Anda di halaman 1dari 11

RINGKASAN MATERI KULIAH

(RMK) BAB 4
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI

Dosen Pengampu :
Luqita Romansyah, SA, MA.

Oleh :
Kelompok 6 / Kelas C
1. Muhammad Farhan Arisky (19013010091)
2. Firly Adrian Pratama (19013010121)
3. Fernanda Bagas (19013010216)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
TAHUN AJARAN 2020/2021
Isu sosial dan etika dalam sistem informasi

Memahami isu sosial dan etika yang berkaitan dengan sistem


Seorang manajer ataupun karyawan harus memutuskan tindakan apa yang sesuai
dengan undang-undang dan etika yang berlaku. dalam banyak kasus pelaku kejahatan
memanfaatkan laporan keuangan yang dibuat oleh sistem informasi untuk menyembunyikan
keputusan atau tindakannya dari pengawasan umum dengan harapan bahwa mereka tidak
tertangkap.
etika mengacu pada prinsip-prinsip benar salah mengenai apa yang dilakukan
seseorang individu sebagai makhluk moral yang bebas yang digunakan untuk membimbing
perilakunya. Model pemikiran tentang isu etika sosial dan politis
Jika dalam suatu institusi yang disitu etika sosial sudah tertata dengan rapi dan
politik membungkusnya dengan konsekuensi secara tiba-tiba dihadapkan dengan sesuatu
yang baru berupa teknologi informasi akan memunculkan sebuah perdebatan baru.

5 dimensi moral di era informasi


1. Hak dan kewajiban informasi

Bpa saja yang dimiliki oleh individu dan organisasi? apa yang dapat mereka
lindungi?
2. Hak dan kewajiban terkait kepemilikan

Bagaimana hak kekayaan intelektual dapat dilindungi karena di masa digital


melacak lebih susah daripada mengabaikan hak kepemilikan ini?
3. Akuntabilitas dan pengendalian

Siapa yang mampu menyelenggarakan cm akan diberi sanksi atas perbuatan yang
merugikan terhadap informasi individu maupun kelompok serta hak-hak
kepemilikan?
4. Kualitas sistem

Standart kualitas data dan sistem seperti apa yang dibutuhkan untuk melindungi
hak individu dan keamanan dalam masyarakat?
5. Kualitas hidup

Nilai-nilai apa yang harus dipertahankan dalam sebuah masyarakat yang sarat
akan pengetahuan dan informasi? Praktik dan nilai budaya apa yang didukung oleh
teknologi baru tersebut?

Tren utama dari teknologi yang mengedepankan isu etika


Isu etika telah mendahului teknologi informasi sejak lama. kemampuan komputasi
yang meningkat menyebabkan ketergantungan terhadap sistem dan kelemahan terhadap
kesalahan sistem serta kualitas data yang buruk daln juga aturan hukum dan sosial terkait
hal ini belum disesuaikan.
Kemajuan dalam teknik penyimpanan data serta biaya penyimpanan data yang
murah dan cepat mempengaruhi terhadap penggandaan database tentang karyawan dan
pelanggan yang dikelola oleh perusahaan maupun pemerintah untuk menjadi peluang
pelanggaran kan terhadap privasi seseorang.
Kemajuan dalam teknik analisis data bagi penggabungan data berkapasitas besar
juga menjadi pertimbangan di bidang etika. Karena perusahaan dan lembaga pemerintah
dapat dengan mudah menemukan informasi pribadi seseorang secara detail dan terperinci.
Terdapat teknologi analisis data baru yang disebut nonobvious relationship awarnes
(NORA) telah meningkatkan kemampuan organisasi swasta dan pemerintah dalam
melakukan profiling. teknologi Nora dapat memindai tuliskan data dan mencetak informasi
seketika setelah data diperoleh,
Akhirnya kemajuan di bidang jaringan internet menjanjikan penurunan biaya
perpindahan secara signifikan dan mengakses data dalam jumlah besar serta panggilan
data berskala besar dari jarak jauh dengan menggunakan mesin tik tok memungkinkan
terjadinya pelanggaran privasi berskala besar dengan tingkat kecermatan yang tidak
terbayangkan.

Etika dalam masyarakat informasi


Etika merupakan perhatian bagi manusia yang memiliki pilihan. Apa pilihan moral yang
paling tepat? Apa fitur utama dari pilihan etika?
Konsep dasar responsibilitas, akuntabilitas, dan liabilitas.
Respontabilitas atau pertanggungjawaban adalah elemen utama dari tindakan etika.
Akuntabilitas adalah fitur sistem dan institusi sosial atau mekanisme yang sesuai untuk
menentukan siapa yang bertanggung jawab mengambil tindakan dan siapa yang
bertanggung jawab terhadap keputusan tersebut. Mobilitas merupakan perluasan konsep
dari respon stabilitas yang mengarah pada proses hukum. proses hukum adalah fitur yang
berhubungan dengan masyarakat yang berbadan hukum dan merupakan sebuah proses di
mana hukum dipahami dan dimengerti.

Analisis etika
5 proses dalam analisis etika.
1. Identifikasi dan gambarkan fakta secara jelas

Temukan siapa yang melakukan suatu tindakan dan untuk siapa tindakan
tersebut dilakukan di mana kapan dan bagaimana.
2. Dua definisikan konflik atau dilema dan identifikasilah nilai-nilai yang lebih tinggi yang
terlibat.

Isu-isu etika sosial dan politik selama pemerintah yang lebih tinggi karena
faktor kepentingan mereka.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingan

Setiap isu etika sosial dan politis memiliki pihak-pihak yang berkepentingan
4. Identifikasi kelebihan kelebihan beralasan kuat yang bisa Anda ambil

Akan ada keputusan yang tidak bisa memuaskan semua pihak namun beberapa
pilihan lebih baik ketimbang yang lainnya.
5. identifikasi konsekuensi konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang Anda
ambil

Berapa pilihan mungkin benar secara etika namun membawa malapetaka


dari sudut pandang yang lain.
Prinsip-prinsip utama etika
1. Perlakukan orang lain seperti yang kamu inginkan orang lain perlakukan kepadamu.
2. Jika sesuatu tindakan tidak pantas bagi setiap orang, itu tidak pantas bagi seseorang
3. jika suatu tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang maka tidak dapat diterapkan
secara menyeluruh
4. Ambil tindakan yang memberi nilai lebih tinggi dan lebih besar
5. Ambil tindakan yang memberikan kerugian paling sedikit dan biaya paling murah
6. asumsikan bahwa seluruh benda baik yang berwujud maupun tidak berwujud adalah
milik seseorang sampai ada deklarasi spesifik yang menyatakan sebaliknya.

Kode etik profesional


Kode etik adalah janji berdasarkan profesi untuk mengatur kalangan profesional
dengan kepentingan umum masyarakat. seorang profesional memiliki hak dan kewajiban
yang khusus karena pengakuan khusus mereka terhadap pengetahuan kejaksanaan dan
kehormatan. kelompok profesional ini bertanggung jawab kepada aturan khusus terkait
profesi mereka masing-masing dengan menentukan tingkat kualifikasi dan kompetensi yang
dibutuhkan.
Beberapa dilema etika dalam dunia nyata
Rangkaian kepentingan yang saling berpengaruh satu sama lain menjadi dilema
tersendiri dalam sistem informasi. contohnya perusahaan mungkin berpendapat bahwa ia
memiliki hak menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan produktivitasnya dan
melakukan perampingan tenaga kerja untuk menekan biaya dan bisnis sedangkan karyawan
berpendapat pemilik perusahaan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan mereka.
Dimensi moral dalam sistem informasi
Informasi privasi dan kebebasan di era internet
Privasi adalah hak seseorang untuk tinggal seorang diri bebas dari pengawasan maupun
campur tangan pihak lain ataupun organisasi termasuk negara.Sebagian besar undang-
undang yang mengatur hak privasi di Amerika dan Eropa disusun berdasarkan aturan hidup
yang disebut praktik informasi yang adil.
4.3 DIMENSI MORAL DALAM SISTEM INFORMASI
Pada tiap dimensi, kita akan mengidentifikasi analisis pada tingkatan etika, sosial,
dan politis, serta menggunakan contoh pada dunia nyata untuk menggambarkan nilai- nilai,
pemangku kepentingan, dan pilihan-pilihan yang terkandung di dalamnya.
HAK INFORMASI: PRIVASI DAN KEBEBASAN DI ERA INTERNET
Privasi (privacy) adalah hak seseorang untuk tinggal seorang diri, bebas dari
pengawasan maupun campur tangan pihak lain ataupun organisasi, termasuk negara.
Teknologi sistem informasi mengancam hak atas privasi individu dengan melakukan
pelanggaran privasi secara murah, efektif, dan menguntungkan. Hak terhadap privasi
dilindungi oleh konstitusi di AS, Kanada, dan Jerman dengan berbagai cara yang berbeda
serta di negara lainnya melalui berbagai undang-undang. Di AS, hak terhadap privasi
dilindungi oleh Amandemen Pertama jaminan kebebasan berbicara dan berasosiasi, dan
Amandemen Keempat tentang perlindungan terhadap penggeledahan dan penyitaan atas
dokumen maupun rumah pribadi tanpa alasan dan jaminan terhadap proses hukum.
Sebagian besar hukum negara federal AS yang mengatur tentang hak-hak privasi hanya
diterapkan kepada pemerintah federal dan hanya sedikit yang menyentuh sektor swasta.
Sebagian besar undang-undang yang mengatur hak-hak privasi di Amerika dan
Eropa disusun berdasarkan aturan hidup yang disebut Praktik Informasi yang Adil (Fair
Information Practice- FIP). Prinsip-prinsip FIP didasari oleh gagasan tentang kepentingan
yang saling memberi manfaat antara pemegang rekaman dengan individu. Ketika informasi
telah diterima, individu melaksanakan kepentingannya berdasarkan rekaman tersebut, dan
informasi tersebut tidak akan digunakan untuk mendukung aktivitas lain tanpa
sepengetahuan yang bersangkutan. Pada Juli 1998, Kongres Amerika Serikat menyetujui
Undang- Undang Perlindungan Privasi Online Anak-Anak (Children's Online Privacy
Protection Act-COPPA), yang mewajibkan situs web untuk meminta izin kepada orang tua si
anak dalam mengumpulkan informasi, apabila anak tersebut berusia di bawah 13 tahun.
Pada 2010, FTC menambahkan 3 aturan haru pada kerangka kerjanya dalam melindungi
privasi. Perusahaan harus menerapkan "rancangan yang mempertimbangkan aspek privasi
"privacy by design", menciptakan produk dan layanan yang melindungi privasi. Undang-
undang tentang privasi dalam internet lainnya yang diajukan adalah mengenai perlindungan
terhadap penggunaan personal identification numbers (PIN) secara online, seperti nomor
jaminan sosial; perlindungan terhadap informasi pribadi seseorang yang dikumpulkan lewat
internet yang belum terproteksi oleh COPPA; serta pembatasan dalam eksploitasi data
untuk keamanan negara.
Kelompok dagang dan jasa periklanan online Network Advertising Initiative,
menerbitkan prinsip-prinsip aturan yang dikembangkannya sendiri yang sebagian besar
setuju dengan FTC. Para pendukung privasi menginginkan penerapan kebijakan sistem
opt-in (sistem di mana perusahaan iklan harus meminta persetujuan kepada konsumen
dalam menawarkan produk/jasa, pengumpulan informasi, dan penggunaan informasi
tersebut) dan pemberlakuan secara nasional sistem Do Not Track. Di sisi lain, kalangan
industri menentang hal ini dan terus memaksakan sistem opt-out sebagai jalan satu-satunya
menghindari pelacakan. Namun demikian, ada persetujuan umum yang berkembang di
setiap pihak bahwa diperlukan transparansi serta akses pengendalian oleh user yang lebih
besar untuk menangkal pelacakan aktivitas.
Perlindungan privasi telah ditambahkan pada hukum yang mengatur jasa keuangan
dan perlindungan terhadap perawatan dan pemindahan informasi kesehatan seseorang.
Undang- Undang Gramm-Leach-Bliley tahun 1999, yang mencabut larangan kerja sama
antarbank, perusahaan sekuritas, dan perusahaan asuransi termasuk didalamnya beberapa
perlindungan privasi konsumen pada jasa keuangan. Undang-Undang Akuntabilitas dan
Portabilitas Asuransi Kesehatan (The Health Incuranen Portability and Accountability Act-
HIPAA) tahun 1996, memasukkan perlindungan privasi terhadap rekaman medis seseorang.
Instruksi Eropa mengenai Perlindungan Data
Di Eropa, perlindungan terhadap privasi lebih ketat daripada di Amerika Serikat.
Negara-negara Eropa tidak mengizinkan perusahaan untuk menggunakan informasi pribadi
milik seseorang tanpa sepengetahuan orang tersebut. Pada 25 Oktober 1998, komisi
instruksi Eropa mengenai perlindungan data (European Commission's Directive on Data
Protection) mulai diberlakukan, memperluas pemberlakuan perlindungan privasi ke seluruh
negara-negara Eropa. Petunjuk tersebut mewajibkan setiap perusahaan untuk memberitahu
orang yang bersangkutan apabila mereka sedang mengumpulkan informasi tentangnya dan
menjelaskan bagaimana data tersebut akan disimpan dan digunakan. Konsumen harus
secara resmi memberikan persetujuan sebelum perusahaan dapat secara resmi
menggunakan data tersebut, dan mereka memiliki akses untuk informasi tersebut,
memperbaikinya dan meminta penghentian pengumpulan data. Izin sepengetahuan
(informed consent) adalah persetujuan yang menyertakan pengetahuan terhadap setiap
aspek yang diperlukan guna membuat keputusan yang masuk akal. Pada 2009, Parlemen
Eropa menyetujui aturan baru yang mengatur penggunaan cookies oleh pihak ketiga yang
bertujuan melakukan pelacakan perilaku.
Pada Januari 2012, Uni Eropa mengajukan perubahan yang signifikan terhadap
peraturan perlindungan data. Peraturan baru tersebut akan diterapkan pada seluruh
perusahaan penyedia layanan di Eropa dan mewajibkan perusahaan berbasis internet untuk
memiliki persetujuan yang jelas dari konsumen mengenai penggunaan data pribadi mereka,
menghapus informasi berdasarkan permintaan si pemilik identitas, dan memelihara
informasi sepanjang diperlukan. Peraturan tersebut mengenakan denda hingga 2% dari
pendapatan bruto tahunan bagi perusahaan yang melanggar. Persyaratkan yang
mewajibkan penyertaan persetujuan dari pengguna dalam penggunaan cookies maupun
super cookies yang digunakan untuk melakukan pelacakan (pihak ketiga), dan bukan
cookies yang terdapat pada situs web. Uni Eropa juga mengajukan peraturan baru yang
memiliki penekanan kuat pada aturan pelacakan, mendorong transparansi, membatasi
periode penyimpanan data, dan penyertaan persetujuan pengguna.
Bekerja sama dengan Komisi Eropa, Departemen Perdagangan AS
mengembangkan kerangka kerja yang dinamakan safe harbor bagi perusahaan-perusahaan
di Amerika Serikat. Safe harbor adalah aturan kebijakan internal yang dibuat pihak swasta
dan mekanisme yang mendorong tercapainya tujuan yang diharapkan peraturan dan
undang-undang pemerintah, namun tanpa melibatkan undang-undang maupun paksaan dari
pemerintah.
Tantangan Internet terhadap Privasi
Teknologi internet telah menghadirkan tantangan baru bagi perlindungan privasi
seseorang Informasi yang dikirim pada jaringan luas ini, akan melewati berbagai sistem
berbeda dapat memantau, menangkap, dan menyimpan setiap pertukaran informasi yang
melewatinya. Pelacakan web yang telah terjadi pada situs web dan laman web yang telah
Anda kunjungi, konten online yang sudah diakses seseorang. Hal tersebut dilakukan bukan
hanya oleh situs web perorangan, namun juga jaringan perusahaan periklanan yang dapat
melacak perilaku seseorang dalam beraktivitas di dalam dunia maya. Pemilik situs web
maupun industri periklanan membiarkan pelacakan terhadap individu di situs web karena
dengan jalan demikian iklan diterbitkan lebih terarah kepada sasaran yang tepat, dan hal itu
akan membiayai operasional situs web.
Cookies adalah teks kecil yang tersimpan pada hard disk ketika pengguna
mengunjungi suatu situs web. Cookies mengidentifikasi perangkat lunak yang digunakan
oleh pengunjung dalam melakukan browsing internet dan memantau kunjungan pada situs
web. Ketika seorang pengunjung kembali ke sebuah situs yang telah menyimpan sebuah
cookie, perangkat lunak pada situs web akan mencari komputer pengunjung, menemukan
cookie-nya dan mengetahui apa yang telah dilakukannya sebelumnya.
Situs web yang menggunakan teknologi cookie tidak dapat serta merta memperoleh
nama dan alamat pengunjung. Bagaimanapun, ketika seseorang telah mendaftar pada
suatu situs web, informasi tersebut dapat dikombinasikan dengan data dari cookie guna
mengidentifikasi pengunjung tersebut. Perangkat yang disebut "super cookies" atau Flash
cookies yang tidak dapat dihapus dengan mudah dan dapat di-instal kapan pun seseorang
meng-klik Flash video pada internet. Pemasar menggunakan perangkat yang disebut web
beacon untuk memantau perilaku pengguna di dunia maya. Web beacon sering juga disebut
web bugs, adalah perangkat lunak kecil yang berguna untuk menyimpan rekaman "klik"
yang dilakukan oleh pengguna selama online. Web beacon dipasang pada situs web
populer oleh perusahaan pihak ketiga yang membayarkan sejumlah uang untuk mengakses
pengunjung mereka. Spyware lainnya yang dapat secara diam-diam meng-install dirinya
sendiri ke komputer pengguna dan akan meminta situs web mengirimkan iklan dan material-
material lain kepada pengguna dan melaporkan tindakan-tindakan yang dilakukan pengguna
selama menggunakan internet ke komputer lain.
Pemerintah AS telah mengizinkan perusahaan-perusahaan untuk mengumpulkan
informasi transaksi yang terjadi di pasar dan menggunakan informasi tersebut untuk
kepentingan pemasaran tanpa perlu mengantongi persetujuan resmi dari si pemilik informasi
tersebut. Model persetujuan informatif opt-out, mengizinkan pengumpulan informasi pribadi
sampai konsumen secara spesifik meminta penghentian pengambilan data. Para pendukung
privasi lebih suka melihat model persetujuan informatif opt-in dipakai lebih meluas di mana
perusahaan dilarang mengambil informasi pribadi apa pun sampai konsumen tersebut
secara spesifik menyetujui pengambilan dan penggunaan informasi.
Pelaku industri di dalam dunia maya lebih menyukai aturan internal perusahaan
ketimbang undang-undang privasi dalam melindungi konsumen. Industri periklanan online
membentuk Aliansi Privasi Online (Online Privacy Alliance) untuk memajukan aturan internal
perusahaan untuk mengembangkan serangkaian pedoman privasi bagi para anggotanya.
Kelompok tersebut mempromosikan penggunaan segel online seperti TRUSTE, yang
mensertifikasi situs web berdasarkan prinsip-prinsip privasi. Para anggota jaringan
perusahaan periklanan, telah menciptakan asosiasi industri tambahan yang disebut Jaringan
Inisiatif Periklanan (Network Advertising Initiative-NAI) untuk mengembangkan secara
sepihak kebijakan privasi untuk mendorong konsumen mendukung program opt out milik
jaringan periklanan, serta menyediakan ganti rugi bagi konsumen terkait penyalahgunaan
informasi.
Situs web mengumpulkan semua informasi ini, tetapi tidak membiarkan pengguna
untuk mengakses, kebijakan situs web tidak jelas, dan mereka mendistribusikan data ke
afiliasinya tanpa Pernah memberitahukan siapa afiliasinya tersebut, dan berapa banyak
afiliasinya tersebut. Web bug trackers (perangkat lunak pelacak) ada di mana-mana dan
pengguna tidak diberitahu mengenai keberadaan pelacak tersebut di laman web.
Solusi Teknis
Ada beberapa teknologi yang dapat melindungi privasi pengguna selama berinteraksi
menggunakan situs web. Kebanyakan perangkat tersebut digunakan untuk mengenkripsi
surel, atau berselancar di dalam dunia maya secara anonim (mengaburkan identitas), atau
mencegah komputer klien untuk menerima cookies, atau untuk mendeteksi dan
menghilangkan spyware. Dalam banyak kasus, solusi teknis telah gagal dalam melindungi
pengguna dari pelacakan saat berpindah dari satu situs ke situs lainnya. Karena publik
semakin waspada/kritis terhadap ancaman pelacakan perilaku, targeting ads, dan kegagalan
industri dalam menerapkan aturan internal yang memadai, perhatian beralih ke browser.
Bagi pengguna yang telah mengaktivasi fitur Do Not Track, browser tersebut akan meminta
ke situs web agar perilaku pengguna jangan dilacak.
HAK KEKAYAAN: KEKAYAAN INTELEKTUAL
Kekayaan intelektual (intellectual property) dianggap sebagai harta tak berwujud
yang diciptakan oleh seseorang ataupun organisasi. Kekayaan intelektual adalah
subjek/pokok persoalan bagi berbagai macam jenis perlindungan di bawah naungan tiga
tradisi resmi berikut: rahasia dagang, hak cipta, dan hak paten.
Rahasia Dagang
Setiap produk hasil karya intelektual-sebuah formula, perangkat, pola, atau kompilasi
data- yang digunakan untuk tujuan bisnis dapat digolongkan sebagai rahasia dagang (trade
secret), dan bukanlah informasi yang dapat diakses secara umum. Perlindungan terhadap
rahasia dagang bervariasi antara satu negara dengan negara lain. Umumnya, hukum yang
mengatur rahasia perdagangan menjamin monopoli atas ide yang digunakan dalam
mengerjakan suatu produk, tetapi monopoli tersebut dapat menjadi sangat lemah. Hukum
rahasia dagang melindungi ide pokok dalam pengerjaan suatu produk, tidak hanya
manifestasi mereka. Untuk membuat klaim ini, pencipta atau pemilik harus mengikat
karyawan dan pelanggannya dengan persetujuan tertutup untuk mencegah rahasia tersebut
jatuh ke masyarakat umum.
Hak Cipta
Hak cipta (copyright) adalah hak yang dijamin oleh undang-undang untuk melindungi
pencipta Karya intelektual dari tindakan duplikasi yang dilakukan oleh pihak lain dengan
tujuan apa pun sepanjang hidup pencipta karya tersebut ditambah 70 tahun sesudah
kematiannya. Bagi karya intelektual yang dihasilkan perusahaan, perlindungan hak cipta
diberikan selama 95 tahun sejak pertama kali karya tersebut diterbitkan. Kongres telah
memperpanjang masa berlaku hak cipta terhadap buku, mata pelajaran berkala, drama,
komposisi musik, peta, gambar, karya seni dalam bentuk apa pun, serta gambar
bergerak/kartun. Maksud dibalik pemberlakuan undang-undang hak cipta adalah untuk
mendorong kreativitas dan produktivitas karya dengan menjamin orang-orang yang kreatif
menerima imbalan finansial dan manfaat lainnya dari pekerjaan mereka. Merusak dan
menghilangkan juga merupakan bagian pelanggaran. Kekurangan dari hak cipta adalah
ide/pemikiran yang terkandung dalam karya tersebut tidak dilindungi, hanya manifestasi
pekerjaannya saja (karya fisiknya saja).
Paten
Paten (patent) mengizinkan pemiliknya melakukan monopoli eksklusif terhadap ide
dibalik penemuan yang diperolehnya selama 20 tahun. Tujuan Kongres AS mengesahkan
undang-undang hak paten adalah untuk menjamin penemu mesin baru, perangkat, ataupun
metode baru menerima imbalan finansial secara utuh beserta dengan penghargaan lainnya
bagi kerja keras mereka, serta mendorong penyebarluasan penemuan tersebut dengan
menyediakan diagram yang terperinci pihak-pihak yang berharap menggunakan ide tersebut
dengan seizin pemilik hak paten. Konsep utama dari undang-undang hak paten adalah
orisinalitas, kebaruan, dan penemuan. Kesulitannya adalah selain melewati kriteria ketat
yang kurang jelas (contoh, hasil karya tersebut harus merefleksikan beberapa pemahaman
khusus dan kontribusi), orisinalitas, dan kebaruan, termasuk waktu tunggu bertahun- tahun
untuk memperoleh perlindungan hak paten tersebut.

Tantangan bagi Hak Kekayaan Intelektual


Teknologi informasi terkini, terutama perangkat lunak menimbulkan tantangan-
tantangan yang luar biasa terhadap hak kekayaan intelektual, sekelaigus menciptakan
masalah-masalah etika, sosial, dan politis yang sangat signifikan. Penyebaran jaringan
elektronis termasuk internet, telah mempersulit perlindungan terhadap kekayaan intelektual.
Internet diciptakan untuk memindahkan informasi secara leluasa ke seluruh dunia, termasuk
informasi yang dilindungi dengan hak cipta. Oleh karena itu, dengan kemudahan akses
internet jaman sekarang banyak masyarakat yang kurang menghargai karya dari seseorang,
dengan cara tidak membeli secara asli atau original dan secara legal menyalin tanpa
meminta izin pemilik hak cipta, dan juga mereka lebih memilih untuk mengakses di internet
yang untuk menerobos hak cipta atau biasa disebut bajakan. Oleh karena itu, dibuatlah
sebuah peraturan untuk melindung para pemilik hak cipta sebuah karya yaitu Undang-
Undang Hak Cipta Millenium Digital (The Digital Millenium Copyright Act-DMCA) pada 1998
juga menyediakan perlindungan hukum terhadap hak cipta seseorang atau organisasi.
AKUNTANBILITAS, LIABILITAS, DAN PENGENDALIAN
Teknologi informasi baru ini memberikan tantangan dan permasalahan bagi liabilitas
hukum dan praktik sosial yang sudah ada dalam melindungi institusi dan masyarakat.
Contoh tantangan dan permasalahannya adalah masalah liabilitas yang berkaitan dengan
komputer.
Masalah Liabilitas yang Berkaitan dengan Komputer
Selama satu minggu pada oktober 2011, pengguna BlackBerry di seluruh dunia
mulai mengalami gangguan terhadap layanan surel mereka, layanan paling penting yang
disediakan oleh pabrikan smartphone bernama Research In Motion (RIM). Penghentian
layanan surel selama 3 hari yang melanda pengguna BlackBerry di Asia, Eropa, Timur
Tengah, serta Amerika, bagian penting dari BalckBerry yang digunakan oleh 70 juta
penggunanya. Akibat dari gangguan ini banyak pengguna BlackBerry yang merasa
dirugikan. Namun, mereka juga bingung pada siapa mereka akan meminta pertanggung
jawaban terhadap kerugian ekonomis yang diterima individu atau organisasi bisnis yang
tidak dapat mengakses surelnya selama 3 hari.
Secara umum, memanglah sangat sulit untuk meminta pertanggung jawaban kepada
pihak pencipta perangkat lunak terhadap produk buatan yang bersifat seperti buku, dan
sebagainya, tanpa memandang kerugian yang mengakibatkan bersifat fisik maupun
ekonomis. Ditambah lagi perangkat lunak hanya dikendalikan oleh operator.

KUALITAS SISTEM : KUALITAS DATA DAN KESALAHAN SISTEM

Permasalahan liabilitas dan akuntabilitas merupakan akibat dari penggunaan suatu sistem
yang melibatkan dimensi moral mandiri namun saling berikatan. Permasalahan ini timbul
akibat dari kinerja sistem yang buruk. Kinerja yang buruk ini dapat terjadi karena adanya
kesalahan dalam sistem, kegagalan perangkat keras, dan kualitas input yang buruk.

Sebagai contoh, meskipun perusahaan perangkat lunak telah berupaya untuk memperbaiki
kelemahan pada produknya, sebelum diluncurkan ke pasaran, namun akibatnya mereka
tetap meluncurkan produk dengan sedikit kelemahan tersebut dikarenakan waktu dan biaya
yang digunakan untuk menyempurnakan sedikit kelemahan tersebut dapat sama sekali
meniadakan penerbitan perangkat lunak tersebut.

KUALITAS HIDUP : KEADILAN, AKSES, DAN BATASAN

Teknologi informasi yang digunakan dapat merusak elemen berharga dalam masyarakat.
Pengaruh negatif yang timbul dari teknologi informasi merugikan banyak pihak, baik
perseorangan maupun organisasi. Berikut ini beberapa konsekuensi negatif di bidang
sosial yang ditimbulkan oleh sistem :

Meningkatkan Kekuatan : Pusat versus Tepian

Kekuatan komputer pada awal era membuat masyarakat hidup dengan diawasi komputer.
Saat ini, banyak perusahaan interet menguasai bidang pengumpulan informasi masyarakat
yang membuat kekuatan perusahaan oligopoli semakin meningkat, seperti Google, Apple,
Yahoo, Amazon, dan Microsoft.

Kecepatan Perubahan : Berkurangnya Waktu Respon terhadap Persaingan


Dengan adanya sistem informasi membuat pasar global dapat mengurangi kendala yang
dialami oleh banyak perusahaan dalam beradaptasi terhadap persaingan yang ada.

Mengelola Batasan : Keluarga, Pekerjaan, Waktu Ulang

Penggunaan internet yang bebas telah membuat pengguna jauh dengan keluarga dan
teman – teman dalam kehidupan nyata yang dapat membawa dampak buruk seperti
menumbuhkan sikap anti sosial terhadap lingkungan sekitar. Disamping itu penggunaan
internet secara luas untuk tujuan hiburan dan rekreasi telah membawa orang-orang jauh
dari keluarga dan teman-teman mereka. Bagi kalangan remaja, hal tersebut dapat
menimbulkan perilaku anti-sosial yang merugikan, seperti meningkatnya cyberbullying.

Ketergantungan dan Kerentangan

Banyak organisasi yang saat ini membutuhkan sistem informasi untuk menyimpan atau
mencadangkan data yang dibutuhkan untuk kepentingan organisasi. Dengan cakupan
sistem yang luas seperti saat ini, membuat tidak adanya pembuat standar yang tersedia.
Oleh karena itu perlu adanya keseimbangan dalam penggunaan sistem informasi, tidak
hanya melalui internet tapi ditambahn dengan melihat media cetak seperti koran, majalah,
buku, dan lain-lain.

Kejahatan dan Penyalahgunaan Komputer

Kejahatan komputer (computer crime) merupakan tindakan ilegal yang dapat dilakukan
melalui sistem, seperti pencurian uang yang dilakukan dengan membobol rekening
seseorang. Sedangkan penyalahgunaan komputer adalah tindakan yang belum tentu ilegal
tetapi dianggap kurang etis, seperti pesan spam. Spam ini begitu menjamur karena
biayanya hanya beberapa sen untuk mengirim ribuan pesan iklan ke pengguna internet.
Pengguna layanan internet dan individu dapat memerangi spam dengan menggunakan
perangkat lunak penyaring spam untuk mengahalau surel yang mencurigakan sebelum
masuk ke kotak masuk surel dan membuat error komputer kalian. Oleh karena itu,
dibuatlah hukum yang membantu mengatasi tentang permasalahan spam ini, yaitu
Undang-undang CAN-SPAM AS (US. CAN-SPAM) tahun 2003, yang efektif diberlakukan
pada 1 Januari 2004. Isi undang-undang tersebut adalah tidak melarang Praktek spam
(spamming), namun melarang praktik penipuan via surel dengan mewajibkan pesan
komersial via surel mencantumkan subjek yang jelas serta identitas pengirim
sesungguhnya, serta menyediakan penerima pesan cara mudah untuk menghapus nama
mereka dari daftar surel.

Ketenagakerjaan : Dampak Buruk Teknologi dan Penataan Ulang Pekerjaan yang


Hilang

Kemajuan teknologi membuat banyak perusahaan melakukan penataan ulang dalam


proses bisnis mereka, yang mengakibatkan banyak manajer tingkat menengah dan bagian
administrasi kehilangan pekerjaan. Hal ini terjadi karena pekerjaan mereka dapat
digantikan oleh mesin – mesin canggih.

Kesetaraan dan Hak Akses : Meningkatnya Kesenjangan Sosial dan Pembedaan Ras
Maraknya penggunaan komputer, handphone, dan perangkat digital lain dapat
menimbulkan kesenjangan sosial yang membuat munculnya kelompok atau golongan
berdasarkan kekayaan dan keahlian dalam bidang teknologi. Selain itu, juga menimbulkan
kesenjangan digital (digital divide) yang kerap terjadi di sekolah-sekolah, mereka
membandingkan teknologi sekolah mualai dari berapa jumlah komputer, kualitas
pendidikan, serta akses internet sekolah mereka. Apabila dibiarkan kesenjangan digital ini
akan menimbulkan gesekan atau benturan antara golongan yang memiliki informasi,
pemahaman komputer, serta keahlian dengan golongan yang tidak memiliki pemahaman
dan kemampuan komputer.

Risiko Kesehatan : RSI, CVS, dan Technostress

RSI merupakan cedera stress yang berulang karena dipaksa melakukan pekerjaan berat
berulang kali. Penyebab terbesarnya adalah keyboard komputer dan mengakibatkan
seringnya muncul sindrom CTS yang membuat pergelangan tangan terasa sakit. RSI dapat
dihindari dengan membuat posisi tangan yang nyaman dan diberi penyangga. CVS adalah
penyakit mata akibat mata tegang karena terlalu lama melihat layar monitor. Sedangkan
Technostress adalah rasa stres dari para pekerja akibat penggunaan komputer.

Anda mungkin juga menyukai