Anda di halaman 1dari 13

BIOTEKNOLOG

I
KONVENSIONA
L
APA SIH BIOTEKNOLOGI
KONVENSIONAL ITU?
BIOTEKNOLOGI
• Teknik yang mengubah bahan mentah menjadi produk yang berguna melalui
transformasi biologi
• Ribuan tahun yang lalu > 6000SM
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL
• Bioteknologi yang menggunakan mikro-organisme untuk menghasilkan
barang maupun jasa
• Bioteknologi sederhana
• Jamur & bakteri yang menghasilkan enzim – enzim
MANFAAT BIOTEKNOLOGI
KONVENSIONAL?
• Meningkatkan nilai gizi dari produk-produk makanan
dan minuman.
• Menciptakan sumber makanan baru, misalnya dari air
kelapa, susu, dan lain – lain
• Dapat membuat makanan yang tahan lama
• Mampu meningkatkan perekonomian masyarakat
BIDANG PERTANIAN
• Penanaman secara Hidroponik
- Dilakukan dengan berbagai metode, tergantung media
- Metode kultur air, metode kultur pasir, dan metode porus.
- Contoh : tanaman hias, tomat, mentimun, sawi, selada, melon,
belimbing, jambu air
• Penanaman secara Aeroponik
- Aeroponik adalah pemberdayaan udara.
- Prinsip dari aeroponik : Helaian styrofoam di lubang2ngi dengan jarak 15 cm. Anak semai
sayuran ditancapkan pada lubang tanam. Akar tanaman akan menjuntai bebas ke bawah. Di
bawah helaian styrofoam terdapat sprinkler (pengabut) yang memancarkan kabut larutan hara ke
atas hingga mengenai akar.
PENGOLAHAN BAHAN PANGAN
• Produk susu
• a. Yoghurt
• - Susu dipasteurisasi terlebih dahulu, sebagian besar lemak dibuang.
• - Mikroorganisme Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus ditambahkan.
• - Selanjutnya disimpan selama ± 5 jam (pH menjadi 4,0) pada temperatur 45 DERAJAT. Lalu di dinginkan
• b. Keju
• - Proses diawali dengan dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai 30 oC. Selanjutnya bakteri asam
laktat dicampurkan.
• - Akibat dari kegiatan bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi dadih padat, kemudian
ditambahkan enzim rennin dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih.
• c. Mentega
• - Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris yang
membentuk proses pengasaman.
• - Selanjutnya, lemak mentega dipisahkan kemudian diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap
dimakan.
Produk makanan nonsusu
• a. Kecap
• - Dalam pembuatan kecap, jamur Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum dan akan
menghancurkan campuran gandum.
• - Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya dihasilkan kecap.
• b. Tempe
• - Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi
merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang.
• - Dalam proses pembuatan tempe diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus. Miselium
akan mengikat biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk tempe.
• c. Tape
• - Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi.
• - Ragi menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan
alkohol.
KESIMPULAN PEMBUATAN TAPE
1. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih menggunakan cara
sederhana.
2. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan
untuk pertumbuhan nya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut merubah glukosa menjadi alcohol.
3. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat
pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang
walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.
4. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi tidak pecah apabila terdapat udara yang
mengganggu proses pemecahan enzim tersebut. Oleh karena itu pada proses pengeraman singkong yang harus
dibungkus dengan plastik
Reaksi :

C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP


Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → alcohol (etanol) + karbon dioksida + energi.
Pada hari ketiga, akan diperoleh tapai yang sudah mengandung alkohol ± 3 %
• FERMENTASI
• Proses pengubahan bahan organik menjadi bentuk yang
lebih berguna dengan bantuan mikroorganisme secara
terkontrol
• Alat utama yang digunakan untuk proses fermentasi
adalah bioreaktor atau biasa disebut Fermentor
• Fermentor : tangki / wadah

• PASTEURISASI
• Proses pemanasan makanan dengan suhu di bawah titik
didih yang bertujuan membunuh organisme merugikan
• Proses ini sering diikuti dengan teknik lain misalnya
pendinginan atau pemberian gula dengan konsentrasi
tinggi.
KEUNTUNGAN

1. Meningkatkan nilai gizi dari produk-produk makanan dan minuman, seperti air susu
menjadi yoghurt, mentega, keju.
2. Teknologinya relatif sederhana
3. Menciptakan sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat dibuat Nata de
coco.
4. Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat karena bioteknologi
konvensional tidak banyak membutuhkan biaya karena biaya yang digunakan relatif
murah.
5. Pengaruh jangka panjang umumnya sudah diketahui karena sistemnya sudah mapan
KERUGIAN

1. Tidak dapat mengatasi masalah ketidaksesuaian (inkompatibilitas) genetic.


2. Perbaikan sifat genetik tidak terarah.
3. Hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
4. Memerlukan waktu yang relatif lama untuk menghasilkan galur baru.
5. Tidak dapat mengatasi kendala alam dalam sistem budidaya tanaman,
misalnya hama.
DAMPAK POSITIF
1. meningkatnya sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman, misalnya tanaman
transgenik kebal hama.
2. meningkatnya produk-produk ( baik kualitas maupun kuantitas ) pertanian , perkebunan, peternakan
maupun perikanan. Dengan temuan bibit unggul.
3. meningkatnya nilai tambah bahan makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu, seperti air susu
menjadi yoghurt, mentega, keju.
4. Membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan logam ( biohidrometalurgi )
5. membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan, Seperti : bacteri pemakan
plastik dan parafin, bacteri penghasil bahan plastik biodegradable,
6. membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi. Misalnya : bioethanol, biogas
7. membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-penyakit tertentu. Misalnya : penyakit
kelainan genetis dengan terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi monoklonal, vaksin.
8. mengatasi masalah pelestarian species langka dan hampir punah. Dengan teknologi transplantasi
nukleus, hewan / tumbuhan langka bisa dilestarikan dan lain sebagainya.
DAMPAK NEGATIF
• munculnya pencemaran biologis, berupa penyebaran organisme transgenik yang tak terkendali.
• gangguan keseimbangan ekosistem akibat perubahan dinamika populasi.
• kerusakan tatanan sosial masyarakat , ketika cloning pada manusia tidak terkendali.
• tersingkirnya berbagai plasma nutfah alami / lokal. Flora dan fauna lokal "terdesak" oleh
kehadiran flora dan fauna transgenik.
• menimbulkan pertentangan berkepanjangan antara tokoh ilmuwan bioteknologi dengan tokoh-
tokoh kemanusiaan dan agama.
• timbulnya reaksi alergi pada manusia yang mengkonsumsi tanaman / hewan transgenik
• munculnya penyakit-penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit akibat pemanfaatan
tanaman / hewan transgenic.

Anda mungkin juga menyukai