Anda di halaman 1dari 16

PEMANFAATAN TANAH LIAT MENJADI VAS BUNGA

Disusun Oleh:

Ahlul azli (2020213010004)


Nama : Muhammad Firwan Aulia Lubis
(2020213010026)
Kelas : 3A
Semester : 6
Prodi : Teknologi Rekayasa Manufaktur D-IV
Pembimbing : Ir. Zuhaimi, MT

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat menuntaskan laporan
teknopreneurship, serta selawat dan salam penulis sanjung kepangkuan Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam ilmu
pengetahuan seperti sekarang ini.
Lapoaran ini merupakan kewajiban kepada mahasiswa yang telah
menyelesaikan laporan sebagai bahan pertanggung jawaban hasil paraktikum,
adapun judul laporan ini adalah pemanfaatan tanah liat menjadi vas bunga
Dalam melaksanakan pembuatan laporan ini penulis mengucapkan ribuan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak selaku dosen pembimbing mata
kuliah teknopreneurship.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dalam
kata kesempurnaan maka penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat
positif dan membangun dari segenap pembaca.

Lhokseumawe, 10 April 2023


Penulis

Kelompok VI

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. 1

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 4

1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 4

1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 5

1.3 TUJUAN .................................................................................................. 5

BAB II DASAR TEORI .................................................................................... 6

2.1 TANAH LIAT ........................................................................................... 6

2.2 VAS BUNGA ........................................................................................... 8

BAB III METODE PRAKTIKUM ....................................................................11

3.1 ALAT DAN BAHAN ..............................................................................11

3.2 PROSEDUR PEMBUATAN .................................................................. 12

BAB IV HASIL................................................................................................. 14

4.1 HASIL .................................................................................................... 14

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 15

5.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 15

5.2 SARAN .................................................................................................. 15

2
DAFTAR GAMBAR

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tanah liat telah digunakan oleh manusia sejak zaman prasejarah untuk
berbagai keperluan, termasuk dalam pembuatan vas bunga. Tanah liat adalah jenis
tanah yang kaya akan mineral lempung, yang memberikan sifat elastis dan
kemampuan untuk membentuk objek-objek keramik dengan mudah. Seiring
perkembangan peradaban manusia, penggunaan tanah liat dalam seni keramik terus
berkembang dan mencapai puncaknya pada zaman Mesir kuno, Mesopotamia, dan
Tiongkok.
Dalam konteks pembuatan vas bunga, tanah liat menjadi bahan utama yang
digunakan karena kemampuannya untuk diubah bentuknya dan kemudian diolah
melalui proses pembakaran menjadi benda yang keras dan tahan lama. Vas bunga
merupakan wadah yang dirancang khusus untuk menampung dan memperindah
tanaman hias, baik di dalam ruangan maupun di taman. Dengan penggunaan vas
bunga, tanaman hias dapat ditempatkan secara estetis, menambah keindahan dan
kesegaran dalam ruangan atau area eksterior.
Tanah liat sebagai bahan dasar dalam pembuatan vas bunga menawarkan
berbagai keunggulan. Pertama, tanah liat mudah diolah dan dibentuk sesuai dengan
keinginan. Sifat elastisnya memungkinkan pengrajin untuk mengubah tanah liat
menjadi berbagai bentuk dan desain yang unik dan menarik. Selain itu, vas bunga
yang terbuat dari tanah liat juga memiliki sifat porositas yang memungkinkan
pertukaran udara dan air antara tanah dan tanaman, sehingga mendukung
pertumbuhan tanaman yang sehat.
Penggunaan vas bunga dari tanah liat tidak hanya terbatas pada fungsi
estetika, tetapi juga memiliki manfaat praktis. Vas bunga dapat membantu menjaga
kelembaban tanah dan mencegah akar tanaman terkena sinar matahari langsung.
Selain itu, vas bunga juga membantu dalam pengaturan penyiraman tanaman
dengan cara menahan air lebih lama di dalam wadah. Hal ini berdampak pada
efisiensi penggunaan air dan pemeliharaan tanaman yang lebih baik.

4
Dalam era modern, meskipun terdapat berbagai bahan alternatif untuk
pembuatan vas bunga, penggunaan tanah liat tetap populer karena keindahan dan
keunikan yang ditawarkannya. Tanah liat memberikan sentuhan alami dan organik
dalam desain interior maupun eksterior, serta memberikan keseimbangan antara
keindahan dan fungsionalitas.
Dalam penelitian ini, akan dijelaskan secara mendalam tentang pemanfaatan
tanah liat dalam pembuatan vas bunga. Dengan mempelajari proses, teknik, dan
manfaat penggunaan tanah liat sebagai bahan dasar vas bunga, diharapkan kita
dapat lebih memahami keindahan dan nilai seni dalam kerajinan keramik serta
manfaatnya dalam mempercantik ruang hidup dan menghiasi taman.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana menjadikan tanah liat menjadi barang yang lebih berharga?
2. Bagaimana strategi pemasaran dan distribusi yang efektif untuk
meningkatkan nilai dan popularitas tanah liat menjadi vas bunga?
3. Bagaimana dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari pemanfaatan
tanah liat menjadi vas bunga, dan bagaimana cara mengukur dan
mengevaluasi dampak tersebut?

1.3 TUJUAN
1. Menjadikan tanah liat menjadi barang yang bernilai ekonomis.
2. Membuat strategi pemasaran agar dapat bersaing dengan produk yang
lainnya.
3. Pemanfaatan tanah liat agar berdampak sosial, ekonomi, dan lingkungan
bagi lingkungan sekitar.

5
BAB II
DASAR TEORI

2.1 TANAH LIAT


Tanah liat adalah jenis tanah yang terdiri dari partikel-partikel kecil dengan
ukuran kurang dari 0,002 mm. Tanah liat terbentuk melalui proses pelapukan batuan
yang terjadi selama ribuan tahun. Ini adalah jenis tanah yang sangat umum
ditemukan di seluruh dunia dan memiliki sifat-sifat yang unik.
Komposisi tanah liat terdiri dari mineral lempung, air, dan partikel organik.
Mineral lempung adalah bahan utama yang memberikan sifat-sifat khas tanah liat.
Jenis mineral lempung yang umum ditemukan dalam tanah liat adalah kaolinit, illit,
dan montmorillonit. Komposisi mineral ini mempengaruhi tekstur, daya tahan, dan
kemampuan tanah liat untuk menahan air.
Salah satu ciri utama tanah liat adalah teksturnya yang lembut dan lekat.
Karena partikel-partikelnya yang sangat kecil dan memiliki permukaan yang besar,
tanah liat memiliki kapasitas penyerapan air yang tinggi. Ini berarti tanah liat
cenderung mempertahankan air lebih lama daripada jenis tanah lainnya. Kekentalan
tanah liat juga membuatnya mudah berubah menjadi lumpur ketika terkena air, dan
kemudian mengeras saat kering.
Tanah liat juga memiliki sifat plastisitas yang tinggi. Ini berarti tanah liat
dapat diubah bentuknya dan ditekan tanpa pecah. Kemampuan ini menjadikan tanah
liat sangat cocok untuk membuat benda-benda kerajinan tangan seperti gerabah dan
patung.
Namun, tanah liat juga memiliki kelemahan. Karena kemampuannya
menahan air yang tinggi, tanah liat cenderung mengalami pengelembungan saat
lembab dan penyusutan saat kering. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada struktur
bangunan dan saluran air bawah tanah. Tanah liat juga cenderung memiliki drainase
yang buruk, sehingga memerlukan perhatian khusus dalam mengelola irigasi dan
tata air.
Dalam pertanian, tanah liat memiliki potensi pertanian yang baik karena
kemampuannya untuk menahan air dan nutrisi. Namun, manajemen yang tepat

6
diperlukan untuk memperbaiki tekstur tanah, meningkatkan drainase, dan
mencegah erosi.
Secara keseluruhan, tanah liat adalah jenis tanah dengan partikel-partikel
kecil, tekstur lembut, lekat, dan plastisitas tinggi. Sifat-sifat ini memberikan
keunikan dan tantangan tersendiri dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk
konstruksi, kerajinan, dan pertanian.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sifat dan karakteristik tanah
liat, antara lain:
• Tekstur: Tanah liat memiliki tekstur halus karena partikel-partikelnya yang
sangat kecil. Ukuran partikel yang kecil ini memberikan sifat lembut dan
lekat pada tanah liat.
• Kapasitas Penahanan Air: Tanah liat memiliki kapasitas penahanan air yang
tinggi karena partikel-partikelnya yang halus. Ruang antara partikel-partikel
liat menyimpan air, sehingga tanah liat mampu menyediakan cadangan air
yang cukup bagi tanaman, terutama dalam kondisi kekeringan.
• Permeabilitas: Tanah liat memiliki permeabilitas yang rendah, artinya air
sulit untuk menembus lapisan tanah liat. Karena itu, drainase pada tanah liat
biasanya buruk. Hal ini dapat menyebabkan masalah dalam pengaturan air
dalam kegiatan pertanian dan konstruksi.
• Plastisitas: Tanah liat memiliki sifat plastisitas yang tinggi. Sifat ini
memungkinkan tanah liat untuk dibentuk dan dipadatkan menjadi berbagai
bentuk tanpa pecah atau rusak. Sifat plastisitas ini dimanfaatkan dalam
industri kerajinan tanah liat dan konstruksi.
• Kekeringan dan Retak: Tanah liat cenderung mengalami penyusutan saat
mengering. Hal ini dapat menyebabkan permukaan tanah retak-retak.
Retakan ini dapat mengurangi kemampuan tanah untuk menahan air dan
dapat menyebabkan kerusakan pada struktur bangunan.
• Kesuburan: Tanah liat umumnya kaya akan mineral dan bahan organik,
sehingga memiliki potensi kesuburan yang baik. Namun, kesuburan tanah
liat juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti pH tanah,
ketersediaan nutrisi, dan manajemen pertanian yang tepat.

7
Dalam penggunaannya, tanah liat memiliki berbagai aplikasi, antara lain:
➢ Industri Kerajinan: Tanah liat digunakan dalam pembuatan keramik,
gerabah, patung, vas bunga, dan berbagai produk kerajinan tangan. Sifat
plastisitas tanah liat memungkinkan seniman dan pengrajin untuk
menciptakan berbagai bentuk dengan mudah.
➢ Konstruksi: Tanah liat digunakan dalam pembuatan batu bata dan genteng.
Campuran tanah liat dengan bahan tambahan seperti pasir dan serat dapat
digunakan dalam pembangunan dinding, lantai, dan plasteran. Tanah liat
juga digunakan dalam pondasi, pembuatan saluran drainase, dan
pengendalian erosi.
➢ Pertanian: Tanah liat memiliki kapasitas penahanan air yang baik, sehingga
sering digunakan dalam pertanian untuk menanam tanaman yang
membutuhkan kelembaban yang konsisten. Namun, manajemen yang tepat
seperti drainase yang baik dan pemupukan yang sesuai perlu dilakukan
untuk mengoptimalkan produktivitas pertanian di tanah liat.
➢ Geoteknik: Tanah liat digunakan dalam teknik geoteknik untuk memperkuat
tanah yang lemah, melindungi lereng dari erosi, dan mengendalikan
pergerakan air di bawah permukaan tanah.
Tanah liat memiliki sifat dan karakteristik yang unik, yang membuatnya
memiliki banyak kegunaan dalam berbagai bidang.

2.2 VAS BUNGA


Vas bunga adalah wadah atau tempat yang dirancang khusus untuk
menampung bunga segar atau tanaman hias dalam keadaan hidup. Vas bunga dapat
terbuat dari berbagai bahan, termasuk keramik, kaca, logam, plastik, dan bahkan
bahan alami seperti kayu atau tanah liat. Fungsi utama vas bunga adalah untuk
menampilkan dan menghias bunga atau tanaman hias dalam keadaan yang estetis.
Berikut adalah beberapa komponen dan aspek yang perlu diperhatikan dalam
menjelaskan vas bunga secara detail:
1. Desain dan Bentuk: Vas bunga datang dalam berbagai desain dan bentuk
yang mencerminkan gaya dan preferensi estetika individu. Bentuk vas dapat
beragam, mulai dari bulat, silinder, lonjong, hingga unik dan tidak terduga

8
seperti geometris atau organik. Desain vas juga bisa sederhana atau rumit,
dengan ornamen atau pola yang diukir atau dihiasi pada permukaannya.
2. Bahan: Vas bunga dapat terbuat dari berbagai jenis bahan. Misalnya,
keramik adalah pilihan yang umum karena memberikan tampilan yang
elegan dan beragam, serta memiliki kelembutan dan kekuatan yang cukup.
Kaca memberikan tampilan yang transparan dan memungkinkan
penampilan yang indah dari bunga. Logam seperti perunggu, tembaga, atau
stainless steel memberikan kesan yang kokoh dan elegan. Plastik sering
digunakan untuk vas bunga yang lebih ringan dan tahan pecah, sementara
vas dari kayu atau tanah liat memberikan kesan alami dan organik.
3. Ukuran dan Skala: Vas bunga dapat memiliki berbagai ukuran, mulai dari
yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Pemilihan ukuran vas harus
mempertimbangkan skala bunga atau tanaman yang akan ditempatkan di
dalamnya. Vas yang terlalu besar dapat membuat bunga terlihat kerdil,
sementara vas yang terlalu kecil mungkin tidak dapat menampung tanaman
secara memadai. Skala vas juga perlu dipertimbangkan dalam konteks ruang
atau lingkungan di mana vas tersebut akan ditempatkan.
4. Fungsi dan Penempatan: Vas bunga dapat ditempatkan di berbagai tempat
di dalam ruangan atau luar ruangan. Mereka bisa menjadi titik fokus di meja
makan, meja kerja, atau ruang tamu, atau digunakan sebagai dekorasi di tepi
jendela, teras, atau taman. Vas juga dapat digunakan untuk mengatur
rangkaian bunga atau komposisi tanaman yang lebih kompleks.
5. Perawatan dan Fungsionalitas: Vas bunga harus dirancang untuk memenuhi
fungsi dan kebutuhan tumbuh kembang tanaman. Beberapa vas dilengkapi
dengan sistem irigasi yang memungkinkan penyiraman yang lebih mudah
dan menjaga kelembaban tanah. Beberapa juga memiliki lubang drainase
untuk mencegah genangan air dan kerusakan akibat kelebihan air. Pemilihan
vas yang sesuai dengan jenis tanaman atau bunga yang akan ditanam juga
penting agar kondisi tanaman tetap optimal.
Vas bunga memiliki peran yang signifikan dalam memperindah ruangan dan
memamerkan keindahan bunga atau tanaman hias. Dengan mempertimbangkan
desain, bahan, ukuran, dan fungsi, vas bunga dapat menjadi elemen dekoratif yang

9
penting dalam menciptakan suasana yang menarik dan mempesona. Tidak hanya
sebagai wadah untuk menampung bunga atau tanaman, vas bunga juga memiliki
beberapa fungsi tambahan, antara lain:
1. Penciptaan Fokus Visual: Vas bunga yang indah dan menarik dapat menjadi
titik fokus visual dalam sebuah ruangan. Desain dan warna vas dapat
menambahkan sentuhan dekoratif yang signifikan dan menjadi pernyataan
gaya dalam ruangan tersebut.
2. Mengatur Komposisi: Vas bunga digunakan untuk mengatur komposisi dan
tata letak bunga atau tanaman hias. Dengan menempatkan bunga dalam vas
yang tepat, Anda dapat menciptakan susunan yang seimbang, simetris, atau
bahkan tampilan yang eksentrik dan kreatif.
3. Menyajikan Bunga Segar: Vas bunga berfungsi sebagai tempat untuk
menampilkan bunga segar. Dengan memberikan air dan nutrisi yang cukup,
vas membantu mempertahankan kehidupan bunga lebih lama dan menjaga
keindahan dan aroma mereka.
4. Membuat Interior Lebih Hidup: Dengan menambahkan vas bunga dengan
tanaman hidup ke dalam ruangan, Anda dapat memberikan nuansa alami
dan menyegarkan, serta menciptakan suasana yang lebih hidup dan ramah
lingkungan.
5. Mengubah Suasana dan Tema: Dalam acara khusus atau perayaan, vas
bunga dapat digunakan untuk menciptakan suasana yang sesuai dengan
tema atau suasana hati. Misalnya, vas dengan bunga berwarna cerah dapat
memberikan nuansa ceria dan penuh energi, sementara vas dengan bunga
berwarna lembut dan lembayung dapat menciptakan suasana yang romantis
dan tenang.
6. Ekspresi Kreatif dan Seni: Vas bunga memberikan kesempatan bagi
individu untuk mengekspresikan kreativitas dan seni mereka. Dengan
menggabungkan bentuk, warna, dan tekstur dalam pengaturan bunga,
seseorang dapat menciptakan karya seni yang unik dan pribadi.
Perawatan vas bunga meliputi membersihkan vas secara teratur untuk
mencegah timbulnya lumut atau kerak, mengganti air vas secara berkala, dan
memangkas bunga yang layu agar vas tetap segar dan terlihat indah.

10
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan antara lain:
1. Tanah liat basah

Gambar 3. 1 tanah liat basah

2. Minyak goreng

Gambar 3. 2 minyak goreng

3. Meja putar

Gambar 3. 3 meja putar

11
4. Air

Gambar 3. 4 air

5. Tripleks

Gambar 3. 5 triplek

3.2 PROSEDUR PEMBUATAN


Berikut mexrupakan proses pembuatan vas bunga dari tanah liat:
1. Melakukan penyiapan terhadap bahan dan juga alat yang akan dibutuhkan
2. Apabila menggunakan meja putar maka taruhlah tanah liat untuk berada di
bagian atas meja dan membentuk bagian vas bunga yang akan mudah
menggunakan bantuan dari meja putar.
3. Apabila tidak ada meja putar maka tanah liat dibentuk dengan cara
melakukan pengebalan terhadap tangan dan menekan pada bagian dari
papan landasan
4. Lakukan pelumuran tanah liat dengan menggunakan minyak goreng
sehingga tidak akan lengket.
5. Buatlah pada bagian alas maupun bagian bawah yang telah sesuai dengan
ukurannya.
6. Setelah bagian bawah terbentuk buatlah menjadi rapih dengan
menggunakan tangan.

12
7. Lakukan pengolesan minyak goreng sehingga tidak mengering ketika
merapihkan vas bunga.
8. Ketika telah rapi, keringkan di bagian tempat yang tedur dalam rentan waktu
1-2 hari.
9. Setelah mengering, barulah jemur di bawah matahari 2-6 hari atau juga
dapat dengan cara dibakar.

13
BAB IV
HASIL
4.1 HASIL
Berikut merupakan hasil dari pengolahan tanah liat menjadi vas bunga:

Gambar 3. 6 hasil

Gambar 3. 7 hasil

14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembuatan vas bunga dari tanah liat, dapat disimpulkan
beberapa hal yakni sebagai berikut:
➢ Pemanfaatan tanah liat dalam pembuatan vas bunga adalah cara yang kreatif
dan estetis untuk menghasilkan wadah indah dan alami untuk menampilkan
bunga dan tanaman hias.
➢ Vas bunga dari tanah liat memberikan kelembutan, kelekatannya, dan
kemampuan untuk dibentuk menjadi berbagai bentuk yang diinginkan.
➢ Vas bunga dari tanah liat memiliki daya tarik visual yang unik dan memberikan
sentuhan alami ke dalam dekorasi ruangan.
➢ Harga jual untuk vas bunga dari tanah liat adalah Rp. 40.000,.
5.2 SARAN
Saran yang dapat kami berikan untuk proses pembuatan tas dari sedotan plastik
sebagai berikut:
• Pilih jenis tanah liat yang cocok, seperti tanah liat keramik atau tanah liat
gred, yang dapat ditemukan di toko kerajinan atau pusat bahan keramik.
• Pelajari teknik pembentukan vas bunga menggunakan tanah liat, seperti
penggunaan roda pahat atau teknik pembentukan manual.
• Eksplorasi dan kembangkan desain dan bentuk unik untuk vas bunga Anda
dengan menggunakan alat pemodelan dan alat penghalus.

15

Anda mungkin juga menyukai