Anda di halaman 1dari 5

Cocopeat 

disebut juga coco coir atau coco fiber merupakan salah satu


alternatif media tanam yang bisa digunakan untuk budidaya berbagai jenis
tanaman, misalnya dengan cara hidroponik. Media tanam ini terbuat dari
sekam atau tempurung buah kelapa yang diolah sedemikian rupa sehingga
menjadi butiran-butiran seperti serbuk kayu.
Sekam buah kelapa biasanya diperoleh dari limbah rumah tangga atau
perusahaan yang menggunakan bahan baku buah kelapa untuk produknya.
Di Indonesia, pohon kelapa tumbuh subur di seluruh wilayah nusantara.

COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TANAM


HIDROPONIK
Sebagai pengganti tanah, cocopeat dapat dimanfaatkan sebagai media tanam
hidroponik maupun organik, media pembibitan, hingga pencangkokan
tanaman. Oleh karena mengandung klor yang tinggi, apabila klor bereaksi
dengan air maka akan membentuk asam klorida.

Akibatnya media tanam menjadi asam, pada umumnya tanaman


menghendaki kondisi media yang netral. Jadi, sebelum digunakan, sebaiknya
dicuci terlebih dahulu untuk mengurangi kadar klor tersebut.

Media tanam yang berasal dari serat sekam kelapa ini diperkirakan akan
menjadi alternatif dunia untuk meningkatkan kesuburan dalam tanah. Karena
apabila dicampurkan dengan tanah yang berpasir, maka akan menghasilkan
tanaman yang luar biasa. Namun, karena tidak terdapatnya kandungan unsur
hara pada media ini, penggunaanya masih diperlukan pupuk dan nutrisi
tanaman.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan cocopeat sebagai media


tanam hidroponik, adalah sebagai berikut:

 Untuk mengantisipasi adanya unsur kimia yang menghambat


pertumbuhan tanaman, sebaiknya cuci terlebih dahulu.
 Campurkan cocopeat dengan media tanam yang lain untuk mengurangi
tingkat kelembatan yang terlalu tinggi sehingga menghindarkan tanaman
terkena penyakit busuk akar.
 Hindari pemakaian netpot hidroponik karena material yang ada di
dalamnya akan hanyut terbawa air nutrisi tanaman.
 Tidak perlu terlalu sering menyiram, karena sifatnya yang mampu
menyerap air menyebabkan banyak kandungan air di dalam media tanam. Hal
ini bertujuan untuk menghindari akar tanaman membusuk karena banyak
terkena air.

KEISTIMEWAAN DAN KELEMAHAN


COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TANAM
Fungsinya sebagai media tanam pengganti tanah, cocopeat memiliki beberapa
keistimewaan dibandingkan dengan media tanam yang lain. Keistimewaan
tersebut antara lain:

1. RAMAH LINGKUNGAN
Sekam buah kelapa termasuk bahan organik sehingga ramah lingkungan dan
mampu terdegradasi dalam tanah jika sudah tidak terpakai. Setelah
digunakan, cocopeat juga dapat didaur ulang dan dimanfaatkan lagi setelah
diproses terlebih dahulu.

2. MUDAH DIGUNAKAN
Media tanam ini sangat cocok bagi pemula yang baru belajar budidaya
tanaman secara hidroponik, karena tekstur dan bentuknya yang menyerupai
tanah, jadi mudah untuk digunakan. Selain itu, perawatannya juga relatif
lebih mudah dibandingkan dengan media tanam lainnya.

3. MAMPU MENYERAP AIR


Karena menggunakan bahan dasar sekam, media tanam ini memiliki daya
serap air yang cukup baik yaitu hingga 10 kali lipat. Daya tampung airnya
juga lebih banyak daripada daya tampung pada tanah sehingga akar tanaman
tidak mudah kering dan terhindar dari dehidrasi. Oleh karena itu, penyiraman
tanaman sebaiknya dilakukan lebih jarang supaya akar tanaman tidak cepat
membusuk.
4. LEBIH AWET
Selain penggunaannya bisa jangka panjang dan awet, cocopeat juga bisa
melindungi tanaman dari serangan hama karena hama yang berasal dari tanah
tidak suka berada di media tanam ini.

5. TEKSTURNYA MENYERUPAI TANAH


Meskipun memiliki tekstur yang menyerupai tanah dan membuat tanaman
mudah beradaptasi dengan baik, namun untuk bertanam menggunakan media
tanam coco fiber ini, Anda perlu memberikan larutan nutrisi dikarenakan
tidak ada kandungan unsur hara di dalamnya.
6. MANFAAT LAINNYA
Selain digunakan untuk media tanam, manfaat lainnya adalah dapat
digunakan sebagai media ternak cacing, bahan bakar pembuatan batubara dan
bahan baku pembuatan furniture.

Meskipun mempunyai beberapa nilai lebih dari media tanam lainnya, namun
cocopeat juga memiliki kelemahan seperti:

 Tidak memiliki kandungan unsur hara, sehingga untuk mendukung


pertumbuhan tanaman sebaiknya Anda menambahkan suplemen dan larutan
nutrisi tanaman.
 Tidak steril dari jamur pathogen, oleh karena itu sebelum digunakan,
media tanam ini harus dicuci dan dijemur terlebih dahulu, meminimalisasi
adanya jamur atau hama perusak lain di dalamnya.
 Hanya cocok untuk akar tanaman yang cenderung hidup di area basah,
karena pada dasarnya media tanam ini menyerap air dan memiliki daya
tampung air yang tinggi. Jadi, apabila digunakan untuk budidaya sayuran
seperti kol dan brokoli akan membuat tanaman tersebut cepat membusuk oleh
banyaknya air pada akar.

CARA MUDAH MEMBUAT COCOPEAT


1. ALAT DAN BAHAN
Untuk membuat cocopeat sendiri di rumah, berikut ini adalah alat-alat yang
perlu Anda siapkan, antara lain :
 Sabut Kelapa
 Ayakan
 Alat Press

 CARA MEMBUAT COCOPEAT


 Pilihlah serat sekam dari buah kelapa yang sudah tua atau matang.
 Untuk menghilangkan senyawa kimia pada sekam kelapa, sekam
kelapa direndam terlebih dahulu selama kurang lebih 6 bulan karena senyawa
kimia tersebut dapat menghambat pertumbuhan tanaman misalnya adalah zat
tanin. Kandungan zat tanin ditandai dengan munculnya warna merah bata
saat sekam direndam dalam air.
 Selanjutnya adalah membuat sekam kelapa menjadi serbuk sekam
untuk membuat serbuk dari sekam buah kelapa, Anda bisa menggunakan
mesin untuk membantu. Namun apabila tidak tersedia mesin, maka Anda
dapat mencacah sekam tersebut setipis mungkin.
 Bahan baku berupa serbuk sekam buah kelapa dijemur selama 1 hari
atau hingga kadar air kurang dari 15%. Anda bisa mengukur kelembapannya
dengan menggunakan
 Apabila kadar air sudah berada di bawah angka 15%, langkah
selanjutnya adalah proses pengayakan. Hasil ayakan serbuk sekam tersebut
biasanya disebut “dust”.
 Sisa proses pengayakan berupa serat sekam bertekstur kasar yang
disebut juga fiber dipisahkan dari hasil ayakan yang halus atau dust,
kemudian bisa langsung dijual sebagai bahan bakar pembuatan batubara dan
papan serbuk atau papan flanel untuk furniture.
 Lakukan beberapa kali pengayakan untuk mendapatkan hasil serbuk
dengan panjang yang sama.
 Kemudian adalah proses pencucian, biasanya dilakukan saat turun
hujan sehingga pencucian lebih maksimal.
 Setelah dicuci bersih, serbuk sekam dikeringkan, hingga tingkat
minimal kadar air mencapai 12%.
 Selanjutnya, untuk mendapatkan hasil akhir dengan bentuk balok yang
sesuai, dust dipress menggunakan mesin press. Pada umumnya cetakan yang
digunakan adalah berukuran 30x30x20 cm atau 30x30x15 cm yang masing-
masing beratnya kurang lebih 5kg.
 Jika Anda akan memakai untuk bertanam sendiri, maka cocopeatsudah
siap digunakan. Namun, apabila Ada ingin menjualnya, sebelumnya bisa
dikemas plastik terlebih dahulu supaya tampilannya menjadi lebih menarik.

Jika Anda tidak memiliki waktu untuk membuat sendiri. Saat ini Anda dapat
dengan mudah menemukan banyak macam cocopeat dengan berbagai merk.
Harganya relatif cukup mahal, akan tetapi tidak ada salahnya jika Anda
mencoba berbudidaya tanaman menggunakan media ini sebagai pengganti
tanah.

Anda mungkin juga menyukai