mereka.
Dalam 10 tahun belakangan ini, Amerika Serikat telah kehilangan jutaan lowongan
pekerjaan di bidang manufaktur sampai lepas pantai. Namun, sekarang di Amerika sendiri
bidang usaha pabrikan memiliki porsi yang kecil di dunia ketenagakerjaan yaitu kurang
dari 12% dan terus mengalami penurunan. Namun sisi positifnya setelah terjadi masa
resesi di Amerika yakni perekonomian Amerika Serikat menciptakan kurang lebih 3,5 juta
lapangan pekerjaan baru bagi para warganya. Akan tetapi, pihak swasta hanya mampu
menciptakan 1,1 juta lapangan pekerjaan saja sebagai akibat dari lambatnya perbaikan
ekonomi pada tahun 2011. Kebutuhan tenaga kerja dibidang jasa dan sistem informasi
berkembang dengan tingkat upah yang memadai. Sementara itu, untuk sektor jasa yaitu
perekrutan, pelatihan, dan penyediaan karyawan kontrak telah mempercepat
pengembangan sistem- sistem baru di Amerika Serikat dan belahan dunia lainnya.
Dengan perkembangan yang telah diraih selama ini masih terdapat tantangan khususnya
bagi para mahasiswa dalam bidang bisnis adalah untuk mengembangkan kemampuan
tingkat tinggi melalui pendidikan dan pengalaman kerja yang tidak dapat ditemukan dalam
alih daya.
Sistem informasi berisi informasi penting tentang orang, tempat atau lokasi, dan hal-
hal yang berkaitan dengan organisasi terkait dan lingkungan sekitarnya. Informasi
(Information) adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti dan fungsi
bagi manusia. Sedangkan, data itu sendiri dapat diartikan sebagai sekumpulan fakta mentah
yang mewakili kejadian-kejadian yang terjadi dalam suatu organisasi atau lingkungan
fisiknya, sebelum diolah dan dibentuk menjadi bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan
manusia. Contoh perbedaan dari informasi dan data seperti penggunaan barcode di
kemasan sebuah produk, yang bisa di pindai menggunakan alat yang ada di kasir dan
menghasilkan sebuah data yang dikumpulkan dan dianalisis menjadi sebuah informasi
mengenai arti tertentu, seperti berapa jumlah barang yang terjual, barang apa yang paling
laku, dan sebagainya.
Ada tiga kegiatan dalam sistem informasi yang dibutuhkan oelh perusahaan dalam
pengambilan keputusan, pengawasan kegiatan operasional, analisis permasalahan, dan
menciptakan produk atau jasa baru. Tiga kegiatan tersebut adalah input atau kegiatan
pengumpulan data dari dalam ataupun luar organisasi, lalu proses (processing) yakni
mengubah data mentah menjadi bentuk yang memiliki arti (informasi), dan output yang
menyalurkan informasi yang telah diproses kepada pihak yang berkepentingan atau kegiata
yang membutuhkannya.
Sistem informasi merupakan sebuah bagian yang tak terpisahkan dari organisasi.
Tanpa adanya sistem informasi beberapa perusahaan seperti, contohnya perusahaan
pembuat laporan kredit tidak dapat beroprasi tanpa sistem informasi. Organisasi mengatur
pekerjaan melalui hierarki dan proses bisnis, yang secara logika saling berhubungan dan
pengaturan perilaku dalam menyelesaikan pekerjaan. Kebanyakan proses bisnis di sebuah
perusahaan melibatkan serangkai peraturan formal yang telah dikembangkan selama
bertahun-tahun untuk menyelesaikan tugas. Proses bisnis tersebut ada yang tertulis, ada
juga yang berdasarkan pengalaman kerja. Sistem informasi banyak mengotomatisasi proses
bisnis, seperti contohnya bagaimana pelanggan menerima kredit (hadiah atau poin belanja)
atau bagaimana menagih pelanggan sering kali ditentukan oleh sistem informasi yang
digabung dengan serangkaian proses bisnis formal.
Setiap organisasi memiliki budaya (culture) yang berbeda, atau kumpulan dasar
formal, nilai dan cara bertindak, yang telah diterima oleh sebagian besar anggotanya.
Bagian dari budaya organisasi dapat ditemukan melekat pada sistem informasinya.
Tingkatan dan spesialisasi dalam sebuah organisasi dapat menyebabkan perbedaan minat
dan cara pandang. Sistem informasi muncul dari perbedaan cara pandang, konflik,
kompromi, dan persetujuan, yang merupakan bagian alami dari setiap perusahaan.
Manajemen
Manajer harus melakukan tindakan lebih ketimbang mengelola hal-hal yang telah
ada. Teknologi informasi mampu memainkan peran penting dalam membantu manajer
merancang dan menciptakan produk dan jasa baru serta mengarahkan dan merancang
ulang organisasi yang mereka pimpin.
Teknologi Informasi
Merupakan salah satu dari banyak perangkat yang digunakan manajer dalam
mengantisipasi perubahan. Perangkat keras komputer adalah perangkat fisik yang
digunakan untuk kegiatan input, pemrosesan, dan output dalam sebuah sistem informasi.
Sedangkan perangkat lunak computer terdiri dari serangkaian perintah terprogram dan
terperinci yang digunakan untuk mengendalikan dan mengoordinasikan komponen-
komponen di dalam sistem informasi.
Teknologi pengelolaan data terdiri dari aplikasi perangkat lunak yang mengatur
pengelolaan data pada media penyimpanan data.
Teknologi telekomunikasi dan jaringan terdiri atas perangkat fisik dan perangkat
lunak, membuat berbagai perangkat keras terhubung satu dengan lainnya, serta melakukan
pengiriman data dari satu tempat ke tempat lain. Jaringan membuat dua atau lebih computer
saling terhubung untuk berbagi data maupun sumber-sumber, seperti printer. Jaringan
terbesar dan paling banyak digunakan adalah internet. Internet adalah “jaringan dari
jaringan” global yang menggunakan standar universal untuk berhubungan dengan jutaan
jaringan yang berbeda-beda.
Dalam sudut pandang bisnis, sistem informasi merupakan instrument penting dalam
penciptaan nilai suatu organisasi. Sistem informasi dapat memungkinkan perusahaan dalam
menigkatkan pendapatannya atau menekan biaya dengan dengan menyediakan informasi
yang membantu manajer dalam proses pengambilan keputusan yang lebih baik, atau
memperbaiki kegiatan proses bisnis.
Nilai sistem informasi bagi organisasi bisnis, sama dengan keputusan berinvestasi di
bidang sintem informasi manapun, yang secara garis besar ditentukan oleh sistem mana
saja, yang membuat pengambila keputusan menjadi lebih baik, membuat proses bisnis lebih
efisien, keutungan meningkat, meskipun tujuan suatu sitem dibangun untuk memberikan
nilai bagi perusahaan.
United parcel service atau UPS memulai bisnisnya pada 1907 di sebuah kantor
ruang bawah tanah seukuran ruang toilet. Foundernya adalah dua remaja asal Seattle yaitu
Jim Cassey dan Cloude Ryan yang berbekal 2 sepeda dan 1 telepon pada awalnya. Kini
UPS adalah sebuah perusahaan berskala Global dengan lebih dari 400.000 karyawan dan
93.000 kendaraan serta armada penerbangan terbesar kesembilan di dunia
UPS Berhasil mengalahkan FedEX dan Airbone Express. Yaitu dengan banyak
investasi di tidak teknologi informasi.
Hasilnya yaitu dimulai dari stiker barcode yang bisa di scan yang di tempelkan di
setiap barang yang di kirimkan. Bar ode tersebut berisi informasi detail mengenai
pengiriman, tujuan, serta kapan srharusnya barang itu sampai. Informasi tersebut bisa
dibuat dan diakses semua orang menggunakan perangkat lunak dan web dari UPS.
Berkat sistem ini ups dapat memperhitungkan truk-truk pengiriman mereka dan
mempersingkat jarak 28 juta mil dan menghemat 3juta galon bahan bakar setiap tahunya.
Lalu ups juga membekali sopir mereka dengan sebuah komputer genggam yang disebut di
delivery information question device yang dapat mengakses jaringan telepon seluler nirkabel
yang membantu dalam mengetahui informasi dari paket yang dikirim dan terhubung dengan
pusat komputer dan web dari UPS.
UPS juga menyediakan alat bantu seperti sistem Cisco untuk para pelanggan yang
ingin mengadopsi fungsi-fungsi yang melekat pada ups seperti menghitung dan merinci
biaya ke dalam situs web mereka sendiri. Hal ini untuk menghindari overload trafic pada web
UPS.
Mereka juga menyediakan sistem berbasis web pos sales order yang mana sistem
ini langsung terintegrasi dengan perusahaan pengguna layanan UPS. Yang memberikan
pilihan-pilihan yang mepermudah perusahaan tersebut.
Aset Komplementer
Aset komplementer adalah asset-aset yang diperlukan untuk memperoleh nilai dari
investasi utama contohnya perusahaan pembuatan mobil memerlukan investasi
komplementer tambahan di bidang pembangunan jalan layang jalan raya dan stasiun
pengisian bahan bakar.
Kunci investasi komplementer adalah budaya bisnis yang mendukung efisiensi dan
efektivitas model bisnis yang sesuai proses bisnis yang efisien pendistribusian wewenang
dan hak pengambilan keputusan yang tepat dan tim pengembang sistem informasi yang
kuat.
1. Pendekatan teknis