Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MENJELASKAN DENGAN TEMA KENTANG

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

DI SUSUN OLEH KELOMOK 8


Iwan suki 2020.03.02.0.0052
Ach.jeilani 2020.03.02.0.0039
Tauhid 2020.03.02.0.0051

PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS ISLAM MADURA
PAMEKASAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang


telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul "memahami Penyimpangan syi'ah"
Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan
Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari
akhir kelak.Makalah ini diajukan guna untuk memenuhi tugas Pendidikan
aswaja program studi system informasi.Selama proses penyusunan makalah,
penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena
itu, penulis berterima kasih kepada:

1. Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis


2. Bpk Ibnu Ali s.pdi. M Pfil.Iselaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Isla
3. Kedua orang tua yang selalu melimpahkan do'a, semangat, motivasi, serta
dukungan sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini. penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan penulis agar
pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran.Semoga
makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak.Aamin.

Pamekasan, 3 jan 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 2

2.1. Munculnya penanaman............................................................................ 2

2.2 Memahami ................................................................................................. 4

BAB III PENUTUP...................................................................................... 5

3.1 Kesimpulan................................................................................................ 5

3.2 Saran.......................................................................................................... 5
1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kentang merupakan salah satu jenis sayuran subtropis yang terkenal di


Indonesia. Daya Tari. sayuran ini terletak pada umbi kentang yang kaya
karbohidrat dan bernilai gizi tinggi. di Indonesia kentang dijadikan bahan
pangan alternatif atau bahan karbohidrat substitusi, terutama dalam pemenuhan
kebutuhan gizi dan pangan masyarakat Indonesia di samping beras Kentang
merupakan tanaman dikotil yang bersifat semusim karena hanya satu kali
berproduksi setelah itu mati, berumur pendek antara 90 sampai 180 hari dan
berbentuk semak/herba. Batangnya yang berada di atas permukaan tanah ada
yang berwarna hijau, kemerah-merahan, atau ungu tua. Akan tetapi, warna
batang ini juga dipengaruhi oleh umur tanaman dan keadaan lingkungan. Pada
kesuburan tanah yanglebih baik atau lebih kering, biasanya warna batang
tanaman yang lebih tua akan lebih menyolok dan bagian bawah batangnya bisa
berkayu, sedangkan batang tanaman muda tidak berkayu sehingga tidak terlalu
kuat dan mudah roboh.
Perhatian utama dalam usaha peningkatan produksi kentang di Indonesia
yaitu kualitas Dan kuantitas bibit kentang masih rendah serta faktor topografi
wilayah, dimana daerah dengan ketinggian tempat dan temperatur yang sesuai
untuk pertanaman kentang di Indonesia sangat terbatas. ekstensifikasi lahan
pertanian kentang di dataran tinggi tidak dapat dilakukan karena faktor
kelestarian lingkungan, sehingga dataran medium menjadi alternatif eksplorasi
lahan budidaya kentang. Selama ini budidaya kentang di dataran medium
kurang diminati petani karena produktivitasnya lebih rendah dengan biaya
perawatan tanaman tinggi. dapat di aplikasikan pada tanaman sebagai pupuk
hayati, sebagai starter/biang pengomposan bahan. organik maupun sebagai
bahan pestisida hayati terutama sebagai fungisida hayati. Namun keberhasilnya
masih bervariasi selain itu kandungan mikroorganismenya juga Dan berviriasi
sampai sekarang masih belum ada kajian yang menyebutkan apa saja
kandungan mikroorganisme, kandungan unsur hara maupun kandungan
ZPT/hormon yang terdapat pada suatu MOL. Resep maupun bahan-bahan
pembuat MOL sangat bervariasi sehingga kandungan berbagai mikoroganisme,
unsur hara maupun hormonya juga dimungkinkan bervariasi juga.
Namun hal ini tidak menjadi masalah, yang penting aplikasi MOL ini
dapat memberikan manfaat yang nyata bagi petani dan mengurangi biaya
usahatani serta dapat meningkatkan kemandirian petani kita. Justru kehadiran
MOL ini dapat memperkaya alternatif berbagai teknologi tepat guna yang dapat
diterapkan oleh petani serta dapat merangsang kreativitas dan inovasi petani
(Anonim, 2012).
PEMBAHASAN

Kegiatan persiapan lahan tanaman kentang meliputi pengolahan tanah,


penentuan arah bedengan, pembuatan bedengan, pembuatan lubang tanam serta
pemupukan dasar. Pengolahan tanah dilakukan dengan cara pembajakan atau
pencangkulan menggunakan cangkul sedalam kurang lebih 30 cm hingga tanah
menjadi gembur. Setelah pembajakan tanah dan penggemburan, dilanjutkan
dengan pembuatanbedengan yang dibuat membujur arah timur-barat agar
penyebaran cahaya matahari dapat merata mengenai seluruh tanaman serta
dibuat juga selokan untuk irigasi atau pengairan.
Bedengan yang dibuat berukuran lebar 200 cm x 300 cm dengan tinggi
30 cm dan jarak antar bedengan yang merupakan lebar selokan adalah 40 cm.
Setelah bedengan siap, dilakukan pembuatan lubang tanam sesuai dengan jarak
tanam yang dipakai yaitu 50 cm x 50 cm, jadi dalam satu petakan didapat empat
Baris tanaman.

Pemupukan dasar adalah dari persiapan lahan. Pupuk dasar yang


digunakan terdiri dari pupuk kandang (kotoran kambing) sekitar 0,7 kg/lubang
tanam dan pupuk Za 137,5 g/petak, KCl 105 g/petak dan NPK Mutiara 208
g/petak atau setara dengan 100 kg/Ha Za, 75 kg/Ha KCl dan 150 kg/Ha NPK
Mutiara yang diberikan pada lubang tanam kemudian diaduk dengan tanah
hinggatercampur rata.

1. Persiapan bibit

Persiapan bibit dilakukan sebelum penanaman. Bibit dipilih yang telah


memenuhi kriteria tanam yaitu memiliki 3 tunas, mata tunas berukuran 1 cm
sampai 2 cm, bibit masih dalam kondisi segar dan sehat. Bibit diusahakan tidak
terkena sinar matahari langsung untuk menghindari stress pra tanam, dalam
penelitian ini hanya disisakan satu tunas terbaik yang akan dipelihara hingga
panen. Berat umbi yang digunakan sekitar 40 sampai 60 g. Bibit yang
digunakanadalah bibit kentang varietas granola (G-2) berasal dari Penangkar
Kenta

2. Penanaman
Penanaman dilakukan satu minggu setelah pemupukan dasar dengan cara
membuat lubang pada bedengan yang telah disiapkan dengan kedalaman 5
sampai 8 cm, kemudian bibit dimasukkan dan ditimbun kembali dengan tanah
tipis
B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian tentang


pengaruh pemberian Mikro Organisme Lokal (MOL) Bonggol Pisang
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kentang di dataran mediu

C. Tujuan Penelitia

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh pemberian


Mikro Organisme Lokal (MOL) Bonggol Pisang terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman kentang di dataran medium.Penelitian ini diharapkan akan
menambah pengetahuan masyarakat terhadap pengaruh pemberian Mikro
Organisme Lokal (MOL) Bonggol Pisang terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman kentang di dataran medium

Saran
Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh pemberian mikro
organisme lokal lain terhadap beberapa varietas tanaman kentang di dataran
medium agar didapat hasil yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah, J. Dan Hadiyanti, D. (2014). Keragaan Produksi Jarak Tanam dan


Penerapan Teknologi Varietas Kentang (Solanum tuberosum L.) Pada Lahan
Dataran Tinggi Propinsi Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Nasional Lahan
Suboptimal 2014, Palembang 26-27 Septemb 2014. ISBN : 979-587-529-9.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan. Anonim, 2004.
Teknologi Budidaya Kentang Industri Di Lahan Sawah Dataran Medium
Kabupaten Sleman D.I.Yogyakarta. Rekomendasi Teknologi Pertanian 2004.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta. Anonim, 2012.
Pengembangan Mikro Organisme Lokal (MOL) Untuk Pertanian. BPP
PURWOSARI KEDIRI. Diakses dari http://bpppurwoasri.
blogspot.com/2012_07_29_archive.html pada tanggal 23 November 2014 pukul
14.24 WIB. Anonim. 2014. Dosis dan Aplikasi POMI HIJAU, PT. Indo
AcidatamaTbk. Basuki, R.S. dan Kusmana. 2005. Evaluasi Daya Hasil 7
Genotip Kentang pada Lahan Kering Bekas Sawah Dataran Tinggi Ciwidey. J.
Hort. 15 (4) : 248- 253 Basuki, R.S., Kusmana, dan E. Sofiari. 2009.
Identifikasi permasalahan dan peluang perluasan area penanaman kentang di
dataran medium. Prosiding Seminar Nasional Pekan Kentang 2008, Lembang
20 s.d 21 Agustus 2008. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura,
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. hlm.
376-388. Djuarnani, N., Kristian dan B.S., Setiawan. 2005. Cara Cepat
Membuat Kompos.Agromedia Pustaka. Depok. Fatahilla, A. 2013. Kumpulam
MOL part III. Diakses dari http://serbatani.blogspot.com/2013/10/kumpulan-
mol-part-iii.html pada tanggal 23 November 2014 pukul 14.24 WIB. Gunarto,
A. 2003. Pengaruh Penggunaan Ukuran Bibit Terhadap Pertumbuhan, Produksi
dan Mutu Umbi Kentang Bibit G 4 (Solanum tuberosum L.).Jurnal Sains dan
Teknologi Indonesia. 5 (5): 173 - 179. Hadinata, I. 2008. Membuat
Mikroorganisme Lokal. Diakses dari Http://Ivanhadinata.knologi hortikultura.

Anda mungkin juga menyukai