TENTANG
BIOTEKNOLOGI
DI
S
U
S
U
N
OLEH: SYARIF RAHMAT
MENDROFA
Pendahuluan
Bioteknologi adalah ilmu terapan Pada prinsipnya,dalam
yang melibatkan disiplin ilmu bioteknologi terkandung tiga hal
mikrobiologi,biokimia,genetika,dan pokok ,yaitu agen biologis
biologi molekular. (mikroorganisme , enzim, sel
secara defenisi bioteknologi tumbuhan, dan sel
merupakan usaha memanfaatkan hewan).Pendayagunaan secara
proses-proses biologi dalam teknologis dan industrian, serta
tingkatan seluler dan molekul baik produk dan jasa yang diperoleh.
hewan,tumbuhan atau penerapan bioteknologi pada
mikroorganisme untuk memproduksi umumnya mencakup produksi sel
berbagai produk dan atau biomassa dan perubahan atau
memanfaatkannya untuk jasa-jasa transformasi kimia yang di inginkan.
tertentu.
Macam-macam bioteknologi
t
s p e mb ua tan Yoghur
Prose nik
melalui tek
si
Homogena
Alat-Alat yang Digunakan dalam Proses Produksi Yoghurt
(pengaduk)
2) Keju
Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan
Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi memfermentasikan laktosa dalam
susu menjadi asam laktat. Proses pembuatan keju diawali dengan
pemanasan susu dengan suhu 90oC atau dipasteurisasi, kemudian
didinginkan sampai
30oC. Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan. Akibat dari kegiatan
bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi cairan whey dan
dadih padat, kemudian ditambahkan enzim renin
dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih. Enzim renin dewasa ini
telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin. Dadih yang terbentuk
selanjutnya dipanaskan pada temperatur
32oC – 420oC dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk membuang air
dan disimpan agar matang. Adapun whey yang terbentuk diperas lalu
digunakan untuk makanan sapi.
K Metabolisme Bakteri Asam Laktat
Bakteri asam laktat berfungsi
E memfermentasikan laktosa dalam susu
menjadi asam laktat menurut reaksi berikut :
J C12H22O11 + H2O → 4CH3CHOHCOOH
Laktosa Air Asam laktat
U
1. Pengasaman
Susu dipanaskan agar bakteri asam laktat, yaitu Streptococcus and Lactobacillus dapat
tumbuh. Bakteri-bakteri ini memakan laktosa pada susu dan merubahnya menjadi asam
laktat. Saat tingkat keasaman meningkat, zat-zat padat dalam susu (protein kasein, lemak,
beberapa vitamin dan mineral) menggumpal dan membentuk dadih.
2. Pengentalan
Bakteri rennet ditambahkan ke dalam susu yang dipanaskan yang membuat protein
menggumpal dan membagi susu menjadi bagian cair (air dadih) dan padat (dadih). Setelah
dipisahkan, air dadih kadang dipakai untuk membuat keju seperti Ricotta dan Cypriot
hallumi namun biasanya air dadih tersebut dibuang. Rennet mengubah gula dalam susu
menjadi asam dan protein yang ada menjadi dadih. Jumlah bakteri yang dimasukkan dan
suhunya sangatlah penting bagi tingkat kepadatan keju. Proses ini memakan waktu antara
10 menit hingga 2 jam, tergantung kepada banyaknya susu dan juga suhu dari susu
tersebut.
3. Pengolahan dadih
Beberapa keju lunak dipindahkan dengan hati-hati ke dalam cetakan. Sebaliknya pada
keju-keju lainnya, dadih diiris dan dicincang menggunakan tangan atau dengan bantuan
mesin supaya mengeluarkan lebih banyak air dadih. Semakin kecil potongan dadih maka
keju yang dihasilkan semakin padat.
1) Kecap
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus
oryzae dibiakkan pada kulit gandum terlebih
dahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama-
sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh
pada kedelai
yang telah dimasak menghancurkan campuran
gandum. Setelah proses fermentasi
karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya
akan dihasilkan produk kecap.
2)Tempe
Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan
makanan masyarakat golongan menengah ke bawah,
sehingga masyarakat merasa gengsi memasukkan tempe
sebgai salah satu menu makanannya. Akan tetapi,
setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan, tempe
mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam
maupun luar negeri. Jenis tempe sebenarnya sangat
beragam, bergantung pada bahan dasarnya, namun
yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai.
Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu
tempe mempunyai beberapa khasiat, seperti dapat
mencegah dan mengendalikan diare, mempercepat
proses penyembuhan duodenitis, memperlancar
pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat
mengurangi toksisitas, meningkatkan vitalitas,
mencegah anemia,
menghambat ketuaan, serta mampu menghambat
resiko jantung koroner, penyakit gula, dan kanker.
Teknologi Tepat Guna yang Digunakan dalam Produksi Tempe