Anda di halaman 1dari 9

NAMA : PUTRI SALSABILA

NIM : 210903501059

KELAS : MANAJEMEN D

MATA KULIAH : STATISTIKA II ( Pertemuan 3 )

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari, Anda menemukan berbagai pesan yang mungkin tidak
dapat diterima oleh semua orang. Banyak juga informasi yang kami sajikan dalam bentuk data.
Untuk menyajikan data, terlebih dahulu kita harus mengolahnya agar dapat dipahami dan
diterima oleh orang lain. Sebelum melakukan pengujian, yang kita lakukan adalah membuat
hipotesis tentang apa yang akan diteliti, pernyataan hipotesis untuk melakukan pengolahan
data atau penelitian, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.

Langkah-langkah yang dilakukan mulai dari mengidentifikasi rumus sampai dengan


menarik kesimpulan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa hipotesis diterima atau
ditolak. Agar informasi yang diberikan dapat diterima dengan baik sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam penyampaian informasi tersebut. Artikel ini berupaya mengidentifikasi
langkah-langkah untuk menguji hipotesis secara keseluruhan dan contoh-contoh dari penelitian
untuk menentukan kegunaan pengujian hipotesis kesamaan antara kedua metode tersebut.

UJI HIPOTESIS RATA-RATA TUNGGAL ( Sampel Besar dan Populasi Tidak Diketahui dan Sampel
Kecil dan Populasi Tidak Diketahui )

A. Sampel Besar ( n ≥ 30 )
Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sampel ( n ≥ 30 ), uji statistiknya
menggunakan distribusi Z. prosedur pengujian hipotesisnya sebgai berikut :
1. Perumusan Hipotesis

1
a) Ho : μ = μo dan H1 : μ <> μo ( uji dua arah )
b) Ho : μ ≤ μo dan H1 : μ > μo ( uji arah kanan )
c) Ho : μ ≥ μo dan H1 : μ < μo ( uji arah kiri )
2. Penentuan Nilai Taraf Nyata (α)
Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian nilai Z α atau α /2 ditentukan dari tabel.
3. Uji statistik
a) Simpangan baku populasi (σ) tidak diketahui :

4. Kriteria Pengujian
a) Uji Dua Arah

-Z α /2 ≤ Z ≤ Z α /2 = Ho diterima sedangkan Z < -Z α /2, Z > Z α /2 = Ho ditolak


b) Uji Arah Kanan

Z ≤ Z α = Ho diterima sedangkan Z > Z α = Ho ditolak


c) Uji Arah Kiri

Z ≥ -Z α = Ho diterima sedangkan Z < -Z α = Ho ditolak


5. Kesimpulan

2
B. Sampel Kecil ( n < 30 )
Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sampel kecil ( n < 30 ) statistiknya
menggunakan distribusi t. prosedur pengujian hipotesisnya sebagai berikut :
A. Perumusan Hipotesis
a) Ho : μ = μo dan H1 : μ <> μo ( uji dua arah )
b) Ho : μ ≤ μo dan H1 : μ > μo ( uji arah kanan )
c) Ho : μ ≥ μo dan H1 : μ < μo ( uji arah kiri )
B. Penentuan Nilai Taraf Nyata (α)
Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian menentukan derajat bebas, yaitu db = n -1,
kemudian t α atau α/2 ditentukan dari tabel.
C. Uji Statistik
Simpangan baku populasi tidak diketahui :

D. Kriteria Pengujian
a) Uji dua arah

-t α/2 ≤ t ≤ t α/2 = Ho diterima sedangkan t < -t α/2, t > t α/2 = Ho ditolak


b) Uji arah kanan

t ≤ t α = Ho diterima sedangkan t > t α = Ho ditolak


c) Uji arah kiri

3
t ≥ -t α = Ho diterima sedangkan t < -t α = Ho ditolak
E. Kesimpulan

UJI HIPOTESIS PROPORSI TUNGGAL

Prosedur pengujian untuk kasus ini adalah :

1. Formulasi Hipotesis
1. Ho : P = Po dan Ha : / P > Po
2. Ho : P = Po dan Ha : P < Po
3. Ho: P = Po dan Ha : P <> Po
2. Taraf nyata α dan nilai Z tabel berupa Z α atau Z α/2
3. Kriteria Pengujian
1. Bila Ho : P = Po dan Ha : P > Po maka
Ho diterima jika Zo ≤ Z α sedangkan Ho ditolak jika Zo > Z α
2. Bila Ho : P = Po dan Ha : P < Po maka
Ho dterima jika Zo ≥ -Z α
3. Bila Ho : P = Po dan H1 : P <> Po maka
Ho diterima jika -Z α/2 ≤ Zo ≤ Z α/2
Ho ditolak jika Zo > Z α/2 ata Zo < Zo -Z α/2
4. Uji Statistik

n = banyaknya ukuran sampel


X = banyaknya ukuran sampel dengan karakteristik tertentu

4
UJI BEDA DUA RATA-RATA : Sampel-Sampel Ukuran Besar yang Bersifat Bebas

Uji Z atau uji T dapat digunakan untuk uji beda rata-rata kedua, jika simpangan baku
keseluruhan (𝜎) diketahui dan jumlah sampel besar (lebih dari 30), uji Z dapat digunakan. Jika
kedua syarat ini tidak terpenuhi, maka dilakukan uji T. Pada umumnya sulit untuk mengetahui
nilai 𝜎, sehingga biasanya digunakan Uji T (Uji-T) untuk menguji perbedaan antara dua rata-
rata. Untuk varian yang sama, bentuk tesnya adalah sebagai berikut:

Ket: 𝑛1 atau 𝑛2 = lumlah sampel kelompok 1 atau 2 𝑆

1 atau 𝑆2 = standar deviasi sampel kelompok l dan 2

UJI BEDA DUA RATA-RATA : Sampel-Sampel Ukuran Kecil yang Bersifat Bebas

Adapun beberapa asumsi penggunaan uji independent sample t-test yaitu sebagai berikut:

A. Kedua sampel tidak berpasangan

B. Jumlah data untuk setiap sampel kurang dari 30.

C. Data berupa data kuantitatif

D. Distribusi normal

E. Kedua sampel data penelitian memiliki varians yang sama atau homogen (bukan syarat
mutlak).

5
UJI BEDA DUA RATA-RATA : Sampel-Sampel Berpasangan

A. Langkah-langkah pengujian hipotesis sama dengan uji hipotesis selisih rata-rata.


B. Menggunakan tabel t.
C. Rumus uji statistik

UJI BEDA DUA PROPORSI

Prosedur pengujian untuk kasus ini adalah sebagai berikut :

A. Formulasi Hipotesis
1. Ho : P1 = P2 dan Ha : P1 > P2
2. Ho : P1 = P2 dan Ha : P1 < P2
3. Ho : P1 = P2 dan Ha : P1 <> P2
B. Taraf nyata α dengan nilai Z tabel berupa Z α atau Z α/2
C. Kriteria Pengujian
1. Bila Ho : P1 = P2 dan Ha : P1 > P2 maka
Ho diterima jika Zo ≤ Z α sedangkan Ho ditolak jika Zo > Z α
2. Bila Ho : P1 = P2 dan Ha : P1 < P2 maka
Ho diterima jika Zo ≥  Z α sedangkan Ho ditolak jika Zo < -Z α
3. Bila Ho : P1 = P2 dan Ha : P1 <> P2 maka
Ho diterima jika -Z α/2 ≤ Zo ≤ Z α/2 sedangkan
Ho ditolak jika Zo > Z α/2 atau Zo < -Z α/2
D. Uji Statistik

6
RANGKUMAN MATERI

1. Konsep uji beda rata-rata adalah membandingkan rata-rata dua populasi dengan selang
kepercayaan tertentu. Syarat/asumsi utama yang harus dipenuhi untuk menggunakan uji-t
adalah data harus berdistribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka harus
dilakukan transformasi data terlebih dahulu untuk menormalkan distribusi. Jika
transformasi tidak menormalkan distribusi data, maka uji-t tidak valid, sehingga uji
nonparametrik seperti Wilcoxon (data berpasangan) atau Mann-Whitney U (data
independen) direkomendasikan.
2. Uji beda dua proporsi adalah uji hipotesis yang menganalisis perbedaan antara dua
kelompok dengan cara memeriksa proporsi item pada masing-masing kelompok yang
termasuk dalam kategori tertentu. Dalam pengujian ini, pengujian statistik didasarkan pada
perbedaan proporsi sampel kedua kelompok. Proporsi sampel kejadian pada kelompok 1
dan proporsi sampel kejadian pada kelompok 2. Ukuran sampel pada kedua kelompok
harus cukup, dan distribusi diasumsikan normal.
3. samUji-t berpasangan biasanya menguji perbedaan antara dua pengamatan. Tes seperti ini
dilakukan pada mata pelajaran yang diujikan dalam situasi pra dan pasca prosedur, atau
pada mata pelajaran berpasangan atau serupa (mirip). Misalnya ketika kita ingin mengetes
jumlah gigitan nyamuk sebelum dan sesudah menggunakan obat nyamuk merk tertentu.

LATIHAN DAN EVALUASI

1. Jelaskan langkah-langkah pengujian hipotesis mean tunggal!

7
2. Jelaskan perbedaan antara t-test dan z-test!
3. Apa yang membedakan uji beda sampel bebas dan sampel berpasangan?

DAFTAR PUSTAKA

Mustofa, A. (2013). Uji Hipotesis Statistik. Gapura Publishing. com.

Budiarto, E. (2002). Biostatistika. Egc.

Setiawan, S., Veronica, M. S., Susilawati, C. D. K., & Tjiptodjojo, K. I. (2012). Statistika II.
Penerbit Andi.

Siagian, D. (2000). Metode statistika untuk bisnis dan ekonomi. Gramedia Pustaka Utama.

Samsubar, S. (2000). Statistika Terapan Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Edisi Pertama. Yogyakarta:
BPFE.

GLOSARIUM PUSTAKA

Data adalah kumpulan dari fakta yang dapat berupa angka, simbol ataupun tulisan yang
diperoleh melalui pengamatan suatu objek. Data yang baik harus dapat dipercaya
kebenarannya (reliable), akurat, tepat waktu, dan mencakup ruang lingkup yang luas.

Hipotesis adalah kan menekankan hubungan yang diharapkan di antara variabel, sebagaimana
kondisi di bawah hubungan yang diharapkan untuk dijelaskan. Sehubungan dengan hal
tersebut, teori menjadi penting secara khusus dalam pembentukan hipotesis yang dapat diteliti
karena dalam teori dijelaskan arah hubungan antara variabel yang akan dihipotesiskan.

Sampel adalah jumlah pengamatan yang tidak bias yang diambil dari suatu populasi. Dalam
istilah dasar, populasi adalah jumlah total individu, hewan, benda, pengamatan, data, dll. Dari
setiap subjek yang diberikan.

8
Populasi adalah jumlah pengamatan yang tidak bias yang diambil dari suatu populasi. Dalam
istilah dasar, populasi adalah jumlah total individu, hewan, benda, pengamatan, data, dll. Dari
setiap subjek yang diberikan.

Distribusi adalah suatu proses yang menunjukkan penyaluran barang yang dibuat dari
produsen kepada konsumen.

Independen adalah dapat dipahami sebagai sifat mandiri dan tidak bergantung pada pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai