Bahasa Indonesia
KELOMPOK 3 – XI OTKP
2023
LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN
NIP 196804261993032003
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat, nikmat serta karunianya kepada penulis karena telah dapat
menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul " Analisis Menanam Bonggol Sawi
Menggunakan Tanah Cocopeat " dengan baik dan tepat pada waktunya. Terima kasih
kami ucapkan kepada Ibu Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yaitu Ibu Tineung Sari,
S.Pd yang telah memberikan tugas ini kepada kami semua.
Proposal ini dibuat sebatas dengan kemampuan dan pengetahuan yang penulis
miliki. Penulis sangat mengharapkan agar proposal ini dapat bermanfaat dan dapat
berguna untuk menambah pengetahuan kita. Kami selaku penulis sangat menyadari
banyaknya kekurangan dan keterbatasan dalam membuat proposal penelitian ini.
Sehingga kami sangat berharap agar bisa mendapatkan kritik dan saran yang membangun
agar nantinya pembuatan proposal lainnya akan menjadi lebih baik di masa yang akan
datang.
Semoga proposal ini dapat dengan mudah dipahami oleh para pembaca. Dan
penulis berharap proposal ini dapat memberikan banyak informasi dan berguna bagi
semuanya. Kami selaku penulis mengucapkan permintaan maaf apabila dalam
pembuatan proposal ini terdapat banyak kekurangan ataupun kesalahan.
Penulis
3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................6
1.3 Maksud dan Tujuan..............................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Apa itu Cocopeat ?...............................................................................................7
2.2 Metode yang digunakan.......................................................................................8
2.3 Jadwal Pelaksanaan..............................................................................................10
2.4 Rencana Anggaran ..............................................................................................10
Daftar Gambar
2.1 Gambar Cocopeat.................................................................................................7
2.2 Gambar Penanaman Awal....................................................................................9
2.3 Gambar Awal Pertumbuhan.................................................................................9
2.4 Gambar Hasil Pertumbuhan.................................................................................9
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Rincian Kegiatan........................................................................................10
Table 2.2 Anggaran yang dikeluarkan ......................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12
4
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Di antara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah caisim
atau sawi karena sawi ini sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang
menyukai dan memanfaatkannya. Selain itu juga sangat potensial untuk komersial
dan prospek sangat baik. Meskipun tidak memerlukan syarat tumbuh tertentu akan
tetapi ada batasan supaya tanaman sawi ini bisa tumbuh maksimal. Sawi bukan
tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai
kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di
Indonesia . Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas
maupun berhawa dingin. Jenis sayuran ini mudah tumbuh di dataran rendah
maupun dataran tinggi. Bila ditanam pada suhu sejuk tumbuhan ini akan cepat
berbunga. Karena biasanya dipanen seluruh bagian tubuhnya (kecuali akarnya),
sifat ini kurang disukai. Pemuliaan sawi ditujukan salah satunya untuk
mengurangi kepekaan akan suhu ini. Sayuran ini biasanya digunakan dalam bahan
sup atau penghias makanan. Awalnya, sayuran ini sangat populer di kawasan
Tiongkok namun kemudian menyebar ke berbagai negara salah satunya Indonesia
sebagai bahan untuk membuat masakan yang lezat. Saat ini masakan yang berasal
dari sayuran ini tidak hanya didominasi oleh warga yang berasal dari Tiongkok
namun orang Indonesia dan negara lainnya juga mulai menyukainya mengingat
lezat dan bermanfaatnya sayuran ini.
Semakin hari perkebangan di bidang pertanian semakin melesat. Inovasi-
inovasi baru yang dibuat demi aktivitas pertanian yang lebih praktis dan tepat
guna, contohnya saja media tanam. Media tanam merupakan media/komponen
penting sebagai titik tumbuh suatu tanaman. Media tanam buatan dibagi atas
media tanam buatan organik dan media tanaman buatan anorganik.
Dalam bercocok tanam, tak hanya tanah yang bisa diandalkan sebagai media
tanam. Masih ada media tanam lain, cocopeat salah satunya. Media tanam
organik ini memiliki kualitas tak kalah dengan tanah.
Cocopeat adalah media tanam yang dibuat dari sabut kelapa. Cocopeat adalah
produk sampingan kelapa setelah kita mengekstraksi serat dari batok/tempurung
5
kelapa. Secara sederhana, cocopeat adalah spon yang berasal dari serat sabut
kelapa yang dihancurkan atau dilembutkan. Sering juga disebut sebagai sabut
gambut atau debu sabut, cocopeat berwarna coklat muda. Cocopeat memiliki
kemampuan untuk menahan sejumlah besar air layaknya spons. Oleh karena itu,
paling mudah ditemukan di negara- negara tropis dan kepulauan, seperti
Indonesia. Banyak manfaat yang bisa didapat dengan menggunakannya. Baik
untuk digunakan bersama tanah, atau berdiri sendiri. Cocopeat juga banyak dipilih
sebagai pengganti tanah.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Cocopeat merupakan media tanam yang terbuat dari sabut kelapa, lebih
jelasnya Cocopeat dibuat dari kulit ari atau sekam kelapa yang diolah hingga berbentuk
butiran gabus. Cocopeat memiliki tesktur yang mirip tanah jadi kemuningkan punya
kemampuan adaptasi yang baik. Saat ini, Cocopeat jadi media tanam yang paling sering
digunakan. Fungsi Cocopeat adalah untuk menetralkan keasamaan tanah. Kelebihan yang
lain yang dimilikinya yaitu lebih tahan lama (karena kebanyakkan hama tidak suka
berada di dalam Cocopeat), bisa kembali di daur ulang, dan tentunya mudah digunakan
untuk pemula.
Cocopeat memiliki sifat mudah menyerap dan menyimpan air. Ia juga memiliki
pori-pori, yang memudahkan pertukaran udara, dan masuknya sinar matahari. Kandungan
Trichoderma molds-nya, sejenis enzim dari jamur, dapat mengurangi penyakit dalam
tanah. Dengan demikian, cocopeat dapat menjaga tanah tetap gembur dan subur.Dalam 1
7
kg Cocopeat dapat menampung hingga 16 liter air. Karena kemampuannya dalam
menyerap cairan, cocopeat dapat meningkatkan porositas tanah. Efek positifnya, tanah
akan menahan lebih banyak udara dan air sehingga sirkulasi serta drainase pada
wadah/lahan akan lebih terjaga.
Karena porositas/tingkat kegemburan tanah yang tinggi, pembentukan akar
tanaman akan mudah dan tanaman akan lebih sehat dan subur. Tanaman sehat berarti ada
lebih banyak buah di dalamnya. Sangat cocok untuk sayuran berdaun seperti sawi, bayam
dan kangkung yang dibudidayakan dalam pot. Nilai PH Cocopeat adalah 5,8 hingga 6,5,
yang merupakan kisaran sempurna bagi sebagian besar jenis tanaman untuk tumbuh.
Cocopeat bisa juga digunakan sebagai media untuk budidaya tanaman secara hidroponik.
Cocopeat berfungsi sebagai penahan air yang baik. Bahan ini mampu kembali
basah dengan cepat jika ditambah air meskipun telah mengalami kekeringan. Cocopeat
mampu menahan udara (oksigen) kurang lebih 1000 kali daripada media tanah.
Kemampuan cocopeat ini sangat bagus bagi metode hidroponik yang menggunakan air
sebagai media tanam utama. Sifat cocopeat yang hidrofilik (suka air), membuat bahan ini
memiliki daya serap 8-9 kali beratnya dan mampu menahan air sekitar 73% dari air yang
diberikan. Lebih baik dari kemampuan media sphagnum yang hanya sanggup menahan
41% air. Cocopeat juga mampu mengikat dan menyimpan oksigen di udara hingga 50%,
lebih baik daripada tanah yang hanya 2-3%. Namun, hindari pemberian air berlebih
karena jika cocopeat terlalu lembab dapat menyebabkan busuk akar.
8
Gambar 2.2 Penanaman Awal Gambar 2.3 Awal Pertumbuhan
9
2.3 Jadwal Pelaksanaan
3 Cocopeat 1 kg 7.000
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan menggunakan cocopeat sebagai pupuk dapat menjaga air dengan baik,
akar tanaman tidak mudah kering / terhidrasi dengan baik karena cocopeat mengandung
unsur hara penting seperti fosfor, kalium, magnesium, natrium, hingga kalsium. Sehingga
cocopeat dapat menjaga kadar air dengan baik yang menjadikan proses pertumbuhan
lebih cepat dan menghasilkan panen dengan kualitas yang baik.
3.2 Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan terkait
dengan pengaruh tanah cocopeat pada pertumbuhan sawi. Untuk mengetahui lebih jauh
tentang perngaruh cocopeat pada pertumbuhan sawi tersebut bisa menggunakan
bermacam macam variasi wadah tanam bisa dimulai dari secara polybag, hidroponik,
vertikultur atau variasi wadah lainnya baik menambah variabel atau menambah waktu
untuk memperoleh datanya. Sehingga akan lebih objektif dan bervariasi dalam
melakukan penelitian.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/95144/Cocopeat-Sebagai-Media-Tanam-
Alternatif-Selain-Tanah/
https://www.gramedia.com/literasi/jenis-metode-penelitian/
https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6388719/15-contoh-kata-pengantar-proposal-
skripsi-kegiatan-hingga-penelitian
https://deepublishstore.com/contoh-kata-pengantar-makalah-proposal-dan-laporan/
http://eprints.ums.ac.id/39158/16/BAB%20V.pdf
12