Anda di halaman 1dari 38

Lembar Isian Kegiatan

Pokok Bahasan : G. Pembuatan makanan basah

Sub Pokok Bahasan : G1. Pengolahan dark cokelat

Kelompok Kegiatan : G1.01. Pengadaan, penanganan, pengujian kualitas bahan

baku

Uraian Kegiatan : G1.01.01. Bahan baku dark cokelat

Prosedur:

1. Bahan baku dark cokelat diperoleh dari biji kakao yang diperoleh dari kebun

sendiri maupun pembelian dari masyarakat.

2. Biji kakao sebelumnya telah dilakukan serangkaian proses seperti

pengupasan, frmentasi, penjemuran, penyangraian hingga pengupas kulit nib.

3. Nib yang telah dilakukan pengupasan dilakukan penyimpanan dalam box

penyimpanan dan ditutup agar tidak terkontaminasi bau ataupun kotoran

lainnya.

Alat dan Bahan

Alat:

Box penyimpanan

Bahan:

Nib cokelat

Kuantitas/Frekuensi:

Persediaan bahan baku nib tidak ditentukan, tersedianya bahan baku

tergantung pada biji yang dihasilkan.


Komentar:

1. Nib yang dihasilkan sebelumnya telah dilakukan sortasi mulai dari

pengupasan buah kakao.

2. Nib cokelat yang dihasilkan juga telah melewati tahap pengupasan nib

menggunakan mesin pemecah kulit.


Tanggal pelaksanaan: 16, 17, Maret dan 15, 16 April 2021

Tanda Tangan

Pembimbing Lapangan :

(Desi Yetti)
Lembar Isian Kegiatan

Pokok Bahasan : G. Pembuatan makanan semi basah

Sub Pokok Bahasan : G1. Pengolahan dark cokelat

Kelompok Kegiatan : G1.01. Pengadaan, penanganan dan pengujian kualitas

bahan baku

Uraian Kegiatan : G1.01.02. Kemasan primer dan sekunder

Prosedur:

1. Kemasan yang digunakan untuk pembungkusan dark cokelat yaitu aluminium

foil, dan kemasan sekunder yaitu standing pouch aluminium foil

2. Kemasan aluminium foil tidak memiliki persyaratan khusus

3. Kemasan aluminium foil yang akan dijadikan sebagai pembungkus dark

cokelat sebelumnya telah dilakukan pemotongan sesuai ukuran dark cokelat

4. Pemotongan aluminium foil dilakukan setiap persediaan aluminium foil

sebelumnya telah menipis.

5. standing pouch aluminium foil sebelum digunakan sebagai wadah kemassan

dark cokelat sebelumnya telah ditempel dengan kertas label.

Alat dan Bahan:

Standing pouch aluminium foil

Aluminium foil

Kertas label

Kuantitas/Frekuensi:

Persediaan kemasan aluminium foil yang telah dilakukan pemotongan

dilakukan setiap kemasan aluminium foil sebelumya telah menipis atau habis.
Komentar:

1. Kemasan primer aluminium foil yang digunakan sebagai kemasan primer

bertujuan agar produk tidak mudah terkontaminasi, bau, rasa serta aman.

2. Bahan baku dipesan langsung dengan distributor dan dalam jumlah banyak

sehingga harga pembelian menjadi tidak mahal.


Tanggal pelaksanaan: 23, 24, 25 Maret dan 1, 19 April 2021

Tanda Tangan

Pembimbing Lapangan :

(Desi Yetti)
Lembar Isian Kegiatan

Pokok Bahasan : G. Pembuatan makanan semi basah

Sub Pokok Bahasan : G1. Pengolahan dark cokelat

Kelompok Kegiatan : G1.02. Pengolahan

Uraian Kegiatan : G1.02.02. Pemastaan

Prosedur:

1. Nib cokelat yang tersedia dalam box penyimpanan hasil pemecahan kulit

dilakukan proses pemastaan.

2. Pemastaan dilakukan sedikit demi sedikit kedalam mesin pemasta bertujuan

agar pasta cokelat yang dihasilkan lebih halus.

3. Pasta cokelat yang keluar ditampung menggunakan wadah stainless stell yang

dilapisi dengan kain hingga pemastaan selesai.

4. Pemastaan dilakukan bergantung kepada seberapa biji yang akan dipasta.

5. Kapasitas mesin pemasta yaitu 1 kg nib untuk satu kali pengolahan.

6. Pemastaan yang dilakukan bisa hingga 5 - 6 pengolahan dalam sehari.

Alat dan Bahan

Alat:

Mesin pemasta

Wadah stainless steel

Box penyimpanan

Scop stainless stell

Bahan:

Nib cokelat
Kuantitas/Frekuensi:

Kapasitas mesin pemasta yaitu 1 kg dalam satu kali pengolahan, pengolahan

dapat dilakukan 5 - 6 setiap hari.

Komentar:

Mesin pemasta yang digunakan terbuat dari stainless stell sehingga mutu dari

bahan tetap terjaga.


Tanggal pelaksanaan: 10 maret s/d 30 Mei 2021

Tanda Tangan

Pembimbing Lapangan :

(Desi Yetti)
Lembar Isian Kegiatan

Pokok Bahasan : G. Pembuatan makanan semi basah

Sub Pokok Bahasan : G1. Pengolahan dark cokelat

Kelompok Kegiatan : G1.02. Pengolahan

Uraian Kegiatan : G1.02.03. Penghalusan

Prosedur:

1. Proses penghalusan dalam pembuatan dark cokelat dilakukan bertujuan untuk

membuat tekstur dari dark cokelat menjadi halus dan lembut.

2. Alat yang digunakana yaitu refiner, prinsip dari alat refiner ini adalah dengan

cara berputar. Mesin refiner ini memiliki dua buah roda.

3. Cara kerja mesin refiner ini adalah menghaluskan dark cokelat selama kurang

lebih 2 jam menggunakan suhu 60 - 70 0 C, agar dark cokelat tidak mengeras

dan tetap encer.

Alat dan Bahan

Alat:

1. Mesin refiner

2. Spatula

3. Wadah stainless steel

Bahan:

1. Pasta cokelat

Kuantitas/Frekuensi:

Mesin refiner berputar selama 2 jam per hari menggunakan suhu 60 – 70 0 C


Komentar:

Mesin refiner memudahkan untuk menghaluskan pasta cokelat


Tanggal pelaksanaan : 10 maret s/d 30 Mei 2021

Tanda Tangan

Pembimbing Lapangan :

(Desi Yetti)
Lembar Isian Kegiatan

Pokok Bahasan : G. Pembuatan makanan semi basah

Sub Pokok Bahasan : G1. Pengolahan dark cokelat

Kelompok Kegiatan : G1.02. Pengolahan

Uraian Kegiatan : G1.02.02. Pencetakan dan pembekuan

Prosedur:

1. Dark cokelat yang telah halus dari mesin refiner dilakukan pencetakan secara

manual dengan mengguanakan khusus yang terbuat dari plastik.

2. Dark cokelat dicetak dengan cara memasukkan menggunakan sendok sedikit

demi sedikit.

3. Dark cokelat yang telah siap dicetak, selanjutnya dimasukkan kedalam frezzer

hingga keras.

4. Dark cokelat yang sudah beku atau mengeras kemudian dilepaskan dari

cetakan dengan cara membalik cetakan dan mengetok pada bagian punggung

cetakan.

5. Selanjutnya dark dilakukan pengemasan denggan menggunakan aluminium foil

agar terjaga kualitas dark setelah dicetak.

Alat dan Bahan

Alat:

Mesin refiner

Sendok

Wadah stainless steel

Cetakan cokelat

Frezzer
Bahan:

Dark cokelat

Aluminium foil

Kuantitas/Frekuensi:

Kegiatan pencetakan ini terus berkaitan dengan proses pengerasan dan

dilanjutkan dengan pengemasan bertujuan untuk menjaga kualitas dari dark

cokelat

Komentar:

Cokelat yang dihasilkan berbentuk batang dengan motif garis miring sesuai

bentuk cetakan dan pengemasan dengan aluminium foil yang dilakukan secara

manual menggunakan tangan.


Tanggal pelaksanaan: 23, 24, 25 Maret dan 1, 19 April 2021

Tanda Tangan

Pembimbing Lapangan :

(Desi Yetti)
Lembar Isian Kegiatan

Pokok Bahasan : G. Pembuatan makanan semi basah

Sub Pokok Bahasan : G1. Pengolahan dark cokelat

Kelompok Kegiatan : G1.03. Pengujian kualitas produk jadi

Uraian Kegiatan : G1.03.01. Pengujian sifat fisik dan organoleptik

Prosedur:

1. Pengujian fisik dark cokelat dilakukan dengan cara manual menggunakan

indera penglihatan dan indera perasa.

2. Dark cokelat dilihat dari bentuk, apabila bentuk yang dicetak tidak sesuai atau

pada saat pencetakan terdapat cacat, maka dark cokelat akan disisihkan dan dan

ditempatkan pada mesin refiner untuk dilakukan pengolahan kembali.

Alat dan Bahan

Alat:

Mesin Refiner

Bahan:

Dark cokelat

Kuantitas/Frekuensi:

Pengujian sifat fisik ini dilakukan setiap melakukan pengolahan dark cokelat.

Komentar:

Cara pengujian yang dilakukan dengan menggunakan indera perasa dan

penglihatan.
Tanggal pelaksanaan: 23, 24, 25 Maret dan 1, 19 April 2021

Tanda Tangan

Pembimbing Lapangan :

(Desi Yetti)
Lembar Isian Kegiatan

Pokok Bahasan : G. Pembuatan makanan semi basah

Sub Pokok Bahasan : G1. Pengolah dark cokelat

Kelompok Kegiatan : G1.04. Sanitasi dan penanganan limbah

Uraian Kegiatan : G1.04.02 Sanitasi peralatan dan pemeliharaan

Prosedur:

1. Peralatan yang digunakan pada pembuatan dark cokelat dilakukan

pembersihan secara rutin, dilakukan sebelum dan sesudah proses pengolahan.

2. Peralatan yang digunakan dibersihkan dengan cara mengelapkannya

menggunakan kain serbet atau tisu.

Alat dan Bahan

Alat:

Alat pemasta

Mesin refiner

Bahan:

Dark cokelat

Kain serbet

Tisu

Kuantitas/Frekuensi:

Sanitasi dilakukan setiap selesai kegiatan produksi menggunakan air agar

pasta cokelat yang tercecer mudah untuk dibersihkan.

Komentar:

Pembersihan dilakukan untuk menjaga alat dari partikel kotoran dan noda

serta menjaga alat agar tidak mudah rusak.


Tanggal pelaksanaan: 10 maret s/d 30 Mei 2021

Tanda Tangan

Pembimbing Lapangan :

(Desi Yetti)
Lembar Isian Kegiatan

Pokok Bahasan : G. Pembuatan makanan semi basah

Sub Pokok Bahasan : G1. Pengolah dark cokelat

Kelompok Kegiatan : G1.05. Pengemasan

Uraian Kegiatan : G1.05.01 Kemasan dan label

Prosedur:

1. Jenis kemasan yang digunakan yaitu primer dan sekunder

2. Kemasan primer yang digunakan yaitu aluminium foil sedangkan kemasan

sekunder yang digunakan yaitu standing pouch aluminium foil.

3. Ukuran kemasan primer yang digunakan yaitu panjang dan lebar 6 cm degan

berat 5 g. sedangkan kemasan sekundernya yaitu lebar 15 cm dan panjang 17

cm dengan berat 75 cm.

4. Pengemasan yang dilakukan yaitu pengemasan menggunakan aluminium foil,

dilanjutkan dengan menggunakan standing pouch aluminium foil dan

menimbang seberat 200 g.

5. Setelah dilakukan penimbangan, dilanjutkan dengan menyeler bagian atas

standing pouch aluminium foil dengan alat Sealler.

6. Alat sealler dipanaskan terlebih dahulu agar panas yang digunakan untuk

menyeler tercapai, tanda sealler sudah panas yaitu bergantinya lampu berwarna

merah ke lampu berwarna hijau.

7. Kemasan yang sudah dilakukan penyeleran dilakukan penempelan label pada

bagain tengah kemasan bagian depan.

8. Kemasan aluminium foil yang digunakan bertujuan agar produk tetap terjamin

keamanannya karena dark cokelat mudah meleleh. Dan penggunaan standing


pouch aluminium foil digunakan agar produk dapat terlihat tanpa membuka

bungkus kemasan.

Alat dan Bahan

Alat:

Sealler

Timbangan Analitik

Bahan:

Aluminium foil

Standing pouch aluminium foil

Kertas label

Kuantitas/Frekuensi:

Pengemasan dan pelabelan dilakukan setelah melakukan proses pengolahan.

Komentar:

Label yang disediakan terkadang kurang cukup untuk penempelan pada

kemasan dikarenakan label lain belum dilakukan penempelan tanggal kadaluarsa.


Tanggal pelaksanaan: 10 maret s/d 30 Mei 2021

Tanda Tangan

Pembimbing Lapangan :

(Desi Yetti)
Lembar Isian Kegiatan

Pokok Bahasan : G. Pembuatan makanan semi basah

Sub Pokok Bahasan : G1. Pengolah dark cokelat

Kelompok Kegiatan : G1.04. Sanitasi dan penanganan Limbah

Uraian Kegiatan : G1.04.01 Sanitasi ruang produksi dan pemeliharaan

Prosedur:

1. Saat akan melakukan kegiatan produksi ruangan bagian dalam sebelumnya

dilakukan pembersihan seperti menyapu lantai, mengelap meja, membersihan

wastafel, mengepel lantai, membuah sampah di keranjang sampah.

2. Pada bagian luar ruangan dilakukan seperti menyapu halaman, mengutip

sampah dan membuangnya ketempat pembuangan sampah.

Alat dan Bahan

Alat:

1. Sapu lantai

2. Pengepel

3. Lap tangan

4. Sapu lidi

5. Keranjang sampah

6. Sekop sampah

Bahan:

1. Cairan pembersih lantai

2. Cairan pembersih piring


Kuantitas/Frekuensi:

Kegiatan ini dilakukan setiap pagi hari pada saat akan melakukan kegiatan

produksi

Komentar:

Kegiatan ini wajib dilakukan untuk menjaga kebersihan pada saat akan

melakukan produksi

Tanggal pelakasanaan, 10 maret s/d 30 Mei

Pembimbing Lapangan :

(Dessi Yetti)

Lembar Isian Kegiatan

Pokok Bahasan : G. Pembuatan makanan semi basah

Sub Pokok Bahasan : G1. Pengolah dark cokelat

Kelompok Kegiatan : G1.04. Sanitasi dan penanganan limbah

Uraian Kegiatan : G1.04.02 Sanitasi peralatan dan pemeliharaan

Prosedur:

1. Peralatan yang digunakan sebelum melakukan produksi dilakukan pembersihan

seperti mencuci dan mengelap


2. Setalah pemakaian produksi alat dilakukan pembersihan seperti mencucinya

kembali

Alat dan Bahan

Alat:

1. Baskom

2. Spatula

3. Sendok

4. Timbangan

5. Meja

Bahan:

1. Cairan pembersih piring

Kuantitas/Frekuensi:

Dilakukan setiap hari sebelum dan sesudah kegiatan produksi

Komentar:

Dilakukan secara bersama- sama dengan pembimbing lapang

Tanggal pelakasanaan, 10 maret s/d 30 Mei

Pembimbing Lapangan :
(Dessi Yetti)

Lembar Isian Kegiatan

Pokok Bahasan : G. Pembuatan makanan semi basah

Sub Pokok Bahasan : G1. Pengolah dark cokelat

Kelompok Kegiatan : G1.04. Sanitasi dan penanganan limbah

Uraian Kegiatan : G1.04.03 Sanitasi pekerja

Prosedur:

1. Pekerja yang akan memulai kegiatan produksi sebelumnya melakukan cuci

tangan menggunakan sabun, memakai celemek

2. Untuk masuk pada ruang produksi pekerja harus membuka sepatu dan

digantikan dengan sendal khusus untuk masuk ruang produksi untuk

memudahkan pekerja melakukan produksi.

Alat dan Bahan

Alat:

1. Sendal

2. celemek
Bahan:

1. Cairan pembersih tangan

2. Air

Kuantitas/Frekuensi:

Penggunaan celemek pada saat kegiatan produksi berguna sebagai pelapis

pakaian agar pakaian yang digunakan tidak terkena kotoran atau cipratan cokelat

yang diolah.

Komentar:

Mencuci tangan, memakai celemek dan membuka sendal sangat penting

dilakukan pada saat produksi.

Tanggal pelakasanaan, 10 maret s/d 30 Mei

Pembimbing Lapangan :

(Dessi Yetti)
Lembar Isian Kegiatan

Pokok Bahasan : G. Pembuatan makanan semi basah

Sub Pokok Bahasan : G1. Pengolah dark cokelat

Kelompok Kegiatan : G1.04. Sanitasi dan penanganan limbah

Uraian Kegiatan : G1.04.04 Sanitasi bahan

Prosedur:

1. Sanitasi bahan yang dilakukan yaitu penyimpanan pada bahan – bahan seperti

Nib cokelat dengan menyimpannya pada container box dan menempatkan pada

tempat yang bersih dan aman.

Alat dan Bahan

Alat:

1. Container box

Bahan:

1. Nib cokelat

Kuantitas/Frekuensi:

Penyimpanan dilakukan pengecekan berkala untuk memastikan bahan yang

disimpan masih dalam keadaan aman

Komentar:
Pegecekan penyimpanan dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan pada

bahan

Tanggal pelakasanaan, 10 maret s/d 30 Mei

Pembimbing Lapangan :

(Dessi Yetti)

Lembar Isian Kegiatan

Pokok Bahasan : G. Pembuatan makanan semi basah

Sub Pokok Bahasan : G1. Pengolah dark cokelat

Kelompok Kegiatan : G1.04. Sanitasi dan penanganan limbah

Uraian Kegiatan : G1.04.05 Penanganan limbah


Prosedur:

1. Limbah kulit kakao di gudang penyimpanan kakao yang dilakukan pada saat

pengupasan kulit kakao dilakukan penumpukan pada sudut ruangan dan

membuangnya dua minggu sekali dan terkadang juga dapat diberikan kepada

orang lain sebagai pupuk tanaman atau kompos pada tanaman.

2. Kulit nib cokelat dari pengupasan kulit menggunakan desheller ditumpukkan

karung goni ditempatkan pada sudut ruangan dan dilakukan pembuangan

sebulan sekali.

3. Nib cokelat juga digunakan oleh pabrik sebagai kompos pada tanaman jahe

merah yang ditanam oleh pabrik.

Alat dan Bahan

Alat:

1. Tempat pembuangan sampah

Bahan:

1. Karung goni

2. Tanaman jahe

Kuantitas/Frekuensi:

Kulit kakao dilakukan pembersihan dua minggu sekali dan kulit nib cokelat

dilakukan pembersihan sebulan sekali

Komentar:

Kulit kakao dan kulit nib cokelat dimanfatkan sebagai pupuk atau kompos

pada tanaman.
Tanggal pelakasanaan, 10 maret s/d 30 Mei

Pembimbing Lapangan :

(Dessi Yetti)

Lembar Isian Kegiatan

Pokok Bahasan : G. Pembuatan makanan semi basah


Sub Pokok Bahasan : G1. Pengolah dark cokelat

Kelompok Kegiatan : G1.05. Pengemasan dan penyimpanan produk akhir

Uraian Kegiatan : G1.05.01 Pengemasan sekunder

Prosedur:

1. Pengemasan sekunder dilakukan dengan menggunakan standing pouch

aluminium foil.

2. Dark cokelat ditimbang seberat 250 gr dalam standing pouch aluminium foil

3. Selanjutnya dilakukan penyeleearan pada bagian atas kemasan berfungsi untuk

menutup rapat kemasan.

Alat dan Bahan

Alat:

1. Timbangan

2. Sealler

Bahan:

1. Dark cokelat

2. Standin pouch aluminium foil

Kuantitas/Frekuensi:

Pengemasan dilakukan setelah kegiatan produksi maupun maupun 1 hari

setelah produksi

Komentar:

Pengemasan dilakukan secara manual diruangan produksi II


Tanggal pelakasanaan, 10 maret s/d 30 Mei

Pembimbing Lapangan :

(Dessi Yetti)

Lembar Isian Kegiatan

Pokok Bahasan : G. Pembuatan makanan semi basah


Sub Pokok Bahasan : G1. Pengolahan nib cokelat, dark cokelat,lemak cokelat

Kelompok Kegiatan : G1.05. Pengemasan dan penyimpanan produk akhir

Uraian Kegiatan : G1.05.03 dan 04 Penyimpanan ruang penyimpanan dan

penumpukan

Prosedur:

1. Produk yang telah siap dilakukan pengemasan selanjutnya dilakukan

penyimpanan pada ruang I produksi didalam frezzer.

Alat dan Bahan

Alat:

3. Timbangan

4. Sealler

Bahan:

3. Dark cokelat

4. Aluminium foil

Kuantitas/Frekuensi:

Pengemasan dilakukan diruang produksi II

Komentar:

Pengemasan dilakukan secara manual

Tanggal pelakasanaan, 10 maret s/d 30 Mei

Pembimbing Lapangan :
(Dessi Yetti)

Lembar Isian Kegiatan

Pokok Bahasan : G. Pembuatan makanan semi basah


Sub Pokok Bahasan : G1. Pengolah dark cokelat, lemak cokelat dan Nib cokelat.

Kelompok Kegiatan : G1.06 Pemasaran

Uraian Kegiatan :G1.06. 01 Pemasaran

Prosedur:

1. Pemasaran dilakukan dipabrik Chokato dimana proses produksinya

berlangsung.

2. Pemasaran dilakukan setiap hari mulai pada jam 08.00 – 17.00 WIB.

3. Sistem pemasaran yang dilakukan yaitu secara langsung dan juga secara

online, mengadakan kerja sama dengan perguruan tinggi, sambil memasarkan

produk serta membuka peluang kepada masyarakat umum untuk berkunjung ke

pabrik

4. Sistem pemasaran juga dilakukan jika terdapat undangan sponsor diberbagai

tempat acara.

5. Pabrik cokelat Chokato bekerja sama dengan pihak Pos dalam pengiriman

barang yang dipesan oleh pembeli dari dalam maupun luar daerah, jumlah

barang yang dipesan tergantung permintaan pembeli, beban biaya pengiriman

ditanggung oleh si pembeli, jika pembeli telah melakukan kerja sama makan

pembeli akan mendapatkan diskon 10%.

6. Besaran volume penjualan yang dilakukan tidak menentu tergantung seberapa

banyaknya pembeli.

Alat dan Bahan

Alat: Tempat pemasaran


Bahan: berbagai produk olahan cokelat

Kuantitas/Frekuensi:

Pemasaran yang dilakukan pabrik cokelat Chokato tidak menentukan

banyaknya konsumen dan konsumen yang membeli atau memesan.

Komentar:

Pemasaran yang dilakukan oleh pihak pabrik cokelat Chokato memiliki nilai

lebih karena pabrik Chokato telah bekerja sama dengan perguruan tinggi ataupun

kunjungan kelompok tani dari dalam kota maupun luar kota.

Tanggal pelakasanaan: 10 maret s/d 30 Mei 2021

Tanda Tangan
Pembimbing Lapangan :

(Desi Yetti)

Anda mungkin juga menyukai