FISIKA DASAR
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB 11
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Semen
Semen (cement) adalah hasil industri dari paduan bahan baku batu kapur/ gamping
sebagai bahan utama dan lempung/ tanah liat atau bahan pengganti lainnya dengan hasil
akhir berupa padatan berbentuk bubuk/ bulk, tanpa memandang proses pembuatannya,
yang mengeras atau membantu pada pencampuran dengan air. Semen juga diartikan
sebagai bahan perekat yang berbentuk halus jika ditambahkan air akan terjadi reaksi
hidrasi dan dapat mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan massa yang kokoh.
Semen dijadikan bahan dasar utama konstruksi bangunan dan komoditi yang strategis.
Semakin berkembangnya pembangunan membuat industri semen selain mengeluarkan
produk semen yang menghasilkan beton mutu tinggi dan ramah lingkungan tanpa
mengurangi mutu beton yang dihasilkan, yang sering digunakan sekarang ini adalah
semen PCC (Portland Cement Composite) (Siti,2018).
Semen adalah komoditas yang penting bagi Indonesia. Sebagai negaraberkembang
yang terus melakukan pembangunan infrastuktur. Pembangunan infrastruktur akan terus
dikerjakan guna meningkatkan perekonomian negara. Sementara itu persaingan antar
perusahaan semen di Indonesia semakin ketat. Banyaknya persaingan antar perusahaan
akan menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaannya agar tetap
mampu bertahan dalam menghadapi persaingan pasar. Suatu perusahaan harus memiliki
strategi tersendiri guna memenangkan persaingan pasar (Siti,2018).
2
limestone akan melepaskan CO2 dan menghasilakn burn lime atau quick lime
(CaO).CaCO3 + H2O Ca(OH)2 + CO2Produk ini bereaksi cepat dengan air menghasilkan
Ca(OH)2 dalam butiran yang halus dan Ca(OH)2 ini tidak dapat mengeras dalam air tetapi
dapat mengeras bila bereaksi dengan CO2 dari udara membentuk CaCO3 kembali.
Kemudian ada semen hidraulis adalah semen yang dapat mengeras dalam air
menghasilkan padatan yang stabil dalam air. Oleh karena mempunyai sifat hidraulis,
maka semen tersebut bersifat dapat mengeras bila dicampur air, tidak larut dalam
air,dapat mengeras walau didalam air (Wahid, 2018)
3
setengah jadi yang dibutuhkan untuk pembuatan semen), Proses pendinginan terak,
Proses penggilingan akhir di mana clinker dan gypsum digiling dengan cement mill. Dari
proses pembuatan semen di atas akan terjadi penguapan karena pembakaran dengan suhu
mencapai 900 derajat Celcius sehingga menghasilkan : residu (sisa) yang tak larut, sulfur
trioksida, silika yang larut, besi dan alumunium oksida, oksida besi, kalsium, magnesium,
alkali, fosfor, dan kapur bebas (Wahid, 2018).
Tukang batu Joseph Aspdin dari Leeds, Inggris pertama kali membuat semen
portland pada awal abad ke-19 dengan membakar bubuk batu kapur dan tanah liat di
kompor dapurnya. Dengan metode kasar ini, dia meletakkan fondasi untuk industri yang
setiap tahun memproses pegunungan kapur, tanah liat, batuan semen, dan bahan lainnya
menjadi bubuk yang sangat halus sehingga dapat melewati saringan yang mampu
menahan air. Bahan baku utama diekstrak dari pertambangan dengan peledakan atau
dengan penghancuran menggunakan mesin berat. Kemudian bahan baku diangkut dari
pertambangan menggunakan truk/alat-alat berat. Bahan baku yang berasal dari
pertambangan umumnya masih dalam bentuk batuan besar, oleh karena itu dibutuhkan
proses penghancuran bahan baku ke ukuran yang lebih kecil. Bahan baku kemudian
disimpan dalam penyimpanan (Wahid, 2018).
4
halus. Semen Potland tipe III dipergunakan untuk bangunan yang memerlukan kekuatan
tekan yang tinggi (sangat kuat) seperti, jembatan-jembatan dan pondasi-pondasi berat.
d. Tipe IV
Semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan panas hidrasi rendah, sehingga
kadar C3S dan C3A rendah. Semen Portland tipe IV dipergunakan untuk kebutuhan
pengecoran yang tidak menimbulkan panas, pengecoran dengan penyemprotan (setting
time lama).
e. Tipe V
Semen portland yang dalam penggunaannya hanya memerlukan ketahanan yang tinggi
terhadap sulfat. Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini adalah: 43% (C3S), 36%
(C2S), 4% (C3A), 12% (C4AF), 1,9% (MgO), 1,8% (SO3). Semen Portland tipe V
dipergunakan untuk instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan,
terowongan, pelabuhan, dan pembangkit tenaga nuklir (Siti,2018).
5
juga mengurangi besar susutan pengeringan. Trikalsium Aluminat (C3A) atau
3CaO.Al2O3 berpengaruh besar terhadap pengerasan semen sesudah 24 jam.
Tetrakalsium aluminoferit (C4AF) atau 4CaO.Al2O3.Fe2O3 kurang begitu besar
pengaruhnya terhadap kekerasan semen atau beton (Wahid, 2018).
6
semen bercampur dengan air adalah reaksi hidrasi. Waktu pengerasan akhir semen adalah
waktu yang dibutuhkan oleh pasta semen untuk mencapai keadaan pengerasan sempurna
dan pengembangan kekuatan. Ini juga diukur dengan menggunakan peralatan Vicat, dan
persyaratan standarnya adalah waktu pengerasan akhir tidak boleh lebih dari 10 jam untuk
semen Portland biasa. Waktu pengerasan akhir adalah waktu yang dibutuhkan oleh pasta
semen untuk mengeras dan mencapai kekuatan puncaknya.Ini penting untuk memastikan
bahwa beton mencapai kekuatan dan daya tahan penuhnya, dan dapat menahan beban
eksternal dan faktor lingkungan dalam jangka waktu yang lama. Jika waktu pengerasan
akhir terlalu pendek, beton mungkin tidak mencapai kekuatan penuhnya, sementara jika
terlalu lama, pengikatan mungkin tertunda, menyebabkan waktu konstruksi yang lama dan
biaya yang meningkat (Winda, 2019).
7
Gambar 2.1 Alat Vicat dan Bagian Bagiannya
(Ajeng, 2021)
8
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.2 Bahan
1. Semen Portland 300 gram
2. Aquades 86 Ml
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Data
4.1.1 Semen
Berikut ini merupakan table perlakuan dan pengamatan hasil dari praktikum vicat
test yang telah di lakukan :
Perlakuan Pengamatan
10
Mencampurkan Semen dan aquades dan Semen dan Aquades di campurkan hingga
di campur hingga menjadi pasta. menjadi pasta.
Mencetak pasta semen dan membentuk Pasta semen yang sudah di cetak bulat di
bulat semen kemudian di lempar lempar lemparkan sebanyak 8 kali.
lemparkan dengan menggunakan tangan
sebanyak 8 kali.
Mencetak pasta semen yang sudah di Pasta semen yang sudah jadi kemudian di
lempar lemparkan dengan menggunakan cetak dengan cincin cetakan.
cicin cetakan.
Mendiamkan pasta semen yang sudah di Semen yang sudah di cetak pada cincin
cetak selama 30 menit di dalam suhu cetakan di diamkan dalam suhu ruang
ruang. selama 30 menit.
11
Gambar 4.7 Semen di penetrasi
12
Melakukan pngukuran kedalaman semen Alat vicat di gunakan untuk mengukur
yang sudah mengeras dalam waktu 15 kedalaman semen sebanyak 3 kali dalam
menit sebanyak 3 kali. waktu semen mengeras 15 menit.
Menggunakan jarum initial time.
Melakukan penetrasi semen yang telah Mengukur kedalaman semen yang telah
mengeras. benar benar mengeras menggunakan alat
vicat test dan jarum final time.
13
4 15 menit 26 mm
5 15 menit 25 mm
4.3 Pembahasan
Pada komponen semen terdapat pasir silikat. Pasir silikat ini di gunakan pengganti
semen yang mempunyai kandungan silikadioksida mencapai 90%. Sehingga diharapkan
dapat meningkatkan kekuatannya di bandingkan dengan pasir biasa. Silikat akan
mengeras jika di tambahkan dengan air dan akan mengikat semen. Seetlah mengeras
dapat di gunakan bahan bangunan. Praktikum vicat test di lakukan untuk mengetahui
14
berapa lama waktu yang dibutuhkan semen guna menghasilkan campuran yang dapat
mengikat dengan baik.
Pada saat praktikum vicat test di dapatkan data bahwa kedalaman jarum initial time
pada pasta semen yang di diamkan pada suhu ruang selama 30 menit adalah 49 mm. dan
setelah di lakukan pada suhu ruang di dapatkan data pada 15 menit pertama yang di
tepatkan pada suhu luar tepatnya di bawah matahari di dapatkan data kedalam jarum intial
time adalah 44 mm. pada 15 menit kedua di dapatkan data 32 mm, pada data ke tida di
dapatakan data 26 mm. Pada jarum final time didapatkan kedalaman pada 30 menit
pertama adalah 25 mm dan tidak berbekas.
Praktikum vicat test semen yang telah di diamkan harus segera di uji agar bisa
memiliki keakuratan dalam pengujian. alat vicat digunakan untuk menguji daya dukung
semen. kapasitas pengikatan semen sangat efektif untuk sukses dalam mortar atau
campuran Beton, karena campuran jadi harus diproses secepat mungkin tidak cepat
kering. Itulah mengapa tes ini penting Tentukan waktu yang dibutuhkan semen dari
proses pencampuran mengeras. Dalam praktikum vicat test ini, terlebih dahulu siapkan
alat dan bahan yang di perlukan seperti baskom, neraca analitik, sendok, gelas ukur,
semen portland,aquades dan terakhir alat vicat. Selanjutnya timbang bak kosong dan
tambahkan 300 gram semen. Selanjutnya, tuangkan air aquades hingga sekitar 86 mL
kedalam gelas ukur kemudian di campurkan ke dalam semen dan aquades ke dalam
baskom, lalu aduk hingga rata sampai tercampur seperti adonan. Setelah semen dan
aquades tercampur kemudian bentuk bulat adonan semen dan lempar lemapr dengan
kedua tangan sebanyak 8 kali. Setelah itu, semen di oleskan secara merata dengan solet
yang sudah di sediakan. Tunggu 30 menit, lalu penetrasi dengan alat vicat yang di
lengkapi dengan jarum pengatur waktu awal atau jarum initial time. Kemudian lakukan
hal serupa dengan masing masing 15 menit dengan jumlah 3 kali. Setelah itu ukur
kedalaman dengan alat ukur vicat test dan jarum initial time. Setelah itu taruh hinngan
mengeras selama 30 menit dan ukur kembali dengan vicat test dan jarum final time.
15
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum vicat test atau setting time di dapatkan dua hasil, yaitu pada waktu
initial time semen masih belum terikat dengan sempurna di buktikan dengan penggunaan
alat vicat yang meninggalkan bekas pada semen. yang kedua adalah pada saat final time,
semen sudah terikat dengan sempurna yang di buktikan dengan penggunaan alat vicat
yang tidak berbekas pada semen. Pengujian di lakukan dengan meggunakan alat vicat
dan jarum intial time serta final time. Pengujian ini jelas memiliki data perbedaan pada
30 menit pertama dengan suhu ruang pasta semen memiliki kedalaman 49 mm, 15 menit
pertma dalam suhu luar di dapatkan kedalaman 44 mm. pada 15 menit ke dua 32 mm,
pada 15 menit ketiga 26 mm. untuk jarum final time.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
SKEMA KERJA
Semen
SKEMA ALAT
Hasil
18
SKEMA ALAT
Berikut alat alat yang di butuhkan dalam praktikum vicat test kali ini.
3. Menyiapkan sendok
19
5. Menyiapkan alat vicat
20
LITERATUR
21
22
23